Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru
Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Hari Minggu seperti biasa adalah hari yang tidak sibuk, tidak banyak tamu yang datang di hari itu, maklum sebagian besar dari mereka lebih banyak dihabiskan bersama keluarga, kecuali mereka yang lagi sedang dinas keluar kota. Hari biasa kuterima rata rata 3-4 tamu tapi kalo di Hari Minggu paling banyak 2 tamu, malah terkadang hanya satu. Selama aku tinggal di hotel tak pernah kulewatkan hari tanpa tamu, tiada hari tanpa tamu. Entah itu karena kepintaran "marketing" Om Lok atau karena kepintaranku melayani tamu, aku tak tahu, tapi sesepi apapun pasti selalu ada laki laki yang memerlukan pelayanan dan kehangatan tubuhku.
Jarum jam baru menunjukkan pukul 7:38 pagi, aku masih terlelap dalam tidur, kemarin tenagaku habis terkuras dengan banyaknya tamu yang memerlukanku, 5 tamu yang datang secara beruntun sejak pagi, hanya berselang tak lebih dari 45 menit tamu berikutnya sudah nongol di depan pintu kamar, benar benar hari yang melelahkan dan baru tidur hampir pukul 3 dinihari.
Telepon berbunyi, biasanya Om Lok membawakan masakan kesukaanku saat Hari Minggu seperti ini sambil menemaniku ngobrol dengan keluarganya, mungkin karena aku primadona yang menjadi andalan (tepatnya sapi perahan) utama maka dia memperlakukanku dengan agak istimewa. Ternyata kali ini dia tidak datang, malahan berpesan akan ada tamu pagi ini, sekitar jam 9 dia akan datang. Mataku masih berat, tubuhku terasa habis memikul beban berat, capek semua rasanya, tulangku seakan copot. Sebenarnya aku berencana memanggil Massage Service yang ada di hotel pagi itu, tapi keduluan instruksi dari Om Lok, dan seperti biasanya aku tak mungkin menolak.
Ingin kulanjutkan tidurku tapi aku takut kebabalasan, biasanya kalo Minggu begini aku memang bangun telat terkadang jam 10 bahkan jam 11, toh biasanya tamu akan datang setelah jam 12 atau bahkan sore.
Sambil ngedumel menahan kantuk yang masih bergelayut aku mandi, kurendam tubuhku dalam air hangat di bathtub, terasa nyaman. Pelarianku dalam capek adalah berendam di air panas, bisa lebih 30 menit kulakukan itu, kali ini aku ingin berendam lebih lama sambil mencoba aroma therapy rempah rempah yang diberi tamuku kemarin.
Pukul 9:50 ternyata tamuku sudah datang, diluar dugaanku ternyata orangnya relativ masih muda, tak lebih 40 tahun, penampilan simpatik dan cukup ganteng dibanding tamu lainnya. Aku terpesona akan penampilannya, beruntunglah aku hari ini, teriak hatiku, langsung hilang rasa capek yang masih menggelayutiku. Namanya Hari, aku tak tahu apakah dia chinesse atau bukan, karena kulitnya yang kecoklatan tapi matanya sipit, tapi kini aku tak peduli lagi siapa tamuku.
Karena masih pagi, kami tidak terburu buru, bahkan masih sempat makan pagi bersama di kamar, kulayani dia sarapan seperti layaknya seorang istri yang melayani suaminya di meja makan, aku begitu antusias karena teringat saat saat indah dulu, suatu rutinitas membosankan saat itu tapi sungguh terasa mambahagiakan kalau aku mengingatnya. Sudah lama aku tak melayani makan pagi seperti ini, ada kesenangan tersendiri bagiku dan ini membawaku terpengaruh suasana pagi yang ceria itu, meski yang kulayani sarapan pagi itu bukan suamiku, bahkan baru satu jam yang lalu kukenal.
Hampir satu jam kami melakukan acara makan dilanjutkan bersantai sambil nonton Doraemon, acara anak anak kesukaanku, karena berarti itu adalah hari minggu, dimana kebanyakan orang berkumpul bersama keluarga, terkadang aku menangis sendirian sambil nonton acara itu, teringat begitu ramai dengan anak anak tetangga kalau Doraemon sudah main.
Kuminta room boy membersihkan meja kamarku, mereka sudah mengenalku, makanya agak terheran ketika melihatku dengan seorang laki laki sepagi ini karena tak pernah ada tamu yang menginap di kamarku, tentu saja tak berani dia mengatakannya.
Sambil nonton kami duduk di sofa yang entah sudah berapa puluh kali kupakai bercinta, kami memang sangat santai saat itu, kukenakan celana pendek dan T-shirt putih snoopy, seperti dulu kalo aku di rumah, sungguh suasananya tidak seperti sedang bekerja, tapi seperti sedang berlibur di hotel bersama suami atau pacar, bahkan kubiarkan rambutku yang masih basah, sengaja tak kukeringkan.
Kusajikan snack seadanya yang ada di kamar dan kubikinkan kopi, sesekali kusuapkan ke mulutnya, aku terbawa suasana santai yang mengharukan. Perlahan tapi pasti tangan Hari sudah mulai menjamah tubuhku, paha, punggung dan tubuh lainnya, tapi masih dalam batas normal seperti orang pacaran.
Ketika Doraemon sudah habis, dia mulai mencium pipiku, entah kenapa tiba tiba aku merinding dibuatnya, kutoleh dia dan dibalas dengan senyuman manis, dia mengangkat daguku, dipandangnya dalam dalam, dengan lembut bibirnya menyentuh bibirku, mesra sekali dia melumat bibirku, tiba tiba jantungku berdetak kencang, kurasakan sentuhan yang lain saat bibir kami beradu, begitu pula saat lidah kami saling menyapa lembut.
Pagi itu suasana hatiku begitu gembira, terlupa sudah capek semalam, tanganku mulai meraba raba pahanya, begitu juga rabaan tangan Hari sudah sampai ke dadaku, dia mengelus mesra buah dadaku sambil kami tetap berciuman.
Tak lama kemudian dia melepas kaos yang kupakai, dipandanginya dadaku yang masih terbungkus bra putih, bra polos biasa yang tidak biasa kupakai kalau lagi terima tamu.
"Kamu cantik deh meski tanpa make up" pujinya lalu kembali menciumi pipi dan bibirku seraya memulai remasannya di dadaku. Tanganku mengimbangi remasannya pada selangkangan, sudah tegang, kubuka sabuk dan reslitingnya, kususupkan tanganku ke dalam celana dalamnya dan kuremas remas kejantanannya, dia mendesah sambil menciumi leherku.
Kami saling melucuti pakaian sambil tetap berciuman, sepuluh menit kemudian kami sudah sama sama telanjang, kembali pujian keluar darinya, aku hanya tersenyum dengan sedikit bangga meski aku tak tahu apakah itu pujian tulus atau sekedar basa basi.
Hari membopongku dan merebahkan ke ranjang, dilepasnya satu satunya penutup tubuhku, kusambut ciuman dan cumbuannya yang penuh kemesraan, tangannya mulai mempermainkan klitorisku ketika mulutnya mengulum liar putingku, aku mendesah nikmat. Ciumannya turun ke perut diteruskan ke selangkangan, dia tidak langsung ke vaginaku tapi justru menciumi paha dan sekitar selangkangan, aku makin mendesah terbakar birahi, jeritku akhirnya keluar tak tertahankan ketika lidahnya menyentuh klitorisku, terasa nikmat sekali, apalagi ketika lidah itu menari nari menyusuri vagina, melayang aku dibuatnya, tak sadar kuremas remas rambutnya.
Aku tak tahan lebih lama lagi, kuminta ber-69 dengan begitu kami bisa saling memberi kenikmatan, hampir aku orgasme duluan kalau saja tidak dihentikan. Dia memandangku dengan senyum puas karena berhasil mempermainkan dan membawaku terbang melayang. Aku sudah telentang menantinya, siap untuk melayani kemauannya, kali ini dengan senang hati, bukan seperti biasanya saat melayani tamu. Kusambut dan kupeluk tubuhnya ketika dia mulai menindihku, ciumannya mendarat di bibirku, sambil saling melumat dia menyapukan kepala penisnya ke vaginaku yang basah.
Aku mendesah tertahan saat penisnya menguak liang kenikmatanku, suatu kenikmatan menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku, aku menegang sesaat merasakan kenikmatan itu, dan semakin nikmat dikala Hari mulai mengocok perlahan penuh perasaan diiringi ciuman mesra, semakin cepat membawaku melayang tinggi. Kujepitkan kakiku ke punggungnya, penisnya semakin dalam mengisi relung vaginaku, meski tidaklah terlalu besar tapi terasa begitu memenuhi ruangan kenikmatan tubuhku, aku mendesah lepas disaat kocokannya makin cepat. Kupeluk erat tubuhnya, apalagi ketika dia menjilati telingaku, aku menggelinjang geli dan nikmat, semakin erat pelukanku.
Kakiku diangkat ke pundaknya, lebih dalam lagi penisnya menyodok, aku menjerit dalam kenikmatan yang tak bisa kugambarkan, terlalu indah permainan pagi ini hingga aku merengkuh puncak kenikmatan begitu cepat. Jerit kenikmatanku mengiringi denyutan otot vagina yang meremas penis Hari, dia menatapku tajam seakan menikmati expresi kenikmatan dari wajahku, malu juga aku dibuatnya, tapi dia hanya tersenyum melihatku orgasme.
Tanpa memberi istirahat Hari membalik tubuhku, kuperhatikan dia memasangkan kondom yang bentuknya aneh, tapi tak kuperhatikan lebih lanjut karena dia sudah melesakkan penisnya kembali, kurasakan kenikmatan yang lain dari kondom itu, entah kondom macam apa yang dipakai, bagiku semakin nikmat saja. Kami melakukannya dengan posisi dogie, posisi favoritku biasanya, tapi dengan Hari aku membenci posisi ini karena tidak bisa melihat wajah tampannya, sodokan Hari makin keras mengaduk aduk vaginaku, sungguh luar biasa pengaruh kondom itu terhadapku, antara geli, nikmat, sakit tapi semua bercampur menjadi desah dan jerit kenikmatanku.
Semakin keras aku mendesah semakin keras pula dia menyodokku, dan tak lama kemudian akupun mencapai puncak kenikmatan yang kedua kalinya dipagi itu. Jeritan kenikmatanku tak menghentikan kocokannya, justru semakin cepat dan liar gerakannya, maka akupun dengan cepat segera naik kembali menuju puncak kenikmatan. Belum setengah jam kami bercinta tapi aku sudah orgasme dua kali, sementara tamuku belum menunjukkan tanda tanda orgasme, malu aku untuk minta istirahat lagi, kutahan kenikmatan demi kenikmatan, dan orgasme lainnya menyusul tak lama kemudian.
Melihat aku kewalahan menghadapinya akhirnya dia memberiku istirahat lagi setelah hampir 45 menit mengocokku.
"Ih, kamu kuat banget deh, ampun aku" komentarku, dia hanya tersenyum tak menjawab.
Aku telentang mengatur napasku yang masih turun naik menderu, sendiku terasa ngilu.
"Kamu marah nggak kalo aku pakai tali?" tanyanya dengan ragu
"Maksudnya?"
"Kamu kuikat di ranjang, kalau kamu nggak keberatan sih, tapi kalo kamu nggak mau ya nggak maksa kok" jawabnya memelas.
Hampir saja emosiku naik, marah aku dibuatnya, permintaannya aneh bagiku, tapi karena dia minta dengan memelas begitu, apalagi dia telah memberiku kepuasan demi kepuasan, rasanya tak tega aku menolaknya, toh tak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru, tanpa menjawab aku langsung telentang dengan tangan dan kaki terbuka.
Kulihat wajahnya bersinar gembira, segera dia mengambil traveling bag yang tadi dia bawa, dikeluarkannya tali atau lebih tepatnya kain yang dipilin menyerupai tali, mungkin supaya tidak melukai kulit, dengan cekatan dia mengikat kedua tangan dan kakiku ke ke empat kaki ranjang.
Bersambung . . . .
Tumblr gadis bertudung melayu bogel, cerita aku manggil masag di hotel, www melayu-boleh massageVideo Lucah : Makwe Takde Bulu Sedap - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Panjang La Batang Abang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Ida Sri Lalang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Doggy Tak Buka Hijab - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek
Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek
Video Lucah : Remaja Melayu Kantoi Sampai Bersumpah Bagai - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi gambar bertudung bogel, jilbab bogel, jilboobs, awek tudung lucah, awek hijab tayang tetek
Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Kejadian ini berlaku pada tahun lepas. pada masa itu, nenek saya meninggal dunia. jadi kami sekeluarga pulang ke kampung. begitu juga dengan semua sepupu yang lain. budak perempuan dapat kongsi satu bilik, dan budak lelaki pula kongsi bilik yang lain. tapi kedua-dua bilik itu berkongsi satu bilik air, yang boleh dimasuk dari kedua-dua bilik.
Pada hari kedua tinggal di kampung, lebih kurang pukul lima petang, kami semua sedang menolong membasuh pinggan mangkuk. ketika itu saya terasa handak membuang air, tapi saya tahan sehingga siap membasuh. kemudian saya terus masuk ke bilik perempuan dan menuju ke bilik air. tetapi pintu bilik air berkunci. ada orang yang sedang mandi di dalam. sayapun tunggu seketika, tetapi kemudian saya berasa tidak tertahan lagi. sayapun ketuk pintu bilik air. "cepat la sikit". kemudian bunyu shower pun berhenti. saya terpaksa merapatkan kaki sambil kedua-dua tangan berada dicelah kangkang bagi mengelakkan daripada terkencing.
Selepas itu bunyi kunci pintu dibuka. saya terus meluru masuk, tetapi pada masa itu sepupu saya, Zali, masih belum sempat keluar ke bilik lelaki. sebelum sempat keluar, dia menoleh dan terlihat saya sedang menahan daripada terkencing. entah kenapa, dia berhenti, dan kemudiannya dia menutup semula pintu tersebut dan menguncinya. saya menyuruhnya keluar tetapi dia hanya tercegat di situ. dia baru sahaja lepas habis mandi dan hanya bertuala. peha saya semakin mengepit kedua-dua tangan saya.
"nak kencing ke?" kata Zali sambil tersengih. saya betul-betul tak sangka bahawa sepupuku Zali yang muda setahun dari saya sanggup buat begitu.
Namun pada masa itu saya tidak mempunyai pilihan lagi kerana jika saya terus tahan, saya rasa pasti akan terlepas jugak. saya terus melucutkan seluar saya, dan kemudiannya panty saya. saya terus bercangkung di mangkuk tandas. tapi oleh kerana Zali sedang memerhati, saya tidak sanggup untuk melepaskan dihadapannya. saya terus merapatkan peha saya. saya cuba menahan sekuat mungkin, tapi akhirnya titis demi titis terkeluar. Zali yang tadi memerhati datang ke arah saya yang sedang bercangkung, lalu membongkokkan badannya sambil tersengih.
"tolonglah Zali, keluar..." pintaku. tapi Zali tetap tidak beredar, malah menggunakan kedua-dua tangannya untuk meluaskan kangkangku. kini bahagian sulitku telah terdedah. saya tidak dapat lagi menahan, dan terpancut keluar air kencingku sambil diperhatikan oleh Zali. saya betul-betul tak percaya keadaan itu berlaku. Zali teris membeliakkan matanya memerhatikan saya membuang air sambil terkangkang luas. saya dapat lihat melalui tualanya yang batangnya menegang.
Setelah selesai membuang air, saya terus membasuh kemaluan saya. tapi pada masa yang sama, Zali terus mengambil seluar dan panty saya yang saya telah lucutkan tadi. saya cuba meminta, tapi dia tidak memberikannya semula kepada saya.
"tolonglaa Zali, apa awak nak nii..." saya merayu kepada Zali. Zali tersenyum.
"Kalau awak nak balik seluar awak ni, awak kene bukak baju awak dulu" kata Zali.
Saya merayu berkali-kali, tapi Zali mengugut kalau saya tak buat apa yang dia nak, dia akan keluar bersama seluar saya. saya yang terdesak, akhirnya bersetuju. mahu tidak mahu, saya tanggalkan t-shirt dan bra saya. akhirnya saya bertelanjang bulat tanpa seurat benang pun dihadapan Zali. saya dapat merasakan yang Zali semakin terangsang melihat saya tanpa sebarang pakaian. batangnya semakin menegang. saya terus meminta pakaian saya semula, Zali mula berdalih. saya dapat merasakan yang Zali mempunyai niat yang tak baik. Zali mengugut dia akan membuka pintu ke bilik lelaki jika saya tidak mengikut cakapnya. saya semakin tidak tahu apa yang nak dibuat kerana jika pintu itu di buka, semua sepupu saya yang ada di dalam bilik tersebut akan melihat saya bertelanjang. akhirnya saya bersetuju untuk ikut apa sahaja yang Zali mahu, dengan syarat Zali berjanji untuk pulangkan pakaian saya dan merahsiakan perkara itu.
Zali bersetuju dan terus mengambil kesempatan ke atas diri saya untuk memuaskan nafsunya. mula-mula dia menyuruh saya berdiri mengangkang, sambil dia mengusap dan menjolok-jolok bahagian sulit saya. tangan kirinya pula memicit-micit dan meramas-ramas buah dada saya. mulutnya liar menghisap dan menjilat puting buah dada saya. dalam keadaan tidak rela, badan saya menjadi semakin panas. kemudian, Zali menyuruh saya kangkang dengan lebih besar, dan dia duduk di celah kangkang saya dan kepalanya dicekupkan ke celah kangkang. lidahnya dijelirkan dan dimain-mainkan di dalam bahagian sulit saya. pada masa itu, badan saya semakin panas, dan saya mula merasa terangsang yang amat. saya tidak pernah berasa seperti ini sebelum itu. setelah agak lama, saya berasa seperti melepaskan satu babanan besar dan merasakan satu kepuasan yang amat. rupanya bahagian sulitku telah basah.
Melihatkan itu, Zali terus bangun dan terus mengarahkan batangnya yang sudah begitu menegang ke arah lubang sulit saya. saya cuba menghalang, tetapi terasa agak lemah ketika itu. Zali tanpa berlengah-lengah memasukkan batangnya ke dalam. saya merasa seperti terkoyak di bahagian tersebut. saya mengerang kesakitan, tapi Zali membisikkan supaya saya tidak membuat bising. Zali memasukkan batangnya perlahan-lahan. saya pada masa itu tersandar pada dinding bilik air tersebut. setelah agak lama, batang Zali akhirnya masuk sehingga ke hujung. kesakitan yang saya rasa semakin berkurang. ketika ini, kami seperti melekat sesama sendiri. kemudian Zali mula mengeluarkan sedikit batangnya, dan menjoloknya masuk semula. perkara ini dilakukan berulang-ulang dan semakin laju. saya tidak sedar yang dengusan nafas saya sudah agak kuat, tapi Zali mengisayaratkan supaya mengawal supaya tidak didengari.
"Syyyyyy..... nanti orang dengar.....". saya mencapai klimaks yang kedua pada ketika itu. selepas itu, saya terasa seperti batang Zali semakin membesar lagi di dalam lubang sulit saya. Zali keluarkan batangnya dan menyuruh saya menghisapnya. saya dapat mengagak yang Zali akan memancutkan cecairnya sebentar lagi. saya pada mulanya tak mahu memasukkan batangnya ke dalam mulut, kerana merasakan itu adalah menjijikkan. tapi lepas didesak oleh Zali, saya melutut dan mengangakan juga mulut, dan Zali memasukkan batangnya ke dalam mulut saya. Zali menyuruh saya hisap batangnya. saya mula hisap. batangnya yang agak besar itu membuatkan saya terpaksa menganga seluas-luasnya. saya menghisap semakin kuat, dan Zali seperti mengerang kenikmatan.
Akhirnya terpancut cecair likat itu dari batang Zali ke dalam mulut saya. saya tertelan air likat tersebut dam ingin menarik keluar batang zali dari mulut, tetapi tidak dibenarkan oleh Zali. semakin banyak saya tertelan, dan selebihnya meleleh keluar dari mulut saya. kemudian Zali mengeluarkan batangnya dan terus memancutkan air likat tersebut ke atas buah dada saya.
Setelah habis pancutannya, Zali menyuruh saya duduk di atas sink. dia mengangkangkan kaki saya dan memasukkan sekali lagi batangnya ke dalam lubang sulit saya. dia menyuruh saya melilitkan kaki pada pinggangnya dan dia mengangkat saya dengan tangannya di punggung saya. Zali sedang berdiri sambil saya duduk di atas batangnya dengan kaki terlilit di pinggangnya dan tangan memeluk lehernya. Zali mula menghenjutkan saya ke atas dan ke bawah. saya semakin dihenjutkan dan merasakan lubang sulit saya menghentak-hentak batangnya. saya dihenjutkan semakin laju. saya berasa sakit bercampur kenikmatan. selepas seketika, saya didudukkan semula ke atas sink dan batangnya dikeluarkan semula.
Seterusnya saya di suruh pusing ke belakang dan menghadap ke arah sink. saya membonkok sambil tangan saya diletakkan ke atas sink, dan kaki saya dikangkangkan. Zali memasukkan pula batangnya ke dalam lubang sulitku dari belakang. Zali mula menghayunkan batangnya masuk dan keluar. hayunannya semakin laju. pada masa ini, saya telah lupa segala apa yang berlaku sebelum itu tadi, yang saya fikirkan ialah kenikmatan yang saya rasai. tiba-tiba, terdengar bunyi pintu diketuk.
Zali cepat-cepat mengeluarkan batangnya dan membasuh batangnya itu. sayapun terus membasuh bahagian sulit saya yang basah itu dan terus menyarungkan pakaian saya. setelah saya siap berpakaian dan Zali bertuala, kami keluar serentak dari bilik air tersebut. mujurlah sepupu saya yang mengetuk pintu itu tadi tidak perasan apa yang berlaku.
Perkara ini telah setahun berlaku. namun saya masih tak dapat melupakannya. sampai sekarang, jika pulang ke kampung, saya malu untuk bersua dengan sepupu saya Zali yang muda setahun dari saya. saya juga berharap teman lelaki saya tidak akan tahu perkara ini.
cerita lucah kantoi, cerita seks kantoi, cerita lucah kantoi melancap, cerita lucah rela, kantoi melancap, Cerita lucah tak rela, cerita kantoi melancap, gambar2 gadis bawah umur bogel, main bontot sepupu, cerita kantoi, kisah kantoi melancap, cerita kantoi main, kisah lucah pertandingan melancap, kantoi melancap dengan kakak, cerita sex melayu rela, Cerita melayu rela, kisah seks kantoi, kisah lucah kantoi, cerita sex kantoi, 3gpking budak sekolahMelayu-Boleh.Com - Gambar Bogel gambar puki budak sekolah. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.
gambar puki, sex budak sekolah, budak sekolah sex, puki budak, puki budak sekolah, gambar puki budAk sekolah, burit budek, foto puki, kantoi sex, puki budak melayu, pic puki, gambar puki budak, cerita lucah budak sekolah, pepek budak, gambar puki tua, burit budak sekolah, gmbr puki, Budak sekolah gambar sek, gambar puki malayu, Budak Sekolah Tunjuk BuritKoleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Menara Berkembar Petronas, tingkat 15, pukul 6.45 petang….
Bersama sebatang mop di tangan, Kak Kak Bibah menanti di balik pintu tangga belakang. Tingkap cermin kecil di pintu kalis api itu memudahkan beliau melihat keadaan pintu masuk ke tandas lelaki yang hanya beberapa meter dari situ. Kak Bibah membetulkan tudung di kepalanya.
Seketika kemudian dia terlihat kelibat orang yang ditunggu-tunggu. Hasrul kelihatan keluar dari pintu pejabat dan terus masuk ke dalam tandas awam lelaki. Perasaan Kak Bibah semakin berdebar tak menentu. Kak Bibah segera masuk ke dalam tandas dan dia terlihat Hasrul sedang berdiri kencing pada mangkuk tandas di dinding. Debarannya semakin kuat sebaik melihat jejaka pujaannya yang kemas berpakaian pejabat itu.
“Hasrul…….akak akan dapatkan kau petang ni jugak..!” getus hati Kak Bibah yang berusia 35 tahun itu.
Sememangnya Kak Bibah sudah lama menyimpan perasaan terhadap pemuda yang bernama Hasrul ini. Sejak pemuda yang berusia 20 tahun itu bertugas di tingkat 15 Menara Berkembar Petronas, Kak Bibah mula memendam rasa. Selama ini semua pekerja yang ada di tingkat 15 selalu memandang rendah pada Kak Bibah yang tubuhnya yang masih menarik serta berlemak itu. Walaupun wajah Kak Bibah yang kelahiran Kelantan ini manis namun begitu kerana pekerjaan yang hanya sebagai pencuci tandas tingkat 15 Menara Berkembar Petronas membuatkan orang memandangnya dengan jijik. Tetapi berlainan pula dengan Hasrul. Anak muda ini melayannya dengan baik. Tutur kata Hasrul begitu berhemah dan lembut terhadapnya. Ini membuat kak Bibah jatuh hati terhadap Hasrul.
Perkahwinan Kak Bibah dengan suaminya, Abang Jiman menghasilkan 4 orang anak. Namun begitu Kak Bibah makan hati dengan Abang Jiman kerana suaminya sering meninggalkannya mengikuti kumpulan tabligh. Anak-anaknya pula yang berusia di antara 13 hingga 17 tahun sentiasa lepak di luar rumah dan akan pulang lewat malam. Kak Bibah sering kesunyian. Kini dia nekad untuk mencurahkan apa yang terbuku di hatinya kepada pemuda yang sopan ini....
Kak Bibah terus buat-buat mengemop lantai tandas dan berlagak seakan tidak perasan kewujudan Hasrul di situ. Sedang Hasrul membersihkan batang koneknya, dia melihat Kak Bibah sedang mengemop lantai membelakangi dirinya. Terbeliak mata Hasrul melihat tubuh isteri cleaner pejabatnya yang langsing itu dibaluti pakaian yang sendat. Baju kemeja ketat Kak Bibah memperlihatkan betapa sendatnya ia membalut tubuh Kak Bibah dari belakang. Malah ianya turut kelihatan singkat pada paras pinggangnya sahaja. Sudah pastinya seluruh bentuk punggung Kak Bibah yang dibaluti skirt satin putih yang ketat dan licin itu terserlah bentuknya bersama seluar dalamnya yang berwarna hitam itu.
"Perghhhh..... nampak spender..... Ketatnyaaaa..." getus hati Hasrul yang sedar dia benar-benar terangsang dengan keadaan itu hingga membuatkan batang koneknya tegang dan secara spontan digoncang tangannya.
Sememangnya Hasrul baik terhadap Kak Bibah kerana Kak Biah mengingatkan pemuda itu terhadap arwah isteriya yang meninggal tahun lepas kerana barah buah dada.
“Eerrmmm..aaarrhh….” tangan pejal Hasrul mengocok-ngocok batang koneknya dengan kencang sambil menatap daging bontot Kak Bibah yang berlemak itu.
Entah mengapa petang itu Hasrul bernafsu sekali melihat tubuh isteri cleaner pejabatnya itu yang juga seorang isteri orang. Punggung Kak Bibah melenggok dan memantul lembut dalam kesendatan kain ketatnya yang licin membalutnya. Bagaikan ingin ditampar sahaja punggung melentik Kak Bibah itu hingga bergegar daging montoknya. Kak Bibah berdiri dan berpaling memandang Hasrul. Dia terkedu melihat jejaka pujaannya itu sedang berdiri sambil merocoh batang koneknya sendiri yang keras. Dia lihat mata Hasrul terpesona melihat tubuhnya yang kini sedang berdiri memberikan pandangan sisi kepada Hasrul. Dapat Kak Bibah lihat batang konek Hasrul semakin keras kerana melihat lentikan punggungnya yang licin di dalam balutan skirt putihnya yang ketat. Mereka berpandangan.
“Aaahh….Hasrul buat apa tu..? Tak elok melancap. Malu Kak Bibah tengok.” Ujar Kak Bibah terkejut.
“Eeer…maafkan saya,kak. Ss…saya terangsang tengok daging bontot Kak Bibah tadi….” Hasrul menjadi malu dengan perbuatannya yang tidak senonoh itu.
“Eeermmm…tak mengapa la, Hasrul. Akak faham. Hasrul pun masih muda lagi. Nafsu syahwat tak boleh kawal lagi..”
”Eerr....Kak Bibah jangan beritau sesiapa yea pasal pekara ni. Nanti saya kena tuduhan mencabul pula..” rayu Hasrul sambil tangannya masih mengenggam batang koneknya yang keras.
”Eeerrmm....Kak Bibah tak akan laporkan pekara ini jika Hasrul bagi akak lancapkan batang konek Hasrul tu...” jawab Kak Bibah memancing peluang.
”Aaahh..?...Biar betul Kak Bibah....Kalau Kak Bibah nak lancapkan saya....saya terpaksa relakan...” jawab Hasrul teragak-agak tetapi teruja.
Mata bertemu mata. Kak Bibah tersenyum memandang Hasrul sekali gus memberanikan lelaki itu datang menghampirinya sambil memegang batang koneknya yang keras. Tubuh mereka bersatu bersama satu kucupan mesra yang sungguh bernafsu sekali. Hasrul mengambil kesempatan itu merangkul tubuh Kak Bibah yang selama itu langsung tidak pernah diendahkan. Punggung pejal Kak Bibah ditangkap Hasrul lantas diramasnya dengan geram. Daging empuk punggung isteri orang beranak 4 yang licin dengan kain sendatnya itu membuatkan nafsu Hasrul benar-benar semakin tak keruan.
“Amboiii….nampaknya Hasrul geram kat daging bontot akak yang berlemak ini yea…” usik Kak Bibah.
Kak Bibah sedar nafsu lelaki yang menjadi pujaannya itu semakin hebat keberahian terhadap tubuhnya. Kak Bibah terus menolak Hasrul hingga kucupan mereka pun terlerai. Kak Bibah lihat batang konek Hasrul yang keras di depannya menerbitkan cairan mazi dari lubang kencingnya.
"Kalau lama sikit tadi agak-agaknya air apa yang keluar nanti eh?.." tanya Kak Bibah sambil tersenyum.
“Kalau akak nak tahu air apa yang akan memancut keluar, akak lancapkan la batang konek saya ni. Saya rela…” jawab Hasrul turut tersenyum dan dia terus menarik tangan Kak Bibah masuk ke dalam salah satu tandas.
Mereka kembali berpelukan selepas pintu di tutup dan di kunci dari dalam. Bibir mereka kembali berkucupan sambil tubuh mereka berpelukan. Kak Bibah menyerahkan seluruh tubuhnya dirangkul tubuh Hasrul bersama punggungnya yang tanpa hentinya diramas Hasrul. Kehangatan batang konek Hasrul yang semakin keras dirasa menembusi kain yang ketat membalut perutnya. Kak Bibah tahu Hasrul semakin hanyut dalam kesedapan sebaik dia menggelek perutnya yang sedikit buncit dan sendat dengan kain yang licin itu pada batang konek Hasrul yang keras dan hangat.
”Aaarrhh....ss..ssedappp kak....” rengek Hasrul di telinga wanita matang itu.
Nafas Hasrul semakin kuat menandakan dia semakin hampir ingin mengeluarkan sperma dari batang koneknya. Secara tiba-tiba tubuh Hasrul yang erat memeluk Kak Bibah ketegangan. Tubuh Kak Bibah semakin kuat dirangkul dan semakin kuat Hasrul menekan batang koneknya di perut Kak Bibah. Semakin sedap batang koneknya menikmati kelicinan perut empuk Kak Bibah yang berkain ketat itu semakin hebat nafasnya berdengus sewaktu mereka berkucupan. Kak Bibah sedar nafsu lelaki pujaannya itu semakin bernafsu kepada tubuhnya. Kak Bibah dapat merasakan otot tubuh Hasrul mengeras dan seketika kemudian perutnya dapat merasakan batang konek Hasrul berdenyut-denyut dengan kencang, petanda batang konek Hasrul sedang memancutkan sperma di perutnya.
”Aaarrhhkk....kak.....uuurrhh........Ya Allah......” Hasrul mengucap panjang tatkala air maninya memancut-mancut keluar.
Creettt....creeeeettttt...crruuutttt......begitu kuat bunyi pancutan air benih pemuda itu. Kak Bibah memeluk Hasrul dan membiarkan lelaki itu melepaskan benihnya sepuas hati. Kepala Kak Bibah erat mendakap dada Hasrul dan membiarkan punggungnya diramas geram tangan Hasrul yang sedang berada di kemuncak nafsu. Sesungguhnya Hasrul sedang kesedapan melepaskan sperma pekatnya di perut Kak Bibah. Dia tahu kain ketat Kak Bibah yang licin itu pastinya tercemar dengan benihnya yang berlendir dan melekat pada kain di perutnya. Namun kerana kesedapan nafsu memeluk tubuh isteri cleanernya itu, Hasrul tidak peduli itu semua. Perut empuk Kak Bibah sudah bagaikan syurga untuknya ketika itu selain kesedapan meramas punggung licin Kak Bibah yang empuk dan montok itu.
"Hasrul... biarlah akak berterus terang.. akak dah lama sukakan Hasrul..." kata Kak Bibah seraya berbisik di telinga Hasrul yang sudah habis memancutkan air mani.
"Tapi akak isteri orang...dan saya masih teruna lagi..." kata Hasrul termengah-mengah kepuasan.
"Hasrul....akak boleh jadi milik Hasrul yang sah kalau Hasrul nak... " kata Kak Bibah menawar diri.
Berderau darah Hasrul mendengar pengakuan Kak Bibah. Terpampang di fikiran Hasrul bantahan orang tuanya jika dia berkahwin dengan wanita yang jauh lebih tua darinya. Secara tiba-tiba Hasrul menolak perlahan tubuh Kak Bibah agar mereka tidak lagi berpelukan. Hasrul dapat lihat perut Kak Bibah yang sendat dengan skirt putihnya yang ketat dan licin itu dinodai air mani yang masih pekat memutih.
"Maafkan saya kak.....ss..ssaya tak boleh terima akak.....saya masih muda lagi. Belum mahu kahwin..Kejadian tadi anggap la tak pernah berlaku......." kata Hasrul sebaik menyimpan batang koneknya ke dalam seluar lantas keluar dari tandas itu.
Kak Bibah hanya mampu tergamam melihat Hasrul pergi meninggalkannya sendiri. Kak Bibah sedar dia telah memperjudikan maruahnya sebagai isteri orang untuk memikat lelaki pujaannya itu namun dia sebenarnya masih keliru dengan kesan kepada tindakannya itu. Kak Bibah sedar yang Hasrul tidak sudi memperisterikan wanita yang jauh lebih tua darinya. Maklumlah, Hasrul pasti ingin mencari gadis yang muda dan bergetah sebagai isterinya.
”Nanti la.....akak belum selesai dengan engkau lagi Hasrul. Petang ni kau tetap milik akak....” bisik hati Kak Bibah sambil meraba-raba sebiji botol kecil di dalam poket kain ketatnya....
Selepas itu Kak Bibah pun membersihkan sperma Hasrul yang masih pekat di kainnya dan terus masuk ke pejabat. Dia melihat Hasrul sudah pun berada di dalam biliknya. Segera dia masuk ke dalam bilik Hasrul. Kelihatan pemuda itu sedang termenung panjang. Mungkin Hasrul berasa menyesal kerana terlanjur di lancapkan oleh Kak Bibah.
”Hasrul.......akak datang ni....” ujar Kak Bibah lembut.
Hasrul lihat Kak Bibah masuk. Dia lihat skirt licin berwarna putih yang sendat di perut Kak Bibah masih basah dan bertompok, namun tiada lagi pekatan spermanya kelihatan.
”Kak..tolong la...Jangan ganggu saya lagi. Saya memang tak sudi memperisterikan wanita yang lebih tua dari saya. Maafkan saya kak.” tegas Hasrul.
Sebenarnya akak nak berikan Hasrul sesuatu....sekejap je...” rayu Kak Bibah.
”Eeermmm...baik la. Sekejap je. Lepas ni akak jangan ganggu saya lagi...” balas Hasrul.
Kak Bibah merapati tubuh muda Hasrul. Tangan wanita itu menyeluk botol kecil di poket kain ketatnya. Dengan cepat dikeluarkan botol kecil itu lalu dicurahkan cecair kuning berminyak itu ke tubuh Hasrul.
”Eeehh...apa ni kak. Pengotor la akak ni. Jahanam betul..!” tempik Hasrul marah.
Kak Bibah tercegat terkebil-kebil. Cecair berminyak yang dicurahkan tadi adalah Minyak Dagu Mayat yang di ambilnya dari Dukun Timah minggu lepas. Mahal harganya. Habis dua bulan gaji Kak Bibah untuk mendaptkan minyak tersebut. Tak kan Dukun Timah sudah tipu dia, getus Kak Bibah bimbang.
Hasrul mula melangkah ke arah Kak Bibah dengan perasaan marah. Kemeja putihnya kotor dek minyak kekuningan itu. Kak Bibah terketar-ketar menunggu penangan kemarahan pemuda itu......
Sebulan selepas itu........
”Kak...ss..sedapppp kak...aaarrhh....sseedappp...!” jerit Hasrul kelazatan.
Setelah 10 minit Hasrul mengepam Kak Bibah, akhirnya wanita itu tewas. Melalak betina subur itu mencapai kemuncak kepuasan. Paha dan betis montok Kak Bibah mengejang-ngejang dan badan mantapnya pula menggelupur penuh dengan kepuasan. Kak Bibah merengek-rengek sambil lubang pantat tembamnya mengemam-ngemam batang konek Hasrul. Perbuatan spontan Kak Bibah itu membuatkan Hasrul juga tewas.
Daging bontot Kak Bibah kelihatan berlemak dan montok sekali...
Namun begitu batang konek Hasrul masih lagi tegang dan keras. Lantas pemuda itu segera membalik dan menonggengkan tubuh wanita subur. Dalam keadaan tubuh Kak Bibah tertonggeng, daging bontot isterinya yang berlemak itu membuatkan nafsu muda Hasrul mula membuak semula. Batang konek jantannya dengan panjang dan gemuk itu mencanak secara berperingkat sehingga akhirnya membengkok ke atas; manakala takuk kepala batang koneknya mengembang sehingga menjadi kemerahan. Berurat-urat dan tersengguk-sengguk batang konek Hasrul penuh dengan berahi untuk mengawan dengan wanita suburnya di depannya itu. Dengan tiba-tiba Hasrul memeluk badan montok Kak Bibah yang masih menonggeng dan memaksa isterinya melentikkan pinggangnya. Hasrul menggunakan kegagahannya untuk menekan kepala Kak Bibah ke tilam dengan hanya sebelah tangan, manakala sebelah lagi tangannya di gunakan untuk menonggekkan bontot Kak Bibah yang padat dan berat itu. Menitik-nitik air mazi Hasrul apabila bontot Kak Bibah yang berisi dan berlemak itu menonggek di hadapan matanya. Jelas kelihatan simpulan dubur dan lubang pantat tembam Kak Bibah.
Dalam keadaan isterinya seperti menyerah badan itu, Hasrul membawa batang konek jantannya dan mengeselkan takuknya di celah simpulan lubang dubur Kak Bibah. Dia lantas menguak simpulan lubang najis Kak Bibah dengan takuk tersebut dan menekan lembut lalu masuklah kepanjangan dan kegemukan batang koneknya inci demi inci ke dalam lubuk syurga lubang dubur tembam Kak Bibah. Meremang roma dan meleleh liur Hasrul ketika kulit batang koneknya mengengsot dan menggesel rongga lubang najis isterinya. Sebentar kemudian santak lagi batang pembiakan seorang suami di dalam lubang najis seorang isteri. Kak Bibah melalak dan merengek ketika bibir lubang duburnya yang masih ketat itu ternganga luas disodok oleh Hasrul. Hasrul terus menyontot Kak Bibah semahu-mahunya. Badan ranum isterinya itu sangat lazat dan enak. Kemampatan dan keberatan bontot Kak Bibah menghukum batang konek muda Hasrul dengan kemutan padu yang mampu membuatkan batang konek mana-mana lelaki memancut dengan cepat. Oh, Kak Bibah!!!
Hasrul mengepam-ngepam lubang dubur Kak Bibah dengan begitu bernafsu sekali....
"Kakkk... nak terpancut kak... " kata Hasrul dengan wajahnya yang berkerut menahan gelora nafsu. Kak Bibah mengemutkan lubang duburnya sehingga batang konek Hasrul terkepit rapat. Dia terus menonggeng dan melentikkan punggungnya kepada Hasrul. Melihat daging bontot Kak Bibah yang begitu berlemak, Hasrul terus menjunamkan batang konek kerasnya yang sudah tidak tertahan ingin memancutkan spermanya itu ke dalam lubang dubur Kak Bibah. Melentik tubuh Kak Bibah sebaik seluruh batang konek Hasrul terbenam di dalam duburnya yang dalam. Kak Bibah dapat merasakan Hasrul menyantak batang koneknya dengan dalam sekali tanpa menariknya keluar. Selepas itu satu ledakan dahsyat pun berlaku di dalam saluran duburnya. Hamburan air mani pekat yang subur meledak keluar dari batang konek Hasrul yang tertanam di dalam dubur Kak Bibah. Punggung subur wanita yang baru edah kerana diceraikan Abang Jiman itu dipaut erat sambil meramas daging berlemak bontotnya dengan kuat, menandakan betapa nikmatnya membenihkan dubur subur wanita yang baru dikahwini itu dua hari sudah.
"Sedapnya bontot akakkk.... ohhh..." Hasrul mengerang kesedapan di saat lubang dubur Kak Bibah yang empuk itu mengemut batang koneknya bagaikan mengepam agar mengeluarkan kesemua air mani mengisi duburnya hingga penuh.
Kak Bibah memejamkan mata sambil tersenyum menikmati pancutan-pancutan benih subur yang dirasakan hangat memenuhi lubang najisnya. Dia puas hati dengan kejayaannya mengahwini Hasrul dengan bantuan Minyak Dagu Mayat yang dibelinya dari Dukun Timah. Berkat dai Minyak Dagu Mayat itu, Kak Bibah berjaya merangsang nafsu lelaki idamannya itu, menggoda Hasrul hingga lelaki itu bernafsu dan ingin menyetubuhinya pada petang Kak Bibah melancapkan pemuda itu.
Kak Bibah tersenyum puas dengan kejayaannya ingin hidup dengan Hasrul, lelaki idamannya. Namun begitu baru-baru ini terdapat seorang pekerja baru yang baru mula bertugas sebagai budak pencuci tandas dengan Kak Bibah. Khairul baru berusia 18 tahun. Baru semalam budak remaja itu bekerja sebagai pencuci tandas bersama Kak Bibah.
”Eeermmmm.....rasa-rasanya aku kena simpan duit lagi ni nak jumpa Dukun Timah. Kena dapatkan Minyak Dagu Mayat lagi nih....” bisik hati gatal Kak Bibah......
Sementara itu Hasrul sudah tersadai menindih belakang tubuh isterinya dengan batang koneknya masih tertanam jauh kedalam lubang dubur wanita matang itu. Pemuda malang itu langsung tidak menyedari tentang perancangan baru Kak Bibah.......
Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel pepek awek melayu. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.
awek cun gian sex, awek gian, gadis gila konek, gambar seks melayu asia, wanita gian, gambar cewek melayu bogel nampak pepek, gambar janda gian batang, foto janda bogil gila batang, janda gian, awek gian konek, video melayu boleh com, janda gian batang, gian konek, awek melayu bogel bf, awek melancap sendiri, gambar puki awek asia, zuriani gadis gian batang, awek jb gila konek, awek gian sex, awek gian melancapVideo Lucah : Remaja Liar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru
Video Lucah : Layan Isteri Kuat Nafsu - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Awek Gelojoh - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah