Video Lucah : Sex Slave - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Video Lucah : Sex Slave - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Sedot Maut Janda Melayu - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel model bogel. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.
modelbogel, www modelmelayubogel com, gambar awek koria, www modelmelayubogel, model melayu bpgel, model melayu bogel boleh, gambar seks dirogol beramai2, gambar melayu makcik bogel tetek besar, awekmelayubogel net, awek melayu bogel terkiniVideo Lucah : Budak Sekolah Kini - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Real Punyeerr Janda Giller Sex - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Click To Watch
Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel gambar awek main. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.
gambar main, melayu main, melayu bogel main, gambar awek facebook, pic melayu main, awek facebook boleh main, bogel main, awek facebook, gambar awekmelayu main, gmbar awek, Main bogel, awek melayu bogel Facebook, gambar main awek, gambar awex sumiyati, facebook awek bogel, gambar main bogel, awek bogil main, awek bogel main, gambar lucah di facebook, gambar bogel melayu mainKoleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
"Mau"kan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu"?
"Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ?
"Sekarang"?
"Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu"?
Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya.
"Maaf Pak, tadi baru mandi " Kata Tini tergopoh-gopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan
jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buru-buru.
"Engga apa-apa. Bisa mulai ?
"Bisa pak" saya ganti baju dulu"? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya. Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut.
"Siap Tin"?
"Ya pak"?
Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku berganti-ganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basa-basi dan ’serius"?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.
"Depannya Pak"?
Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur.
"Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.
"Ah" engga "katanya sedikit gugup."?Cepet bangunnya
"hi ..hi..hi.."? katanya sambil ketawa polos.
"Iya dong". Kan masih sip kata kamu"?
Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingat"kesetiaan"?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan. Jadi aku tak sempat"mendaki"?, cuman" pengin menyetubuhinya !
"Udah. Benar2 masih sip, Pak"?
"Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah.
"Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu"?
"Engga apa-apa" asal engga ada yang tahu aja ”?
Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya.
Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh". Aku mampu bertahan engga nih". Apakah aku akan melanggar janjiku ?
Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusap-usap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan. Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkali-kali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremas-remas pantat itu, Tini tak ber-reaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengelus-elus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ?
Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat. Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu.
"Paak " Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku.
Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah
karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya.
Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BH-nya, Ah" putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya.
"Bapak kok nakal sih " Katanya, dan ”.. tiba-tiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku. Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih.
Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku."Aaahhffffhhhhh". Paaaaak"? rintihnya. Tak ada penolakan. Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BH-nya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku.
Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CD-nya
"Jangan Pak".” Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah" engga bisa dong" aku udah sampai pada point no-return, harus berlanjut sampai hubungan kelamin.
"Engga apa-apa Tin ya". Bapak pengin". Badan kamu bagus bener ”? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CD-nya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu
kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi. Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya.
"Auww". Pelan2 Pak". Sakit".!"?
"Bapak pelan2 nih ”? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya.
"Bapak sabar ya". Saya udah lamaa sekali engga gini ”?
"Ah masa ”?
"Benar Pak"?
"Iya deh" sekarang bapak masukin lagi ya". Pelan deh.."?
"Benar Bapak engga bilang ke Ibu"kan ?
"engga dong" gila apa"?
Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugeser-geser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya. Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan.
"Aaghhhhfff"? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi
"Sakit lagi Tin " Tini hanya menggelengkan kepalanya.
"Terusin Pak"perlahan"? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH" bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosok-gosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masing-masing. Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan. Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.
Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerak-gerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuat-kuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana. Ohh" nikmatnya".. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas". Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki.
"Paaak" ooohhhh".."?
"Kenapa Tin ”?
"Ooohh sedapnya ”?
Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis !
"Kenapa Tin ”?
Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja.
’saya berdosa ama Ibu"? katanya kemudian
"Engga apa-apa Tin".. Kan Bapak yang mau"?
"Iya .. Bapak yang mulai sih. Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan "
Aku diam saja.
"Saya khawatir Pak "
"Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun"?
"Juga khawatir kalo" kalo ”?
"Kalo apa Tin ?
"Kalo saya ketagihan "
"Oh" jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja"?
"Ya itu masalahnya"?
"Kenapa ?
"Kalo sering2 kan lama2 ketahuan .."?
"Yaah" harus hati2 dong"? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai.
"Ehhmmmmmm" reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat. Aku merasakan hampir sampai di puncak.
"Tin "
"Ya" Pak "
"Bapak". hampir". sampai ”?
"Teruus" Pak"?
"Kalo".. keluar ”.gimana ?
"Keluarin"..aja ” Pak"… Engga". apa-apa"?
"Engga".. usah ” dicabut"?
"Jangan".. pak ”. aman".. kok"?
Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2
Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas.
Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa. Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memang"gurih"?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ?
"Tin "
"Ya .. Pak"?
"Makasih ya" benar2 nikmat"?
"Sama-sama Pak. Saya juga merasakan nikmat"?
"Masa .."?
"Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak"?
"Ah kamu ”?
"Baner Pak. Sama suami engga seenak ini"?
"Oh ya ”?
"Percaya engga Pak". Baru kali ini saya merasa kaya melayang-layang ”?
"Emang sama suami engga melayang, gitu"?
"Engga Pak. Seperti yang saya bilang" punya Bapak bagus banget"?
"Katamu tadi". Udah berapa lama kamu engga begini .."?
"Sejak".ehm".. udah 4 bulan Pak"?
"Lho". Katanya kamu udah cerai 5 bulan"?
"Benar ”?
"Trus ?
"Waktu itu saya kepepet Pak"?
"Sama siapa"?
"Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus"?
"Cerita dong semuanya"?
"Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00. Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu"?
"Trus ?
"Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau"?
"Pernah sama tamu yang lain ?
"Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti"?
"Kapan kamu terakhir"main" ?
"Ya itu" sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah"?main"?, sampai barusan tadi sama Bapak ”. Enak banget barusan ” kali karena udah lama engga ngrasain ya"Pak" atau emang punya Bapak siip banget"hi..hi.."?
Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia
mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yang"legit"?, lengket-lengket sempit, dan seret."Kamu engga takut hamil sama tamu itu ?
"Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB).
Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang. Bapak takut saya hamil ya"?
Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil".
"Jam berapa Pak ?
"Jam 4 lewat 5"?
"Pijitnya udah ya Pak". Saya mau ke belakang dulu"?
"Udah disitu aja"? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi. Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya.
Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BH-nya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CD-nya, tangannya kupegang, kuremas.
"Bapak pengin lagi, Tin"?
"Ah" nanti Ibu keburu dateng , Pak"?
"Masih ada waktu kok"?
"Ah Bapak nih" gede juga nafsunya"? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi. Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku"..
Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku. Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulai"berani"? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu ”.
Tamat
cerita lucah pembantu, cerita lucah pijat, pijat lucahVideo Lucah : K-Pop Scandal - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Abang Askar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Janda Dahaga Sex - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Saat itu usiaku masih belia sekali untuk ukuran perkotaan, 14 tahun. Pertemuanku dengan seorang laki-laki di daerahku membuatku jatuh cinta, cinta pertamaku, sebaliknya dia pun demikian. Dia sering menungguku saat aku pulang dari sekolah. Cinta pun bersambut, kami sering bertemu. Ada rasa rindu bila sehari tak bertemu. Hubungan kami semakin erat. Mulai mencoba-coba berciuman. Aku ingat selalu saat pertama kali kami berciuman. Rasanya tidak dapat dilupakan hingga kini. Karena terlalu mabuk asmara hingga aku lupa akan mana yang patut dan mana yang tidak, dan itu menyebabkan aku hamil.
Hingga suatu saat aku menerima kabar bahwa dia mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, dan tak dapat diselamatkan. Sangat sedih rasanya hatiku saat itu, sedih yang tak terlukiskan. Aku sudah tidak gadis lagi, apalagi saat itu aku sudah berbadan dua. Bahkan kata saudaraku, aku sempat pingsan berkali-kali, gelap rasanya dunia saat itu, dua hal besar yang membuatku berpikir saat itu bahwa aku kehilangan seorang yang kucintai dan kehamilanku. Apakah aku harus menanggung semua perbuatan tersebut seorang diri? Saat menghadiri pemakamannya ingin rasanya aku terjun di dalam lubang kubur, ingin menyusulnya.
Setelah itu aku mengalami kesedihan yang berlarut-larut, sakit rasanya ditinggal pergi seorang yang kita cintai terlebih ditinggal mati dan secara tiba-tiba. Bila kita diputus pacar mungkin dapat terobati dengan masih bisa kita melihatnya walaupun sudah dimiliki oleh orang lain, tetapi bila telah beda alam, bagaimana mau melihatnya? Kadang ingin rasanya bertemu dalam mimpi untuk mengobati rindu, sekali saja, tetapi semakin aku inginkan malah semakin sulit untuk tidur.
Lama aku mengalami kesedihan, hingga akhirnya aku ditegur oleh orangtuaku. Untuk menutupi rasa kesedihanku aku dinikahkan oleh orangtuaku. Saat aku menemui calon suamiku, aku tidak ada rasa apapun terhadapnya. Aku menyadari kalau ini bukan kemauannya juga, dia hanya sekedar membantuku agar melupakan kesedihanku.
Akhirnya aku melakukan perjanjian dengannya sebelum ke jenjang pernikahan, yang berisi bahwa kamu bisa menikmati seluruh tubuhku tapi jangan harap kamu mendapatkan cintaku dan aku ingin pernikahan ini tidak berlangsung lama, seandainya aku hamil, aku ingin dia segera menceraikanku begitu anakku lahir, dan jangan mencariku, bila anakku menanyakan bapaknya akan aku jawab bahwa dia telah meninggal. Jadi jangan cari aku dan jangan cari anaknya, dia tidak mengetahui bahwa aku sedang hamil benih cinta dari pacar pertamaku.
Perjanjian dia terima, maklum saat itu aku lagi mekar-mekarnya, banyak juga yang menginginkanku. Sementara dia tanpa bersaing hanya dengan penunjukkan langsung, mendapatkan diriku, oleh sebab itu dia segera menerima perjanjian tersebut. Mungkin dalam benaknya buat apa cinta yang penting dia mendapatkan tubuhku serta memenangkan perebutan diriku.
Dengan upacara pernikahan yang sangat sederhana sekali jadilah kami sepasang suami istri. Seperti layaknya sepasang pengantin kami pun mengalami yang namanya malam pertama tetapi tak seindah yang kubayangkan, hanya semu karena memang tanpa didasari rasa cinta yang menyatu. Selanjutnya kehidupan kami pun tak jauh beda dengan rumah tangga yang lainnya. Hingga aku beritahukan kepada suamiku bahwa aku hamil. Dia menanggapi dengan dingin, mungkin dia tahu bahwa benih di perutku bukan dari dia.
Setelah kandunganku sudah mencapai harinya, persalinan telah selesai. Aku mendapatkan seorang bayi laki-laki, di usiaku yang ke 16. Setelah masa nifasku selesai, aku menagih janji pada suamiku. Dia tanpa rasa sedih sedikitpun segera memproses perceraianku. Orangtuaku menanyakan sebabnya, karena kami sudah ada kesepakatan dari awal sebelum pernikahan maka kami melakukan sandiwara agar tujuan perceraian tercapai, akhirnya mereka menerima. Jadilah aku seorang janda dengan seorang bayi laki-laki di usia yang masih muda, hampir 17 tahun.
Mengapa aku memilih seperti ini? Karena buat apa kita hidup bersama dengan orang yang tidak kita cintai. Sementara bayiku merupakan bagian dari hidupku, karena dari benih orang yang sangat kucintai. Aku tetap masih mengenang pacarku yang telah mendahuluiku, darinya lah aku mengenal cinta, yah cinta pertamaku, cinta sejatiku, dan aku masih merasa tetap sebagai kekasihnya walaupun telah berbeda alam.
Setelah aku merasa sudah agak pulih, aku mulai mencoba kerja di pabrik di daerahku, saat itu usiaku menginjak usia 17 tahun lebih. Selama menjadi janda dan pengangguran, untuk sementara aku dibantu oleh kakakku. Kerja di pabrik ternyata lumayan juga, capeknya. Belum ada setahun kerja di pabrik, aku ditawari temanku untuk kerja di Jakarta, tanpa pikir panjang segera aku terima, bayiku aku titipkan pada kakakku.
Pekerjaan di Jakarta yang aku terima sebagai pramuniaga, cukup lama aku bekerja di sini hingga usiaku hampir 19 tahun. Gaji yang kuterima lebih besar dari kerja di pabrik di desaku, tetapi pengeluaranku juga lumayan besar di Jakarta, hingga uang yang aku kirimkan ke desa untuk anakku tidak begitu beda hanya lebih beberapa puluh ribu rupiah saja. Beberapa bulan kemudian temanku yang mengajakku ke Jakarta pindah kerja, tinggallah aku di Jakarta seorang diri, tanpa teman dan saudara.
Suatu hari aku mendapatkan berita bahwa anakku sakit hingga aku harus pulang ke desa. Setelah anakku sembuh aku kembali ke kota, ternyata posisi pekerjaanku telah diisi orang lain dan aku sudah tidak dibutuhkan lagi, sedih sekali rasanya. Aku mencari teman sedesaku yang dulu mengajak ke Jakarta untuk menanyakan apakah ada pekerjaan untukku. Setelah bertemu dia. Dia mengajak bekerja di tempatnya yaitu sebuah tempat pijat. Dia menerangkan pekerjaan yang dia lakukan, juga mempraktekkan langsung ke diriku di tempat kost-annya.
Setelah aku pertimbangkan, hanya seperti itu, yah aku terima. Tanpa menggunakan surat dan Ijazah, aku diterima dan langsung kerja.
Hari pertama, aku kerja, kikuk juga, tadi sih praktek di kamar belakang bisa, sekarang sudah masuk kamar, bingung juga, beruntung aku mendapatkan tamu pertama yang pengertian. Dia memang bertujuan hanya pijat, nggak tahu apakah dia menyenangkan diriku, dia bilang pijatanku enak dan setelah selesai aku menerima uang tips. Enak juga kerja tidak begitu capek tetapi dapat uangnya lumayan, tidak seperti jadi pramuniaga, berdiri terus menerus selama delapan jam yang hanya diberi waktu istirahat satu jam.
Tamu ke dua, mulai meraba-raba, aku tidak sanggup menerimanya hingga kuberikan ke temanku yang lain, senang sekali temanku menerimanya. Aku hanya mau tamu yang hanya membutuhkan pijat saja. Hari berganti hari, akhirnya aku tahu seperti apa tempat kerjaku. Kalau mau dapat uang banyak yah harus berani.
Kata temanku di sini tak ada cinta, yang ada hanya uang. Jangan jatuh cinta dengan tamu. Tetapi puaskanlah tamu, buat agar segera selesai, bayar dan selesai. Merinding aku mendengarkannya. Memang sih tamunya dia banyak sekali. Jangan lihat wajahnya, mau cakep mau jelek yang penting bayar, katanya lagi. Di sini orang cakep tidak laku katanya, yang punya uang yang laku. Dia menunjukkan uang tips yang dia dapat hari ini, dia telah mendapatkan tamu sebanyak lima orang, dua ratus ribu rupiah satu orang, dipotong biaya harian (jajan + main kartu/iseng nunggu tamu + rokok + ngasih roomboy) paling tidak sembilan ratus ribu bersih dibawa pulang dalam sehari sehingga dalam sebulan pendapatan bersihnya rata-rata mencapai dua belas juta rupiah bersih tanpa dipotong pajak penghasilan 21, itu telah dikurangi beberapa hari tidak kerja karena datang bulan.
Kalau aku perhatikan memang sih di sini tak ada cinta, tetapi tetap aja ada rasa cemburu bila tamunya beralih ke orang lain, bukan cemburu karena cinta tetapi karena pendapatannya beralih ke orang lain. Banyak juga yang menjatuhkan orang lain, baik yang secara terang-terangan maupun yang terselubung.
Ada yang bilang ke tamu kalau si ini, si itu, habis sakit phs lah. Ada yang melakukan operasi plastik untuk menutupi kekurangannya, ada yang memasang susuk di tubuhnya, bahkan ke klitnya. Biar laris katanya.
Suatu saat tamu pertamaku dulu ingin bersamaku lagi, karena rindu dengan pijatanku. Oleh karena pernah bertemu dengannya aku sudah tidak kagok lagi, selain itu aku suka dengannya karena sopan, tidak meraba-raba diriku. Aku sih niatnya memang bekerja yakni memijat, karena seragamku memang menggunakan rok mini hingga pahaku bersinggungan dengan pantatnya; posisi dia telungkup dan aku memijat dengan menduduki pantatnya. Nah saat dia telentang nampak penisnya yang sudah membesar, aku tidak perduli, kututupi dengan handuk kecil yang tersedia, aku tetap melakukan pijatan di kaki dan tangannya serta sedikit di bagian perut.
Hingga akhirnya dia memohon dengan sangat, untuk menolongnya mengeluarkan desakan nafsu yang sudah memuncak dengan cara memasturbasi kemaluannya. Pertama aku jawab bahwa aku tidak dapat melakukan hal itu, kemudian aku diajari olehnya hingga dia ejakulasi dan aku mendapatkan uang tips yang lumayan besar.
Akhirnya aku sudah mendapatkan pola kerja, bila tamu ingin main maka aku berikan kepada temanku, bila hanya sekedar pijat aku kerjakan, yah maksimal aku pijat kemaluannya hingga ejakulasi. Lumayan tips yang kudapat dalam satu minggu sama dengan satu bulan kerja sebagai pramuniaga.
Nampaknya bapak yang pertama kupijat itu sudah menjadi langganan tetapku. Pernah dia meminta ijinku, bila aku tak keberatan, ingin rasanya dia memegang tubuhku, pertama sih kutolak, tetapi melihat tingkah lakunya yang sopan dan selalu memberikan uang tips yang lumayan, maka kuijinkan dia meraba tubuhku, dengan syarat aku masih berpakain lengkap; ada juga sih rasa takut kehilangan pelanggan sebaik dia, mengingat persaingan yang sangat besar, anehnya dia tidak mau dengan pemijat lain kecuali dengan diriku.
Pada pertemuan yang kesekian kalinya, dia sudah dapat meraba payudaraku juga kemaluanku, terus terang aku tidak dapat menolak permohonannya yang selalu dikatakan di saat kami bertemu, rayuannya yang membuatku terkadang lupa diri, selain itu uang tips yang kudapatkan juga semakin besar, dan yang tak dapat kuhindari adalah bahwa aku juga memiliki kebutuhan itu, aku tidak munafik, karena aku telah menjanda selama hampir tiga tahun. Asli, itulah pertama kalinya aku merasakan basahnya kemaluanku setelah sekian lama tidak merasakannya, belum lagi resiko pekerjaan yang sehari-hari kuhadapi adalah melihat bahkan memegang kemaluan yang membesar yang menuntut untuk dikeluarkan "isinya".
Hingga si bapak mengetahui kisahku, karena setiap selesai pijat, dia selalu memuaskan diriku dengan jemarinya yang lincah hingga dia sendiri ejakulasi juga, dan dilanjutkan dengan membicarakan masalahku terkadang juga masalah si bapak. Si bapak terkejut melihat perjalanan hidupku seperti itu, yang akhirnya dia memelukku. Ohh rasanya, sudah lama aku tidak dipeluk kaum pria, sepertinya ada perasaan yang pernah hilang, yaitu perasaan dilindungi, rasa aman.
Tak berapa lama bibir kami telah saling bertaut, aku suka cara dia menciumku. Dia dapat membangkitkan gejolak birahiku yang lama padam. Mungkin aku sudah terbawa derasnya arus nafsuku tanpa terasa tidak tahu bagaimana caranya si bapak hingga aku menjadi telanjang bulat. Dengan kesabarannya dia mencium bibirku hingga aku hampir tak bisa bernafas, dan mulai turun ke arah leherku, rasa geli campur nikmat berbaur menjadi satu, aku mencari-cari sekiranya ada pegangan yang dapat kuraih untuk menjadi pegangan karena rasa takut jatuh yang amat sangat, iya jatuh ke dalam jurang kenikmatan, paling tidak untuk membuktikan pada diriku bahwa aku tidak sedang bermimpi, ini adalah kenikmatan nyata, bukan virtual.
Sprei tempat tidur sudah jatuh ke lantai akibat rontaan kakiku dan kakinya yang bergerak, seperti sedang mendaki bukit, bukit kenikmatan, akibatnya hanya tinggal kasur pegas yang dibungkus bahan seperti kulit yang menjadi licin oleh keringat kami berdua. Aku tetap berusaha mencari pegangan itu, dan kudapatkan kepala si bapak, kuusap rambutnya yang terkadang kujambak karena saking nikmatnya hisapan mulutnya yang melumat kedua payudaraku.
Ciuman bapak semakin turun dan mencapai daerah kemaluanku, aku malu bila kemaluanku dilihat secara dekat, bukan dikarenakan bentuknya yang jelek atau adanya beberapa bekas luka yang hampir hilang di pangkal paha dekat lubang anusku, tetapi aku mengalami basah yang lumayan banyak semenjak kami berciuman, saat itu aku memang lagi nafsu-nafsunya, jadi aku malu bila dia mengetahui bahwa aku benar-benar terangsang. Kututup kemaluanku dengan kedua belah telapak tanganku.
Bersambung . . . .
Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Aku nie ada citer yang nak di kongsi dengan para-para pembaca yang di hormati sekelian. Perkara nie berlaku ketika aku dan beberapa rakan jurugambar bebas duduk melepak di Air Terjun Gabai, Hulu Langat. Aku suka lepak kat situe sebab ada port baik untuk jurugambar seperti kami mengambil shoot shoot panas minah-minah rempit dengan pakwe mereka atau mungkin jugak mereka nie bohsia-bohsia yang bersepah-sepah kat Kuala Lumpur nie.
Dengan kedudukan tempat rehat aku dan rakan-rakan yang tinggi mempermudahkan kami untuk mencari angle-angle yang menarik untuk mengambil gambar-gambar yang cantik khusus nyer bohsia-bohsia atau minah-minah rempit yang mencari port untuk buat projek. Dah banyak kali aku dapat shoot-shoot yang cantik khusus nyer minah-minah tengah main tidak kira yang ringan-ringan sehingga aktiviti buat anak-anak.
Ada satu hari tue aku dengan sorang member jurugambar paper cina lepak kat situe dengan tujuan nak release tension. Tak silap aku hari tue hari Rabu dan target aku sure tak ramai orang yang datang mandi manda kat situe. Jangkaan aku ternyata meleset dimana ramai sungguh couple-couple rempit tengah terjerit-jerit macam monyet tengah bermandi manda. Aku dengan kamera digital SLR Nikon D100, Lens kapasiti 300mm-500mm 5.6 terus mencari sasaran yang sesuai untuk shoot-shoot menarik untuk tatapan peribadi.
Setelah 20 ke 30 shoot menarik aku pun dapat melihat 1-2 minah-minah yang perasan aku ambik gambar mereka. Mereka tersenyum dan melambai-lambai tangan ke arah aku sambil menggayakan aksi lucah seperti penari bogel. Aku sekadar tersenyum dan melambai kembali ke arah mereka dan memberikan isyarat agar mereka dapat naik ke kawasan rehat kami. Member aku si Sam tersengih-sengih dan terus memberikan isyarat pada aku yang dia nak naik ke kawasan atas bukit yang lebih tinggi untuk menggambil shoot-shoot permandangan yang lebih menarik.
Tiba-tiba hujan renyai-renyai mula turun di ikuti hujan yang cukup lebat. Sedang aku melepak-lepak keseorangan di bawah tempat berehat tue, datang dua orang minah-minah yang melambai-lambai tangan kat aku tadi. Mereka terus menyapa kat aku... "Hai bang! Lepak sorang jer ker".... Aku sekadar menganggukkan kepala jer. "Boleh kami join ker?" "Boleh!".. jawab aku pula. Mereka pun lepak kat sebelah aku sambil membawa beg kecil berisi pakaian salinan mereka. Aku memerhatikan minah-minah nie dari atas ke bawah. Memang mantap dan paling best nasik lemak kedua-dua mereka nie memang besar. Kena dengan citarasa aku. Dari raut wajah mereka aku yakin mereka nie budak-budak kampung dari Hulu Langat jugak.
Aku memperkenalkan diri aku terlebih dahulu kepada mereka. Kemudian minah-minah nie memperkenalkan diri sebagai Inah dan Wati. Aku describe sikit si Inah nie tinggi tapi bontot besar. Tetek power gak kulit hitam manis. Manakala si Wati nie pula cerah sikit tapi still hitam jugak ler... Rendah jer orang nyer tapi tetek dia tak ingat punya. Kalah tetek Hetty Sarlenne tue. Dua-dua umur 18 tahun baru lepas habis SPM bersekolah di Sekolah Menengah A.J Hulu Langat. Terkejut pulak aku bila minah-minah nie cakap diorang baru 18 tahun.
Aku bertanya mana pergi member-member rempit yang lain? Mereka dengan selamba menjawab cari port main kot. Aku sekadar tersenyum dan bertanya asal tak join member-member yang lain... Minah-minah nie cakap boring dan diorang sekadar datang untuk mandi manda jer. Mereka pun bertanya sama ada aku mengambil mereka untuk masuk dalam paper ker? Aku cakap takder lah, sekadar untuk koleksi peribadi jer... Diorang pun tersenyum manja sambil meminta aku mengambil gambar mereka lagi. Aku pun buat-buat jual mahal memandangkan aku berharap agar dapat mengambil gambar minah-minah yang panas dan kow-kow...
Diorang memujuk aku untuk mengambil gambar aksi mereka di bawah tempat rehat tersebut, tapi aku masih enggan kerana aku berharap dapat mengambil gambar yang lebih panas... Hujan semakin lebat dan aku pun berterus terang dengan minah-minah yang aku hanya nak shoot gambar yang power dan panas jer kalau mereka setuju. Mereka bertanya shoot yang macam mana? Aku dengan selamba mengatakan shoot kat body diorang kalau boleh tak payah pakai apa-apa lar kat badan tue.
Tersengih dua-dua ekor minah nie bila dengar dengan apa yang aku cakapkan. Inah akhir nyer bersetuju dengan cadangan aku tetapi dengan syarat, dia enggan di ambil gambar kat situe. "Inah tak mau lar ambik gambar macam tue kat sinie.. Nanti orang nampak"... Aku pun menjawab tegas. "Mana ada orang kat sini time hujan-hujan lebat nie".... "Lagipun bukan suruh tanggal semua pakaian tue.. Tayang sikit-sikit jer boleh lah!".... Wati pun menjawab... "Boleh janji jangan masuk paper atau internet"... Takder lah jawab aku... Yes mangsa dah mengena dan aku dah ada target baru nak meratah sekali dua-dua minah-minah nie kalau boleh lah!...
Aku mengeluarkan kamera digital aku, terus menukar lens kepada normal medium focus 15mm-45mm. Aku mengarahkan Inah yang ketika ini memakai t-shirt body fitting putih dan seluar pendek bola agar menyelakkan sikit t-shirt body fitting keatas agar menampakkan tetek yang masik di salut bra. Dia yang masih takut-takut memandang kiri kanan ke kawasan sekeliling untuk memastikan sama ada masih ada pengunjung lain yang melalui ke kawasan itu. Aku turut mengarahkan dia melucutkan sikit seluar yang di pakai sehingga paras lutut untuk menampakkan pantie yang di pakai.
Inah yang masih duduk di atas kerusi batu tersebut akhir nyer akur apabila aku mengarahkan sekali lagi agar dia lakukan dengan apa yang di arahkan oleh aku. Inah menarik t-shirt body fitting keatas dan menampakkan tetek dia yang di salut bra hitam. Tue dia! Memang power tetek dia, besar dan padat. Inah juga menarik seluar ke lutut dan akhir dapat jugak aku lihat pantie merah yang di pakai. Larr thong rupa nyer yang dia pakai. Tembam betul apabila aku focus lens aku ke lurah cipap dia walaupun masih di salut thong yang di pakai. Aku pun mengambil beberapa shoot menarik ke atas Inah yang keluh kesah jelas terpancar di raut wajah nyer.
Manakala Wati hanya memerhatikan member dia beraksi separuh lucah ketika sesi bergambar tersebut berjalan. Aku kemudian mengarahkan Wati melakukan perkara yang sama sebagaimana Inah lakukan. Dia hanya tersenyum macam kerang busuk kerana dia mengatakan yang dia tak pakai bra dan pantie kat dalam. Patut lar dia hanya memakai t"™shirt berwarna coklat yang tebal manakala seluar ketat panjang berwarna hitam. Aku pun memberi arahan agar menari sikit t-shirt di pakai agar menampakkan tetek dia. Seluar ketat yang di pakai di tarik ke bawah sikit ajer agar menampakkan cipap nyer..
Wati akur dan melakukan apa yang di arahkan. Inah hanya tergelak sakan apabila Wati menarik t-shirt keatas sambil terus melucutkan terus seluar ketat nyer. Aku suruh tarik sikit seluar ketat tue, dia lucutkan habis. Lantak lah.. janji dapat shoot menarik. Wati mengatakan seluar ketat nyer ketat sangat, terpaksa dia lucutkan habis. Aku tak kisah, lagi bagus. Beberapa shoot aku ambil dan aku mengfocus tepat kearah cipap Wati yang berbulu-bulu sederhana lebat. Memang tetek Wati hebat, cantik, bulat, besar dan padat. Aku dah stim giler dengan dua-dua minah-minah nie. So aku arahkan si Inah agar menanggalkan semua tapi dia enggan. Dia suruh cari port lain. Aku pun tak pikir panjang mengajak kedua-dua mereka untuk beraksi lucah depan kamera aku kat rumah aku lar.
Minah-minah bertanya kat mana rumah aku, aku cakap lah kat Taman Desa Condo, line clear punya. Mereka pun bersetuju dengan syarat aku menghantar mereka balik ke rumah. Nak dapat pantat free, mesti ok jer semua kan. Aku lihat si Wati dah memakai seluar ketat nyer kembali. Manakala si Inah Menukar pakaian basah selamber depan aku. Aku pun mengambil kesempatan terus ke tepi Inah dan terus memeluk nyer sambil tangan kiri aku meramas buah dada nyer... Inah relax jer malah di biarkan aper tindak tanduk yang aku lakukan. Melihatkan tiada halangan dari Inah, aku pun menyeluk kedalam pantie yang di pakai nyer dan mengorek cipap si Inah. Dia mengerang manja dan kami pun terus berciuman dengan ganas dan gelojoh.
Setelah puas aku menuju ke arah Wati yang ketika itu hanya bertuala sedang mengeringkan rambut nyer. T-shirt nyer telah di tanggalkan. Sah kalau aku tanggalkan tuala nyer sure dia nie bogel habis. Aku terus memeluk Wati dari belakang dan menggigit manja leher nyer. Dia menjerit kegelian malah aku turur meramas tetek dia yang besar dan padat tue. "Abang jangan lar! Nanti orang nampak ler... Orang pakai tuala jer, nanti terlucut"..... Kata si Wati. Selamber aku selak tuala yang di pakai dan terus menggentel cipap nyer. Dia yang cuba menahan tetapi tidak bersungguh-sungguh akhir nyer membiarkan tindakan aku. Mungkin dia dah stim kot..
Aku yang stim nak mampus nie terus pergi kedepan Wati dan menyelak sikit tuala yang di pakai terus menjilat tetek yang aku geramkan milik si Wati dia. Dia hanya mampu memeluk kepala aku dan mendengus manja. Kemudian aku selak tuala nyer habis dan terus menyerang cipap nyer. Aku menjilat dan menyedut cipap nyer tanpa belas kasihan lagi. Wati mengerang manja dan memegang kepala aku sesolah tidak sedarkan diri. Sebelum dia klimaks sengaja aku berhenti dan dia mengarahkan aku agar menyambung kembali jilatan aku. Aku cakap nanti kat rumah abang sambung dengan batang... Dia merayu-rayu agar habis jilatan aku. Boleh aku cakap, tetapi nanti abang nak pancut dalam time main boleh?... tanya aku kepada si Wati. "Aper sajer" kata Wati. Aku pun meneruskan jilatan aku sehinggalah dia sampai klimaks nyer.... Dia tersenyum puas dan meminta aku memeluk dia pulak. Aiks sempat nak romantik ler pulak.
Aku lihat si Inah sudah menyalin pakaian dan sedang merapikan rambut nyer yang lurus ikal mayang itu. Aku bertanya kepada nyer sama ada aku boleh pancut dalam kalau main dengan dia nanti. Dia jawab boleh. Tapi kalau bunting dia mintak aku bawak dia pie klinik kasi gugur lah. Aku no problem punya. Aku terus pergi ke arah dia menyambung cumbuan kami sambil meramas tetek dia dari luar baju jer. Dia cakap kat aku yang dia syok kat aku sebab suka ambik gambar dia. Alah minah-minah nie bukan aper, nak cari payung jer lebih. Tapi aku tak kisah bro"™, janji ada tetek ngan cipap untuk lepas benih-benih aku kan.
Kami bertiga pun terus bersiap-siap untuk turun dari Gabai, manakala si Sam dah cabut dengan kereta dia sendiri. Aku pulak bawa satu kereta untuk bawak minah-minah pie makan dulu sebelum aku pulun mereka berdua nie. Ketika berada di dalam kereta aku lihat kedua-dua minah-minah tidur lena. Si Inah duduk di depan manakala si Wati duduk dibelakang. Sepanjang perjalanan ke Klang Lama sempat aku meramas tetek si Inah dan cipap nyer juga. Dia dah tak sedar nie, ahh lantak ler.. habuan dah ada di depan mata. So biarkan minah-minah nie tidur dan lepas nie aku pulak akan meniduri kedua-dua minah yang mantap-mantap nie.
Kami singgah di Bangsar dan makan di Burger King. Aku turut mengbungkus untuk di bawa balik bimbang jikalau selepas beraksi ranjang mana tau lapar lah pulak. Lahap betul kedua-dua minah nie makan. Tetapi aku tak kisah kerana berbaloi aku keluar modal nie. Sampai jer kat rumah aku terus kedua-dua minah-minah nie melepak di atas sofa aku sambil menonton astro. Aku pulak pie mandi sebab nak menyegarkan diri. Aku kemudian sekadar memakai boxer menyertai mereka di ruang tamu. Si Inah aku lihat dah membuta di atas karpet lantai aku manakala si Wati sedang membaca majalah URTV aku.
Aku mencuit Wati agar ke dalam bilik aku dan dia tersenyum panjang dan terus melompat dari sofa untuk ke bilik aku. Aku biarkan si Inah yang dah pejam membuta lena di buai mimpi. Aku on dua dv cam dimana satu di atas kepala katil manakala satu lagi di atas tri-pod sisi katil. Tujuan untuk merakam aksi ranjang kami berdua. Wati hanya tersenyum melihatkan gelagat aku yang sedang memeriksa kedua-dua dv cam tersebut. Aku kemudian mengarahkan Wati agar baring di atas katil aku. Dia terus menghempaskan diri di atas katil sambil mengeliat-liat seperti cacing kepanasan.
Aku kemudian membaringkan diri di tepi Wati dan terus berciuman dengan nyer. Sambil tangan aku meramas-ramas dari lembut ke kasar keatas tetek nyer... Dia mula mengeluarkan sound-sound erotik yang aku suka. Aku kemudian cuba menanggalkan kesemua pakaian Wati malah dia turut membantu sama. Aku kemudian menanggalkan boxer aku dan kami terus bergomolan di antara satu sama lain. Kami yang telah telanjang bulat dapat rasakan kepanasan badan diantara satu sama lain.
Tetek Wati menjadi sasaran aku yang seterus nyer. Tak padan kan dengan umur yang baru 18 tahun besar nak mampus. Ada 32C cup kot! Aku meramas manja buah dada sekejap kiri sekejap kanan. Aku kemudian memicit manja dan menguli-uli puting tetek nyer. Aku dapat rasakan tetek nyer semakin menegang dan keras... Ohhh best betul. Besar betul tetek nyer, tak cukup satu tapak tangan aku untuk meramas. Jejari aku yang sebelah pula sibuk mengerjakan cipap Wati yang sudah bash dan lencun. Wati telah hilang di dalam alam kenikmatan. Acara ramas meramas tetek Wati aku sempurnakan dengan rakus dan ganas bagi melepaskan gian dan geram sejak dari Gabai lagi.
Aku pun meneruskan aktiviti yang seterusnyer dengan melapah dan menjilat cipap Wati. Dia dengan sendiri mengangkangkan kaki nyer apabila merasakan bibir cipap nyer tersentuh dengan lidah aku. Aku hulurkan lidah aku ke alur cipap nyer. Wati menggeliat sampai terangkat-angkat punggung nyer. Air azimat nyer semakin banyak keluar sehingga seperti becak. Aku menggigit manja biji kelentit nyer. Tiba-tiba dia menendang-nendang kaki nyer ke udara dengan satu jeritan... "Ahhhhh Abang Wati Sampai Dah"..... "Ahhhhhhhh! Sayangggggggg Abang"..... Dia menarik kepala aku dan membenamkan muka aku kecelah kangkang nyer... sesak nafas aku di buat nyer.....
Setelah puas aku lihat Wati klimaks aku pun menggesek-gesekkan kepala batang aku ke arah cipap Wati sambil aku menggigit manja bibir nyer. Wati terus memeluk aku sambil kami berciuman. Dengan sekali tekan sajer aku dapat merasakan seluruh nikmat cipap Wati. Terasa kepanasan menyelinap batang aku. Acara sorong tarik, sorong dan jolok, tarik di mulai dengan perlahan dan kelamaan semakin laju dan pantas. Dasar cipap dah tak dara lagi, mudah batang aku menyelunsur maju dan Wati semakin memeluk tubuh aku dengan erat dan pautan kaki nyer di pinggang ku semakin kuat dan kukuh.
Aku dah dapat rasakan yang Wati telah beberapa kali klimaks, namun aku masih mahu bertahan agar berbagai posisi ingin aku praktikkan bersama-sama Wati. Tetapi memandangkan ini games yang pertama maka aku tak boleh bertahan lama lagi. Aku anggarkan baru 15 minit aku berjuang, aku sudah terasa penamat aku akan sampai. Aku melajukan henjutan aku dan tidak sampai beberapa henjutan dan aku terus memancut ke dalam cipap Wati. Aku memancutkan 5-6 pancutan deras ke dalam pantat Wati sambil menggigit keras leher nyer agar meninggalkan kesan love bite. Aku membiarkan semua sisa-sisa air mani aku keluar dan di buang ke dalam cipap nyer.
Aku kepenatan begitu juga dengan si Wati.. Dia tersenyum puas sambil meramas manja bahu aku. Aku tanyakan kepada nyer sama ada dia puas, dia sekadar menganggukkan kepala sahaja. " Wati Abang nak main lagi boleh?".... tanya aku kepada Wati. Wati sekadar tersenyum dan mengangkang kaki nyer tanda mengizinkan aku berjuang lagi. "Tapi Abang nak main bontot Wati" Boleh ker?"..... "Ahhhh Sakit ler nanti... Wati tak pernah buat cam tue".... jawab Wati.. "Alarrr kita cuba ler perlahan-lahan"... aku cuba meyakinkan Wati... Akhir nyer dengan hanya senyuman meleret panjang sebagai tanda setuju untuk dia di liwat. Wati wati... aku mencium bibir nyer.
Tapi bukan sekarang aku nak liwat dia.. Aku cakap dia aku nak main dulu dengan Inah... Dan dia setuju kerana dia terasa kepenatan akibat permainan kami tadi. Aku pun bangun dan terus ke bilik air untuk membersihkan batang aku. Cepat betul batang aku nie recycle, walaupun tak tegang keras tapi ok ler.... Aku keluar dan melihat si Wati dah memejam mata, mungkin yer dia kepenatan... Ahhh biarkan dia berehat, aku ada agenda yang seterus nyer. Inah akan menjadi santapan aku yang seterus nyer.
Apabila berada di ruang tamu aku lihat si Inah masih lena di buai mimpi. Aku pun mengambil satu dv cam yang ada tri-pod di sisi katil tadi dan di focuskan terus ke arah Inah. Ermmm erotik juga cara Inah tidur di mana t-shirt putih yang di pakai terselak menampakkan perut dan seluar jeans jer telah terbuka button nyer.. Mungkin ketat kor seluar jean nyer... Aku yang masih berbogel memikirkan apa cara atau posisi yang sesuai untuk melanyak si Inah nie.. Main atas karpet tebal nie bukan boleh main bantai jer.. Kang dua-dua sakit belakang dan pinggang.
Aku tidak tunggu lama apabila untuk membuat keputusan untuk memantat dengan Inah. Aku cuba menanggalkan seluar jeans Inah sekali dengan pantie nyer... Inah mengeliat kecil tapi masih belum membuka mata nyer lagi. Fuhhh minah nie tidur mampus ker... Susah jugak nak tanggalkan jeans jer yang ketat nie... Setelah berjaya di tanggalkan jeans nyer aku turut menanggalkan pantie yang di pakai oleh Inah. Dia masih hanyut lena di buai mimpi... Tiba-tiba aku mendapat idea untuk main hardcore dengan Inah yang masih tidur nie.... Aku sengaja tidak menanggalkan t-shirt dan bra yang di pakai nyer...
Kaki Inah aku kangkangkan dan aku plessingkan batang aku tepat ke cipap nyer. Aku lihat alur cipap Inah masih kering dan aku pasti akan membuatkan Inah menjerit sakit apabila aku tujahkan batang aku dengan kasar terus kedalam cipap nyer. Aku kuakkan bibir cipap Inah dengan nafas yang aku tahan aku kumpulkan kekuatan dengan kasar aku junamkan batang aku kedalam cipap Inah. Hasil nyer Inah tersedar dan terus menjerit kesakitan tapi aku sempat mencium bibir nyer bagi menggelakkan suara dia lantang di dengari oleh jiran sebelah. "Ermmmmm Ahhhhhh Ermhhhhhh" bunyi Inah... Inah menolak dada aku dan dia terus menangis sambil berkata... "Abang taknak ler macam nie... sakit lahhh pantat orang".... "Pantat Inah pedih lar".....
Aku buat don't no jer malah aku bangun sikit dan melihat batang aku selamat di dalam cipap Inah. Ada sedikit kesan melecet pada bibir cipap Inah. Tetapi aku makin ghairah dan terus menarik kasar dan menyorong batang aku di dalam cipap Inah... "Aduh! Aduh! Sakit ler abang, Inah taknak ler main macam nie".... Aku pun terus mencium bibir Inah tetapi Inah enggan menyaut bibir aku apabila memalingkan muka ke kanan. Aku pun akur dan memujuk Inah yang nanti aku tak buat lagi... "Inah sorry Abang tak buat lagi... Inah tidur tadi, stim pulak tengok Inah cantik tidur macam tue"... "Tue yang datang gian Abang nak main ganas dengan Inah tue".... kata ku kepada Inah.
Inah memandang wajah aku dan tersenyum manja. "Betul ker Inah cantik tidur tadi".... tanya Inah. "Sumpah! Abang tak tipu"... jawab aku pula... Inah tersenyum dan menarik kepala aku untuk kami bercium-ciuman sambil bermain sup lidah. Bohsia! Kalau dah puji sikit confirm cair.... detik hati aku berkata-kata. Inah pun membiar aku kembali menyorong tarik dan seterus nyer. Sambil kami bermain sup lidah tangan aku tidak lupa untuk meramas tetek Inah dari luar t-shirt nyer.... Cipap Inah mula menerbitkan air nikmat apabila mula lembab dan banjir apabila henjutan aku semakin lancar tanpa halangan. Henjut dan henjut aku merasai kepanasan batang aku di dalam cipap Inah dan dia mula ghairah dan kayal apa mengeluarkan ayat yang aku tak paham langsuang. "Uhhhh Ahhhhh.... Errrksssss Ermmmm Ahhhh Sedap Nyer Abangggggggg Dalammm lagiiiii kuattttt errrrrrrkkkkssssss ahhhhhhhhhhhhh uhhhhhh".... nada suara Inah.
Sesudah puas dengan cara biasa aku memberhentikan henjutan dan mengarahkan Inah Menonggeng untuk aku bagi doggy kat dia. Aku turut mengarahkan Inah menanggalkan t-shirt dan bra nyer sekaligus.. Dengan mudah Inah menanggalkan t-shirt nyer dan bra. Cantik betul body dia apabila aku perhatikan dari belakang. Dengan pantas aku menolak badan Inah untuk menonggeng sambil meramas kasar tetek dia aku menyuakan batang aku ke bibir cipap nyer. Aku rapatkan kaki Inah dan menggesekan batang aku ke bibir cipap nyer. Dengan sekali teka kesemua batang aku masuk ke dalam cipap Inah! "Ahhhhhh Abang Sedap nyer"... "Hentak kuat lagi Abang".....
Aku berada di dalam position yang baik dan dengan sekali tolak mudah untuk aku tarik dan sorong batang aku kedalam cipap nyer. Aku kemudian menolak badan nyer ke bawah sehingga dia tertirap dengan kedua-dua lutut aku akan di rapatkan ke peha nyer supaya lubang cipap nyer akan padat dan ketat apabila di tujah dengan batang aku. Setelah tujahan demi tujahan mebuatkan aku kesedapan yang amat sangat tiba-tiba aku teringin mencuba main bontot si Inah nie.
Aku perhatikan bontot Inah memang kiut dan lembab di sekeliling nyer. Henjutan-henjutan yang pantas berganti dengan sorong tarik yang perlahan dan aku berhenti. Aku cabutkan batang aku dan cuba menggeselkan pada lubang bontot nyer. Inah sekadar memalingkan kepala dan memandang ke arah muka aku seperti menanti apakah tindakan aku yang seterus nyer. Dengan perlahan-lahan aku menjolok kepala batang aku kedalam alur lubang bontot Inah dan dia sekadar bersuara... "Abang, boleh masuk ker... Tak sakit ker".... Aku sekadar tersenyum dan terus memasukkan batang aku kedalam lubang bontot Inah. Dia merengek kesakitan dan mungkin pedih akibat tusukkan batang aku di dalam lubang bontot nyer... Batang aku suku telah masuk dan Inah sekadar merengek... "Abanggggg sakit... taknakkkk.... pedih ler"..... Aku turut meramas manja buat dada nyer sambil menjilat leher nyer agar kesakitan itu dapat di kurangkan.
Setelah yakin Inah boleh menerima permainan seks luar luar biasa aku dan dengan pantas aku menekan habis batang aku ke dalam lubang bontot nyer. Inah menjerit kecil "Auchhhhhhhh sakit"... tetapi itu tidak menghalang aku untuk terus menyorong dan menarik batang aku di dalam lubang bontot nyer... Cukup nikmat aku dapat rasakan apabila sorongan batang aku di grip oleh kemutan lubang bontot Inah. Dia merengek-rengek kesakitan dan aku pula merengek-rengek kesedapan. Baru beberapa kali henjutan batang di lubang anus Inah telah terasa batang aku akan memancutkan air nikmat untuk kali kedua.
Inah merintih-rintih entah sakit entah sedap dan aku pula akan memancut kan benih aku. Dengan cepat aku mencabut batang aku dari lubang bontot nyer dan terus menjunamkan batang aku ke dalam cipap Inah. "Arrrrhhhhh Sedap nyer Abang"...... Dengus Inah. Aku mendesis panjang kerana terlalu nikmat. Ku lihat wajah Inah dari tepi seperti telah terawang-awangan mungkin akibat terasa nikmat yang tak terhingga. Ku tekan-tekan dan meramas tetek nyer dan menghentak sedalam-dalam nyer batang aku kedalam dasar cipap nyer... Inah bersuara.... "Ahhhhhhhhhh Arrrrggggghhhhh Oooouuuccchhhhhhhhh".
Aku cuba untuk menahan dari memancutkan air nikmat tetapi gagal. Aku terus menghenjut dan akhir nyer aku mengaku kalah. Pancutan demi pancutan yang hebat apabila aku membenamkan batang aku di dalam cipap Inah. "Arrhhhhhhhhh"... jerit aku dan aku menghentakkan sedalam-dalam boleh batang aku di dalam cipap Inah. "Ouuccchhhhhh Pantat Inah Best dan Sedapppp"... kataku kepada Inah... Sambil meramas manja tetek Inah ku goyang kan bontot aku agar turut sama memberi rangsangan kepada Inah. Akhir nyer aku terjatuh kepenatan di samping Inah. Kami kesedapan dan Inah turut kelemasan bersama-sama aku. "Sayang abangggg! Kata-kata Inah dan dia terus mencium pipi aku mungkin tanda terima kasih di atas asakan batang aku ke dalam pantat nyer......
Mereka terus melepak kat rumah aku selama tiga hari lagi malah menjadi santapan seks aku yang tak mengenal erti penat.. Hari-hari mau dan cipap, jubor dan mulut silih berganti menjadi tempat buangan air nikmat aku. Inah dan Wati ternyata memberikan kepuasan yang hebat kepada aku sepanjang mereka tinggal di condo aku. Malah Wati dan Inah kini secara rasmi telah menjadi gadis belaan aku atau anak ayam untuk tujuan memuaskan nafsu aku.
main dengan bohsia, wati baju satin seks cerita, cerita lucah santapan seks, cerita paling lucah bohsia, cerita seks dengan bohsia dan orang tua, cerita sex dengan bohsia, cerita sex melayu bohsia, Kisah lucah perompak henjut, minah bohsia cerita lucah, cerita lucah geng bohsia, cerita lucah dengan dua bohsia, cerita lucah air terjun, aku punya bohsia, anus Kl Lambai, bohsia bukit sentosa, bohsia nikmat dirogol, budak bukit katil sex, cerita bohsia puas, CERITA BOHSIA SEKOLAH MELAYU, cerita bohsia tuaKoleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap
Video Lucah : Makwe Kasi Baek Punye BJ - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : My Ex-Girlfriends - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Awek Liar Part 1 - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Aku tinggal di sebuah kawasan setinggan yang penuh sesak di lereng bukit di tepi sebuah pusat TV. Pada masa itu sekitar tahun 80an, kawasan ini masih tidak mendapat bekalan api dan air. Rumah yang aku sewa hanya menggunakan api daripada janakuasa enjin motor dan dibuka setiap malam bermula jam 7.00 petang hingga 12 malam. Untuk mandi pula, aku terpaksa menuruni lereng bukit ke telaga yang di korek di bawah bukit. Begitulah keadaan penduduk di kampung setinggan ini menjalankan urusan hariannya setiap hari. Rumah pula dibina menggunakan papan sayung yang sudah tentu tidak kemas kalau di buat dinding, pintu dan tingkap. Rumah sewa aku semuanya tiga pintu dan di depannya pula rumah tuan tanah.
Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal