Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Nila in da house

$
0
0

Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek

Gambar Bogel Nila in da house   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Nila in da house   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Nila in da house   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Nila in da house   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Nila in da house   Melayu Boleh.Com

awek bogel da, intai awek, gambar bogel mak nila, AWEK LUNDU, gambar bogel nila, intai mak main, melayu intai

Cikaro Singapore Layan Dalam Kereta

$
0
0

Video Lucah : Cikaro Singapore Layan Dalam Kereta - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Cikaro Singapore Layan Dalam Kereta   Melayu Boleh.Com

puki awek tudung

$
0
0

Gambar Bogel puki awek tudung   Melayu Boleh.Com

Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel puki awek tudung. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.

Gara-gara SPP – 3

$
0
0
Kini tampak jelas terlihat payudara Lia yang berukkuran 34D itu, karena seragamnya yang basah seperti tercetak mengikuti bentuk tubuhnya. Ia tampak terkejut dan hendak berteriak, tapi ia tahan, sepertinya takut penghuni rumahku curiga.

Mengetahui kekhawatirannya, aku segera memberitahu bahwa saat itu keadaan rumahkku sedang kosong, orangtuaku ke luar kota, tapi pembantuku aku bilang sedang tidak ada, (padahal mereka mungkin sedang pacaran) jadi aku bilang tinggal kami berdua yang ada di dalam rumah, kontan saja dia langsung hendak memukulku, tapi kuhindari dan berlari ke atas, ke kamarku, dan seperti yang kuduga dia mengejarku.

Aku segera masuk dan menghidupkan handycam, membiarkan alat itu merekam sendiri dengan menaruhnya di tempat yang telah kupersiapkan, yaitu di antara pakaianku yang menggantung di dinding di sebelah pintu, dan mengambil posisi di luar jangkauan kamera. Dan biarkan semuanya terekam dengan sendirinya.

Dan setelah beberapa saat kemudian baru dia masuk, aku tahu Lia pasti tadi mencari-cari kamarku, karena dia lantai dua ini ada 3 kamar, kamarku, kamar kakakku dan kamar tamu.

Ia masih pasang tampang merajuk kemudian aku dipukulnya dengan manja. Kemudian aku kembali menanyakan permintaanku yang kedua, bahwa ia kuminta datang ke rumahku dengan tanpa pakaian dalam sama sekali, dan ia benar datang tanpa mengenakan BH, tapi bagian bawahnya belum terbukti, kalo itu tak dapat dibuktikannya, aku tidak akan mememinjamkan uangku padanya.

"Ayo sekarang buktikan kalo, kamu gak pake celana dalam!" perintahku padanya, "Kalo gak, aku gak bakal pinjemin duit buat kamu". Kataku lagi.

Lia tampak keberatan.. Dan bingung.

"Ya udah. Kalo gak bisa buktikan, pinjam duitnya juga batal dong!?" kataku mendesak.

Aku tahu itulah senjataku yang tidak bisa dia tolak. Aku terus memintanya untuk memperlihatkan bahwa dia memang benar tidak memakai CD.

"Kalo malu, ya udah gak usah dari deket", kataku sambil berjalan dengan maksud agar Lia menghadap ke kamera yang ada di belakangku tanpa aku menghalagi kamera.

Akhirnya ia pun menyerah, dengan masih menghadap ke arahku dan ke arah kamera tentunya, ia berjalan mundur untuk menjauhiku, sampai di depan lemari pakaian, sehingga ia tidak bisa mundur lagi.

"Ayo tunjukin, nanti aku kasih duit", kataku mengingatkan tujuannya datang ke rumahku.

Kemudian dengan perlahan, tangannya mulai menarik roknya ke atas, tampaklah pahanya yang putih mulus sampai ke atas pusarnya, dan terlihatlah bagian vaginanya yang bersih dan terawat rapi, hanya tampak beberapa bulu halus di sekitarnya.

Aku tadinya mengira akan melihat bulu hitam lebat, seperti milik Widi, tapi ternyata, vagina Lia, tampak bersih, dan terawat, dan sejak saat itulah aku menyukai vagina yang terawat, tidak ditumbuhi bulu lebat.

Melihat aku terbengong alias terkejut, Lia tidak langsung menurunkan rok pendeknya. Dia malah sepertinya bangga melihatku terkagum-kagum akan keindahan daerah v-nya.

"Kamu cantik sekali Lia", kataku terlontar begitu saja dari mulutkku.

Memang harus diakui bahwa sebenernya Lia itu cantik dan sexy, dengan wajahnya yang cantik mirip Dina Lorenza bagiku, dan kulitnya yang putih, makin menambah kecantikannya, ditambah lagi, buah dadanya yang besar dan pantatnya yang berisi, makin menimbulkan kesan sexy.

Memang sebenarnya aku dulu waktu kelas satu, sempat suka padanya, tapi karena aku cenderung pemalu dengan cewek, akhirnya aku hanya sekedar suka, karena kemudian banyak cowok yang jadi pacarnya, dan beredarlah isu bahwa ia itu pecun. Dan akhirnya akupun jadian dengan Widi, itupan karena dicomblangi oleh temanku yang ceweknya adalah sobatnya Widi, sampai sekarang. Kini perasan itu hadir lagi, ada sedikit rasa suka di hatiku. Tapi perasaan itu akhirnya kubuang jauh-jauh, Lia kan terkenal pecun, batinku dalam hati.

Setelah tersadar, aku lalu mengelurkan dompetku dan mengeluarkan uang Rp. 50 ribu, dan memberikan kepadanya.

"Ini bonus buat pertunjukan yang tadi" kataku.

Hatiku sebenarnya berharap Lia menolaknya, tapi harapanku ternyata salah, Lia malah mendekat dan mengulurkan tangannya menerima uang pemberianku. Lia pada awalnya menunjukan sedikit perasaan malu, tapi segera sirna digantikan oleh senyumnya yang mengembang di bibirnya yang mungil. Segera ia memasukan uang itu ke dalam saku roknya. Dan kembali pikiranku berkata, "Dasar pecun!"

"OK sekarang kembali ke rencana semula, yaitu sesi pemotretan" kataku pada Lia.
"Sesuai kesepakatan kan? 1 rol berarti 400 ribu, ya kan?!", tanya Lia padaku memastikan.
"Iya, deal!" jawabku.

Kemudian berlangsunglah acara pengambilan foto-foto sexy Lia, yang dengan tanpa diketahuinya adegan itu juga terekam oleh kamera handycam yang tersembunyi di sela-sela baju yang tergantung di dinding dekat pintu yang tertutup.

Saat itu Lia kuminta melepaskan beberapa kancing bajunya untuk menambah kesan sexy, belahan dadanya yang putih dan sexy menimbulkan daya tarik sendiri, kemudian berlajut kuminta Lia untuk melepaskan seluruh kancing bajunya, sehingga kini dari atas sampai bagian perutnya yang rata terlihat dengan jelas.

Lia tampaknya semakin asyik dan tidak malu-malu lagi, jika ia malu maka aku akan berkata, "Aku kan sudah melihat bagian yang terpenting yang kau miliki, kenapa harus malu. Lagian ini hanya untuk jaminan kok!"

Dan kata-kata itu mujarab sekali, Lia pun kemudian tak malu lagi, melakukan pose-pose yang aku minta. Semua pose yang ada di kepalaku sudah aku minta pada Lia untuk melakukanya.

Kini tubuh indahnya benar-benar terekspose secara lebih vulgar, karena kini seragam Lia sudah berganti dengan kaos dalam tipis milikku, tadi sempat kuminta ia melepaskan bajunya dan menggantinya dengan kaos dalam tipis milikku.

Setelah beberapa kali berfoto, kuminta ia membuka kaosnya dan membiarkan bagian atas tubuhnya tidak tertutupi sehelai benang pun, tadinya ia agak malu dan menutupi kedua payudaranya dengan tangannya, tapi setelah kudesak dan kurayu ia mau berpose tanpa menutupi kedua payudaranya.

Sedang roknya kini telah bertambah pendek karena aku gunting 10 cm lebih pendek. Sehingga kini rok itu benar-benar tidak bisa menutupi keindahan tubuh bagian bawahnya, saat ia membungkuk, akan terlihat bagian kewanitaannya menyembul di sela-sela belahan pantatnya yang indah.

Tadinya Lia menolak roknya aku potong, karena takut dimarahi ibunya saat pulang ke rumah nanti, tapi karena aku desak, agar makin sexy kataku, akhirnya dia merelakan rok seragamnya aku potong.

Tak terasa, sudah satu roll film aku habiskan untuk mem-fotonya.

"Wah udah satu roll nih," kataku padanya, sambil mengeluarkan dompetku lagi. Karena sesuai janjiku, aku harus membayarnya 400 ribu setiap roll-nya.

Lia pun menerima uang yang aku berikan dan kembali memasukannya ke dalam sakunya.

"Mau tambah lagi nggak?" tanyaku.
"Iya dong, kan belum cukup uangnya!" balasnya sambil senyum.
"Tapi aku gak mau gini terus ah, bosen, aku ingin gaya yang lain, dan lokasi yang lain", kataku lagi.
"Gimana kalo di kolam renang belakang?!" tanyaku.
"Boleh aja, asyik juga sepertinya" jawabnya senang.
"Kalo gitu, mulai saat ini, kamu lepas semua kain yang menempel di badanmu, aku ingin kamu tidak mengenakan seutas benangpun selama berada di lingkungan rumahku ini!!" aku mulai berkata agak keras padanya.
"Dan sejak saat ini, aku yang berkuasa terhadap dirimu, dan kamu harus menuruti semua perkataanku kamu mengerti?!!"
"Kalau kamu mau menuruti semua kemauanku, kamu akan kukasih bonus uang lagi!!"
"Tapi kalo tidak foto-foto ini akan aku sebarkan Lia..!!" kataku lagi sambil memperlihatkan satu roll film yang ada di genggamanku.
"Ayo buka semua pakaianmu!!" kataku sambil menepuk pantatnya yang terbuka dengan agak keras, kerena roknya yang kini sangat pendek itu telah tersingkap.

Tampak ia agak terkejut, dan hampir menangis, mungkin dia kaget melihat perubahan sikapku, yang tadinya lembut kini berubah sedikit kasar padanya.

Kini Lia benar benar tidak punya pilihan lagi, karena tentunya ia tak ingin foto-fotonya tersebar luas, ia akan malu sekali jika teman-temanya melihat foto-foto itu, walau ia sama sekali tidak telanjang dalam foto foto itu, tapi secara keseluruhan sepertinya tak ada bagian tubuhnya yang tidak dapat dengan jelas terlihat.

Lia terdiam sejenak..

"Ayolah Lia, buka semua pakaianmu, aku tahu, di sekolah kamu terkenal sebagai pecun, aku yakin bukan sekali ini saja kamu bugil di depan laki-laki, sudah pasti kamu sudah seringkali telanjang di depan cowok!" kataku padanya.
"Akui saja?! "Betul kan?!" desakku padanya.

Lia hanya diam.. Dan kemudian mengangguk kecil.

"Nah benar kan kataku, nah mulai sekarang kamu adalah pecunku, dan kamu sekarang harus menuruti semua keinginanku".
"Kalo kamu kuminta datang, segera datang!, pokoknya apapun permintaanku, kamu harus turuti!!".
"Kalau tidak kamu tahu sendiri akibatnya!, kamu mau kan jadi pecunku..?!!" aku berkata padanya dengan nada sedikit keras.

Lia mengangguk..

"Jawab dong, jangan diam aja" kataku lagi.
"Iya, aku mau.." jawabnya kemudian.

Nah mulai saat itu resmilah Lia menjadi pecunku, Tapi yang paling sering adalah, Lia kujadikan objek eksibisiku, seperti juga saat itu.

Bersambung . . . .

Aisyah

$
0
0
Aku tinggal di sebuah ladang getah yang terpencil.. Di taman tersebut ada seorang budak perempuan yang berusia 12 tahun. Namanya aisyah. Walaupun dia berusia 12 tahun, tubuh badannya menggiurkan.

Pada suatu hari, aku mendapat idea. Aku ingin menikmati tubuh aisyah sebelum dia dewasa. Rancangan ini akan kujalankan sewaktu dia pulang dari sekolah. Ini kerana jalan yang dia lalui untuk pulang perlu menempuh sebuah ladang getah yang agak berjauhan dari rumah orang.

Pada tengahhari iut, aku sudah menunggu didalam ladang tersebut. Ketika dia sedang berjalan, aku telah mengajaknya dating kerumahku. Pada mulanya dia enggan tapi setelah kupujuk bahawa aku ingin memberikannya buah rambutan untuk dibawa pulang, akhirnya dia bersetuju.

Setelah sampai kerumah, aku mengajaknya masuk kedalam bilik. Didalam bilik, aku mula meraba tubuhnya. Pada mulanya dia melawan namu aku terus bertindak ganas. Aku menolaknya ke atas tilam. Kemudian aku terus menindih badannya lalu mencium mulutnya. Aku menekan rahangnya supaya dia membuka mulut dan aku terus menghisap lidahnya. Air liurnya meleleh semasa aku menghisap lidahnya.

Aisyah menanggis namun aku tidak mempedulikannya. Aku mengarahkannya membuka semua pakaian sekolahnya kecuali tudung. Aku geram melihat tubuh kecilnya. Badannya putuh bersih. Buah dadanya membengkak kecil. Tetek muda tu lembut benar dengan puting kecil yang memerah bila di gentel dan aku meramas-ramas tetek kecil milik Aisyah hingga dia tersenggut-senggut menandakan berahinya mula memuncak. Mataku terpaku pada pantat kecilnya. Pantatnya memang kecil kecil tapi tembam tanpa ada seuratpun bulu yang tumbuh di situ cuma baru ada bulu ari yang baru nak menghitam di sudut sebelah atas cipapnya.

Aku pun membuka pakaianku. Batangku yang keras menegang ku pamerkan dihadapan Aisyah. Aku menghampiri Aisyah sambil memujuknya. “Sayang janganlah menanggis, abang sayangkan aisyah. Abang perlukan aisyah”. “Aisyah takut..nak balik bang..jangan buat aisyah macam ni bang..” Aisyah terus menanggis.

Aku memeluknya sambil membelai-belai rambutnya. “abang perlukan aisyah..abang sayang sangat pada aisyah..puaskan abang hari ni ye sayang..” aku terus memujuknya sambil meramas lembut buah dadamya.

Aku mengucup lembut bibirnya dan mencium lehernya. Dia mula memberikan kerjasama setelah ciuman demi ciuman diberikan. Akhirnya dia mula membuka mulut nya untuk di isap lidahnya. Aku terus menyedut lidah dan air liurnya.

Bila terkena gomol begitu budak ni naik lemas dan menutup matanya cuma nampak dadanya sahaja yang turunaik dengan kencang, aku mengalihkan fokus pengulitan kepada cipapnya pula. Aisyah telah terkangkang luas menampakkan sejelas-jelasnya pantat budak perempuan berumur 12 tahun yang bertaup rapat tanpa relah alornya seperti pantat wanita dewasa. Aku terpaksa membuka kelopak labia majoranya untuk membolehkan alor pantatnya terbuka, fuh memang sah anak dara sunti dengan kulipis daranya penuh menutupi lubang cipap yang begitu merah. Batang mencanak tegangnya bila melihat cipap dara sunti yang menonjol bagaikan apam beras lepas dikukus. Batang mencanak tegangnya bila melihat pantat dara sunti yang menonjol bagaikan apam beras lepas dikukus. Aku terus mencium dan menjilat pantat kecilnya. Pantatnya berbau hancing namun ianya menambahkan rasa ghairahku. “Aisyah kencing tak basuh ye” tanyaku. Aisyah menganguk malu. “abang....” Aisyah mula mendesih bila lidahku bermain-main di kelentiknya.

Pantatnya mula mengeluarkan cecair nikmat yang pertama. Habis bahagian pantatnya aku kerjakan. Mengerang erang Aisyah dibuatnya. Aku terus menjilat-jilat lubang pantatnya. Mengemut gemut pantat Aisyah bila ku hisap kelentik dan bibir pantatnya. Air nikmatnya mengalir deras bersama keluhan ghairah yang membakar dadanya.

Untuk menambahkan rasa ghairahnya, aku mengambil jarum suntikan dan dimasukkan sejumlah dos cecair perangsang nafsu. “Apa tu bang?”

“ini untuk memberikan sayang rasa seronok”. “Sayang jangan takut ye. Tak sakit” jawapku.

Aku suntikkan ubat perangsang tersebut pada lengannya. Aku membiarkanya berehat buat sementara waktu. Setelah lima minit berlalu, Aisyah mula mengadu badannya terasa panas. Aisyah mengeliat kepanasan diatas tilamku. Badannya mula mengeluarkan peluh dengan banyak. Aku mengambil sebotol air lalu menyuruhnya minum.

“Sayang minum air lebih ye. Nanti sayang rasa lagi seronok”
Aisyah terus mengeliat kepanasan. Badannya terus berpeluh dengan banyak. Dalam masa yang sama, pantatnya mula mengeluarkan cecair yang agak berbau.Cecair itu berwarna putih kekuningan dan agak melekit.

Aku bertambah terangsang melihat keadaannya. Aku segera mencium mulut dan menghisap lidahnya. Aku sedut air liurnya namun banyak air liurnya meleleh ke pipinya. Nafas Aisyah semakin bertambah kuat. Aku terus mencium dan menjilat seluruh badannya.

Habis peluhnya aku jilat. Aku jilat semula pantat kecilnya. Lendir yang keluar dari pantatnya semakin banyak. Bertambah kuat bau lendir yang keluar dari pantatnya. Bukan sahaja berbau malah melekit. Badan aisyah mula mengigil. Aku mengangkat kakinya dan letakkan diatas bahuku. Aku tolak lututnya rapat ke badan. Dengan ini, pantatnya akan menonjol. Aku teruskan serangan pada pantatnya. Aisyah terus mengerang. Badannya semakin mengigil. Akhirnya Aisyah mencapai klimaks yang pertama dirasa. Menyembur keluar lendir dari pantatnya. Habis mukaku diselaputi lendir lekit.

Aku tak dapat menahan ghairah lalu mula mengacukan batang kerasku ke arah lubang pantatnya. Perlahan-lahan aku meletakkan kepala batang ke alor pantatnya yang dah cukup berair lalu menekan masuk, alor berkenaan relah sedikit memberi laluan kepala batang memasukkinya, aku terus menekan sehingga tersekat di kulipis daranya. So far so good dan diapun berkerjasama dengan baik. Aku berbisik lagi lepas ni akan rasa lain jadi ia kena menahan, ia angguk tapi aku tak pasti ia tahu apa yang aku maksudkan. Aku membaringkan dirinya, menolak pehanya ke arah dada, membawa tangannya memeluk badanku, aku menarik keluar batang koteku dan menarik nafas dalam-dalam, meletakkan semula kepala kote ke alor cipapnya dan menolak masuk sehingga ke benteng daranya, ia memandangku menanti apakah tindakan aku selanjutnya, secepat itu juga aku menujah keras ke bawah rittt…rittt…rittt berderit rasanya bila kepala koteku menerobos masuk dan memecahkan kulipis daranya. Aisyah terkejut serentak menjerit aduhhh….sakittt….sakitt bang, cukup jangan buat lagi sambil meronta untuk melepaskan diri dari kesakitan yang dirasainya, aku memeluk kemas badan dan pehanya agar ia dapat ku kawal sambil mengusap-ngusap dahinya

Bila rontaannya reda aku henjut dan henjut berulang kali sehingga santak ke serviknya dan walaupun ia meronta tak ada gunanya sebab batangku dah terpacak dalam cipap kecilnya yang dah terpokah ku kerjakan. Aku berhenti menghenjut lalu membiarkan rongga pantatnya mengemut-ngemut batangku, walaupun tak dapat masuk habis tapi aku cukup puas bila merasakan batang seperti disedut-sedut. Darah dara meleleh turun bercampur lendir membasahi punggung Aku lihat air matanya merembas keluar membasahi pipinya yang comel tu, aku menyeka air matanya lantas mencium pipinya sambil mengusap-ngusap manja rambut dan dahinya. Lama juga aku membiarkan koteku terbenam dalam cipapnya dan bila aku merasakan esakan tangisnya dan rongga pantatnya dah dapat menerima kehadiran batang, aku menarik keluar perlahan-lahan hingga ke hujung lalu ke benamkan semula jauh-jauh ke dalam pantatnya. ku ulangi berkali-kali dan setiap kali ianya terjadi ku lihat badannya terangkat menahan asakan batangku yang menyelinap masuk ke pantatnya. Setelah itu aku memainkan pantatnya seperti biasa menojah keluar masuk perlahan-lahan dan semakin laju, ia dah menutupkan matanya semula tapi mulutnya terbuka mengambil nafas, ia mengerang-ngerang semula dan ku dengar halus suaranya “aduh….sedap bang…sedap….sedap sungguh bang….sedappp..”

Aku semakin laju menhentak pantatnya hingga berdecap decap bunyinya. Lendir bercampur darah terus mengalir keluar. Aku membiarkan kakinya mengapit punggungku bila terasa klimaksnya sampai ia menolak naik punggungnya untuk merapatkan cipapnya menerima sedalam yang boleh batang koteku lalu klimaks, aku membiarkan seketika sampai ia reda sebelum meneruskan permainan keluar masuk.

Aku menekan batang kerasku dalam dalam lalu aku menghisap buah dadanya. Setelah disuntik ubat perangsang, saiz buah dadanya juga semakin membesar. Puting susunya juga menonjol keras kemerah merahan. Aku terus menghisap dan mengentel puting susunya. Aku terus menhenjut laju laju pantatnya. Aisyah sudah mencapai klimaks sebanyak 4 kali. Dia sudah semakin lemah, lembik badannya kurasakan. Aisyah sudah tidak lagi memelukku. Dia kini terkapar diatas tilam. Aku semakin laju dan bersemangat menghenjut pantatnya. Aisyah hanya mampu terlentang sambil mulutnya ternganga. Air liurnya meleleh membasahi pipi dan tilam. Inilah yang aku tunggu.

Aku tak pasti sedalam mana batang aku masuk sebab aku dah tak dapat merasa kemutan pantatnya lagi. Setelah 10 minit aku mengasak pantatnya, akhirnya Aisyah tak dapat l;agi menahan. Dia mula menjerit. Darah semakin banyak keluar dari pantatnya. Aku pasti pantatnya kini sudah hancur. Aisyah mula menjerit sambil meronta kesakitan. 10 minit kemudian Aisyah kembali senyap. Hanya esakan tangisannya saja yang kedengaran.

Aku meneruskan asakan dan membenamkan sedalam yang dapat ditembusi oleh batangku lalu memancutkan air maniku ke lubang pantatnya sebanyak yang mampu dipancutkan. Banyak juga air mani yang keluar sebab dah lebih seminggu airku tak keluar. Aku menjerit kesedapan semasa air maniku memancut kedalam rongga pantatnya.
Aku membiarkan batangku terendam didalam pantatnya seketika.

Semasa aku menarik keluar batangku, ku lihat air mani berserta lendirnya turut meleleh keluar dari alor pantatnya jatuh ke alor duburnya sebelum jatuh ke cadar tilamku. Ku lihat pantatnya kini sudah hancur. Lubang pantatnya kini terngaga luas. Darah mengalir keluar bersama lendir dan air maniku. Aisyah sudah pengsan ketika aku memancutkan air maniku. Aku jilat lubang pantatnya.

Air mani dan lendir dari pantatnya mengalir turun membasahi lubang duburnya. Aku kembali terangsang melihat lubang duburnya mengemut gemut. Aku menterbalikkan tubuhnya. Kini tubuhnya tertiarap di atas tilam. Aku meletakkan sebiji bantal dibawah pantatnya dan mengangkangkan kakinya seluas yang boleh.

Aku terus menjilat lubang duburnya. Terasa sedikit masin. Aku terus mengerjakan punggungnya. Habis punggungnya ku kerjakan. Setiap inci punggungnya aku jilat. Lubang duburnya kecil. Ku cuba memasukkan jari namun tidak dapat dimasukkan kerana begitu kecilnya lubang dubur Aisyah.

Ketika aku mengerjakan punggungnya, Aisyah kembali sedar.

“abang...abang buat apa tu..sakitlah bang...” Aisyah mengeluh

“sabarlah sayang..abang nak punggung sayang ye”

Aku meminta Aisyah menonggeng. Aku menjadi semakin geram melihat punggungnya yang bulat. Sungguh indah alunan lurah dubur Aisyah dan aku betul-betul tak sangka, sekarang lubuk nikmat sudah ada di depanku.
Aku segera menghalakan batangku tepat pada lubang duburnya. “Sayang tahan sedikit ye.”

Aku segera menujah lubang duburnya. Pada mulanya batangku langsung tak boleh masuk. Namun aku terus menekan dan akhirnya berjaya menembusi lubang duburnya.

“sakitnya bang arhhh taknak banag..sakit!!!!!” Aisyah terus menjerit sakit.
Aku tidak memperdulikan jeritannya terus menekan masuk batangku sehingga separuh.

Aku dapat rasakan lubang duburnya kini sudah koyak akibat diliwat. Memang nikmat meliwat dubur budak kecil. Aku membiarkan batangku terendam dulu sebelum mula mengayun. “Ahhh ahhh sedap bang sedap arhh ahhha hhhhh” Aisyah terus mengomel sendirian sebaik aku mula mengasak duburnya.

“rasa nak terberak bang”
“itulah sedapnya sayang”

Aku terus menhayun laju sehingga terbenam semua batangku didalam duburnya. Tiba tiba aku dapat merasakan sesuatu didalam duburnya. Terasa seolah sesuatu bergolak. Aku terus mencabut batangku dari duburnya. Sebaik saja batang ku keluar, menyembur najisnya keluar. Habis batang dan tilam aku dibasahi najis Aisyah. Aisyah terus mengerang..

Najis cair berwarna kekuningan mengalir keluar dari lubang duburnya yang terngaga luas. Aku tidak merasa jijik sebalik bertambah ghairah. Aku terus menjilat najis yang mengalir keluar. Najisnya agak berbau namun ianya bukan penghalang kepadaku. Habis najisnya ku jilat.

“bang..aisyah rasa nak terberak lagi”
“sayang beraklah ye. Keluarkan semua yang ada”

Dengan sekali teran, menyembur lagi najisnya keluar. Kali ini bukan setakat cair, malah berketul ketul kehitaman najisnya. Ku makan setiap ketul najisnya itu. Ku ambil najisnya yang cair lalu kusapukan pada seluruh tubuh serta wajah Aisyah.

Setelah dipastikan tiada lagi najis yang akan keluar, aku memasukkan kembali batangku kedalam duburnya. Kali ini ia masuk dengan mudah kerana lubang duburnya sudah licin. Aku terus menhenjut laju punggungnya. Batangku kini bergelumang dengan najis didalam rongga duburnya.

"Urgh..sedap bang”
"Bang, nak laju lagi abang"
Aku hampir mencapai klimaks setelah setengah jam berlalu. Akhirnya aku memancutkan lagi benihku pada Aisyah. Rongga duburnya kini dipenuhi dengan air maniku. Air maniku bercampur dengan najis didalam duburnya.

Sebaik saja aku menarik keluar batang, keluarlah najis kehitaman bercampur dengan air mani mengalir keatas tilam. Aku terbaring penat. Aisyah juga tertidur kepenatan setelah dia memuntahkan najis yang banyak akibat diliwat. Aku kini benar benar puas setelah mendapat tubuh kecil yang kuidamkan selama ini.

My Fiance

$
0
0

Video Lucah : My Fiance - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel My Fiance   Melayu Boleh.Com

Bahana Seks Part 7

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Aku akhirnya menerima surat rasmi daripada JPA yang meminta aku memasuki kampus Intan bagi mengikuti kursus PTD untuk sesi pengambilan tahun hadapan. Di samping itu juga uncleku telah menyatakan dengan terperinci sebaik sahaja aku menamatkan kursus berkenaan aku akan dihantar melanjutkan pelajaran ke peringkat MSc. dan kalau result baik hingga peringkat Ph.D di Cornell atau Harvard. Dipendekkan cerita aku berangkat ke US tak lama selepas ditauliahkan sebagai Pegawai PTD tapi kembali ke tanahair sebaik tamat master dan dipinjamkan ke salah sebuah universiti kerana kursus yang aku ambil itu begitu teknikal dan lebih ke arah menjadi seorang pensyarah (aku dahpun kahwin dengan 1st. wife jadi kena balik uruskan hal dia pulak), aku hanya sempat tiga semester di U berkenaan sebelum dihantar mengambil Ph.D (kepada bekas pelajar yang mungkin kenal salam hormat buat anda semua) dan selepas bergelar Dr.

Aku berkhidmat di beberapa buah kedutaan kita di luar negara sebelum dipinjamkan ke salah sebuah anak syarikat kerajaan yang tak lama selepas itu diperbadankan. Bersama-sama dengan anak buah yang komited serta sokongan boss dan rakan-rakan organisasi berkenaan maju dan tak lama selepas itu ianya diswastakan. Selepas penswastaan aku berhenti lalu membuka syarikat sendiri atas desakan 1st. wife dan bapak mentua hinggalah ke hari ini (modal bini dan bapak mentua yang kasi serta semasa inilah aku berkahwin untuk kali kedua dan agaknya tak lama lagi kahwin satu lagi pulak - kena rujuk kisah-kisahku yang terdahulu apa sebab musababnya). Mukadimah ini perlu sebelum aku menamatkan kisah Bahanaseks ini.

Berbalik kepada kisahku di kuarters berkenaan, suatu hari kira-kira di pertengahan tahun kalau tak silap aku, Ustaz Mohsin meminta aku datang ke rumahnya malam nanti sebab ada sesuatu yang hendak dibincangkan dengan aku (ustaz Mohsin merupakan keluarga terlama yang menghuni salah satu krs di sebelah hujung dan akan bersara tidak berapa lama lagi, isterinya seorang ustazah tetapi telah mengambil optional bersara lebih awal. Aku memanggil mereka ini sebagai Haji Mohsin dan Kak Hajah sahaja maklumlah kedua-duanya telah mengerjakan haji). Aku sampai ke rumah mereka selepas solat isyak, Haji Mohsin dan anak lelakinya mengajak aku duduk di ruang tamu dan tak lama Kak Hajah membawa kopi dengan goreng pisang awak legok lalu join bersembang dengan kita orang.

Haji Mohsin mengeluarkan sepucuk surat bersampul besar lalu memberikannya kepadaku, aku mengambil lalu membukanya oh rupa-rupanya surat tawaran kemasukan ke universiti untuk anak lelaki sulungnya, aku lantas mengucapkan tahniah kepada mereka. Selepas itu banyaklah pertanyaan yang dikemukakan kepadaku tentang selok belok universiti dan apa jua yang mereka ingin tahu….masalahnya bukan wang ringgit sebab mereka mampu kalau tak dapat biasiswapun….macam mana nak ke sana siapa yang patut hantar sebab Haji Mohsin tidak boleh meninggalkan sekolah, mereka meminta aku yang menghantar kerana mereka tidak tahu selok belok untuk ke sana jadi akupun setujulah dengan syarat pihak sekolah membenarkan aku mengambil cuti sementara ke sana, kak hajah mencelah soal itu dah beres malah HM aku telahpun mengizinkan, aku heran sedangkan aku belumpun ke sekolah bertemu HM lagi, kak Hajah cakap dia dah beritahu lebih awal….baru aku teringat yang HM tu (kini dah bergelar YB. Tapi aku tak pernah jumpa dia lagi) adalah adik kak Hajah.

Sementara itu aku menghubungi auntieku memberitahu kedatanganku ke KL dan berhasrat menumpang di rumah mereka semalam dua, auntie membenarkan tapi mereka sekeluarga tiada ke rumah terpaksa ke Kuantan jadi aku boleh ambil kunci di tempat biasa malah kereta auntie boleh aku gunakan selama aku di KL. Kami pergi bertiga sahaja kak Hajah, anaknya dan aku menaiki keretapi malam. Sampai KL aku terus mengambil teksi dan mengarahkannya ke rumah auntie, mengambil kunci dan masuk ke rumah. Selepas mandi, sarapan dan berkemas kami menuju ke U tempat anak lelakinya diminta mendaftar dengan kereta auntieku jadi perjalanan agak cepat sikit. Pendaftaran memakan masa dua hari termasuk pendaftaran di fakulti serta pemeriksaan semula perubatan oleh doktor U berkenaan pula.

Selepas sesi pendaftaran hari pertama kami makan di kafetaria U kemudian aku membawa mereka berkereta mengelilingi kampus membeli apa-apa yang patut sebelum menghantar anak lelakinya ke hostel yang telah ditetapkan. Kami pulang semula ke KL dan berjanji untuk bertemu dengannya semula tengahri esok di kafetaria. Dalam perjalanan pulang sempat juga aku membawa kak Hajah melihat satu dua tempat termasuk solat di Masjid Negara dalam perjalanan balik ke rumah auntieku. Kami sampai rumah dah dekat maghrib jadi lepas mandi terus solat dan aku berehat, ku beritahu kak Hajah nanti kita makan kat luar sebab tiada siapa nak masak. Aku hanya tersedar bila kak Hajah memanggil aku keluar bilik, tergesa-gesa aku memakai seluar baju untuk ke kedai tapi kak Hajah memberitahu makan malam dah sedia tersaji di meja. Rupa-rupanya dia memasak kerana bahan-bahan masakan serta lauk-pauk mentah memang telah disediakan oleh auntieku sebelum mereka ke Kuantan. Sedap juga masakan kak Hajah ni, aku makan agak banyak juga sebab lapar kerana aku tak suka makan di kedai tak sama dengan masakan di rumah.

Kami makan mengadap antara satu sama lain, jadi lama-lama tu baru aku perasan yang kak Hajah ni masa mudanya mesti cantik orangnya sebab kean-kesan kecantikan itu masih tampak jelas terutama bila dia tak memakai tudung. Selepas makan kami beredar ke ruang tamu, kak Hajah membersihkan meja makan dan tak lama dia turut ke ruang tamu membawa secangkir kopi dengan biskut tawar, aku memerhatikan kak Hajah ni dengan rambutnya yang mengurai dan hanya berbaju tidur labuh nampak seksi dalam usianya, aku ingin nak tahu lebih lanjut lalu bertanya berapakah umurnya yang sebenar….dia jawab dah lima puluh sebab dah dekat sepuluh tahun dia ambil optional….aku menambah agaknya kakak masa muda dulu lawa orangnya….mana hang tau….itu kesan-kesannya masih ada di wajah kakak….dan tak nampak macam orang dah lima puluh tahunpun.

Kak Hajah tersenyum, aku meletakkan cawan kopi lalu duduk di sebelahnya ku perhatikan betul-betul lehernya, kakinya, dadanya dan rambutnya sah dia nampak lebih muda dari umurnya yang sebenar. Akhirnya dia memecahkan rahsia yang dia juga turut mengamalkan petua yang diberikan oleh kak Esah kepadanya untuk menjaga badan dan kesihatan. Aku jadi tambah berani lalu bertanya sama ada dia masih melakukan senggama macam dulu-dulu….wajahnya tetiba muram lalu berkata dah hampir lima tahun mereka tak melakukannya sebab Haji Mohsin dah tak berupaya lagi sejak kemalangan motosikal dulu tapi disebabkan dia dah berumur dan dah menopause jadi dia tak kisah lagi. Kami beredar ke bilik tidur masing-masing, sambil berjalan tu tanganku meraba punggungnya, dia terkejut tapi tidak menghalang lalu aku memusingkan badannya dan terus mencium bibirnya, terasa kaku pada mulanya tetapi tak lama ia semakin hangat dan membalas ciumanku, aku mula terangsang lalu kedua-dua punggungnya ku ramas dengan keras ternyata kak Hajah tidak memakai panties cuma ada kain dalam sahaja. Aku mencempung kak Hajah masuk ke bilikku dan merebahkannya di atas katil ia cuma memandangku dengan penuh kehairanan.

Aku mendekatinya lalu berbisik….kalau kakak izinkan saya nak…nak rasa burit kakak….belum pernah merasa perempuan yang dah berumur sikit….itupun kalau kakak beri. Dia menarik nafas panjang....cara tu salah tak boleh….tapi kalau hang nak juga ambillah kakak tak upaya nak larang….cuma nampaknya musim haji akan datang kakak kena pi semula. Mendengarkan itu aku terus menggomoi perempuan setengah umur berkenaan, aku lucutkan baju tidurnya yang tinggal hanya bra dan kain dalamnya sahaja, aku turut membuka pakaianku bertelanjang bulat aku tak kisah lagi biarlah dia lihat sendiri bentuk tubuh badanku terutamanya batang koteku yang dah mula nak naik.

Aku membuka kancing branya lalu melorotkannya, terdedahlah tetek kak Hajah yang aku kira masih ada bukitnya walaupun ia dah jatuh di dada. Aku meramas-ramas teteknya sambil menggentel puting kiri dan kanan lalu beralih menyonyotnya pula, puting kak Hajah mampu lagi menegang bila dihisap begitu dan nafasnya juga kian kencang, ia nampak malu bila aku menatap wajahnya yang dah memerah menahan rasa berahi yang mula menggugat hatinya. Aku terus meraba-raba perutnya, pinggangnya, pinggulnya lalu turun ke jari-jari kaki, buku lali, betis dan peha. Bila aku mahu meraba cipapnya kak Hajah tak benarkan….kakak malu hang tengok burit orang tua….lalu aku jawab tua ke muda sama juga burit lalu aku menanggalkan kain dalam yang dipakainya mendedahkan segalanya.
Sangkaanku meleset kerana aku tengok tundun cipapnya masih tinggi dengan bulunya yang nipis tanda selalu dicukur, pantatnya masih macam perempuan lewat tiga puluhan cuma yang menampakkan perbezaan ialah daging kelentitnya agak kendur menyebabkan labia minoranya terjuih sedikit namun biji kelentit serta urat jarumnya masih utuh. Aku terus menggentel biji kelentitnya sambil meramas-ramas seluruh cipapnya, aku tak pasti sama ada kak Hajah mampu mengeluarkan mazi lagi tapi aku perlu berusaha takut terlalu kering vaginanya sukar untuk aku setubuhi nanti. Urat jarumnya aku kulum sambil ku lurut dengan lidah, kak Hajah dah terangkat-angkat punggungnya dan tak lama selepas itu cipap vateran itu merembeskan cecair pelicin yang ku nanti-nanti dengan menggunakan jari-jariku air mazi kak Hajah ku lumurkan di sekitar lubang cipapnya agar bertambah licin.

Saat itu bibir pantatnya juga dah membengkak menandakan darah dah memasuki serta menyediakan lubang burit yang gersang selama ini untuk ditojah semula. Setelah menyakini ia bersedia aku membisikkan di telinganya….kakak saya minta maaf tapi saya rasa cukup bernafsu untuk menyetubuhi kakak, saya pohon keizinan kakak….dia membuka matanya seraya memandangku lalu anggukan diberikan tanda setuju….hang mainlah kut mana hang suka kakak ikutkan saja, jangan balun deras sangat sudah takut kakak tak dapat ikut rentak hang nanti. Mendengarkan itu aku terus memegang batang koteku yang dah mencanak tegangnya itu lalu ku bawa ke bibirnya dan sepantas itu juga ia mengulum kepala kote serta menjilat-jilat batang kote serta kerandut buah zakarku.

Aku kemudiannya membawa turun koteku ke arah cipapnya lalu mengetuk pintu lantas melagakan biji zakar dengan biji kelentitnya, aku cuba mencari makam berahinya dengan mencuba pintu-pintu makam dan memang nasib baik nafsunya berada di dalam lalu ku benamkan perlahan-lahan batang koteku menerusi pintu makam atas, sepanjang pengalamanku menenggek perempuan itulah pengalaman senggama yang paling lembut pernah aku lakukan. Aku tekan perlahan sungguh masuknya hun demi hun sambil memberi ruang lubang pantatnya menerima kemasukan batang pelirku yang besar serta panjang, ku lihat muka kak Hajah memerah sakan menahan kemasukan batang pelirku yang kini dah terbenam habis hingga mencecah batu meriyannya, kakak tersentak dan ku biarkan sebentar.
Setelah aku rasa cipapnya dapat menerima kehadiran batang pelirku aku memulakan tusukan dengan melakukan hayunan petai dan tak lama kakak klimaks lalu ku benamkan dalam-dalam koteku memberi peluang dinding-dinding vaginanya mengemut atau menguli batang kote yang dah lama tak dirasainya. Aku terus memainkan cipap kak Hajah mengikut satu demi satu pintu makam persis apa yang diajarkan kepadaku oleh kak Esah, aku bertekad memuaskannya sungguh-sungguh dengan membawanya klimaks pada setiap makam sambil menyimpan klimaks yang paling besar agar dapat klimaks bersama-sama. Kak Hajah tampak kelesuan bila dah berkali-kali klimaks lalu aku berbisik lagi….kita main sat lagi sampai dapat bersama….ia mencium pipiku.
Aku melipatkan kaki kak Hajah lalu ku ajak main secara pasak bumi, kak Hajah tersentak-sentak menerima gagasan tojahanku, kira lama juga kami main malam itu sampai dah berbunyi-bunyi cipapnya kena tojah tetiba kak Hajah bersuara….cukup kakak tak tahan lagi….rasa mak meletup burit kakak, aku menghabiskan permainan pasak bumi kami lalu melepaskan kakinya agar menapak di tilam, aku keluarkan batang pelirku lalu ku tojah masuk dan keluar berkali-kali dengan keras sehingga kak Hajah oleng kiri dan kanan, aku tak peduli lagi air mani perlu dikumpul di pangkal kote agar menambah kelazatan pancutannya nanti.
Kak Hajah mendesah tak lama ia menjerit serta meraung-raung kecil tapi tak ada sesiapa di rumah jadi tak ada orang yang dengar jeritannya, aku terus mengepam bertubi-tubi hingga ke saat benar-benar akan terpancut barulah aku benamkan sedalam mungkin batang pelirku sambil ku gesel-gesel serviknya, kak Hajah mendakap badanku sekuatnya, merapatkan pehanya menyepit koteku lantas badannya menjadi kejang, nafasnya tak boleh nak cakap lagi kalah kuda berlari tetiba aku dapat merasakan seluruh dinding cipapnya bergerak dan mengemut dengan kuat batang pelirku bertali-tali, crittt….crittt….crittt aku lantas melepaskan pancutan demi pancutan ke dalam lubang pantatnya yang dah relah ku kerjakan. Biarlah banyak manapun mani yang mampu keluar akan ku pancutkan semuanya, badan kami semacam melekat tak bergerak langsung yang berkerja hanyalah batang kote dan cipap.
Setelah cengkaman buritnya terlerai barulah aku dapat menarik keluar batang koteku dan barulah aku tahu kak Hajah mengamalkan kemut anjing yang tak membenarkan kote ditarik keluar sebelum ia melepaskan cengkamannya. Aku mencium dahi kak Hajah dan dia turut mencium pipiku kiri dan kanan tanda kami berterima kasih dan disebabkan terlalu keletihan kak Hajah terus tertidur telanjang bulat tanpa sempat berpakaian lagi. Aku memakaikan semula baju tidurnya serta menyelimutkannya tak lama akupun lelap.

Aku tersedar hari dah tinggi kira-kira jam sepuluh pagi tapi ku dapati kak Hajah dah tiada di sisiku, aku lantas bangun memakai tuala dan mencarinya, rupa-rupanya ia berada di dapur menyediakan sarapan, aku merapatinya perlahan-perlahan memeluk pinggangnya dari belakang lalu mencium pipinya. Dia kata sudahlah pergi mandi boleh sarapan sebab nak pergi jenguk anaknya, aku jawab aku nak sarapan kerang dulu baru boleh mandi, aku membaringkan kak Hajah atas meja dapur dengan kakinya berjuntai di tepi meja, menyelak baju tidurnya, ku pangku pehanya lalu ku sorong batang koteku yang dah mengeras sejak tadi, kak Hajah hanya membiarkan sahaja aku menikam buritnya bertalu-talu tak lama aku terasa nak memancut lalu aku tekan sedalam yang mungkin lalu ku pancut air mani pagi ke lubang cipap kak Hajah ia cuma menanti pancutan tanpa ada reaksi seperti semalam.

Ia menepuk-menepuk belakangku….sudah karang tak sempat nak pergi, aku jawab masih banyak masa lagi lalu beredar ke bilik mandi. Selepas siap berpakaian aku ke ruang makan aku lihat kak Hajah dah siap berpakaian serta menantiku untuk bersarapan sama, kak Hajah bersolek lain sikit pagi itu nampak muda pulak malah cukup harum dengan pewangi "poison" milik auntieku….nak try katanya, aku datang hampir kepadanya lalu ku cium pipinya ia memelukku sambil tersenyum….cepat makan kita pergi selesai nanti hang bawa aku shopping sat lepaih tu balik ke rumah hang buatlah ikut suka tapi lepas maghrib kita kena balik takut tak sempat nak ligan keretapi nanti. Kami berjumpa dengan anaknya di kafetaria dan ia memberitahu segala proses pendaftaran telahpun selesai dan malam itu akan bermula minggu orientasi (ragging ikut istilah aku), aku lihat kak Hajah meninggalkan sedikit wang kepada anaknya dan kamipun meminta diri untuk pulang. Aku membawa kak Hajah shopping di sekitar Jalan TAR, aku turut membawanya menikmati nasi beriani sebelum pulang ke rumah auntieku.

Petang tu sekali lagi ku kerjakan kak Hajah dan dia memberikan respon yang cukup baik malah ia turut membetulkan langkah-langkah yang silap semasa kami bersenggama itu maklumlah orang lama dah cukup berpengalaman. Malah semasa mandi bersama kak Hajah memberikan pula petuanya kepadaku sambil berpesan ajarkan kepada isteri kelak hangpa hidup bahagia sampai bila-bila. Bagaimanapun kak Hajah melarang aku menutuh duburnya hanya dapat cecah setakat kepala takuk sahaja….orang tua lagu kakak dah tak kuat grip lagi nanti bertabo' susah nak jalan. Kami balik dengan keretapi malam dan sampai keesokan harinya, sebelum sampai ke kawasan krs kami, aku memohon maaf banyak-banyak daripadanya kerana dah melakukan sesuatu yang tak patut aku lakukan terhadapnya. Dia kata tak apalah lagipun perkara dah terlanjur….jangan cakap kat orang dah laa.

Inilah semua pengalaman yang ku perolehi selama setahun lebih aku berada di daerah berkenaan, selepas aku menamatkan pengajian sarjana dan kedoktoran hanya sekali aku sampai ke darah berkenaan tetapi penghuni krs telah bertukar malah krspun telah banyak dikosongkan sebab akan dibangunkan projek perumahan guru di tapak berkenaan dan semenjak itu aku tak dapat mengesan lagi perempuan-perempuan yang berjasa dan pernah mengajarku erti nikmat senggama yang sebenarnya. Aku sangat berterima kasih kepada mereka yang telah memberi ku pengalaman yang cukup berharga dan dapat pula dipraktikkan apabila aku memasuki gerbang perkahwinan.

Lidya

$
0
0
Aku, Lidya dan kawan-kawan terpaksa bekerja keras. Tinggal beberapa hari lagi pejabat kami perlu berpindah ke Putrajaya. Semua barang-barang dan dokumen perlu dimasukkan ke dalam kotak. Petang nanti lori akan datang untuk mengangkut kotak-kotak yang perlu dibawa pindah.

Hari itu hari minggu dan jam telah menunjukkan pukul 6.00 petang. Kawan-kawan kami semuanya telah pulang tinggal aku dan Lidya berdua saja yang perlu menghabiskan beberapa kerja kecil.

Setelah agak lama bertungkus lumus, aku dan Lidya berehat seketika. Dalam berbual itu masing-masing berceritakan tentang suami dan isteri masing-masing. Aku telah berkahwin begitu juga Lidya, cuma Lidya sahaja yang belum mempunyai anak. Dalam berborak-borak kosong itu aku sempat menjeling Lidya yang memakai kebaya ketat dan bertudung, tudungnya disingkap ke atas menyerlahkan keputihan leher dan bahagian atas dadanya. Tertelan air liur aku dibuatnya apatah lagi dada Lidya begitu tegak menonjol dan cukup baik letaknya dan tidak jatuh. Manakala kebaya ketatnya itu jelas menampakkan bentuk tubuh Lidya yang baru mencecah usia 21 tahun dan baru setahun berkahwin itu.

Tiba-tiba Lidya menunduk ke bawah untuk mengambil failnya yang terjatuh dan serentak dengan itu mata aku terbeliak menyaksikan pangkal payudara Lidya yang terserlah di sebalik celahan kebaya ketatnya itu. Zakar aku mula menegak dan membesar di sebalik seluarku. Dalam kepalaku terlintas hasutan iblis supaya aku mesti mendapatkan Lidya pada hari itu juga.

Aku memberikan beberapa helai kertas memo dan meminta Lidya membuat semakan di komputer. Sewaktu Lidya menaip perlahan-lahan aku berdiri di sisi Lidya sambil menjeling ke arah badan Lidya yang seksi itu. Setelah agak lama menaip, Aku tiba-tiba menjatuhkan penku ke atas peha Lidya dan cuba mengambilnya kembali. Lidya cuba membantu dan menyebabkan tangan kami bersentuhan. Lidya cuba menarik tanggannya tetapi aku pula memegang erat tangannya. Lidya cuba berkata sesuatu kepadaku tetapi belum sempat bersuara aku telah melekapkan bibirku ke bibir Lidya. Lidya yang terkejut cuba menolak tetapi agak sukar. Setelah agak lama juga aku melepaskan ciumanku. Lidya terkejut dengan tindakan aku itu.

"An, apa you buat ni, Lidya kan staff you.” Lidya bersuara perlahan masih terkejut.

Aku tak menjawab sebaliknya terus memeluk Lidya dan mencium lehernya. Lidya yang mulanya cuba meronta tetapi setelah aku sekali lagi mengucup bibirnya terus memeluk aku dengan erat dan membalas setiap perbuatanku. Menyedari akan kerelaan Lidya , aku mula menjalarkan jariku ke belakang Lidya dan mengusap-usap di situ sambil lidahku dan lidah Lidya bertautan dan menjalar sesama sendiri.

Perlahan-lahan Aku mengangkat Lidya dan dibaringkannya di atas sofa di bilik tersebut. Lidya yang masih tergamam hanya menurut sahaja tanpa bantahan. Perlahan-lahan aku menanggalkan tudung yang dipakai Lidya .

“Oh…my goodness, you are so beautiful Lidya, I Always dream about you before.”

Kami berkucupan lagi manakala tanganku mengusap payudara Lidya dari luar kebayanya. Payudara Lidya mula mengeras akibat daripada usapan tanganku dan putingnya menegak di sebalik kebaya dan colinya. Mulut Lidya ternganga luas akibat tindakan usapan dan ciumanku di lehernya dan di pangkal dadanya.

Aku memberhentikan semua tindakanku dan mula membuka satu persatu butang kebaya Lidya yang mula tak keruan dan hanya dengusan nikmat yang keluar dari mulutnya. Colinya pula ditanggalkan menyerlahkan dadanya yang bidang dengan payudaranya yang kenyal dan cukup indah bentuknya membulat kental dengan putingnya yang masih merah bersinar dan badannya yang putih melepak itu membuatkan aku tidak sabar lalu terus menjilat badan Lidya dari pusat terus ke payudaranya. Lidya menggigil tatkala bibir aku menyusuri badannya yang bogel itu sambil tangan aku mula meramas payudaranya yang mekar itu.

Aku mula mencium bau badan Lidya yang harum dan mengucup payudaranya yang kenyal itu membuatkan Lidya seperti terkena kejutan elektrik, Ahhhhhh….isssssss,, dengusan nikmat dari Lidya. Aku terus menggomol kedua-dua payudara Lidya membuatkan Lidya semakin lemas. Putingya semakin tegang dan bersinar akibat ramasan dan jilatan aku. Aku geram dengan gundukan daging kenyal dan lembut itu. Gunung kembar itu sungguh cantik dan menarik.

Kain dan seluar Lidya pula menjadi mangsa bila aku bangun dan menanggalkannya. Lidya terus merelakan segala tindakanku yang memberikan kesedapan yang amat sangat kepadanya. Aku terus menyembamkan mukanya ke cipap Lidya yang tak berbulu itu kerana Lidya memang sentiasa mencukurnya. Cipap yang kecil comel dengan tundun yang tembam itu aku jilat dan aku kuis dengan sepenuh hati. Arghh…..Annnn… Lidya menjerit menahan kenikmatan yang sedang dirasainya ketika itu. Biji sensitif Lidya telah menjadi mangsa serakahku menyebabkan Lidya meramas rambutku dan menarik-nariknya dengan sekuat hati menahan kesedapan yang sedang dirasainya itu.

Setelah dirasakan Lidya benar-benar longlai, aku bangun untuk menanggalkan seluarku. Bajuku telah pun tertanggal. Belum sempat aku merungkaikan tali pinggang seluarku, Lidya tiba-tiba bangun dan menarik aku hingga aku terbaring di atas sofa. Lidya dengan rakus menanggalkan seluarku meninggalkan seluar dalam hitam jenama buaya yang kupakai.

Lidya berdiri lantas menanggalkan terus seluar dalamku yang terlekat dikakiku. Dia kini berdiri bogel di hadapan aku.

"An… please , let me do it for you,” Lidya memohon.

"As my pleasure Lidya.”

Lidya berlutut di sebelahku dan perlahan-lahan melurutkan seluar dalamku. Kami berdua kini tanpa seurat benang pun di badan. Zakarku yang tegang itu megah bediri dengan kepalanya yang telah berkilat kembang menahan kesedapan.

"An, besarnya, panjang pulak tu. I'm gonna make you scream.”

Lidya menghulurkan lidahnya dan menjilat-jilat kepala zakar aku membuatkan aku menggigil kesedapan. Memang pandai Lidya melayan kepala pelirku. Bagaikan seorang profesinal tindakan Lidya tersebut. Perlahan-lahan Lidya mengusap zakar aku dengan tangan dan mula mengulum zakar Aku. Mulutnya yang kecil itu menyukarkan Lidya untuk memasukkan kesemuanya zakarku yang panjang dan besar itu. Beberapa kali dia mencuba tetapi baru separuh masuk sudah mengenai anak tekaknya. Aku mula mendengus kesedapan yang dinikmati dari tindakan Lidya tersebut. Lidya mula mengulum zakar aku secara keluar masuk. Perlahan-lahan dan kemudiannya Lidya pula yang tak keruan dan mula keluar masuk dengan laju.

“An, Lidya tak pernah buat macam ni dengan orang lain selain my husband selama ni Lidya tak tahu kenapa Lidya boleh biar An lakukan ini dengan Lidya, Lidya tahu apa yang kita buat ni salah, tapi Lidya dah tak tahan An.” Tiba-tiba saja Lidya bersuara selepas aktiviti nyonyotannya.

“An, please An, you yang mulakannya so please selesaikan dengan baik. Please do it the best to me. Please An, puaskan Lidya , please...” Lidya masih bersuara mendayu-dayu dan merayu-merayu.

“As you wish sweetheart,'' Aku menyahut dengan penuh gembira permintaan Lidya tersebut.

Aku mula membaringkan Lidya dengan sempurna dan menguakkan kaki Lidya dengan luas dan melapikkan punggung Lidya dengan kusyen. Cipap Lidya yang telah basah lencun kini terbentang indah di hadapan Aku. Perlahan-lahan Aku bergerak ke celah kangkang Lidya dan meletakkan zakarku tepat di muka bibir cipap Lidya yang mula berdenyut menantikan tujahan.

Aku membuka bibir cipap Lidya yang comel itu dan mula menusukkan zakarnya ke dalam cipap Lidya yang basah itu. Perlahan-lahan zakarku masuk ke dalam cipap Lidya yang masih ketat dan sempit akibat perbezaan saiz. Lidya ternganga dan memejamkan matanya tatkala merasakan zakarku mula memasuki cipapnya.

“Argh….Annnnn..sedappppppnya…” jerit Lidya bila keseluruhan zakar aku telah meneroka hingga ke dasar cipapnya. Aku membiarkan seketika zakarku berendam di dalam.

Setelah seketika aku mula mendayung dengan berbagai rentak. Lidya menjerit sekuat-kuat hatinya tatkala zakarku mula keluar masuk ke cipapnya . Tangannya menggenggam erat sofa sambil matanya terbeliak dan mulutnya mengerang kesedapan yang tak terhingga. Aku terus menikam cipap Lidya dengan sekuat hati dengan lajunya. Zakarku keluar masuk dengan lancar dibantu oleh cipap Lidya yang licin dan basah. Persetubuhan kami menjadi lebih hebat kerana Lidya turut membalas setiap tujahan zakar Aku ke cipapnya dengan mengangkat-angkat dan menggerakkan punggungnya setiap kali zakar aku keluar masuk ke cipapnya.

Dayunganku semakin laju dan seketika kemudian Aku mencabut zakarku dari cipap Lidya dan mengarahkan Lidya menonggeng. Lidya berlutut di atas sofa dan tangannya memegang penyandar sofa. Aku berdiri di belakang Lidya lalu terus memasukkan zakarnya ke cipap Lidya. Doggy style.

"Annnn….sedapnya , please do it hard to me."

Aku mula mendayung dengan laju. Sambil itu jariku kumasukkan ke dalam lubang bontot Lidya. Susah sekali nak masuk lalu aku membasahkan bontot Lidya dengan air cipap Lidya lalu sekali lagi aku memasukkan jariku ke dalam bontot Lidya. Walaupun sukar pada mulanya namun sedikit demi sedikit bontot Lidya mula menerima kemasukan jariku dan mengemut-ngemut jariku.

“Lidya….. boleh An main kat bontot you , please….”
“Lidya pernah tengok , tapiiii…..Lidya tak pernah buat An, takut la.”
“Please Lidya, inilah masanya nak cuba…..I pun tak pernah buat, kita buat sama-sama okay. Jangan takut, apa-apa I tanggung.”
“Boleh ke, Lidya takut sakit la.”
“Please Lidya, macam 1st night jugak, mula-mula memangla sakit , lepas tu mesti sedap, you will be crazy about that.”
“Okay……lah, but slowly ya, Lidya tak pernah, buat baik-baik dan best ok.”

Serentak dengan itu aku mencabut zakarku dari cipapnya lalu meletakkan di lubang bontot Lidya. Aku mula menolak zakarku perlahan masuk ke dalam bontot Lidya.

''Arghhh…An… sakitttttt….slowly please…..”

Sudah setengan zakarku masuk. Aku meramas payudara Lidya. Setelah Lidya mula leka, dengan satu tujahan kuat Aku menyorong zakarku dengan laju hingga tenggelam kesemuanya di dalam lubang bontot Lidya

“Auwww…Aduhh….Arghhhh…An… sakitttttnyaaa.”

Aku diam seketika. Setelah Lidya diam, aku mula berdayung keluar masuk ke bontot Lidya. Walaupun sukar dan ketat mulanya lama kelamaan bontot Lidya mulai menerima kemasukan zakarku. Lidya mengerang kesedapan dan kenikmatan baru pertama kali dirasainya yang diberikan oleh aku.

"Aghhhh…..Annnnn…sedapnya Annnnn…lagiiiiiiiiii Annnnnnnn….sedapnya………'''

Aku meneruskan dayungan keluar masuk ke dalam bontot Lidya. Semakin lama semakin laju. Aku kemudiannya mencabut zakarku dan membaringkan kembali Lidya. Aku mengangkangkan kaki Lidya seluasnya dan terus menjunamkan zakarnya ke dalam cipap Lidya…Agghhhhhh…. Lidya mengerang kesedapan tatkala keseluruhan zakar aku memasuki cipapnya.

Zakar aku keluar masuk dengan laju ke dalam cipap Lidya. Semakin lama semakin laju. Lidya telah klimax beberapa kali. Aku semakin melajukan dayunganku dan aku mula mengerang kuat. Lidya mula sedar bahawa aku akan klimax dan akan memancutkan air maniku ke dalam cipapnya. Lidya juga sedar bahawa dia berada pada tahap yang paling subur dan air maniku pastinya akan menghasilkan benih di dalam cipapnya nanti namun mulutnya kelu dan terkunci. Dayunganku semakin laju dan dengan satu hentakan kuat ke cipap Lidya aku mengerang kuat, dan serentak dengan itu aku memancutkan air maniku memenuhi rongga di dalam cipap Lidya. Lidya tersentak tatkala pancutanku yang pekat, laju dan banyak itu menggegarkan ruang cipapnya. Lidya terpekik keenakan.

Kami kemudiannya berbaringan bersebelahan masih di atas sofa. Lidya tiba-tiba banguna lalu meniarap di atas badanku. Dikucupnya bibirku dengan sepenuh hati sambil menggeselkan cipapnya yang basah dengan zakarku. Perlahan-lahan Lidya turun hingga bibirnya bersentuhan dengan zakarku. Terus dijilatnya saki baki air mani aku dan dikulumnya zakarku dengan rakus dan sepenuh hati hinggakan aku menjerit tatkala zakarku bensentuhan dengan lidah dan gigi Lidya. Sekali lagi aku memancutkan air maniku tapi kali ini di dalam mulut Lidya. Selepas itu kami berdua berbaringan di sofa hingga terlena.

Main Ngering

$
0
0

Video Lucah : Main Ngering - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Main Ngering   Melayu Boleh.Com

video lucah melayu 18

Indonesian Escort Lady

$
0
0

Video Lucah : Indonesian Escort Lady - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Indonesian Escort Lady   Melayu Boleh.Com

Tudung ABG Kancutnya Bolong

$
0
0

Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal

Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tudung ABG Kancutnya Bolong   Melayu Boleh.Com

tudung melayu bogel, melayu tudung boleh, jilbab semok bogel, nurse filipina body montok com, abg malay sek tudung, foto hd budak sekolah ngangkang, tudung abg bogel, melayu onani foto, melayu abg, gambar nyepong malay, gambar kancut wanita bolong, gaMBar bogel melayu npk make, foto jilbab bugil Malaysia, wanita melayu berjilbab bogel

Jualan Ebook

$
0
0
Pihak admin ingin mengucapkan jutaan terima kasih kepada para pembeli ebook edisi kami yang pertama. Sehingga semalam jualan kami hampir mencecah 700 set jualan... dan kepada sesiapa yang masih belum memiliki ebook ini.. sila order dengan segera...
Terima kasih
Untuk sebarang Tempahan boleh hubungi kami di email :
order_ebook_malaya@yahoo.com

batang India

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel batang India   Melayu Boleh.Com

Masa tu yati berusia 22 , bekrja di KL.Tunang yati berada di kampung.Kami pernah lakukan seks tapi yati tak pernah puas.Sealu tak de "foreplay".Selepas berkucup-kucup, dia akan masukkan batang dia ke dalam kemaluan ku.
Lepas tu yang aku geram, tak sampai satu minit, dia akan terpanjut.aku tak show my feelings tapi dalam hati.......

bila bekerja di KL, aku berkenalan dengan rakan setugas saya, keturunan india.Orangny walaupun hitam, tapi badan dan muka nya macam pelakon Bollywood,.Misainya mengancam.
Bulu dadanya lebat!!.
entah macam mana, waktu bersembang-sembang,saya ajaknya keluar makan malam.To cut short,

NEXTPART: lepas makan malam, kami balik naik keretanya.singgah sekejap di taman TITIWANGSA di suatu tempat yang sunyi.berbual2, kemudian i tanya pasal private life dia. dia mengaku mempunyai gf bangsanya dan mereka pernah lakukan seks.i tanya , hebat ker dia atas katil. dan dia jawab 2 jam tak cukup!!Aku terpegun...dan i rapatkan badan i kat dia and start lah...raba-raba and then dia ramas tetek saya....lepas tu entah macam mana dia kucup aku sekuat-kuat.Aku lemas dalam pelukan dia.dia ajak aku ke biliknya.
NEXTPART:atas katil, kami mulalah.Aney tu yang ajar saya segala selok-belok seks.dia ajar macam mana nak kulum konek.dia menjilat i sampai terkeluar-keluar air saya.Batangnya,makkkkk ooooiii, dua kali besar dari tunang i punya.tak sunat! ( cute jugak ).Tapi bulu koneknya dati kotek sampai kepala koneknya.Itu yang buat aku geli lebih masa main.
setelah jilat saya sampai matah puth aku aja nampak,dia pun masukkan batang gajahnya dalam cipap aku,keluar masuk sampai aku klimaks.entah malam tu berapa kali i klimaks aku tak tau.yang aku tau, aku puas for the first time in my life.
sekarang i dah kahwin , anak 3, suami aku seperti dulu juga.Takde foreplay.Ada sekali i kulum batangnya..tapi di terpanjut dalam mulut saya, lalu tak daya nak teruskan permainan.TIDUR!!!
setiap malam semasa BERSAMA ngan suami saya, saya imagine bermain dengan aney india tu,batangnya yang besar dan berbulu.aku imagine batang hitam tu masuk keluar cipap saya yang putih....terima kasih aney!!i can't forget your cock!!!NANDRI.

Gambar seks melayu main, foreplay melayu, melayu hisap batang india pornta, makcik janda dengan india, janda melayu main batang indiah pornta, janda main india pornta, hisap batang hitam cerita lucah, gmbr luch, awek cina hisap batang india, cerita sex kote india, cerita lucah mengancam, cerita foreplay, berkenalan janda, batang india, awek melancap pornta, awek india kulum kote, pornta cerita

Mak Penyebab Seks

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Mak Penyebab Seks   Melayu Boleh.Com

Pada satu malam musim durian rahat aku hendak ke-bilik air tanpa di-duga aku melihat ibuku keluar dari rumah. Aku memerhatikan dari celah lubang kemana dia hendak pergi.Aku melihat dia menuju ke-pondok di-hujung kebun. Aku mencari akal. Kerana telah biasa dengan kaedaan kebun dan lorong-lorong-nya aku memberanikan diri dan dengan perlahan aku menuju ke-pondok tersebut setelah pasti yang ibu ku telah berada di-dalam.

“Bang ingat janji kita ini kali terakhir tahu” aku mendengar suara ibu ku. Tak semena-mena tubuh ku mengiggil dan jadi tak tentu arah. Aku mematikan diri dan cuba mempastikan dengan siapa ibu ku bercakap.

“Ia-lah saya tahu” aku mendengar suara seorang lelaki.

“Dah-lah apalagi buka-lah baju” lelaki tersebut bersuara dan terus bersuara, “Kerana yang terakhir Tipah mesti layan saya puas-puas.

Ibuku tidak menjawab. Aku mencari lubang yang dapat memberikan aku satu pandangan yang jelas dan berjaya. Dari samar-samar cahaya pelita minyak tanah aku dapat melihat ibuku sedang baring terlentang dengan lelaki yang aku tak pasti siapa sedang menyonyot tetek ibu dengan tangan-nya bermain-main di-celah kelengkang ibuku.

Lelaki tersebut bangun mencangkung di-atas dada ibuku dengan menyuakan kote-nya untuk di-hisap oleh ibuku. Melihatkan itu badan ku berpeluh. Selepas itu lelaki tersebut bangun dan menyembamkan muka-nya di-celah kelengkang ibu.

“Banyak-nya air” lelaki tersebut bersuara.

“Dah-lah tu masukkan-lah cepat, Tipah dah tak tahan ni” ibuku bersuara.

Lelaki tersebut bangun sambil membetulkan sesuatu di-celah kelengkang-nya dan tarsus menyiarap di-atas tubuh ibuku. Tidak lama selepas itu aku melihat lekaki tersebut mengerakkan ponggong-nya ke-atas ke-bawah. Ibu ku juga mengikut aksi lelaki yang di-atas-nya dengan mengerak-kan ponggong-nya juga ke-atas ke-bawah.

“Laju sikit Tipah dah hendak sampai ni” ibuku bersuara dengan lelaki yang berada di-atas tubuh ibu ku melakukan pergerakan ponggong-nya.

Setelah agak lama lelaki tersebut mengerakkan ponggong-nya dia bersuara,

“Kemut kuat sikit Tipah saya hendak pancut” dan terus tiarap di-atas tubuh ibuku.

Semasa memerhatikan itu semua nonok ku menjadi aktif dan habis basah seluar dalam ku. Aku perhatikan lelaki tersebut bangun dan baring di-sebelah ibuku.

Melihatkan yang ibuku hendak bangun, lelaki tersebut menarik tangan-nya seraya berkata,

“Nanti-lah Tipah, kita main sekali lagi”

Ibuku tidak menjawab dan terus baring semula. Takut di-ketahui oleh ibu dan lelaki yang masih terlentang dengan ibuku meramas-ramas kote-nya aku pulang ke-rumah semula.

Aku cuba melelapkan mata tapi tak berjaya. Macam-macam gambaran menjelma di-dalam kepala ku berhubung dengan perbuatan ibuku. Setelah agak lama aku dengar pintu dapur di-buka. Dengan memberanikan diri aku bangun menujuke-dapur. Melihatkan aku datang ibu bersuara, “Hai belum tidur lagi”.

“Tak ada hendak ke-bilik air” balas ku.

“Emak datang dari mana?” aku bertanya.

“Pergi suluh durian” balas ibu ku.

“Kalau ia pun takkan lama sanggat emak di-pondok” aku bersuara dan terus berlalu tanpa menoleh ke-arah ibuku dan aku pula tidak berhajatkan apa-apa jawapan.

Pagi esok-nya aku lihat ibu selamba saja seolah-olah tidak ada apa-apa yang berlaku malam-nya. Adik ku yang bungsu sudah siap dan ibuku menghantar-nya ke-sekolah. Aku tinggal di-rumah kerana memunggu keputusan peperiksaan S.P.M.

“Lili, jaga rumah ia emak lambat sikit kerana ada hal” Ibuku bersuara sebelum pergi.

Peristewa malam tadi masih segar di-dalam ingatan, dek kerana itu aku merasa malas untuk mengemas rumah. Entah mengapa aku merasa hendak melihat bilik ibu yang jarang aku masuku.

Aku tak tahu mengapa semasa di-dalam bilik ibu aku membuka almari dan laci di-dalam-nya. Entah apa yang aku cari aku sendiri pun tak tahu. Aku terperanjat dengan penemuanku---- VCD blue----. Aku belek satu persatu dan akhir-nya aku memasang sekeping. Aku bersandar di-kerusi malas yang sedia ada sambil menonton. Tubuh badanku jadi satu macam. Aku buka seluar dalam ku. Dengan mengunakan jari sendiri aku menjolok-jolok lubang nonokku.

Kini setiap kali bila ibu tiada aku pasti akan menonton. Satu hari ibu pergi rewang di-rumah kenalan-nya yang hendak mengawinkan anak. “Ini peluang baik” bisik hati kecilku. Kerana hari itu tak sekolah aku mengajak adik bungsuku menonton sama.

Adikku duduk di-atas katil ibu semasa aku sedang memasang VCD blue. Belum pun beberapa minit adikku sudah menanggalkan pakaian-nya setelah melihat aku sendiri membuka pakaian. Aku menyuruh adikku meramasa-ramas tetekku dengan aku mengusap-usap konek-nya.

Aku baring terkangkang dengan menyuruh adikku menjilat nonokku mengikut aksi yang kami sedang tontoni. Aku menyuruh adikku memasukkan konek-nya di-dalam lubang nonokku kerana aku sudah tak dapat bertahan lagi. Adik ku akur. Aku belum berapa bersedia dia telah terkencing. Aku menjadi bengang dan mengentel-gentel semula koneknya.

Setelah puas mengentel baru keras semula. Kali ini adikku dapat bertahan hingga kami terkencing bersama. Aku puas dan mengajak adik ku melakukan perkara yang sama bila ada peluang.

Pagi minggu berikut-nya semasa ibu ke-pasar minggu aku mengajak adikku ke-bilik ibu.

Entah bila kami pun tak tahu dan masa itu kami belum terkencing lagi ibu sudah berada di-tepi katil. Adikku mencabut konek-nya seraya berkata, “Bukan saya emak, Lili yang ajak” dan terus lari keluar.

Ibu menghampiri semasa aku hendak mengenakan pakaian

“Memgapa engkau membuat kerja yang tak senonoh ni, siapa suruh kau masuk bilik mak”

Aku diam membisu mendengarkan leteran ibuku yang seolah-olah tidak mahu berhenti

Setelah puas berleter ibuku menangis sambil mengumpul semua VCD yang ada.

“Sebenar-nya emak bukan suka sanggat dengan benda ini, emak simpan kerana amah arwah ayah kau”

Melihatkan yang ibu masih lagi berleter aku bersuara,

“Salahkah saya buat begitu mak, yang mak pergi ke-pondok dulu tu boleh hingga mak sanggup mengangkang dua kali buat seorang lelaki” aku bersuara..

Ibu terus tunduk dan membawa ke-semua VCD untuk di-bakar.

Setelah kaedaan reda ibu menyanyaku berapa kali aku main dengan adik ku dan adakah adikku memancut di-dalam lubang nonokku.

“Baru dua kali dan dia hanya sempat memancut sekali saja.” Kata ku.

Aku lihatkan yang ibu agak resah takut aku hamil. Beberapa bulan melihatkan yang aku tak hamil ibu merasa lega dan aku dan adikku tidak di-benarkan tinggal di-rumah berdua-duaan. Kalau ibu keluar salah seorang mesti ikut.

Setelah keputusan peperiksaan di-umumkan, aku gaggal untuk menyambung pelajaran. Aku hanya tinggal di-rumah buat membantu ibu berkebun. Abangku yang sulung akan melangsungkan perkhawinan-nya tak lama lagi dan ibu bercadang hendak mengadakan majlis menyambut menantu bila sampai masa-nya.

Pada hari perkhawinan abangku kami ke-Ipoh sebelum mengadakan kenduri yang serupa di-kampong. Semasa di-Ipoh aku berkenalan dengan seorang kakak yang kata-nya aktif dalam satu pertubuhan siasah dan sedang mencari gadis-gadis untuk menjadi ahli-nya. Aku di-tawarkan untuk menjadi ahli. Aku berjanji akan memikirkan-nya dulu. Melihatkan yang dia mudah mesra aku menjemput-nya datang ke-kampong untuk menghadiri majlis “MEMYAMBUT MENANTU” nanti.

Pada hari yang telah di-tetapkan ramai kenalan ibu termasuk ke-semua anak tiri-nya kerkunjung. Gadis yang aku katakana itu pun hadir sama. Dia agak gembira bila aku katakana yang aku bersetuju dengan tawaran-nya dulu. Aku di-suruh mencari seberapa ramai gadis yang boleh kalau aku hendak dapat kerja.

Setelah misiku berjaya dan dengan persdetujuan ibu aku di-tawarkan kerja di-K.L. Lama baru aku dapat mensesuaikan diri di-tempat baru. Lama-kelamaan aku tergoda dengan kemewahan hidup kota. Aku perhatikan ramai gadis-gadis yang menjadi ahli puteri hidup mewah. Aku cuba meresik kejayaan mereka.

“Ah tentang itu Lili jangan risau-lah, semua-nya di-tanggong beres kalau Lili mahu” gadis yang aku kenal di-Ipoh dulu bersuara.

Setelah pasti yang aku bersedia, satu malam aku di-bawa ke-sebuah club exclusif dan di-perkenalkan kepada seorang yang bergelar. Melihatkan yang aku sudah mesra gadis kenalanku yang bernama Tini meninggalkan kami.

“Tini tak apa nanti saya hantar Lili pulang” orang yang bergelar bersuara semasa Tini hendak pergi.

Lama juga kami berborak dan akhir-nya entah bila aku dapati yang diri ku berada di-apartment mewah dalam kaedaan telanjang bulat berbaring di-katil.

“Maafkan saya, saya terpaksa bawa Lili ke-sini kerana malam tadi Lili mabuk” orang yang bergelar bersuara sambil menghampiri dengan hanya bertowel. Aku menarik gebar untuk menutup tubuhku.

“Lili ni cantik-lah” orang yang bergelar bersuara sambil mengusap-usap dahiku.

Aku hanya senyum.

Melihatkan kaedaanku yang sedemikian Dato’ (orang yang bergelar) semakin berani dengan memasukkan tangan-nya ke-dalam gebar sambil mengentel-gentel putting tetekku. Aku sudah mula terangsang. Aku melihak konek dato’ bergerak-gerak di-dalam towelnya.

Permainan tangan Dato’ semakin menganas dengan meramas-ramas manja nonokku pula.

Akhir-nya gebar yang menutup tubuhku tercampak di-tepi katil. Aku mengusap-usap konek Dato yang sudah keras macam batu kerana di-suruh. Habis seluruh tubuh ku di-gumul oleh mulut Dato’, terutama tetekku yang belum beraba matang.

Dato’ melipat kakiku seraya memenamkan koneknya yang akhir-nya masuk santak ke-pangkal.

“Malam tadi dato’ buat Lili macam ni ke” aku bersuara semasa Dato’ hendak memulakan aksi sorong-tariknya.

“Buat tu buat tapi mana syok main dengan orang yang sedang tidur” balas Dato’ dan terus menghenjut.

“Dato’ oh ah ah sedap-nya, laju sikit tok” aku bersuara sambil nonokku mengemut konek Dato yang akhir-nya melepaskan satu ledakan yang menyegarkan nonokku.

Selang beberapa hari semasa aku hendak mengemas barang-barang berpindah ke-apartment Dato’ aku berjumpa dengan Lili dan aku ucapkan terima kasih kerana mempertemukan aku dengan Dato’dan menyuruh aku memberikan layanan yang sepenuhnya kepada Dato’

Kini baru aku mengetahui bagaimana kebanyakan puteri-puteri dapat hidup mewah dan bergaya. Ada sugar daddy. Aku di-janjikan dengan pelbagai kemewahan kalau aku sedia mengikuti kemahuan Dato’.Aku seolah-olah sudah menjadi personel secretary kepada Dato’. Setiap kali bila dia pergi meeting di-luar dan melawat kawasan aku ada-lah salah seorang pengiring. Pakaian ku tak usah cakap semua-nya latest fashion. Kereta yang di-janjikan sudah di-beli bila aku sudah lulus lesen memandu.

Satu hari Dato’ ada appointment dengan ketua masyarakat di-kampungku. Setelah upacara selesai aku meminta kebenaran dengan Dato’ untuk menziarah ibuku.

“Suruh driver hantarkan dan jangan lupa balik semula, takkan Dato’ hendak tidur seorang” kata Dato’.

Dengan menaiki kereta resmi Dato’ aku menziarah ibuku.

“Betulke engkau ini Lili?” ibuku bertanya setelah aku keluar dari kereta.

Aku memeluk tubuh ibu sambil mencium pipi-nya dan bersuara,

“Hai takkan emak tak kenal, ini Lili anak mak”.

Lama juga kami berborak.

“Sebenar-nya engkau kerja apa, setahu emak, engkau bukan berkelulusan tinggi” kata ibuku dengan kehairanan.

“Itu-lah mak tak percaya kepada rezeki, bukan saya dah kata yang saya ini berkerja sebagai seorang secretary kepada seorang Dato’ dengan pertolongan Tini” balas ku.

Hampir maghrib aku minta izin untuk pulang, konon-nya malam nanti Dato’ ada meeting.

“Konek Dato’ yang ada meeting dengan nonokku” aku ketawa di-dalam hati.

“Ya ALLAH, adakah dosaku terhadap kedua ibu bapaku dulu kini di-warisi oleh anakku” aku mendengar ibuku mengeluh kecil semasa aku hendak masuk kereta.

Aku di-fahamkan dek kerana kesempitan hidup yang di-tanggung oleh abangku yang sulung, ibu menyuruh dia empat beranak pulang ke-kampong saja, kerana ibu pun sudah uzur dan tinggal ke-seorangan. Kini abang longku mencari nafkah dengan mengerjakan kebun. Abang ngahku masih berkerja di-Ipoh, yang nombol tiga sedang berada di-tahun empat di-salah sebuah universiti tempatan dengan mengambil krusus perubatan. Yang bungsu sedang belajar di-salah sebuah MRSM.

Aku masih lagi menjadi personel secretary kepada konek Dato’

jilat pepek awek, imej puki awek

Dirogol pak jaga

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Dirogol pak jaga   Melayu Boleh.Com
Kondo mewah di tepi bukit itu sungguh tenang. Pokok-pokok menghijau sungguh mendamaikan. Bila pagi hari terlihat kabus beralun lembut bagaikan hamparan sutera putih. Bayu yang berhembus sepoi-sepoi bahasa membelai kulit terasa amat nyaman.
Di situlah aku tinggal seorang diri. Kondo empat bilik tersebut memberi kepuasan kepada diriku. Aku kerap bersantai di balkoni sambil melihat pemandangan indah di hadapanku. Suamiku yang baru enam bulan aku kahwini berada di Kuwait kerana tugasnya sebagai seorang diplomat.
Kondo mewah empat tingkat tersebut mengandungi enam belas unit.
Ada pengawal di pintu pagar yang sentiasa bertugas di pondok jaga. Ada beberapa orang pengawal yang bertugas dan aku kenal semua mereka. Pengawal-pengawal tersebut dibekalkan oleh sebuah syarikat kawalan keselamatan. Kerana adanya pengawal-pengawal itulah maka aku rasa tempat itu selamat sebagai tempat kediaman.
Sebagai seorang jururawat terlatih di sebuah hospital swasta, kerjaku tak menentu. Maksudku kerjaku tak seperti kerja pejabat yang bermula jam lapan pagi dan berakhir jam lima petang. Kerjaku mengikut shift. Kadang-kadang kerjaku pada shift pagi, kadang-kadang shift petang dan ada kalanya pula shift malam.
Minggu ini aku mendapat giliran kerja shift petang. Ini bermakna kerjaku akan bermula pada jam 3.00 petang dan akan berakhir pada jam 11.00 malam. Seperti lazimnya aku akan bangun jam 7.00 pagi dan melakukan aktiviti-aktiviti yang sewajarnya. Biasanya selepas mandi aku akan bersarapan dan bersantai sambil membaca majalah atau akhbar. Jika rajin aku akan memasak tapi biasanya aku lebih suka makan di kantin hospital.
Ketika aku sedang bersarapan dan menikmati kopi panas kegemaranku aku terdengar bunyi bell dan juga ketukan di pintu. Dengan perasaan malas aku bangkit dan bergerak ke pintu. Aku mengintip melalui kanta mata ikan di pintu. Terlihat pak jaga keturunan gurkha dan seorang pemuda india sedang menjinjing tong gas. Baru aku teringat yang aku ada memesan gas memasak petang kelmarin sebelum aku berangkat ke hospital tempat tugasku.
Aku membuka pintu. Lelaki gurkha dan lelaki india itu masuk ke kediamanku. Aku kehairanan kenapa lelaki gurkha itu ikut masuk ke rumahku. Sementara lelaki india itu tanpa di suruh langsung menuju ke dapur bersama tong gas. Aku lihat dia menanggalkan kepala tong gas dari tong kosong dan memasang semula ke tong yang berisi gas. Selepas itu dia memikul tong kosong dan dibawa ke muka pintu.
“Kak hauslah, boleh minta segelas air,” lelaki india itu bersuara.
Dengan malas aku bangun dan bergerak ke dapur. Aku mengambil sebiji gelas dan menuangkan air botol yang aku ambil dari peti ais. Aku kemudiannya menyerahkan kepada pemuda india tersebut. Sekali teguk saja seluruh isi gelas tersebut meluncur laju mengisi perutnya. Mungkin pemuda ini kehausan, fikirku.
Sambil melihat pemuda india tersebut minum aku mengambil cawan kopiku dan menghirup perlahan. Beberapa kali aku hirup separuh cawan habis. Tiba-tiba saja ada perasaan aneh yang terjadi pada diriku. Badanku terasa hangat dan tapak tanganku mula berpeluh. Badanku terasa menggigil dan nafsuku tiba-tiba memuncak. Kucuba sembunyi perasaanku tapi kulihat pemuda india di depanku sentiasa saja mengerling ke arahku. Pak jaga keturunan gurkha itu sedang berada di balkoni sambil meninjau keadaan sekeliling.
Ghairahku tak terkawal. Kemaluanku mengemut dengan laju. Terasa rongga cipapku seperti digaru-garu.
Cipapku bergetar seperti ingin menyedut sesuatu. Aku merapatkan kedua pahaku sambil menahan nafas. Aku menjadi gelisah. Pemuda india tersenyum melihat gelagatku. Aku pernah lihat gejala seperti ini waktu di hospital dan juga kawanku sendiri. Waktu itu kawanku baru saja mengambil pil kuda untuk menguatkan tenaga katanya, pada hal pil ini digunakan untuk merangsang nafsu seks.
“Kakak berpeluh, kakak tak sihat ke?”
Lelaki india itu menghampiriku dan berdiri di belakangku. Aku masih duduk di kerusi melayan perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Dengan lembut lelaki india memegang kedua bahuku. Dipicit-picit lembut. Aku tak ada kuasa untuk membantah malah picitan-picitan lelaki tersebut membuat aku terasa selesa dan menikmatinya. Mungkin melihat aku tidak membantah lelaki india tersebut bertindak lebih lanjut. Tangannya dimasukkan ke dalam baju kaftan yang kupakai dan meramas-ramas buah dadaku. Aku waktu itu memang tidak memakai bra. Memang kebiasaanku tidak memakai bra dan celana dalam bila berada di rumah.
Lelaki india tersebut makin berani. Sambil tangannya meramas tetekku, dia mula mencium pangkal leherku dari belakang. Bila dia menjilat telinga dan belakang tengkukku aku menjadi tidak keruan. Nafsu dan ghairahku membuak-buak. Aku mengeliat kegelian dan mula mengerang keenakan.
Tanpa sedar aku bangun menurut saja kehendak lelaki india tersebut. Dia memimpin tanganku masuk ke dalam kamar tidurku. Perasaanku seperti dirasuk, nafsu telah menguasi diriku. Aku seperti telah dikuasai oleh orang lain. Cipapku waktu itu laju saja kemutannya. Air suam terasa mula meleleh membasahi kedua pahaku. Sambil berjalan beriringan aku memeluk badan lelaki india tersebut dan mencium seluruh badannya. Aku membuka butang bajunya dan dadanya yang berbulu lebat aku cium sepuas-puasnya. Nafsu aku waktu itu tak terkawal lagi. Aku rasa seperti ada sesuatu yang mengawal perasaanku. Aku tak mampu berfikir lagi.
Selepas puas mencium dan menjilat badan pemuda tersebut aku membuka tali pinggangnya lantas menarik seluar yang dipakainya. Pemuda india membantu aku melondehkan seluar dalamnya sekali. Terpacak di hadapanku kemaluannya yang besar dan panjang lagi hitam legam. Aku meramas dan mengurut-ngurut batang besar itu. Walaupun hitam legam aku nampak cantik sahaja. Sungguh gagah batang balak lelaki itu. Kepalanya bulat dan mengkilat.
Aku betul-betul tak dapat mengawal diriku. Batang balak hitam itu kugigit-gigit. Batang besar dan panjang itu aku cium sepuas-puasnya. Telurnya yang tergantung berkedut-kedut itu aku cium dengan rakus. Segala bau yang ada disitu membuatku lebih terangsang. Kepala licin hitam berkilat itu aku cium penuh nafsu. Aku tolak kulit kulup ke belakang. Takok yang berlekuk itu aku cium sepuas-puasnya.
Batang panjang dan hitam itu aku jilat dan aku kulum. Bila aku hisap kuat-kuat, kulit kulup kembali menutup kepala licin. Kulit kulup aku tolak kembali ke belakang ke pangkal. Kepala hitam berkilat itu aku hisap sepuas-puasnya. Badan pemuda tersebut aku rasa bergetar. Dia menahan kelazatan bila batangnya aku hisap puas-puas. Air licin dan masin keluar dari hujung kemaluannya. Aku telan cairan licin dan masin itu.
Cipapku terus mengemut. Cairan panas banyak keluar membasahi bibir cipapku. Bibir cipapku seperti digaru-garu. Aku rasa tak tahan lagi. Lubang cipapku perlu diisi segera agar gatal-gatal yang kurasa boleh hilang.
“Fuck me boy. Fuck me,” aku bersuara penuh ghiarah.
Aku bangun dan melucutkan satu-satunya pakaian yang kupakai. Aku tidur telentang di atas tilam. Aku kangkang luas-luas pahaku menunggu balak Ramesh memuas batinku.
“Cepat boy, akak tak tahan ni,” rayuku penuh harap.
Pemuda tersebut dengan konek terpacak menghampiriku. Aku tak sabar menunggu lagi. Pemuda india merangkak ke arahku. Wajahnya mendekati pahaku. Tiba-tiba saja dia merapatkan hidungnya ke lurah cipapku yang basah. Hidung lelaki tersebut mengelus lembut kelentitku. Kelentitku yang besar dan panjang amat digemari oleh pemuda tersebut. Basah hidungnya yang mancung dengan air nikmat yang banyak terbit dari rongga cipapku. Aku hanya mampu mengerang. Lama sekali pemuda india menghidu bau kemaluanku. Mungkin juga bau cipapku membangkitkan nafsunya.
“Sedaplah bau burit akak.” Lelaki india bersuara.
Tak lama lepas itu aku rasa lidah lelaki tersebut membelai bibir kemaluanku. Lidahnya yang kasar merodok lubang cipapku. Aku tak tahan lagi. Aku mengerang kuat bila pemuda itu menjilat dan megulum kelentitku yang besar panjang tu. Dikulum-kulum lama seskali. Aku seperti melayang di kayangan kerana terlampau sedap. Aku rasa cairan panas banyak mengalir keluar membasahi bibir cipap dan pahaku.
“Please boy, akak dah tak tahan,” rayu aku tak tahan rasanya.
Pemuda india itu membetulkan balak hitamnya. Dilurut koneknya supaya kepala koneknya boleh masuk tanpa ditutupi kulup. Kepala yang dah terbuka licin mengkilat. Kulit kulupnya tersangkut di belakang takuk topi keledar. Aku menyodorkan cipapku ke atas. Kepala licin mula terbenam ke lubang nikmat. Kontras sekali konek dengan cipap. Yang satu hitam dan yang satu lagi putih kemerahan. Balak hitam pelan-pelan terbenam. Aku rasa rongga cipapku padat dimasuki balak hitam. Pemuda india mula menggerakkan balaknya maju mundur. Aku rasa seperti di awang-awang.
Sedikit demi sedikit dia menekan balaknya hingga akhirnya balak panjang itu sepenuhnya berada dalam lubang sempitku. Aku terasa senak bila batang panjang menekan pangkal rahimku. Aku tak terkawal lagi. Nafsuku menggila. Sungguh nikmat geseran batang lelaki yang tak ku kenali itu ke dinding cipapku. Baru dua minit aku tak tertahan lagi, akhirnya ..arrrgah........ aku mengerang kuat dan aku mencapai klimaks. Aku letih lesu. Sendi-sendiku terasa lemah.
Pemuda itu masih bertahan. Gerakan koneknya maju mundur di dalam rongga cipapku dilakukan secara berirama. Sekejap laju sekejap perlahan. Kadang-kadng direndam saja dalam cipapku yang panas. Aku dipeluk kemas oleh lelaki tersebut. Tetekku yang pejal dijilat dan dikulum. Tetekku dinyonyot kiri kanan. Kadang-kadang ketiakku yang licin dicium dan dijilat. Ketiakku kiri kanan dicium berganti-ganti. Aku kegelian seperti ingin ketawa. Akibat teramat geli aku melonjak-lonjakkan badanku ke atas. Badanku merapat ke badannya yang berbulu itu. Lencun ketiakku basah dengan air liur pemuda tersebut. Aku rasa teramat geli. Nafsuku bangkit semula. Aku tak mahu kalah. Habis bahu lelaki tersebut aku gigit.
Lelaki itu makin ganas dan menggerakkan pinggulnya makin laju. Aku rasanya akan mencapai klimaks lagi. Sungguh nikmat terasa dicipapku. Dinding cipapku memegang erat batang balak panjang besar. Geli sungguh lubang cipapku. Air banyak keluar hingga melimpah membasahi cadar di bawah. Berbuih-buih dan berdecup-decup bunyi cipap dikerjakan balak pemuda tersebut. Aku tak tahan lagi. Akhirnya aku mengalami orgasme untuk ke sekian kali.
Melihat aku tak melawan lagi maka pemuda india mempercepat tindakannya. Badanku yang terkapar lesu dipeluknya. Bulu-bulu dadanya menggeletek tetekku yang masih pejal. Geli rasanya. Akhirnya dia menekan koneknya dalam-dalam dan arghh... lelaki itu memancutkan maninya dalam rongga cipapku. Mani pemuda india sungguh hangat menyiram pangkal rahimku. Dia kelelahan dan rebah menghempap badanku.
Selepas beberapa minit pemuda india tersebut mencabut balaknya dari lubang cipapku. Dia terbaring lemah di sisiku. Balaknya yang mulai lesu dipenuhi lendir putih. Aku ramas-ramas balak berlendir tersebut. Licin macam belut aku rasa.
Aku tak sedar tentang kehadiran jaga keturunan gurkha di rumahku. Rupanya dia memerhatikan semua perlakuan aku dengan lelaki india tersebut. Sekarang lelaki jaga tersebut telah berada di pinggir katilku. Dia sekarang berdiri telanjang bulat di hadapanku. Terlihat batang kulupnya terpacak keras.
Hitam legam macam lelaki india itu juga.
Lelaki gurkha tersebut menghampiriku. Dia menolak kedua pahaku hingga aku terkangkang luas di hadapannya. Kepala kulupnya dihalakan ke muara cipapku. Sekali tekan saja batang hitam tersebut meluncur laju mengisi terowong nikmatku. Kudratku memang terkuras habis waktu itu maka aku tidak membantah tindakan jaga keturunan gurkha tersebut.
Pak jaga tersebut mula menggerakkan badannya maju mundur. Bergegar katil bila dengan penuh nafsu dia menghentam badanku. Balaknya yang kembang itu terasa padat dalam lubang buritku. Mungkin pak jaga ini telah lama meninggalkan isterinya di Nepal maka dia amat bernafsu mengerjakanku. Malah tindakan ganas tersebut amat membangkitkan birahuku. Aku sekali lagi mengalami orgasme.
Lima minit lelaki gurkha itu mendayung dengan lajunya. Sampai satu ketika aku lihat badannya mengejang dan dengan satu hentakan kuat ke celah pahaku dia mengeluh kuat. Serentak itu aku dapat merasai cairan hangat yang amat banyak menerpa membasahi pangkal rahimku. Beberapa saat kemudian dia terkapar lesu di sampingku.
Kami bertiga terkapar lesu di atas tilam. Lelaki india di sebelah kiri, lelaki gurkha di sebelah kanan. Bila badanku agak segar sikit aku merenung kedua lelaki di sebelahku. Tanganku kiri dan kanan memegang batang hitam berlendir yang telah mengecil. Aku lurut kedua batang yang telah memberi kenikmatan kepadaku tadi. Aku lihat kepala bulat yang gagah sekejap tadi kembali bersembunyi di sebalik kulit kulup.
Lelaki india dan jaga gurkha bangun meninggalkanku yang terkapar lesu penuh nikmat. Sebelum pergi kedua-dua mereka mencium pipiku mesra.
Aku tersenyum keletihan dengan perasaan sungguh puas. Aku pasti lelaki india tadi telah memasukkan pil perangsang dalam minumanku. Aahh... tak kisahlah.
Seks yang sedap, cerita sex aku isteri yang di rogol, dirogol jaga, Koleksi pepek india hitam mengkilat, lucahbogel69 blogspot my, pemuda melayu telanjang, tetekku diramas manja

Malam Yang Indah

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Pada hari khamis malam jumaat aku terlah berjanji dengan seorang gadis bernama nor untuk menelifon dia. Nor ialah seorang gadis yang cantik dan berumur baru 16 tahun dan masih bersekolah x. Ketika itu aku berumur dalam 17 tahun kami selalu bertemu semasa pulang darisekolah.selalunya kami bertemu di belakang sekolah dan berbual-bual biasa lah anak muder kan. Sambil berbual bual dia menyuruh saya telipon dia malan nih apa lagi saya cakap tak dak masaala setelah lama kami berbual sampai pukul 4.00 petang jadi saya pun pulanglah.

Pada pukul 8.00 malan saya pun kerluar rumah pergi telipon lah kat nor sambil kami berbual terasa boring lah biasa lah kan. Jadi Nor menganjak aku pergi ke rumah dia naik ikut pintu tingkap saya rasa serba salah nak pergi atau tidak, jadi saya berani kan diri dan saya menbuat keputusan sangup pergi ke rumahnya, jadi malan itu malam yang idah bagi saya apa bila sampai kerumah nor saya pun seyap seyap naik ke rumahnya semasa itu Nor hanya memakai kain batik dan baju kemejat sahaja saya pun duduklah dalam bilik nya di atas katil sambil baca buku cerita.
Pada pukul 12.00 malam saya terasa boring jadi saya cakap kat Nor saya teringing sangat nak duduk atas pehanya. Tapi Nor menolak saya dan dia cakap gatal. Saya tak kira, saya nak jugak. Jadi saya pun memeluk nya sambil tangan kanang saya menbuka baju nya.

"Jangan lah... Malu lah saya...!" Katanya sambil cuba menepis tangan saya.

Apa lagi. Lagi kuat lah nafsu saya. Lagi kuat lah saya memeluk dia sambil tangang kiri saya mula menbuka kain yang dia pakainya.

Akhirnya Nor tingal seluar dalam dengan coli aja. Aku pun mula mencium bibirnya dan dia kelihatan telah merasai nikmat. Saya pun tangal kan pula pakaiyan saya. Lepas tuh telanjang bulat lah saya.

Apa lagi, saya pun tangal kan lah semua pakaiyan Nor. Kami sama sama telanjang. Saya hanya mahu nikmat romen je. Batang saya keras terpacak kat peha Nor. Nor memegan batang saya. Aduh amat nikmat sekali. Dia pun mula melacap kan batang saya. Lepas tuh dia menyunruh saya masuk kan batang saya kat dalam patat dia. Saya pun masuk kan batang saya.

Teryata Nor masih anak dara lagi. Sunguh ketat patat dia. Susah betul nak saya masuk kan batang saya. Tapi lama kelamaan masuk jugak batang saya kat patat dia. Nor hanya memenjamkan mata. Pelahan lahan saya pun mula lah henyut batang saya. Acara tarik sorong tu aduh nikmat sekali.

Saya rasa setelah 25 minit saya menhenyut kan batang saya. Saya rasa sudah sampai kemuncak lalu saya lepas kan kat dalam patat Nor. Terbeliak mata nya kerana saya telah lepas kan air mani kat dalan.

"Kenapa lepas kan kat dalam.... Susah lah Nor nanti....!" Keluhnya pada saya.

Saya pun buat tak dengar je lalu mencabut batang saya dari patat dia. Saya pun memakai pakaian saya dan Nor pun memakai semula pakaiannya. Lepas itu saya pun duduk kat atas tingkat.

Lama jugak kami berbuat pasal nikmat yang kami lakukang tadi. Sampai lah pukul 3.00 pagi saya pun balik lah ke rumah. Kat rumah saya melacap pula. Keesokkan hari, saya nampak Nor letih je. Mukin kerana semalan kami buat karja. Saya rasa amat puas sekali kerana telah merasa nikmat yang hebat.

awek melayu kongkek gambar, cerita malam yang indah, cerita sex malam jumaat awek melayu, gambar awek tetek besar baju ketat, keesokkan

Sedap Doggy

$
0
0

Video Lucah : Sedap Doggy - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Sedap Doggy   Melayu Boleh.Com

iSedap com, isedap, I sedap com, i sedap, www iSedap com, sedap com, i sedap com my, isedap com my, www isedap con, www isedap com my, video lucah sedap, Sex sedap com, www isedap, isedap video com, isedap malay, video sedap, isedap sex, awek selangor 2016, isedap porn, video sedap com

Kakak Iparku yang kucinta

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Sebelumnya saya memperkenalkan diri saya seorang executive muda berumur tigapuluhan tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1985 yang lalu dikala saya masih berpacaran. Pada saat itu saya mulai melakukan wakuncar setiap berakhir minggu dan akhirnya saya mengetahui bahwa saya memiliki calon kakak ipar yang bahkan lebih menarik ketimbang calon isteri saya. Saya mulai berpikir untuk mengalihkan perhatian saya kepada calon kakak ipar dan ia pun mulai bereaksi. Dari sorot matanya ia memang juga tertarik kepada saya, bahkan selalu mau untuk diajak jalan-jalan bersama sekeluarga. Saya terus mengadakan pendekatan dengan dia kemana pun dia pergi, namun dengan tetap menjaga perasaan calon isteri saya. Sampai akhirnya sebelum rencana menikah dengan calon isteri saya, saya memberikan dia kesempatan untuk berterus terang menanyakan dia apakah dia mencintai saya? Namun ia dengan menangis ia membohongi dirinya dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai saya, dan akhirnya saya memutuskan untuk menikahi calon isteri saya atau adik kandungnya.

Selama pesta pernikahan ia terlihat murung dan berusaha menyembunyikan perasaannya, namun ia selalu mengawal kemana kami pergi hingga pesta berakhir. Hal ini membuat saya merasa sangat berbahagia sepertinya saya menikahi dua gadis sekaligus. Waktu terus berlalu dan saya tidak pernah berjumpa lagi dengan kakak ipar saya.

Suatu kali, isteri saya melahirkan dan mertua saya memintanya untuk tinggal sementara di Pondok Mertua Indah sepulang dari rumah sakit bersalin. Hal ini membuat saya senang karena saya membayangkan akan sering berjumpa dengan kakak ipar saya lagi. Rumah tersebut cukup besar serta dilengkapi oleh beberapa kamar mandi di lantai dasar dan di lantai atas. Pada suatu kali, secara tidak sengaja saya mendengar ada orang mandi di lantai dasar dan sepintas terlihat bahwa yang sedang mandi adalah kakak ipar saya. Jantung saya berdegup keras karena baru kali ini saya melihat pemandangan yang sangat luar biasa. Mula-mula dia menanggalkan seluruh pakaiannya, lalu mulai menyirami tubuhnya yang putih mulus dengan air dan mulai menggosoknya secara lembut dengan sabun. Diusapnya wajahnya dengan sabun, lalu diangkatnya ketiaknya dan diusapkannya terus ke payudaranya.

Disinilah ia mulai mengelus dan memijat payudaranya selama beberapa menit dan ia terlihat sangat menikmatinya. Lalu diangkatnya sebelah kakinya ke atas bath cuip dan ia mulai menggosok bagian selangkangannya. Mulai dari ujung kaki, naik terus dan sampailah pada gundukan rambut lebat dan digosoknya perlahan-lahan dengan lembut dan berkali-kali. Tiba-tiba kepalanya menengadah dan bibirnya mulai mendesis perlahan. Ia terlihat sangat menikmatinya. Setelah itu ia mengambil sebaskom air mawar dan dibasuhnya bagian kewanitaannya yang sangat sensitif itu. Mungkin agar bagian tersebut menjadi harum baunya. Jantung saya berdegup sangat keras dan hampir hilang kesadaran saya melihat wanita yang saya cintai berada dalam keadaan tanpa busana dan melakukan sesuatu yang sangat exciting di hadapan saya.

Setelah kejadian itu, saya makin sering berusaha menunggu waktu ia mandi dan semakin sering saya mencuri-curi pandang kepadanya namun ia sepertinya telah kehilangan semangat dan tidak mau secara langsung membalas isyarat dari saya. Di hadapan isteri saya ia selalu memuji bahwa saya dikatakan tampan oleh kawan-kawannya yang menjenguk isteri saya dan kawan-kawannya senang mengobrol dengan saya. Saya merasa bangga dan merasa yakin bahwa ia juga mencintai saya hingga suatu ketika isteri saya pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh mertua saya dan rumah dalam keadaan sepi karena semua penghuninya belum pulang dari tempat pekerjaan masing-masing. Pada saat itu saya baru saja pulang dari kantor dan langsung menuju ke kamar kami. Belum sampai ke kamar, saya melewati kamar kakak ipar saya yang pintunya terlihat terbuka. Dengan rasa penasaran, saya mengintip ke dalam dan saya melihat ia sedang tertidur dengan mengenakan baju yang tipis dan minim hingga tersingkap pahanya yang putih dan mulus dan buah dadanya yang kencang menantang. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, saya masuk ke kamarnya dan menguncinya. Mula-mula saya mengelus kakinya sampai menuju pahanya. Di sini ia mulai bereaksi dan mulai terbangun. Ia sangat terkejut ketika melihat saya ada di sisinya, namun saya tidak memberikannya kesempatan lagi untuk berbicara dan segera menyumpal bibirnya dengan ciuman.

Mula-mula ia meronta, Ugghhh ughhh ughhh namun akhirnya ia pasrah saja untuk saya ciumi. Mulai dari lehernya saya ciumi, sementara tangan saya mulai meraba pahanya yang mulus sampai ke pangkal pahanya. Kancing bajunya saya preteli satu persatu hingga tinggal BH dan CD-nya saja yang tertinggal. Jangan Dre nanti ada orang gumamnya, namun saya tidak menjawab tetapi terus aktif bekerja di selangkangan serta mulai menghisap pentil payudaranya yang kecil mungil berwarna pink muda dengan lingkaran coklat transparan.Uggghh Ughhh ssst ssst ssst dia menggerinjal ketika jari saya mulai menyentuh bibir kemaluannya yang sudah basah berat. Pantatnya mulai diangkat menandakan ia sudah lepas kendali dan menikmati permainan ini. Putingnya mengeras dan ia mulai menekan kepala saya agar saya lebih keras lagi menghisap putingnya. Auchhh ssst ssst ssst Dre, rangkulannya semakin kuat dan bibirnya semakin ganas mencium seolah tak ingin berpisah lagi selamanya. Dre Dre berkali-kali ia bergumam, lalu secepat kilat ia menangkap batang kemaluan saya dan mulai meremas-remas. Seketika itu juga ia melorotkan celana saya dan membuka baju saya dan mulai mengarahkan batang kemaluan saya ke liang kemaluannya.Jangan San jangan, kamu kan masih perawan.Tidak apa-apa Dre, kamulah cinta saya yang sejati, milikilah saya walaupun saya tidak dapat memilikimu DreLalu ia pun memeluk saya semakin kuat dan membimbing batang kemaluan saya masuk ke dalam lubang kemaluannya dan bersatu dengan tubuhnya dalam awan-awan surgawi.

Saya mulai mengegesek-gesek bagian luar kemaluannya dan mulai menekan sedikit demi sedikit. Ia semakin menggelinjang dan secepat kilat mencengkram pantat saya dan menekannya ke bawah hingga seluruh batang kemaluan saya terbenam ke dalam miliknya. Sssst ssst ssst aacch ia merasakan sedikit kesakitan namun rasa nikmat mengalahkan rasa sakitnya. Saya mulai mencabut kembali batang kemaluan saya dan mulai memompa naik turun, hasilnya ia mulai meracau tidak terkendali lagi. Dre aaach saya sayang kamu Dre saya cinta kamu Dre milikilah saya Dre pantatnya ikut diangkat naik turun mengikuti pergerakan saya semakin cepat hingga akhirnya ia memeluk saya sekencang-kencangnya serta melumat bibir saya sekuat-kuatnya lalu berkejut-kejut dan akhirnya hening. Saya menyadari kalau ia telah mencapai orgasme, maka saya meneruskan memompa dan ia pun mulai kembali lagi mengikuti irama saya. Akhirnya saya merasakan sesuatu mendesak di ujung batang kemaluan saya dan ia pun memeluk saya semakin kuat hingga akhirnya Srreett sret ssrett Aachh seperti tanggul bobol kami merasakan orgasme bersama. Tubuh kami menyatu bermandikan peluh.

Rasa puas, senang, bersalah berkecamuk menjadi satu di antara kami.Dre anggaplah kita tidak pernah melakukan hal ini walaupun saya secara sadar mencintaimu, namun saya tidak mau menyakiti perasaan adik saya. Biarlah cinta kita menjadi cinta sejati dan akan kukenang sampai aku mati.San maukah kamu menjadi isteri saya yang kedua dan tinggal bersama kami? Saya berjanji akan membahagiakan kamu bersama adikmu menjadi satu keluarga.Tidak Dre, lebih baik saya pergi daripada menyakiti perasaan adik saya karenanya kamu harus menjaganya dan membahagiakannya selamanya, berjanjilah Saya hanya mengangguk mengiyakan.

Seminggu kemudian, isteri saya memutuskan untuk kembali ke rumah sendiri karena sudah cukup kuat untuk melakukan kegiatannya sehari-hari dan sejak itu pula saya tidak pernah bertemu dengan kakak ipar saya. Tiga bulan kemudian, saya mendengar kalau kakak ipar saya dilamar oleh seorang duda tua seorang pengusaha yang sukses.

TAMAT

gambar gambar bogel, cerita lucah kakak ipar, tubidy, cerita melayu seks dengan kakak ipar, cerita melayu sex di kamar dengan kakak, foto cerita sex kk ipar di kongsi, lucah mertua, tubidycerita sex, www ceritamelayusex

Indonesian Teen Give Hard Blowjob

$
0
0

Video Lucah : Indonesian Teen Give Hard Blowjob - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Indonesian Teen Give Hard Blowjob   Melayu Boleh.Com

Jilatan Mantap Abang Ipar

$
0
0

Video Lucah : Jilatan Mantap Abang Ipar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Jilatan Mantap Abang Ipar   Melayu Boleh.Com

gambar makcik melayu mandi
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live