Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

My Indonesian GF

$
0
0

Video Lucah : My Indonesian GF - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel My Indonesian GF   Melayu Boleh.Com


Awek Tudung

$
0
0

Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap

Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awek Tudung   Melayu Boleh.Com

awektudung, awek tudung com, awek upm, awwk upm bogel, budak UPM bogel, awek tudung melayuboleh, awek tudong, tudong boleh bogel, gambar gadis upm bogil, tudungmelayubogel, budak wanita melay tudung, bogelk dewasa, Awek tu, awektudung com, Remaja tayang cipap, awek tudung budak seksi, budak wanita tudung, Www awektudung com, cewek tudung melayu bogel, gambar bogel awek upm

Mertuaku bahenol, mertuaku haus seks

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Ya, nanti Dendy tunggu dirumah! trrrk, ku tutup gagang telpon dirumah itu. Sabtu dibulan November, setahun lalu.Sudah dua hari ini aku bermalam di rumah Mama Wiwiek, mertuaku, tak jauh dari Plaza Jembatan Merah, Surabaya. Aku dan isteriku, Rima, sebenarnya tinggal di Malang berdekatan dengan rumah orang tuaku. Sudah dua hari iniaku membereskan isi rumah.

Dua bulan sebelumnya, Ibu Mertuaku sudah menempati rumah barunya di Jakarta. Kedatangannya ke Surabaya untuk untuk mengatur pemgiriman barang-barang yang masih ada dirumah ini. Kurang lebih dua bulan ini rumah ini kosong. Kunci hanya dititipkan saja ke tetangga sebelah. Ibu Mertuaku datang sendiri karena papa Toni, suaminya sudah 6 bulan dinas di malaysia.

Usia Ibu Mertuaku Wiwiek 46 tahun genap di tahun 2002 ini. Parasnya cantik,secantik isteriku. Kulitnya lebih putih ketimbang isteriku. Rima, isteriku,lebih mirip dengan Papa Toni yang kulitnya sawo matang. Walau sudah separuhbaya, penampilan Ibu Mertuaku Wiwiek tak kalah dengan gadis belia, pun jikadibandingkan dengan anak-anak baru gede (ABG). Nafkah yang cukup darisuaminya digunakannya dengan leluasa untuk merawat diri. Dia rutinpergi ke salon, senam aerobic dan pernak-pernik urusan kecantikan.

Kira-kira jam 11.30 Diatiba dirumah, diantar taxi daribandara. Seperti biasa, pertama kali kucium tangannya, tanda hormatku.Singkat cerita, setelah makan siang, satu hari itu kita mengepakbarang-barang yang akan di kirim ke Jakarta, dibantu oleh Tante Rina,tetangga sebelah dan dua orang anak gadisnya. Setelah ketiganya pamit.Tinggalah aku dan Dia .Den, tolong ditelpon lagi ya yang mau ngangkat barang-barang iniujar Dia menyuruhku menelpon perusahaan jasa pindahan.

Karena kelelahan seharian membereskan barang-barang, Diamengambil bantal lalu tidur-tiduran dengan hanya beralaskan tikar, karena semuaisi rumah sudah dirapihkan. Karena kegerahan, Dia mengganti kaos dancelana jeansnya dengan daster tidurnya. Aku hanya menunduk dan mencuri-curipandang saat Diamengganti pakaiannya dihadapanku. Aku pundengan serta merta melihat tubuhnya. Tubuh yang terawat.Selesai mengenakan daster. Ia kembali membaringkan tubuhnya ditikarsambil memejamkan mata.

Aku duduk di tikar yang sama sambil membaca koran. Mataku sebenarnyatak tertuju pada berita koran. Saat itu terlihat dihadapanku, sesosokperempuan cantik dengan tubuh yang bahenol. Belahan dadanya terlihat jelas.Puting payudaranya menyembul.Agaknya tidurnya tidak nyenyak. Ia kerap memutar balikkan tubuhnyake kanan dan ke kiri. Dasternya pun tersingkap. Terlihat jelas oleh kupaha mulusnya.Aku sama tak kuasa menahan gejolak birahi. Aku sepenuhnya sadar bahwawanita ini adalah Ibu Mertuaku. Sebagai laki-laki normal, birahikumendidih. Mataku terus mengikuti gerak tubuhnya . Sambil sesekalikututupi dengan koran, takut jika kelakuanku tertangkap basah olehnya.

Kuperhatikan terus tubuh molek dan bahenol itu. Kemaluankusudah mengeras. Karena tak tahan, kuletakkan koran yang memang tidak kubaca. Segeraaku ke kamar mandi. Niatku, hanya satu. Onani! Sungguh tak tahan lagi akumenahan gejolak nafsu.Baru sekitar empat menit aku mainkan penisku. Aku terkejut!!! Kreepp,pintu kamar mandi terbuka. Ibu Mertuaku ! Pintu kamar mandi tak kukunci. Sambil memegang penisku aku menundukkan badan karena malu.Den, sedang apa kamu? ujar Dia sambil tersenyum.Mmm, ini Mah, nggak, anu jawabku, kehabisan kata.Ya ampun Den, baru 2 hari nggak kumpul sama Rima, sudah segitunyatimpal Dia sambil terus memandangi penisku.Suasana hening. Aku terdiam. Secepatnya ku kenakan celana pendekku.Mama mau pakai toilet? Tanyaku memecah kebisuan.Iya, mama mau buang air kecil jawabnya dengan tetap tersenyum.Aku keluar kamar mandi.

Tak lama dia keluar juga. Tapi kali ini, ku lihat dia sudah tak mengenakan BH.Jelas terlihat, karena daster yang dipakainya bisadibilang, sangat tipis, menembus ke kulit payudaranya.Yang aku tahu, wanita biasa melepaskan BH nya jika hendak tidur,karena merasa sesak dan tak nyaman. Rima, isteri ku, sangat sering melepaskanBH jika hendak tidur malam.

Dia kembali merebahkan tubuhnya di atas tikar. Kali ini,sepertinya dia sengaja menyibakkan dasternya dengan sedikit menaikkan lututnya.Tangannya diletakkan diatas payudaranya. Bagiku pada saat itu, itumerupakan isyarat seorang wanita setengah umur yang rindu belaiantangan laki-laki. Dipikiranku, Diasedang menggodaku!

Karena gelap mata. Karena onani tak tuntas. Karena penis ku tak bisadiajak berunding. Kulepas celanaku. Tanganku dengan cepat menelanjangicelana dalam Mertua ku. Secepat cahaya kukangkangkan pehanya.Kutindih.Kutancapkan penisku kelubang vaginanya. Aku benar-benar sudah matagelap ingin melampiaskan birahiku.Diaterkejut bukan kepalang. Tak sampai satu 30 detik, diasudah merasakan penisku menghujam vaginanya.Dendy, apa ini? ucap Diadengan nada pelan, namun denganmata yang membelalak.Aku tak menjawab, penisku terus ku tekan hingga benar-benar masuk,pol, ke rongga vaginanya.Mmmaaa sich, tidurnya sembarangan ucapku sambil menaikturunkan pinggangku

Tamat

cerita ibu mertua haus fb, Cerita lucah ibu mertuaku, cerita luncah abg2 belia yang gersang, cerita sex ibu pakai terong buat masturbasi lalu di makan, mama masturbasi pakai terong, mertua ku masturbasi pake terong di kamar mandi, sex awek bahenol

Diikat wanita teman baruku

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Suatu hari Sabtu aku pergi bersama teman-teman ke sebuah disco di daerah kota. Teman-temanku sudah mempunyai pasangannya masing-masing, hanya aku saja yang sendiri. Tempat itu terasa penuh, sesak dan bising karena suara musik yang keras. Kami duduk di sebuah meja di pojok ruangan dan memesan minuman. Karena aku tak kuat minuman alkohol, jadi kupesan coca-cola. Teman-temanku ramai-ramai turun dan berdansa, tinggallah aku sendiri di meja itu.

Di kegelapan ruangan disco itu, kulihat sesosok wanita tinggi semampai, cantik dan langsing. Beberapa kali aku melihatnya sambil berharap ada balasan pandangan darinya. Tanpa menunggu lebih lama agi, kuhampirinya dan kusapa.

"Hallo, apa kabar, sendirian aja ya?"
"Ya. Lagi liat-liat dan mau having fun" jelasnya sambil tersenyum.
"Kamu sama siapa kesini?" tanyanya.
"Sama teman-teman. Kenalkan aku.." sapaku sambil menyebut nama.
"Aku Mei Mei" katanya.

Kuajak dia duduk di mejaku lalu memesan minuman. Kulihat wajahnya yang putih bersih, kulit yang halus dan cantik. Dia seorang wanita keturunan Tionghoa. Dia memakai baju dan celana kulit hitam mengkilat dan ketat. Kamipun lalu ngobrol-ngobrol dan ketawa-tawa seolah-olah kami sudah kenal lama. Impresi pertamaku mengatakan dia orang yang baik dan mudah akrab namun cukup agresif. Sesekali kami turun dan berdansa. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 11 malam dan Mei Mei berkata padaku.

"Aku mau pulang, sudah bosan. Aku mau melakukan sesuatu di rumah, tapi aku perlu teman untuk itu. Kamu mau ikut atau tetap disini saja?".
Tanpa pikir panjang kujawab, "Aku ikut denganmu."

Malam itu kami pun lalu mencari taksi dan dia mengatakan ke supir taksi.

"Pak, ke apartemant ABC di Peconongan".

Taksipun lalu berjalan mengarah ke Peconongan. Di dalam taksi aku coba mendekati dan merayunya. Kupegang tangannya dan diapun tak menolakknya. Terasa kulit tangan yang halus. Merasa mendapat angin, aku melanjutkan rayuanku dengan mengecup pipinya. Dia tak menolaknya dan malah mencium balik pipiku. Maunya aku taksi ini berputar-putar biar perjalanannya lebih lama sehingga aku bisa menikmati momen ini.

Tak lama kemudian taksipun sampai di aperteman itu. Kubayar taksi dan dia mengajakku untuk mampir di apartemannya. Kami lalu naik ke lantai 10. Dibukanya pintu utama dan kulihat ruangan apartemannya yang bersih dan rapi.

"Apik sekali ya kamu. Tinggal sama siapa kamu disini?"
Di jawabnya, "Sendirian. Orang tuaku yang beli aparteman ini tapi mereka tidak tinggal disini."

Lampu ruangan yang baru saja dinyalakannya kemudian di redupkan sehingga terangnya seperti api lilin.

"Kalau mau minum, ambil sendiri saja ya. Lemari esnya di sebelah situ dan ada beberapa makanan kecil di dekat kulkas," katanya sambil berjalan menuju kamarnya.

Dia tinggal di 1-bedroom apartemen. Barang-barangnya kulihat tersusun rapi dan apik. Di ruang tengah (tamu) ada TV dan sofa. Diantara sofa dan TV ada karpet tebal dan lembut berwarna putih. Kulihat Mei Mei berjalan keluar kamarnya sambil membawa sebuah tas. Kamipun lalu duduk disofa sambil nonton TV. Dia lalu menawarkan padaku untuk menonton film VCD. Akupun setuju dan tidak perduli apa filmya karena yang ada dibenakku mau "USAHA". Sambil dia mencari film yang dimaksud, kutanya.

"Maaf, apakah kamu sudah menikah?"
Dijawabnya, "Nikah? Pacar aja aku nggak punya".
Kulanjutkan, "Nggak mungkin, cewek secantik kamu nggak punya pacar? Mungkin kamu terlalu milih kali".
Mei Mei lalu berkata, "Aku lagi nggak mau mikirin soal pacar dan nggak usah nanya-nanya soal gituan ya. Sekarang aku lagi mau having fun"

Dahiku berkerut memikirkan apa kiranya yang dimaksud dengan "having fun". Didapatkannya VCD yang dimaksud dan film pun mulai ditayangkan dan betapa herannya aku melihat film tersebut. Film yang disetel Mei Mei adalah tentang Bondage dan Disiplin. Diapun lalu bercerita tentang fantasi yang ia miliki dan betapa senangnya ia kalau bisa melakukan hal-hal seperti yang ada di film tersebut. Di jelaskan padaku bahwa dia ingin dapat mengikat orang lawan jenisnya. Dia lalu bertanya padaku.

"Mau saya ikat kamu seperti di film itu?"

Aku menggelengkan kepala menandakan ketidaksetujuanku. Dia lalu beranjak ke arah pintu dan mengunci serta melepaskan kuncinya.

"Nah sekarang kamu nggak bisa pergi. Kamu sekarang aku culik dan akan kujadikan budakku. Kalau kamu melawan, aku akan berteriak meminta tolong biar orang-orang berpikir seolah-olah kamu mau memperkosa aku. Apa kamu punya pilihan? Sebaiknya kamu nurut aja" katanya sambil mengejek namun terlihat paras muka yang memohon.
Kutanya, "Buat apa pakai di ikat-ikat segala? Lebih enakkan kalau bebas dan kita bisa meneruskan seperti yang di taksi tadi"
Dijawabnya, "Aku mau nerusin yang tadi tapi dengan syarat kamu harus di ikat. Aku senang dan bergairah sekali kalau lawan mainku nggak berdaya lho!"

Akhirnya aku setuju dan menyerahkan diriku padanya.

"Ok deh kalau gitu maunya kamu tapi hati-hati ya," pintaku padanya.

Tak kusangka cewek manis dan cantik ini punya suatu keanehan. Mei Mei lalu memintaku untuk berdiri dan melepaskan pakaianku hingga celana dalam. Aku telanjang bulat dibuatnya. Dikeluarkannya beberapa tali dari tas lalu diletakkan disampingku. Film bondage masih terus diputarnya. Ia lalu meminta kedua tanganku diletakkan dibelakang dan diikatnya dengan seutas tali yang cukup panjang. Beberapa putaran tali dililitkan di tanganku dan kumerasakan ikatan yang kuat. Kedua ujung tali kemudian di ikat mati olehnya sambil terlebih dahulu ditariknya keras-keras. Ia pun lalu mengecek beberapa lilitan tali di tanganku memastikan tidak ada yang longgar.

Setelah kedua tanganku terikat dibelakang, ia lalu mengikat kedua siku lenganku erat-erat. Kemudian ia ikat kedua kaki dan lututku. Aku masih berdiri sambil beberapa kali berusaha menyeimbangi diri agar tidak jatuh. Setelah semuanya terikat, ia lalu menjatuhkan badanku ke lantai. Beberapa tali masih belum terpakai dan tergelatak dilantai. Sesekali ia mengecek tali-tali ikatan itu dan setelah itu kulihat senyum kepuasan diwajahnya.

"Kamu seksi sekali deh telanjang dalam keadaan terikat. Kamu harus kuapakan? Ada ide nggak?" tanyanya sambil memandangku.
Aku menggelengkan kepalaku sambil menjawab, "Nggak ada. Terserah kamu aja deh mau ngapain aku"
Lalu disambungnya, "Ok deh kalau begitu nanti kupikirkan"

Tanpa kusadari, kurasakan kegairahan yang teramat sangat dalam keadaan terikat. Penisku berdiri tegak dan keras bagaikan sebuah tiang bendera yang besar. Tak kupungkiri aku menyukai keadaan ini. Mungkin kegairahan ini timbul karena diikat seorang wanita cantik. Dalam keadaan tak berdaya, Mei Mei lalu memintaku untuk menjilati kakinya. Permintaannya kurasakan sebagai suatu hinaan dan aku benci serta tak mau melakukannya. Belum sempat lama aku berpikir untuk menjawabnya, kedua kakinya diletakkan di muka dan mulutku.

"Ayo jilat, bersihkan kakiku!" bentaknya.

Kulakukan perintahnya dan terdengar desihan nikmat darinya. Kujilat dan kuisap jempol dan jari-jari kakinya beberapa kali. Mulutku terasa kering karena jilatan-jilatan itu. Selang beberapa waktu kemudian, ia memintaku untuk menghentikan dan Mei Mei lalu beranjak dari duduknya dan menibaniku dengan posisi kemaluannya berada diatas kepalaku.

"Sekarang kamu jilat mekiku" pintanya.

Direndahkan mekinya sehingga memudahkanku untuk melakakukannya. Desihan nikmat yang cukup keras terdengar dari mulutnya.

"Aduh enak sekali, ayo jangan berhenti. Terus, terus, terus.."

Ia lalu menundukkan kepalanya dan kemudian kurasakan penisku terisap. Kami melakukan posisi 69. Dilakukannya berualang-ulang hingga kurasakan nikmat yang teramat sangat. Kuperingatkan padanya bahwa sebentar lagi aku akan ereksi, namun Mee Mei tidak perduli malah mempercepat hisapan-hisapan itu sambil mempermainkan biji penisku dengan tangannya.

"Awas, awas aku mau keluar.."

Dan semprotan spermaku keluar dengan kencangnya ke mulut Mei Mei. Cukup banyak sperma yang keluarkan dan mungkin sebagian tertelah olehnya. Walau aku sudah berereksi, ia tidak menghentikan hisapan-hisapan itu dan terus malakukannya. Terasa kegelian tapi nikmat sekali. Tidak lama kemudian, ia pun menyudahi hisapan itu dan berjalan ke kamar mandi membersihkan mulutnya yang dipenuhi oleh spermaku. Ia lalu kembali dan berkata.

"Bagaimana rasanya di sepong dalam keadaan terikat? Nah sekarang istirahat dulu"

Ia pun membiarkan diriku terikat di lantai. Ia lalu mengganti film bondage dengan acara lainnya. Sambil menonton TV, Mei Mei memainkan kembali kedua kakinya pada badan dan kepalaku sambil sekali-kali menendangku, tapi tidak keras.

Kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi dan badanku terasa capai dan lemas. Kulihat ekspresi yang sama pada Mei Mei. Kuminta padanya untuk melepaskan ikatan-ikatan ini karena aku mau pulang. Permintaanku itu disambutnya dengan menyumpal mulutku dengan lakban serta mengikatkan seutas tali di kakiku dan kemudian menariknya ke atas serta menyatukannya dengan tanganku. Tidak ada jarak yang tersisa, kaki dan tanganku bersatu dibelakang badan dan kemudian ia ikatan kedua ujung tali tersebut. Setelah selesai mengikatkan tali itu, ia lalu menarik tubuhku yang terikat ke dalam kamarnya dan kemudian mengangkatku ke tempat tidurnya. Lalu ia berbaring disebelahku dan berkata.

"Kamu nggak boleh pulang malam ini. Kamu temani aku disini. Aku capai dan mau tidur. Selamat tidur. Mimpi indah ya. Jangan coba-coba melepaskan ikatan tali-tali itu"

Mei Mei lalu mematikan lampu kamarnya dan kemudian ia pun hilang ditelan kegelapan malam. Aku pasrah dan menerima keadaan ini dan berusaha untuk dapat tidur sambil berusaha untuk tidak menghiraukan sakitnya ikata tali-tali di tangan dan kakiku.

Dalam tidurku terasa sesuatu hisapan di penisku. Enak dan nikmat hisapan itu. Aku berpikir mungkin aku sedang bermimpi. Aku tidak sadar bahwa aku masih dalam keadaan terikat. Kubuka kedua mataku dan kulihat Mei Mei sedang menghisap penisku yang sudah berdiri tegak dan keras. Aku sadar sedang tidak bermimpi. Ada sesuatu yang aneh lainnya yang kurasakan. Anusku terasa dimasuki oleh sesuatu, tidak besar namun geli rasanya. Akhirnya kusadari Mei Mei sedang memasukkan jarinya yang tertutup sarung tangan plastik ke lubang pantatku. Tidak mudah ia melakukannya karena posisi ikatan yang menyatukan kaki dan tanganku sehingga menyebabkan lubang anusku tidak mudah untuk digapai.

Tak lama kemudian ereksiku pun terjadi dan spermaku berhamburan kembali di mulutnya. Ia pun kemudian berjalan ke kamar mandi membersihkan dirinya. Kemudian ia kembali menghampiriku dan melepaskan lakban yang menyumpal mulutku dari tadi malam.

"Selamat pagi, gimana kabarnya. Belum pernahkan dibangunkan dengan alarm dengan sepongan" Mei Mei menyapaku.
Aku hanya tersenyum. Lalu aku mengatakan, "Lepaskan dong tali-tali ini. Sakit rasanya terikat semalaman. Aku mau mandi dan pulang".
Ia lalu berkata, "Ini kan hari minggu buat apa cepat-cepat pulang. Lagipula aku masih pengin melihat kamu seperti ini. Kalau rasanya sakit ya lumrah dong. Oh iya, aku punya kejutan lho buat kamu. Tadi aku minta temanku, Florence, kesini. Aku bilang ada sesuatu yang mungkin menarik".
Kujawab, "Gila ya apa kamu. Masa aku harus dipamerkan dan dimainkan oleh teman-temanmu dalam keadaan seperti ini. Aku nggak mau. Ayo buka tali-talinya!!" kataku dengan suara yang keras.
"Nggak mau. Buka aja sendiri" sahutnya.

Mei Mei lalu menyumpal mulutku kembali dan keluar kamar. Aku meronta-ronta sekuat tenagaku mencoba membuka ikatan tali-tali itu. Berkeringat seluruh badanku. Tidak lama kemudian ia kembali membawa sebuah lilin yang menyala. Ia lalu duduk disampingku dan meneteskan air lilin yang panas ke badanku.

"Ugh, ugh, ugh.." aku berteriak menahan panasnya tetesan lilin itu.

Aku bergeliat-geliat mencoba menjauhinya namun ia terus mendekatiku dan mengulangi meneteskan lilin itu. Akhirnya aku pasrah dan hanya bisa berteriak dalam keadaan tersumpal. Setelah puas melakukan permainan meneteskan lilin itu, Mei Mei lalu membuka sumpalan mulut dan ikatanku satu demi satu hingga aku terbebas.

"Aku bercanda kok bilang temanku mau datang kesini. Tapi nanti kalau kamu aku ikat lagi, boleh ya aku ajak temanku, cewek kok. Siapa tahu nanti akan lebih asyik dan bergairah. Ma kasih ya. Minggu depan kesini lagi ya tapi jangan malam. Kita mulainya dari Sabtu siang aja, kan jadi punya banyak waktu," sapanya sambil memperlihatkan beberapa foto diriku dalam keadaan terikat.

Belum sempat aku menjawab, Mei Mei lalu berkata sambil mengancam.

"Kalau kamu nggak mau ketemuin aku lagi, foto-foto ini nanti aku sebarkan lho! Jadi jangan coba-coba untuk menghindar. Aku juga sudah tahu nomor telpon dan alamat kantormu dari kartu nama yang ada di dompetmu".

Aku tidak bisa berkata apa-apa kecuali mengiyakan permintaannya. Akupun lalu mandi dan berpakaian. Tak lama kemudian aku pamit pulang tanpa banyak berkata apa-apa. Sebelum berpisah, Mei Mei kembali mengingatkanku dan tersenyum mengejekku.

"Minggu depan ya sayang, jangan lupa. Aku tunggu lho.."

Tak kusangka jam pada saat itu menunjukkan pukul 10 pagi. Hampir 24 jam aku terikat dan disiksa olehnya. Namun ikatan dan siksaan itu sangat kunikmati dan sangat menggairahkanku. Aku berkata dalam hatiku tanpa foto-foto itu atau diminta untuk datang kembali, aku pasti akan datang memintanya untuk mengikat dan menyiksaku lagi.

Tamat

gambar bogel gadis, wanita bogel dpan tman lelaki, video awek japan diikat terlanjang, stw ngentot sambil berdiri, sex duduk di meja malay boleh, gambar orang diikat, aku ngentot ma temen ku di ruang musik dan gambar, gadis melayu ngentot sambil di ikat, Foto awek sex sambil diikat, diikat selendang teman baru wanita, cerita ngentot sambil diikat dan gambar, cerita gadis malayu di ngentot, wanita melayu diikat

East/West Germany Division Still Visible From Space

$
0
0

East/West Germany Division Still Visible From Space


Canadian Astronaut Chris Hadfield tweeted this amazing photo of Berlin, Germany as seen from the International Space Station with the caption “Amazingly, I think the light bulbs still show the East/West division from orbit.”The more dense, commercial district on the west is lit up by bright white lights, while the eastern half of the city emits a softer, yellow glow.East and West Germany were separated as a result of the combined allied forces descent upon Berlin during the final push of World War 2. As the Cold War set in, the Soviets began to essentially disconnect their new European assets from the West and erected an extensive wall. Dubbed the ‘Iron Curtain‘, it spanned much of Europe.The wall was ripped down on the 9th of November, 1989 as the Soviet Union began to decline and German unification was achieved on the 3rd of October, 1990.The demarcation of the wall and the East/West division is still visible to this day, as shown in the picture above.

Terpacot Muka Awek Hijab

$
0
0

Video Lucah : Terpacot Muka Awek Hijab - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Terpacot Muka Awek Hijab   Melayu Boleh.Com

We Did It All The Time

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

This is a story about a night of fun and frolic from a very very long time ago. In a heat of passion my husband would want me to tell him stories of my sexual exploits from when I was in high school. I was not the goodie goodie I portrayed. He would tape us making love. We were listening to these tapes and one hot story I told him was of a guy I use to date. I told him how good a fuck he was and that we fucked all the time. So I thought I would share this story with you with all of the details. Let me set the scene for you.

My boyfriend, we will call him Jim; was a medium built guy with dark hair. He was a lot of fun and treated with me respect. I really liked him a lot. One summer night and many many nights we would drive around in his car to secluded places out in the woods. It would be dark out and the weather would be warm. I would be dressed in a halter top with very short shorts. I am 5'6", small build about 103 lbs with measurements of 34 B bust, 22 waist and 33 hips. I have long blonde hair with big brown eyes. Jim loved to kiss. He was always kissing my ears and then he would move down my neck then on to my nipples. He loved my nipples. With his tongue he would circle it around my nipple, then put his mouth around it and suck and pull away. That was a great sensation.
Gambar Bogel We Did It All The Time   Melayu Boleh.Com

Whenever he would do that, it made my pussy throb and I would have to touch myself. I love to touch myself and I'll get to that later. This particular night Jim was kissing my nipples, and while he was doing that he'd put his hands up my shorts and lightly touched my wet burning pussy. He was always amazed at how wet my pussy was. I told him I wanted to play with my pussy while he watched. He thought that was so hot. So I removed my shorts and panties and laid down on the car seat with my back up against the door. My legs were up on the seat so my pussy was totally exposed.

He was facing me with his back up against the driver door. He unbuttoned his pants and pulled down his zipper and slid his pants off of one leg and then slid his pants down the other leg. He dick was hard and swollen and standing straight like a rocket that is ready to blast into open air. I love watching guys stroke their dicks when they are hard and I love it more when they know I am watching. He strocked his dick lightly as he didn't want to cum yet. I watched him play with his dick and his balls. He took his hand under his balls and rubbed his ass. That got me hot.
While he was playing with his dick I pulled my halter-top over my head, exposing my 34 B's and very erect nipples. My pussy was so wet, it was swollen with lust. I touched my clit and it got harder and more swollen with every touch. I rested my head back on the window and moaned while touching and caressing myself. The cum juices were oozing out of my pussy. Jim had a small flashlight with him and he shined it on my pussy while I was fucking myself with my fingers. His dick was getting harder by the minute as he was watching me getting off. I didn't want to cum yet but I needed more. I needed something wet on my pussy besides my fingers. I asked him if he would eat me. I wanted him to run his beautiful slim tongue up and down on my clit and stick it in my pussy hole.
He put down the flashlight and I lay down with my back on the seat. I pulled up by legs and pulled my ass up so he could have access to my pussy and my ass. He touched my ass while he was licking my pussy. When he did that my pussy just flowed with cum juices. He touched me very lightly as if to tease me, so the sensations would last longer and I would continue to cum for him. I would played with my tits and my nipples got harder and harder the more excited I got. He ran his tongue up and down my clit, making me moan, just very lightly. I begged him to do it harder, but he would not as he loved to tease and watch me moan. I was able to run my fingers around his tongue while he was lapping up the juices on my pussy. That was hot. I also ran my fingers around my ass hole for a sensation that made me sing with pleasure.
Then I ran my fingers up and down his hard dick. I grabbed on to it and held it in my hand, squeezing it in pulses. That made him crazy. Next he put me down and sat back on the seat. I got down and positioned myself on the floor between his legs, facing his hard dick. I put my mouth around his dick and slowly went down on him. While I did that I held his balls gently in my hand and lightly squeezed them, as I went slowly up and down sucking his dick and running my tongue around the head. Then I just lightly ran my teeth around the head as if to bite him but controlling every instinct NOT to bite. Then I went up and down on his dick faster and faster until he told me that he was about to cum, then I stopped. I then licked his balls until he was ready to continue.
Then he handed me a rubber. I opened it and gave it back to him to put on his dick. I loved watching him touch himself. He pulled hid dick out to make it longer and then rolled the rubber down his long sexy shaft. While watching him do this my pussy was wet and creaming with lust. He did this very slowly because he knew how bad I wanted to be on top of him. He knew how hot and creamy my pussy was getting. I really wanted it bad. Since he was teasing me, I wanted to tease him back.
So I slowly got up and slowly sat on top of him. My pussy was so big and ready it just swallowed him up inside me. Then I thought how great this feels. It made my flower open and cum juices pour from my pussey down his shaft. His hard cock began thrusting inside of me. I bounced up and down on him, while playing with my clit. It was so big I just rubbed it and rubbed it to climax. Just as I climaxed I could feel it so deep deep inside me. It felt really good. Then he couldn't stand it anymore and he had to cum.
When he came his dick got so big and so hard it filled every inch of my pussy. I thought it was going to explode. He pumped his dick in me as far as he could go until he came. He came so hard I thought he would break the rubber. His heart was beating so fast I thought it was going to come thru his chest. . Cum was pumping inside my pussy, while he was thrusting hard and pumping pumping me. I came and I wanted more,
"harder, harder," I yelled, "I want your dick, don't stop. Feel the juices coming out of my pussy." "Touch my clit", I said.
Oh it felt so good. He took some of that cum and put it on his fingers and licked them. Then he gave me a kiss. I could taste the cum on his tongue and lips. We said nothing. We just layed there holding each other. My bare breasts against his chest, just hugging and kissing. He kissed me and we hugged and sat there for a very long time until we decided we had to go. He took off the rubber, tossed it out the window and we took off for home. Many of our love making sessions were like this. Mostly on the weekends, and always in the car. Sometimes on a blanket somewhere in the woods. He loved to watch me and I loved to watch him. That is why we used to love to fuck each other.

Student UITM: Gadis Melayu Bertudung

$
0
0

Koleksi gambar melayu tudung, awek melayu bertudung, awek hijab, awek jilbab comel cun

Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student UITM: Gadis Melayu Bertudung   Melayu Boleh.Com

awek uitm, awek uitm bogel, uitm bogel, budak uitm bogel, gambar awek uitm bogel, student uitm bogel, budak u bogel, awek uitm seksi, gambar bogel student uitm, awek uitm sex, gadis uitm bogel, student uitm naked, foto studen wanita melayu bogel, gadis sex uitm, awek uitm bogel melayu boleh, gambar gadis uitm bogel, gambar bogel uitm, gadis uitm, koleksi seks awek uitm, bohsia melayu telanjang

Kaki Jilat

$
0
0

Video Lucah : Kaki Jilat - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Kaki Jilat   Melayu Boleh.Com

9 Tahun

$
0
0

Masih ingat pengalaman pertamaku dengan pacarku Yati, pada "Kenikmatan Pertama"? Kali ini aku akan melanjutkan cerita nyata kehidupanku selanjutnya.

Setahun sejak peristiwa 14 November 1994, aku dan Yati masih berhubungan dan banyak menghabiskan waktu dengan pacaran dan menikmati indahnya cinta kami. Banyak sudah pengalaman seks kami mulai dalam kendaraan umum, di rumah temennya, tempat wisata, di hotel dan yang paling sering di rumahnya.

Pernah dalam kendaraan umum luar kota, kuremas payudara montok Yati dengan liar, tentunya tidak ada orang yang tahu dan tanganku sampai menyusup ke dalam celana dalamnya, dan yang paling hot adalah dia pernah "karaoke" dengan kontolku dalam bis itu hingga spermaku ditelan habis olehnya. Bahkan di kawasan wisata Tangkuban Perahu aku pernah berhubungan seks dengannya di rumah-rumah singgah bila kita lelah berjalan, hanya dengan membuka sedikit resluiting celana panjangnya dan masih berpakaian lengkap, kususupkan kontolku dalam memeknya, di tengah sejuknya udara Tangkuban Perahu. Sebuah pengalaman eksotis saat kami berhubungan seks dalam suasana yang tergesa-gesa di tempat terbuka.

Setelah aku lulus dari PT, hubunganku dengannya sedikit agak renggang, dia sering keluar kota ke tempat saudaranya dan aku yang kesepian dalam kesendirian tak tahu harus kemana, ini terjadi karena keluarganya kurang begitu bisa menerima diriku, hingga suatu hari aku yang sudah bekerja di sebuah perusahaan, mendapat telepon darinya, dia mengatakan ingin ketemu denganku, setelah disepakati kami bertemu di tempat kostku yang tak jauh dari kantorku.

Di kamar itu sejadinya dia menangis dalam pelukanku, dua bulan kami tak ketemu kerinduan di hati kami terasa sangat berat buat kami. Yang lebih sakit dari itu semua dia mengatakan bahwa dia sudah dilamar seseorang dan keluarganya sudah menerima lamarannya tinggal menentukan hari pernikahan mereka.

Siang itu aku sangat menghargai dirinya, meski sebenarnya aku sudah ingin melampiaskan hasrat seks yang sudah lama terpendam, namun kesedihannya membuatku urung untuk melakukannya. Kami hanya berciuman lama, dan saling memeluk dengan erat, kurasakan tubuhnya agak sedikit kurus dan pantatnya pun tidak begitu semontok dulu, tapi dengan rasa sayang aku tetap menguatkan dirinya dan kamipun memutuskan hubungan kami dengan baik-baik dan tetap menyimpan rasa cinta di hati kami masing-masing.

Pada tahun 1997 dia menikah dengan orang lain dan saat ini di tahun 2003 aku baru mendengar bahwa dia sudah mempunyai seorang anak dan akupun sudah menikah. Lewat telepon di kantor aku mengobrol banyak dengannya, mengenang masa lalu, kulihat ada kebahagiaan dalam dirinya, meskipun masih ada rasa rindu dalam hatinya, namun aku ikut berbahagia.

Suatu hari dia meneleponku di kantor dan menangis dalam telepon dia menceritakan ada masalah pribadi yang tak bisa ditanggungnya sendiri, aku hanya diam mendengarkan sambil sedikit memberikan advise buatnya, dua jam lebih kami ngobrol di telepon, hingga dia sedikit terhibur dan sudah bisa tertawa mendengar gurauanku.

"Mas, kita ketemu yuk, aku rindu sekali sama kamu", katanya pada akhir pembicaraan di telepon itu.

"Boleh, tapi tidak bisa sekarang aku lagi sibuk di kantor, nanti aku hubungi HP-mu ya, kita ketemu di Bandung-nya dimana?, saat ini aku tidak di kota Bandung, tapi sudah bekerja di Jakarta".

"Terserah kamu deh Mas", aku tersenyum sambil mengenang masa pacaran kami dulu.
Saat itu kebetulan aku ada rapat di Bandung, jadwal tiga hari selesai cuma satu setengah hari, aku memutuskan berpisah dengan rombongan dan menginap di sebuah hotel di Jalan Setiabudi kota Bandung. Kutelepon HP Yati dan kami janjian ketemu di Gramedia Jln. Merdeka, kutunggu di lantai 2 sambil melihat-lihat buku.

Lima belas menit berlalu, kulihat jam masih pukul 9.15 pagi, kami janjian pukul 9 pagi. Tiba-tiba dari eskalator kulihat seorang perempuan yang tak asing buatku, namun wajahnya sudah sangat berubah, rambutnya yang dulu panjang terurai, kini lebih pendek hanya sebatas bahu, mengenakan paduan rok dan baju senada warna kuning sungguh sangat cantik sekali bekas pacarku ini.

Kulitnya yang putih mulus masih terpelihara, badannya agak sedikit berisi dibanding dulu, dadanya kulihat lebih membusung, pantatnya masih montok seperti dulu, satu hal yang pasti betis indahnya masih putih dan sangat merangsang.

"Apa kabar Mas?, katanya perlahan sambil tersenyum dan menjabat lembut tanganku

"Kabar baik, kamu kelihatan lebih cantik sekarang", kataku sambil tersenyum dan menjabat erat tangannya, hmm masih mulus seperti dulu, batinku.

Wangi tubuhnya tak berubah, sungguh aku seperti orang yang jatuh cinta lagi dan terbawa kembali ke masa lalu yang indah.

"Kita makan dulu yuk?", ajakku kepadanya sambil memegang bahunya.

"OK, dimana?"

"Di sebelah aja, Hanamasa, ok?"

"Iya deh, jawabnya ringan.

Menuju ke tangga turun, kurangkul bahunya dan setelah jalan datar, kurangkul pinggangnya dan kulihat dia tersenyum malu menatapku, pinggangnya masih ramping seperti dulu.

"Kamu rajin fitness ya?", tanyaku sambil jalan.

"Emangnya kenapa?"

"tidak, badan kamu masih langsing dan berisi seperti dulu waktu pacaran", kataku sambil senyum.

"Ih, ingat lho kita sudah punya anak!" katanya sambil mencubit perutku, kupegang dan kuremas tangannya.




Sambil makan, kami banyak bicara dan ngobrol tentang kehidupan kami masing-masing dan sesekali kami mengobrol tentang masa lalu kami yang indah.

"Mas kamu kelihatan lebih dewasa dan matang sekarang, aku jadi kagum dengan perubahan kamu"

"Ah masa, kayaknya biasa aja, mungkin karena tuntutan pekerjaan harus seperti ini kali, yang pasti kayaknya aku lebih matang lagi di ranjang, he.. he.. he.."

"Ih, beraninya, kayaknya untuk urusan yang satu ini kamu tidak berubah deh", katanya sambil tersenyum galak.

Sejujurnya, aku tidak ingin mengulangi masa lalu, namun kerinduan dan suasana romantis yang ada membuat kami jadi sama-sama lupa dengan status kami sekarang.




"Kita kemana nih?", tanyaku sambil bersiap-siap keluar dari Hanamasa.

"Terserah kamu aja deh, tapi aku masih ingin ngobrol banyak sama kamu soal kemarin di telepon, cuman aku hanya bisa sampai jam empat sore aja", katanya.

"OK, kita naik taksi aja ya? kita ke hotelku aja di Jalan Setiabudi", ajakku.

Kulihat dia agak bingung, antara ya dan tidak, tapi ada rasa ingin dalam dirinya. Dalam keraguannya kupeluk pinggangnya dan kuajak masuk ke taksi yang sudah kustop di pinggir jalan.




Dalam taksi kami lebih banyak diam. Kuberanikan meremas tangannya dan tiba-tiba dia merapatkan duduknya mendekatiku dan menyenderkan kepalanya di dadaku. Sesudah kubayar taksi, kami masuk ke kamar hotel, lewat room service, kupesan dua jus alpukat kesukaan kami waktu masih pacaran dulu.




Sambil duduk dan menonton TV, kami mengobrol seputar kehidupan kami sekarang, dan diapun menceritakan masalah keluarga yang dihadapinya. Aku sangat memahami kesedihan dan kebingungannya, akhirnya di kamar hotel itu aku banyak memberikan nasehat untuknya dan diapun tiba-tiba duduk di sampingku dan memelukku sambil menangis.




Ting-tong, bel kamar berbunyi, kubuka pintu dan kubawa masuk jus alpukat pesananku. Kutarik tangan Yati, dan sambil berdiri kupeluk dirinya, diapun membalas pelukanku, kurasakan dadanya terasa hangat, perlahan kuangkat dagunya kukecup lembut bibirnya kemudian kening dan matanya yang terpejam kukecup juga, sesaat ujung hidungnya kukecup perlahan hingga bibirku kembali menyapu bibir lembutnya, ciuman bibir yang sudah lama tidak kami lakukan, seolah ingin kami lampiaskan dengan penuh gelora siang itu, bibirnya kulumat habis dan lidah kamipun beradu dengan dahsyatnya, sedotan dan pagutan bibir kami mengingatkan saat kami berpacaran dulu.




"Mas, kamu masih ingat kejadian tanggal 14 November dulu?", katanya dengan mata sendu dan bibir yang merekah.

"Saputangan biru bekas kesucianmu masih kusimpan sampai hari ini, aku masih menyimpan tanda cinta kita, sayang".

"Aku merindukanmu siang malam mas, aku selalu teringat semua kenangan yang pernah kita jalani, tapi hanya untuk hari ini saja aku mohon padamu mas, sirami aku dengan cintamu mas, hilangkan sejenak haus cinta dan rinduku mas, hari ini aku milikmu mas", Yati perlahan membuka baju yang kupakai, kancing kemejaku terlepas dan kupandangi Yati dengan penuh rasa cinta, diusapnya dadaku.

"Kamu kelihatan lebih seksi sekarang, mas".

Perlahan pula kubuka baju kuning-nya, bahu itu masih sangat mulus dan tahi lalat kecil diatas payudaranya masih terlihat seperti dulu, tubuh putihnya perlahan kuusap, BH krem yang dikenakannya nampak begitu kecil untuk menahan payudara montok-nya, sembulan payudaranya yang begitu membangkitkan gairah.

"Kuakui kamu sekarang tampak lebih menarik dan lebih montok".




Kukecup bahunya perlahan dan kususuri leher putihnya dan kucium belakang telinganya, Yati nampak begitu pasrah, sambil tangannya memeluk pinggangku. Tanpa tergesa-gesa, aku ingin memberikan foreplay yang menyenangkan baginya, sambil kucium bibirnya, tanganku meraba pantatnya dan kurasakan pantatnya yang lebih menantang dan pinggulnya kelihatan sekel dan berisi, rok yang dikenakannya perlahan kubuka, hingga Yati hanya tersisa memakai sepasang BH dan celana dalam seksi yang hanya menutupi gundukan vaginanya.




Perlahan kembali kujilati bahu dan belakang telinganya, menyusur ke bawah sambil perlahan kubuka pengait BH yang dipakainya, kelihatannya payudaranya yang lebih besar dibandingkan dulu tapi masih kelihatan kencang dan tegak, mungkin karena fitness dan senam yang dilakukannya.




Tanpa kuremas terlebih dahulu, kujilati sekeliling payudara montok-nya perlahan dengan sapuan lidahku, dari pinggir hingga memasuki ke area tengahnya, sebelum menjilati putingnya, kupindahkan sapuan lidahku ke payudara sebelahnya, kulihat Yati merem melek dan mendesis menikmati jilatanku.




Sambil kujilati putingnya yang sudah tegak, tanganku yang satunya meremas dan membelai payudaranya yang terasa kenyal, hangat dan mengencang, Yati kelihatan makin tak bertenaga, matanya meredup dan bola matanya nanar dan kelihatan berair.




Sambil kujilati pentil dan kuremas payudaranya, kuturunkan celana dalam Yati dan kemudian pinggulnya kupeluk dan kugendong Yati, pinggul montoknya kuangkat dan kupeluk pantatnya serta kubaringkan ke atas ranjang.




Tubuh Yati yang montok itu kuciumi lembut, mulai dari bahu turun ke payudara agak lama, kuhisap pentil yang sudah mengeras dan kuteruskan ke perut, pinggul dan kuputar serta kujilati pantatnya yang putih, mulus dan sangat sekel itu. Sedikit kusibakkan jembut hitamnya dan kubuka pelan bibir vaginanya, rupanya sudah sangat basah sekali, pelan kusibakkan jembutnya dengan bibirku dan lidahku mulai menjelajah bukit venusnya, kelentitnya kujilat pelan dengan ujung lidahku. Foreplay di titik ini kulakukan agak lama hingga pinggul dan pantat Yati bergerak-gerak hot sekali.




Aku tiduran di sampingnya, sementara bibirku mencium bibirnya, kulumat habis dan kusedot bibirnya dengan pelan tapi mantap, Yatipun membalas ciumanku dengan ganas. Tanganku meraba dan meremas kedua payudara montoknya dan selanjutnya kusedot pentilnya yang masih mengeras, sementara tanganku bergerilya ke arah vaginanya dan kuraba kelentitnya dengan ujung jari telunjukku.




Mulutku masih bergerilya dengan lidah menjelajah bukit kembarnya dan menyedot pentilnya, sementara ujung telunjukku memutar perlahan membentuk lingkaran kecil mengelilingi kelentitnya. Yati menggelepar dan mengangkangkan pahanya lebar-lebar hingga vaginanya terkuak lebar, kepalanya menengadah keatas, tangannya ada disamping kepala dan meremas sprei tempat tidur, tiba-tiba kurasakan pahanya bergetar hebat dan sambil terpejam mulutnya mendesis.




"Hhhss.. maas enak sekali, rasanya mau pipis Mas.. ohh, Mass, Mass.. Mass.."

Ada sekitar tiga menitan Yati menggelepar dengan hot dan berteriak merasakan kenikmatan pertamanya, hingga akhirnya terdiam dan mencium bibirku

"Mas, kurasakan dari awal, sentuhanmu begitu lembut dan jantan, setiap jengkal pori-poriku merasakan kenikmatan yang tiada tara, kamu sekarang lebih pandai dan jantan sayangku", katanya sambil mengusap rambut dan dadaku.

"Sekarang giliranmu Mas, aku akan memberikan kenikmatan buatmu sayang", kata Yati sambil bangun dari tidurnya.




"Oh, aku sudah merasakan orgasme, tapi kamu masih pakai celana, kamu jahat ya..", Kata Yati sambil menarik ke bawah celana dalamku yang tak muat menutupi kontolku yang sudah berdiri kaku dari tadi.

"Mas, perasaan kontolmu sekarang lebih besar ya dulu aku masih ingat sepertinya etidak segede ini, katanya sambil membelai dan menarik kontolku yang sudah mengeras dan kaku".

"Sekarang kamu duduk bersender di sini Mas", kata Yati sambil memasang bantal untuk senderan punggungku, aku duduk dengan membuka pahaku lebar-lebar, sementara kontolku sudah berdiri tegak dan kokoh seperti tugu monas. Memang kuakui kontolku agak lebih besar dibandingkan dulu, sembilan tahun yang lalu, banyak yang kulakukan untuk menguatkan otot-otot kemaluanku dan kekerasannyapun kurasakan lebih keras dibandingkan dulu.




Tangan lembut Yati mulai menggenggam lembut kontolku, jari-jemarinya kemudian menari mengikuti urat-urat yang menonjol sepanjang batang kemaluanku, tiba-tiba pangkal kemaluanku ditekan dengan ibujarinya dan kurasakan darah mendesir di batang kontolku, serr.. serr.. serr rasanya nikmat sekali, baru kali ini kurasakan pijatan wanita yang sangat nikmat.




Dengan posisi didepanku, Yati mulai menjulurkan lidahnya mengikuti batang kontolku yang masih tegak menantang dan kemudian dihisapnya helm kepala kemaluanku yang merah mengkilat, perpaduan antara hisapan dan jilatan benar-benar merangsang dan memberian sensasi kenikmatan yang luar biasa.




Sementara tanganku tak tinggal diam, kuremas dan kuraba payudara montoknya, sesekali remasanku agak keras hingga tubuh Yati menggelinjang. Kenikmatan oral seks yang disuguhkan Yati benar-benar membuat darahku berdesir-desir, sedikit ngilu namun enak sekali, jilatan lidahnya masih menari-nari dengan lincah, dan yang paling sensasional adalah saat lidahnya menjilat antara pangkal kemaluanku dan anus, dimana ada gAris yang agak jelas, disitu titik yang sangat memberikan sensasi kenikmatan, dijilatinya sepanjang gAris penghubung itu dengan ujung lidahnya dan efeknya kemaluanku seperti melonjak-lonjak dan mengeras tegang sekali. Kuperkirakan sekitar lima belas menit aku merasakan kenikmatan seperti jika kita naik jetcoaster naik turun dan berdesir merasakan kenikmatan.




Yati kemudian terduduk dan pinggulnya kuangkat hingga posisinya duduk berhadapan denganku, dan kuposisikan kontolku yang sudah tegak berdiri keras sekali ke mulut vaginanya yang sudah membasah, dan akhirnya perlahan-lahan

Bless.., turun sedikit demi sedikit, seinchi demi seinchi batang kontolku ditelan memeknya yang legit, berlendir, hangat dan memcengkeram batang kontolku yang membesar, hingga akhirnya seluruh batangku tenggelam dalam remasan memek legitnya.




Yati mendiamkan sejenak batangku di memeknya, tiba-tiba kurasakan empot-empot dari memeknya mencengkeram batang kemaluanku, sungguh nikmat sekali, kurasakan darah mendesir di batang kemaluanku.

"Mas, kontolmu enak sekali, kurasakan ada yang mengalir di batangmu, seperti air mengalir", Kata Yati sambil duduk di atas batangku.

Akhirnya Yati mulai menaikkan dan menurunkan pantatnya, hingga batangku seperti dilingkari gelang-gelang yang hangat dan mencengkeram batangku. Kadang perlahan, kadang cepat dan dilain waktu didiamkan diempot-empot memeknya. Ada kurang lebih duapuluh menit Yati naik dan bermain di atas kontolku, sementara tanganku meraba dan meremas payudaranya yang terasa makin keras dan kenyal sekali dengan putingnya yang mengeras.




Tiba-tiba, Yati bergerak naik turun sangat cepat sekali, batang kontolku seperti diremas-remas dan dibenamkannya hingga tenggelam habis seluruh batang kontolku dalam memeknya.

"Ohh.. ohh.. ohh, Mmmaass akuu keluaar lagi sayaang", Yati memelukku erat sekali, kepalanya menyender di bahuku dan kurasakan batangku seperti diremas-remas dengan keras sekali dan kurasakan ada kehangatan di dalam memeknya.




"Mas, kamu sungguh hebat sekali, dua kali aku merasakan orgasme yang nikmat sekali, aku mencintaimu sayang, aku sayang kamu Mas", kata Yati sambil terkulai memelukku erat sekali, sementara aku belum merasakan tanda-tanda akan orgasme, dan kontolku masih tegak berdiri keras di dalam memek legitnya.




"Kamu capek ya?", tanyaku.

"Sekarang kamu dibawah ya, aku akan membawamu kembali ke puncak kenikmatan sayang", kataku sambil mengangkat pantatnya dan menidurkan Yati diatas ranjang itu.

Kubuka paha Yati, dan kelihatan bibir vaginanya kelihatan sedikit terkuak dan membengkak kemerahan setelah kumasuki dengan batang kemaluanku. Perlahan pahanya kubuka dan Yati mengangkangkan pahanya keatas hingga terlihat lubang memeknya menggunung menantang seperti serabi imut. Kuarahkan batangku ke arah memeknya dan kelihatannya batangku membelah bibir memeknya yang kelihatan sempit menjepit batang kontolku.




Bless.., perlahan kumasukkan batang kontolku, dengan vAriasi irama kadang masuk setengah, keluar, masuk penuh, keluar dan seterusnya mengikuti irama yang konstan sekitar sepuluh menitan lamanya. Tiba-tiba Yati menurunkan kangkangan pahanya ternyata dia menjepit pinggulku dengan kedua kakinya, seakan meminta kontolku untuk dimasukkan sedalam-dalamnya. Kurasakan kontolku berdenyut-denyut seperti akan memuntahkan sperma, kudorong dengan geRakan yang agak cepat, ada sekitar sepuluh sampai duabelas keluar masuk, tiba-tiba CROOT.. CROOT.. CROOT..




"Ooohh.. Mass.. akku.. keluuaar.. laggii..", Yati berteriak keras sekali sambil meremas sprei dan menutup matanya.

Aku mendaratkan tubuhku memeluk tubuh Yati yang terlentang dan kurasakan tetesan spermaku masih mengalir di dalam memeknya, sungguh kenikmatan rruarr biasa, bersamaan kita merasakan orgasme, aku baru yang pertama dan Yati sudah ketiga kalinya. Kulepaskan batangku dari dalam memeknya, kulihat banyak sekali cairan menempel di batangku, campuran antara spermaku dan cairan vaginanya.




Sambil berbaring, Yati menyenderkan kepala di dadaku, rambutnya kubelai perlahan, sambil kupeluk erat hangat tubuhnya, keringat di badan kami mulai membasahi sprei dan ranjang tempat tidur berantakan seperti kapal pecah.

Kuambil jus alpukat di meja, kuminum setengahnya dan setengahnya kuberikan buat Yati, bibirnya kelihatan berkumis jus alpukat, sambil kupeluk, "kumis" jus alpukatnya kulumat habis dan Yati tersenyum memandangku.




"Mas, aku benar-benar makin kagum padamu, perpaduan antara kelembutan dan kejantanan yang kau berikan sungguh tak terbayangkan, emang bener kamu sekarang lebih matang di ranjang", katanya sambil melap batangku yang basah.

"Kamu juga hebat, memeknya masih legit dan jurus empot ayam yang kamu punya, sungguh istimewa sekali, belum lagi ilmu 'karaoke'mu yang makin merdu saja he he he", kataku sambil memencet hidung kecilnya.

"Kita mandi yok?", kata Yati sambil memeluk perutku.

"OK, kita mandi bersama di bathtub seperti dulu", ajakku sambil menggendong tubuh seksinya menuju kamar mandi hotel.




Siang menjelang sore itu, kami mandi bersama dalam bathtub. Kusabuni dan kumandikan tubuh mulusnya dan diapun menyabuni seluruh tubuhku dengan lembut. Aku sedikit terangsang, batangku kembali tegak berdiri dan dengan sabun tangannya mengocok batangku, hingga aku mengalami orgasme sekali lagi.




Selesai mandi, kami keringkan badan kami, hanya dengan balutan handuk kami masih melanjutkan obrolan kami hingga waktu sudah menunjukkan jam 15.30 sore. Setelah berpakaian, kuantarkan Yati dengan taksi sampai dekat rumahnya, sebelum turun dia mengecup bibirku dan berbisik perlahan, "Aku sayang kamu". Diapun turun dan melambaikan tangan padaku, kubalas, dan taksipun kembali ke hotel. Sore itu juga aku berkemas dan menuju stasiun pulang ke Jakarta, hari yang indah telah kulalui.

Isteri Main seks dengan ex-boyfriend

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Isteri Main seks dengan ex boyfriend   Melayu Boleh.Com

Aku mengajak kawan isteriku tidur saja di rumahku. Dia dan isteriku baru saja sampai dari langkawi menghadiri seminar sehari. Sebenarnya Nizam ni adalah X boyfriend isteriku. Dulu mereka pernah bercinta selama 7 tahun semenjak dari tingkatan 3 lagi. Apa yang aku tahu mereka berpisah bila Nizam ni ditunangkan oleh keluarganya dengan perempuan pilihan orang tua. Tapi setelah aku bernikah dengan isteriku, Nizam memutuskan pertunangan dengan perempuan pilihan orang tuanya. Aku pun tak tahu kenapa dan nizam tak kahwin lagi hingga sekarang. Setelah kami berkahwin, aku telah membawa isteriku ke sarawak sebab aku ditugaskan disana dan isteriku seorang guru juga memohon pertukaran ke sarawak.Selepas 5 tahun disarawak, kami pulang ke semenanjung dan aku bertugas di Kedah tapi isteriku hanya dapat bertukar ke perak. Jadi terpaksalah kami tinggal berasingan, aku diAs dan isteriku diPB. Isteriku berjumpa kembali dengan x boyfriendnya semasa menghadiri seminar sehari dilangkawi. Semasa aku menjemput isteriku di kuala perlis isteriku memperkenalkan nizam dengan aku tapi disebabkan hari dah malam masa tu, aku meminta Nizam mengikut kami pulang ke rumah dan bermalam saja di rumah kami. Nizam menyambut baik cadanganku. Selepas makan malam,kami berdua duduk bersembang di ruang tamu.Sambil berborak2 pasal diri masing2. Aku bertanya pada nizam kenapa tak kahwin2 lagi, dia kata belum ada jodoh lagi. Lagi pun dia belum jumpa perempuan yang sesuai. Nizam dan isteriku sebaya berumur 31 tahun dan aku 39 tahun. Walau pun kami dah kahwin selama 6 tahun, tapi kami belum lagi dikurnia cahaya mata.

Lebih kurang pukul 12 malam,mata aku mula mengantuk.Aku lihat nizam belum mengantuk lagi dan aku pun meminta maaf pada nizam yang aku perlu masuk tidur dulu.Isteriku masih lagi berborak dengan nizam semasa aku masuk ke bilik. Aku membaringkan tubuhku di atas katil tapi mata ku susah untuk lelap walaupun aku betul2 mengantuk masa tu.Tak lama selepas tu isteriku masuk ke dalam bilik dan aku pura2 tidur dan isteriku memberi satu ciuman dipipiku dan keluar bilik semula.Isteriku nur kelihatan bergerak keluar dari bilik sambil menutup daun pintu semula.Ahhh…mungkin dia pastikan bilik tetamu untuk nizam fikirku. Aku cuba memejamkan mata semula.Tapi gagal.Tidurku nampaknya terganggu.Aku memerhati jam loceng.Pukul 12.15 pagi.Aku cuba pejam mata lagi. Hatiku berdebar-debar.Aku pandang jam lagi,pukul 12.30 pagi.Mana pi nur ni? Takkan lama sangat pergi check bilik. Aku mula syak yang bukan bukan.

Aku bangkit dari katil dan keluar dari bilikku.Perlahan-lahan kerana aku tak mahu isteriku dan nizam menyedari, aku ingin mengintip apa yang dilakukan olih isteriku. Aku pun melangkah perlahan-lahan menuju ke ruang tamu.Kelihatan isteriku sedang duduk di atas sofa menonton bersama-sama nizam sambil berborak. Aku menyembunyikan diri disebalik almari hiasan sambil menundukkan kepalaku.Keadaan gelap di ketika itu tidak bisa menampakkan diriku.Aku dapat melihat mereka berdua dengan jelas sebab lampu diruang tamu masih menyala begitu juga dengan TV yang masih terpasang…aku terus memerhatikan mereka. Aku dapat mendengar apa yang mereka bualkan. Mereka tengah berbual kisah2 lalu semasa mereka bercinta dan lepas tu aku dengar isteriku bertanya pada nizam kenapa dia tak kahwin2 lagi. Nizam mengatakan yang dia masih menyintai isteriku dan dia tak dapat nak menerima perempuan lain dalam hidupnya. Aku lihat tiba2 isteriku terdiam dan terus tunduk membisu, rupanya isteriku menitiskan air matanya bila nizam mengaku yang dia masih menyintai isteriku.

Tiba-tiba nizam bangkit dari tempat duduknya lalu duduk disebelah isteriku.Nizam mengambil tisu diatas meja dan mengelap pipi isteriku.Selepas itu nizam terus memegang dan meramas tangan kanan isteriku sambil membisik pada isteriku yang dia tak dapat melupakan saat2 manis semasa mereka bercinta dulu. Aku lihat nizam mencium pipi isteriku dan bila dia lihat isteriku hanya diam dan tak melarang, nizam terus mengangkat dagu isteriku dan merapatkan bibirnya ke bibir isteriku. Aku lihat isteriku juga membalas ciuman nizam sambil memejamkan mata. Pelahan lahan aku lihat tangan nizam merayap dari peha kedada isteriku dan terus meramas ramas dari luar baju tidur (kelawar) yang isteriku pakai. Isteriku mempunyai payudara yang agak besar 34C, tegang, bulat dan mempunyai puting yang besar dan juga kulit yang putih bersih. Aku lihat isteriku menggeliat bila buah dadanya di ramas oleh nizam. Aku berjalan perlahan ke bilik ku semula dan mengambil Video Cam dan keluar semula dibelakang almari dan memasang Video Cam. Aku ingin merakam segala aktiviti isteriku dan nizam.

Kemudian aku lihat tangan nizam turun kebawah dan menarik baju tidur isteriku ke atas peha dan memasukan tangannya terus ke dada isteriku. Tiba2 mungkin isteriku baru tersedar, dia terus menahan tangan nizam dari terus meramas dadanya. Isteriku terus berkata "jangan nizam, kita tak boleh lakukan ni… nanti suami nur bangun susah kita". 'Suami nur tak akan bangun, kan tadi nur kata dia kalau tidur tak akan sedar hingga ke pagi' "Ya..tapi ini salah.. nur tak sanggup untuk menduakan suami nur"

'Tolonglah nur…nizam betul2 rindukan nur…rindu nak pegang buah dada nur macam dulu…bagilah nizam pegang sekali ini saja untuk melepaskan rindu" "Baiklah tapi diluar saja tau"…kata isteriku. 'Ok…di luar saja'.. balas nizam. Bila aku mendengar kata2 nizam tadi…baru aku tahu yang mereka dulu memang selalu ringan2. Dulu pernah aku bertanya pada isteriku…pernah ke nizam pegang buah dadanya atau tempat tempat lain tapi isteriku mengatakan yang nizam tak pernah memegang tubuhnya kecuali tangan sahaja. Aku percaya pada isteriku sebab malam pertama kami dulu memang isteri betul2 sakit bila aku pecahkan daranya.

Sekarang aku lihat nizam sedang meramas ramas dada isteriku dari luar bra sambil menjilat2 pipi dan telinga isteriku. Aku lihat isteriku dah mula pejam celik dan merengek rengek..ahhh..ahhh kesedapan. Bila mendengar isteriku merengek, batangku pun dah mula keras…aku tak tahu nak buat apa.. sakit hati pun ada tapi yang lebihnya aku jadi seronok melihat isteriku di peluk dan diramas ramas olih lelaki lain. Aku dapat memerhati yang tangan nizam sedang mengusap dan meramas ramas dada isteriku.Bibir dan mulutnya pulak sedang mencium dan menjilat batang tengkuk isteriku.Sekali sekala dia menjilat telinga isteriku dan isteriku tak berhenti henti merengek.

Kemudian nizam membisikkan sesuatu ke telinga isteriku.Isteriku menggelengkan kepalanya tanda tak setuju tapi nizam terus memujuk dan merayu. Yang peliknya, walau pun isteriku kata jangan tapi dia tetap mengangkat punggung dan tangannya keatas supaya senang nizam menarik keatas baju tidurnya dan terus keluar dari kepala dan tangannya.Kini tersembul dua biji buah dadanya yang pejal dan montok itu disebalik bra hitamnya.Nizam terus meramas dada isteriku dari luar bra dengan tangan kirinya dan aku lihat tangan kanannya berusaha membuka kancing bra isteriku. Bila isteriku tersedar yang cangkuk branya dah terbuka, dia terus menahan nizam dari membuka terus branya dengan tangan.

Nizam terus merayu. Bila isteriku diam, Nizam tidak membuang masa,lalu dia menarik dan membuka bra isteriku dan terus meramas buah dada kiri isteriku sementara dada kanannya dihisap dengan penuh selera.Isteriku mengeliat kesedapan sambil merengek rengek.Matanya sekejap tertutup sekejap terbuka.Dia benar-benar terangsang dengan urutan dan hisapan Nizam. Aku lihat nizam betul2 melepaskan geram pada buah dada isteriku…aku lihat nizam meramas meramas buah dada isteriku kuat sekali…sekejap diramasnya kuat2 dan sekejap ditekan2.Selepas itu di gentel2 dan ditarik2 puting isteriku. Nizam terus menjilat, menguli dan mengigit puting dan buah dada isteriku sepuas2 hatinya..dan aku lihat isteriku merengek2 kesedapan.

Aku jadi terangsang bila melihat isteriku digagahi oleh lelaki lain.Aku mencangkung melihat aksi mereka lagi sambil merakam segala apa yang mereka lakukan, apa yang aku lihat isteriku ini macam suka sangat dengan sex ganas…lagi ganas nizam meramas dadanya lagi kuat isteriku merengek. Aku pasti lepas ni mesti buah dada isteriku lebam2. Kadang2 aku sengaja zoom video cam dengan lebih dekat untuk lihat macam mana ganasnya tangan nizam meramas dan menggigit buah dada isteriku.

Nizam mula menanggalkan kain pelikatnya.Koneknya yang agak besar dan tercacak keras itu dihalakan ke mulut isteriku. Isteriku enggan membuka mulutnya walaupun dipujuk oleh Nizam. Aku zoom video cam betul2 dekat dengan batang nizam dan aku lihat batang nizam besar betul lebih kurang sama besar dengan tangan isteriku, panjangnya adalah dalam 7 1/2 inci.

Aku rasa kalau dia masukkan dalam cipap isteriku mesti koyak cipap isteriku sebab dengan batangku yang size biasa ni pun isteriku kata sakit masa mula mula masuk inikan pula batang besar macam tu. Nizam kemudiannya mencium keseluruhan tubuh isteriku dan cuba untuk melucutkan seluar dalam isteriku. Isteriku cuba menahan tapi dengan keras nizam menarik tangan isteriku dan terus membuka seluar dalam isteriku. Kini cipap isteriku yang putih bersih tanpa bulu dan tembam itu terserlah luas. Sekarang isteriku dan nizam dah sama2 bogel tanpa seurat benang. Nizam terus mengangkangkan peha isteriku dan membelai cipap isteriku. Isteriku hanya diam dan menanti apa yang akan nizam lakukan seterusnya.Bila terasa nizam membelai cipapnya, isteriku tanpa disuruh mengangkangkan lebih luas lagi kedua pahanya lalu kelihatan alur lurah dendam kemerahan yang dibasahi air mazinya.

Tanpa membuang masa, nizam menjilat cipap isteriku bertalu-talu.Lidahnya juga meneroka lurah itu dalam-dalam.Tangannya tak henti-henti meramas buah dada isteriku sehingga isteriku mengangkat punggung dan menekan kepala sambil mulutnya berbunyi….aaaaahhhhh….nizammmm.

Aku tahu isteriku dah klimak untuk pertama kali. Kemudian nizam berdiri sambil memegang koneknya.Dihalakan koneknya tepat ke alur lurah dendam itu.Sebaik saja konek itu bertemu dengan bibir cipap isteriku,isteri membuka matanya dan menghalang nizam daripada meneruskan niatnya. Lantas dia cuba menolak Nizam tapi nizam terus memeluk isteriku dan merayu.

Nizam menarik isteriku ke bawah dan membaringkan isteriku diatas karpet. Isteriku menurut sahaja dan aku lihat nizam menindih isteriku dan menghulur koneknya dicelah alur lurah cipap isteriku.Jelas aku lihat nizam menyelak kedua bibir cipap isteriku dengan tangan dan meletakkan koneknya yang besar itu di celah cipap isteriku dan aku lihat isteriku merapatkan sedikit pehanya..mungkin dia takut nizam memasukkan koneknya kedalam.

Aku lihat nizam terus mengosok gosok koneknya diluar cipap isteriku sambil mengisap dan mengulum buah dada isteriku. Sambil menggosok koneknya nizam tak berhenti2 meramas dan mengisap dada isteriku dan tak tinggal juga lidah isteriku disedut2. Makin lama nizam mengosok gosok koneknya dicelah cipap isteriku, aku lihat isteriku pun menikmatinya dan merengek rengek kesedapan sambil pehanya semakin terbuka luas dan mungkin isteriku terleka kerana kesedapan dia dengan tak sengaja mengangkat kedua lututnya keatas dan kakinya diletak kat atas punggong nizam maka terkangkang luaslah iateriku. Entah macam mana..mungkin sebab isteriku tak tersedar pehanya dah terbuka luas,nizam mengambil kesempatan menjolok batangnya masuk setengah kedalam lubang cipap isteriku.Tersentak dan terlopong mulut isteriku…. Belum sempat isteriku untuk menolak nizam dan merapatkan pehanya, nizam terus menekan dengan kuat hingga habis batangnya masuk semua kedalam cipap isteriku. Nizam terus menghentikan tikamannya dan membiarkan batangnya tenggelam habis kedalam cipap isteriku.

Aku lihat isteriku pasrah saja…mungkin dia dah tak dapat nak buat apa apa benda dah masuk dan sedap pulak tu isteriku terus mengangkang seluas luasnya. Bila melihat isteriku dah boleh terima batangnya nizam terus menghenyut batangnya keluar masuk kedalam cipap isteriku.

Ditarik keluar lalu dihenjut masuk kembali. Diulangi perbuatannya itu sehingga bergegar badan isteriku. Isteriku pun tak mahu mengalah terus merengek rengek dan mengelek gelek ponggongnya. Konekku yang masih keras semenjak dari tadi ,ku urut-urut berkali-kali sambil menikmati aksi isteriku. Aku zoom video cam aku ke celah kangkang isteriku dan aku lihat lubang cipap isteriku betul betul penuh dengan batang nizam. Bila nizam tarik batangnya keluar, aku lihat macam semua isi dalam cipap isteriku pun nak mengikut keluar bagitu juga bila ditolak kedalam semua ikut masuk. Nizam terus mengenjut isteriku sekuat2 hatinya hingga aku dengar berdecap2 dan bergoyang2 badan isteriku. Isteri pun tak berhenti merengek2 dan mengelek2 punggongnya….tiba2 aku lihat isteriku terus memeluk nizam dan menyangkat kakinya dan mengepit punggong nizam. Dengan cepat nizam terus mencabut batangnya dari cipap isteriku dan digosok2 kat luar cipap isteriku. Isteriku terus mengeluh…

Nizam terus memasukkan batangnya dan menghenjut sekuat hatinya…terbeliak mata isteriku bila nizam buat macam tu. Nizam terus mengenjut cipap isteriku sekuat hatinya..sekejap ditarik keatas dan sekejap ditolak dari bawah..dan kadang aku lihat nizam memutar mutar batangnya didalam cipap isteriku dan bila isteriku baru nak klimak, nizam berhenti bergerak dan dibiarkan saja batangnya tenggelam didalam cipap isteriku. Nizam terus mengangkat isteriku keatas badannya dan dia baring dibawah. Aku lihat isteriku terus mengangkang diatas nizam dan memasukkan sendiri batang nizam kelubang cipapnya.

Dan istriku macam dirasuk menghentak hentak punggongnya keatas batang nizam dan nizam tak berhenti henti meramas ramas buah dada isteriku. Tak pernah isteriku gila macam ni bila dia bersama denganku. Akhirnya isteriku mengeluh dengan kuat dan menekan cipapnya sedalam dalamnya dan terus rebah kat atas badan nizam tanda isteriku dah klimak untuk kedua kalinya.

Nizam pun menghentikan gerakan batangnya mungkin untuk memberi isteriku rehat sebentar selepas mendapat kepuasan nya yang kedua.

Bila isteriku dah boleh bernafas dengan betul, nizam mencabut batangnya dan memusingkan badan isteriku. Isteriku terus berpusing dan menunggengkan bontotnya sambil tangannya memegang sofa. Nizam terus memasukkan batangnya dari belakang…aku lihat nizam seronok mengenjut cipap isteriku dari belakang sehingga isteriku klimak untuk ketiga kalinya. Sambil mengenjut, nizam menggosok2 lubang bontot isteriku dengan jarinya. Aku lihat isteriku seronok bila dilakukan begitu.

Tiba2 nizam mencabut batangnya dan cuba untuk memasukkan batangnya kedalam lubang bontot isteriku. Isteriku tersedar dan terus menjatuhkan punggongnya kebawah, melarang nizam dari memasukki bontotnya. "Jangan nizam…suami nur pun tak pernah masuk belakang…nur tak mahu…. suami nur pun nur tak bagi" 'Apa salahnya…suami nur dapat pecah depan, bagilah nizam pecahkan yang belakang pulak' "Lain kali lah nizam…nur takut nur tak dapat jalan esok…apa pulak kata suami nur nanti" 'Okaylah lain kali kita buat ya'…kata nizam sambil memusingkan isteriku terlentang, meletak bantal sofa kat bawah punggong isteriku dan terus memasukkan batangnya. Nizam terus mengenjut cipap isteriku sehingga isteriku terpancut untuk kali yang ke empat barulah nizam memancutkan airnya kedalam cipap isteriku.

Nizam cuba untuk mencabut batangnya keluar tapi dilarang olih isteriku. Aku lihat nizam membiarkan batangnya tenggelam dalam cipap isteriku. Nizam menikmati kemutan isteriku sambil memeluk dan mencium mulut isteriku. Ada dalam 10 minit, batang nizam pun mengecut dan terkeluar sendiri dari dalam cipap isteriku. Kemudian aku lihat isteriku menolak nizam turun dari badannya dan mengutip baju tidur, bra dan seluar dalamnya.

Bila aku lihat isteriku mengutip pakaiannya, aku terus offkan video cam dan terus masuk ke bilik. Di dalam bilik aku sorok video camku dibawah katil dan aku terus baring dikatil seolah2 aku tengah tidur lena. Tak lama itu aku dengar isteriku masuk kedalam bilik dan terus kebilik air yang berada didalam bilikku. Aku terus pura2 tidur sehingga isteriku keluar dari bilik air dan baring disebelahku. Aku buat buat macam baru tersedar dan terus memeluk isteriku sambil mata ku terpejam seolah2 aku masih lagi tidur dan aku terasa isteriku macam terkejut bila aku memeluknya. Sambil mata aku terpejam, tangan ku meraba dan meramas dada isteriku. Aku lihat isteriku cuba untuk melarang tanganku dari terus meramas dadanya.

Aku alih tanganku ke bawah dicelah kangkang isteriku dan meraba cipapnya sambil aku mencium pipi dan bertanya pada isteriku…pukul berapa sekarang sayang….seolah olah aku baru tersedar. Isteriku memandang pada jam dinding yang terletak dibilikku dan berkata…pukul 2.00pagi bang. Aku dengar suara isteriku terketar menjawab. Sayang baru nak tidur ke..aku bertanya pada isteriku. Tak lah…nur baru bangun gi buang air tadi…jawab isteriku. Aku terus memeluk isteriku sambil meraba raba dadanya. Isteriku cuba menghalang tanganku sambil berkata…janganlah bang…nur ngantuklah katanya. Tapi aku terus juga meramas buah dadanya dari luar baju tidurnya tanpa bra. Aku faham sangat dengan isteriku, dia tak pernah melarang aku untuk bersama dengannya. Aku terus meramas ramas dan menggentel gentel putingnya. isteriku terus merayu. Sebenarnya memang batangku masih lagi tegang bila melihat nizam melanyak isteriku tadi.

Tangan ku terus menarik baju tidur isteriku keatas dan terus membukanya. Dalam samar samar cahaya lampu bilik tidur, aku dapat melihat muka isteriku merah dan risau. Aku tahu apa yang dia risaukan sebab dia baru je lepas projek dengan nizam tadi. Aku terus meraba cipap isteriku dan memasukkan jariku ke dalam cipap isteriku dan aku rasa basah didalam cipap isteriku. 'Eh sayang tak pakai seluar dalam ke? selalu tak pernah tak pakai seluar dalam' "Nur baru buka masa nur masuk bilik air tadi"

'Cepatnya basah sayang punya…selalu susah nak basah' Sebenarnya aku tahu yang basah tu bukan air mazi isteriku tapi air mani nizam. Aku terus membuka kain ku dan naik celapak keatas isteriku dan terus memasukkan batang ku kedalam cipap isteriku. Aku rasa senang je batangku masuk kedalam cipap isteriku Aku lihat muka isteriku merah saperti orang serba salah. Aku terus menghenjut cipap isteriku…lama juga aku menghenjut tapi aku lihat isteriku tak juga sampai sampai. Selalunya dia akan mengelek gelek punggongnya semasa aku menghenjut tapi malam ni dia diam je. Biasanya aku akan tunggu isteriku sampai dulu baru aku pancut.

Aku terus mengenjut cipap isteriku. Ada dalam 5′ minit tiba tiba isteriku mengangkat kaki ke punggong ku dan mengangkat cipapnya keatas dan terus mengeluh. Aku tahu isteriku pura pura klimak supaya aku tak syak. kalau isteriku klimak aku faham sangat cara dia mengemut dan cara dia menggelek punggongnya. Lepas tu aku terus menghenjut isteriku kuat kuat sehingga katil ku berbunyi. Sengaja aku buat macam tu supaya nizam dengar diluar sana. Aku pun terus menghenjut hingga terpancut di dalam cipap isteriku.

Shaza

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Berlaku pada tahun baru China 1989 ketika usia kami 20 tahun. Kini masing masing telah berkahwin dan mempunyai anak.

Aku dan shaza tinggal sekampung di pinggir bandar di sebuah ibunegeri.Jarak rumahku dengan rumahnya dalam lingkungan 1 kilometer. Aku mula mengenali shaza semasa umurku lima belas tahun. Walaupun aku tinggal sekampung dengannya tetapi aku tidak pernah bercakap atau bertegur sapa kerana dia dan aku berlainan sekolah dari sekolah rendah. Walaupun terserempak di kedai atau dimajlis perkahwinan aku memang tidak pernah berborak dengannya. Shaza memang seorang gadis yang menawan baik dari segi body shape mahu pun perwatakannya. Ramai dikalangan teman teman sebayaku juga yang lebih tua empat lima tahun dari kami cuba untuk tackle anak Pak Man ni. Aku pun turut memendam hasrat yang sama. Walaupun pada umur 14 tahun++ body kewanitaan jelas teserlah. Buah dada sudah menonjol, pinggang yang ramping, punggung yang agak berisi dan keayuan yang semula jadi membuat ramai yang terpikat.

Suatu petang sedang aku dan rakan rakan dok lepak dekat kedai minum shaza lalu di depan kedai tersebut untuk ke kedai runcit yang terletak bersebelahan.

"zad, aku kalau dapat dia ni buat bini seminggu tak turun tanah" kata sham kawanku.
"aku lak dari atas ke bawah ku jilat sepuas puasnya" zamri menyampuk. Aku cuma tersenyum saja mendengar kata kata mereka. Dalam diam aku sendiri menaruh hati pada gadis ini. Kalau dapat akan ku ratah sepuas hati.

Peluang bagi aku untuk berkenalan dengan shaza berlaku pada hari persandingan kakakku. Biasalah bila ada majlis perkahwinan tentunya jiran sekampung dijemput. Aku sibuk menolong keluarga dari pagi tanpa menyedari bahwa shaza juga ada sama ‘rewang’ dirumahku. Ketika menggoreng ayam untuk masak merah esoknya, dengan secara tidak sengaja aku telah menyebabkan kaki shaza terkena percikan minyak panas ketika ia lalu berhampiran kuali tersebut.

"adoi , tak nampak orang ke" geruh shaza.
"sorry, nanti saya ambilkan ubat supaya tidak menggelembung kaki yang terkena minyak panas tu" balasku apabila melihat dia ingin berlalu.

Sambil mengekori aku ke dalam rumah shaza berkata "kita ni nama je sekampung zad, tapi kita tidak pernah berbual." Terkejut aku, rupa-rupanya dia tahu namaku.

"Mana tahu nama saya dan nama cik siapa"
"Shaza, hai takkan tak nak ambil tahu siapa tuan rumahnya sebelum nak `rewang’" sambil ketawa kecil membalas soalanku. "Nenek you dan I sepupu jadi kita ni berpupu-pupu" tambahnya sambil ketawa. Setelah berjumpa dengan ibu dan menceritakan apa yang terjadi aku duduk di bangsal sambil minum air sementara shaza menerima rawatan dari ibu.
Gambar Bogel Shaza   Melayu Boleh.Com
"Minum sorang sikit tak ajak" bila ku toleh shaza tersenyum menampakkan lesung pipitnya.
Ini peluang yang dinanti nantikan hati ku berkata sambil menuang kopi yang tersedia aku menjemput shaza duduk. Kami mula berbual panjang bermula dengan kisah keluarga hingga ke alam persekolahan. "Bagaimana dengan persiapan you untuk SRP tahun ini" aku bertanya.
"susah nak kata tapi I selalu pergi library buat discussion dengan kawan-kawan. Kalau you nak join kami alu alukan" jawabnya. Jam menunjukkan pukul 11 setengah malam apabila dia minta diri untuk balik.
"Zad boleh tolong hantar Sha balik tak sebab mak pesan dia balik lewat sikit" katanya. "takutlah balik sorang sorang" tambahnya lagi.
Aku tanpa berlengah mengambil kunci motor RXZ abangku dan terus menghantar Sha pulang. Nak ikutkan perjalanan ke rumah Sha tidaklah jauh sangat tapi aku saja mengambil jalan yang agak jauh. Sha bertanya "Hei mengapa ikut jalan jauh."
Jawabku "Saja sebab ini kali pertama Zad bawa awek naik motor." Shaza terdiam dan terus merapati kedudukannya dengan ku.
Kini Aku dapat rasakan kedua-dua buah dadanya mengenai belakangku.Bagaikan terkena arus letrik konek aku mula menegang. "Sejuk naik motor malam begini ya Zad" katanya lagi sambil tangannya mula memeluk pinggangku. Darah mudaku makin meluap-luap bagai lahar gunung berapi. Aku cuma terdiam sambil fikiranku mula membayangkan perkara perkara yang tidak senonoh. Lebih kurang 200 meter di kawasan agak gelap dari rumahnya aku memberhentikan motor.

"Sha, boleh Zad ......." aku terdiam tidak dapat meneruskan kata-kata.

"Zad nak apa?" balasnya sambil dagunya diletakkan diatas bahuku. Airmaniku hampir terpancut apabila Shaza bertindak demikian. Maklumlah first time seorang gadis berbuat begitu padaku. Dapatku rasakan denyutan jantungku dan juga jantungnya begitu laju. Sambil turun dari motor Shaza memegang bahuku dan berkata "Cepatlah cakap dah lewat ni"
"zad belum pernah dipeluk oleh seorang gadis sebelum ini, bila Sha peluk tadi zad terasa amat gairah sekali, boleh tak zad cium sha sekali" terkeluar kata kata yang aku sendiri tidak sangka.

Dalam samar cahaya bulan aku nampak Shaza tersenyum sambil berkata "Sha pun sebelum ni tidak pernah naik motor bersama lelaki selain dari ayah, itu pun duduk jauh jauh.Sha pun rasa seronok bila peluk Zad dari belakang." Aku beranikan diri lalu merapati Shaza dia menundukkan muka mungkin malu. Ku dongakkan mukanya dan mencium bibirnya.Shaza tergamam namun tidak berbuat apa-apa.Aku mula memeluknya sambil bibir kami bertaup rapat. Konekku yang sedari tadi sudah tegang mengenai alur cipapnya.

Nafasnya semakin laju .Aku mula mencium leher telinga dan dagunya sambil sebelah tanganku memeluk pingggangnya tanganku sebelah lagi mula merayap dari pinggang ke payu daranya. Di balik colinya aku dapat merasa putingnya semakin mengeras. Aku semakin rakus, tanganku mula meraba dari peha ke celah kangkangnya.Shaza semakin lemas dalam keenakan. Dapatku rasakan air mazinya semakin banyak kerana kain baju kurungnya terasa lembab. "Zad ..... ahhhhh ......syoknya." rintih Shaza. Tangan Shaza mula mengurut-urut batangku yang masih di bakuti seluar track adidas. "Sha duduk atas motor" kataku Aku meneruskan kerja kerja menguli tetek nya yang makin lama makin mengeras sambil mulutku tak lekang mencium leher dan kawasan sekitarnya.

Tanpa di sedari Shaza telah terbaring di atas tangki motor abangku.Kain kurung yang sememangnya tersingkap memudahkan aku menyentuh cipapnya yang hanya bersalutkan seluar dalam saja. Cipapnya meninggi dan berair, aku terus memainkan jari jemariku di celah rekahan bibir cipapnya. Shaza menggeliat kegelian sambil terus memaut erat leherku.

"Zad cu......kuuuuuup jaaaaa....ngan buat lagi" rayunya sambil badan nya mengejang akibat climax yang teramat sangat.
"Ok tapi Sha kena tolong Zad dulu" balasku sambil aku mengeluarkan konek yang hampir memuntahkan air miangku yang tertahan sekian lama. Ku ambil tangannya dan menyuruh Shaza melancapkan konekku.
Namun dia tidak tahu bagaimana untuk memulakan apa yang ku suruh . "Macam cendawan rupanya batang zad ni ye" katanya. Aku mula memegang tangannya dan suruh dia menggengam batangku sebagaimana dia menggengam getah paip sambil menyorong ke hadapan dan ke belakang."Sha kulum batang zad biar cepat keluar airnya."
"Tak biasalah zad"
"Alah macam you hisap ais krim je"
Shaza terus mengulum batang konekku bagai nak tercabut rasanya kepala konekku bila dia menarik keatas climax ku hampir sampai, kakiku terasa semakin kejang tapi ku diam saja. Tiba tiba air maniku terpancut tanpa aku memberi amaran pada shaza. Dia terperanjat apabila merasakan air maniku memasuki tekaknya dan terus mengeluarkan batangku dari mulutnya.
"Zad air apa yang keluar tadi pekat dan masin masin lemak pulak tu" Sambil membetulkan pakaian aku menjawab
"itulah air mani."
Kami bercumbu seketika dan aku terus menghantarnya pulang. Esoknya bila kami bersua di majlis perkahwinnan kakakku Shaza cuma tersenyum memandangku sambil mengenyitkan mata. Sejak hari itu kami sering berjumpa di library selepas sekolah. Kami akan melakukan oral seks yang sama apabila berkesempatan. Kami sama sama lulus dengan cemerlang didalam peperiksaaan SRP kami dan Shaza mendapat tempat di sekolah teknik di ibukota manakala aku mendapat tempat di sebuah sekolah berasrama penuh di NS. Maka kisah cinta monyet kami tetap bersambung. Setiap kali bercuti kami tidak akan mensia-siakan masa untuk melakukan aktiviti kami.
cerita awek melayu main pantat, seks melayuboleh

Pesta Seks Dengan Mantan Pacar – 1

$
0
0


Aku punya teman SMU dulu. Hubungan kami sangat baik, karena kami sama-sama aktif di OSIS. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Australia, sedangkan aku, karena keadaan ekonomi yang pas-pasan, puas menamatkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah. Setelah lulus, aku bekerja di Jakarta. Entah suatu kebetulan atau bukan, saat bekerja di salah satu perusahaan swasta, aku bertemu kembali dengan Anna, yang bekerja di perusahaan rekanan perusahaan kami. Kami bertemu waktu ada penandatanganan kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan tempatku bekerja. Kami pun kembali akrab setelah tidak bertemu sepuluh tahun. Ia masih tetap cantik seperti dulu. Dari ceritanya, aku dapatkan informasi bahwa ia memperoleh master di bidang marketing. Selain itu, sama sepertiku, ia telah tiga tahun menikah, suaminya orang Jawa Timur, tetapi mereka belum dikaruniai anak; sedangkan aku ketika itu masih lajang. Usai kerja, kami suka pulang bareng, sebab rumahnya searah denganku. Kadang-kadang jika ia dijemput suaminya, aku ikut numpang mobil mereka.




Aku tak pernah terpikir kalau temanku Anna memiliki suatu rahasia yang suaminya sendiri pun tak pernah tahu. Suatu ketik – kuingat waktu itu hari kamis – aku ikut pulang di mobil mereka, kudengar Anna berkata pada suaminya,




“Pa, lusa aku ulang tahun yang ke-28, kan? Aku akan minta hadiah istimewa darimu. Boleh kan?”




Sambil menyetir, suaminya menjawab, “Ok, hadiah apa rupanya yang kau minta, sayang?”




“Hmmm, akan kusebutkan nanti malam waktu kita ….” sambil tersenyum dan mengerlingkan mata penuh arti.




Suaminya bergumam, “Beginilah istriku. Kalau ada maunya, harus dituruti. Kalau tidak kesampaian, bisa pecah perang Irak.” Kemudian tak berapa lama, ia melanjutkan, “Gimana Gus, waktu SMU dulu, apa gitu juga gayanya?”




Kujawab, “Yah, begitulah dia. Waktu jadi aku ketua dan dia sekretaris OSIS, dia terus yang berkuasa, walaupun program kerja aku yang nyusun.”




“Idiiiih, jahat lu Gus, buka kartu!” teriak Anna sambil mencubit lenganku pelan.




Suaminya dan aku tertawa. Sambil kuraba bekas cubitannya yang agak pedas, tetapi memiliki nuansa romantis, kubayangkan betapa bahagianya suaminya beristrikan Anna yang cantik, pintar dan pandai bergaul.




Aku kemudian turun di jalan depan kompleks perumahan mereka dan melanjutkan naik angkot ke arah rumahku yang letaknya tinggal 3 km lagi.




Aku sudah lupa akan percakapan di mobil mereka itu, ketika malam minggu, aku cuma duduk-duduk di rumah sambil menonton acara televisi yang tidak menarik, tiba-tiba kudengar dering telepon.




“Gus, kau ada acara? Anna dan aku sedang merayakan ulang tahunnya. Datanglah ke rumah kami. Dia sudah marah-marah, sebab baru tadi aku bilang mau undang kau makan bersama kami. Ok, jangan lama-lama ya?” suara Dicky, suami Anna terdengar.




“Wah, kebetulan Mas, aku sedang bete nich di rumah. Aku datang sekitar 20 menit lagi ya?” jawabku.




“Baiklah, kami tunggu,” katanya sambil meletakkan gagang telepon.




Aku bersiap-siap mengenakan baju hem yang agak pantas, kupikir tak enak juga hanya pakai kaos. Sepeda motor kukeluarkan dan segera menuju rumah Dicky dan Anna.




Setibanya di sana, kuketuk pintu. Anna membuka pintu. Kulihat gaunnya begitu indah membalut tubuhnya. Potongan gaunnya di bagian dada agak rendah, sehingga menampakkan belahan payudaranya yang sejak SMU dulu kukagumi, sebab pernah kulihat keindahannya tanpa sengaja waktu ia berganti baju saat olah raga dulu. Kusalami dia sambil berkata, “Selamat ulang tahun, ya An! Panjang umur, murah rejeki, cepat dapat momongan, rukun terus dalam rumah tangga”




Tanpa kuduga, tanganku disambut dengan hangatnya sambil diberikannya pipinya mencium pipiku. Yang lebih tak terduga, pinggiran bibirnya – entah disengaja atau tidak – menyentuh tepi bibirku juga. “Trims ya Gus,” katanya. Aku masuk dan mendapati Dicky sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.




Dicky dan Anna mengajakku makan malam bersama. Cukup mewah makan malam tersebut, sebab kulihat makanan restoran yang dipesan mereka. Ditambah makanan penutup berupa puding dan beragam buah-buahan membuatku amat kenyang. Usai makan buah-buahan, Dicky ke ruang bar mini dekat kamar tidur mereka dan mengambil sebotol champagne. “Wah, apa lagi nich?” tanyaku dalam hati.




“Ayo Gus, kita bersulang demi Anna yang kita cintai,” kata suaminya, sambil memberikan gelas kepadaku dan menuangkan minuman keras tersebut. Kami bertiga minum sambil bercerita dan tertawa. Usai makan, kami berdua kembali ke ruang tamu, sedangkan Anna membereskan meja makan.




Dicky dan aku asyik menonton acara televisi, ketika kulihat dengan ekor mataku, Anna mendatangi kami berdua. “Mas, ganti acaranya dong, aku mau nonton film aja! Bosen acara TV gitu-gitu terus,” rajuknya kepada suaminya.




Dicky menuju bufet tempat kepingan audio video dan sambil berkata padaku, ia mengganti acara televisi dengan film, “Nah, gitulah istriku tersayang, Gus. Kalau lagi ada maunya, jangan sampai tidak dituruti.”




Kami tertawa sambil duduk bertiga. Aku agak kaget waktu menyaksikan, ternyata film yang diputar Dicky adalah film dewasa alias blue film. “Pernah nonton film begini, Gus? Jangan bohong, pria seperti kita jaman SMP saja sudah baca Playboy dulu, bukan?”




“He .. he .. he .. nonton sich jangan ditanya lagi, Mas. Udah sering. Prakteknya yang belum,” tukasku sambil meringis. Agak risih juga nonton bertiga Anna dan suaminya, sebab biasanya aku nonton sendirian atau bersama-sama teman pria.




“Anna kemarin minta kita nonton BF bertiga. Katanya demi persahabatan,” ujar suaminya.




“Ya Gus, bosen sich, cuma nonton berdua. Sekali-sekali variasi, boleh kan?” kata Anna menyambung ucapan suaminya dan duduk semakin rapat ke suaminya.




Kami bertiga nonton adegan film. Mula-mula seorang perempuan Asia main dengan pria bule. Lalu pria Asia dengan seorang perempuan Amerika Latin dan seorang perempuan bule. Wah, luar biasa, batinku sambil melirik Anna yang mulai duduk gelisah. Kulihat suami Anna sesekali mencium bibir Anna dan tangannya yang semula memeluk bahu Anna, mulai turun meraba-raba tepi payudara Anna dari luar bajunya. Cerita ketiga semakin panas, sebab pemainnya adalah seorang perempuan Asia yang cantik dan bertubuh indah dan dua orang pria, yang satu Amerika Latin dan yang satunya lagi bule. Si perempuan diciumi bibir lalu payudaranya oleh si pria bule, sedang si pria Amerika Latin membuka perlahan-lahan rok dan celana dalam si perempuan sambil menciumi lutut dan pahanya. Kedua pria tersebut menelentangkan si perempuan di sofa, yang satu menciumi dan meremas payudaranya, sedang yang lain menciumi celah-celah paha. Adegan itu dilakukan secara bergantian dan akhirnya si pria bule menempatkan penisnya ke klitoris si perempuan hingga si perempuan merintih-rintih. Rintihannya makin menjadi-jadi sewaktu penis tersebut mulai memasuki vaginanya; di bagian atas, payudaranya diremas dan diciumi serta disedot si pria Amerika Latin. Si perempuan kemudian memegang pinggang si pria Amerika Latin dan mencari penisnya untuk diciumi dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Si pria memberikan penisnya sambil terus meremas payudara si perempuan. Begitulah, penis yang satu masuk keluar vaginanya, sedang penis yang lain masuk keluar mulutnya.




Aku merasakan penisku menegang di balik celana dan sesekali kuperbaiki dudukku sebab agak malu juga pada Anna yang melirik ke arah risleting celanaku. Aku merasa horny, tetapi apa daya, aku hanya penonton, sedangkan Anna dan Dicky, entah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Kukerling Dicky dan Anna yang sudah terpengaruh oleh film tersebut. Gaun Anna semakin turun dan payudaranya sudah semakin tampak. Benar-benar indah payudaranya, apalagi saat kulihat yang sebelah kiri dengan putingnya yang hitam kecoklatan, sudah menyembul keluar akibat jamahan tangan suaminya. Desahan Anna bercampur dengan suara si perempuan Asia di film yang kami saksikan. Mereka berdua tampak tidak peduli lagi dengan kehadiranku. Aku lama-lama segan juga, tetapi mau pamit kayaknya tidak etis. Kuluman bibir Dicky semakin turun ke leher Anna dan berlabuh di dada sebelah kiri. Bibirnya melumat puting sebelah kiri sambil tangan kanannya meremas-remas payudara kanan Anna. Gaun Anna hampir terbuka lebar di bagian dada.




Tiba-tiba Anna bangkit berdiri dan menuju dapur. Ia kemudian keluar dan membawa nampan berisi tiga gelas red wine. Ia sodorkan kepada kami berdua dan kembali ke dapur mengembalikan nampan.




Aku dan suaminya minum red wine ketika kurasakan dari arah belakangku Anna menunduk dan mencium bibirku tiba-tiba, “Mmmmfff, ahhh, An, jangan!” kataku sambil menolakkan wajahnya dengan memegang kedua pipinya.




Anna justru semakin merapatkan wajah dan tubuhnya dari arah atas tubuhku. Lidahnya masuk dengan lincahnya ke dalam mulutku sedangkan bibirnya menutup rapat bibirku, payudaranya kurasakan menekan belakang kepalaku. Aku masih mencoba melawan dan merasa malu diperlakukan demikian di depan suaminya. Rasa segan bercampur nafsu yang menggelora membuat wajahku semakin memanas, terlebih atas permainan bibir dan lidah Anna serta payudara yang ditekankan semakin kuat.




Kudengar suara suaminya, “Tak usah malu, Gus. Nikmati saja. Ini bagian dari permintaan spesial Anna kemarin. Kali ini ia tidak minta kado yang lain, tapi kehadiranmu.”




Aku berhasil melepaskan diri dari serangan Anna dan sambil terengah-engah kukatakan, “An, tolong … jangan perlakukan aku seperti tadi. Aku malu. Dicky, aku minta maaf, aku mau pulang saja.” Aku bergegas menuju pintu. Tapi tiba-tiba Anna menyusulku sambil memeluk pinggangku dari belakang. Sambil menangis ia berkata, “Gus, maafkan aku. Aku tidak mau kau pulang sekarang. Ayolah, kembali bersama kami.” Ia menarik tanganku duduk kembali.




Aku terduduk sambil menatap lantai, tak berani melihat wajah mereka berdua. Di seberangku, Dicky dan Anna duduk berjejer. Dicky berkata,




“Gus, tolonglah kami. Ini permintaan khusus Anna. Sebagai sahabat lamanya, kuharap kau tidak keberatan. Sekali lagi aku minta maaf. Kami sudah konsultasi dan berobat ke dokter agar Anna hamil. Ternyata bibitku tidak mampu membuahinya. Padahal kami saling mencintai, aku amat mencintainya, dia juga begitu terhadapku. Kami tidak mau cerai hanya oleh karena aku tidak bisa menghamilinya. Kami tidak mau mengangkat anak. Setelah kami bicara hati ke hati, kami sepakat meminta bantuanmu agar ia dapat hamil. Kami mau agar anak yang ada di dalam rumah tangga kami berasal dari rahimnya, walaupun bukan dari bibitku. Aku senang jika kau mau menolong kami.”




Aku tidak menjawab. Kucoba menatap mereka bergantian.




Kemudian Anna menambahkan kalimat suaminya, “Aku tahu ini berat buatmu. Jika aku bisa hamil olehmu, anak itu akan menjadi anak kami. Kami minta kerelaanmu,Gus. Demi persahabatan kita. Please!” katanya memohon dengan wajah mengiba dan kulihat airmatanya menetes di pipinya.




“Tapi, bagaimana dengan perasaan suamimu, An? Kau tidak apa-apa Dick?” tanyaku sambil menatap wajah mereka bergantian.




Keduanya menggelengkan kepala dan hampir serempak menjawab, “Tidak apa-apa.”




“Aku pernah cerita pada suamiku, bahwa dulu kau pernah punya hati padaku, tapi kutolak karena tidak mau diganggu urusan cinta,” papar Anna lagi.




“Ya Gus, Anna sudah ceritakan persahabatan kalian dulu. Aku dengar darinya, kau bukan orang yang suka jajan dan sejak dulu kau tidak nakal terhadap perempuan. Kami yakin kau bersih, tidak punya penyakit kelamin. Makanya kami sepakat menentukan dirimu sebagai ayah dari anak kami,” tambah suaminya. “Bagaimana Gus, kau setuju? Kau rela? Tolonglah kami ya!” pintanya mengiba.




Aku tidak menjawab. Hatiku tergetar. Tak menduga ada permintaan gila semacam ini dari sepasang suami istri yang salah satunya adalah sahabatku dulu. Namun di hati kecilku timbul keinginan untuk menolong mereka, meskipun di sisi lain hatiku, merasakan getar-getar cinta lama yang pernah timbul terhadap Anna.




“Gus, kau mau kan?” tanya Anna sambil berjalan ke arahku.




“Baiklah, asal kalian tidak menyesal dan jangan salahkan jika aku jadi benar-benar suka pada Anna nanti,” jawabku tanpa berani menatap muka mereka.




“Tak apa, Gus. Aku tak keberatan berbagi Anna denganmu. Aku tahu kau dulu tulus mencintai dia, pasti kau takkan menyakiti dia. Sama seperti aku, tak berniat menyakiti dirinya,” kata Dicky lagi.




Anna lalu duduk di lengan kursi yang kududuki sambil memegang daguku dan menengadahkan wajahku hingga wajah kami bersentuhan dan dengan lembut ia mencium kedua kelopak mataku, turun ke hidung, pipi dan akhirnya bibirku ia kecup lembut. Berbeda dengan ciumannya tadi, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa, sehingga kubalas lembut ciumannya. Aku hanyut dalam ciuman yang memabukkan. Sekelebat kulihat Dicky mengamati kami sambil mengelus-elus risleting celananya.




Anna mengajakku duduk ke sofa panjang, tempat Dicky berada. Kini ia diapit olehku dan suaminya di sebelah kanannya. Kami berdua terus berciuman. Adegan di video kulirik sekilas, suasana semakin panas sebab si perempuan Asia sudah disetubuhi oleh dua pria sekaligus, yang satu berada di bawah tubuhnya dengan penis menancap dalam vaginanya, sedangkan penis yang satu lagi memasuki analnya. Kedua penis tersebut masuk keluar secara berirama menambah keras rintihan dan jeritan nikmat si perempuan. Kami bertiga terpengaruh oleh tayangan demikian, sambil melihat film tersebut, aku terus menciumi wajah, bibir dan leher Anna, sementara suaminya sudah membuka gaun Anna, turun hingga sebatas pinggulnya hingga terpampanglah kini kedua payudaranya yang sintal.




Desahan Anna semakin liar ketika lidahku menggelitiki lehernya yang jenjang dan suaminya berganti memagut bibirnya. Bibir dan lidahku semakin turun menuju celah-celah payudaranya. Tangan kiriku meremas payudara kanannya sambil bibirku melumat puting payudara kirinya. Ia mengerang semakin kuat, ketika tangan kiriku turun ke pinggulnya dan mengelus-elus pinggul dan pinggangnya. Ciumanku semakin turun ke perutnya dan berhenti di pusarnya. Lama menciumi dan menggelitiki pusarnya, membuatnya makin menggeliat tak menentu. Suaminya kulihat berdiri dan membuka seluruh pakaiannya. Dicky kini dalam keadaan bugil dan memberikan penisnya untuk digelomoh Anna. Dengan bernafsu, Anna mencium kepala penis suaminya, batangnya dan akhirnya memasuk-keluarkan penis itu ke dalam mulutnya. Tangan kanannya memegang batang penis suaminya sambil bibir dan lidahnya terus melakukan aksinya. Kulihat penis suaminya agak panjang, lebih panjang dari punyaku, maklum suaminya lebih tinggi daripada aku, cocoklah Anna mendapat suami tinggi sebab tingginya 167 Cm, sama denganku.




Sambil terus memesrai penis suaminya, Anna mengangkat sedikit pantat dan pinggulnya seakan-akan memberikan kesempatan buatku melepaskan gaunnya sama sekali. Secara alamiah, kedua tanganku bergerak menurunkan gaunnya hingga ke lantai, sehingga tubuh Anna hanya tinggal ditutupi selembar kain segitiga di bagian bawahnya. Tangan kiri Anna bergerak cepat melepaskan celana dalamnya. Kini ia benar-benar telanjang, sama seperti suaminya. Anna duduk kembali sambil menelan penis suaminya, hingga pangkalnya. Ia sudah benar-benar dalam keadaan puncak birahi.




Aku mengambil posisi berlutut di celah-celah paha Anna. Kuamati sela-sela paha Anna. Vaginanya dihiasi rambut yang tipis, tapi teratur. Agaknya ia rajin merawat vaginanya, sebab rambut itu dicukur pada bagian labia, sehingga memperlihatkan belahan yang indah dengan klitoris yang tak kalah menariknya. Kuarahkan jari-jariku memegang klitorisnya. “Auuwww, aaahhh, enak Gus … terusin dong ….” Desisnya sambil menggeliatkan pinggulnya dengan indah.




Aku tidak menjawab, tetapi malah mendekatkan wajahku ke pahanya dan lidahku kujulurkan ke klitorisnya. “Ooooohhhh, nikmatnyaaaaa …..” desahnya sambil mempercepat gerakan mulutnya terhadap penis Dicky.




Kuciumi klitorisnya sambil sesekali melakuan gerakan menyedot. Klitorisnya sudah tegang sebesar biji kacang hijau. Indah sekali bentuknya, apalagi ketika kukuakkan labianya bagian atas klitorisnya. Kedua labianya kupegang dengan kedua tanganku dan kubuka lebar-lebar lalu dengan lembut kujulurkan lidahku menusuk ke dalam vaginanya. “Aaaaaahhhhhh …. Gusssss …. kau pintar banget!” rintihannya semakin meninggi. Aku melakukan gerakan mencium, menjilat, menusuk, menyedot secara bergantian, bahkan tak urung kuisap klitoris dan kedua labianya secara bergantian, hingga erangan dan rintihannya semakin keras. Cairan vaginanya mengalir semakin banyak. Kusedot dan kumasukkan ke dalam mulutku. Gurih rasanya. Kedua tangannya kini memegang belakang kepalaku dan menekankannya kuat-kuat ke pahanya sambil menggeliat-geliat seksi. Semakin lama gerakannya semakin kuat dan dengan suatu hentakan dahsyat, ia menekan dalam-dalam vaginanya ke wajahku. Agaknya ia sudah orgasme. Kurasakan aliran air menyembur dari dalam vaginanya. Rupa-rupanya cairan vaginanya bercampur dengan air seninya. Anehnya, aku tidak merasa jijik, bahkan kuisap seluruhnya dengan buas. Ia menolakkan kepalaku, mungkin merasa jengah karena kuisap seluruh cairannya, tanpa mau menyisakan sedikit pun. Aku tidak mengikuti perlakuannya, tapi terus menekan wajahku menjilati seluruh cairannya yang menetes dan mengalir ke pahanya.




Aku masih bersimpuh di celah-celah paha Anna, ketika ia mendekatkan wajahnya mencium bibirku. “Makasih ya Gus, kamu pintar banget bikin aku puas!”




Kulihat Dicky terpengaruh atas orgasme istrinya, ia berdiri dan berkata, “Ayo sayang, aku belum dapet nih!”




“Aaahh, aku masih capek, tapi ya dech. Aku di bawah ya,” sambutnya sambil menelentangkan tubuh di sofa panjang tersebut. Suaminya mengambil posisi di sela-sela paha Anna dan menggesek-gesekkan penisnya ke klitoris Anna. Anna kembali naik birahi atas perlakuan Dicky. Makin lama Dicky memasukkan penisnya semakin dalam ke dalam vagina Anna. Anna membalas dengan membuka lebar-lebar pahanya. Kedua kakinya dipentang dan dipegang oleh kedua tangan suaminya. Anna lalu mengisyaratkan aku mendekatinya. Aku jalan mendekati wajahnya. Ia lalu membuka celana panjangku hingga melorot ke lantai. Celana dalamku pun dibukainya dengan ganas dan kedua tangannya memegang penisku. Sambil menyentuh penisku, perlahan-lahan ia dekatkan wajahnya ke arah pahaku dan menjilat kepala penisku. “Ahhh, ssshhh, Ann …. Nikmatnyaaaa,” desahku sambil membuka bajuku. Kini kami bertiga benar-benar seperti bayi, telanjang bulat. Anehnya, aku tidak merasa malu seperti mula-mula. Adegan yang hanya kulihat dulu di blue film, kini benar-benar kualami dan kupraktekkan sendiri. Gila! Tapi akal sehatku sudah dikalahkan. Entah oleh rasa suka pada Anna atau karena hasrat liarku yang terpendam selama ini.




Anna semakin liar bergerak menikmati tusukan penis suaminya sambil melumat penisku. Kedua tanganku tidak mau tinggal diam dan meremas-remas kedua payudara Anna dengan putingnya yang semakin mencuat bagaikan stupa candi.




Bersambung . . . . . . .

Cikaro Expert

$
0
0

Video Lucah : Cikaro Expert - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Cikaro Expert   Melayu Boleh.Com

Gadis Melayu Plentong Part 1

$
0
0

Video Lucah : Gadis Melayu Plentong Part 1 - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Melayu Plentong Part 1   Melayu Boleh.Com

vedio lucah, video sex remaja melayu, video seks gadis melayu, vidoe lucah, video lucah remaja Melayu, gadis remaja koleksi vedio lucah, video lucah remaja, Seks Remaja Melayu, video luncah, remaja melayu sex, tag gadis, puki video, gadis melayu belu, perempuan melayu, filipina video sex lucah, koleksi video sex gadis melayu, cerita seks remaja melayu, sek remaja melayu, bertudung sex, video seks remaja melayu

Isteri Muda Pulang Kerja

$
0
0

Video Lucah : Isteri Muda Pulang Kerja - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Isteri Muda Pulang Kerja   Melayu Boleh.Com

awek gersang melancap, melayu sex ustazah, sex isteri muda, Bertudung tapi nampak tetek, Melayu Isteri Sex, sex bini muda malay boleh, sex pulang sekolah malay boleh, video isteri muda kehausan sex, xwx sex istri gersang masa di tgak suami

Cinta pertamaku

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Hi pembaca yang setia, aku baru pertama menulis di sini, dan aku sekarang ingin berbagi pengalamanku kepada pembaca sekalian. Aku berbagi pengalaman ini karena menurut aku ini adalah hal yang paling indah yang pernah aku alami. Aku akan mulai dengan perkenalan singkat, namaku Azwin, usiaku 19 tahun, sekarang aku sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku mempunyai sifat pemalu yang sejak dulu menjadi hambatan bagiku dalam menjalin hubungan dengan lawan jenisku. Peristiwa yang aku alami ini ternyata mengubah hidupku menjadi luar biasa, lebih dari yang aku bisa bayangkan.

Perjalananku dimulai ketika aku pulang ke Jakarta pada saat liburan semester. Liburanku berawal dari tanggal 27 Juli sampai dengan 13 September, aku berada di Jakarta sudah sejak tanggal 30 Juli. Dalam liburan ini aku berkunjung ke rumah beberapa temanku, diantaranya adalah seorang teman lamaku Silvi yang sudah sejak SMU tidak pernah bertemu. Kalau kuhitung-hitung sudah sekitar satu tahun aku tidak bertemu dia. Sejak aku pertama kali bertemu dia aku langsung jatuh cinta.

Aku melihat Silvi sebagai sosok perempuan yang paling sempurna, [The Angel From Heaven!], rambut hitam yang sepanjang bahu, wajah super cantik, body bagaikan supermodel, payudara yang indah meskipun hanya bisa dilihat dari luar seragam sekolah, dan bokong yang membuat mata cowok manapun mengikutinya kemana pun ia pergi. Betapa inginnya aku menjadi bra atau celana dalam yang selalu dipakainya, jadi kursi yang selalu didudukinya, jadi tempat tidur yang selalu ditidurinya, atau jadi sabun yang selalu menjelajahi tubuhnya. Aku selalu membayangkan bagaimana seandainya Silvi menjadi pacarku.

Waktu itu kelas dua SMU. Dia kelas 2-4 dan aku kelas 2-3. Aku mendekati dia dengan cara menjadi temannya yang paling baik. Aku tidak berani mengutarakan perasaanku kepada dia, akibatnya dia tergaet oleh orang lain. Hasil yang aku terima adalah aku hanya dianggap sebagai temannya. Setelah tamat SMU kerinduanku makin memuncak, aku memikirkannya setiap aku mau tidur, mau makan, mau mandi, mau gosok gigi, mau berangkat ke kampus, mau nonton VCD porno, mau masturbasi, setiap mau melakukan apapun. [Even we're apart, you will always in my heart, Silvi]. Maka dari itu aku memberanikan diri untuk mengunjungi dia mumpung masih liburan. Untuk memastikan dia ada di rumah, aku meneleponnya.

"Halo, bisa bicara dengan Silvi?" tanyaku menyapa.
"Iya, ini Silvi sendiri, ini siapa ya?" balasnya.
"Hei Sil, gimana kabar lo? masih inget gue ngga?" kataku bersikap sok tenang.
"Hmm.. siapa ya? ini Dimas ya? jangan iseng dech, gue tau ini elo kan?" katanya menebak.
"Dimas siapa.. ngaco ah.. ini gue Azwin.."
"Azwin? hei.. pa kabar juga? gue baik2 aja.. udah berapa lama sich? setahun ada kali ya.."
"Iya.. eh Sil gimana kabar lo ma si.. itu tuch.."
"Sama sapa?"
"Itu lho.. si Romeo.. hi.. hi.."
".."
"Halo Sil.. gue salah ngomong ya..? haloo.."
".. ngga.. kok.. gue.." katanya sambil menangis.
".. Silvi ga perlu ceritain kok kalo Silvi rasa itu bikin sakit.." kataku berusaha menenangkannya.
".. Azwin.. bisa.. ga.. dateng.. ke.. rumah.. Silvi..?" lanjutnya.
"Azwin pasti kesana.. Silvi tunggu aja ya.. Azwin pasti datang.." jawabku.
".. cepet ya.. please.." katanya masih menangis.

Aku langsung pergi ke rumahnya begitu telepon ku tutup. Selama perjalanan aku mulai berpikir apa Silvia baik-baik saja.. aku berharap dia tidak melakukan sesuatu yang ceroboh. Kira-kira 30 menit kemudian aku tiba di rumahnya. Aku lihat dia sudah menungguku di pintu depan. Aku parkir mobilku di tepat di depan rumahnya. Aku langsung berjalan kearahnya dimana kulihat cewek yang sangat kusayangi meneteskan airmatanya. Belum sempat ku tanya alasan mengapa ia menangis, dengan tiba-tiba dia menarik tanganku dan membawaku ke dalam rumah. Kami kemudian duduk di sofa dan dia mulai menceritakan masalahnya. Tapi beberapa menit kemudian tanpa sadar aku melingkarkan tanganku di bahunya, namun anehnya dia tidak merasa canggung ataupun risih, malah dia menyandarkan kepalanya ke bahuku.

Aku pun tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak pernah berani aku katakan kepadanya.
"Silvi, dari dulu ada hal yang aku pengen bilang ke kamu.."
"Azwin bener-bener sayang sama Silvi.. Azwin selalu memikirkan Silvi.."
"Dari pertama kali kita kenalan, Azwin sudah suka ma Silvi.."
"Dan sekara.."

Belum selesai aku mengatakannya Silvi tiba-tiba menutup mulutku dengan tangannya. Dia kemudian mencium bibirku dengan lembut sekali, aku pun tanpa pikir panjang, kubalas ciumannya penuh cinta. Beberapa saat kami berciuman, kemudian Silvi mengatakan hal yang paling indah yang pernah aku dengar.

"Azwin.. sebenernya Silvi juga suka sama kamu"
".. dari dulu aku berharap kalo kamu itu yang mengajak Silvi nonton, makan.."
".. Silvi selalu berharap Azwin suatu saat bakal ngajak Silvi.."
"I love U.."

Langsung saja kucium bibir hangatnya dengan mesra. Kami berciuman cukup lama sampai akhirnya Silvi mengajakku ke kamarnya. Tujuannya sudah jelas, tempat tidur empuk yang masih tertata rapi. Ciuman kami terus berlanjut dimana kami sedikit demi sedikit saling melepaskan pakaian kami, kuangkat dasternya sambil ku meremas bokongnya yang sangat kenyal, "Gila.. empuk banget pantatnya.." kataku dalam hati melanjutkan meraba dan meremas bokong terseksi milik Silvi. Aku dulu hanya bisa melihat, sekarang aku bisa menikmatinya. Aku tahu masih banyak lagi yang lebih hebat dari cewek ini. Suara hatiku berkata "Dia cinta pertamamu, dan sekarang kamu memilikinya..".

Tanganku melanjutkan perjalanannya keatas, disana ia menemukan dua buah gundukan, dengan lembut ku remas dan perlahan kulepaskan dari penutupnya yang telah mengurungnya selama ini. Ternyata buah dada Silvi tampak sangat indah jika dilihat langsung. Bundar penuh dan putingnya berwarna coklat kemerah-merahan. Ukurannya pun benar-benar menakjubkan. Tepat dalam telapak tanganku. Penisku pun menjadi amat tegang. Aku merabanya dari bawah dan kemudian naik keatas dimana ku menemukan puting susu yang sudah mulai mengeras. Silvi pun bersuara ketika aku menjilatinya.

"Hmm.. enak.. Azwin.. terus.. ss.." desah Silvi,

Aku pun menuntunnya ke tempat tidur. Kami sudah seperti pasangan suami istri pada saat malam pengantin. Silvi duduk di tepi tempat tidur sedangkan aku masih berdiri. Silvi sudah tidak memakai bra tapi masih mengenakan celana dalam, kami saling bertatapan sejenak..

"Azwin.. Silvi mau melakukannya sama kamu.. Silvi melakukannya untuk kamu.."

Silvi pun kemudian melepaskan celana dalamku, dimana disana tersimpan milikku yang sangat berharga. Perlahan ia meraih penisku yang sudah teramat tegang dan menghisapnya.
"Ohh.. Silvi..", aku merasakan kenikmatan hebat.
Aku balas perlakuannya dengan meraba buah dadanya yang juga semakin tegang.
"Ahh.. Azwin.. terusin.. ahh.." lalu aku membuka celana dalam Silvi yang sudah agak basah.
Aku bisa melihat vagina yang di tumbuhi sedikit bulu, rupanya dia rajin mencukurnya. Langsung saja kuraba seluruh bagiannya berharap menemukan tempat yang paling sensitif.
"Aah.. teruss.. Azwin.. ohh.." Silvi mendesah, mendengarnya aku makin bersemangat.
Aku kemudian membawa Silvi ke tengah tempat tidur seraya mencium dan menjilati bagian tubuhnya yang paling intim itu.

"Aahh.. aku.. mo.. keluarr.. ohh.. sshh.." Silvi mengerang dan menjambak rambutku, Silvi orgasme saat itu, cairan kenikmatannya banyak sekali yang keluar.
Aku menciumnya bibirnya dan terus meremas-remas buah dadanya, lalu kulumat puting susunya seperti anak kecil mengemut permen kesukaannya.
"Ahh.. sshh.. aahh.. sshh.." Silvi mengerang tak karuan.
Penisku yang sudah agak melemas kembali tegang ketika Silvi mengulumnya sebagai balas budi.
"Ohh.. Silvi.. you.. are.the.. best." kenikmatanku memuncak ketika aku merasa aku akan orgasme.
"Ahh.. sshh.. Silvii.." croot.. croott.. crot.. aku menyemprotkan maniku kedalam mulut Silvi, dan ia pun menelannya.

Kami berada dalam kondisi sangat bergairah. Aku tetap menggerayangi tubuh Silvi supaya ia terus merasa "Panas", beberapa saat kemudian penisku yang sudah kembali tegang dan tampaknya sudah siap mencelupkan diri kedalam kolam kenikmatan. Dalam posisi Silvi terlentang dan aku diatasnya, aku menuntun penisku [14x3cm] ke arah lubang surga milik Silvi. Perlahan aku dorong penuh percaya diri, terlihat wajah Silvi agak menahan sakit.
"Ahh.. pelan-pelan.. sayang.. ohh..".
Aku dorong lebih dalam lagi meskipun agak sempit, "oh God.. gila.. memeknya ngejepit penis gue kenceng banget!" kataku dalam hati. Aku berpikir "jangan-jangan Silvi masih perawan". Kemudian penisku seperti tertahan sesuatu, kupaksa masuk.
"ahh..!" pekik Silvi, kurasa aku menembus selaput daranya, ternyata benar Silvi masih perawan. Lalu perlahan kuayun pinggulku.

"Oh.. sshh.. aah.. ohh.. hmm..", kami saling mendesah menikmati setiap gesekan, vagina Silvi benar-benar rapat, dan ototnya terus memijat penisku tanpa ampun.
"Ohh.. sshh.. ahh.. sshh.. ohh.." dan kemudian tanpa mencabut penisku, aku mengganti posisi, aku dibawah, dan kini giliran Silvi yang bergerak.
"Ohh.. ah.. ssh.. Azwin.. enaakk.. terus.. ss" gerakan Silvi aku imbangi, aku meremas buah dada Silvi dan sekali-sekali aku mengangkat tubuhku untuk menghisap dan menjilati puting susunya.
Tiba-tiba tubuh Silvi kejang, "Aah.. aku.. mauu.. keluarr.. ohh.."

Aku merasakan semprotan cairan vagina Silvi membasahi kepala penisku, terasa hangat dan nikmat. Kami dalam posisi ini agak lama, dimana variasi hanya dalam bentuk ciuman, hisapan puting susu. Kemudian aku merasakan adanya desakan di pangkal penisku, aku lalu menggerakkan pinggulku naik turun, dibantu Silvi yang juga bergerak naik turun.
"Ohh.. sshh.. ohh.. SSHH.." aku merasa akan orgasme, aku lalu mempercepat gerakanku, tiba-tiba tubuh Silvi kembali mengejang, namun kali ini lebih kuat, dan vaginanya pun menjadi lebih sempit, otot-ototnya memijat lebih hebat.
"OOHH.. Silvi.. mau.. kkee.. ke.. AAHH.." Silvi mencengkeram bahuku keras sekali.
"OOHH.. AHH.. Azwinn.. ga.. kuat.." Aku langsung menancapkan penisku sampai habis, kupeluk cintaku seerat-eratnya dan.. "Croot.. croot.. croott" aku dan Silvi orgasme bersama, bersama mencapai kenikmatan. Aku memeluk Silvi seperti tak akan kulepaskan, dia cintaku yang pertama, cinta pertamaku yang hebat, cinta pertamaku yang nikmat. Kami sudah menjadi sepasang kekasih. Aku sadar Silvi telah memberikan mahkotanya kepadaku.

"Baby you're all that i want, and you're lying here in my arms"
"I love u so much Silvi" kataku lembut seraya mencium bibirnya yang basah namun lembut.
Ini pertama kali Silvi bercinta, dia pertama kali bercinta denganku, aku bercinta dengan cinta pertamaku. Aku mengalami hal yang terindah dalam hidupku.

Kami masih dalam keadaan telanjang, duduk berhadapan, Silvi kupangku diatas pahaku, kami tidak berbicara sepatah kata pun, kami hanya saling memandang, saling tersenyum, sesekali kucium bibirnya, kubelai rambutnya, dan kuhapus airmata bahagianya yang mengalir menuruni pipinya.

"Silvi.. Aku sangat mencintai kamu sepenuh hati Azwin, kamu adalah hal terindah yang pernah terjadi untukku, Azwin ngga bakal ninggalin Silvi, Azwin akan selalu ada untuk Silvi.." kemudian kuberikan ciuman terhangat dan termanis untuk Silvi-ku.

Aku akhirnya mendapatkan cintaku, cinta pertamaku.

Sampai saat ini aku berpacaran dengan Silvi, kami bercinta kapan saja kami mau, baik itu di rumah Silvi ataupun di rumahku. Kami selalu ingin merasakan kenikmatan dunia itu berulang kali.

Tamat

atis malaysia bogel, foto chubby bogel, di perkosa melayu, cerpan lucah cinta, cerita terindah hidupku lucah, cerita sex pertama ku malaysia, cerita remaja diperkosa kekasih melayu, cerita melayu cinta malaysia, cerita cinta luca, pepek azwin

Awek Liar Part 2

$
0
0

Video Lucah : Awek Liar Part 2 - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Awek Liar Part 2   Melayu Boleh.Com

www awekliar com, video belasah bini kawan porn

Macam Macam Gaya

$
0
0

Video Lucah : Macam Macam Gaya - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Macam Macam Gaya   Melayu Boleh.Com

melayu boleh tembam, gambar kongkek gadis melayu macam2 gaya

Tak Buka Pakaian Seragam

$
0
0

Video Lucah : Tak Buka Pakaian Seragam - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Tak Buka Pakaian Seragam   Melayu Boleh.Com

melayu boleh janda, tudung buka baju, buka lucah, Gambar bogel wanita melayu 2015, luncah buka, video gadis melayu buka pakaian, video janda buka pakaian, video sex baju tudung, video sex onani melayu
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live