Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Bini Ngandung ajak Main

$
0
0

Video Lucah : Bini Ngandung ajak Main - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Bini Ngandung ajak Main   Melayu Boleh.Com

lucah bini melayu, main dengan cina, videolucah, zex melayu, janda cina main sex, main dgn anak cina, main dgn cina, janda ajak main, video lucah bini, melayu main dengan cina, video lucah awek cina, main dengan bini cina, vidoe lucah cina, main bini cina, main dengan awek cina, cina main, bini ajak main, main awek cina, melayu main ngn cina sex, adulttv com

tetek besar awek tudung

$
0
0

Gambar Bogel tetek besar awek tudung   Melayu Boleh.Com

Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel tetek besar awek tudung. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.

awek tunjuk tetek besar, awek tetek besar bogel, tetek tegang, melayu tudung tetek besar, awek bertudung tunjuk tetek, pakai tudung tunjuk tetek, awek tetek bulat, melayu tunjuk tetek besar, tudung bogel tetek besar, sex jilbab melayu, pepek awek tudung, awek tetek beso, Gambar awek bogel tetek besar, Gambar awek melayu bertudung tetek besar, bertudung tetek, gambar awek melayu tunjuk tetek, sex tetek besar, bertudung porn, tetek besar bertudung, Awek bogel tunjuk tetek besar

Singapore Scandal

$
0
0

Video Lucah : Singapore Scandal - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Singapore Scandal   Melayu Boleh.Com

melayu singapura rosak, video anak melayu rosak, anak dara singapore lucah, video melayu pore, video lucah perempuan muda melayu singapura, singapura nakal video lucah, seks malay melancap, melayu singapura video melancap, melayu Singapura nakal, melayu s pore sex, melayu s, malayu sex scandl vedou, koleksi bronoty gambar bogel gadis tudung, iskandal lucah cun, cerita lucah anak dara singapura, awek melayu singapore melancap, anak melayu singapura nakal rosak, anak dara singapura bogel, videomelayu singapura rosak

Skodeng Hanim

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Hanim gadis muda jelita, usianya baru sembilan belas tahun, hidup bersama ibu dan ayah tirinya. Ayah kandungnya telah meninggal dunia lapan tahun yang lalu. Rupanya ayah tirinya yang baru berusia tiga puluh enam tahun itu, telah lama menaruh rasa untuk merasmikan dara Hanim yang masih segar itu. Ayah tiri Hanim meneguk air liur setiap menyaksikan pinggang, bontot dan pantat Hanim yang indah dan seksi, apalagi bila Hanim sedang baring di atas lantai dengan pakaian seadanya. Daud memandang dengan ghairah. Timbullah hasratnya untuk menyaksikan tubuh anak tirinya yang cantik tanpa pakaian.

Daud mendapat akal, suatu hari ketika Hanim dan ibunya sedang keluar rumah, Daud bekerja keras membuat lubang di dinding bilik mandi yang hanya dibuat dari papan.Suatu hari ketika Hanim hendak pergi mandi Daud bersiap menunggu sambil mengintip dari lubang bilik mandi yang telah dibuatnya, Hanim memasuki kamar mandi dengan hanya mengenakan kain tuala di tubuhnya, setelah mengunci pintu kamar mandi dengan tanpa ragu Hanim melepaskan tualanya, Daud menelan liurnya menyaksikan pemandangan indah yang terpampang di depan matanya, pemandangan indah yang berasal dari tubuh indah anak tirinya, tubuh yang begitu sekal padat dan ramping itu membuat gairah Daud bergejolak, apalagi sepasang payudara yang begitu tegang dengan sepasang puting susu berwarna merah jambu menghias indah di puncak payudara yang tegang itu, mata Daud memandang ke arah celah kangkang Hanim kelihatan bulu-bulu halus indah menghias di sekitar belahan pantat Hanim yang tembam.

Gambar Bogel Skodeng Hanim   Melayu Boleh.Com

Semua itu membuat dada Daud bergetar menahan nafsu, membuatnya semakin bernafsu ingin menikmati keindahan yang sedang terpampang di depan matanya. Daud tahu Hanim sering keluar dari biliknya pada malam hari untuk mencuci muka sebelum tidur. Pada malam berikutnya, Daud dengan sabar menunggu. Semasa Hanim masuk ke bilik mandi, Daud dengan senyap masuk ke bilik Hanim. Daud menunggu dengan jantung berdebar keras, Hanim masuk kembali ke dalam biliknya dan mengunci pintu Daud muncul dari belakang almari, Hanim terkejut, mulutnya ternganga, dengan pantas Daud meletakkan jari telunjuk ke mulutnya, isyarat agar Hanim jangan berteriak, Hanim undur beberapa langkah dengan perasaan takut. Daud bergerak ke arahnya dan tiba-tiba Hanim ingin menjerit, tetapi Daud dengan cepat menutup mulutnya. "Jangan menjerit!", Daud mengancam. Hanim semakin ketakutan, badannya gemetar. Daud memeluk gadis yang masih murni itu, menciumi bibirnya bertubi-tubi. Hanim terengah-engah. "Jangan takut, nanti kuberikan duit", kata Daud dengan nafas menggebu-gebu.

Bibir Hanim terus diciumi, gadis itu memejamkan matanya, merasakan nikmat, dengan mulut terbuka. Tanpa sadar, rontaan Hanim mulai lemah, bahkan kedua lengannya memanggut bahu Daud. Sekilas terbayang adegan di buku lucah yang pernah dilihatnya.Alangkah gembiranya Daud ketika Hanim mulai membalas ciuman-ciumanya .

"Pak, Pak jangan...!", Walaupun mulutnya berkata jangan, tetapi Hanim tidak menentang apabila gaunnya di lepas. Dalam sekelip mata, Hanim hanya mengenakan coli dan seluar dalam saja, itupun tidak bertahan lama. Daud membuka bajunya sendiri. Hanim melarikan diri ke tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut, Hanim menghadap dinding, menunggu dengan dada bergetar, di hatinya terjadi pertentangan antara nafsu dan keinginan untuk mempertahankan kehormatannya, namun nafsulah yang menang. Selimut yang menutupi tubuh ditarik, Hanim dipeluk dari belakang dan dirasakannya hangatnya batang pelir Daud menunjal dan menggesek-gesek di belahan bontotnya, Hanim menggigil.Dengan bernafsu Daud menciumi tengkuk Hanim, gadis itu menggelinjang-gelinjang, rasa nikmat menyelusup ke dalam diriya.

Daud membalikkan tubuh Hanim hingga telentang, gadis itu meronta hendak melepaskan diri, Daud menindihnya, tangannya meraba-raba benjolan buah dada Hanim. Dada yang mengkal dan montok, yang selama beberapa hari ini mengisi khayalan Daud. Kembali rontaan-rontaan Hanim melemah, dirasakannya kenikmatan pada buah dadanya, yang diciumi Daud dengan berganti-ganti. Dada yang kenyal dan masih segar itu bergetar-getar, Daud membuka mulutnya dan menghisap putingnya yang merah jambu. Hanim menjerit lemah dan terus tenggelam dalam erangan kenikmatan.

"Pak, mm.., mm.., ja..ngan ssshh mmphh..., sshh..".Akhirnya Hanim tidak lagi memberontak, dibiarkannya payudara kiri dan kanannya dijilati dan dihisap oleh Daud. Aroma harum yang terpancar dari tubuh gadis itu benar-benar menyegarkan, membuat rangsangan berahi Daud semakin naik. Kedua bukit indah Hanim semakin mengeras dan membesar, puting yang belum pernah dihisap oleh sesiapa itu kian indah menawan, Daud terus mengulum dan mengulumnya terus.
"Pak, Saya.., takuut", Suara Hanim mendesah lembut.
"Jangan takut, tidak apa-apa..", dengan napas memburu.
"Ibu, pak. Nanti ibu bangun.., sshh.., aah..".
"aakh.., ibumu tidak akan bangun sampai besok pagi, dia sudah aku beri ubat tidur".

Hanim mulai mendesah lebih bergairah ketika tangan Daud mulai bermain di bukit pantatnya yang membengkak. Daud menekan-nekan bukit indah itu.

"Pantat Hanim tembam sungguh", bisik Daud sambil berkali-kali meneguk air liurnya, tangan Daud menguak belahan pantat. Hanim yang pada mulanya mengatupkan pahanya rapat-rapat kini mulai mengendurkannya. Sentuhan-sentuhan tangan Daud yang romantis mendatangkan rasa nikmat bukan kepalang apalagi batang pelir lelaki yang tegak itu, menggesek-gesek hangat di paha Hanim dan berdenyut-denyut.
Sebenarnya Hanim ingin sekali menggenggam batang pelir yang besarnya luar tembam itu.Sementara itu Daud menggosok-gosokkan tangannya ke pantat yang ditumbuhi rambut halus yang baru merintis indah menghiasi bukit itu. "Sssssh..., mmh..., sssh..., aakh..", Mata Hanim mengeliat-ngeliat dan pahanya pun dibuka. Daud menggesek-gesekkan kepala pelirnya di bibir pantat Hanim yang masih rapat walau sudah dikangkangkan. Secara naluriah Hanim menggenggam batang pelir Daud, ia merasa malu, keduanya saling berpandangan, Hanim malu sekali dan akan menarik kembali tangannya tetapi dicegah oleh Daud, sambil tersenyum, Ayah tiri yang telah dirasuk nafsu itu berkata, "Tidak apa-apa, Hanim! Genggamlah sayang, berbuatlah sesuka hatimu!".

Dan dengan dada berdegup Hanim tetap menggenggam batang pelir yang keras itu. Daud memejam mata menikmati belaian dan ramasan lembut pada batang pelirnya. Sementara itu tangan Daud mulai menjelajahi bahagian dalam pantat Hanim, gadis itu menjerit kecil berkali-kali. Bahagian dalam pantatnya telah basah dan licin, hujung jari Daud menyentuh-nyentuh kelentit Hanim. Hanim menggelinjang-gelinjang.

"Bagaimana Hanim?", tanya Daud.
"Sedap..., Paak!", Jawab Hanim.Daud semangkin rakus menggentel biji kelentit Hanim dengan jari tangannya. Lalu Daud menundukkan kepalanya ke arah celah kangkang Hanim. Dipandanginya belahan pantat yang begitu indahnya, menampakkan bahagian dalamnya yang kemerahan dan licin. Daud menguakkan bibir-bibir pantat itu, maka kelihatanlah kelentitnya dari balik bibir pantat Hanim, Daud tidak dapat menahan dirinya lagi, diciumnya kelentit Hanim dengan penuh nafsu. Hanim menjerit kecil.
"Kenapa Hanim? Sakit?", tanya Daud. Mariana menggelengkan kepalanya sambil mengangkat kakinya.

Dengan bernafsu Daud menjilati pantat Hanim dan lidahnya menerobos menjilat lubang pantat Hanim, menggentel dan membelai kelentitnya. Hanim semakin tidak tahan menerima gempuran lidah Daud, tiba-tiba dirasakannya dinding pantatnya berdenyut-denyut serta seluruh tubuhnya terasa menegang dan bersamaan dengan itu ia merasakan sesuatu seperti akan menyembur dari bahagian pantatnya yang paling dalam.

"aakh..., uuggh..., Paakk..", Hanim mendesah seiring menyemburnya air mani dari dasar lubuk pantatnya.
Sementara Daud tetap menjilati pantat Hanim bahkan Daud menghisap cairan yang licin dan kental yang menyembur dari pantat Hanim yang masih suci itu, dan menelannya."Sungguh nikmat air manimu Hanim", bisik Daud mesra di telinga Hanim. Sementara Hanim memandang dengan nafsu ke arah Daud, dan Daud mengerti apa yang diingini gadis itu, kerana diapun sudah tidak tahan seperti Hanim. Batang pelir Daud sudah keras menegang. Besar dan sangat panjang. Sedangkan pantat Hanim sudah berdenyut-denyut meminta pelir Daud yang besar menjelajahinya.

Maka Daud pun mengatur posisinya di atas tubuh Hanim. Mata Hanim terpejam, menantikan saat-saat mendebarkan itu. Batang pelir Daud mulai menggesek dari sudut ke sudut, menyentuh kelentit Hanim. Hanim memeluk dan membalas mencium bibir ayah tirinya bertubi-tubi. Dan akhirnya topi baja Daud mulai mencapai mulut lubang pantat Hanim yang masih liat dan sempit. Dan Daudpun menekan pantatnya. Hanim menjerit. Bagaikan kesetanan ia memeluk dengan kuat. Tubuhnya menggigil.

"Paak, oukh.., akh..., aakh..., ooough..., sakit Pak..", Hanim merintih-rintih, pecahlah sudah selaput daranya. Sedangkan Daud tidak menghiraukanya ia terus saja menyodokkan seluruh batang pelirnya dengan perlahan dan menariknya dengan perlahan pula, ini dilakukannya berulang kali. Sementara Hanim mulai merasakan kenikmatan yang tiada duanya yang pernah dirasakannya.
"Goyangkan bontotmu ke kanan dan ke kiri sayang!", bisik Daud sambil tetap menurun-naikkan pantatnya.
"Eeegh..., yaa..., aakkhh..., oough..", jawab Hanim dengan mendesah. Kini Hanim menggoyangkan bontotnya menuruti perintah ayahnya.

Dirasakannya kenikmatan yang luar biasa pada dinding-dinding pantatnya ketika batang pelir Daud mengaduk-aduk lubang pantatnya.

"Teee..., russ..., Paak..., eeggh..., nikmat..., ooough..!", erang Hanim. Daud semakin gencar menyodok-nyodok pantat Hanim, semakin cepat pula goyangan bontot Hanim mengimbanginya hingga,
"Ouuuughh..., sa.., saya..., nakkk..., keluar.., Paak..".
"Tahan..., sebentar..., sayang..., ooouggh..".Daud mulai mengejang, diapun hampir mencapai klimaksmya. "aaGhh...", jerit Hanim sambil menekan pantat Daud dengan kedua kakinya ketika ia mencapai puncak kenikmatannya. Bersamaan dengan tekanan kaki Hanim Daud menyodokkan pelirnya sedalam-dalamnya sambil menggeram kenikmatan,
"Eeegghh..., Ooouugh..". "Creeeet..., creeet..., creeeeeeeet..". Mengalirlah air mani Daud membasahi lubang pantat Hanim yang sudah dibanjiri oleh air mani Hanim. Merekapun mencapai puncak kenikmatannya. Keduanya terkulai lemas tak berdaya dalam kenikmatan yang luar biasa dengan posisi tubuh Daud masih menindih Hanim dan batang pelirnya masih menancap dalam lubang pantat Hanim.
kisah skodeng, Pidio lucah, kisah kaki skodeng, skodeng cerita lucah, cerita lucah skodeng awek, cerita luca remaja, kisah skideng, cerita lucahremaja di maindi air, cerita luncah Skodeng, tudung labuh kelentit, cerita lucah skodeng melayu, cerita lucah skodeng mandi, cerita lucah skoseng, cerita lucah remaja melayu menggesek kelentit, cerita lucah melayu skodeng, cerita lucah kak hanim, cerita lucah di rogol ayah, cerita lucah awek suci, cerita luca gadis melayu, cerita awek skodeng bernafsu

New Update…

$
0
0

Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap

Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel New Update...   Melayu Boleh.Com

melayu boleh collection, melayu bogel new, gabar awak sex, koleksi sangap, pic bertudung melayu seksi new, awek bogel new, gambar bogel new, gambar tudung bogel new, tudung bogel new, pic bogel new, Gambar wanita tudung bogel, awek kapit bogel, melayu boleh colection, gambar awek bogel new, Cipap kelantan, melayu sex gambar new, gambar melayu boleh collection, new melayu bogel, awek seksi bogel new, melayu boleh collection com

Dian

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Dian duduk termenung di atas sofa sambil menangis perlahan. Dia baru saja bergaduh dengan suaminya yang telah keluar pergi bekerja. Teresak- esak dia menahan sebak di atas sofa lembut itu. Dian hanya berkemban
dengan tuala saja menunggu suaminya pagi itu dan jika suaminya bernafsu dia akan rela mengangkang atau menonggeng ketika itu juga.

Tetapi, bukan saja suaminya memarahinya malahan dia tidak menjamah sikit pun sarapan yang disediakan. Dian tidak sedar pun ketika tuala kembannya terlondeh dek kerana kesedihannya. Tuala kemban yang
terlondeh itu akhirnya menyerlahkan kemontokan tubuh bogel Dian yang amat segar dan subur itu. Kulit tubuhnya gebu dan bersih tanpa cemar. Sememangnya Dian adalah wanita yang amat sempurna kecantikannya. Rambutnya yang paras bahu itu hitam dan sedikit beralun. Matanya bersinar lembut. Pipinya gebu dan licin. Bahu Dian tidak jatuh dan dadanya bidang sederhana. Buah dada Dian yang bersaiz 36B itu amat sempurna sekali bentuknya. Tegang dan bulat. Puting teteknya sederhana dan berwarna merah jambu.

Perut Dian tidak leper tapi tidak pula buncit. Pantat Dian berbulu halus amat tembam dan lembut. Tidak nampak langsung rekahnya walau selalu ditebuk oleh suaminya. Bontot Dian pula tiada tandingannya. Amat padat dan bulat. Malah bontotnya lentik dan lebar. Pehanya pula amat sempurna bentuknya, gebu dan bersih.

Begitu juga dengan betis wanita itu yang ibarat bunting padi. Malah pendek kata semuanya amat sempurna pada penglihatan sesiapapun. Dia menangis di atas sofa sambil berbaring mengiring. Ketika itu memang
jelas kelihatan pantat enaknya terkepit di antara peha gebunya. Sesiapapun yang memandang pasti akan dikuasai nafsu demi sekujur tubuh yang maha lazat dan maha subur itu.

Selama satu jam dia melayan kesedihannya dan tidak sedar akan kedatangan ayah kandungnya ke rumah. Uncle Yusof yang mempunyai kunci terus saja masuk ke rumah itu lalu mencari-cari anaknya kerana dia
telah biasa bertandang. Tapi hari itu adalah hari bersejarah dalam hidupnya kerana buat pertama kali selepas 18 tahun dia dapat melihat sekujur tubuh telanjang anak kandungnya sendiri. Uncle Yusof menemui anaknya Dian dalam keadaan bertelanjang di atas sofa di ruang tamu. Terbeliak matanya melihatkan sekujur tubuh ranum dalam keadaan mengiring yang dengan jelas menampakkan kegebuan peha dan betis Dian. Matanya terus tertumpu ke arah bibir pantat anaknya yang sungguh tembam dan bersih itu. Dian masih tidak menyedari kehadiran ayahnya, malah dia tidak menyedari bahawa tubuhnya dalam keadaan bogel setelah
tuala mandinya terlondeh tadi.

Gambar Bogel Dian   Melayu Boleh.Com

Uncle Yusof merasakan mukanya semakin panas dan menjadi merah. Di sebalik seluar dalam zakar Uncle Yusof mula mengeras dan membesar, penuh dengan nafsu jantan yang mula membuak-buak. Degupan jantungnya semakin kencang. Mana tidak, sudah begitu lama dia tidak melihat tubuh perempuan muda dalam keadaan bogel. Ini kan pula di depan matanya terpampang kesempurnaan tubuh anaknya, Dian yang berusia 26 tahun itu.

Seketika kemudian dia tersedar dari khayalannya, lalu merapati tubuh bogel anaknya yang masih teresak-esak lembut itu. Dia melabuhkan punggungnya ke atas sofa dan serentak dengan itu Dian menyedari kehadiran ayahnya di sisinya. Dalam kesedihan dia tidak menyedari bahawa dia sedang bertelanjang di hadapan ayah kandungnya sendiri. Secara spontan dia terus mendapatkan Uncle Yusof lalu memeluk erat ayah kesayangannya itu. Buah dada Dian yang mekar membulat itu melekap ke dada Uncle Yusof membuatkan orang tua itu semakin tidak keruan. Setelah beberapa saat Uncle Yusof mula bersuara, menangkis sendu anaknya yang sangat manja itu.
“Dian, kenapa Sayang?” Tanya Uncle Yusof lembut. Dian hanya tersedu-sedu cuba menahan tangisannya.
“Kenapa Dian menangis Sayang? Beritahu Ayah?” Tanya Uncle Yusof lagi sambil mengusap lembut rambut anaknya yang lembut itu.
“Ayah, Dian bergaduh dengan Kamal. Dia marahkan Dian. Dia tak jamah pun sarapan yang Dian sediakan tadi…”
Akhirnya gadis manja itu mendapat kudrat untuk bersuara. Uncle Yusof lalu memegang lembut muka comel anaknya sambil merenung sepasang mata yang bersinar akibat linangan air mata.
“Sudahlah Sayang, jangan menangis lagi. Nanti baiklah jadinya. Ayah tahu Kamal sangat sayangkan Dian. Sudahlah ya Manja. Bengkak mata Dian nanti.” Uncle Yusof memujuk. Di dalam hati Tuhan saja yang tahu betapa Uncle Yusof sedang menahan geram ke atas tubuh telanjang anaknya itu. Dian hanya mengangguk-angguk lemah, mengiyakan pujukan ayahnya itu.
Dia meletakkan kepalanya dengan manja ke atas bahu Uncle Yusof sambil mengesat air mata yang masih menitis dengan tuala mandinya. Barulah dia tersedar bahawa ketika itu dia dalam keadaan bogel sambil dipeluk erat oleh ayahnya. Keadaan agak terlewat kerana Uncle Yusof telah berjaya memberanikan dirinya untuk mengusap- usap lembut buah dada Dian. Telapak tangannya dapat merasakan betapa lembutnya kulit sepasang buah dada anaknya yang mekar membulat itu. Berdebar-debar Dian kerana dia sendiri pun tidak tahu apa yang patut dilakukan.

Hendak dimarahi, itu ayahnya sendiri. Dia tidak mahu memalukan ayah kesayangannya. Hendak dibiarkan, rasa bersalah pula. Dian membuat keputusan untuk membiarkan saja dengan harapan ayahnya itu menyedari
kesalahan berbuat begitu terhadap anak kandungnya sendiri. Dia tidak tahu bahawa harapannya itu kian pudar setelah Uncle Yusof semakin berani lalu mula menggentel lembut puting tetek Dian yang berwarna
merah jambu itu. Diulinya puting susu yang comel itu dengan lembut sehingga menyebabkan ia menjadi semakin tegang. Lima minit Uncle Yusof mengusap, membelai dan menggentel buah dada Dian.

Di sebalik seluar dalamnya zakar Uncle Yusof semakin mencanak kekerasan. Dia mula merasakan alat pembiakannya itu berdenyut-denyut dan menyantak-nyantak. Dada Uncle Yusof berdegup kencang menahan nafsu.

Kepedihan yang dirasakan di zakarnya membuatkan dia tidak tertahan lalu dengan selamba dia membuka kancing dan zip seluarnya. Seterusnya dia melondehkan seluar dan sekaligus seluar dalamnya sekali. Batang
zakar Uncle Yusof yang dari tadi seperti meronta untuk dibebaskan kini telah mencanak penuh kekerasan di depan mata anaknya sendiri.

Kini Dian dapat melihat dengan jelas kemegahan batang konek ayahnya yang sesungguhnya amat besar itu. Takuk kepala zakar Uncle Yusof mengembang penuh sehinggakan lubang kencingnya terbuka. Urat-urat
zakarnya menegang membuatkan zakar itu menyengguk-nyengguk dan mencanak-canak. Dian dapat melihat dengan jelas betapa besarnya kantung telur zakar ayah kandungnya itu.

Itulah zakar yang terbesar yang pernah dilihat seumur hidupnya. Dalam keadaan anaknya yang tergamam itu dia mengambil kesempatan lalu dengan lembut dia menarik tangan kanan Dian ke arah zakar kemegahannya itu. Dibuatnya supaya tangan Dian menggenggam batang pembiakannya lalu dia membantu tangan Dian mengusap-usap lembut batang itu dengan urutan atas-bawah.

Setiap kali genggaman Dian tiba ke arah takuk kepala zakar setiap kali itulah ia mengembang dengan sebesar-besarnya. Telapak tangan Dian yang lembut itu mengusap kulit batang zakar Uncle Yusof sehingga akhirnya lubang kencing orang tua itu menerbitkan cecair pekat air mazi. Dengan penuh nafsu Uncle Yusof memegang muka comel Dian lalu merenung sepasang mata ayu anak gadisnya itu. Secara selamba dia merapatkan bibirnya kepada bibir Dian lalu mengucup lembut bibir muda itu. Tangan Dian pula dengan otomatik mengusap batang ayahnya.

Uncle Yusof sudah mula menghisap lidah Dian yang manis itu sambil tangannya berterusan membelai buah dada Dian yang sempurna bentuknya itu. Setelah Uncle Yusof puas menghisap lidah Dian dia mula berdiri
megah di depan anaknya yang masih duduk itu. Dengan tanpa rasa malu dia menyingkap bajunya, dan melondehkan terus seluarnya.

Di hadapan mata Dian kini terserlah tubuh bogel ayah kandungnya sendiri. Tubuh Uncle Yusof sebenarnya masih tegap. Tapi apa yang menarik mata Dian adalah batang pembiakan ayahnya itu. Ia besar dan gemuk. Dua kali ganda saiz zakar suaminya, Kamal. Dalam keadaan Dian yang sedang duduk itu Uncle Yusof merapati lalu kini kepala zakarnya berada betul-betul di hadapan bibir mungil Dian. Dia bersuara.

“Kulum Sayang. Kulum zakar Ayah, Sayang.” Dian yang seperti dipukau itu merapatkan bibirnya ke arah kepala zakar Uncle Yusof lalu mengucup lembut lubang kencing yang melekit dengan air mazi itu. Seketika
kemudian masuklah batang zakar seorang ayah ke dalam mulut anak kandungnya sendiri.

Mulut Dian dirasakan begitu lembut dan suam. Lidah Dian yang mengampu sebelah bawah batang zakar Uncle Yusof dirasakan begitu lembut dan enak sekali. Sambil mengulum dan menghisap zakar besar ayahnya Dian mengusap dan membelai lembut kantung telur ayahnya yang amat besar itu. Sepasang telur zakar Uncle Yusof dirasakan begitu berat sekali. Di dalam hati Dian terdetik betapa banyak dan pekat air mani yang

tersimpan di dalam kantung itu.

Dian seterusnya menyonyot batang ayahnya sambil memaut punggung orang tua itu sehingga menyebabkan Uncle Yusof menggeliat menahan kenikmatan. Tidak mahu dia terpancut cepat lalu membazirkan air
benihnya Uncle Yusof menarik lembut kepala Dian supaya mulut anak gadisnya itu terpisah dari zakarnya.

Sekali lagi Uncle Yusof merenung lembut anak gadisnya yang sungguh comel itu. Dia mendirikan anaknya yang sedang duduk tadi lalu memeluk erat tubuh montok anak kesayangannya. Seketika kemudian dia mendukung Dian lalu membawa tubuh telanjang itu masuk ke dalam bilik kelamin anaknya dan menantunya itu. Uncle Yusof merebahkan tubuh bogel Dian di atas katil lalu dengan berhati-hati membalikkan tubuh Dian supaya dia meniarap. Di hadapan mata Uncle Yusof terserlah kesempurnaan bentuk tubuh anaknya dari belakang.

Bontot Dian yang gemuk dan padat itu membuatkan kegeraman Uncle Yusof tidak dapat dikawal lagi. Bontot anaknya itu semula jadi lentik dan padat. Tidak kelihatan langsung lubang dubur tempat anak gadisnya berak. Yang kelihatan hanya bibir pantat Dian yang menembam terkepit di antara peha gebu perempuan subur itu. Dian pula hanya membiarkan ayahnya menikmati pemandangan tubuh indahnya tanpa bersuara apa-apa. Uncle Yusof mula naik ke atas katil ke atas peha Dian yang putih gebu itu. Dengan lembut dia menggunakan kedua-dua belah tangannya untuk membuka belah bontot yang amat padat dan montok itu. Demi terserlah sahaja simpulan dubur Dian dia mendengus. Hatinya berkata betapa comelnya simpulan dubur yang dilalui najis berak Dian setiap hari itu. Dengan selamba Uncle Yusof memuji kecomelan bontot subur Dian.

“Sayang, comelnya bontot anak Ayah! Tengok dubur anak Ayah, bersihnya. Tengok bibir pantat dia, tembamnya!” Dian berasa sedikit terharu dengan pujian ayahnya terhadap alat kelamin perempuannya.

Tetapi dia juga sudah biasa dengan setiap pujian setiap lelaki yang berjaya menikmati tubuhnya. Uncle Yusof mengusap dan membelai bibir apam Dian. Kulit lembut cipap Dian mula mengeluarkan lendir wanitanya
akibat diusap sedemikian rupa. Tanpa rasa jijik walau sikitpun Uncle Yusof merapatkan mukanya kepada belah bontot Dian lalu menghidu bau lazat alat kelamin Dian.

Kemudian Uncle Yusof dengan lembut mengucup simpulan dubur anaknya yang berwarna coklat muda itu. Dari situ dia menjulurkan lidahnya lalu menjilat bontot Dian dari kelentit pantat Dian sehingga ke simpulan
dubur anaknya itu. Berkali kali dia mengulangi jilatan tersebut hingga pantat subur Dian mengeluarkan lendir dengan banyak dan pekat. Uncle Yusof sungguh geram dengan ketembaman punggung Dian lalu meramas
semahu-mahunya lemak bontot yang maha padat itu.

Dian pula sudah mula dirundung nikmat lalu menyeru-nyeru nama ayahnya dengan amat manja sekali. Dengan nafsu jantan yang tidak lagi dapat dikawal Uncle Yusof lalu naik ke atas bontot lebar Dian lalu menggesel- geselkan batang zakarnya sambil dikepit oleh lemak bontot Dian. Air mazi Uncle Yusof semakin banyak keluar. Dengan manja dia bertanya.

“Dian anak Ayah, nak tak Ayah manjakan Dian? Nak tak Ayah belai Dian?” Dian pula merengek manja, penuh dengan kerelaan.
“Nak, Ayah. Dian nak Ayah manjakan Dian sangat-sangat. Dian nak Ayah belai Dian.” Sambil menghalakan takuk kepala zakarnya yang mengembang penuh itu Uncle Yusof meminta izin sekali lagi.
“Dian, izinkan Ayah menikmati Dian? Izinkan Ayah menebuk isi pantat anak Ayah ya Sayang?”

Dian menjawab lemah, tetapi bernafsu.

“Dian izinkan, Ayah. Jamahlah bontot dan pantat Dian. Dian kan anak Ayah. Ayah boleh buat apa saja pada Dian. Tebuklah pantat anak Ayah. Jamahlah isi bontot Dian, Ayah.”
Gambar Bogel Dian   Melayu Boleh.Com

Serentak dengan keizinan itu Uncle Yusof menekan lembut takuk kepala zakarnya membelah bibir apam Dian. Pantat tembam Dian mula merekah lalu membenarkan takuk kepala zakar yang amat besar itu melepasi bibir pantat yang sungguh tembam itu. Sedikit demi sedikit Uncle Yusof menyumbatkan kepanjangan batang zakarnya ke dalam isi pantat anak kandungnya sendiri.

Tidak dapat dibendung lagi rasa enaknya tatkala kulit zakarnya menggesel isi pantat anaknya yang maha lembut itu. Zakarnya menyengguk-nyengguk membuka ruang lebih dalam untuk diterokai. Dian semakin
menonggek akibat disumbat sedemikian rupa. Secara tidak disedari kantung telur zakar ayahnya akhirnya melekap di celah bontot subur Dian. Sedarlah Dian ketika itu bahawa zakar ayahnya telahpun santak ke
pangkal. Takuk kepala zakar ayahnya yang amat besar itu telahpun berjaya sampai ke dasar lubuk pembiakan Dian yang maha subur itu. Tertonggek Dian ketika zakar Uncle Yusof santak ke dasar bontotnya. Mata Dian terbeliak dan kepalanya terdongak. Mulut Dian ternganga dan lidahnya terjelir. Tidak pernah dia merasakan kepadatan sedemikian rupa. Zakar ayahnya yang amat besar itu sungguh padat sekali di dalam genggaman isi pantatnya.

Uncle Yusof pula secara spontan meraung kenikmatan. Mana tidaknya, seperti dalam mimpi koneknya kini berada sepenuhnya di dalam tubuh perempuan muda yang maha subur. Menggeletek dia menahan nikmat. Kaki Uncle Yusof tergeliat-geliat menahan kegelian di hujung zakarnya yang kini begitu hampir dengan
mulut rahim anak kandungnya itu. Dua manusia itu dalam keadaan yang sungguh memberahikan. Kelihatan Uncle Yusof memaut erat tubuh montok Dian yang akan dilanyaknya sebentar nanti. Dian pula terkangkang cuba membiasakan diri dengan zakar sebesar itu.

Setelah satu minit Uncle Yusof membiarkan koneknya dalam genggaman cipap subur Dian dia mula melenyek-lenyek bontot padat itu. Lenyekan itu menyebabkan koneknya menyantak-nyantak isi pantat subur Dian. Dian pula masih ternganga-nganga kenikmatan. Uncle Yusof kini memulakan henjutan ke dalam pantat subur anak kandungnya itu. Perempuan montok itu lalu tertonggek dan terkangkang akibat disondol sedemikian rupa. Setiap kali dia menarik kepanjangan zakarnya dia dapat melihat bibir pantat tembam Dian tertarik bersama. Itu menandakan betapa padat isi pantat anaknya itu.

Zakarnya pula kini diselaputi lendir nafsu anaknya. Melekit-lekit dirasakannya namun nikmatnya tidak tercapai dek akalnya lagi. Inilah tubuh yang paling enak yang pernah dijamahnya. Daging bontot Dian yang berlemak itu amat lazat dan enak. Meleleh- leleh air liur Uncle Yusof semasa menghenjut dan melenyek bontot gemuk anaknya itu. Mereka berdua sudah mula tanpa malu meraung-raung kuat. Nikmat zina yang dirasai tidak terperi lagi. Mereka kini ibarat sepasang haiwan yang sedang mengawan untuk menghasilkan baka. Meleleh- leleh air liur Uncle Yusof kerana dia dapat merasai betapa lazatnya isi pantat anaknya itu. Ditebuknya lubang pantat anaknya sepuas- puasnya. Dirodoknya lubang apam anaknya semahu-mahunya. Kedinginan pendingin hawa menambahkan kelazatan mengawan mereka. Uncle Yusof sudah mula meraung-raung dengan raungan untuk memancut. Kelazatan isi bontot perempuan Melayu sejati itu telah merangsang
penghasilan air mani yang begitu pekat dan banyak.

Dian menyedari bahawa pasangannya sudah hampir untuk menabur benih lalu merapatkan peha montoknya supaya kepitan dan genggaman pantatnya menjadi bertambah padat. Dian juga menonggek-nonggekkan bontot lebarnya sambil merendahkan bahunya dan mendongakkan kepalanya. Dia tahu perbuatan seperti itu membuatkan lubang pantatnya condong ke atas dan akan membenarkan zakar pasangannya tersumbat sedalam-dalamnya ke dalam lubuk pembiakannya. Demi saja Dian berbuat begitu Uncle Yusof memaut erat punggung lebar anaknya dengan sangat erat. Dia menyantakkan batang pembiakannya semahu-mahunya dan sedalam-dalamnya.

Nafsu Uncle Yusof sudah tidak terkawal. Menjerit-jerit dia tatkala benih buntingnya sudah terlalu hampir untuk memancut keluar. Dengan penuh nafsu dia menginginkan supaya anaknya itu mengandung. Mengembang penuh zakarnya bila dia membayangkan Dian akan mengangkang memberanakkan adiknya sendiri. Sambil berbisik meminta izin untuk menabur benih dia melenyek dan serentak dengan itu menyemburlah air mani seorang ayah ke dalam lubuk subur anak kandungnya. Menggeletek Uncle Yusof menyembur-nyemburkan benih maninya ke dalam Dian.
Dia menyantak-nyantak lubang pembiakan anaknya itu supaya benih buntingnya terpancut jauh ke dalam lubuk pantat anaknya yang amat subur dan ranum itu. Terbelalak matanya merasai kelazatan membuntingkan anaknya sendiri. Bayangkanlah kenikmatannya ketika itu menabur benih ke dalam pantat anaknya sendiri sambil memaut erat bontot gemuk dan subur itu. Kaki Uncle Yusof kejang sambil punggungnya terkemut-kemut mencerat segala simpanan benih subur ke dalam pantat subur anaknya.

Dian yang belum pernah merasai pancutan sehebat itu tertonggeng dengan begitu comel sekali sambil kepalanya terdongak dan matanya terbelalak. Mulut Dian terlopong luas sambil lidahnya terjelir-jelir merasakan kederasan pancutan nafsu ayahnya. Akibat pancutan nafsu yang membuak-buak tidak terkawal itu akhirnya Dian sendiri kejang kepuasan. Menjerit-jerit dia ibarat seorang gadis yang sedang dibuntingkan.
Menitis air mata Dian tatkala ayah kandungnya sendiri menyemburkan benih anak ke dalam tubuh matangnya. Dek kerana kelazatan punggung tembam Dian, ayahnya menyemburkan lebih sepuluh das pancutan mani.

Tidak pernah dia merasakan pancutan sebegitu deras dan banyak. Benihnya pula kali ini amat pekat dan putih. Pancutan air maninya sebegitu hebat sehingga Uncle Yusof sendiri boleh mendengar semburan bunting itu jauh dari dalam lubuk pantat anaknya yang lembut dan lembab itu.

Dalam keadaan menonggeng begitu Dian telah terkencing dengan begitu banyak sekali. Katil kelaminnya kini telah lembab akibat dikencingkan gadis manja itu. Benih-benih subur Uncle Yusof yang amat pekat dan
subur itu kini berlumba-lumba mencari telur-telur pembiakan Dian yang sememangnya sungguh subur itu. Salah satu daripada benih Uncle Yusof itu berjaya menjumpai telur subur anaknya lalu terus bersenyawa dengannya.

Terbelalak mata Dian ketika dia merasakan telurnya telah disenyawakan. Bontot Dian yang gemuk padat itu mengembang-ngembang akibat proses pembuntingan tersebut. Kelak Dian pasti akan membuncit dan memboyot mengandungkan adik kandung dia sendiri. Dia terjelepuk kepuasan di atas bontot lebar anaknya sambil mendengus kenikmatan.

cerita lucah menantu, Cerita puki tembam, main puki tembam, cerita lucah ayah dan anak, cerita main pantat tembam, cerita lucah pantat tembam, porno tetek besar hamil tua mela, cerita cipap tembam, bontot menantu, cerita lucah menangis, nikmatnya konek ayahku cerita lucah, main dengan uncle, main puki menantu, cerita lucah pepek, main pantat anak, Nikmat cipap tembam, cerita pepek tembam dan banyak air, cerita lucah tembam, cerita lucah puki tembam, cerita pantat gebu

University Student

$
0
0

Video Lucah : University Student - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel University Student   Melayu Boleh.Com

Zoom 1 Malaysia with Awek Bikini

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel Zoom 1 Malaysia with Awek Bikini   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Zoom 1 Malaysia with Awek Bikini   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Zoom 1 Malaysia with Awek Bikini   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Zoom 1 Malaysia with Awek Bikini   Melayu Boleh.Com

melayu seksi, awek bikini, gambar awek bikini, zoom bogel, awek seksi bikini, foto awek bikini, awek seksi malaysia, Awek cun bikini, zoombogel, awek melayu bikini seksi, malaysia melayu seksi, MALAYSIA MELAYU BIKINI 2015, fohto fb awek bikini, zoom bogel com, sex awek bikini, awek sexi, awek bikini seksi, awek malay bikin sex, zoomvideo bogel melayu, awek komboja bikini

Janda Tetek Sedap

$
0
0

Video Lucah : Janda Tetek Sedap - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Janda Tetek Sedap   Melayu Boleh.Com

tetek sedap menawan, janda sedap video, tetek sedap video, gambar tetek basah, janda melayu sedap, video janda sedap, melayu tetek sedap, video tetek sedap, jandasedap, tetek janda sedap, janda tetek sedap, video lucah janda sedap, i sedap janda, sedapnya sex janda melayu, sedap/janda, janda sedap bogel, sedapjanda, remaja sedap melayu 366, video tetek melayu sedap, vidio janda sedap

Main Sampai Becak

$
0
0

Video Lucah : Main Sampai Becak - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Main Sampai Becak   Melayu Boleh.Com

main sampai puas, seks melayu main sampai puas, my lucah melayu boleh, payudaramontoksek, poto gambar awek cun main sek sampai berpeluh, resepi kek si, melayu main sampai puas, melayu becak, malay 3gp pepek becak, melayu main sampai puas video sexx#spf=1, main lucah melayu, Llucah melayu, becak seks com, buka pepek com, bukapepekcom, burit becak sex, burit tumbler, gambar seks tebaru, india main melayu sampai puas, jande seks burit becak

Sedap Berhenjut

$
0
0

Video Lucah : Sedap Berhenjut - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Sedap Berhenjut   Melayu Boleh.Com

sex melayu sumbang mahram, video sex melayu sedap, video lucah sumbang mahram melayu, isedap com sex, sexs sedap, isedap lucah, pideo sex awek malaysia isedap com, pepek sedap, video sex arab boleh, video lucah sumbang mahram, video lucah melayu sumbang mahram, video melayu sumbang mahram, sek sumbang mahram melayu, yaya sex malayu pepek, isedap awek - awek melayu video sex, video sedap melayu, i sedap vidio, sedap sexmelayu, video seks i sedap, video sekd sedap

Bikini Tips for Gadis Melayu

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel Bikini Tips for Gadis Melayu   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Bikini Tips for Gadis Melayu   Melayu Boleh.Com

gadis melayu bikini, gadis melayu nude, gadis melayu berbikini, awek berbikini, melayu naked, awek melayu pakai bikini, gadis melayu tumblr, awek matop, gambar awek pakai bikini, foto gambar bogel gadis melancap, gambar awek melayu pakai bikini, awek seksi nude, awek seksi berbikini, nude melayu, gadis nude, naked awek, gadis malaysia naked, awek Malaysia nude, melayu bikini pic, gadis naked

Habuan Menang Race Malam Tadi

$
0
0

Video Lucah : Habuan Menang Race Malam Tadi - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Habuan Menang Race Malam Tadi   Melayu Boleh.Com

habuan menang race, cerita lucah habuan, Lucah melayu/indon, Habuan menang race semalam, gambar bogel awek sex, cerita sex melayu main dengan tomboy, cerita seks habuan awek, cerita sek menang race, cerita lucah malam tadi, menang bohsia cerita lucah

Nikmat Seks Pak Salim

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Nikmat Seks Pak Salim   Melayu Boleh.Com

Malu, sungguh malu. Ibu menangis tersedu-sedu bila mendengar peneranganku. Aku juga menangis mengenang nasib diriku. Aku terasa sungguh hina diriku ini. Ayah tempat kami menumpang kasih telah menodaiku, anaknya sendiri. Kejamnya ayah kerana sanggup menghancurkan masa depan anak perempuannya. Aku pada mulanya ingin merahsiakan perkara ini tapi bila aku telah terlambat datang bulan maka kepada ibulah aku mengadu.

Sehabis sekolah aku telah ditunangkan dengan seorang pemuda yang bertugas sebagai guru. Pemuda tersebut adalah anak kawan ayah. Kedua keluarga telah bersetuju untuk mengadakan majlis perkahwinan pada tahun depan, 12 bulan akan datang. Alasannya kerana keluarga kami yang kurang mampu memerlukan masa untuk mengumpul wang bagi keperluan kenduri kahwin. Aku juga memutuskan untuk bekerja sebagai cashier di sebuah supermarket ternama.

Keluarga maka ibuku memutuskan untuk mempercepatkan perkahwinanku. Ibuku tak mahu menanggung malu jika keluarga tunangku mengetahui yang aku telah hamil sebelum bernikah. Ibu membuang rasa malunya dengan mengunjungi keluarga tunangku dan memohon agar majlis perkahwinan dipercepat. Tanpa banyak soal keluarga tunangku bersetuju.

Pada waktu itu keluargaku memang tidak mempunyai wang untuk mengadakan majlis kahwin. Sekali lagi ibuku terpaksa membuang perasaan malunya dengan mengadu nasib kepada Pak Salim, majikannya. Untunglah Pak Salim memahami nasib kami dan bersedia memberi hutang kepada ibu. Ibu bolehlah membayar secara ansuran hutang tersebut.

Pagi itu Pak Salim datang ke rumah kami dan berjumpa ibu. Pak Salim mengajakku untuk ke pekan bagi membeli serba sedikit keperluan untuk persedian kenduri. Selepas meminta izin dan bersalam dengan ibu aku pun bertolak ke bandar dengan menaiki kereta Toyota Avanza kepunyaan Pak Salim. Pak Salim tersenyum apabila melihatkan wajahku yang berseri-seri kerana keseronokan. Memang pun aku seronok memikirkan arang yang tercalit di muka dapat dihapuskan dengan pertolongan Pak Salim yang budiman.

“Along, jaga diri baik-baik. Jaga perasaan Pak Salim, jangan sakiti hatinya. Pak Salim adalah dewa penolong kita.” Itulah pesanan ibu sebelum aku berangkat tadi.

Dalam perjalanan itu Pak Salim banyak bercerita tentang arwah isterinya dan kisah-kisah lampaunya. Aku pula lebih banyak mendengar dari bercakap, cuma sesekali aku ikut tertawa apabila Pak Salim membuat jenaka. Pak Salim mengakui sangat rindu apabila terkenangkan masa mudanya bersama arwah isterinya. Apabila sampai di pinggir bandar, Pak Salim menyuruh aku memakai tali pinggang keledar kerana bimbang disaman. Melihat aku terkial-kial memakai tali pinggang keledar tersebut maka terpaksalah Pak Salim membantuku. Semasa memakaikan tali pinggang itu, beberapa kali tangan Pak Salim bergesel dengan buah dadaku yang agak membonjol di balik baru kurungku. Sepanjang perjalanan aku perasan juga mata Pak Salim kerap menjeling kearah buah dadaku.

Pak Salim membawa aku membeli-belah di sebuah pasaraya yang besar dan juga butik bersebelahannya. Dia membelikan beberapa pasang baju kurung, kain ela untuk dibuat baju dan seutas jam tangan. Selesai membeli-belah Pak Salim membawaku makan di sebuah restorans makanan segera yang besar. Kami makan ayam dan kentang goreng sehingga kenyang. Selepas itu Pak Salim mengajak aku bersiar-siar di kawasan rekreasi yang terdapat berhampiran pusat membeli-belah itu. Sambil berjalan Pak Salim memegang tanganku dan menyuruh aku memeluk lengannya yang pejal dan banyak bulu itu.

Aku juga perasan Pak Salim kerap menggeselkan lengannya pada bonjolan buah dadaku. Sesekali apabila tiba di kawasan yang tiada orang Pak Salim akan menarikku rapat kepadanya sambil tangannya menggosok-gosok lembut punggung ku. Aku terasa geli diperlakukan begitu oleh Pak Salim.

Menjelang petang barulah Pak Salim mengajak aku untuk pulang. Kali ini dalam perjalanan Pak Salim kurang bercakap tetapi aku perasan ekor matanya semakin kerap menjeling ke arah dadaku. Hinggakan kadang kala Pak Salim seperti hilang tumpuan ketika memandu. Beberapa kali kereta yang dipandunya itu tergelincir ke bahu jalan. Sesekali dia resah sambil membetulkan sesuatu di celah kelangkangnya. Bila hampir memasuki kampung kami Pak Salim membelok ke rumahnya. Dia menyuruh aku masuk dulu ke rumahnya untuk berehat sementara. Rumah Pak Salim memang besar dan dia hanya tinggal seorang diri.

Pak Salim membawa dua tin minuman ringan, satu diserah kepadaku dan satu untuknya. Waktu itu kami duduk berbual di ruang tamu rumah Pak Salim yang luas. Sambil berbual Pak Salim memuji wajah dan tubuhku yang cantik. Pak Salim duduk berhampiranku dan tangan Pak Salim mula merayap lalu menggosok-gosok perutku. Aku hanya mendiamkan diri apabila tangan Pak Salim semakin naik ke atas menuju arah buah dadaku. Tubuhku sedikit tersentak tatkala pertama kali jemari Pak Salim bersentuhan dengan puncak buah dadaku tanpa sebarang halangan lagi. Debaran jantungku semakin kencang apabila perlahan-lahan buah dadaku diusap dan diramas oleh jemari Pak Salim. Melihatkan aku tidak membantah perbuatanya itu, Pak Salim memaut leher lalu mencium pipiku. Kemudian bibir aku pula menjadi sasaran kucupannya.

Ramasan tangan Pak Salim pada kedua-dua belah buah dadaku semakin kuat sambil sesekali dia mengentel-gentel puting tetekku. Aku membiarkan Pak Salim mengucup bibirku sepuas-puasnya walaupun ada kalanya bibirku terasa sakit terkena gigi Pak Salim. Aku agak terkejut apabila Pak Salim tiba-tiba sambil berbisik mengajakku untuk melakukan hubungan seks. Aku tak berani membantah kerana bagi ibu Pak Salim adalah dewanya.

Aku menurut sahaja apabila Pak Salim menyingkap dan seterusnya menanggalkan baju kurung yang kupakai. Kedinginan hawa dari pendingin udara di ruang tamu itu kuat menyapa tubuhku. Sebaik sahaja bajuku tertanggal Pak Salim terus merangkul tubuhku. Dia lalu mencium leherku. Aku terasa geli yang teramat apabila misai kasar Pak Salim bersentuhan dengan kulit leherku. Aku mula mengeliat kecil. Ciuman Pak Salim semakin ke bawah hingga akhirnya bibirnya melekap pada puncak buah dadaku. Tubuhku terasa menggigil menahan rasa geli yang teramat sangat. Semakin kuat tubuhku menggigil semakin kuat pula bibir Pak Salim menyonyot puncak buah dadaku silih berganti. Perlakuan Pak Salim itu membuatkan aku semakin tak keruan. Tanganku yang tadi hanya berdiam mulai memegang dan meramas-ramas rambut Pak Salim yang sudah hampir botak itu.

Mendapat reaksi dariku membuat Pak Salim mula menggosok-gosok pehaku. Aku bertambah geli. Tiba-tiba Pak Salim menghentikan hisapan pada buah dadaku. Dia memandang mukaku sambil tersenyum. Tetapi aku segera menundukan muka dan menekup buah dadaku yang terdedah itu. Pak Salim kemudian menanggalkan baju yang dipakainya. Kemudian dia menarik zip seluar lalu mengeluarkan batang butuhnya. Dia mencapai tanganku sambil menyuruh aku memegang batang butuhnya itu. Walaupun malu tapi aku menurut saja.

Pak Salim membiarkan aku memegang batang butuhnya yang besar itu. Panjangnya agak aku hampir lapan inci. Pangkalnya dipenuhi bulu-bulu yang panjang dan kasar. Sementara batangnya dikelilingi oleh urat-urat yang berselirat. Kepalanya pula kembang seperti kulat tahun yang sering aku pungut di atas busut selepas hujan. Inilah pertama kali aku pegang butuh orang lelaki sungguhpun bukan pertama kali melakukan seks dengan lelaki. Aku nak sangat tengok rupa batang butuh itu tapi terasa malu pula. Pak Salim kembali mengerjakan buah dadaku. Hampir seluruh buah dada aku berada dalam mulutnya sambil lidahnya bermain-main pada puting tetekku yang membengkak. Sesekali dia menggigit putingku sehingga membuatkan aku semakin kuat menggigil menahan kegelian yang teramat sangat.

Aku dapat merasakan buah dadaku menjadi keras dengan sendirinya. Pak Salim menyuruh aku melancapkan batang butuhnya. Dia memegang tanganku dan menyuruh Aku mengurut batang butuh nya dari hujung kepala hingga ke pangkalnya. Aku dapat merasakan batang butuh Pak Salim semakin keras dan berdenyut-denyut. Denyutannya semakin kuat sehingga terhangguk-hangguk apabila aku meramas-ramas batang butuhnya itu. Pak Salim mengerang sambil terus menghisap dan menyonyot buah dadaku. Kini tangan Pak Salim berusaha pula untuk membuka seluar dalam yang kupakai. Selepas seluar dalam melorot ke kakiku, aku dapat merasakan jari kasar Pak Salim menyentuh tundun cipapku. Sebaik tersentuh Pak Salim tersenyum memandang ku tapi aku buat selamba sahaja.

Pak Salim meminta untuk menanggalkan terus seluar yang masih melekat di kakiku. Aku mengangkat kakiku semasa Pak Salim menarik keluar seluar dalamku. Kini tubuhku sudah berbogel sepenuhnya. Aku mengepit kedua-dua pehaku kerana malu. Belum pernah lagi aku berbogel di depan orang selama ini sungguhpun aku telah dijamah oleh ayahku sendiri. Pak Salim memberitahuku supaya jangan malu kerana dia pun akan berbogel juga. Tanpa segan Pak Salim menanggalkan seluar serta seluar dalamnya sekali. Tubuh gempal Pak Salim penuh di tumbuhi bulu terutama di bahagian dada dan di bawah pusatnya. Dia mendongakkan kepalaku dan meminta aku melihat ke arah batang butuhnya yang keras terpacak di celah-celah pehanya.

Aku terpaku seketika kerana pertama kali menyaksikan di depan mata batang butuh seorang lelaki. Kali ini tanpa di suruh aku memberanikan diri memegang dan mengusap batang butuh Pak Salim itu. Pak Salim tersenyum lebar lalu mulutnya kembali menghisap buah dada ku sambil tangannya meramas-ramas tundun cipapku. Pak Salim menolak pahaku agar terbuka sedikit supaya jarinya dapat menyentuh pada belahan cipapku. Aku menurut sahaja.

Aku memejamkan mata apabila merasakan jari tua Pak Salim bermain-main pada alur cipapku. Terasa jari-jari Pak Salim bergerak dengan licin kerana aku perasan sejak tadi lagi cipapku telah mengeluarkan cecair. Kegelian yang aku rasa kali ini lebih berganda dari tadi. Aku merapatkan tubuhku kepada tubuh Pak Salim. Sambil itu aku mengocok kuat batang butuh Pak Salim. Sesekali aku sempat menjeling dan melihat separuh dari jari hantu Pak Salim keluar masuk alur cipapku yang semakin basah itu. Aku membuka kangkangan dengan lebih luas lagi sambil mengeliat menahan kegelian. Aku turut membalas sewaktu Pak Salim mengucup bibirku. Bagaikan faham perasaan aku ketika itu, Pak Salim menarik aku naik ke atas pehanya. Kini Aku betul-betul terkangkang di atas tubuh Pak Salim. Pak Salim melumur batang butuhnya dengan air liur dan mula menggeselkan kepala butuhnya itu betul-betul pada belahan cipapku. Aku kian berdebar menantikan tindakan Pak Salim seterusnya.

Aku menahan nafas apabila perlahan-lahan Pak Salim menekan kepala butuhnya masuk ke dalam alur cipapku. Aku memeluk Pak Salim kuat-kuat. Terasa kepala butuh Pak Salim padat memenuhi alur cipapku. Aku dapat merasakan butuh Pak Salim masuk semakin lama semakin dalam. Pak Salim menyuruh aku mengangkang lebih luas lagi supaya batang butuhnya senang masuk. Pak Salim memegang pinggangku sambil menariknya ke bawah. Kini aku dapat merasakan keseluruhan kepala butuh Pak Salim yang seperti kulat itu sudah masuk ke dalam cipapku. Pak Salim memberhenti seketika kemasukan batang butuhnya apabila aku terjerit kecil.

Sebenarnya kemasukan butuh Pak Salim tidaklah sakit tetapi kerana batangnya yang besar itu terasa amat padat dalam lubang buritku. Waktu ayahku memperkosaku dulu cipapku memang terasa sakit seperti disiat-siat dengan sembilu. Mendengar jeritanku Pak Salim menghentikan sejenak aktivitinya. Selepas beberapa minit dia memulakan lagi acara sorong tariknya dan aku membuka pahaku lebih luas. Pak Salim masih membiarkan batang butuhnya yang sedang berdenyut-denyut kuat itu di dalam cipapku. Dia menciumku sambil berbisik aku akan merasa sedap sekejap lagi.

Pak Salim kembali menggerakan batang butuhnya dalam cipapku. Mula-mula perlahan tetapi semakin lama semakin laju. Aku mula merasa geli kembali. Alur cipapku juga semakin licin. Sambil memandang wajahku Pak Salim meminta untuk memasukan lagi batang butuhnya. Aku mengangguk sahaja. Dan ketika aku mulai asyik dengan tujahan lembut itu, tiba-tiba Pak Salim menarik pinggang aku dengan kuat dan serentak itu seluruh batang butuhnya terbenam rapat ke dalam cipapku.Tanpa rasa malu lagi aku menjerit keenakan. Pak Salim memeluk erat tubuhku. Terasa kepala butuhnya berdenyut-denyut dengan lajunya. Perasaan enak ini amat berlainan ketika aku bersama ayahku.

Pak Salim memeluk dan mencium aku dengan lembut dan mesra, membuatkan aku terasa damai dan selesa. Aku mula membalas ciuman Pak Salim. Perlahan-lahan Pak Salim menggerakan batang butuhnya keluar masuk cipapku. Kian lama tujahan batang butuh Pak Salim semakin laju namun temponya tetap tersusun. Aku terasa geli ketika alur cipapku bersentuhan dengan bulu-bulu kasar di pangkal batang butuh Pak Salim. Aku makin bertambah geli bila bulunya mengusap dan menyentuh kelentitku. Sesekali aku tunduk memerhatikan batang butuh Pak Salim yang besar itu keluar masuk cipapku. Aku mula merasakan sedap dan enak.

Beberapa ketika kemudian Pak Salim menyuruh aku bangun dan menonggeng di atas lantai . Tanganku memegang pinggir sofa. Pak Salim menghampiriku dari belakang dan memasukan batang butuhnya ke dalam cipapku dari belakang pula. Aku dapat merasakan batang butuh Pak Salim meneroka setiap lorong dan ruang cipapku. Aku mengerang dengan kuat sambil menggerakan punggung mengikut hentakan batang butuh Pak Salim. Pak Salim mengerang kuat sambil meramas-ramas buah dadaku yang terbuai-buai itu. Sesekali dia menarik pinggang ku ke belakang supaya batang butuhnya dapat masuk sedalam-dalamnya. Ketika itu aku menjerit-jerit kecil sambil menggigit bibir menahan kesedapan yang kian terasa di segenap urat saraf. Dalam keasyikan itu aku kian dapat merasakan saat-saat kemuncak semakin hampir. Cipapku semakin basah. Terasa kegelian yang teramat sangat yang tidak pernah aku rasa selama ini. Melihatkan aku yang kian resah itu Pak Salim melajukan tujahan batang butuhnya. Akhirnya aku mengerang dengan kuat ketika aku tidak lagi dapat menahan cairan yang tiba-tiba terpancut keluar dari dalam cipapku. Aku klimaks buat pertama kalinya.

Pak Salim juga semakin kuat mengerang. Dia membalikan tubuhku dan mambaringkan aku terlentang di atas lantai berkarpet. Pahaku dikangkang luas lalu menyambung tujahan batang butuhnya mengerjakan cipapku. Aku berusaha menahan serangan bertali arus Pak Salim itu. Pak Salim menyuruh aku mengemutkan cipap aku kuat-kuat. Pak Salim semakin tidak keruan. Desahan nafasnya semakin kuat. Semakin kuat aku mengemut, semakin laju tujahan butuh Pak Salim. Denyutan kepala butuhnya juga semakin terasa. Seketika kemudian Pak Salim menghentak kuat batang butuhnya ke dalam cipapku. Serentak itu beberapa pancutan air pekat yang hangat terhambur keluar dari kepala butuhnya. Cairan tersebut menyiram pangkal rahimku.

Tubuh Pak Salim menggigil-gigil menahan kesedapan seperti yang aku rasa tadi. Dengan wajah yang mambayangkan kepuasan, Pak Salim terbaring di sebelahku. Aku merasa lega kerana perkara itu sudah berakhir. Namun pengalaman sebentar tadi merupakan sesuatu yang sangat luarbiasa. Nikmat syurga dunia.

Pak Salim mengucapkan terima kasih kerana aku sudi melayannya. Dia juga memuji-muji aku kerana katanya cipap aku sangat cantik dan tembam. Katanya lagi aku pandai kemut, sampai nak tercabut kepala butuhnya bila aku kemut. Sesiapa yang dapat rasa cipapku adalah merupakan orang yang sangat bertuah, katanya. Suamiku nanti tak akan beralih kepada orang lain kerana lubang kemaluanku amat sempit dan berbentuk tanduk. Kata Pak Salim lubang tanduk amat digilai oleh lelaki dan mampu memberi kepuasan maksima. Katanya dia benar-benar puas kerana sudah beberapa tahun dia tidak merasa kenikmatan melakukan hubungan seks.

Aku hanya tertunduk dan tersipu-sipu malu menerima pujian Pak Salim. Sambil itu Pak Salim turut meminta supaya aku merahsiakan peristiwa ini. Aku mengangguk tanda setuju. Selepas berpakaian semula Pak Salim menghantar aku ke rumah. Pak Salim mencium dan meraba buah dada aku serta memberikan wang sebanyak RM200.00. Sambil itu dia berbisik untuk merasa cipapku lagi. Aku tersenyum tanda setuju. Aku melangkah turun sambil membimbing beg plastik yang berisi barang belian siang tadi.

Selepas kejadian itu sehingga aku berkahwin aku sudah lima enam kali di pantat oleh Pak Salim. Bermacam gaya Pak Salim ajarkan padaku. Tiap kali main dengan batang Pak Salim tiap kali tambah nikmatnya. Pak Salim yang berusia sebaya ayahku memang handal dan berpengalaman. Aku terbuai indah bila bersama dengannya. Aku harap suamiku akan sama handal macam Pak Salim kalaupun tidak melebihinya.

Pesta seks dengan 3 Gadis Dusun – 4

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

“Kamu bisa aja, Kak!” katanya sambil menengadah dan menyentuh pipiku. Aku mengecup bibirnya, dia sangat menikati kecupan kecil itu, matanya terpejam, tubuhnya melunglai, dan aku pun memeluk tubuh sintal itu lebih erat.

Ia membalas pelukanku dan membiarkan bibirnya kulumat… beberapa kali ia mengeluh nikmat. Terasa tubuhnya bergetar ketika aku mulai merengkuhnya. Kemudian aku pun mulai menyusuri seluruh lekuk dan liku tubuh gadis itu. Semakin lama tubuh itu terasa panas, setiap gumpalan dan tonjolan dagingnya terasa begitu membara dipenuhi gairah terpendam.

Aku membaringkan tubuhnya sementara kedua tangannya terus melingkar di leherku. Nafasnya terdengar agak memburu, gadis ini sudah mulai terangsang. Kuperiksa bagian kemaluannya dengan jemariku. Ternyata belum cukup basah, masih terasa agak kering. Kucumbu dia terus supaya gairahnya lebih menggelora….

Entah berapa lama kami saling mencium saling menyusup dan berkelindan, aku pulang suka buah dadanya. Sangat kenyal, besarnya pun sedang saja, tapi putting susunya sangat kecil, hanya sebesar biji kacang hijau. Tampak sekali putting itu sudah mengeras.

Ketika kuremas-remas buah dadanya, wajah gadis itu menengadah, matanya terpejam rapat, bibir agak terbuka. Setiap remasan adalah rangsangan bagi tubuh segar ini. Semakin intensif aku meremas, semakin intens juga dia menikmatinya. Ketika kuraba kemaluannya, lendir pelicin yang kental sudah mulai keluar.

Perlahan aku mengusap-usap jembut halus yang tumbuh di sana. Sesekali agak kutekan agar menyentuh bagian klentitnya. Tuibuhnya menggelinjang karena geli.

Perlahan tapi pasti cairan pelicin itu mulai keluar, merembes ke permukaan dan mengakibatkan jembut-jembut halus itu terasa mulai kuyup. Hmmm.. Rinay sudah siap untuk dimasuki. Sambil memegang pangkal kemaluanku aku pun memasukkannya. Terasa licin dan rapat. Batang kemaluanku seperti menembus lipatan daging hangat yang basah oleh lendir.

Creep…. Masuklah aku ke tubuh Rinay. Gadis itu melepas nafas panjang, merasakan nikmatnya gesekan di kemaluannya. Entah kenapa aku sangat-sangat terangsang dengan gadis ini, mungkin ini bukan yang pertama baginya, tapi… dia melakukannya seperti baru untuk pertama.

Sepuluh menit pertama kami mengadu rasa, menggesek-gesekkannya dengan gerakan rutin. Sementara Rinay pasrah saja sambil memelukku dan membenamkan wajahnya di leherku. Nafasnya semakin lama semakin memburu, tubuhnya semakin panas. Titik-titik keringat mulai keluar dan lama-lama peluhnya semakin membanjir.

Kota kecil ini memang lumayan panas meski di malam hari, apalagi rumah kost itu tidak berAC, tubuhku pun kembali berkeringat. Tapi kami tak peduli, kami terus berpelukan menikmati pergumulan itu. Kami masih bergumul ketika akhirnya memasuki tahap kedua. Kukeluar-masukkan penisku secara berirama di liang kemaluannya yang pasrah itu. Gadis itu memelukku lebih kuat. Tak peduli dengan tubuh yang bersimbah peluh.

‘Crekecrekecrek…’. Sepuluh menit lamanya aku menggesek-gesek kemaluan Rinay dengan kemaluanku. Terasa punyaku semakin menegang keras. Kemudian aku menekan… Rinay membalas dengan mengempot ke atas. Menggerakkan pinggulnya berputar-putar, ganas sekali putarannya. Aku naik turunkan lagi pantatku beberapa kali, kemudian kutekan dalam-dalam….

“Ahhh…,” gadis itu mendesah nikmat. Kemudian membalas lagi dengan tekanan ke atas, sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan kekanan. Lipatan kemaluannya yang hangat terasa semakin kenyal dan licin.

Beberapa kali kami melakukan itu, aku pun jadi tak tahan. Tapi dia belum mencapai puncak. Aku akan membuat dia duluan merasakan kenikmatan.

Aku pun semakin aktif mengocok dan menekan memek Rinay. Tulang kemaluan kami beradu, bibir kemaluanya yang tebal menahan tekanan itu dengan nafsu, terasa hangat dan sangat basah karena lendir mani Rinay sudah melimpah sedari tadi.

Dua menit kemudian gadis itu melolong merasakan vaginanya berdenyut nikmat.. “Ooohhhhh….”

Aku membantunya dengan menekan semakin dalam. Rinay pun membenamkan tubuhnya ke kasur, menahan tindihanku sambil melepas nikmat, seiring dengan mengalirnya air mani prempuan itu dengan lebih deras. Merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.

“Enak sekali, Kak…eigh oh…!”

Berbarengan dengan itu akan pun mencapai puncak. Kemaluanku terasa berkedut seiring dengan menyemburnya air maniku di liang senggama gadis itu. Sementara liang senggama Rinay pun menggepit-gepit tak terkendali karena tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa.

Kami masih berpelukan ketika rasa nikmat itu tercapai sudah. Gadis itu diam dalam pelukanku, tubuhnya sangat basah oleh peluh. Hawa panas pun terasa menyergap. Berangsur kami saling melepas pelukan.

Perlahan gadis bangkit itu duduk dari posisinya. Gurat-gurat kepuasan terpancar di wajahnya yang cantik. Sekilas ku lihat memek Rinay yang masih merah dan bibirnya tampak membengkak, cairan-cairan lendir masih menetes dari sela kemaluannya.

“Enak, Rinay?” gadis itu mengangguk. Kemudian ia mengusap keringat yang menitik di dadaku. “Dadamu penuh dengan peluh, Kak. Sini kuusap,” katanya sambil mengelus lembut dadaku yang memang penuh dengan keringat.

Beberapa saat lamanya kami kemudian berbaring bersama di kasurnya yang sempit itu. Rambutnya yang ikal dan panjang itu kubelai. Ia bergerak, menyusupkan tangannya di leherku, kemudian memintaku terlentang, dia ingin tidur di dadaku, katanya. Beberapa saat kemudian Rinay pun jatuh tertidur, tak menyadari air liurnya yang menitik dari sudut bibir. Aku pun segera terbang ke alam mimpi.

Entah jam berapa kami terbangun. Ketika itu aku dan Rinay masih berpelukan, sementara di luar terdengar suara-suara seperti sedang bernyanyi. Oh, ternyata hari sudah siang. Itu adalah suara Cenit yang sedang bernyanyi kecil, sementara di kejauhan terdengar suara orang sedang mandi, barangkali Liani sedang membersihkan tubuhnya.

Rinay pun sudah mulai terjaga, ia masih memelukku, buah dadanya yang kenyal itu menempel erat di dadaku. Dari ruang tengah terdengar Cenit sepertinya sedang menyapu lantai. Sementara dari bibirnya terdengar nyanyian yang sekarang sedang populer.

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka, kemudian gorden disingkapkan, dan masuklah Cenit ke dalam kamar, menatap kami yang masih bugil hanya berselimut kain sarung.

“Hei, bangun! Belum puas juga ya!”

Aku pura-pura tidur sambil memeluk Rinay lebih erat. Gadis itu terkikik… tapi dia juga pura-pura meneruskan tidurnya. Cenit berlagak marah dan menarik kain sarung penutup tubuh kami.

“Apa mau diteruskan lagi tidurnya? Udah siang tauu,”

Aku menarik kain sarung itu, malu karena kemaluanku sedang menegang setelah beristirahat total beberapa jam. Tapi kalah cepat, Cenit sudah menangkap batang kemaluanku dan mengusap-usap dengan jemarinya.

“Oh, jauh lebih besar dari gagang sapu ini… pantesan enak sekali.” Guraunya sambil tergelak sendiri. “Ya udah, kalau kamu pengen lagi, Rinay. Tuh mumpung lagi berdiri…”

Hampir tak kuat aku menahan tawa dengan canda Cenit, tapi tampaknya Rinay menanggapinya dengan serius, dia menggerakkan pantatnya, memelukku dari atas dan mengempot ke bawah. Bibir kemaluannya terasa menempel di batang kemaluanku.

“Tuuh, kan! Pasti mau lagi deh! Terusin aja, Rinay. Enak kok!” sergah Cenit sambil memegangi pinggang gadis itu, menolongnya mengangkat panta, aku pun memegang pangkal kemaluanku, menghadapkannya ke memek Rinay yang hangat.

“Udah pas belum?” tanya Cenit, Rinay mengangguk, perlahan Rinay menurunkan pantatnya, maka…. Srrluuuup.. batang kemaluanku masuk lagi ke memek Rinay. “Main dari atas enak, lho Rinay! Tekan aja biar lebih kerasa…” bisik Cenit agak keras.

Seperti tak peduli kehadiran Cenit di kamar ini, kami mengulangi permainan semalam, tapi kali ini Posisi Rinay ada di atas. Kusuruh gadis itu menegakkan tubuhnya. Ia menurut dan mendorong tubuhnya dengan meletakkan telapak tangannya di dadaku.

Sekarang posisinya berubah, aku berbaring sementara Rinay duduk mengangkang di atasku. Alat kelamin kami telah menyatu, ketika ia sudah duduk dengan benar, nampak memeknya seperti sedang mengulum kemaluanku sampai ke pangkalnya. Kelentitnya nampak menonjol dan cairan itu kembali mengalir membasahi jembut-jembut halusnya.

Kami saling pandang sementara masih bersatu, bibir Rinay tersenyum, beberapa kali ia menyibakkan rambutnya yang kusut. Perlahan dia mulai mengayun, gerakanya seperti orang sedang naik kuda. Naik turun berirama.

Semenit aku lupa dengan kehadiran Cenit di sana. ternyata ia berdiri di belakang Rinay, memperhatikan kami yang sedang bercinta dengan gaya seperti itu. Gadis itu menyeringai lebar menampakkan sederetan giginya yang putih bersih.

Kemudian tiba-tiba ia membuka bajunya, menampakkan beha putih dengan buah dada besar di baliknya. Ia pun membuka beha itu, melemparkannya ke sudut kamar, menarik rok panjang, membuka celana dalam sampai akhirnya bugil sama sekali.

Ia pun menyerbu ke arahku, membenamkan wajahku di susunya yang besar dan kenyal, meremas-remas kepalaku dengan jemarinya. Sementara Rinay terus asyik mengayun-ayunkan pantatnya naik turun.

Aku memeluk punggung Cenit, mengulum dan mengunyah susunya yang kenyal. Cewek itu mendengus-dengus ketika putting susunya tergigit lembut.

Lama kami bercinta segitiga seperti itu, mungkin ada seperempat jam.

“Kita enak-enakan bareng, Kak.” Bisik Cenit sambil meremas. Aku setuju, dia sudah hampir sampai puncak, aku pun tak tahan dengan ulah Rinay, yang mengocok-ngocok dari atas….

Cenit melepas pelukannya dan naik ke atas ranjang, mendudukkan pantatnya di dadaku mengangkang lebar menampakkan memeknya yang tercukur rapi. Gundukan dagingnya putih mulus dan kemerahan, bibir kemaluannya tebal dan dipenuhi cairan kental dan hangat.

Ia memajukan memeknya sehingga sampai di mulutku. Kemudian mulai menekan ke arah mukaku. “Ahh… ayo Kak! Aku udah gak tahan lagi nih.”

Sambil meremas pinggang dan pantatnya aku pun beraksi. Mengganyang habis kue pie lembut dan basah itu. Cenit segera merintih-rintih ingin segera melepas nikmat. Sementar di belakangnya Rinay tiba-tiba mengempot dan menekan ke bawah,. Tubuhnya ambRinay ke depan, menimpa punggung Cenit yang sedang menekan mukaku.

Wajahku semakin tertekan oleh gumpalan memek Cenit, sementara pahanya menggepit kedua pipiku dengan kuatnya. Akkkh… aku hampir tidak bisa bernapas. Ya ampun!

“Keluarin bareng, Kak! Aghhh.. ahhh!”

Cenit menekan, Rinay mengempot, dan… aku sesak nafas!

Terdengar suara rintihan panjang berbarengan, Cenit dan Rinay sedang dirasuki kenikmatan. Terasa memek Rinay berdenyut-denyut sembari melepaskan cairan kewanitaannya, sementara mulutku semakin basah oleh cairan memek Cenit yang juga berdenyut melepas nikmat.

Kedua tubuh cewek itu lunglai setelah menikmati segalanya. Mereka ambruk berbarengan ke tubuhku. Berat sekali rasanya menahan dua tubuh perempuan sekaligus, montok-montok lagi.

Seperti menyadari hal itu, Cenit dan Rinay pun bangkit, perlahan Cenit turun dari ranjang, sementara Rinay pun perlahan mengangkat pahanya, kedua tangan bertumpu pada dadaku.

Saat itulah kemaluanku keluar dari liang sanggamanya, cleep.. terdengar seperti bunyi plastik lengket yang sedang dibuka. Tampak kemaluanku masih menegang dan basah bergelimang cairan memek Rinay.

Aku terdiam sejenak, tak tahu harus berbuat apa, karena aku belum lagi mencapai puncak gadis-gadis ini sudah menghentikan permainnya, ketika itulah tiba-tiba Liani masuk ke dalam kamar, melihat kepada Rinay dan Cenit yang sedang mengenakan pakaiannya kembali.

Ketika ia mengalihkan pandangannya ke arahku, matanya terpaku menatap kejantananku yang masih berdiri dengan perkasa, merah dan mengkilat bermandikan cairan kemaluan Rinay.

“Kasihkan sama Liani, Kak!” kata Cenit sambil menyempalkan susunya yang montok itu ke balik beha. Wajah Liani semburat memerah. Mungkin dia tadi mendengar lolongan Cenit dan Rinay yang berbarengan menahan geli dan enak. Aku tak tahu apakah dia juga sudah terangsang dan ingin di gelitik nikmat lagi?

Tampaknya iya, ia mengangkat roknya menampakkan kedua paha yang padat dan putih mulus. Sementara Rinay dan Cenit bergegas keluar kamar, meninggalkan kami berdua saja di sana. semerbak wangi harum tubuh Liasni menusuk hidungku. Gadis ini baru selesai mandi.

Liani naik ke ranjang bersiap-siap hendak memasukkan kejantananku ke memeknya yang, ya ampun, ternyata sudah bengkak merekah merah dan basah pula. Tapi siapa tahan menahan tubuhnya yang tinggi montok itu setelah tadi ditindih oleh dua gadis montok sekaligus.

Aku bangkit duduk, mendorong sedikit tubuh Liani, gadis itu seperti kaget. Tapi dia menurut. Kemudian kusuruh ia berdiri dan … ini dia aku ingin merasakan sesuatu yang lain.

Kusuruh ia berdiri membelakangiku dan menumpukan tangannya di dipan. Posisinya sekarang menungging di depanku, Liani mengerti, ia mengangkat pantatnya lagi, dari belakang disela-sela bongkahan pantatnya, nampak kemaluannya membelah. Cairan kental menitik-nitik banyak sekali.

Meski nafasnya ditahan, aku tahu gemuruh di dadanya sudah sedemikian hebat. Tampak dari buah dadanya yang menggelantung itu bergetar-getar menahan dentaman jantungnya yang meningkat dahsyat.

Aku ingin masuk dari belakang dan kemaluan Liani sudah siap untuk kutusuk dari arah itu. Liani semakin menunggit menampakkan bongkahan pantat dan memek yang merekah. Aku maju menyorongkan kejantananku ke arah belahan nikmat itu. Creepp.. kejantanankupun coba menerobos dan berusaha keras memasuki liang senggama Liani yang terbuka. Tapi gumpalan pantat Liani cukup menahan gerakananku.

Egghh.. aku mencoba lagi dan menekan lebih kuat ke depan. Akhirnya… masuk juga. Oh, rasanya seperti dipilin-pilin. Aku menekan lagi… kemaluan kami semakin berjalin, tapi bongkahan pantat Liani seolah menahan gerakanku sehingga aku harus menekan agak lebih kuat.

“Emhh….” rintih Liani tertahan. “Tekan , Bang…. Emmghhh”

Aku bergerak maju mundur dan menekan-nekan, sekujur batang kemaluanku rasanya seperti dicengkram. Sambil agak membungkuk aku mencoba meraih buah dada Liani, meremas keduanya dari belakang. Hangat besar dan sangat kenyal. Putingnya kuputar-putar dengan dua ujung jari. Membuat gadis itu menggelinjang hebat dan semakin mengangkat pantatnya tinggi-tinggi agar kejantananku masuk lebih dalam.

Tubuh kami semakin berkeringat ketika rasa enak itu semakin memuncak. Aku pun menekan dan menggosok-gosok lagi dinding memek Liani yang merapat. Agak sulit main dari belakang, tapi kami menikmatinya. Beberapa manit kami menikmati permainan itu. Tubuh Liani maju mundur tertekan oleh gerakan tubuhku.

Ketika sedang asyik tiba-tiba gorden kamar kembali terkuak. Sosok tubuh Rinay masuk berkelebat, seperti tak memperhatikan kami gadis itu menuju ke ujung dipan, ternyata celana dalamnya ketinggalan di sana.

Kami tak mempedulikan kehadirannya dan terus saling menekan. Aku menekan ke depan sementara Liani menekan ke belakang. Kemaluan kami sudah begitu menyatu erat bermandikan cairan kental. Tubuh kami pun menegang dan basah oleh keringat yang membanjir. Rasa nikmat semakin meningkat, semakin lama semakin hebat.

“Aghhh…hhhh” aku menggeram menahan rasa. Denyutan-denyutan penuh rasa nikmat menyerang kemaluanku. Liani merintih tak kalah dahsyat… bahkan lebih hebat dari erangan Cenit dan Rinay berbarengan.

“Bang… agh! Enak banget,…oh Aku gak tahan lagi!”

Samar kulihat Rinay mengenakan celana dalamnya…. Ketika itu pula aku dan Liani saling menekan hebat… menahannya dan merasakan detik-detik penuh kenikmatan. Nafas Liani melenguh-lenguh, keringat bercucuran dari sekujur tubuhnya. Memeknya menyempit dan … srrr….. keluar banjir yang hebat. Tubuhnya bergetar menahan rasa geli yang luar biasa. Aku pun menekan semakin dalam.

Mmhhh… berkali-kali kemaluanku seperti meledak dalam cengkraman memek Liani. Berkali-kali pula lipatan kemaluan gadis itu menyempit dan menggenggam kemaluanku kuat-kuat ketika ia pun melepas nikmat di pagi nan cerah itu.

Rinay mendehem kecil ketika kami menyudahi permainan itu dengan rasa puas. Liani menjatuhkan tubuhnya yang basah oleh titik keringat di dipan, menelentang dengan nafas masih terengah-engah. Bibir kemaluannya nampak membengkak, merah dan berkilat penuh dengan lendir. Rinay pun diam-diam keluar dari kamar, di dekat pintu ia menyibakkan rambut ikalnya, menjeling ke arahku, setelah itu ia pun berlalu.

Tamat

Cite stim giler, kisah benar benar sex, lucah melayu kini, gro cerita, photo zakar masuk puki

Skandal Melayu Singapore

$
0
0

Video Lucah : Skandal Melayu Singapore - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Skandal Melayu Singapore   Melayu Boleh.Com

video porno melayu singapura di hotel81, skandalmelayu, video skandal melayu, melayu skandal di hotel, video sex melayu di hotel singapore, xvideo sex melayu skandal, video lucah skandal, video porno melayu singapura di hotel81#spf=1, vedeo sexx skandal malay, melayu skandal kat hotel, bideo porno melayu singapura di hotel81#spf=1, melayu sex di hotel singapore, melayu lucah/xvideo com, Skandal Melayu Singapore, video lucah xvideos, video sex skandal melayu, skandal melayu seks, Video skandal malay, skandal melayu video, xvideo skandal malayu

Janda Suka Main Belakang

$
0
0

Video Lucah : Janda Suka Main Belakang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Janda Suka Main Belakang   Melayu Boleh.Com

awek suka duda, cerita janda main belakang, jandasuka main com, www Vedios sex melayuboleh net/gambar-bogel/pepek-terong html, youtube video seks makcik

doggy style

$
0
0

Gambar Bogel doggy style   Melayu Boleh.Com

Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel doggy style. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.

melayu doggy, melayu doggie, awek doggy, tudung doggy, gambar bogel pelajar jepon, awek melayu doggy, awek doggie, awek tudung doggy, doggy melayu, gambar main doggy, gambar bogel melayu hd, Gambar doggy style, doggie melayu, cerita sex emak melayu, gambar doggie, gambar doggy melayu, awek melayu doggie, gambar awek doggy, gambar awek doggie, gambar doggie melayu

Puteri Suka Ride

$
0
0

Video Lucah : Puteri Suka Ride - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Puteri Suka Ride   Melayu Boleh.Com

aksi melayu seks dlm kereta, gadisvideosex, awek bogel ride, terbuang lucah, sex melayu ride, riding bogel, melayuboleh@puteri, melayu seks riding, melayu ride sex, melayu lucah putri, kisah seks melayu awek puteri, aksi sex puteri, gadis video sex puteri, gadis melayu riding sex, cerita seks riding, cerita lucah riding, cerita lucah melayu puteri, awek melayu riding, vedio lucah puteri terbuang

Me and My Teacher – 1

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Namaku Indra. Sudah hampir sebulan bulan ini aku menjadi budak seks ibu Anna, Ibu guru biologi di sekolahku. Dengan bermodalkan foto-foto diriku (baca "My Teacher"), dia membuatku menuruti semua perintahnya.

Setiap harinya kecuali hari rabu dimana ibu Anna mengajar praktikum biologi, aku diharuskan datang ke rumahnya, tidak boleh lewat dari jam satu siang. Jam pulang sekolah adalah jam 12:30, namun karena jarak rumah ibu Anna yang tidak terlalu jauh (10 menit perjalanan dengan kendaraan umum) maka itu aku masih sempat untuk makan siang dahulu di kantin. Walaupun tak urung seorang teman dekatku mulai mencurigai kegiatanku. Karena memang tidak biasanya aku selalu bergegas pergi setelah pulang sekolah. Biasanya aku menghabiskan waktu di sekolahan dengan teman-temanku untuk sekedar ngobrol sambil makan roti bakar atau juga bermain basket sampai sore.

Dengan sebuah kebohongan yang diikuti kebohongan lainnya aku untuk sementara dapat meloloskan diri dari kecurigaannya. Di rumah ibu Anna sudah banyak pekerjaan yang menantiku. Sesudah mencuci piring-piring kotor, kemudian aku mencuci pakaian-pakaiannya dengan mesin cuci, sesudah itu baru aku terakhir menyapu dan mengepel lantai. Pada awalnya pekerjaan itu menghabiskan waktu selama satu jam, kini setelah terbiasa, aku dapat mengerjakannya dalam waktu 30 menit. Ibu Anna sendiri biasanya datang pada jam sekitar jam 01:30-02:00 siang.

Ibu Anna pernah memberikan larangan masuk ke kamarnya jika dia belum datang, namun suatu hari aku pernah memberanikan diri untuk masuk ke kamarnya untuk mencari foto-foto diriku yang kuperkirakan disembunyikannya di suatu tempat di kamarnya. Dengan cepat aku memeriksa dengan seksama kamar itu mencari dimana kira-kira foto-foto itu disembunyikan. Akhirnya aku menemukan satu laci lemarinya yang terkunci. Sesudah mencari beberapa saat, akhirnya aku temukan kuncinya di bawah tumpukan buku.

Namun ketika kubuka laci itu yang kutemukan adalah kumpulan vCD porno yang semuanya kira-kira berjumlah 30 buah dan juga beberapa majalah porno keluaran luar negri. Mau tidak mau aku terkagum-kagum dengan koleksinya. Temanku Agus yang dikenal sebagai "raja bokep" di sekolahku saja tidak mempunyai koleksi sebanyak ini. Setelah kuperhatikan semua vCD dan juga buku-buku pornonya bertema perbudakan kaum pria oleh wanita. Di cover-cover vCD terlihat gambar pria yang disiksa dengan sadis. Beberapa pernah kualami sendiri, namun banyak yang memperlihatkan penyiksaan yang lebih menyakitkan dari pada yang kualami selama ini.

Di salah satu cover vCD yang tampaknya keluaran Jepang aku melihat seorang pria yang di gantung terbalik kemudian disekelilingnya ada 5 wanita yang mencambukinya. Dapat kulihat expressi kesakitannya dan juga bekas-bekas pukulan yang sebelumnya mendarat di tubuhnya. Dalam hatiku berharap ibu Anna tidak tergoda untuk memperlakukan diriku seperti demikian. Dan entah kenapa ada keinginan dalam diriku untuk melihat-lihat yang lain, namun segera saja kuurungkan niatku ketika aku melihat sudah hampir jam setengah dua. Dengan segera aku mengunci laci itu dan meletakkan kuncinya pada tempat sebelumnya. Yah memang hari itu aku sedang beruntung, karena jika terlambat satu menit saja ibu Anna bisa memergokiku yang sedang menggeledah kamarnya.

Sesudah datang biasanya ibu Anna langsung masuk ke kamarnya, dan tanpa diperintah lagi aku mengikutinya masuk. Disana sudah menunggu tugas "kebersihan" lainnya. Ibu Anna dengan santai berbaring di ranjangnya sedangkan aku dengan perlahan melepaskan sepatu hak tingginya lalu mejilati kedua telapak kakinya dengan lidahku sampai bersih. Maksudku benar-benar bersih, ibu Anna tidak mau ada bagian yang terlewat sedikitpun, termasuk disela-sela jarinya. Setelah itu, dia akan memberiku isyarat untuk melepaskan rok yang dikenakannya, sedangkan untuk membuka celana dalam yang dikenakannya aku tidak diperbolehkan menggunakan tanganku, melainkan hanya menggunakan mulutku.

Pada awalnya aku kesulitan dengan tugas satu itu, baru sesudah kulakukan berulang kali aku mulai bisa melakukannya dengan mudah. Sesudah itu vaginanya yang lembab akibat keringat setelah bekerja mengajar seharian, kukecup dengan lembut berulang kali, sesuai dengan yang di ajarkannya padaku. Setelah beberapa kali mendapat petunjuknya, kini bisa dibilang ibu Anna sudah cukup puas dengan keahlianku, sehingga dia hanya berdiam diri saja memperhatikanku mengerjakan pekerjaan rutinku, atau biasanya dia dengan santai menonton film porno yang sebelumnya disetelnya. Sedangkan aku masih terus mencium dan menjilati vaginanya sampai ibu Anna menyuruhku berhenti. Pernah suatu kali aku melakukannya selama hampir satu jam. Akibatnya lidahku menjadi sakit dan kelu. Sedangkan rahangku hampir copot rasanya.

Suatu kali, tanpa terduga ibu Anna memperbolehkanku untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Tentu saja aku kegirangan mendapat kesempatan ini. Selama aku mengerjakan pekerjaanku mengoral vaginanya tentu saja aku merasa terangsang, hanya saja biasanya setelah ibu Anna puas dengan pekerjaanku dia kemudian menggunakan vibrator (penis buatan) untuk memuaskan nafsunya yang sudah memuncak. Sedangkan diriku hanya dapat dengan iri melihat vibrator itu melaksanakan tugasnya. Sesudah selesai, barulah ibu Anna menyuruhku pulang. Baru di rumah aku menyalurkan nafsuku dengan mansturbasi. Karena itu kesempatan yang kali ini kudapat tidak akan kusia-siakan begitu saja. Sedangkan ibu Anna sudah siap dengan posisi menungging. Dengan hati-hati aku mencoba untuk memasukkan penisku yang tegang ke dalam vaginannya. Secara perlahan aku melihat penisku masuk ke dalam lubang vaginannya, yang sebelumnya sudah kujilati sampai basah sekali.

"Kontol kamu kecil" kata ibu Anna dengan nada mengejek.

Panas juga hatiku mendengar perkataannya. Memang ketika sedang berada di rumah, ibu Anna seperti orang yang berbeda dengan ibu Anna yang mengajar biologi di sekolah yang biasa berkata-kata dengan sopan dan santun. Disini dia adalah wanita berumur 30 tahun dengan dengan birahi yang tidak kunjung terpuaskan. Sesudah seluruh batang penisku terbenam dalam liang vaginanya barulah aku mencoba menggerakannya perlahan. Yang terjadi selanjutnya adalah ketika baru 3 kali aku memompa penisku di dalam vaginanya aku sudah tidak dapat menahannya lagi.

"Keluarin!" bentak ibu Anna dengan tiba-tiba setelah dia menyadari aku sudah hampir orgasme.

Bersamaan dengan keluarnya penisku, aku mengalami orgasme dahsyat. Spermaku menyembur mengenai tepat di lubang anusnya yang kemudian turun ke masuk ke lubang vaginanya dan menetes-netes ke sprei. Sedangkan aku dengan terengah-engah kenikmatan mengocok-ngocok batang penisku sehingga makin banyak menumpahkan sperma ke lubang anusnya. Melihat keadaanku, secara spontan ibu Anna tertawa terbahak-bahak.

"Baru kali ini saya ketemu cowok yang kontolnya nggak ada gunanya kayak punya kamu itu" katanya mengejekku.

Tentu saja ketika itu harga diriku sebagai lelaki terusik mendengar ejekannya. Dengan menggenggam batang penisku yang masih tegang aku mencoba memasukannya kembali ke lubang vaginanya.

Zlebb..

Dengan mudah batang penisku masuk ke dalam liang vaginanya yang masih basah.

"Apa-apaan kamu! Keluarin kontol kamu itu" tiba-tiba ibu Anna membentakku dengan keras.

Dengan tergesa-gesa aku menarik batang penisku yang baru saja terbenam dalam liang vaginanya. Dan tanpa bisa kutahan kembali aku mengalami ejakulasi. Dengan tubuh gemetar menahan nikmat, aku mengocok penisku dengan cepat sehingga banyak sperma yang tumpah dan jatuh di telapak kakinya. Sementara ibu Anna menatapku dengan pandangan jijik, seakan-akan aku ini adalah gundukan sampah yang menyerupai manusia.

"Heh kontol! Kamu harus membersihkan ini semua" bentaknya.

"Maaf bu" jawabku pelan dengan menundukan kepala karena malu. Aku segera beranjak turun dari ranjang untuk mengambil tissue.

"Pakai mulut" kata ibu Anna dengan dingin.

Tentu saja aku mau protes dengan perintahnya itu. Yang pertama, itu adalah spermaku dan tentunya aku tidak mau menjilati spermaku sendiri dan yang kedua adalah setelah dua kali ejakulasi tadi aku kini sudah tidak mempunyai nafsu lagi. Tapi ketika kulihat tatapan marah di matanya segera saja hatiku menjadi ciut. Dengan perasaan menyesal aku memandang ke genangan sperma di lubang anus ibu Anna. Belum pernah aku menjilati lubang anus ibu Anna sebelumnya, kini mau tidak mau aku harus melakukannya.

"Cepat!" bentak ibu Anna, "Dan jangan berhenti sebelum disuruh" sambungnya lagi.

Dengan harga diri yang hancur terinjak-injak aku mulai menjilati daerah sekitar lubang anusnya dengan perlahan.

"Heh kontol! Bersihin yang benar," bentaknya sambil melotot padaku.

Kupejamkan mataku dan setelah mengumpulkan kekuatanku aku mulai menjilati sperma yang tergenang. Dengan segera aku mencium bau khas sperma dan juga rasa asin dari spermaku yang tadi baru kutumpahkan di lubang anusnya.

"Lebih cepet!" kembali ibu Anna memberikan perintah.

Hampir menangis rasanya aku mendapat penghinaan seperti ini. Mau tak mau aku mempercepat gerakan lidahku. Kutempelkan lidahku di lubang anusnya, kemudian kuseret lidahku di permukaan lubang anusnya sehingga sperma di lubang anusnya sudah terangkat semua oleh lidahku, ini kulakukan agar aku tidak berlama-lama dengan pekerjaan yang menyiksaku ini. Namun kerena ibu Anna belum mengatakan apapun maka aku tidak berani menghentikan pekerjaanku. Mau tidak mau aku terus menerus menjilati lubang anusnya, sehingga lubang anusnya yang tadinya basah karena spermaku kini malah menjadi tergenang oleh air liurku.

Pada awalnya aku menyangka akan mencium bau tidak sedap dari lubang anusnya itu, namun setelah beberapa saat aku menyadari bahwa aku tidak mencium dan merasakan apa-apa disana. Selang beberapa lama setelah aku melakukannya aku mulai merasa menikmatinya. Sementara aku masih dengan bersemangat menjilati lubang anusnya, ibu Anna mulai merintih-rintih keenakan.

"Ternyata lidah kamu lebih berguna dari pada kontol kecil kamu itu" katanya padaku dengan seenaknya.

Setelah beberapa saat kemudian, ibu Anna memerintahkanku untuk menciumi lubang anusnya. Sesudah beberapa kali kulakukan barulah dia menyuruhku berhenti. Kemudian menyusul vaginanya yang 'kubersihkan' dan terakhir telapak kakinya. Barulah sesudah itu aku diperbolehkan pulang.

Bersambung . . . . .

awek cun tayang pepak talanjang habis, sexy ibu rogol anak, cerita sex vibrator, cerita melayu my teacher, melayu boleh me and my teacher 1, cerita lucah 18x, sex melayu teacher, cerita pecah dara budak form 1, cerita porno penyiksaan, cerita sek my teacher, cerita seks pakai fibrator dan jadi budak seks, cerita main vibrator di rumah, cerita lucah teacher seksi, cerita lucah penyeksaan gadis bertudung, cerita lucah melayu penyiksaan, cerita emak teacher aku melayu, cerita budak sex bersambung, Cerita Budak Seks Dipakaikan Baju Seksi Dan Vibrator, cerita bersambung budak seks, budak sex di siksa dengan vibrator
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live