Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Seharian Bersama Kekasih

$
0
0

Video Lucah : Seharian Bersama Kekasih - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Seharian Bersama Kekasih   Melayu Boleh.Com

melayu buat projek, video lucah kekasih, seks bersama kekasih, filem sex luchah kekasih, Video main dengan pakwe, melayu terlajang, video remaja buat projek, tetekkan pakwe, video melayu buat seks, sex kekasih melayu vedio, melayu buat video sex, video seks bersama kekasih, video buat seks, video kekasih melayu gersang, vedio projek sek ank melayu, awek melayu buat projek, awek malayu buat video lucah, awek buat seks, kekasih bogel, video buat sex

My Maid

$
0
0

Video Lucah : My Maid - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel My Maid   Melayu Boleh.Com

Kasir swalayan

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Desy yang masih berumur 25 tahun tidak menyadari bahayanya bekerja sebagai kasir di sebuah toko serba ada di Jakarta. Dengan semangat dan keinginan untuk mandiri membuat dirinya tidak mempedulikan nasehat orang tuanya yang merasa risau melihat putriya sering mendapat giliran jaga dari malam hingga pagi. Desy lebih memilih bekerja pada shift tersebut, karena dari saat tengah malam sampai pagi, jarang sekali ada pembeli, sehingga Desy bisa belajar untuk kuliahnya siang nanti.

Sampai akhirnya pada suatu malam, Desy mendapati dirinya ditodong oleh sepucuk pistol tepat di depan matanya. Yang berambut Gondrong, dan yang satu lagi berkumis tebal. Mereka berdua, menerobos masuk membuat Desy yang sedang berkonsentrasi pada bukunya terkejut.

"Keluarin uangnya!" perintah si Gondrong, sementara si Kumis memutuskan semua kabel video dan telepon yang ada di toko itu. Tangan Desy gemetar berusaha membuka laci kasir yang ada di depannya, saking takutnya kunci itu sampai terjatuh beberapa kali. Setelah beberapa saat, Desy berhasil membuka laci itu dan memerikan semua uang yang ada di dalamnya, sebanyak 100 ribu kepada si Gondrong, Desy tidak diperkenankan menyimpan uang lebih dari 100 ribu di laci tersebut. Karena itu setiap kelebihannya langsung dimasukan ke lemari besi. Setelah si Gondrong merampas uang itu, Desy langsung mundur ke belakang, ia sangat ketakutan kakinya lemas, hampir jatuh.

"Masa cuma segini?!" bentak si Gondrong.
"Buka lemari besinya! Sekarang!" Mereka berdua menggiring Desy masuk ke kantor manajernya dan mendorongnya hingga jatuh berlutut di hadapan lemari besi. Desy mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.

"Cepat!" bentak si Kumis, Desy merasakan pistol menempel di belakang kepalanya. Desy berusaha untuk menjelaskan kalau ia tidak mengetahui nomor lemari besi itu. Untunglah, melihat mata Desy yang ketakutan, mereka berdua percaya. "Brengsek! Nggak sebanding sama resikonya! Iket dia, biar dia nggak bisa manggil polisi!" Desy di dudukkan di kursi manajernya dengan tangan diikat ke belakang. Kemudian kedua kaki Desy juga diikat ke kaki kursi yang ia duduki. si Kumis kemudian mengambil plester dan menempelkannya ke mulut Desy.
"Beres! Ayo cabut!"
"Tunggu! Tunggu dulu cing! Liat dia, dia boleh juga ya?!".
"Cepetan! Ntar ada yang tau! Kita cuma dapet 100 ribu, cepetan!".
"Gue pengen liat bentar aja!".

Mata Desy terbelalak ketika si Gondrong mendekat dan menarik t-shirt merah muda yang ia kenakan. Dengan satu tarikan keras, t-shirt itu robek membuat BH-nya terlihat. Payudara Desy yang berukuran sedang, bergoyang-goyang karena Desy meronta-ronta dalam ikatannya.
"Wow, oke banget!" si Gondrong berseru kagum.
"Oke, sekarang kita pergi!" ajak si Kumis, tidak begitu tertarik pada Desy karena sibuk mengawasi keadaan depan toko.

Tapi si Gondrong tidak peduli, ia sekarang meraba-raba puting susu Desy lewat BH-nya, setelah itu ia memasukkan jarinya ke belahan payudara Desy. Dan tiba-tiba, dengan satu tarikan BH Desy ditariknya, tubuh Desy ikut tertarik ke depan, tapi akhirnya tali BH Desy terputus dan sekarang payudara Desy bergoyang bebas tanpa ditutupi selembar benangpun.

"Jangan!" teriak Desy. Tapi yang tedengar cuma suara gumaman. Terasa oleh Desy mulut si Gondrong menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Desy menjerit ketika si Gondrong mengigit puting susunya.
"Diem! Jangan berisik!" si Gondrong menampar Desy, hingga berkunang-kunang. Desy hanya bisa menangis.
"Gue bilang diem!", sembari berkata itu si Gondrong menampar buah dada Desy, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Desy. Kemudian si Gondrong bergeser dan menampar uang sebelah kanan. Desy terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sementara si Gondrong terus memukuli buah dada Desy sampai akhirnya bulatan buah dada Desy berwarna merah.

"Ayo, cepetan cing!", si Kumis menarik tangan si Gondrong.
"Kita musti cepet minggat dari sini!" Desy bersyukur ketika melihat si Gondrong diseret keluar ruangan oleh si Kumis. Payudaranya terasa sangat sakit, tapi Desy bersyukur ia masih hidup. Melihat sekelilingnya, Desy berusaha menemukan sesuatu untuk membebaskan dirinya. Di meja ada gunting, tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Hey, Roy! Tokonya kosong!".
"Masa, cepetan ambil permen!".
"Goblok lo, ambil bir tolol!".

Tubuh Desy menegang, mendengar suara beberapa anak-anak di bagian depan toko. Dari suaranya ia mengetahui bahwa itu adalah anak-anak berandal yang ada di lingkungan itu. Mereka baru berusia sekitar 12 sampai 15 tahun. Desy mengeluarkan suara minta tolong.
"sstt! Lo denger nggak?!".
"Cepet kembaliin semua!".
"Lari, lari! Kita ketauan!".

Tiba-tiba salah seorang dari mereka menjengukkan kepalanya ke dalam kantor manajer. Ia terperangah melihat Desy, terikat di kursi, dengan t-shirt robek membuat buah dadanya mengacung ke arahnya.
"Buset!" berandal itu tampak terkejut sekali, tapi sesaat kemudian ia menyeringai.
"Hei, liat nih! Ada kejutan!"

Desy berusaha menjelaskan pada mereka, menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berusaha menjelaskan bahwa dirinya baru saja dirampok. Ia berusaha minta tolong agar mereka memanggil polisi. Ia berusaha memohon agar mereka melepaskan dirinya dan menutupi dadanya. Tapi yang keluar hanya suara gumanan karena mulutnya masih tertutup plester. Satu demi satu berandalan itu masuk ke dalam kantor. Satu, kemudian dua, lalu tiga. Empat. Lima! Lima wajah-wajah dengan senyum menyeringai sekarang mengamati tubuh Desy, yang terus meronta-ronta berusaha menutupi tubuhnya dari pandangan mereka. Berandalan, yang berumur sekitar 15 tahun itu terkagum-kagum dengan penemuan mereka.

"Gila! Cewek nih!".
"Dia telanjang!".
"Tu liat susunya! susu!".
"Mana, mana gue pengen liat!".
"Gue pengen pegang!".
"Pasti alus tuh!".
"Bawahnya kayak apa ya?!".

Mereka semua berkomentar bersamaan, kegirangan menemukan Desy yang sudah terikat erat. Kelima berandal itu maju dan merubung Desy, tangan-tangan meraih tubuh Desy. Desy tidak tahu lagi, milik siapa tanga-tangan tersebut, semuanya berebutan mengelus pinggangnya, meremas buah dadanya, menjambak rambutnya, seseorang menjepit dan menarik-narik puting susunya. Kemudian, salah satu dari mereka menjilati pipinya dan memasukan ujung lidahnya ke lubang telinga Desy.

"Ayo, kita lepasin dia dari kursi!" Mereka melepaskan ikatan pada kaki Desy, tapi dengan tangan masih terikat di belakang, sambil terus meraba dan meremas tubuh Desy. Melihat ruangan kantor itu terlalu kecil mereka menyeret Desy keluar menuju bagian depan toko. Desy meronta-ronta ketika merasa ada yang berusaha melepaskan kancing jeansnya. Mereka menarik-narik jeans Desy sampai akhirnya turun sampai ke lutut. Desy terus meronta-ronta, dan akhirnya mereka berenam jatuh tersungkur ke lantai. Sebelum Desy sempat membalikkan badannya, tiba-tiba terdengar suara lecutan, dan sesaat kemudian Desy merasakan sakit yang amat sangat di pantatnya. Desy melihat salah seorang berandal tadi memegang sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-siap mengayunkannya lagi ke pantatnya!

"Bangun! Bangun!" ia berteriak, kemudian mengayunkan lagi ikat pinggangnya. Sebuah garis merah timbul di pantat Desy. Desy berusaha berguling melindungi pantatnya yang terasa sakit sekali. Tapi berandal tadi tidak peduli, ia kembali mengayunkan ikat pinggang tadi yang sekarang menghajar perut Desy.

"Bangun! naik ke sini!" berandal tadi menyapu barang-barang yang ada di atas meja layan hingga berjatuhan ke lantai. Desy berusaha bangun tapi tidak berhasil. Lagi, sebuah pukulan menghajar buah dadanya. Desy berguling dan berusaha berdiri dan berhasil berlutut dan berdiri. Berandal tadi memberikan ikat pinggang tadi kepada temannya. "Kalo dia gerak, pukul aja!"

Langsung saja Desy mendapat pukulan di pantatnya. Berandal-berandal yang lain tertawa dan bersorak. Mereka lalu mendorong dan menarik tubuhnya, membuat ia bergerak-gerak sehingga mereka punya alasan lagi buat memukulnya. Berandal yang pertama tadi kembali dengan membawa segulung plester besar. Ia mendorong Desy hingga berbaring telentang di atas meja. Pertama ia melepaskan tangan Desy kemudian langsung mengikatnya dengan plester di sudut-sudut meja, tangan Desy sekarang terikat erat dengan plester sampai ke kaki meja. Selanjutnya ia melepaskan sepatu, jeans dan celana dalam Desy dan mengikatkan kaki-kaki Desy ke kaki-kaki meja lainnya. Sekarang Desy berbaring telentang, telanjang bulat dengan tangan dan kaki terbuka lebar menyerupai huruf X.

"Waktu Pesta!" berandal tadi lalu menurunkan celana dan celana dalamnya. Mata Desy terbelalak melihat penisnya menggantung, setengah keras sepanjang 20 senti. Berandal tadi memegang pinggul Desy dan menariknya hingga mendekati pinggir meja. Kemudian ia menggosok-gosok penisnya hingga berdiri mengacung tegang.

"Waktunya masuk!" ia bersorak sementara teman-teman lainnya bersorak dan tertawa. Dengan satu dorongan keras, penisnya masuk ke vagina Desy. Desy melolong kesakitan. Air mata meleleh turun, sementara berandal tadi mulai bergerak keluar masuk. Temannya naik ke atas meja, menduduki dada Desy, membuat Desy sulit bernafas. Kemudian ia melepaskan celananya, mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya. Plester di mulut Desy ditariknya hingga lepas. Desy berusaha berteriak, tapi mulutnya langsung dimasuki oleh penis berandal yang ada di atasnya. Langsung saja, penis tadi mengeras dan membesar bersamaan dengan keluar masuknya penis tadi di mulut Desy. Pandangan Desy berkunang-kunang dan merasa akan pingsan, ketika tiba-tiba mulutnya dipenuhi cairan kental, yang terasa asin dan pahit. Semprotan demi semprotan masuk, tanpa bisa dimuntahkan oleh Desy. Desy terus menelan cairan tadi agar bisa terus mengambil nafas.

Berandal yang duduk di atas dada Desy turun ketika kemudian, berandal yang sedang meperkosanya di pinggir meja bergerak makin cepat. Ia memukuli perut Desy, membuat Desy mengejang dan vaginanya berkontraksi menjepit penisnya. Ia kemudian memegang buah dada Desy sambil terus bergerak makin cepat, ia mengerang-erang mendekati klimaks. Tangannya meremas dan menarik buah dada Desy ketika tubuhnya bergetar dan sperma pun menyemprot keluar, terus-menerus mengalir masuk di vagina Desy. Sementara itu berandal yang lainnya berdiri di samping meja dan melakukan masturbasi, ketika pimpinan mereka mencapai puncaknya mereka juga mengalami ejakulasi bersamaan. Sperma mereka menyemprot keluar dan jatuh di muka, rambut dan dada Desy.

Desy tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, ketika tahu-tahu ia kembali sendirian di toko tadi, masih terikat erat di atas meja. Ia tersadar ketika menyadari dirinya terlihat jelas, jika ada orang lewat di depan tokonya. Desy meronta-ronta membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Ia menangis dan meronta berusaha melepaskan diri dari plester yang mengikatnya. Setelah beberapa lama mencoba Desy berhasil melepaskan tangan kanannya. Kemudian ia melepaskan tangan kirinya, kaki kanannya. Tinggal satu lagi.
"Wah, wah, wah!" terdengar suara laki-laki di pintu depan. Desy terkejut dan berusaha menutupi dada dan vaginanya dengan kedua tangannya.
"Tolong saya!" ratap Desy.
"Tolong saya Pak! Toko saya dirampok, saya diikat dan diperkosa! Tolong saya Pak, panggilkan polisi!"
"Nama lu Desy kan?" tanya laki-laki tadi.
"Bagaimana bapak tahu nama saya?" Desy bingung dan takut.
"Gue Roy. Orang yang kerjaannya di toko ini lo rebut!".
"Saya tidak merebut pekerjaan bapak. Saya tahu dari iklan di koran. Saya betul-betul tidak tahu pak! Tolong saya pak!".
"Gara-gara lo ngelamar ke sini gue jadi dipecat! Gue nggak heran lo diterima kalo liat bodi lo".

Desy kembali merasa ketakutan melihat Roy, seseorang yang belum pernah dilihat dan dikenalnya tapi sudah membencinya. Desy kembali berusaha melepaskan ikatan di kaki kirinya, membuat Raoy naik pitam. Ia menyambar tangan Desy dan menekuknya ke belakang dan kembali diikatnya dengan plester, dan plester itu terus dilitkan sampai mengikat ke bahu, hingga Desy betul-betul terikat erat. Ikatan itu membuat Desy kesakitan, ia menggeliat dan buah dadanya semakin membusung keluar.
"Lepaskan! Sakit! aduuhh! Saya tidak memecat bapak! Kenapa saya diikat?"
"Gue tadinya mau ngerampok nih toko, cuma kayaknya gue udah keduluan. Jadi gue rusak aja deh nih toko".

Ia kemudian melepaskan ikatan kaki Desy sehingga sekarang Desy duduk di pinggir meja dengan tangan terikat di belakang. Kemudian diikatnya lagi dengan plester.

Kemudian Roy mulai menghancurkan isi toko itu, etalase dipecahnya, rak-rak ditendang jatuh. Kemudian Roy mulai menghancurkan kotak pendingin es krim yang ada di kanan Desy. Es krim beterbangan dilempar oleh Roy. Beberapa di antaranya mengenai tubuh Desy, kemudian meleleh mengalir turun, melewati punggungnya masuk ke belahan pantatnya. Di depan, es tadi mengalir melalui belahan buah dadanya, turun ke perut dan mengalir ke vagina Desy. Rasa dingin juga menempel di buah dada Desy, membuat putingnya mengeras san mengacung. Ketika Roy selesai, tubuh Desy bergetar kedinginan dan lengket karena es krim yang meleleh.
"Lo keliatan kedinginan!" ejek Roy sambil menyentil puting susu Desy yang mengeras kaku.
"Gue musti kasih lo sesuatu yang anget."

Roy kemudian mendekati wajan untuk mengoreng hot dog yang ada di tengah ruangan. Desy melihat Roy mendekat membawa beberapa buah sosis yang berasap. "Jangaann!" Desy berteriak ketika Roy membuka bibir vaginanya dan memasukan satu sosis ke dalam vaginanya yang terasa dingin karena es tadi. Kemudian ia memasukan sosis yang kedua, dan ketiga. Sosis yang keempat putus ketika akan dimasukan. Vagina Desy sekarang diisi oleh tiga buah sosis yang masih berasap. Desy menangis kesakitan kerena panas yang dirasakannya.

"Keliatannya nikmat!" Roy tertawa.
"Tapi gue lebih suka dengan mustard!" Ia mengambil botol mustard dan menekan botol itu. Cairan mustard keluar menyemprot ke vagina Desy. Desy menangis terus, melihat dirinya disiksa dengan cara yang tak terbayangkan olehnya.

Sambil tertawa Roy melanjutkan usahanya menghancurkan isi toko itu. Desy berusaha melepaskan diri, tapi tak berhasil. Nafasnya tersengal-sengal, ia tidak kuat menahan semua ini. Tubuh Desy bergerak lunglai jatuh."
"Hei! Kalo kerja jangan tidur!" bentak Roy sambil menampar pipi Desy.
"Lo tau nggak, daerah sini nggak aman jadi perlu ada alarm."

Desy meronta ketakutan melihat Roy memegang dua buah jepitan buaya. Jepitan itu bergigi tajam dan jepitannya keras sekali. Roy mendekatkan satu jepitan ke puting susu kanan Desy, menekannya hingga terbuka dan melepaskannya hingga menutup kembali menjepit puting susu Desy. Desy menjerit dan melolong kesakitan, gigi jepitan tadi menancap ke puting susunya. Kemudian Roy juga menjepit puting susu yang ada di sebelah kiri. Air mata Desy bercucuran di pipi.

Kemudian Roy mengikatkan kawat halus di kedua jepitan tadi, mengulurnya dan kemudian mengikatnya ke pegangan pintu masuk. Ketika pintu itu didorong Roy hingga membuka keluar, Desy merasa jepitan tadi tertarik oleh kawat, dan membuat buah dadanya tertarik dan ia menjerit kesakitan.

"Nah, udah jadi. Lo tau kan pintu depan ini bisa buka ke dalem ama keluar, tapi bisa juga disetel cuma bisa dibuka dengan cara ditarik bukan didorong. Jadi gue sekarang pergi dulu, terus nanti gue pasang biar pintu itu cuma bisa dibuka kalo ditarik. Nanti kalo ada orang dateng, pas dia dorong pintu kan nggak bisa, pasti dia coba buat narik tuh pintu, nah, pas narik itu alarmnya akan bunyi!"
"Jangan! saya mohoon! mohon! jangan! jangan! ampun!"

Roy tidak peduli, ia keluar dan tidak lupa memasang kunci pada pintu itu hingga sekarang pintu tadi hanya bisa dibuka dengan ditarik. Desy menangis ketakutan, puting susunya sudah hampir rata, dijepit. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan ikatan. Tubuh Desy berkeringat setelah berusaha melepaskan diri tanpa hasil. Lama kemudian terlihat sebuah bayangan di depan pintu, Desy melihat ternyata bayangan itu milik gelandangan yang sering lewat dan meminta-minta. Gelandangan itu melihat tubuh Desy, telanjang dengan buah dada mengacung.

Gelandang itu mendorong pintu masuk. Pintu itu tidak terbuka. Kemudian ia meraih pegangan pintu dan mulai menariknya.
Desy berusaha menjerit "Jangan! jangan! jangan buka! jangaann!", tapi gelandangan tadi tetap menarik pintu, yang kemudian menarik kawat dan menarik jepitan yang ada di puting susunya. Gigi-gigi yang sudah menancap di daging puting susunya tertarik, merobek puting susunya. Desy menjerit keras sekali sebelum jatuh di atas meja. Pingsan.

Desy tersadar dan menjerit. Sekarang ia berdiri di depan meja kasir. Tangannya terikat ke atas di rangka besi meja kasir. Sedangkan kakinya juga terikat terbuka lebar pada kaki-kaki meja kasir. Ia merasa kesakitan. Puting susunya sekarang berwarna ungu, dan menjadi sangat sensitif. Udara dingin saja membuat puting susunya mengacung tegang. Memar-memar menghiasi seluruh tubuhnya, mulai pinggang, dada dan pinggulnya. Desy merasakan sepasang tangan berusaha membuka belahan pantatnya dari belakang. Sesuatu yang dingin dan keras berusaha masuk ke liang anusnya. Desy menoleh ke belakang, dan ia melihat gelandangan tadi berlutut di belakangnya sedang memegang sebuah botol bir.
"Jangan, ampun! Lepaskan saya pak! Saya sudah diperkosa dan dipukuli! Saya tidak tahan lagi."
"Tapi Mbak, pantat Mbak kan belon." gelandangan itu berkata tidak jelas.
"Jangan!" Desy meronta, ketika penis gelandangan tadi mulai berusaha masuk ke anusnya. Setelah beberapa kali usaha, gelandangan tadi menyadari penisnya tidak bisa masuk ke dalam anus Desy. Lalu ia berlutut lagi, mengambil sebuah botol bir dari rak dan mulai mendorong dan memutar-mutarnya masuk ke liang anus Desy.

Desy menjerit-jerit dan meronta-ronta ketika leher botol bir tadi mulai masuk dengan keadaan masih mempunyai tutup botol yang berpinggiran tajam. Liang anus Desy tersayat-sayat ketika gelandangan tadi memutar-mutar botol dengan harapan liang anus Desy bisa membesar.

Setelah beberapa saat, gelandangan tadi mencabut botol tadi. Tutup botol bir itu sudah dilapisi darah dari dalam anus Desy, tapi ia tidak peduli. Gelandang itu kembali berusaha memasukan penisnya ke dalam anus Desy yang sekarang sudah membesar karena dimasuki botol bir. Gelandang tadi mulai bergerak kesenangan, sudah lama sekali ia tidak meniduri perempuan, ia bergerak cepat dan keras sehingga Desy merasa dirinya akan terlepar ke depan setiap gelandangan tadi bergerak maju. Desy terus menangis melihat dirinya disodomi oleh gelandangan yang mungkin membawa penyakit kelamin, tapi gelandangan tadi terus bergerak makin makin cepat, tangannya meremas buah dada Desy, membuat Desy menjerit karena puting susunya yang terluka ikut diremas dan dipilih-pilin. Akhirnya dengan satu erangan, gelandang tadi orgasme, dan Desy merakan cairan hangat mengalir dalam anusnya, sampai gelandangan tadi jatuh terduduk lemas di belakang Desy.

"Makasih ya Mbak! Saya puas sekali! Makasih." gelandangan tadi melepaskan ikatan Desy. Kemudian ia mendorong Desy duduk dan kembali mengikat tangan Desy ke belakang, kemudian mengikat kaki Desy erat-erat. Kemudian tubuh Desy didorongnya ke bawah meja kasir hingga tidak terlihat dari luar.

Sambi terus mengumam terima kasih gelandangan tadi berjalan sempoyongan sambil membawa beberapa botol bir keluar dari toko. Desy terus menangis, merintih merasakan sperma gelandangan tadi mengalir keluar dari anusnya. Lama kemudian Desy jatuh pingsan kelelahan dan shock. Ia baru tersadar ketika ditemukan oleh rekan kerjanya yang masuk pukul 6 pagi.

TAMAT

awek tumbex, tina dak sekolah

Seks Dengan Kawan Kerja Hotel

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Seks Dengan Kawan Kerja Hotel   Melayu Boleh.Com

Kejadian ni terjadi lebih kurang 2 tahun lepas. Waktu tu aku tengah tunggu result spm, so aku kerja kat hotel 4 star kat area kl. Aku kerja banquet, tapi part time je. So, bile ade function, baru aku masuk kerja.

Jadi, aku banyak la masa untuk lepak-lepak. Nak dijadikan cerita, bukan aku sorang je keje part time kat situ. Ramai gak budak macam aku, yang tunggu spm, student univ, college ( ala…carik duit poket la tu.) Dalam banyak-banyak part timer tu, aku tertarikla kat sorang awek ni. Aku nampak die since hari pertama aku start keje. Aku tak pasti umur die berapa, tapi muka die sweet macam lebih muda dari aku. Figure die pun sederhana aje, tapi kira okayla. Die ni buat kerja clumsy sikit, so kekadang terhibur jugak bila tengok die buat kerja. Aku tak berani nak tegur die sampailah berlaku satu peristiwa yang tak pernah aku lupakan.

Hari Sabtu malam Ahad, kitorang ade function, but diorang buat buffet jer. So, tak banyak pakai pekerja. Tapi function tu lama la jugak sebab ade persembahan. Maklumla…annual dinner. Function tu habis lebih kurang pukul 11.00 malam. Kitorang pun menjalankanlah tugas kitorang. Time tu ade la lebih kurang 7 orang buat clearing.

Selesai buat clearing, langit dah lain macam, nak hujan. Staff yang lain balik tumpang kereta supervisor kitorang. Die takleh nak tumpang sebab dah tak muat, lagipun lain destination. Lagipun die memang biasa balik naik komuter. Aku pulak naik motor Suzuki best bapak aku. Baru je aku nak start motor, hujan turun…lebat pulak tu. Aku dah duk menyumpah-nyumpah. Tapi, nasib baik aku tak kesorangan. Die pun takleh nak menapak ke stesyen komuter. Aku nampak muka die dah masam sambil mulut ntah membebel ape ntah. Aku terfikir, inilah peluang aku nak tegur die.

So, aku pun tegurla die. Die pulak layan baik aje. Best jugak borak dengan die. Dalam berborak-borak tu, aku dapat tau yang die ni sebenarnya student kolej lagi tua 2 tahun dari aku. Nama die Zana. Then, aku nampak Zana macam kesejukan sebab baju kitorang kena tempias hujan. Aku pun ajak Zana lepak kat banquet office.

Masa kat banquet office, Zana kata die nak tukar baju yang kering. Die tanya aku, kat mana nak tukar baju. Aku pun offer nak duduk luar bilik sampai die habis tukar baju. Die pun setuju dan aku keluar. Lebih kurang 5 minit aku kat luar, aku tanyala Zana dah siap ke belum. Aku tak dengar jawapan, so aku ingat die dah sudah. Aku pun masuk la. Aku terkejut sebab die belum siap butangkan blouse die. So, terus mintak maaf kat Zana, tapi aku tengok die macam cool je sambil terus button-up blouse die. Die tanya aku, "Tak pernah tengok ke? Takde makwe ke?". Aku terkedu gak nak jawab. Jawapan yang mampu keluar dari mulut aku cuma "Tak" je. Die terus datang kat aku. Cara die jalan ke arah aku membuat aku gabra sebab aku tak tau apa yang bermain di fikiran die. Tiba-tiba aku nampak die macam tenung 'adik' aku. Die tanya aku, "Stim ke?". Kali ni aku dah tak terkedu dah sebab otak aku dah fikir bukan-bukan...hehe. Aku pun senyum je kat Zana.

Die datang makin dekat dan terus pegang adik aku dari luar seluar aku. Dahla seluar slack tu nipis, terasa tangan die duk raba-raba adik aku. Aku saje tanya die, "Eh, nak buat ape ni?". Zana jawab dengan selamba, "Jangan buat bodoh pulak…" sambil terus tarik zip seluar aku. Aku taknak die buat kerja sensorang, so aku start la raba breast dia. Aku lebihkan usap kat putting die. Nafas die dah tak teratur. Aku bukak butang blouse die dan aku nampak dada die berombak. Die pakai bra warna cream.Aku terus tanggalkan blouse die. Die pun bukak kemeja aku. Aku terus belai breast sambil cium tengkuk die. Dari tengkuk, mulut aku bergerak ke telinga die. Aku hisap telinga die. Aku tengok die menggeliat dan die terus tolak mulut aku. Die kata, "Tak tahanlah…geli sangat". Aku bukak bra die dan aku tonyohkan muka aku kat breast die…geram. Aku hisap puting die dan sesekali aku gigit slow-slow. Die dah start terdengih-dengih. Aku suka reaksi die bila die stim. So, aku teruskan hisap breast die.

Sambil menghisap, tangan aku menjalar ke peha die. Aku usap-usap celah peha die. Terasa lembap sikit. Aku berhenti hisap breast die dan tumpukan perhatian pada 'bawah' die pulak. Aku bukak zip seluar die dan aku tarik seluar ke bawah. Aku dukung die dan aku letakkan die atas meja. Panty die warna pink. Bila aku kangkangkan die, aku nampak panty die dah basah. Tangan aku memainkan peranan. Mula-mula aku usap-usap dari luar panty aje. Lepas tu aku selitkan jari aku kat celah panty die.

Die tanya dengan suara tersekat-sekat, "Tak sempit ke masuk jari kat celah tu?". Aku faham maksud die dan terus tarik panty die. Terserlahla pussy die yang dilitupi well-trimmed hair. Aku teringat video-video blue yang aku tengok. So, aku hisap pussy die dengan rakus. Die terus mengeluh perlahan. Tiba-tiba aku rasa badan die macam kejang sambil die mendengus kuat. Die tarik tengkuk aku dan tarik aku ke muka die. Die kiss aku sambil lidah die menjalar dalam mulut aku. Dari ciuman die, aku dapat rasakan yang die ni ade pengalaman. Then die bisik kat aku, "I dah tak tahan dah ni, please…..". Aku kiss die sekali dan terus bukak seluar dan seluar dalam aku. 'Adik' aku memang dah stim, so takyah nak hisap-hisap macam cerita blue tu. Aku betulkan posisi die supaya die duduk kat tepi meja. Aku kangkangkan die dan terus masukkan adik aku slow-slow dalam pussy die. Ketat jugak pussy die. Aku sorong dan tarik adik aku dalam pussy die, mula-mula slow pastu makin laju.

Tiba-tiba aku terasa macam nak terpancut, so aku tarik keluar adik aku. Aku alih posisi die dan aku pun naik sekali atas meja tu. Aku hisap breast sambil menunggu adik aku lega sket. Bila dah lega, aku masukkan adik aku semula.

Aku teruskan sorong tarik. Dalam aku mendayung tu, aku perasan ntah berapa kali ntah die kejang…climax la tu kot. Tiba-tiba die tarik dan peluk aku sambil kaki die dirapatkan…aku rasa die climax lagi sebab die mengeluh kuat gak. Masa tu lah aku dapat rasakan adik aku macam dikepit serapat-rapatnya. Aku terasa sungguh nikmat. Aku tak sempat nak tanya die sama ada nak pancut dalam atau luar. Lagipun die tengah peluk aku, so aku tak sempat nak keluarkan adik aku. Otak aku pun dah takleh nak fikir sebab terlampau nikmat, so aku terus tolak adik aku masuk dalam-dalam dan pancutkan benih aku dalam pussy die sambil mengeluh, "Aaahhhh……". Aku terus terdampar kepenatan atas badan die.

Tiba-tiba die kejutkan aku, "Dah pukul satu ni, you kena hantar I balik." Aku pun terus pakai pakaian aku dan hantar die balik naik motor. Helmet satu jer, so aku gamble la tak pakai helmet. Nasib baik takde polis. Sampai kat rumah die, barulah aku tau die duk menyewa ngan kengkawan die, so tak kisah sangatla balik lambat. Lepas hantar die aku terus balik rumah aku. Nasib baik aku ade bawak kunci spare, takyahla kejutkan mak bapak aku. Kalau tak, menadah telinga je la aku.

Lepas mandi, aku tak terus tidur. Aku terbayang kenikmatan yang baru aku lalui sambil berharap ia akan berulang lagi. Memang aku bernasib baik sebab harapan aku sama dengan harapan Zana. Bila ade function, kitorang selalu cari peluang untuk buat benda tu, tapi aku tak pancut dalam dah. Kadang-kadang, aku bawak kondom. Mula-mula aku cadang nak bertanggungjawab dan nak jadikan die awek aku, tapi die menolak sebab die takut, lepas kahwin nanti, aku cepat bosan dengan die. So, aku tak kisah. Aku dah tak contact die semenjak aku dapat tawaran masuk ke sebuah universiti tempatan. Aku cuma dengar cerita dari kawan aku kat hotel tu yang die dah sambung twinning program ke UK.

main dengan kawan, cerita lucah di hotel, Cerita lucah hotel, main dalam hotel, main dengan kawan kerja, cerita lucah pekerja hotel, cerita seks dengan kawan, seks dalam hotel, main dengan pekerja hotel, main di hotel, seks di hotel, cerita melayu main, melayu main kat hotel, cerita seks dalam hotel, Cerita lucah melayu hotel, cerita lucah kerja, cerita lucah bilik, cerita lucah sweet, cerita seks pekerja, cerita sex pekerja hotel

Gambar Awek Nurse Malaysia

$
0
0

Koleksi gambar melayu tudung, awek melayu bertudung, awek hijab, awek jilbab comel cun

Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Gambar Awek Nurse Malaysia   Melayu Boleh.Com

nurse melayu sex, plu melayu, sex nurse melayu, video 18 lucah melayu com, video lucah nurse melayu, gambar lucah nurse malaysia, nurse melayu seks, video lucah nurse, video sex nurse melayu, gambar nurse seksi, gambar nurse malaysia, gambar awek nurse comel, gambar nurse terlampau, gadis melayu pantat tonggek, pic nurse bogel, gambar tetek gadis melayu, nurse melayu boleh, awek melayu nurse, gambar bogel nurse malaysia, melayu nurse sex

Puaskan Isteri Tembam Yang Kuat Nafsu

$
0
0

Video Lucah : Puaskan Isteri Tembam Yang Kuat Nafsu - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Puaskan Isteri Tembam Yang Kuat Nafsu   Melayu Boleh.Com

malay tumblr, memek tembam, tumblr melayu sex, melayukuat, melayu sex bintulu, tumblr sex malay, tumblr malay sex, vedeo SEX MELAYU BOLEH, video melayu tumblr, puki tumblr, www melayu tumbler, Main pantat tembam, sexymalayu, tumblr melayu lucah, awek melayu kuat main, melayu tembam sexx, ex bini melayu sex video, isteri curang tumblr, isteri melayu tumblr, sex vedeo melayu thumbl

Makwe Dah Tak Sabar

$
0
0

Video Lucah : Makwe Dah Tak Sabar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Makwe Dah Tak Sabar   Melayu Boleh.Com

pilm sex melayu, xvidio melayu asli

Farisha Baby Cute

$
0
0

Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek

Gambar Bogel Farisha Baby Cute   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Farisha Baby Cute   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Farisha Baby Cute   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Farisha Baby Cute   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Farisha Baby Cute   Melayu Boleh.Com

aweks gersang, cerita kopek teacher, farisha bogel, awek caby, awek cun tunjuk tetek montel, awek suka batg, gambar terbaru nik marisa bogel, gambar awek main dengan negro, awek caby bogel, cerita lucah main dengan elyana, cerita lucah farisya, cerita lucah baby, x foto bogil, budak sekolah cute nude, blog lucah farisha, blog lucah baby, baby tudung bogel, baby seksi cerita lucah, baby malay seksi, awek tetek besar cute

Pakai Topi Konon Nak Cover Muka

$
0
0

Video Lucah : Pakai Topi Konon Nak Cover Muka - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Pakai Topi Konon Nak Cover Muka   Melayu Boleh.Com

Doggy Sensasi

$
0
0

Video Lucah : Doggy Sensasi - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Doggy Sensasi   Melayu Boleh.Com

sex melayu doggy, Video Lucah Doggy Yang Ganas | Semat Link, adult tv asian, video seks melayu doggy, video lucah melayu gersang, asian adults tv, doggy melayu video, melayudoggy, video doggie melayu, doggy sex melayu, video melayu doggie, video lucah doggy, seks doggie, melayu doggy seks, melayu boleh doggy doggie video, koleksi video sex melayu terkini, free sex doggy melayu, melayu free sex tv, cerita sensasi sex melayu, melay doggy video

Projek Dengan Azimah

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Projek Dengan Azimah   Melayu Boleh.Com

I pernah ada awek bernama Azimah, kami dah kira break off dalam 2 bulan lepas. I dah kenal Azimah ni dari satu tahun lepas masa tu dok tengah study lagi kat sebuah kolej swasta di kl ni.
Kita orang biasela kan, dok merendek sana sini sebab I pakai motor so tak susah sangatle kita orang keluar jalan-jalan. Azimah ni favourite dia kalu naik motor tu suke peluk kuat-kuat alasan takut jatuh, memang I galakkan sebab masa tu le rasa kehangatan badan seorang dara di tambah lagi pule dua bonjol mencocok kat tengah belakang, buat shock absorber. Biasenye I sengaja kalu nak brek tu lebihkan sikit, empuk!

Tetek dan puting Azimah ni dah banyak kali le kiranya I dah uli dan hisap cuma yang target utama aje takleh tengok lagi cuma dok korek-korek tu biasele. Sebabnya memang Azimah takut, dia ni kira virgin le, I korekpun tak dalam sebab memang boleh rasa selaput dara dia tu, jadi takndakle "waste" dengan jari, kalau boleh biarle konek I yang merasmikanye.Tambah bile ronda malam, tangan Azimahni suke juga merayap kecelah peha I, konekpun stim gile la. Ade sekali tu nasib baik tak jatuh motor sebab I khayal! Yang ringan-ringan tu kita orang dah biase buat, dalam panggung ke kat rumah sewa bujang I pun ade sebab kita orang lepak, kena la cari time masa member lain kat kolej.

Suatu hari Azimah ade ikut I balik kampung kat Tanjung Malim, rasanya hari Sabtu. I balikpun sebab nak mintak sen sikit dengan boss. Kita orang tak ikut highway sebab motor ni tak boleh dikira sihat sangat jadi kalu rosak takle susah nak cari kedai baiki. Rupa-rupanya hujan lebat. Tak sempat nak landing lagi kat mana-mana dah basah. Nasib baik dah dekat jadi I teruskan le, pelukkan Azimah makin kuat sebab dia sejuk, I tak pakai jaket cuma biase aje.

Sampai aje kat rumah famili, orang takde. Heran juga sebab sebelum turun dari KL I dah call dah dia orang, tapi takdele cakap yang nak bawak awek sekali. Nasib baik I memang ade kunci, jadi parking moto baik-baik kita orang pun masukle. Rumah jiran sebelah tu cina dan dia orangni bisnes, takde kat rumah.

I masuk aje nampak ada surat tampal kat atas TV, rupenye kawan baik abah kat Rawang, meninggal, jadi dia orang kesanale, mungkin ikut highway sebab takbertembungpun kat jalan tadi. Agaknya dah dalam 30 minit dia orang bertolak sebelum I sampai, TV pun panas lagi.

Azimah dah agak menggeletar dah sejuk jadi I cepat-cepat suruh dia salin baju, dia mase tu pakai blouse labuh dan seluar jeans. Dia nak mandi dulu sebab takut demam kena hujan jadi I bagile towel yang I ambik dari bilik I sendiri.

I pun suruhle dia pakai bilik air kat master bedroom abah dan mak sebab lebih selesa sikit. I sendiri pun dah nak bukak baju. Memang dari motor tadi lagi I ni dah dok stim aje, lebih-lebih lagi tengok si Azimah ni basah pulak, I kata biarle I yang bukak baju dia, saje aje nak tengok busut kesayangan, Azimah tak menolak, kami saling buka membuka baju masing-masing. Berderau darah I tengok tetek Azimah yang cuma dilindungi coli 1/2 cup agak-agak B cup?I tau benda ni sebab ade adek perempuan.

Kita orang tak cakap banyak lagi terus bercium, bertaut, I gomol bibir Azimah dan dia balas. Tangan I cari cangkuk coli dia kat depan, memang senang, pakai dua jari aje, dah terlondeh! Dua tetek Azimahtu I sambut mesra, putingnya I gentel dan uli sampai keras, I tarik-tarik sikit.

Dah rasa macam nak jatuh I tarik Azimah rebah atas katil mak dan abah, katil besar, memang syok.

I dah tak tahan, zip jeans dia I tarik kebawah dan dia tak melawan langsung malah membantu dengan mengangkat ponggongnya sikit. Beres! Seluar pantiesdia warna putih, darale tu, dan kecil. I dah stim gila terus I rentap, koyak. Azimah tersentak juge tapi I cepat-cepat tolak tangan dia yang cuba nak tutup cipap dia tu. Memang cantik segitiga Azimah ni, bulu tak panjang macam kepala askar komando aje, rapat, I nampak belahan bibir cipapnya tapi macam takde ruang belahan, memang kemas cipap anak dara 19 tahun ni.

I tak lengah masa lagi terus nyonyot putting dia dan sebelah tangan cari biji si Azimah, jumpa! Dah agak keras dan lopak dia dah berair. Azimah I tengok dok meramas cadar katil bila I romen dia cukup-cukup. Sebelah tangan lagi dok sibuk mengurut belakang I.

Ntah masa bila I bukak seluar sendiri dengan spender I tak ingat cuma kita orang dah telanjang bulat masa tu, best punya. Konek I dah keras habis, air mazi pun dah keluar. Adengan berat dah nak mula, I dah nekad nak merasa cipap dara, sebelum ni dah experience dah tapi dengan awek yang dah season.

I cepat-cepat cium dan kulum lidah Azimah sambil tu I bukakan kelangkannya luas, tangan dia dok asyik nak mengurut belakang I aje. I bangun melutut dan ambil bantal sebiji, I angkat pinggang si dara ni dan letakkan bantal tu kat bawah ponggong dia. I nampak jelas cipap dia menonjol naik, merekah sikit. Mata Azimah nampak kuyu habis nafasdia kencang deras bila I pegang konek I dan mula mengacukan kat rekahan bibir cipap yang menati. I hisap lagi lidah dia, ada reaksi ganas dari Azimah, perempuan ni kalau ajak main sup lidah memang ganas.

Saat-saat yang ditunggu dahpun tiba, junaman tikaman pertama I kedalam lubang cipap Azimah ditahan oleh selaput daranya yang I rasa agak kental. TanganAzimah tiba-tiba aje cuba menolak dada I yang beralun, "sakitttt bang?I tak ndak?." Rengek Azimah.

Konek I yang memang tak mengenal belas kesian Irodokkan lagi, memang sasaran dah tepat tapi selaputni kira degil juga melawan! "Aduiiii makkkkk?..sakitleeee?ishhhhhh" jerit Azimah bila I rasakan konek I akhirnya berjaya menembusi benteng pertahanan seorang dara?terus dengan gagah menceroboh masuk kedalam lubang yang amat sempit, susah jugarasanya.

Akhirnya rapat juga konek I kedalam lubang cipap bekas dara ni, bulu kami bertaut mesra. I rasakan telur I tersadai atas kedua belahan pehaAzimah. I pun mule le kerja sorong tarik, I tengok lelihan airmata berderai di sudut mata Azimah. Kesian juga awek aku ni, tapi konek jahanam ni terus juga dengan kerja nya sorong dan tarik. Terasa sangat sempitnya lubang anak dara 19 tahun ni.

Tanpa disangka sangka Azimah memegang belakang tengok I dan mengucup bibir I dengan lemah dan juga dahi I, kepala dia rebah kembali bila I memulakan rentak ayunan yang agak deras, tangan dia mencengkam lengan I di kedua belah sambil kepala dia melentuk liuk, muka Azimah merah padam menahan nikmat, peluh membasahi kami berdua.

Rengekkan dan dengusan Azimah membuat I tak tertahan dari pancutan, tapi I cuba juga, henjutan I semakin rancak dah agaknya 15 minit dah. Azimah sekali lagi mengangkat kepalanya dan dengan mata tertutup rapat tapi mulut ternganga mengeluh panjang dan belakangnya ternaik kejang. I rasakan konek I macam di genggam kemas dan I pun tak tahan lagi terus memancut sepuasnya di lubuk dara.

Kami terkulai lemah, I tengok air pekat putih dan kemerahan bercampur darah selaput dara melilih keluar dari cipap Azimah dan menitis keatas cadar katil?I biarkan aje, tak larat nak buat apa-apa.

Kami selepas peristiwa itu memang pantang ada chan aje terus bersatu?.tapi tu cerita lain.

I ade juga tanya Azimah kalau dia nyesal, tapi dia kata sikit-sikit adela?.I nekad juga nak ajak dia nikah, tapi panjang ceritanya, mungkin di lain kali.

bohsia rawang, hisap tetek azimah, awek rawang, www gambar gadis melayu bogel com, projek cipap, melayu lucah azimah, melayu boleh jiran, korek cipap pembantu, gambar tetek aziemah, gambar bohsia rawang bogel, gambar bogel azimah, gambar awek melayu bogel kene main kat rumah sewe rawang, cerita ringan ringan dengan awek, budak motor tak tahan melancap awek jadi mangsa, batang cipap azimah, aziemah bogel, yhs-mobotap

Askar

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Askar   Melayu Boleh.Com
Nama saya Yusman, “Man”. Boleh kenal tak? Itu msg yang saya terima pada 5hb Oktober 2007, dari 012-85xxxxx Saya stay kat Alor Gajah, umur 29thn.

Setelah berbicara panjang lebar, msg dan btanya tentang apa yang menjadi kesukaan masing-masing, kami pun sepakat berjumpa pada 7hb oktober kat Alor Gajah, Melaka.

Pada 7hb, 9.45am . Kami berjumpa first time, dekat bas stand Alor Gajah, “Saya dah sampai, saya kat stand teksi Alor Gajah”, itu pesan msg yang saya terima daripada Yusman.

Saya pun berjalan, datang menemui Yusman. Pertama kali saya nampak dia, saya terkejut! Kulit dia coklat gelap, style rambut khas seorang askar menambah tegas wajahnya, badan tap – macam seorang askar.

Kami pun saling berjabat tangan, menyebutkan nama masing-masing. “Jom kita gi Tampin, sewa bilik kat sana ”, dia mempelawa dan mengulurkan helmit. Saya meraih helmit tuh, dan kemudian naik ke motor bernombor …….

Moto pun melaju kearah luar Bandar, tetiba dekat simpang depan kilang Honda Alor Gajah, moto memusing balik. “Jom kita gi semak kat sana , tempat dia ok jugak, Tampin jauh. Next time le kita gi sana ”, Yusman memberitahu. Motor pun membelok kanan, menuju kilang Honda – simpang pertama kemudian membelok kanan lagi, lepas tu ikut kiri. Berhenti …

Kami turun dan dia menolak moto masuk kedalam semak, agak terlindung daripada pandangan orang. Dia bakar sebatang rokok dan … sekali sentap, dia membuka butang seluar saya. Apalagi … saya buka leh sekali zip jeans saya.

Dia kuarkan semua batang saya, dia hisap dan sedut. Perasaan saya lain macam, batang saya kena sedut ngan seorang lelaki berbadan tegap, sasa. Bila saya nampak dia dah puas menghisap dan menyedut batang saya, saya pun meminta izin untuk fuck dia. Dia cuba mengelak, “saya hisapkan batang awak sampai kuar” cakap dia. “saya tak boleh pancut bila tak fucking”, saya menyambung. “tolonglah bagi saya fuck lubang jubor awak”, saya meminta lagi. Yusman diam dan kemudian “Awak boleh fuck saya, tapi buat perlahan. Ini yang first time saya kena fuck”. “OK”, saya mengangguk.

Dia kemudian turun kat saliran air yang kering, dan menonggeng. Saya gigit buntut dia dan menyapukan KY kat kepala batang saya. Perlahan saya jolok kan batang saya dalam lubang buntut dia, baru kepala konek saya je yang masuk dia dah meringis, menahan sakit. Saya cuba menggigit tetek dia yang keras, buat dia stim dan dapat mengurangkan rasa sakit dia kat lubang buntut Tak lama sangat cam biasa, saya dah mula rasa nak terpancut mungkin sebab lubang buntut Yusman yang memang sangat ketat, teruna lagi.

“Man, saya dah nak pancut”, saya tetiba memberitahu. “Pancut kat luar le, saya nak minum sperm awak”, Yusman menyambung. Tapi bila kesedapan tuh dah melampau, saya terus jolok keluar masuk batang saya dalam lubang Yusman, hingga terpancut kat dalam. Yusman tetiba membalikkan badan dia, hingga le batang saya yang tengah pancutkan sperm tuh terlepas daripada lubang dia. Dia kemudian merentap batang saya, dan menyedut kuat tanpa ada rasa jijik. Puiiihhhhh, sedap tak terkira. Yusman, menjilat semua sisa air mani yang menetes dekat kepala batang saya, sambil tangan nya melancap batang nye sendiri. Saya cuba tundukkan badan saya dan menggigit-gigit tetek dia, yang membuat dia mengerang, melenguh. Tak lama kemudian dia pun pancut.

Kami duduk rehat kejap, kemudian membersihkan diri ngan saputangan dan memasang seluar masing-masing.

“saya nak jumpa awak lagi”, Yusman bercakap. “OK, terimakasih awak dah tolong saya pancut”, saya menyambung. “sama leh”, Yusman pun bercakap lagi. “Jom kita cabut, saya hantar awak gi bas stand Alor Gajah”, Yusman memberitahu.

Tak lama kemudian kami pun sampai kat bas stand, saya turun daripada moto, melepaskan helmit dan menghulurkan kat dia, “Terimakasih banyak Man. Jumpa lagi. Bye”. Jam dah menunjukkan 1pm lebih.

…………………….. Lama takda kabar berita, raya dah dekat. Kami pun sibuk ngan family.

15hb, msg Man masuk. “Jom kita jumpa, saya nak rasa batang abang (dia membahasakan saya sebagai abang) yang besar tuh”, 012-85xxxxx (15Oct, 4.47pm). “OK, qt jumpa pada 18hb, belah petang”, saya reply msg dia. “tapi, bila abg fuck saya, buat slow sikit – hari tuh lubang buntut saya naya – ada darah kuar”, dia membagi tahu dalam msg.

Setelah berbalas msg, kami pun sepakat. Jumpa pada 18hb pukul 6.30petang. Dia datang ambik kat Londang, depan Kolej Matrikulasi.

18hb Okt 2007, kurang daripada 6.30pm . Saya dah duduk terpacak menunggu Man kat bas stop Taman Bidara, seperti yang dah saya msg kat dia tengah hari tadi. Tak lama kemudian saya nampak Man dengan motor dia, berhenti depan saya. Dia menghulurkan helmit dan moto kami pun melaju mengarah ke Pantai Pengkalan Balak.

Setelah agak lama round kat tepi pantai, kami berhenti depan “Angin laut Challet”. Chek in dan masuk kedalam bilik nombor 7, tingkat 2.

Masuk je dalam bilik, pintu dikunci – Man cam nak gila, merentap seluar saya, menarik kuar batang saya yang belum keras betul. Dia kulom dan sedut kuat, buat saya sakit cam nak menjerit. Risau tengok dia yang macam dah gila.

Tak lama kemudian … saya cuba ambil alih, saya baringkan dia kemudian menggigit buntut dia. Saya jilat daripada pangkal peha naik keperut, kemudian terus ke tetek dan leher dia. Bau rokok tercium kuat, dia memang perokok.

Saya telentangkan dia, kemudian sapukan KY lebih lebih kat lubang buntut dia, saya cuba masukkan 2 jari. Bila dia dah mula melenguh, saya pun jolok kan kepala batang masuk dalam lubang buntut dia, saya kuar masuk kan kepala batang. Bila saya tengok dia tak selesa, saya sapukan KY lagi dan minta dia mengiring. Saya cuba masukkan semua batang saya. Plup, konek saya dah dapat masuk penuh dalam lubang buntut Man. Saya diam kan sekejap, bila dia dah mula rasa selesa, dia cuba gerakkan badan dia. Saya pun beri jalan kat dia mengatur seberapa dalam konek saya dalam lubang buntut dia yang dia nak.

Puuiiihhhhh, semakin lama semakin laju dia gerakkan badan dia, nampak nye dia dah mula selesa ngan konek kat lubang buntut dia, dan dah rasa sedap. Dah mula lah dia bergerak pantas. Saya gigit tetek dia, saya remas dada dia yang tap gila, keras. Sesekali saya pukul buntut dia.

Bila dia dah mula penat, dia meminta saya segera pancut dalam lubang jubor dia. Dia nak rasa macam hari tu lagi. “Apsal kena pancut cepat Man?”, saya bertanya. “Lepas nih, saya kena pergi Port Dickson, esok saya ada kelas”, dia membagi tahu. “Kelas apa pulak?”, saya menyambung bertanya. “Saya askar, tengah belajar kejuruteraan khas askar kat Port Dickson”, dia membagi tahu, yang membuat saya terkejut. Dalam hati saya bercakap, patut le badan dia tap gila, kulit yang keras, dan style rambut pendek khas askar, main pun macam nak gila, GANAS.

gila konek, cerita lucah matrikulasi, istriku dan ayah cerita sex melayu, jada melayu, cerita lucah askar, https://www gambarmelayuboleh com/video-lucah/isteri-orang-memang-sedap html, cerita lucah 2007, gambar bogel pelacur melayu 2016, melayu s ex alaf bru, kisah main dengan askar, kisah lucah askar, kisah batang askar, cerita main dengan askar, kisah lucah oktober 2016, cerita seks askar, tetek askar, Batang askar, cerita seks melayu dengan askar, main dengan askar, Cerita dan gambar askar batang besar

awek terkini 2015

$
0
0

Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap

Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel awek terkini 2015   Melayu Boleh.Com

gambar gadis melayu bogel terbaru, zone bogel terbaru, bogel terkini, gambar tudung lucah, gambar tetek gadis jilboo, awek melayu bogel pic, zonebogel terbaru, awek bogel baru, video bogel terbaru, tudung bogel terbaru, awek terkini, zonebogel 2015, awek tudung bogel terbaru, foto bugil makcik melayu, budak sekolah jilboob, zon awek bogel, jilboobs lucah, gambar bogel terbaru melayu, zone bogle, zonebogel terkini

Gadis Jilbab

$
0
0

Video Lucah : Gadis Jilbab - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Jilbab   Melayu Boleh.Com

xvideo melayu, video lucah hijab, video lucah jilbab, video burit, xvideos melayu com /budak sekolah menengah cerita lucah, video burit melayu, video lucah melayu jilbab, xvideo melayu com, foto melayu, jilbab sex video, gadis bertudung seks, video gadis melayu bogel, jilbob melayu, video sex jilbab melayu, video cipap melayu, video lucah gadis tudung, video sex wanita melayu, gambar bogel berhijab, xvideo lucah, vidio jilbab lucah

Laki Bini Maen Ganas

$
0
0

Video Lucah : Laki Bini Maen Ganas - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Laki Bini Maen Ganas   Melayu Boleh.Com

video blue melayu, koleksi cerita lucah, melayu sex video, koleksi video lucah, vidio sex melayu, sex ganas, video seks, video sek melayu, melayu seks video, koleksi video sex melayu, melayu sex ganas, seks ganas, gambar video lucah, melayu video sex, cerita lucah ganas, melayu ganas, sex ganas melayu, video seks melayu tudung, melayu boleh sex video, gambar blue ganas

Help Daddy

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Help Daddy   Melayu Boleh.Com

Bianca was turning 15 on Sunday and her mom was away interstate on business for a week as usual, probably fucking that lawyer down in Florida that daddy knew nothing about Bianca guessed. Bianca was tempted to tell daddy about it but thought it best not to intervene. She suspected that her parents had not had sex for months and she thought her daddy had been looking at her in an unusual way of late.

Her daddy was a very handsome dark haired spunk that her girlfriends tried to flirt with all the time, even though he was 42. He was captain of the surf club and went to the gym several times a week as well as being the managing partner of a successful law firm. Bianca was a stunning young woman of voluptuous proportions. She had entered puberty early at 12 and now, on the eve of her fifteenth birthday stood 5 foot 7 inches tall with long wavy honey blonde hair, a handsome rather than cute face, full natural lips and an athletic size 12 figure, (not one of those skinny stick insects), but a real woman’s figure that bore testimony to her prowess as a representative hockey player. Her enticing figure was capped by full, firm, luscious breasts, barely contained by her DD bras. Bianca had begun masturbating regularly at the age of 10 and at the age of 13 she had discovered her mother’s motorised 6-inch rubber dildo.
Almost a year ago Bianca had accidentally broken her hymen during an especially torrid masturbation session and gradually over the past few months had worked up to fully consuming that vibrating black rubber cock in her hungry young pussy. Now she was hungry for a real cock, her father’s. She had seen him half erect one morning a few weeks ago as he made his way to the bathroom. Bianca had marvelled at the length, thickness and beauty of her father’s uncircumcised olive-pink cock with its huge mushroom- like head poking enticingly out of his foreskin. Even since then she has been masturbating to the vision of her father’s cock, knowing that it was not getting the pussy it so deserved. Three weeks ago Bianca had discovered a pair of her panties in the laundry basket and they were soaked with a huge load of warm cum, her daddy’s! He must have wanked off into them just before she got home from school.
Ever since Bianca has wondered whether her daddy was fantasising about her while he masturbated his lovely big cock. She has regularly checked the laundry basket every day since and almost every day has found a pair of her used panties soaked with semen, sometimes stiff and dry (indicating he had wanked off into them in the morning after she left for school) and sometimes still warm and wet (indicating that he had jacked off not long before). Bianca would always put those cum soaked panties to her nose and breathe in the aroma of her daddy’s male seed, wishing she had seen it spurting. She wanted that big daddy-cock real bad. It was Saturday morning and mom was still away. Bianca got up early and went to the kitchen in her short see- though nightie. She made fresh orange juice, coffee and toast with marmalade for herself and daddy and took it into his bedroom on a tray. Daddy was lying in bed half awake and sat up as Bianca entered. He had been lying there enjoying the extra lie-in of a Saturday morning and had been quietly stroking his cock around which he had wrapped a pair of Bianca’s light blue satin and lace panties which had extracted from the laundry basket last night in anticipation of his morning wank as he thought of what his underage daughter’s pussy must look like. He looked at Bianca as she walked from the door carrying the breakfast tray and had his first glimpse in years of his daughter’s tits and pussy. Although she was wearing a nightie it was almost totally transparent, providing a tempting but still partly censored view of her sexual organs. Her areolas were a large 2 inches in diameter and her nipples were thick, standing out proudly an her firm milky orbs. Between her thighs he could see a thick forest of dark brown, hiding her lips of heaven that he ached to see and touch. Bianca sat the breakfast tray on his bedside table, sat on his bed and lent over and kissed him lightly on his cheek. As she did so one of her breasts escaped her loose nightie, but it slid back in as she straightened.
Although his cock (still wrapped in her panties) had started to deflate upon her entry, it had reinvigorated with the vision of her nipples and thick bush and now this brief glimpse of her exposed left tit brought his huge cock to full erection again. "Morning daddy, I brought you some breaky," she said with a smile that bathed his soul in warmth and made his cock throb. "Thanks gorgeous" he said and lent over and gave her another kiss, this time lightly on her sweet full lips as he stole a quick look down the neck of her nightie to be rewarded with an all too brief uninterrupted view of her large suckable nipples. Bianca then surprised him by quickly slipping into bed beside him, her nightie riding up to her waist as she did so and he catching an unimpeded view of her huge hairy sex for an all too short 2 seconds before she pulled the sheet up. She then grabbed the tray and sat up in bed beside him chatting as they ate and drank. Her thigh was now naked to the waist and their naked thighs touched as they talked. His cock would not go down and it was lucky that the breakfast tray hid his massive erection. Bianca had noticed her father’s erection under the sheets when she entered the room. She had also thought she had caught a glimpse of light blue satin near her father’s groin as she lifted to enter the bed. By pretending to shift and get comfortable in the bed she had managed to briefly brush her thigh close to her father’s cock and had felt what was unmistakably the feel of satin. The sheets were cotton. Bianca was now sure that her daddy had her light blue panties (that she had taken off and put in the laundry basket last night) now wrapped around is erect man-cock. She saw her chance. Bianca picked up the now finished breakfast tray and placed it on the bedside table, then turned back and rested sitting up on the pillows with her father. "Daddy, you know that expensive black Armani dress I tried on at the mall with you last night, do you think you could buy it for my birthday?" she asked as she fluttered her eyes seductively at him.
"Oh baby, I don’t know. It is very expensive at $1,500." Bianca turned more toward him, purposely letting one shoulder strap of her nightie slide off. Daddy was mesmerised and briefly lost for words as Bianca’s nightie slid low on one side exposing her luscious right breast to his lustful gaze. He assumed Bianca was unaware of this and he was not about to tell her immediately as he enjoyed his lurid vision of her tit. "Oh, and daddy, what about that lovely black pearl necklace, could I have that too, with those black gorgeous Gucci shoes." He was momentarily brought back to reality as he realised Bianca was talking about a $4,000 outlay. Even though he could well afford it, it was much more than he had planned spending. "Oh baby, it is such a lot of money you know." Bianca looked at her father and smiled as she had a plan, a plan that would get her daddy’s cock and the expensive outfit. In a move that was smooth and deceptively fast she slid the sheets off the both of them. Her father was greeted to an uninterrupted full view of his daughter’s gloriously huge pubic bush and he was momentarily so entranced by that lovely vision of her hairy sex that he overlooked what he was exposing. Bianca gazed in a combination of satisfaction, amusement and lust at her father’s huge erect throbbing cock. It was half hidden by her blue satin panties that were wrapped around the gorgeous thick subject of her desire, but his cock-head was expose and pre-cum was oozing profusely and a dark stain showed where it had even soaked into her panties. "Oh daddy, daddy, what are you doing, you’ve got my panties around your dick?" Her father was immobilised by a combination of embarrassment and fear. Despite the shock of the situation his cock refused to deflate as he was still exposed to the luscious vision of his daughter’s right tit and hairy box.
Bianca reached over and placed her hand around his pantie-covered cock and that huge cock started to throb powerfully almost immediately. "Is this for me daddy... am I who you think about as you masturbate daddy... buy me the outfit daddy and you can fulfill all your desires daddy … you can have everything daddy... I will let you do everything you’ve wanted to do daddy... and I will not tell mom." He was totally stunned at first and then shocked and then, within seconds, his cock, his lust, took over. "Oh baby, baby, I want to fuck you so bad. You can have it all baby, just let me have this morning of sex with you and everything you want is yours." Little did he know it, but Bianca wanted more than just one morning of daddy-sex, she wanted him to have her all the time … and she was going to make certain she did. In fact, she knew he was going to be her "sex-slave." "Okay daddy, do it …do it to me now, for as long as you want, mom will not be home till late tonight." He groaned and threw the rest of the sheets off and pulled her to him. His mouth met hers and she opened her lips to receive his tongue. Their mouths meshed in wet passion as tongues caressed and they tasted each other. Bianca felt her pussy lips expanding with arousal and could feel that she was exceedingly wet and ready for her father’s massive cock to invade her. He pushed himself up on his arms and postioned himself over her with his thighs now wedged between hers. He looked down in lust and ripped her nightie off, tearing it in two with the urgency of his desire to have an unfettered view of both of her heaving tits. He fell upon her right tit and suckled on it, then he fell upon her left tit and suckled, all the time fondling, grabbing and sucking. He slid down and fell upon her hairy sex. He smoothed a path through her forest and found her wet pink lips of heaven, all glistening with her juices and engorged by her arousal.
Her clit was large and erect like a little cock about 2 inches long. He sucked it, kissed it and stuck his tongue into her... he tasted her, she tasted divine … her suckled on her clit and cunt lips like a man possessed. He was possessed, possessed of an insatiable desire to ravage his till 14 years old daughter. Bianca spread her thighs and cried out; "Stick it into me Daddy … stick your fat daddy-cock into me now." He slid up her firm yielding body and positioned his monster cock at the entrance to the tunnel of heavenly pleasure … his daughter’s cunt. She looked down with awe and lust to see and feel that huge daddy-cock throbbing and caressing her slit and clit. "DO IT DADDY! DO IT! DO IT TO ME! FUCK YOUR COCK INTO ME! INTO MEEEEE!!" He lunged and thrust and 8 fat throbbing inches of incestuous daddy-cock slid into her … into her warm wet pulsing daughter cunt. "Oh daddy, daddy I love it your cock is lovely sex is lovely, fuck me hard daddy! Fuck me all day long daddy!" Their joint arousal was so high that both were already on the cusp of orgasm. "Gonna cum baby... can’t stop it baby... have to pull out... have to pull out as I’m about to cum." Bianca grabbed his arse firmly with both hands, his hard smooth muscular thrusting arse and cried out; "Cum in me daddy! Cum in me daddy! Fill me with daddy cream now! Fill me all up! FILL ME UP WITH SPUNK DADDY!! LOTS OF DADDY-SPUNK!! COME ON, DO IT TO ME!!" It was too much. He could not resist, despite the fear of impregnating his 15 year old daughter. His cock was in control.
He let out a primal cry and groaned and thrust into her powerfully, trying to get all his cock and balls into her cunt. The first thick rope of cream came surging out like a fire hose full of spunk. She felt it. "Oh yes daddeeee... my daddy is spurting sperm into me... make a baby in me daddy... make a baby." He grunted and rooted her like a stallion possessed as he discharged spurt after thick spurt of creamy sperm. His huge ball sack carried a massive amount of sperm. Bianca counted 15 thick spurts of spunk, apart from his generous post-spurt oozing; his creamy discharge went on for over a minute. She got pregnant that weekend. Bianca’s mother cancelled her return home on Saturday night and came home Monday morning. By then Bianca and daddy had fucked 12 times and he had unloaded litres of creamy sperm into her fertile cunt.

Isteri Muda Pulang Kerja

$
0
0

Video Lucah : Isteri Muda Pulang Kerja - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Isteri Muda Pulang Kerja   Melayu Boleh.Com

sex isteri muda, vidio sexx awek muda melayu, bini gersang, cerita lucah isteri muda, kisah sex isteri muda, cerita seks melayu muda, isteri muda gersang, seks isteri muda, seks bini, sex bini muda, Cerita bini muda, melayu sex ustazah, kisah isteri muda gersang, cerita seks isteri melayu, bini muda gersang, www melayu bolah seks bini com, cerita bondage sex bini ganas, bini muda sex, istri muda main sex, bini muda seks

Gadis Melayu Berbaju Kurong

$
0
0

Video Lucah : Gadis Melayu Berbaju Kurong - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Melayu Berbaju Kurong   Melayu Boleh.Com

video lucah gadis melayu, video sex gadis melayu, gadis melayu sex video, gadis sex, sex wanita melayu, perempuan melayu sex, video seks gadis bertudung, gadismelayusex, video lucah2bgadis, sex gadis malayu, Gadis melayu video, videos lucah melayu, video lucah gadis malaysia, lucah gadis melayu, gadis melayusex, gadis melayu boleh sex, lucah gadis, gadis melayu com, gadismelayu, sex melayu gadis

Pesta seks dengan 3 Gadis Dusun – 4

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

“Kamu bisa aja, Kak!” katanya sambil menengadah dan menyentuh pipiku. Aku mengecup bibirnya, dia sangat menikati kecupan kecil itu, matanya terpejam, tubuhnya melunglai, dan aku pun memeluk tubuh sintal itu lebih erat.

Ia membalas pelukanku dan membiarkan bibirnya kulumat… beberapa kali ia mengeluh nikmat. Terasa tubuhnya bergetar ketika aku mulai merengkuhnya. Kemudian aku pun mulai menyusuri seluruh lekuk dan liku tubuh gadis itu. Semakin lama tubuh itu terasa panas, setiap gumpalan dan tonjolan dagingnya terasa begitu membara dipenuhi gairah terpendam.

Aku membaringkan tubuhnya sementara kedua tangannya terus melingkar di leherku. Nafasnya terdengar agak memburu, gadis ini sudah mulai terangsang. Kuperiksa bagian kemaluannya dengan jemariku. Ternyata belum cukup basah, masih terasa agak kering. Kucumbu dia terus supaya gairahnya lebih menggelora….

Entah berapa lama kami saling mencium saling menyusup dan berkelindan, aku pulang suka buah dadanya. Sangat kenyal, besarnya pun sedang saja, tapi putting susunya sangat kecil, hanya sebesar biji kacang hijau. Tampak sekali putting itu sudah mengeras.

Ketika kuremas-remas buah dadanya, wajah gadis itu menengadah, matanya terpejam rapat, bibir agak terbuka. Setiap remasan adalah rangsangan bagi tubuh segar ini. Semakin intensif aku meremas, semakin intens juga dia menikmatinya. Ketika kuraba kemaluannya, lendir pelicin yang kental sudah mulai keluar.

Perlahan aku mengusap-usap jembut halus yang tumbuh di sana. Sesekali agak kutekan agar menyentuh bagian klentitnya. Tuibuhnya menggelinjang karena geli.

Perlahan tapi pasti cairan pelicin itu mulai keluar, merembes ke permukaan dan mengakibatkan jembut-jembut halus itu terasa mulai kuyup. Hmmm.. Rinay sudah siap untuk dimasuki. Sambil memegang pangkal kemaluanku aku pun memasukkannya. Terasa licin dan rapat. Batang kemaluanku seperti menembus lipatan daging hangat yang basah oleh lendir.

Creep…. Masuklah aku ke tubuh Rinay. Gadis itu melepas nafas panjang, merasakan nikmatnya gesekan di kemaluannya. Entah kenapa aku sangat-sangat terangsang dengan gadis ini, mungkin ini bukan yang pertama baginya, tapi… dia melakukannya seperti baru untuk pertama.

Sepuluh menit pertama kami mengadu rasa, menggesek-gesekkannya dengan gerakan rutin. Sementara Rinay pasrah saja sambil memelukku dan membenamkan wajahnya di leherku. Nafasnya semakin lama semakin memburu, tubuhnya semakin panas. Titik-titik keringat mulai keluar dan lama-lama peluhnya semakin membanjir.

Kota kecil ini memang lumayan panas meski di malam hari, apalagi rumah kost itu tidak berAC, tubuhku pun kembali berkeringat. Tapi kami tak peduli, kami terus berpelukan menikmati pergumulan itu. Kami masih bergumul ketika akhirnya memasuki tahap kedua. Kukeluar-masukkan penisku secara berirama di liang kemaluannya yang pasrah itu. Gadis itu memelukku lebih kuat. Tak peduli dengan tubuh yang bersimbah peluh.

‘Crekecrekecrek…’. Sepuluh menit lamanya aku menggesek-gesek kemaluan Rinay dengan kemaluanku. Terasa punyaku semakin menegang keras. Kemudian aku menekan… Rinay membalas dengan mengempot ke atas. Menggerakkan pinggulnya berputar-putar, ganas sekali putarannya. Aku naik turunkan lagi pantatku beberapa kali, kemudian kutekan dalam-dalam….

“Ahhh…,” gadis itu mendesah nikmat. Kemudian membalas lagi dengan tekanan ke atas, sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan kekanan. Lipatan kemaluannya yang hangat terasa semakin kenyal dan licin.

Beberapa kali kami melakukan itu, aku pun jadi tak tahan. Tapi dia belum mencapai puncak. Aku akan membuat dia duluan merasakan kenikmatan.

Aku pun semakin aktif mengocok dan menekan memek Rinay. Tulang kemaluan kami beradu, bibir kemaluanya yang tebal menahan tekanan itu dengan nafsu, terasa hangat dan sangat basah karena lendir mani Rinay sudah melimpah sedari tadi.

Dua menit kemudian gadis itu melolong merasakan vaginanya berdenyut nikmat.. “Ooohhhhh….”

Aku membantunya dengan menekan semakin dalam. Rinay pun membenamkan tubuhnya ke kasur, menahan tindihanku sambil melepas nikmat, seiring dengan mengalirnya air mani prempuan itu dengan lebih deras. Merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.

“Enak sekali, Kak…eigh oh…!”

Berbarengan dengan itu akan pun mencapai puncak. Kemaluanku terasa berkedut seiring dengan menyemburnya air maniku di liang senggama gadis itu. Sementara liang senggama Rinay pun menggepit-gepit tak terkendali karena tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa.

Kami masih berpelukan ketika rasa nikmat itu tercapai sudah. Gadis itu diam dalam pelukanku, tubuhnya sangat basah oleh peluh. Hawa panas pun terasa menyergap. Berangsur kami saling melepas pelukan.

Perlahan gadis bangkit itu duduk dari posisinya. Gurat-gurat kepuasan terpancar di wajahnya yang cantik. Sekilas ku lihat memek Rinay yang masih merah dan bibirnya tampak membengkak, cairan-cairan lendir masih menetes dari sela kemaluannya.

“Enak, Rinay?” gadis itu mengangguk. Kemudian ia mengusap keringat yang menitik di dadaku. “Dadamu penuh dengan peluh, Kak. Sini kuusap,” katanya sambil mengelus lembut dadaku yang memang penuh dengan keringat.

Beberapa saat lamanya kami kemudian berbaring bersama di kasurnya yang sempit itu. Rambutnya yang ikal dan panjang itu kubelai. Ia bergerak, menyusupkan tangannya di leherku, kemudian memintaku terlentang, dia ingin tidur di dadaku, katanya. Beberapa saat kemudian Rinay pun jatuh tertidur, tak menyadari air liurnya yang menitik dari sudut bibir. Aku pun segera terbang ke alam mimpi.

Entah jam berapa kami terbangun. Ketika itu aku dan Rinay masih berpelukan, sementara di luar terdengar suara-suara seperti sedang bernyanyi. Oh, ternyata hari sudah siang. Itu adalah suara Cenit yang sedang bernyanyi kecil, sementara di kejauhan terdengar suara orang sedang mandi, barangkali Liani sedang membersihkan tubuhnya.

Rinay pun sudah mulai terjaga, ia masih memelukku, buah dadanya yang kenyal itu menempel erat di dadaku. Dari ruang tengah terdengar Cenit sepertinya sedang menyapu lantai. Sementara dari bibirnya terdengar nyanyian yang sekarang sedang populer.

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka, kemudian gorden disingkapkan, dan masuklah Cenit ke dalam kamar, menatap kami yang masih bugil hanya berselimut kain sarung.

“Hei, bangun! Belum puas juga ya!”

Aku pura-pura tidur sambil memeluk Rinay lebih erat. Gadis itu terkikik… tapi dia juga pura-pura meneruskan tidurnya. Cenit berlagak marah dan menarik kain sarung penutup tubuh kami.

“Apa mau diteruskan lagi tidurnya? Udah siang tauu,”

Aku menarik kain sarung itu, malu karena kemaluanku sedang menegang setelah beristirahat total beberapa jam. Tapi kalah cepat, Cenit sudah menangkap batang kemaluanku dan mengusap-usap dengan jemarinya.

“Oh, jauh lebih besar dari gagang sapu ini… pantesan enak sekali.” Guraunya sambil tergelak sendiri. “Ya udah, kalau kamu pengen lagi, Rinay. Tuh mumpung lagi berdiri…”

Hampir tak kuat aku menahan tawa dengan canda Cenit, tapi tampaknya Rinay menanggapinya dengan serius, dia menggerakkan pantatnya, memelukku dari atas dan mengempot ke bawah. Bibir kemaluannya terasa menempel di batang kemaluanku.

“Tuuh, kan! Pasti mau lagi deh! Terusin aja, Rinay. Enak kok!” sergah Cenit sambil memegangi pinggang gadis itu, menolongnya mengangkat panta, aku pun memegang pangkal kemaluanku, menghadapkannya ke memek Rinay yang hangat.

“Udah pas belum?” tanya Cenit, Rinay mengangguk, perlahan Rinay menurunkan pantatnya, maka…. Srrluuuup.. batang kemaluanku masuk lagi ke memek Rinay. “Main dari atas enak, lho Rinay! Tekan aja biar lebih kerasa…” bisik Cenit agak keras.

Seperti tak peduli kehadiran Cenit di kamar ini, kami mengulangi permainan semalam, tapi kali ini Posisi Rinay ada di atas. Kusuruh gadis itu menegakkan tubuhnya. Ia menurut dan mendorong tubuhnya dengan meletakkan telapak tangannya di dadaku.

Sekarang posisinya berubah, aku berbaring sementara Rinay duduk mengangkang di atasku. Alat kelamin kami telah menyatu, ketika ia sudah duduk dengan benar, nampak memeknya seperti sedang mengulum kemaluanku sampai ke pangkalnya. Kelentitnya nampak menonjol dan cairan itu kembali mengalir membasahi jembut-jembut halusnya.

Kami saling pandang sementara masih bersatu, bibir Rinay tersenyum, beberapa kali ia menyibakkan rambutnya yang kusut. Perlahan dia mulai mengayun, gerakanya seperti orang sedang naik kuda. Naik turun berirama.

Semenit aku lupa dengan kehadiran Cenit di sana. ternyata ia berdiri di belakang Rinay, memperhatikan kami yang sedang bercinta dengan gaya seperti itu. Gadis itu menyeringai lebar menampakkan sederetan giginya yang putih bersih.

Kemudian tiba-tiba ia membuka bajunya, menampakkan beha putih dengan buah dada besar di baliknya. Ia pun membuka beha itu, melemparkannya ke sudut kamar, menarik rok panjang, membuka celana dalam sampai akhirnya bugil sama sekali.

Ia pun menyerbu ke arahku, membenamkan wajahku di susunya yang besar dan kenyal, meremas-remas kepalaku dengan jemarinya. Sementara Rinay terus asyik mengayun-ayunkan pantatnya naik turun.

Aku memeluk punggung Cenit, mengulum dan mengunyah susunya yang kenyal. Cewek itu mendengus-dengus ketika putting susunya tergigit lembut.

Lama kami bercinta segitiga seperti itu, mungkin ada seperempat jam.

“Kita enak-enakan bareng, Kak.” Bisik Cenit sambil meremas. Aku setuju, dia sudah hampir sampai puncak, aku pun tak tahan dengan ulah Rinay, yang mengocok-ngocok dari atas….

Cenit melepas pelukannya dan naik ke atas ranjang, mendudukkan pantatnya di dadaku mengangkang lebar menampakkan memeknya yang tercukur rapi. Gundukan dagingnya putih mulus dan kemerahan, bibir kemaluannya tebal dan dipenuhi cairan kental dan hangat.

Ia memajukan memeknya sehingga sampai di mulutku. Kemudian mulai menekan ke arah mukaku. “Ahh… ayo Kak! Aku udah gak tahan lagi nih.”

Sambil meremas pinggang dan pantatnya aku pun beraksi. Mengganyang habis kue pie lembut dan basah itu. Cenit segera merintih-rintih ingin segera melepas nikmat. Sementar di belakangnya Rinay tiba-tiba mengempot dan menekan ke bawah,. Tubuhnya ambRinay ke depan, menimpa punggung Cenit yang sedang menekan mukaku.

Wajahku semakin tertekan oleh gumpalan memek Cenit, sementara pahanya menggepit kedua pipiku dengan kuatnya. Akkkh… aku hampir tidak bisa bernapas. Ya ampun!

“Keluarin bareng, Kak! Aghhh.. ahhh!”

Cenit menekan, Rinay mengempot, dan… aku sesak nafas!

Terdengar suara rintihan panjang berbarengan, Cenit dan Rinay sedang dirasuki kenikmatan. Terasa memek Rinay berdenyut-denyut sembari melepaskan cairan kewanitaannya, sementara mulutku semakin basah oleh cairan memek Cenit yang juga berdenyut melepas nikmat.

Kedua tubuh cewek itu lunglai setelah menikmati segalanya. Mereka ambruk berbarengan ke tubuhku. Berat sekali rasanya menahan dua tubuh perempuan sekaligus, montok-montok lagi.

Seperti menyadari hal itu, Cenit dan Rinay pun bangkit, perlahan Cenit turun dari ranjang, sementara Rinay pun perlahan mengangkat pahanya, kedua tangan bertumpu pada dadaku.

Saat itulah kemaluanku keluar dari liang sanggamanya, cleep.. terdengar seperti bunyi plastik lengket yang sedang dibuka. Tampak kemaluanku masih menegang dan basah bergelimang cairan memek Rinay.

Aku terdiam sejenak, tak tahu harus berbuat apa, karena aku belum lagi mencapai puncak gadis-gadis ini sudah menghentikan permainnya, ketika itulah tiba-tiba Liani masuk ke dalam kamar, melihat kepada Rinay dan Cenit yang sedang mengenakan pakaiannya kembali.

Ketika ia mengalihkan pandangannya ke arahku, matanya terpaku menatap kejantananku yang masih berdiri dengan perkasa, merah dan mengkilat bermandikan cairan kemaluan Rinay.

“Kasihkan sama Liani, Kak!” kata Cenit sambil menyempalkan susunya yang montok itu ke balik beha. Wajah Liani semburat memerah. Mungkin dia tadi mendengar lolongan Cenit dan Rinay yang berbarengan menahan geli dan enak. Aku tak tahu apakah dia juga sudah terangsang dan ingin di gelitik nikmat lagi?

Tampaknya iya, ia mengangkat roknya menampakkan kedua paha yang padat dan putih mulus. Sementara Rinay dan Cenit bergegas keluar kamar, meninggalkan kami berdua saja di sana. semerbak wangi harum tubuh Liasni menusuk hidungku. Gadis ini baru selesai mandi.

Liani naik ke ranjang bersiap-siap hendak memasukkan kejantananku ke memeknya yang, ya ampun, ternyata sudah bengkak merekah merah dan basah pula. Tapi siapa tahan menahan tubuhnya yang tinggi montok itu setelah tadi ditindih oleh dua gadis montok sekaligus.

Aku bangkit duduk, mendorong sedikit tubuh Liani, gadis itu seperti kaget. Tapi dia menurut. Kemudian kusuruh ia berdiri dan … ini dia aku ingin merasakan sesuatu yang lain.

Kusuruh ia berdiri membelakangiku dan menumpukan tangannya di dipan. Posisinya sekarang menungging di depanku, Liani mengerti, ia mengangkat pantatnya lagi, dari belakang disela-sela bongkahan pantatnya, nampak kemaluannya membelah. Cairan kental menitik-nitik banyak sekali.

Meski nafasnya ditahan, aku tahu gemuruh di dadanya sudah sedemikian hebat. Tampak dari buah dadanya yang menggelantung itu bergetar-getar menahan dentaman jantungnya yang meningkat dahsyat.

Aku ingin masuk dari belakang dan kemaluan Liani sudah siap untuk kutusuk dari arah itu. Liani semakin menunggit menampakkan bongkahan pantat dan memek yang merekah. Aku maju menyorongkan kejantananku ke arah belahan nikmat itu. Creepp.. kejantanankupun coba menerobos dan berusaha keras memasuki liang senggama Liani yang terbuka. Tapi gumpalan pantat Liani cukup menahan gerakananku.

Egghh.. aku mencoba lagi dan menekan lebih kuat ke depan. Akhirnya… masuk juga. Oh, rasanya seperti dipilin-pilin. Aku menekan lagi… kemaluan kami semakin berjalin, tapi bongkahan pantat Liani seolah menahan gerakanku sehingga aku harus menekan agak lebih kuat.

“Emhh….” rintih Liani tertahan. “Tekan , Bang…. Emmghhh”

Aku bergerak maju mundur dan menekan-nekan, sekujur batang kemaluanku rasanya seperti dicengkram. Sambil agak membungkuk aku mencoba meraih buah dada Liani, meremas keduanya dari belakang. Hangat besar dan sangat kenyal. Putingnya kuputar-putar dengan dua ujung jari. Membuat gadis itu menggelinjang hebat dan semakin mengangkat pantatnya tinggi-tinggi agar kejantananku masuk lebih dalam.

Tubuh kami semakin berkeringat ketika rasa enak itu semakin memuncak. Aku pun menekan dan menggosok-gosok lagi dinding memek Liani yang merapat. Agak sulit main dari belakang, tapi kami menikmatinya. Beberapa manit kami menikmati permainan itu. Tubuh Liani maju mundur tertekan oleh gerakan tubuhku.

Ketika sedang asyik tiba-tiba gorden kamar kembali terkuak. Sosok tubuh Rinay masuk berkelebat, seperti tak memperhatikan kami gadis itu menuju ke ujung dipan, ternyata celana dalamnya ketinggalan di sana.

Kami tak mempedulikan kehadirannya dan terus saling menekan. Aku menekan ke depan sementara Liani menekan ke belakang. Kemaluan kami sudah begitu menyatu erat bermandikan cairan kental. Tubuh kami pun menegang dan basah oleh keringat yang membanjir. Rasa nikmat semakin meningkat, semakin lama semakin hebat.

“Aghhh…hhhh” aku menggeram menahan rasa. Denyutan-denyutan penuh rasa nikmat menyerang kemaluanku. Liani merintih tak kalah dahsyat… bahkan lebih hebat dari erangan Cenit dan Rinay berbarengan.

“Bang… agh! Enak banget,…oh Aku gak tahan lagi!”

Samar kulihat Rinay mengenakan celana dalamnya…. Ketika itu pula aku dan Liani saling menekan hebat… menahannya dan merasakan detik-detik penuh kenikmatan. Nafas Liani melenguh-lenguh, keringat bercucuran dari sekujur tubuhnya. Memeknya menyempit dan … srrr….. keluar banjir yang hebat. Tubuhnya bergetar menahan rasa geli yang luar biasa. Aku pun menekan semakin dalam.

Mmhhh… berkali-kali kemaluanku seperti meledak dalam cengkraman memek Liani. Berkali-kali pula lipatan kemaluan gadis itu menyempit dan menggenggam kemaluanku kuat-kuat ketika ia pun melepas nikmat di pagi nan cerah itu.

Rinay mendehem kecil ketika kami menyudahi permainan itu dengan rasa puas. Liani menjatuhkan tubuhnya yang basah oleh titik keringat di dipan, menelentang dengan nafas masih terengah-engah. Bibir kemaluannya nampak membengkak, merah dan berkilat penuh dengan lendir. Rinay pun diam-diam keluar dari kamar, di dekat pintu ia menyibakkan rambut ikalnya, menjeling ke arahku, setelah itu ia pun berlalu.

Tamat

Cite stim giler, kisah benar benar sex, lucah melayu kini, gro cerita, photo zakar masuk puki

Dirogol pak jaga

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Dirogol pak jaga   Melayu Boleh.Com
Kondo mewah di tepi bukit itu sungguh tenang. Pokok-pokok menghijau sungguh mendamaikan. Bila pagi hari terlihat kabus beralun lembut bagaikan hamparan sutera putih. Bayu yang berhembus sepoi-sepoi bahasa membelai kulit terasa amat nyaman.
Di situlah aku tinggal seorang diri. Kondo empat bilik tersebut memberi kepuasan kepada diriku. Aku kerap bersantai di balkoni sambil melihat pemandangan indah di hadapanku. Suamiku yang baru enam bulan aku kahwini berada di Kuwait kerana tugasnya sebagai seorang diplomat.
Kondo mewah empat tingkat tersebut mengandungi enam belas unit.
Ada pengawal di pintu pagar yang sentiasa bertugas di pondok jaga. Ada beberapa orang pengawal yang bertugas dan aku kenal semua mereka. Pengawal-pengawal tersebut dibekalkan oleh sebuah syarikat kawalan keselamatan. Kerana adanya pengawal-pengawal itulah maka aku rasa tempat itu selamat sebagai tempat kediaman.
Sebagai seorang jururawat terlatih di sebuah hospital swasta, kerjaku tak menentu. Maksudku kerjaku tak seperti kerja pejabat yang bermula jam lapan pagi dan berakhir jam lima petang. Kerjaku mengikut shift. Kadang-kadang kerjaku pada shift pagi, kadang-kadang shift petang dan ada kalanya pula shift malam.
Minggu ini aku mendapat giliran kerja shift petang. Ini bermakna kerjaku akan bermula pada jam 3.00 petang dan akan berakhir pada jam 11.00 malam. Seperti lazimnya aku akan bangun jam 7.00 pagi dan melakukan aktiviti-aktiviti yang sewajarnya. Biasanya selepas mandi aku akan bersarapan dan bersantai sambil membaca majalah atau akhbar. Jika rajin aku akan memasak tapi biasanya aku lebih suka makan di kantin hospital.
Ketika aku sedang bersarapan dan menikmati kopi panas kegemaranku aku terdengar bunyi bell dan juga ketukan di pintu. Dengan perasaan malas aku bangkit dan bergerak ke pintu. Aku mengintip melalui kanta mata ikan di pintu. Terlihat pak jaga keturunan gurkha dan seorang pemuda india sedang menjinjing tong gas. Baru aku teringat yang aku ada memesan gas memasak petang kelmarin sebelum aku berangkat ke hospital tempat tugasku.
Aku membuka pintu. Lelaki gurkha dan lelaki india itu masuk ke kediamanku. Aku kehairanan kenapa lelaki gurkha itu ikut masuk ke rumahku. Sementara lelaki india itu tanpa di suruh langsung menuju ke dapur bersama tong gas. Aku lihat dia menanggalkan kepala tong gas dari tong kosong dan memasang semula ke tong yang berisi gas. Selepas itu dia memikul tong kosong dan dibawa ke muka pintu.
“Kak hauslah, boleh minta segelas air,” lelaki india itu bersuara.
Dengan malas aku bangun dan bergerak ke dapur. Aku mengambil sebiji gelas dan menuangkan air botol yang aku ambil dari peti ais. Aku kemudiannya menyerahkan kepada pemuda india tersebut. Sekali teguk saja seluruh isi gelas tersebut meluncur laju mengisi perutnya. Mungkin pemuda ini kehausan, fikirku.
Sambil melihat pemuda india tersebut minum aku mengambil cawan kopiku dan menghirup perlahan. Beberapa kali aku hirup separuh cawan habis. Tiba-tiba saja ada perasaan aneh yang terjadi pada diriku. Badanku terasa hangat dan tapak tanganku mula berpeluh. Badanku terasa menggigil dan nafsuku tiba-tiba memuncak. Kucuba sembunyi perasaanku tapi kulihat pemuda india di depanku sentiasa saja mengerling ke arahku. Pak jaga keturunan gurkha itu sedang berada di balkoni sambil meninjau keadaan sekeliling.
Ghairahku tak terkawal. Kemaluanku mengemut dengan laju. Terasa rongga cipapku seperti digaru-garu.
Cipapku bergetar seperti ingin menyedut sesuatu. Aku merapatkan kedua pahaku sambil menahan nafas. Aku menjadi gelisah. Pemuda india tersenyum melihat gelagatku. Aku pernah lihat gejala seperti ini waktu di hospital dan juga kawanku sendiri. Waktu itu kawanku baru saja mengambil pil kuda untuk menguatkan tenaga katanya, pada hal pil ini digunakan untuk merangsang nafsu seks.
“Kakak berpeluh, kakak tak sihat ke?”
Lelaki india itu menghampiriku dan berdiri di belakangku. Aku masih duduk di kerusi melayan perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Dengan lembut lelaki india memegang kedua bahuku. Dipicit-picit lembut. Aku tak ada kuasa untuk membantah malah picitan-picitan lelaki tersebut membuat aku terasa selesa dan menikmatinya. Mungkin melihat aku tidak membantah lelaki india tersebut bertindak lebih lanjut. Tangannya dimasukkan ke dalam baju kaftan yang kupakai dan meramas-ramas buah dadaku. Aku waktu itu memang tidak memakai bra. Memang kebiasaanku tidak memakai bra dan celana dalam bila berada di rumah.
Lelaki india tersebut makin berani. Sambil tangannya meramas tetekku, dia mula mencium pangkal leherku dari belakang. Bila dia menjilat telinga dan belakang tengkukku aku menjadi tidak keruan. Nafsu dan ghairahku membuak-buak. Aku mengeliat kegelian dan mula mengerang keenakan.
Tanpa sedar aku bangun menurut saja kehendak lelaki india tersebut. Dia memimpin tanganku masuk ke dalam kamar tidurku. Perasaanku seperti dirasuk, nafsu telah menguasi diriku. Aku seperti telah dikuasai oleh orang lain. Cipapku waktu itu laju saja kemutannya. Air suam terasa mula meleleh membasahi kedua pahaku. Sambil berjalan beriringan aku memeluk badan lelaki india tersebut dan mencium seluruh badannya. Aku membuka butang bajunya dan dadanya yang berbulu lebat aku cium sepuas-puasnya. Nafsu aku waktu itu tak terkawal lagi. Aku rasa seperti ada sesuatu yang mengawal perasaanku. Aku tak mampu berfikir lagi.
Selepas puas mencium dan menjilat badan pemuda tersebut aku membuka tali pinggangnya lantas menarik seluar yang dipakainya. Pemuda india membantu aku melondehkan seluar dalamnya sekali. Terpacak di hadapanku kemaluannya yang besar dan panjang lagi hitam legam. Aku meramas dan mengurut-ngurut batang besar itu. Walaupun hitam legam aku nampak cantik sahaja. Sungguh gagah batang balak lelaki itu. Kepalanya bulat dan mengkilat.
Aku betul-betul tak dapat mengawal diriku. Batang balak hitam itu kugigit-gigit. Batang besar dan panjang itu aku cium sepuas-puasnya. Telurnya yang tergantung berkedut-kedut itu aku cium dengan rakus. Segala bau yang ada disitu membuatku lebih terangsang. Kepala licin hitam berkilat itu aku cium penuh nafsu. Aku tolak kulit kulup ke belakang. Takok yang berlekuk itu aku cium sepuas-puasnya.
Batang panjang dan hitam itu aku jilat dan aku kulum. Bila aku hisap kuat-kuat, kulit kulup kembali menutup kepala licin. Kulit kulup aku tolak kembali ke belakang ke pangkal. Kepala hitam berkilat itu aku hisap sepuas-puasnya. Badan pemuda tersebut aku rasa bergetar. Dia menahan kelazatan bila batangnya aku hisap puas-puas. Air licin dan masin keluar dari hujung kemaluannya. Aku telan cairan licin dan masin itu.
Cipapku terus mengemut. Cairan panas banyak keluar membasahi bibir cipapku. Bibir cipapku seperti digaru-garu. Aku rasa tak tahan lagi. Lubang cipapku perlu diisi segera agar gatal-gatal yang kurasa boleh hilang.
“Fuck me boy. Fuck me,” aku bersuara penuh ghiarah.
Aku bangun dan melucutkan satu-satunya pakaian yang kupakai. Aku tidur telentang di atas tilam. Aku kangkang luas-luas pahaku menunggu balak Ramesh memuas batinku.
“Cepat boy, akak tak tahan ni,” rayuku penuh harap.
Pemuda tersebut dengan konek terpacak menghampiriku. Aku tak sabar menunggu lagi. Pemuda india merangkak ke arahku. Wajahnya mendekati pahaku. Tiba-tiba saja dia merapatkan hidungnya ke lurah cipapku yang basah. Hidung lelaki tersebut mengelus lembut kelentitku. Kelentitku yang besar dan panjang amat digemari oleh pemuda tersebut. Basah hidungnya yang mancung dengan air nikmat yang banyak terbit dari rongga cipapku. Aku hanya mampu mengerang. Lama sekali pemuda india menghidu bau kemaluanku. Mungkin juga bau cipapku membangkitkan nafsunya.
“Sedaplah bau burit akak.” Lelaki india bersuara.
Tak lama lepas itu aku rasa lidah lelaki tersebut membelai bibir kemaluanku. Lidahnya yang kasar merodok lubang cipapku. Aku tak tahan lagi. Aku mengerang kuat bila pemuda itu menjilat dan megulum kelentitku yang besar panjang tu. Dikulum-kulum lama seskali. Aku seperti melayang di kayangan kerana terlampau sedap. Aku rasa cairan panas banyak mengalir keluar membasahi bibir cipap dan pahaku.
“Please boy, akak dah tak tahan,” rayu aku tak tahan rasanya.
Pemuda india itu membetulkan balak hitamnya. Dilurut koneknya supaya kepala koneknya boleh masuk tanpa ditutupi kulup. Kepala yang dah terbuka licin mengkilat. Kulit kulupnya tersangkut di belakang takuk topi keledar. Aku menyodorkan cipapku ke atas. Kepala licin mula terbenam ke lubang nikmat. Kontras sekali konek dengan cipap. Yang satu hitam dan yang satu lagi putih kemerahan. Balak hitam pelan-pelan terbenam. Aku rasa rongga cipapku padat dimasuki balak hitam. Pemuda india mula menggerakkan balaknya maju mundur. Aku rasa seperti di awang-awang.
Sedikit demi sedikit dia menekan balaknya hingga akhirnya balak panjang itu sepenuhnya berada dalam lubang sempitku. Aku terasa senak bila batang panjang menekan pangkal rahimku. Aku tak terkawal lagi. Nafsuku menggila. Sungguh nikmat geseran batang lelaki yang tak ku kenali itu ke dinding cipapku. Baru dua minit aku tak tertahan lagi, akhirnya ..arrrgah........ aku mengerang kuat dan aku mencapai klimaks. Aku letih lesu. Sendi-sendiku terasa lemah.
Pemuda itu masih bertahan. Gerakan koneknya maju mundur di dalam rongga cipapku dilakukan secara berirama. Sekejap laju sekejap perlahan. Kadang-kadng direndam saja dalam cipapku yang panas. Aku dipeluk kemas oleh lelaki tersebut. Tetekku yang pejal dijilat dan dikulum. Tetekku dinyonyot kiri kanan. Kadang-kadang ketiakku yang licin dicium dan dijilat. Ketiakku kiri kanan dicium berganti-ganti. Aku kegelian seperti ingin ketawa. Akibat teramat geli aku melonjak-lonjakkan badanku ke atas. Badanku merapat ke badannya yang berbulu itu. Lencun ketiakku basah dengan air liur pemuda tersebut. Aku rasa teramat geli. Nafsuku bangkit semula. Aku tak mahu kalah. Habis bahu lelaki tersebut aku gigit.
Lelaki itu makin ganas dan menggerakkan pinggulnya makin laju. Aku rasanya akan mencapai klimaks lagi. Sungguh nikmat terasa dicipapku. Dinding cipapku memegang erat batang balak panjang besar. Geli sungguh lubang cipapku. Air banyak keluar hingga melimpah membasahi cadar di bawah. Berbuih-buih dan berdecup-decup bunyi cipap dikerjakan balak pemuda tersebut. Aku tak tahan lagi. Akhirnya aku mengalami orgasme untuk ke sekian kali.
Melihat aku tak melawan lagi maka pemuda india mempercepat tindakannya. Badanku yang terkapar lesu dipeluknya. Bulu-bulu dadanya menggeletek tetekku yang masih pejal. Geli rasanya. Akhirnya dia menekan koneknya dalam-dalam dan arghh... lelaki itu memancutkan maninya dalam rongga cipapku. Mani pemuda india sungguh hangat menyiram pangkal rahimku. Dia kelelahan dan rebah menghempap badanku.
Selepas beberapa minit pemuda india tersebut mencabut balaknya dari lubang cipapku. Dia terbaring lemah di sisiku. Balaknya yang mulai lesu dipenuhi lendir putih. Aku ramas-ramas balak berlendir tersebut. Licin macam belut aku rasa.
Aku tak sedar tentang kehadiran jaga keturunan gurkha di rumahku. Rupanya dia memerhatikan semua perlakuan aku dengan lelaki india tersebut. Sekarang lelaki jaga tersebut telah berada di pinggir katilku. Dia sekarang berdiri telanjang bulat di hadapanku. Terlihat batang kulupnya terpacak keras.
Hitam legam macam lelaki india itu juga.
Lelaki gurkha tersebut menghampiriku. Dia menolak kedua pahaku hingga aku terkangkang luas di hadapannya. Kepala kulupnya dihalakan ke muara cipapku. Sekali tekan saja batang hitam tersebut meluncur laju mengisi terowong nikmatku. Kudratku memang terkuras habis waktu itu maka aku tidak membantah tindakan jaga keturunan gurkha tersebut.
Pak jaga tersebut mula menggerakkan badannya maju mundur. Bergegar katil bila dengan penuh nafsu dia menghentam badanku. Balaknya yang kembang itu terasa padat dalam lubang buritku. Mungkin pak jaga ini telah lama meninggalkan isterinya di Nepal maka dia amat bernafsu mengerjakanku. Malah tindakan ganas tersebut amat membangkitkan birahuku. Aku sekali lagi mengalami orgasme.
Lima minit lelaki gurkha itu mendayung dengan lajunya. Sampai satu ketika aku lihat badannya mengejang dan dengan satu hentakan kuat ke celah pahaku dia mengeluh kuat. Serentak itu aku dapat merasai cairan hangat yang amat banyak menerpa membasahi pangkal rahimku. Beberapa saat kemudian dia terkapar lesu di sampingku.
Kami bertiga terkapar lesu di atas tilam. Lelaki india di sebelah kiri, lelaki gurkha di sebelah kanan. Bila badanku agak segar sikit aku merenung kedua lelaki di sebelahku. Tanganku kiri dan kanan memegang batang hitam berlendir yang telah mengecil. Aku lurut kedua batang yang telah memberi kenikmatan kepadaku tadi. Aku lihat kepala bulat yang gagah sekejap tadi kembali bersembunyi di sebalik kulit kulup.
Lelaki india dan jaga gurkha bangun meninggalkanku yang terkapar lesu penuh nikmat. Sebelum pergi kedua-dua mereka mencium pipiku mesra.
Aku tersenyum keletihan dengan perasaan sungguh puas. Aku pasti lelaki india tadi telah memasukkan pil perangsang dalam minumanku. Aahh... tak kisahlah.
Seks yang sedap, main dengan jaga, cerita lucah pengawal, dirogol jaga, awek cina cun nampak seluar dalam, seks dengan jaga, pak jaga sex, cerita lucah dirogol pak junus, lucahbogel69 blogspot my, Koleksi pepek india hitam mengkilat, kisah sex rogol jaga, tracking number malays, cerita sex melayu diikat di kerusi, cerita sex isteri di skodeng pengawal, cerita sex dirogol pak jaga, cerita sex aku isteri yang di rogol, cerita fuck lucah panas melayu diikat dirogol, cerita melayu jaga, cerita lucah unit, cerita lucah rogol pekebeun
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live