Video Lucah : Scandal Dengan Gadis Kerja Kilang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Video Lucah : Scandal Dengan Gadis Kerja Kilang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Minah Indonesia Cari makan - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Berawal dari chating dan berkiriman email disitus khusus penggemar Bondage, aku berkenalan dengan seorang nyonya, eghh.. nona muda karena diliat dari usianya baru 25-an, seksi, lekuk badannya terlihat kencang dibalik pakaian ketatnya. Sebut saja Angel karena parasnya putih bagai bidadari dengan rambut lurus tak kalah dengan bintang iklan shampoo. Setelah mengobrol dan saling mengenal lebih jauh ternyata kami dalam satu universitas yang sama hanya beda angkatan dan jurusan saja.
Pertemuan demi pertemuan kami lakukan, pada akhirnya kami setuju melakukan hubungan pada tahap lebih lanjut. Hari sudah mulai gelap, aku yang lagi nyantai bermain game dikomputer, mendengar dering hape ternyata dari Angel yang ngajak ketemuan dicafe tak jauh dari kampus, kami pun bertemu dan setelah berbincang-bincang setelah sepakat, Angel mengajak aku ikut mobilnya, ternyata dia orang kaya, tuturku melihat BMW biru tipe baru. Didalam mobil ternyata Angel sudah mempersiapkan segalanya. Dia meminta aku membuka semua pakaian, termasuk CD, spontan aku kaget karena ini pertama kalinya aku telanjang didepan cewe, tapi apa daya permainan sudah dimulai, untung kaca mobilnya tidak tembus dalam kegelapan malam, hanya saja AC mobil terasa menusuk badan yang tak terbungkus lagi, "Ini merupakan ujian kepercayaan," pikir aku dalam hati.
Angel meminta aku menurut dan menjadi budaknya, meskipun dalam perjanjian permainan kami sepakat bergantian antara menjadi "budak" dan "majikan". Ternyata Angel sudah mengambil keputusan aku sebagai budaknya terlebih dahulu. Angel mengeluarkan barang-barang yang mungkin baru aku lihat aslinya, biasa aku melihat di vCD atau internet. Badanku tambah merinding memikirkan apa yang akan Angel lakukan, "Heii.. kenapa bengong?, takut?" hardik Angel memecah keheningan. "Ah.. nggak.. nggak kok," jawab aku terbata-bata. Terasa tangannya yang halus membelai wajahku, kucium aroma yang menyegarkan yang dapat membuai pria. "Kamu harus nurut saya, kalo nggak saya hukum lebih berat," kata-katanya sambil mulai memasangkan hood (topeng yang menutupi seluruh kepala ketat dengan satu-satunya lubang yang tersedia hanyalah tepat pada lubang hidung saja). Kepalaku terasa digencet helm fullface baru, lebih sesak, jantungku berdegup dalam kebutaan aku dikagetkan Angel yang cekatan memborgol tanganku kebelakang badan. Aku hanya bisa duduk tak berdaya menunggu perlakuan dari mistress-ku. "Gimana? Sabar ya saya bawa kamu ketempat saya, tapi untuk sekarang kamu tau nyampe aja ok, nikmati aja," kata Angel membuat aku tambah bingung.
Dalam perjalanan yang tidak tau arah, aku dipermainkan mulai dari menjepit kedua putingku dengan jepitan jemuran, "Aaagh," rintihku ketika Angel sesekali menyentil jepitan tersebut, kadang Angel juga mengocok kemaluanku yang sudah tegang dari pertama naik mobil. Aku hanya dapat merintih dan tak lama kurasa mobil berhenti, terdengar suara pintu terbuka yang ternyata Angel membuka gerbang. "Sampai juga akhirnya,..tapi dimana ini ya," tanya diriku dalam hati. Setelah masuk garasi, Angel membuka pintuku dan menuntunku. Dalam keadaan telanjang aku ditarik "Ah..," rintihku ternyata Angel menarik kemaluanku sebagai "tongkat penuntun" sampai pada suatu ruangan dia membuka hood dikepalaku. Kukejap-kejapkan mata beberapa saat menyesuaikan pandanganku dengan cahaya di ruangan itu. Kemudian kulihat Angel sudah berganti pakaian dengan pakaian ketat serba hitam, seksi dilengkapi High-heel (sepatu bertumit tinggi). Kulihat juga ruangan yang belum pernah kubayangkan, berbagai alat tergantung di ruangan ini. Dalam kebingungan aku disadarkan dengan penjepit yang dilepas yang menimbulkan nyeri karena darah yang mulai mengalir pada puting yang telah lama yang dijepit, borgolku pun dilepas, sekarang aku terbebas.
"Tight, sekarang kamu bebas pakai ruangan ini (ruang penyiksaan) dan ruangan sebelah (kamar tidur)disana semua tersedia, tapi jangan sekali-kali kamu keluar dari 2 ruangan ini, karena diluar sana berkeliaran anjing penjaga yang hanya mengenal saya," kata Angel sambil membelai sekujur tubuhku. Memang terdengar suara anjing lebih dari satu kurasa. "Terus.. saya ngapain" tanya aku dalam kebingunan dalam ruangan yang cukup besar dan luas yang penuh dengan wewangian yang membuat gairah meningkat."Hebat.. ternyata dia professional" sambil melihat ruangan yang membuat diriku lebih bergairah. "Tight, mulailah, sekarang kamu master di ruangan ini, saya budak kamu, ayo" pintanya memelas dengan nakal.
"Ok saya mulai sesuai perjanjian kamu milik saya malem ini" tegas aku sambil langsung mengambil sebuah topeng yang terdapat lubang di mata, hidung dan mulut. Kupasangkan ketat di wajahnya, Angel tampak menikmati hal ini. Lalu kuikat rambut panjangnya dengan tali agar tidak menggangu aktivitas aku. Dengan cekatan aku melepas semua pakaian yang dikenakannya hanya tersisa CD putih membalut tubuh yang putih, halus dan wangi tersebut. Tak tahan aku langsung meraba-raba sekujur tubuh tersebut, desahan nafas Angel makin memburu ketika aku memainkan putingnya. "Aku akan menggunakan gaya barat dalam permainan kali ini, ok Angel," tanyaku yang dijawab dengan anggukan yang pasrah.
Kuambil dan kupasangkan sarung tangan panjang (Arm-binder-Body Restraints) pada setiap lengannya, lalu disatukan melipat ke belakang punggung dan kemudian dibalut dengan arm-binder dan sabuk pengaitnya dikancingkan di depan tubuh. Kini sepasang lengan halus itu bukan miliknya lagi, tak bergeming sekalipun Angel berusaha menggerakkan tubuh, mungkin pegal pikirku. Dalam ketidakberdayaan tersebut Angel kubimbing ke sebuah spread-bar papan untuk kaki dan kuperintahkan Angel melebarkan kakinya tersebut dan kukunci setelah pas, sekarang Angel tidak dapat merapatkan kakinya lagi, kulihat CD-nya mulai basah karena rangsangan. Lalu kuambil sebuah ball-gagged sebesar bola ping-pong tanpa basa-basi kubenamkan dalam mulutnya dan kuikat penjepit dibelakangnya. Selanjutnya wide-collar untuk menyangga lehernya agar selalu mendongak.
Mulailah aku memainkan kemaluan yang sudah basah tersebut dengan mengklitik-klitik membuat desahan nafas Angel makin memburu diselingi rintihan yang tertahan ball-gag dimulutnya. Tak puas dengan itu aku mengambil sepasang penjepit lengkap dengan rantai dan serangkaian pemberatnya. Angel terlihat terperanjat menatap benda itu. Sambil tersenyum aku memasang jepitan itu di puting kirinya. Senyumamku makin lebar melihat wajah Angel yang meringis kesakitan menahankan rasa perih yang serasa membakar. Kemudian aku melanjutkan dengan puting kanannya. Tubuhnya menggelinjang menahan sakit, kemudian aku tertawa-tawa kecil, puas rasanya pikirku sambil memasang beberapa pemberat sehingga putingnya tertarik kebawah dan sebagai akibatnya jepitannya semakin kuat.
Aksi selanjutnya kugunting CD, terlihat rambut-rambut dikemaluannya menebar bau khas wanita, tak tahan aku lansung meraba, membelai tubuhnya dari atas sampai bawah, lalu berjongkok dan mulai merangsang vaginanya dengan mulutku. Nafas Angel makin tersengal-sengal menikmati jilatan pada vagina sampai lama kelamaan membuat Angel tidak tahan dan hampir orgasme. Tetapi pada saat itu aku sadar Angel hampir mencapai puncak, spontan aku menghentikan permainan. "Tidak sekarang Pleasee.. terusin," pikirku melihat gelengan kepala dan mata Angel yang mengharapkan aku melanjutkan tapi sayang aku tidak mau melakukan, Angel tetap memelas dengan kata-kata tak jelas karena terhalang ball-gag.
Kulihat alat elektronik berupa sabuk berbentuk CD dengan 2 tonjolan (dildo) panjang - satu besar dan lainnya agak sedang dengan pengatur waktu. "Wah barang bagus nih perlu dicoba," pikirku sambil langsung menyetel waktu jalan-berhentinya alat tersebut setiap 5 menit sekali, lalu lansung diikatkan pada pinggang Angel yang sudah mulai lemas dan putus asa karena tidak dapat orgasme. Dengan melintasi selangkangannya kumasukan setiap dildo tersebut memasuki masing-masing lubangnya; anus dan vagina, sebelumnya kulumurkan minyak agar tidak lecet dan kemudian tak lupa aku kancingkan agar kencang pada sabuk pinggangnya, lalu rantai yang mengait kedua puting susunya tadi sekarang ditambatkan juga ke sabuk penahan di pinggangnya itu.
Lengkap sudah penderitaan Angel, tubuhnya makin lunglai terasa saat kulepas dari spread-bar kakinya sudah tidak sekuat tadi, tapi permainan belum berakhir, kukaitkan sebuah rantai panjang pada collar dilehernya dan mulai menarik dia untuk "berjalan-jalan" dengan 2 dildo dan high-heel Angel susah untuk berjalan, napasnya terengah-engah setelah mengantar aku melihat kamar sebelah yang memang sudah tersedia semua dari ranjang, kamar mandi, kulkas berisi makanan dan minuman. Kubuka ball-gagg dan penutup kepalanya, tapi masih dalam keadaan berdiri dengan collar dari bahan keras yang mengharuskan Angel tetap mendongak. "Masih bisa lanjut, sayang" bisikku dekat telinganya. "Iya, terusin donk saya belum puas nih," jawabnya. "Boleh sayang, saya nggakkan sungkan lagi".
Sekarang aku biarkan bagian mukanya bebas karena aku sedang memasangkan sabuk kulit pada bagian hig-heelnya. Lalu kaitan dipasangkan pada ring yang terdapat di setiap sabuk tersebut, sehingga mendekatkan kedua kakinya dan menghalangi langkahnya kelak. Untuk lebih membatasi langkahnya aku memakaikan semacam cocoon (rok panjang) dari bahan latex. Bereslah bagian bawah yang sudah terpasang high-heel, cacoon, sabuk 2 dildo otomatis tinggal wajah yang cantik mulai lesu.
Aku memasangkan blindfold pada kedua matanya, kepalanya dibungkus dengan hood (topeng yang menutupi seluruh kepala) yang tadi kupakai dimobil. Lalu dinding pemisah kedua lubang hidung tersebut dikaitkan dengan ring jepit. Yang menjadikan Angel bagaikan kerbau yang harus mengikut jika ditarik.Kubimbing Angel menuju "kandang" sebuah jeruji besi yang bisa disetting ketinggiannya dan hanya berdiameter 50cm. Angel harus melangkah mengikuti dengan penuh kehati-hatian, agar tak terjatuh. Ternyata Angel menyadari denyitan suara pintu kandang yang dibuka, dalam kegelapan Angel berusaha menolak, namun mana mungkin Angel melawan karena dia tidak punya pilihan. Akhirnya dengan terpaksa Angel harus menghuni kandang agar Angel selalu berdiri, maka ujung rantai penuntun tadi kulepaskan dan kusetting tinggi kandang tersebut sampai kepalanya keluar dan karena ada bulatan yang cukup untuk leher kumasukkan leher tersebut hingga hanya badan Angel didalam kandang dan bagian kepala diluar. Belum puas melihat penderitaan Angel kubelitkan kejeruji pada collar leher dengan rantai penghubung kedua puting susunya. "Selesai," spontan kataku dengan bangga sambil keluar dan menggembok pintu kandang.
Tinggallah kini Angel berperan sebagai tahanan itu sendirian dalam penderitaannya. Berulang kali kakinya bergerak lelah dan ingin turun, namun gantungan leher dan puting susunya memaksanya untuk terus bertahan, entah sampai kapan siksaan ini berlangsung yang pasti aku mulai memencet tombol pada sabuk 2 dildo tersebut dan dildo yang sudah tertanam tersebut akan bergetar-getar dan meliuk-liuk setiap 5 menit sekali jalan-berhenti-jalan-berhenti, satu yang dapat aku pastikan Angel akan putus asa dalam mencapai orgasme yang tertunda-tunda tersebut. Seakan kurang puas aku memperhatikan bagian bawah kandang tersebut ternyata siksaan untuk Angel belum berakhir, landasan pijaknya berupa lempengan yang dapat ditarik keluar, dibaliknya adalah timbunan butir-butiran lunak yang kemudian merosot saat terinjak oleh high-heel. Perlahan tapi pasti Angel mulai merasakan siksaan yang sesungguhnya.
"Tampaknya saya harus meninggalkan untuk beberapa waktu agar kamu dapat menikmati siksaan yang dihadiahkan ini ya sayang," bisikku penuh dengan kemenangan.
"Emh.. mh.. mhh," jawab Angel sambil geleng-geleng. Tapi apa daya aku sudah berjalan keruang sebelah untuk bersantai beberapa saat sambil membayangkan benda-benda yang belum kupakai diruangan tersebut bila diriku dalam posisi seperti Angel sebagai seorang "Slave".
Tamat
janda kena rogol, cerpen rogollesbian, Gambar puki perempuan masuk batangVideo Lucah : Night With Call Girl - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap
Video Lucah : Isap Dan Doggy - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Singapore Horny Wife - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Bawa Mak Janda Checkin - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Saya hanya tercenung mendengar ucapannya. Kemudian sambil tetap berpelukan ia mengatakan bahwa jika ia menjadi istri Irvan, mungkin ia tidak akan pernah merasakan keindahan seperti ini. Seumur hidup ia mencari cowok ideal buatnya dan baru kali ini menemukannya dalam diri saya. Sheila memang baru sekali pacaran yaitu dengan Irvan. Sangatlah menyesal jika apa yang menjadi impiannya harus lepas walaupun sudah berada di depan mata. Mendengar penuturannya, saya hanya berkata bahwa saya juga amat sayang dengannya, tapi kata-kata saya terhenti oleh sebab yang hingga saat ini saya tidak tahu apa, dan dengan lembut saya mencium pipinya.
Sheila tertunduk di pundakku sambil tersenyum dan membalas ciuman itu pada pipi kiriku. Mungkin karena terbawa suasana, Sheila dengan gerak refleksnya langsung mencium bibir saya dan menahannya lama. Ketika dilepaskannya ciuman itu, ia tertunduk malu atas kelakuannya, tapi wajahnya terlihat tersenyum.
"Maaf Nard, mudah-mudahan kamu ngga marah", ujarnya singkat. Saya hanya diam dan baru sadar ketika Sheila menarik tubuh saya dan tubuhnya direbahkan di karpet. Saya merasakan desiran hangat di sekitar kemaluan saya dan menyadari bahwa milik saya itu sudah menegang menekan perut bagian bawah Sheila.
Tanpa pikir panjang, saya mencium bibir Sheila dan dibalas dengan sangat panas olehnya. Sambil terus berciuman, saya melepaskan pelukan dan mulai meraba tubuh Sheila yang putih mulus itu. Tidak ada dalam pikiran saya untuk berbuat lebih. Jemarinya juga tidak tinggal diam mulai menjelajahi dan mengusap-usap punggung saya.
Lama kami bergumul dikarpet ruang tamu itu, berciuman, menciumi leher masing-masing dan menjilatinya. Kurang lebih sekitar 45 menit kami bercumbu sampai akhirnya saya berinisiatif menghentikannya. Dengan nafas tersengal-sengal, Sheila memandangi saya dengan wajah sedikit kesal.
"Kenapa Nard?" tanya Sheila.
"Jangan Sel, nanti keterusan", jawab saya.
Saya duduk di sofa dan sesaat kemudian Sheila duduk di sebelah saya dengan merapatkan tubuh dan menggelendot manja. Kata-kata terima kasih mengalir dari bibir ranum yang baru saja saya kulum itu. Ia merebahkan kepalanya di dada saya dan memeluk saya erat.
Sejak itu, selama sebulan, kami mengulangi perbuatan yang sama setiap Irvan harus ke Jakarta. Jadwal kuliah Dina bisa dengan mudah diketahui Sheila karena mereka sekampus dan setiap hari Sheila dan Dina kebagian jadwal yang berbeda. Sikap kami di depan Irvan juga tidak berubah. Sehari-hari kami berusaha menjaga kewajaran. Semua ini dengan tujuan agar tidak diketahui oleh masing-masing pasangan kami. Di depan saya, Sheila tetap manja dengan Irvan dan saya tetap mesra di depan Dina.
Dan kami mengulang lagi apa yang sudah sering kami lakukan saat Irvan ke Jakarta. Dina sudah pulang saat Sheila datang. Karena saya ingin mandi dahulu, tidak saya ketahui ketika Sheila sudah bertukar pakaian. Yang saya ketahui, ia sudah mengenakan bicycle pant pendek dan kaus oblong putih saat saya selesai mandi. Darah saya mendesir ketika Sheila menghampiri saya. Ia tampak sangat seksi dengan lekuk tubuh yang terbayang di kaosnya.
Langsung ia memeluk saya dan kami mulai lagi bercumbu. Saat itu saya juga hanya bercelana pendek. Desiran hangat mengalir deras di sekitar kemaluan saya ketika saya menindih Sheila. Tangan saya mengusap-usap punggungnya juga tangannya melakukan hal yang sama. lehernya habis saya ciumi dan saya jilati. Desahnya semakin menderu. Entah setan apa yang lewat, saya kali memberanikan diri memasukan tangan saya ke dalam kausnya. Saya raba perutnya yang indah dan perlahan-lahan mulai naik ke arah dada. Tak saya kira sebelumnya, Sheila bukannya melarang malah membimbing tangan saya menuju dadanya. Seumur hidup, baru sekali ini saya merasakan gumpalan kenyal di dada cewek, bahkan milik Dina pun saya tak berani.
Tangan saya terdiam diatas dadanya dan kemudian tangannya diletakan diatas tangan saya dan mulai meremas. Tangan saya jadi ikut meremas dadanya. Wow, saya sungguh baru sekali ini merasakan lembutnya gumpalan kenyal milik cewek. Semakin keras saya remas, Sheila semakin keras mendesah.
Tiba-tiba saya merasakan ada yang meraba kemaluan saya. Saya lihat, jemari Sheila mulai meraba dan juga meremas-remas milik saya yang sudah mengeras itu. Tangannya kemudian mulai menyelusup ke dalam celana saya dan juga menyelusup ke dalam celana dalam yang saya pakai. Seketika aliran darah disekitar kemaluan saya bertambah deras. Tak mau kalah, saya langsung membuka kaitan bra yang dipakai Sheila dan segera kembali meremas buah dadanya (Saya gambarkan sedikit, buah dada Sheila mempunyai ukuran yang besar bagi ukuran cewek indonesia. Mungkin karena perawatan yang baik, buah dadanya masih kencang).
Semakin panas permainan kami ini sampai akhirnya kami membuka seluruh pakaian kami dan saling memberikan senyuman. Tak habis-habisnya saya memandangi tubuh telanjang Sheila dengan sebentuk tubuh yang seksi dan indah. Tidak mungkin cowok tidak terangsang jika melihat tubuh indah seperti yang dimiliki Sheila.
Kali ini giliran Sheila yang menciumi dan menjilati seluruh tubuh saya. Milik saya sudah mengacung tegang dan jilatan berikut ciuman Sheila makin turun ke bawah. Saya rasa saya sudah tidak tahan lagi. Saya langsung bangun dan merebahkan Sheila di ranjang. Sheila malah mendekap saya ketika saya bergerak akan menindihnya. Milik saya yang sudah menegang itu menempel keras di kemaluannya yang berbulu lembut di sekitarnya. Desahnya makin terdengar ketika gesekan terjadi. Nafsu sudah menguasai kita berdua dan semakin mengkungkung kami saat ujung kemaluan saya menyentuh mulut kemaluannya. Kakinya berusaha menahan badan saya agar tidak mendorong tubuhnya lebih dalam. Rintihan kesakitan terdengar saat saya mulai kembali menekan tubuhnya. Saya sama sekali tidak ingin memasukan milik saya ke dalam kemaluannya, bagaimanapun itu adalah hak suaminya kelak.
Tiba-tiba tangannya meraih milik saya dan menggesek-gesekan ujung milik saya itu di mulut kemaluannya. Badan terlonjak-lonjak, sayapun merasakan sensasi yang luar biasa. Kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Tubuh saya bergetar menahan nafsu yang semakin memuncak. Tiba-tiba tubuh Sheila menegang dan terlonjak sangat keras ke kasur. Saya dengar desahnya sempat sangat keras dan perlahan mereda.
"Sayangku, aku udah ngga tahan lagi", ujarnya setengah membisikiku.
Kebimbangan segera hinggap di kepalaku. Wajahnya memancarkan kehangatan yang berbeda dan saya menjadi tidak berakal. Pelan-pelan saya dorong tubuh saya dan milik saya perlahan-lahan masuk ke mulut kemaluannya. Wajahnya meringis menahan sakit sambil terus mendorong tubuh bagian bawah saya agar perlahan terus masuk. Mulut kemaluannya terasa sangat sempit. Saya lepas kembali dan perlahan-lahan saya masukan lagi. Begitu berulang-ulang sampai akhirnya saya sudah tidak tahan lagi dan seketika menerobos mulut kemaluannya dengan ganas. Ia terlonjak kaget dan saya lihat airmatanya meleleh tapi wajahnya tersenyum.
"Ohh.., Sayangku..", desahnya sambil memelukku erat. Tubuh saya mulai bergerak naik turun dan saya merasakan desiran hangat di seluruh kemaluan saya. Terasa ada yang memijit-mijit seluruh permukaan milik saya itu. Walaupun sambil menahan sakit, Sheila terlihat sangat menikmati permainan kami tersebut. Permainan yang sama-sama baru kita rasakan sekarang. Tak sampai sepuluh menit, mungkin karena masih sama-sama baru, saya merasakan nikmatnya muncratan cairan hangat dari kemaluan saya di dalam rongga kemaluan Sheila. Kemaluannya seketika menjadi hangat dan dipenuhi oleh cairan kental dari kemaluan saya.
Sheila memeluk saya dengan sangat erat, ia sesegukan menahan tangisnya, bibirnya bergumam menyebutkan bahwa ini adalah yang pertama baginya. Kami berpandang-pandangan dan saya kemudian bertanya apakah ia menyesal?
Kaget saya dibuatnya ketika dengan cepat ia menggeleng dan berkata", Sheila melakukannya dengan orang yang memang menjadi idaman Sheila dari dulu, Sheila tidak menyesal..", tuturnya diiringi senyuman di bibirnya. Mungkin karena gemas, ia mencium bibir saya lagi dan memainkan lidahnya di dalam mulut saya.
Sejak peristiwa "the first time" yang kami alami itu, kami menjadi semakin terobsesi untuk mengulang kejadian itu dan mereguk kenikmatan yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya. Semua tingkah laku kami memang tetap biasa, tidak ada yang berubah. Saya tidak ingin hubungan saya dengan Dina berantakan karena kegiatan Sheila dan saya tercium, terlebih lagi terhadap Irvan, sobat kental saya yang sudah saya anggap sebagai saudara kembar itu. Tetapi semua itu akan segera berubah menjadi nafsu terpendam ketika Irvan dan Dina tidak ada. Kami melakukan lagi dan lagi dan lagi, seperti tidak ada lagi hari esok dengan makin panas dan bernafsu.
Saya dan Sheila tetap melakukan persetubuhan kami ini sampai saat menjelang mereka menikah. Bisakah anda bayangkan?, Tiga hari sebelum menikah, kami masih sempat melakukan persetubuhan itu. Ditengah waktu yang sempit kami melakukannya di dalam kamar kakak Sheila yang memang kosong. Letak kamar tersebut di paviliun rumah Sheila. Itu kami lakukan di tengah-tengah kesibukan orang-orang mempersiapkan rumah untuk upacara perkawinan Irvan dan Sheila.
Selama sebulan setelah pernikahan mereka (Saya dan Dina menikah sebulan lebih dulu dari mereka), saya dan Sheila menghentikan perbuatan biadab tersebut. Sampai suatu hari Irvan menelepon saya dan memberitahu bahwa ia akan tugas ke Eropa selama seminggu sambil menanyakan titipan apa yang saya mau. Saya menjawab sekenanya karena bayangan saya segera lari ke tubuh indah Sheila yang sudah sering saya reguk tersebut. Dan benar saja, sepuluh menit setelah itu, Sheila gantian menelepon saya dan mengajak saya bertemu di sebuah hotel di daerah Jakarta Selatan.
Kami akhirnya melakukan perbuatan laknat itu lagi dari siang hingga sore hari seakan kerinduan selama sebulan terobati dengan tiga kali hubungan badan yang kami lakukan. Itulah perbuatan kami yang pertama setelah Sheila dan Irvan menikah. Sebulan kemudian, saya mendengar dua kabar baik bahwa Dina dan Sheila tengah hamil. Saya dan Irvan terlonjak kegirangan karena Dina dan Sheila sama-sama hamil satu bulan.
Kini, Jason dan Grant (anak Irvan dan Sheila, diberi nama itu karena Irvan sangat mengidolakan Grant Hill, power forward Detroit Piston) sudah berumur 1,5 tahun. Keduanya lincah dan cerdas. Hobi mereka sama. Karena saya dan Irvan memang membeli rumah yang bersebelahan, otomatis Jason dan Grant menjadi dua sahabat kecil selalu rukun.
Grant dan Jason terlihat persis seperti saya dan Irvan. Saya sering mendengar Irvan memuji Grant dengan bangga sampai saya sempat kaget ketika sambil dengan muka ceria Irvan berkata, "Mukanya mirip banget sama lu Nard, liat aja tuh, ngga salah gue punya sobat kayak lu", seketika saya melihat Grant dan memang benar, ciri-ciri fisiknya sama dengan saya sehingga Grant dan Jason selintas seperti adik kakak. Kemudian dengan cepat pula mata saya memandang Sheila yang tersenyum dan begitu bertemu muka dengan saya, ia mengangguk pelan sambil tersenyum ke arah saya.
Hubungan intim saya dengan Sheila memang tidak sesering dulu lagi, tapi bagaimanapun saya adalah yang pertama untuknya dan ia adalah yang pertama bagi saya. Sulit untuk melupakan yang pertama, sebisa mungkin kami mencoba untuk mengulanginya dan merasakan keindahannya lagi.
TAMAT
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Selepas dari peristiwa itu, aku dan Ina selalu ke public phone itu untuk memuaskan nafsu. Namun sejak semakin ramai orang menggunakan public phone itu berikutan linenya yang clear dan tiada siapa yang mengganggu, kami terpaksa menukar tempat. Aku telah menjadikan bilikku di rumah sewa sebagai tempat kami berasmara. Kami selalu melakukannya ketika rakan-rakan serumahku yang sedia mengenali Ina keluar ke cyber café. Ketika itulah kami akan melakukan perbuatan terkutuk itu. Ina semakin hari semakin pandai memuaskan nafsuku. Dia tahu bahawa aku begitu bernafsu dengan bontotnya, maka tidak hairanlah jika posisi doggie selalu menjadi posisi yang selalu kami lakukan. Tidak kiralah samada menonggeng di atas tilam, atau berdiri sambil berpaut di meja study, semuanya dia rela lakukan kerana apa yang dapat aku perhatikan, dia sudah mula mencintai aku.
Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel awek comel bogel. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.
imej bogel, www comel bogel, imej lucah, awek bogel comel, awek melayu tayang cipap, gadis comel com, awek tudung comel bogel, www comel bogel com, gmbr2 awek comel bogel, imej melayu bogel, gmbr awek bogel, gadis comel sex, imej sex janda melayu, Imej awek bogel, gadis melayu tunjuk pantat, gadis melayu comel bogel, awek comel berbogel, amoi malayu bogel, koleksi awek comel bogel, www awek bogle tayang puki commyVideo Lucah : Macam Macam Gaya - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Awek Hijab Sangap - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Gadis Jilbab - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Riuh Rendah Awek Dia - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Janda Manja - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Adam seorang guru penolong kanan ko kurikulum di sebuah sekolah dan hawa pula adalah guru penasihat pasukan kadet remaja sekolah....
Hawa mendatangi Adam dengan hati yang resah untuk mengadu masalah yang sedang melanda diri... persiapan untuk perkhemahan semua dah sedia, surat kebenaran waris selesai, peralatan perkhemahan dan memasak juga dah ada... bas juga telah ditempah. Mereka akan bertolak hari Jumaat depan lagi 2 hari...
Tetiba saja Asri bagi tau dia tak dapat nak turut serta kerana ibu mertuanya sakit tenat akibat ditimpa buah kelapa yang dikait oleh bapa mertuanya..
Jadi tiada guru lelaki dalam perkhemahan itu sedangkan peserta lelaki adalah seramai 10 orang dan perempuan hanya 8 orang saja. Masalah ini nak diutarakan kepada Adam untuk cari guru lelaki pengganti Asri.
Itulah masalahnya Cikgu Adam ... kata hawa..
Adam : Suami awak tak boleh ikut serta ke? sebagai ganti Asri ? Minggu depan dh nak cuti sekolah.. mana ada guru lain yang sanggup kerana masing2 nak balik kampung.
Hawa : Alahai Bos.. Suami saya dah nak balik kampung juga bawa anak.. dah janji dgn anak dan mak mertua saya .. tau ajelah mak mertua saya tu ... selalu jer mengongkong sampai naik meluat saya dgn sikap suami yang melebihkan ibunya.
Adam : Program ni mesti diadakan juga sebab laporan dah dihantar ke JPN ... silap2 pegawai JPN akan turun memantau .
Hawa : itulah masalahnya Bos...
Adam : Kalu mcm tu tak perlah hawa .. jika tak ada guru lelaki lain yang sanggup, awak beri tahu saya.. jika terpaksa ... saya bolehlah pergi ganti Asri tu .. tapi awak cari dulu kot kot ada yang sanggup....
Hawa : OK Terima Kasih Bos..
Keluar dari bilik Pk koko ... Hawa tersenyum lega.. dia memang meminati Adam, kacak dan gentleman serta berbadan tinggi dan athletic walau pun dah berusia 40 tahun... macho ..
Dia berharap sangat tiada yang sanggup ganti Asri supaya boleh dia bersama Adam biar pun hanya untuk 2 hari 3 malam saja.
Di tempat perkhemahan itu ... sessi malam pertama hampir selesai .. Adam sedang memberi ceramah dan LDK kepada peserta .. sambil peserta berkumpul dalam kumpulan untuk membincangkan assignment mereka , Hawa mendekati Adam utk ucap terima kasih kerana sudi menyelamatkan programnya itu.
Adam : terima kasih jer mana cukup ..
Hawa ; Habis you nak i cakap apa ?
Adam : Tak payah cakap .. buat ajer...
Hawa : maksud you ?
Adam : he he he .. tak ada apa2 lah..
Hawa : alaa.. cakap ler .. kalau I boleh buat i akan buat utk menyenangkan you..
Tetiba tanda2 nak hujan dah kelihatan.. agin mula bertiup kencang ... Kemah dah bergoyang mcm nak roboh..
kadet mereka arahkan masuk dan berteduh di dewan asrama yang disediakan oleh pengusaha resort .. tetapi hanya ada satu bilik asrama sahaja maka terpaksalah kadet perempuan di tempatkan dibilik hawa. Adam terpaksalah menumpangkan hawa dibiliknya dan Adam terksa pula tidur di asrama lelaki bersama kadet lelaki.
Sambil memeriksa keadaan asrama itu nyta terlalu sempit untuk membolehkan adam tidur disitu...
maka mereka tiada pilihan ..
Hawa : terlalu sempitlah bilik lelaki nih...baik i tidur dibilik dgn kadet pompuan ddan you tidor di bilik you..
Adam : Beginilah .. kalau u rasa tak selesa disitu ..bila pelajar semua dah tidor u datang ke bilik I .. ok ?
senyuman Hawa menguntum bila ditawarkan penyelesaian masalah itu oleh Adam.
Adam : OK murid2 hari dah hujan ..jadi cikgu mau kamu semua masuk kedalam bilik dan tidur kita akan sambung balik program kita esok dan kumpulan yang terbabit perlu bersedia DGN PEMBENTANGAN MASING2 ... baik sekarang boleh masuk dan tidur .. .. selamat malam semua ...
Adam terbaring sendirian melayan perasaan .. dalam hujan dan dingin malam begini dia teringatkan anak2 dan bekas Isterinya yang dah pun bersuami semula.. tinggal dia sahaja yang terkial2 belum mau kawin lagi ... runtunan nafsunya mula menggelodak .. dia teringatkan hawa di bilik sebelah dgn murid2 perempuan .. boleh tahan juga cantik dan seksinya hawa nih detik hati adam .. tapi dah kawin dan anak 2 mana mungkin dia nak melayan aku .. fikir adam.
Pada pandangan adam ,Hawa memang cantik dan seksi hidung mancung ala anak mami, tubuh tinggi lampai dan tetek besar gak ... memang mengiurkan ... tiang khemah adam mula terpacak mengingatkan tubuh hawa .. tapi dah berpunya ..
Hawa pula dilanda resah .. sesekali matanya memerhatikan gelagat mei lan anak muridnya yang nakal sedang berbisik dgn amoi .. yang lain tu dah pun lena diulit mimpi kerana letih berkhemah siang tadi .. perlahan2 hawa memberitahu amoi dan mei lan supaya tidur sebab hari dah pun hampir jam 12.30 pagi.. hawa tidak selesa baring dibilik itu kerana terpaksa kongsi katil dengan 3 murid lain .. dia ingin ke bilik adam kerana dibilik adam pasti dia akan lebih selesa.. hanya dia dgn adam saja... sementara menunggu amoi lena pikirannya menerawang mengingati suami dan anaknya. Dia membuat perbandingan antara adam dan suaminya ismail .. mengeluh dia tiada tolok tandingnya antara adam dan ismail.. semuanya dari segi fizikal adam mengatasi ismail .. yang masih belum dibandingnya hanyalah secara sexual saja.
Jam sudah menunjukkan jam 1.00 pagi.. yg terdengar hanyalah dengkuran murid2nya saja..hawa memerhati keluar dan nampak adam sedang memeriksa asrama lelaki dgn lampu picitnya.. cepat2 hawa hantar sms pada adam kata dia akan kebiliknya.. adam cepat2 kembali ke bilik dan seketika kemudian kelihatan hawa masuk kebiliknya perlahan-lahan.
Adam : ..berbisik .. dalam bilik ni ada satu katil kelamin sja ... you ok ker kita tidur sekatil ..
hawa : ok lah nak buat mcmana drpd berhimpit dgn budak2 ..
hawa : mail tak marah ke? kalau dia tahu ...
hawa : kalau kita tak bagi tahu ... mcmana nak marah ..
mereka tidur berjauhan .. dipissahkan bantal .. tetapi mata tak mahu terlelap ..lalu adam pun mula berbicara mengajak hawa bersembang .. dari perkara biasa sehinggalah kepada soal masalah rumah tangga adam dan hawa...
Dalam kesedihan hawa menceritakan masalahnya dengan ismail ... ( sorry tak leh citer apa masalahnya,.. jaga privasi )
untuk mnenangkan hawa adam rapat ke hawa dan memeluk dan membelai rambut hawa .. hawa menyembamkan muka ke dada adam sambil mengalirkan air mata.. lama berkeadaan begitu .. degupan jantung adam semakin kencang .. perasaan kesian bertukar menjadi kasih.. perlahanlahan diusap pipi dan rambut hawa dgn penuh syahdu .. hawa terangsang dengan belaian adam tangannya pula mula mengusap dada adam dan nafasnya mulai sesak ..
adam mula mengusap pipi turun ke bahu hawa ... nafsunya dah naik .. kerisnya menegang .. tanpa disedari dia merapatkan mulut kebibir hawa dan mengucupnya ..hawa membalas kucupan itu dengan memasukkan lidah ke mulut adam dan bermain2 lidah nafsunya mula melanda ..tangannya mengusap keris adam yang dah tegang sangat .. dia memasuki track suit adam dan mula meramas kote adam .. berdesah adam menahan sedap.. ssstt .. sstt .. desah adam dimulut hawa ..
kucupan terus berlaku dan kini turun ke leher hawa .. rengetan halus keluar dari mulu hawa ...dibukanya baju hawa dan tersembullah payu dara hawa .. u tak pakai bra ?? hawa senyum.. tak selesalah ..kata hawa .. keduabuah tetek hawa di jilat dan diramas serentak .. yg kiri di jilat yg kanan diramas .. dan diuli putingnya .. hawa jadi tak keruan , di tarknya turun seluar adam ... u tak pakai under wear ? .. mudah sikit jwb adam.. mereka senyum ... hawa mula menjilat dan mengulum kote adam ... mcm ice cream ... sedikit demi sedikit dimasukkannya kote adam ke mulutnya dan terus diisapnya .. adam pula menrik turun dan menanggalkan seluar hawa maka berbogellah mereka ... tak dapat nak isap dan jilat tetek hawa dalam keadaan begitu, adam mengalihkan gerakannya ke cipap hawa ... di selaknya peha hawa dan diciumnya bau aroma yg menyenangkan dari cipap hawa yg dah basah lencun itu... cipap hawa bertrim indah bulunya hanya sejemput di atas sahaja yg berbulu .. hmm.. tembam kta adam .. its yours my dear .. i memang lama nak serah dekat u kalau u sudi kata hawa .. tanpa lengah adam terus sembamkan mukanya ke cipap hawa dan mula menjilat alir basah hawa sambil jejarinya menguli mutiara yg tersembul itu... hawa menggeliat kesedapan, dan terus menambahkan lagi jilatan dan isapan pada konek adam ... permainan asmara mereka berlarutan sehingga 15 minit akhirnya hawa mengeelinjang dan ... adam syg .. i dah tak tahan dah i nak ccuuuummum.. arghhhh ... .. hawa klimaks ... bersembur air hawa membanjiri bibir adam .. adam terus juga menjilat biji hawa sambil memasukkan jarinya ke alur vagina hawa .. sedikit demi sedikit keghairahan hawa datang kembali.. konek adam di jilat dan isapnya.. berdenyut2 konek adam dibuatnya ..tetapi adam tidak juga tewas.. maklumlah duda anak 7 dan berusia 40 tahun memang power.. syg ... i dah tak tahan nih ... masukkanlah pls.. fuck me darling ..shove yyour big dick in me and make me cum .. rayu hawa berkali kali .. cipapnya dah betul banjir dah ..hanya konek adam yang diharapkannya utk memuaskan berahinya ..
Adegan seterusnya bermula perlahan2 adam membuka kangkang hawa dan menjolokkan koneknya ke dalam cipap hawa .. uugghh ketatnya cipap u .. ismail punya besar mana ?? shut up .. just push it in ..i dah tak tahan ni .. rasa tercabar terus shaja adam menghentakkan koneknya dalam cipap hawa .. terbeliak mata hawa menahan hentakkan itu ... ugghh dam besarnya ... adam biarkan koneknya berendam seketika ... dan mula menyorong.. tarik .. koneknya .. mula2 perlahan semakin lama semakin laju hentakkan adam .. terasa pada cipap hawa.. setiap liang vagina hawa terasa terisi oleh konek adam .. juling hawa menahan nikmat yg tak terhingga .. hawa mula meracau ,... merengek dan mendesah menahan lazat ... argh... isk.. ha..aha..ah.. dam sdapnya .. sesapnya dam .. .. i nak kuarr... ooohhh ... seluruh atot-otot hawa mengang mencapai klimaksnya buat kesekian kalinya ... terasa ...koneknya di sirami cum..dari vagina hawa .. ..gerakkan keluar masuk konek adam berterusan ... adam sudah dapat merasa ..kegelian yang amat sangat pada kepala koneknya menandakan dia juga menghmpiri klimaks nya ... hawa .. i dah nak cum dah nih .. yes .. yes dam .. fuck me harder .. tahan sikit lagi syg .. lets together rengek hawa ... adam dah tak keruan ..dia melajukan irama .. hentakkannya ke cipap hawa dan akhirnya .. yes i'm cumminnnnnggg .. yes dam i'm cuuummminnngg tttooooo ...argh...aaarrrrggghhh .. dan berdas das pancutan cum adam membasahi cipap hawa.. perlahan-lahan dicabutnya kerisnya dan sarung hawa .. .. adam terus mencium bibir hawa dan ucap thank you honey ... kerana beri i hadiah yg cukup istimewa malam nih .. sambil meraba cipa hawa .. rupanya berbuih-buih cipap hawa jadinya hasil dari senggama mereka tadi ....
Mereka terlelap dan pabila tersedar hari sudah subuh .. cepat2 hawa kembali ke biliknya ...
cerita lucah asrama, cerita seks asrama, gambar awek jilbab, cerita lucah di asrama, kisah lucah asrama, cerita seks di asrama, kisah seks di asrama, Cerita sex melayu asrama, seks dgn awek indon, kisah seks asrama, cerita seks melayu asrama, kisah lucah di asrama, cerita sex asrama, kisah sex di asrama, cerita seks adam dan hawa, kisah sex asrama, cerita lucah pelajar asrama, kisah lucah asrama perempuan, cerita seks asrama perempuan, cerita sex budak asramaKoleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Aku baru saja selesai mandi saat HP-ku berdering. Dari nada deringnya dapat kuketahui kalau dering itu dari nomor telepon salah seorang klienku. Dengan dalam keadaan masih telanjang bulat aku bergegas keluar dari kamar mandi, yang langsung tembus ke kamarku, kamar mandiku memang terletak di dalam kamar.
Sambil mengeringkan badanku dengan handuk, aku menerima telepon dari rumah Pak Budi, seorang klienku.
"Hallo..! Selamat sore", sapaku setelah menekan tombol.
"Hallo..! Sore Dok..!" balas suara anak kecil di seberang sana. Aku segera bisa mengenali suara di seberang sana, ini adalah suara Andi putra semata wayang Pak Budi.
"Hai..! Andi ya? Ada apa Ndi?" tanyaku.
"Dok! Carla baru saja melahirkan, cepet dong ke rumah", pinta Andi kekanak-kanakan. Andi memang baru berusia 6 tahun, dan Carla yang dimaksud adalah nama anjingnya yang berjenis mini pincher, bentuknya seperti anjing doberman namun kecil sekali oleh karena itu disebut mini pincher.
"Lahir berapa anaknya Ndi?" tanyaku lagi.
"Ndak tau Dok! Papa yang tungguin sekarang, dokter ke sini dong!" cerocos Andi lagi.
"Baiklah aku langsung ke sana sekarang, tunggu aja ya" sahutku.
"Terima kasih Dok! Daah..!" sambung Andi sambil menutup telepon tanpa menunggu jawaban dariku lagi.
Selesai berbicara dengan Andi melalui telepon, aku pun segera mengenakan pakaian. Aku memakai hem longgar kotak-kotak warna merah maroon yang serasi warnanya dengan rok miniku yang juga berwarna merah maroon. Selesai berpakaian aku bergegas menuju ke rumah Pak Budi di kawasan elite Margorejo Indah.
Sesampai di rumah Pak Budi ternyata Andi sudah menungguku di halaman rumahnya bersama seorang baby sitter. Satpam langsung membuka pintu pagar mempersilakanku untuk langsung masuk. Rumah Pak budi memang cukup besar seperti rumah-rumah lainnya di sekitar perumahan Margorejo Indah, halamannya juga luas. Kuparkir mobilku di depan garasi di samping mobil mewah milik Pak Budi, kontras sekali dengan mobilku yang butut keluaran tahun 90-an.
Begitu turun dari mobil, Andi langsung menggandeng tanganku mengajakku masuk. Kami masuk lewat garasi yang langsung tembus ke dapur yang letaknya bersebelahan dengan ruang makan. Di samping ruang makan ada pintu menuju halaman belakang. Di salah satu pojok dekat kamar pembantu, di situlah rupanya tempat yang telah disediakan untuk Carla melakukan proses kelahiran. Pak Budi tampak sedang berjongkok di dekat box tempat Carla melahirkan.
"Sore Pak Budi" sapaku.
"Ee.. Lia..! Sore.., aduh maaf sudah bikin repot", sambut Pak Budi ramah.
"Ini si Andi yang bingung terus sejak tadi" tambah Pak Budi.
"Sudah lahir berapa ekor Pak?" tanyaku pada Pak Budi.
"Sudah dua ekor dan keduanya betina, sepertinya masih ada lagi di dalam" jelas Pak Budi padaku.
"Ayo gantian, sekarang ahlinya sudah datang dan aku akan mandi dulu" Imbuh Pak Budi sambil mempersilakanku menempati posisinya.
Aku mendekat ke box tempat Carla melahirkan bayi-bayinya yang mungil, sementara itu Pak Budi naik ke lantai dua rumahnya, mungkin bersiap-siap untuk mandi. Aku ditemani Andi tetap menunggui Carla yang tampaknya sudah mulai gelisah lagi, pertanda anaknya yang ketiga akan lahir.
Saking asyiknya aku menunggui bayi ketiga Carla lahir, rupanya aku tidak sadar bahwa posisiku sedang berjongkok saat itu hingga otomatis pahaku bagian belakang terbuka lebar karena rok miniku bawahannya memang sangat lebar. Memang rok seperti ini biasanya dipakai oleh para cheerleader hingga dengan sendirinya kalau dilihat dari depan arahku berjongkok, semua isi dalam rok miniku dapat terlihat dengan jelas oleh Andi yang duduk di lantai tepat di hadapanku.
Rupa-rupanya si kecil ini sejak tadi telah tertegun memandang isi rok miniku. Aku memang memakai CD, namun CD-ku sangat mini, terbuat dari renda yang ukurannya hanya selebar jari melingkar di pinggangku, selebihnya juga berupa renda yang ukurannya sama tersambung dari belakang pinggangku, turun ke bawah melalui lipatan pantat melingkari selangkanganku. Hanya bagian depannya saja ada penutup yang ukurannya tak lebih dari seukuran dua jari berbentuk hati menutupi bagian depan liang vaginaku, sehingga CD warna merah yang kukenakan ini tidak mampu menutupi bulu kemaluanku yang menyeruak keluar dari celah-celah lipatannya. Rupanya bulu-bulu kemaluanku inilah yang menarik perhatian Andi.
"Dok! Itu kok ada rambutnya?" tanya Andi keheranan sambil menuding ke arah pangkal pahaku.
Aku cukup terkejut dan langsung mengubah posisiku. Kini aku berlutut di depan box. Aku tidak dapat menjawab pertanyaan Andi, untung saja bersamaan dengan itu dari arah belakang saat kutengok ternyata Pak Budi datang menghampiri kami. Pak Budi rupanya sudah selesai mandi. Saat ini dia memakai celana pendek longgar dan T Shirt. Namun tiba-tiba Andi berkata pada ayahnya..
"Pa! Bu dokter sininya ada rambutnya" lapor Andi pada Pak Budi sambil menunjuk ke arah selangkangannya sendiri. Mukaku langsung memerah karena jengah, untung saja Pak Andi cukup bijak dan langsung menegur Andi.
"Hush, tidak boleh ngomong begitu". Andi rupanya masih belum mengerti mengapa papanya melarangnya bertanya. Tak lama kemudian Bu Lusi istri Pak Budi muncul dan menyapaku..
"Hey Nat! Sudah lama?" sapa Bu Lusi, Bu Lusi memang biasa menyapaku "Nat", kalau Pak Budi lebih suka menyapaku "Lia", tidak masalah bagiku.
"Ooh..! Selamat sore Bu!" sahutku pada sapaan Bu Lusi.
"Eeh..! Nat! Kamu di sini dulu ya, nanti makan di sini sekalian saja, kita makan malam sama-sama, aku sekarang mau ngantar Andi ke ulang tahun temannya sebentar, kita tidak akan lama kok, paling cuma kasih kado sebentar terus langsung pulang" demikian jelas Bu Lusi padaku, rupanya Bu Lusi akan pergi mengantar Andi yang memang sejak tadi tampak sudah selesai mandi.
Akhirnya Bu Lusi pergi mengajak Andi yang didampingi baby sitternya. Tinggallah aku di rumah besar itu bersama Pak Budi dan beberapa pembantunya, namun saat ini pembantu Pak Andi sedang sibuk di halaman rumah depan, ada yang menyapu halaman, ada yang menyiram taman dan yang satu lagi sedang membersihkan ruang tamu. Ini kuketahui saat aku datang tadi.
Kini tinggallah aku berdua dengan Pak Budi di teras halaman belakang yang cukup luas, untung Pak Budi tidak lama berdiri di dekatku. Pak Budi duduk di sofa teras belakang, yang letaknya di belakangku, jadi aku memunggunginya tapi jaraknya agak jauh, karena posisinya yang menghadap ke arahku maka saat aku sedikit membungkuk sewaktu membantu proses kelahiran Carla, tanpa kusadari bagian belakang rok miniku sedikit terangkat.
Karena rok yang kukenakan mini sekali maka begitu terangkat sedikit bentuk pantatku dapat terlihat dengan jelas oleh Pak Budi yang duduknya memang agak jauh dariku, namun posisi ini justru lebih menguntungkan baginya. Dengan jelas sekali Pak Budi memperhatikan lekuk belahan pantat dan pahaku bagian atas yang mulus itu. Pemandangan ini rupanya cukup membuat Pak Budi horny hingga dia sudah tidak tahan lagi, kemudian berdiri dan berjalan mendekatiku.
"Lia..! Tadi yang dimaksud Andi rambut apa toh?" Tanya Pak Budi pura-pura ingin tahu. Aku sedikit terkejut dengan pertanyaannya.
"Aaah..! Pak Budi ini kok ikutan tanya yang bukan-bukan?" sahutku tersipu malu.
Pak Budi ikut berjongkok di sampingku, tidak lama kemudian kedua tangannya meraih lenganku dan mengangkatku berdiri, kami pun berdiri berhadap-hadapan. Seketika itu juga Pak Budi langsung menciumku. Aku berusaha mengelak, namun Pak Budi lebih agresif memeluk sambil melumat bibirku.
Usia Pak Budi sekitar 35 tahun, wajahnya lumayan ganteng, badannya tegap dan gagah. Lumatannya membuatku horny, terlebih saat tangannya mulai menyusup ke dalam rok miniku, tangannya mengelus bagian depan pahaku hingga membuatku terangsang dan sedikit tak berdaya.
Akhirnya aku pun mulai berani membalas lumatan bibirnya. Kami berpagutan sambil berdiri, sementara tangan Pak Budi menyusup semakin ke atas pahaku, kurasakan jari-jari tangannya mulai menyentuh ujung CD-ku. Aku merasakan sebuah rangsangan yang cukup dahsyat, terlebih saat jari-jari tangan Pak Budi mulai menjelajah di selangkanganku. Vaginaku diremas-remas dari luar CD-ku, bibirnya tetap tidak berhenti melumat bibirku, lidahnya dijulurkan ke dalam mulutku, aku pun membalas dengan menghisapnya, demikian pula sebaliknya, kujulurkan lidahku ke dalam mulut Pak Budi dan Pak Budi langsung melumat dan menghisap lidahku.
Merasa tempat kami saat ini kurang aman dan bisa tiba-tiba kepergok oleh pembantunya, maka Pak Budi membisiki telingaku sambil mengajakku masuk ke dalam. Pak Budi rupanya juga tahu kalau posisiku saat ini sudah tidak mungkin lagi menolak, karena aku sudah benar-benar terangsang olehnya hingga ujung CD-ku juga sudah lembab oleh elusan jari-jarinya. Maka aku pun mengikuti Pak Budi dari belakang saat ia masuk menuju ruang keluarga dan kami menyelinap ke sebuah kamar tidur yang biasa mereka pakai kalau ada tamu atau kerabat yang datang menginap.
Setelah menutup dan mengunci pintu dari dalam, Pak Budi langsung menciumku kembali sambil merebahkan tubuhku ke tempat tidur. Kakiku masih terjuntai ke bawah sehingga posisiku yang telentang begini membuat bagian depan rok miniku terangkat sampai pangkal paha.
Tangan Pak Budi langsung mengelus selangkanganku yang tersembul keluar, jari tangannya segera disusupkan ke dalam CD-ku melalui ujung lipatannya. Ujung jari Pak Budi langsung dapat menyentuh bibir vaginaku dengan mudahnya. Dielus dan digesek-gesekkannya bibir vaginaku dengan jarinya, sementara jari telunjuknya mengorek-ngorek klitorisku.
Tangan kirinya mulai membuka kancing hem-ku satu persatu hingga buah dadaku langsung terpampang dengan jelas karena aku tidak memakai BH. Seperti kisahku terdahulu, aku memang sejak kecil tidak suka dan tidak terbiasa mengenakan BH hingga hingga kini usiaku sudah 28 tahun, aku tetap tidak pernah memakai BH, jadi tak heranlah kalau aku juga tidak tahu berapa besar ukuran payudaraku.
Yang jelas payudaraku tidak terlalu besar bentuknya, namun sangat indah dan berwarna sedikit merah muda agak kecoklatan di puting dan sekitarnya. Kini payudaraku pun sudah mulai mengeras, dan giliran mulut Pak Budi turun mengulum kedua payudaraku secara bergantian. Dihisapnya puting susuku sambil memainkan ujung lidahnya di ujung puting susuku.
Tangan kanan Pak Budi mencari dan melepas pengait rok miniku dan kubiarkan saja bahkan kuangkat sedikit pinggangku agar dia lebih mudah melepas pengait rok-ku, kemudian ditarik dan dilemparkannya begitu saja ke lantai. Langsung saja sisa penutup alat vitalku ditariknya ke bawah, kakiku pun membantu melepas CD yang kukenakan.
Serta merta Pak budi langsung saja membenamkan wajahnya di selangkanganku sambil tangannya membuka kedua pahaku lebar-lebar. Posisinya sekarang berjongkok di tepian tempat tidur dan wajahnya berada tepat di pangkal pahaku, bibirnya mengulum bibir kemaluanku dengan lembut, lidahnya dijulurkannya di antara lipatan bibir vaginaku.
"Ayo masukin dong Pak!" pintaku pada Pak Budi.
Mungkin karena Pak Budi juga tak ingin ketahuan istrinya yang mungkin saja tiba-tiba pulang, maka ia pun begegas melepas celananya. Batang kemaluannya yang tidak terlalu besar, ukurannya biasa saja, langsung ditancapkannya ke dalam liang vaginaku.
Kami bermain tidak terlalu lama karena takut istrinya tiba-tiba muncul, namun kami merasakan orgasme secara bersama-sama saat itu. Sungguh sangat berkesan sekali kejadian itu. Enak juga ML sambil curi-curi karena takut ketahuan.
Tamat
Novel lucah, cerita lucah orang melayu main dengan suami orang, suami orang pemuas ku, novel lucah tahun 90an, novel lucah 90an, melayu kdahsex, koleksi kisah seks pakai tudung bohsiakah aku, gambar puki luma, cerita lucah makan budi, cerita lucah ilmu pelet pemikat istri orang, cerita lucah budiVideo Lucah : Saksi Kan Gambar Janda Janda Sangap - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Kisah luar tabie ini adalah kisah benar dan jangan terus membaca sekiranya anda tak boleh terima nafsu sex dengan binatang.
Umur belasan tahun adalah umur untuk mengenal apa itu sex dan perasaan ingin tahu serta ingin mencuba memang perkara biasa pada umur yang sebegini. Begitu juga dengan aku. Selain dari experience melancap, mengendap orang mandi bogel etc, aku punya experience yang jarang sekali ada dikalangan gay yang lain tapi aku percaya pasti ada.
First experience aku adalah ketika aku berusia 13 tahun (11 tahun aku dah akil baligh). Hormon usia muda begini memang tinggi.
Suatu hari ketika semua ahli keluarga tak ada di rumah, aku jadi boring. Tiba-tiba timbul ghairah sex. Mulanya aku nak melancap tapi tak jadi sebab aku rasa nak makan buah jambu di belakang rumah. Tengah makan, aku ternampak ayam daging peliharaan bapa aku banyak berkeliaran. Entah macam mana aku ternampak jubor ayam (terselak bila ditiup angin pada ekor dia). Tersirap darah aku dan jantung mula-mula dup-dap-dup-dap. Tanpa diajar, aku terasa teringin sangat nak mencuba sesuatu pada ayam.
Ayam daging yang lama dibela memang besar dan macam biasa dia tak kuat lari. Jadi dengan mudah saja aku tangkap. Seluar pendek yang aku pakai sudah membonjol kerana aku dah stim dan mula basah sikit-sikit dengan air mazi. Masa umur 13 tahun, air mazi aku mudah meleleh dengan banyak, hormon tengah baik la tu. Untuk mengelakkan orang nampak aku, aku sembunyi di belakang jelapang padi sebab aku tahu jarang sangat orang kesitu.
Ayam yang aku tangkap tadi mula buat bising, terkiok-kiok! Cilakak betul. Aku jadi menggelabah sikit, panic la sebab nak buat jahat, takut-takut didengar orang. Aku tarik kedua sayap dia dan cantumkan dengan kedua kaki dia dan aku pegang erat dengan tangan kiri sementara tangan kanan aku terpaksa mencekek leher ayam tadi supaya dia diam sikit. Memang la dia diam sebab tak boleh bernafas agaknya he-he. Bila dia diam sikit baru aku lepaskan.
Next, aku tonggengkan bontot ayam ke atas dan kepala dia ke bawah. Mak oooi… aku nampak isi yang merah membengkak bulat (jubor dia ler…), nafas aku turun naik makin kencang. Aku guna jari telunjuk aku menyentuh perlahan-lahan kobang tu dan…. Fulala… terkemut-kemut. Lutut aku dah mula menggeletar. Aku cuba masukkan jari hantu ke dalam lobang tu perlahan-lahan berkali-kali. Jubor ayam makin basah, dia diam tak bising macam tadi, stim agaknya. Sah ayam tu dah stim bila jari hantu aku makin basah. Sekarang mudahnya aku masukkan jari aku keluar masuk. Aku stim giler, tangan aku pula menggigil-gigil. Aku turunkan seluar pendek aku hingga ke paras betis dan batang konek aku dah sedia terpacak.
Aku tak sabar dah….. aku dekatkan sikit jubor ayam dengan mulut dalam satu kaki dan aku ludahkan air liur aku sebanyak mungkin ke dalam jubor ayam tadi dan aku cuba masukkan satu, kemudian dua, tiga dan akhirnya empat jari aku dapat masuk secara perlahan-lahan. Awalnya memang susah masuk tapi setelah aku oles perlahan-lahan dan berkali-kali akhir dapat masuk. Aku tambah lagi air liur dalam lobang ayam dan aku sapukan sikit pada batang aku. Masa tu air mazi aku keluar dah banyak, pekat panjang bertali dari konek meleleh ke kerusi yang aku duduk.
Aku cuba masukkan konek aku dalam lubang jubor ayam tu. Masuk saja kepala konek aku excited habis. Apa taknya, jubor ayam tadi mengemut-ngemut kepala konek aku. Suam-suam panas rasanya jubor ayam tu. Aku tekan lagi sedikit melepasi kepala konek dan akhirnya aku berjaya benamkan konek aku dalam pantat ayam tadi hingga kepangkal batangku. Mak datuk…. Sedapnya tak tahu nak cakap laaaaa. Aku menggigil macam orang sakit sebab inilah first experience aku masukkan batang dalam lobang berair dan suam-suam. Aku terasa macam nak segera pancut saja tapi aku cuba bertahan.
Aku tarik ayam tadi ke atas dan bila konek aku terkeluar dari pantat ayam tadi hampir-hampir sampai ke kepala konek, aku tekan balik. Mulanya slow kemudiannya makin laju. Mataku terpejam sambil tersandar dikerusi dan kedua kaki aku lurus kejang dan bontot aku kemut sikit hingga bahagian konek aku terangkat sikit. Aku terus enjutkan ayam tadi naik turun. Sedaapnya….. Paling sedap bila aku enjut berkali-kali pada kepala konek, terasa geli-geli sedap dan satu inci dari kepala konek kebawah berulang-ulang. Ada rasa ngilu, sedap, geli lazat dan sebagainya. Dada aku turun naik sambil berkali-kali aku telan air liur. Dalam sembilan kali enjut laju-laju dikepala konek, last sekali aku tekan dan benam terus konek aku dalam pantat ayam hingga ke pangkal konek, inilah teknik paling sedap aku rasa. First aku gelikan dulu kepala konek dengan 9 kali enjut laju, bila nafsu memuncak hingga aku bontot aku terkemut keras, aku benamkan lagi ayam hingga ke pangkal konek. Tak tahu la nak cakap macam mana sedapnya.
Makin lama makin banyak air pantat ayam keluar, meleleh terkena kerandut dan sedikit di pehaku. Makin geli dan ngilu batang aku, maklumlah konek 13 tahun. At last aku dah tak tahan sangat dah, aku enjut selaju yang boleh dan aku hentakkan ayam ke konek sepuas hati aku dengan kelajuan maximum. Aku makin ngilu… ngilu lagi dan lagi…. Rasa panas dalam lobang jubor ayam tu menambahkan lagi nikmat aku dan kepala konek aku dah kembang 100% dan aku rasa kemuncak kegelian aku dah sampai ke kepala konek dan kaki aku makin kejang kemudian diikuti seluruh badan kejang dan aku memancut-mancutlah. Serasa aku, inilah kali pertama aku memancut dengan banyak sekali mungkin dah stimulate hingga maximum. Aku pancut dalam lobang ayam. Bila dah terpancut, aku tak boleh nak terus tarik konek aku keluar dari jubor ayam tadi sebab rasa ngilu teramat sangat. Air mani aku mula meleleh keluar bila konek aku makin mengecut dalam lobang ayam tadi.
Aku rilex 2-3 minit dan cuba cabut perlahan-lahan, ngilunya…. dan at last aku terkeluar juga. Aku lepaskan ayam tadi di situ saja dan pergi bersihkan diri dan mandi. Selang 2 jam lepas tu nafsu aku kembali membara. Ingatan aku tak habis-habis teringat pada peristiwa lazat tadi. Aku mula kembali gelisah. Baca buku tak kena, tengok TV tak kena dan makan pun rasa macam tak ada selera. Tiap kali teringat batang aku keluar masuk dalam pantat ayam yang panas dan basah tu, konek aku berdenyut-denyut dan aku bernafas tak menentu. Nafsu shahwat dah menjalar seluruh badan.
Apa lagi, since family tak ada di rumah so aku pun kembali mencari ayam yang sama. Aku nampak dia duduk diam tak macam ayam lain. Kesakitan agaknya he-he. Kali ni aku tambahkan sikit resepi sex aku. Aku bawa sekali minyak zaitun. Macam biasa aku akan main-main dulu lubang tu, alamak…. Masih panas dan merah membengkak, dapat main dengan jari pun dah kira syok habis bila ayam tadi mengemut-ngemut jari aku.
Kali ni aku tak payah pegang kuat-kuat lagi, ayam tadi diam saja dengan apa yang aku buat pada dia. Aku sapu dan tuang minyak zaitun tadi dalam lubang dia. Apa tunggu lagi, aku pun enjut la, kali ni lebih sedap beb sebab aku pakai minyak zaitun. Sedapnya aku tak tahu la nak cakap memandangkan itulah pengalaman pertama aku masukkan konek aku dalam lobang. Kali ni aku dapat enjut lama sebab 2 jam tadi dah terpancut.
Dengan mata yang terpejam dan tak peduli apa yang terjadi di sekeliling aku, aku terus enjut, kali ni aku buat sambil berdiri dan sekali-sekala aku berjalan sikit memandangkan aku dapat 100% privacy. Aduh…sedap sungguh terasa bagaikan batang aku diurut dan dilolor lembut gebu, berair pulak tu. Aku lajukan dan jubor aku terkemut-kemut, kaki aku kejang, bahagian muscle perut aku turut mengeras dan dalam keadaan seperti tertunduk kedepan sikit akibat nikmat lazat dan ngilunya rasa dikonek, aku memancut-mancut lagi. Muka aku merah padam dan peluh dingin membasahi badan aku. Aku kembali duduk dan aku biarkan saja ayam tu terpacak atas konek aku. Ayam tu terdiam, bayangkan aku duduk atas kerusi sambil batang aku keras menegak dan masih berada dalam lobang ayam tadi, dia macam terduduk tersangkut pada batang konek aku tanpa aku menyentuhnya. Kelakar aku tengok.
Oh ya, pasti korang tertanya-tanya macam mana nak masukkan konek sedangkan lobang ayam tu kecik. OK, buat pengetahuan korang, masa tu konek aku tak panjang betul lagi hanya dalam 5 inci maklumlah konek 13 tahun, ha sekarang dah lain la beb. Dan lagi satu, ayam yang aku pilih adalah ayam daging yang besar dan dah lama dibela. Lain la kalau ayam daging kat pasar tu, badan besar tapi lobang kecik saja sebab dia diberi makan untuk banyakkan isi tapi tumbesaran lobang dia tetap ikut umur dia. Ceewah expert aku bab-bab ni he-he.
Sejak dari peristiwa itu, aku berani katakan yang aku main tiap-tiap hari dengan ayam dan hari pertama tu aku main 4 kali. Kalau siang tu ramai orang sangat dan aku tak ada privacy, aku akan main waktu senja atau malam sebab time tu orang akan sibuk dalam rumah.
Aku tahu pengalaman aku ini ada ramai yang tak suka sebab tu aku dah warning awal-awal kat atas tadi tapi aku percaya pasti ada lagi yang telah berpengalaman macam aku. Cuma kita sama-sama rahsiakan dari pengetahuan orang lain. Aku pernah kenal dengan orang yang macam aku, dan ini menambahkan lagi keyakinan aku bahawa di Malaysia pun banyak yang ada taste macam aku, overseas tak payah cakap la memang ramai.
Pengalaman aku tak habis di situ saja, aku pernah main dengan kambing dan juga lembu. Kini bila dah meningkat usia, sekali sekala aku main juga dengan ayam untuk memuaskan nafsu serakah aku selain main dengan jantan ha-ha-ha. Aku tahu di KL memang payah nak cari “bahan” tapi bahan paling mudah di bandar adalah ayam. Ayam yang aku gunakan adalah “ayam pencen”. Aku beli di pasar. Nak tahu kenapa aku guna ayam pencen. Haaa ayam pencen ni dia dah lama dibela dan yang paling penting, dia dah lama bertelur dan korang tahu la besar mana telur ayam kan. Dekat sama ukur lilit konek korang, ikut grade telur tu la. So ini akan memudahkan kita masukkan konek kita. Logikkan…???
Dan kadangkala payah untuk aku main kat rumah sebab ada housemate. So aku beli saja ayam tu dan aku drive pergi tempat sunyi dan tak ada orang so aku puaskan nafsu aku di situ. Gila ke aku ni…? Aku juga punya experience dengan kambing dan lembu ha-ha-ha... best gitu...!
Sekarang ni aku ada 3 orang kengkawan yang sama taste. 2 gay dan sorang straight so bila ada masa memang kami berpesta la he-he. Pelik nafsu kami tapi nak buat macam mana dah selera ke situ.
cerita gay melayu, cerita lucah gay, cerita plu, Cerita plu melayu, cerita gay malaysia, cerita gay, cerita lucah plu, kisah gay melayu, cerita gay sex, cerita lucah dengan haiwan, cerita sex gay, main dengan binatang, cerita lucah haiwan, main dengan kambing, nikmat seks, cerita melayu gay, main dengan lembu, cerita sex gay melayu, cerita lucah main dengan haiwan, kisah lucah gay