Video Lucah : My Chubby GF Ride - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Video Lucah : My Chubby GF Ride - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Bercinta Dengan Cikgu Berkaca Mata - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : My Gf Love Swallow Cum - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Baham Awek Cantik Di bawah Pohon - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Awek Liar Part 4 - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
1. Kemutan Beserta Diam
2. Kemutan Beserta Sorong
Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Sebenarnya aku hanya mau jalan-jalan saja hari itu. Karena di rumahku suntuk, akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan di hutan sekedar refreshing. Setelah lama jalan-jalan dan hari sudah menjelang sore, hutan itu juga sudah mulai gelap, aku melihat ada sosok yang sedang berjalan ke arahku. Makin lama, semakin jelas ternyata dia wanita, kutebak umurnya tidak lebih dari 15 tahun, malah mungkin kurang karena tubuhnya masih langsing dan dadanya juga belum begitu besar. Dia memakai celana pendek dan T-shirt.
Ya ampun, pahanya yang putih itu membuatku menelan ludah. Pasti dia anak orang kaya yang sedang berkemah atau menginap di salah satu villa yang ada di sekitar hutan ini. Aku tidak tahu kenapa dia bisa sampai masuk hutan, sendirian lagi, yang jelas aku tidak tahan kalau harus melepaskan kesempatan yang baik ini, karena aku kebetulan sudah lama tidak pernah merasakan bagaimana nikmatnya tidur bersama anak di bawah umur.
Aku cepat-cepat merunduk ke semak-semak yang ada sambil menunggu dia lewat. Begitu dia lewat langsung kusergap dari belakang sambil menutup mulutnya, soalnya biar sudah malam tapi kami masih ada di pinggiran hutan, jadi aku tidak mau ambil resiko orang-orang mendengar teriakan anak ini. Sambil meronta-ronta, kubawa dia masuk lebih jauh ke tengah hutan. Kalau sudah masuk di dalam hutan, aku jamin tidak ada yang bisa dengar teriakan dia, soalnya orang-orang di sekitar situ percaya kalau hutan itu angker, padahal mereka tidak tahu kalau ada tempat seukuran yang agak lapang tempat aku biasa menyepi. Ketika aku sampai ke tempat pribadiku, ada sinar bulan purnama yang menerangi tempat itu, kebeneran juga soalnya sekitarku sudah gelap gulita.
"Lepaskan! Lepaskan! Jangan Om!" dia langsung berteriak-teriak ketika mulutku lepas dari mulutnya. Om? Enak aja dia panggil aku Om, langsung saja aku kepalkan tanganku dan kupukul keras-keras di perut. Dia langsung tersungkur ke tanah sambil memegang perutnya dan mengerang. Tidak hanya itu, langsung kutendang punggungnya sampai dia berguling-guling menabrak batang pohon yang sudah roboh. Setelah itu kutarik rambutnya yang sebahu sampai wajahnya dekat dengan wajahku.
"Sekarang dengerin anak kecil!" kataku pelan tapi pasti.
"Aku bukan om elo, tapi elo sebaiknya jangan banyak tingkah, kalo tidak mau mati! aku hanya pengen ngajarin elo kesenengan yang belon pernah elo dapetin di sekolah elo! Tau?!" Dia hanya menangis sambil mendorong-dorongku, tapi tenaganya sudah lemah gara-gara kutendang tadi.
"Jawab goblok!" bentakku sambil menampar pipinya berkali-kali sampai memerah.
"Ampuun, ampun!" dia menjerit kesakitan karena tamparanku tadi. Aku langsung saja tidak buang waktu, dia langsung kudorong ke batang kayu roboh tadi, sambil kutindih, kutelanjangi dia. Mulai dari T-shirtnya terus celana pendeknya, kutarik BH-nya sampai putus. Terakhir kulepaskan juga celana dalamnya sekaligus sepatu dengan kaos kakinya. Akhirnya dia telanjang bulat sambil meronta-ronta karena tangannya kupegangi dengan tangan kiriku. Wow, kulitnya benar-benar putih mulus, dadanya belum begitu besar tapi sudah membulat, kemaluannya juga masih jarang rambutnya. Dia mengerang lemas ketika kuraba dan remas dadanya.
"Hei, lo suka ya! Sabar aja entar aku tunjukin yang lebih enak!" aku melihat sekelilingku, dan aku akhirnya menemukan cabang pohon dengan diameter sekitar 5 cm. Dia sudah tidak bisa bergerak karena kesakitan gara-gara pukulanku, tapi untuk amannya kupukuli juga perutnya berkali-kali sampai perutnya membiru. Dia masih sadar tapi yang pasti dia tidak mungkin bisa bergerak untuk lari dariku.
"Nah, enaknya aku mulai dari mana nih?" tanyaku pada dia.
"Dari depan atau dari belakang?" dia hanya bisa mengeluarkan desahan sakit, sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku mulai dari depan aja ya? Pasti lo masih perawan kan?"
Selesai berbicara begitu, aku langsung mendorong cabang pohon tadi masuk ke liang kewanitaannya. Karena sempit aku sampai harus melebarkan bibir kemaluannya supaya cabang tadi bisa masuk sedikit. Dia merintih-rintih ketika cabang tadi mulai masuk sedikit demi sedikit. Aku terus mendorong cabang tadi sambil memutar-mutarnya. Dia langsung menjerit kesakitan ketika kulakukan itu. Itu yang aku ingin dengar dari tadi, batang kemaluanku langsung tegang sekali. Ketika dia menjerit sekeras-kerasnya aku merasa cabang pohon tadi tidak bisa masuk lebih dalam lagi. Lalu aku mulai menarik dan mendorong cabang tadi sambil memutar-mutarnya, yang pasti akan membuat dia lebih kesakitan kalau kudengar dari jeritannya. Kepalanya mengeleng-geleng sampai terantuk-antuk ke batang pohon tempat dia berbaring sampai memohon aku agar aku berhenti. Bodoh benar dia, tentu saja aku tidak akan berhenti.
Setelah beberapa kali tusukan, cabang pohon tadi mulai berubah jadi merah, karena darah yang keluar dari kemaluannya. Ada juga yang meleleh keluar dan mengalir turun lewat pahanya. Aku terus menusuk-nusuk liang kemaluannya sampai sekitar 10 menit, sampai dia tidak bisa mengerang hanya bisa mendesah dan mengigit bibir kesakitan. Kulihat ada darah juga di sekitar bibirnya gara-gara digigit terlalu keras olehnya.
Akhirnya aku tidak bisa tahan lagi, aku harus masukan batang kemaluanku. Langsung saja kubuka celanaku, kemaluanku langsung bergoyang-goyang tegang. Lalu kucabut cabang pohon tadi dari liang kemaluannya, kulihat bibir-bibir kemaluannya langsung menutup lagi, diiringi tarikan nafas anak itu. Karena aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kubalikkan badannya yang sudah lemah lunglai itu sehingga pantatnya menghadap ke arahku. Kubuka belahan pantatnya, kulihat lubangnya kecil sekali, wah dia akan kesakitan kalau kumasukan batang kemaluanku, tapi aku tidak perduli, yang jelas aku tidak bisa membayangkan bagaimana nikmatnya jepitan lubang itu. Sambil membuka belahan pantatnya kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang kecil tadi, lalu kupegang bahu anak tadi erat-erat sambil mulai mendorong masuk.
Ya ampun, sempit sekali, aku sampai meringis-ringis, dia juga mulai meronta-ronta begitu sadar apa yang telah kukerjakan di pantatnya. Tapi pelan-pelan, lubang tadi mulai membuka membuat batang kemaluanku mulai masuk sampai kepala kemaluanku dan terus maju pelan-pelan. Ketika kudorong kemaluanku, dia kembali merintih-rintih seakan-akan kehabisan nafas.
Akhirnya dengan dorongan terakhir yang keras masuk juga batang kemaluanku ke lubang pantatnya. Lalu aku tidak menunggu-nunggu lagi, langsung saja aku maju mundur. Aku tidak pelan-pelan lagi sekarang, kugerakan pinggulku cepat dan keras. Sampai badan anak tadi terguncang-guncang, terdorong maju mundur. Kulihat dada dan perutnya mulai berdarah-darah karena bergesekan dengan kulit pohon yang kasar. Lama-kelamaan kemaluanku jadi kemerah-merahan, selain gara-gara sempit sekali, ada juga darah yang menempel ke batang kemaluanku. Sekitar 15 menit kugerakan pinggulku, darah yang keluar sudah ada di mana-mana. Sampai meleleh turun lewat pahanya ke tanah.
Aku merasa aku akan keluar tidak lama lagi, begitu sudah hampir puncaknya, aku langsung mencabut kemaluanku dan langsung kutarik rambut anak itu. Dia langsung mengerang sakit, dan saat itu juga aku masukan kemaluanku ke mulutnya yang terbuka. Dia langsung tersengal-sengal karena kemaluanku masuk langsung masuk ke kerongkongannya, membuatnya sulit bernafas. Dia berusaha menarik kepalanya tapi tidak bisa, malah gara-gara gerakannya itu dan gesekan kemaluanku dengan lidahnya aku tidak bisa menahan lagi. Sambil mengerang kukeluarkan spermaku ke mulutnya langsung masuk lewat kerongkongan. Kulihat dia melotot ketika ada cairan ketal masuk ke dalam kerongkongannya. Kutahan kemaluanku di mulut anak itu sampai sekitar satu menit, sampai spermaku habis kukeluarkan ke mulutnya, ada juga yang kulihat meleleh keluar, mengalir lewat dagu, leher dan menempel di puting susunya.
Akhirnya kutarik kemaluanku yang sudah mulai lemas dari mulutnya. Dia langsung tersungkur ke tanah dan muntah-muntah mengeluarkan isi perutnya.
"Dasar lu goblok tidak tau barang enak!" kataku.
"Muka lu kotor tuh, aku bersiin ya?" sambil berkata itu aku langsung kencing ke mukanya, air seniku membasahi seluruh wajah, rambut sampai dadanya. Langsung saja dia muntah-muntah lagi sampai lemas tidak berdaya, karena tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan dari perutnya.
Jamku sudah menunjukan jam 2 pagi, ketika aku kembali berpakaian. Aku hampiri dia yang tergolek lemas, kulihat air matanya mengalir terus walaupun dia tidak mengeluarkan suara tangisan.
"Lu mau lagi?" tanyaku.
Dia tidak bergerak hanya kulihat wajahnya yang pucat bertambah pucat lagi.
"Ah, tapi punya lu udah rusak gara-gara ini. Aku jadi tidak nafsu!" kataku.
"Lain kali aja deh!" kataku sambil menunjukan cabang pohon yang berlumuran darah ke wajahnya.
Setelah selesai aku berbicara itu, langsung saja kupukul dadanya pakai cabang pohon yang kupegang, kupukul punggungnya, pahanya, kemaluannya. Kadang juga kutendang perutnya sampai dia tidak bergerak lagi, matanya melotot ngeri. Kuraba nadinya, ternyata masih ada denyutan. Aku langsung berdiri dan berjalan meninggalkan dia keluar hutan. Aku tidak peduli mau ada yang menemukan dia atau tidak, kalau dia tidak kuat dia bakalan mati juga. Lagipula siang nanti aku mau ke Jepang, jadi tidak ada yang bisa menemukan aku.
TAMAT
Video Lucah : Bersama Bohsia - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Gadis Melayu Singapura - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : Janda Liar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
video porn budak melayu, video janda liar
Video Lucah : Mantap Layanan Gadis Indonesia - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Video Lucah : WOW Pancot Dalam - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Namaku Mahani. Berusia 29 tahun. Berkulit cerah, berkaca mata dan memakai tudung kepala, itupun bila keluar bandar atau masa mengajar, bila di rumah aku lebih selesa membukanya sahaja. Berambut panjang pangkal bahu dan bentuk tubuh badanku cantik. Pakaian yang diminati, Baju Kurung, Kebaya, Kebarung dan Jubah dan inilah jenis pakaian yang sering ku gunakan bila ke sekolah. Bila di rumah aku lebih suka samada memakai kain batik dan t’shirt, seluar slack sutera dengan kemeja, kekadang sepasang gaun hingga ke paras betis, dan kekadang Baju Kurung Kedah.
Walaupun pakain kerjaku semuanya longgar-longgar belaka tapi pakaian yang aku pakai kat rumah sedikit sendat, dan tak secara langsung mengikut bentuk tubuhku. Dari situ kekadang nampak kurus sikit, tapi hakikatnya membentuk lekuk tubuhku. Malah suamiku sendiri pernah berkata ‘bergetah’. Hobiku menonton video dan selain itu berkhemah. Perwatakanku sedikit pemalu. Telah berkahwin, suamiku berumur 29 tahun juga. Kami belum punya anak dan berkemungkinan tidak akan punya anak kerana aku telah disahkan tidak berkemampuan untuk mengandung anak atau lain ertikata mandul.
Aku berkahwin pada tika umurku 25 tahun, iaitu pada 18 Mac 1995. Masa tu masih lagi menuntut di pusat pengajian tinggi. Aku bertugas sebagai seorang guru di salah sebuah sekolah menengah di Kuala Lumpur. Suamiku pula bertugas sebagai seorang pegawai di sebuah kilang di Petaling Jaya. Perkhwinan dan rumahtangga kami aman bahagia sehingga kini, tapi di sebalik kebahgiaan itu aku sebenarnya seorang isteri yang derhaka dan curang.
Begini ceritanya, suamiku mempunyai seorang abang yang mana bekerja dan mengajar di sekolah yang sama denganku. Oleh kerana itu, sebaik sahaja selepas berkahwin kami pun berpindah tinggal dengan abangnya. Aku panggil Abang Man sahaja. Beliau berumur 38 tahun genap pada 1 Julai 1999 yang lalu. Beliau masih belum berkahwin. Selain kerana masalah mencari rumah sewa, juga menjadi kemudahan untuk ku berulang alik bekerja. Kerana itu selepas berkahwin kami pun berpindah tinggal di rumah Abang Man. Mulanya aku tidak bersetuju untuk tinggal dengan orang lain kerana aku amat malu walaupun dengan abang ipar sendiri, tapi atas pujukan suamiku maka aku terpaksa juga mengalah.
Di Kuala Lumpur kami tinggal di sebuah rumah flat yang punya tiga bilik. Bilik pertama telah kami gunakan sebagai bilik komputer dan perpustakaan mini. Satu bilik untuk Abang Man dan satu bilik lagi Abang Man serahkan kepada kami suami isteri. Untuk pengetahuan, Abang Man fizikalnya seorang yang tinggi, malah lebih tinggi dari suamiku. Berwajah lembut, tenang dalam berbicara bersesuaian dengan jawatannya sebagai guru kaunseling di sekolah ku. Berkumis dan badanya agak tegap. Ramah dalam berbicara, dan kerana itu walaupun baru mengenali Abang Man aku tidak rasa kekok berbicara dengannya, malah antara aku dan suamiku nampaknya aku seakan lebih banyak berbual dengan Abang Man.
Dari suamiku sendiri beliau ada mengatakan dari kecil lagi dia dan Abang Man begitu. Jadi tak hairanlah. Baik fizikal dan sikap ramah-tamah jika nak dibandingkan dengan suamiku agak jauh berbeza. Suamiku lebih banyak pendiamnya, sedikit rendah dan sedikit kurus. Namun dia baik dalam melayanku walaupun mengetahui kelemahanku.
Selama tiga bulan tinggal bertiga kehidupan kami berjalan seperti biasa. Aku juga kian merasa selesa tinggal bersama Abang Man. Selain tiap pagi dapat menumpang beliau pergi kerja aku juga tidaklah keseorangan bila suamiku Ramlan keluar negara atau bekerja hingga larut malam bila beliau buat overtime. Sekurang-kurangnya aku tidaklah takut sangat
Kehidupan kami terus berjalan dari hari ke hari dan bulan ke bulan. Masuk bulan ke lima suatu hari suamiku telah ditimpa kemalangan dengan sebuah Pajero dalam perjalanannya balik ke rumah. Kecederaannya agak parah, malah sebaik saja sembuh suamiku tidak lagi ‘berfungsi’ dalam ertikata hubungan sex. Walaupun tampak tidak menjejaskan apa-apa dari segi zahirnya namun kepuasan yang pernah aku nikmati dulunya tidak lagi aku kecapi. Mulalah suamiku berubat ke sana-sini, malah tidak sedikit wang yang telah habis, namun sia-sia belaka. Ketegangan zakarnya lansung tidak wujud.
Dalam usia 25 tahun dan baru saja lima bulan mendirikan rumahtangga, baru mula mempelajari merasa nikmat persetubuhan yang tak pernah aku rasakan sebelum ini hilang sama sekali dengan hanya suatu pelanggaran. Kekecewaan itu terasa di hatiku apatah lagi batinku. Namun aku tetap tidak menunjukkannya kepada suamiku. Aku hanya terdaya mampu melakukan yang ringan-ringan sahaja, untuk memasukkan zakarnya ke dalam kemaluanku jauh sama sekali.
Kini setahun aku tidak menikmati hubungan sex. Terlau kosong kehidupan ini aku rasakan. Dari hari ke hari kehidupan kami berdua terasa jauh dan semakin jauh. Suamiku lebih menumpukan pada kerjayanya manakala aku pula lebih banyak termenung dan terlalu buntu dalam banyak hal. Perbicaraan kami berdua tika di rumah juga jarang-jarang, aku lebih banyak menumpukan pada kerja anak-anak muridku, manakala suamiku pula sering sahaja buat overtime.
Dalam pada itu rupanya Abang Man terhidu akan perubahan kami berdua. Dia cuba memujukku untuk menceritakan padanya. Sebagai seorang isteri, aku masih belum dapat menceritakan segala yang aku rasai pada orang lain. Namun Abang Man seolah tidak berputus asa, manakala aku pula terasa seakan diambil berat dan aku perlukan seseorang untuk menenangkan fikiranku. Dalam situasi ini hanya Abang Man insan terdekat yang dapat menghiburkan hatiku. Hari demi hari aku terasa lebih senang berbicara dengan Abang Man berbanding suamiku.
Mungkin kerana permasalahan yang beliau hadapi maka suamiku jarang sangat berada di rumah. Dalam seminggu pasti 4 malam aku akan tidur keseorangan. Masa aku di rumah lebih banyak kepada membelek kerja siang hariku, dan kekadang aku berada di ruang tamu menonton TV. Dan seringnya yang bersamaku ialah Abang Man.
Kematangan Abang Man dalam menasihatiku sedikit sebanyak menimbulkan ketenangan di hati ini. Malah seringnya yang menjamah makan malam masakan ku ialah Abang Man, suamiku pula entah di mana.
Pada suatu malam jiwa aku rasa amat tertekan. Lebih kurang jam tiga pagi aku bangun dan terus ke ruang tamu. Di situ aku menangis mengenangkan nasibku. Tanpa aku sedari rupanya perlakuanku telah diperhatikan oleh Abang Man. Kenapa dan mengapa Abang Man terbangun tidak pula aku ketahui, kemungkinan juga sebab esak tangisku itu. Yang aku sedar beliau telah duduk di sebelahku dan dengan penuh lembut bertanya apa permasalahan yang sedang aku hadapi. Kemudian terasa tanganAbang Man memegang bahuku, entah secra tiba-tiba aku terasa lemah sangat. Terus aku sembamkan mukaku kedadanya dan menangis semahuku. Aku tidak sedar berapa lama aku begitu dan berapa lama pula Abang Man cuba menenangkan aku.
Setelah kesedaran itu timbul baru aku sedar yang kini aku betul-betul berada di dalam pelukan Abang Man. Peha kami rapat dan bertemu, tangan kanannya memaut pehaku yang kiri manakala tangan kirinya telah disilangkan ke belakangku dan memaut pinggangku. Inilah kali pertama dalam sejarah hidupku tubuhku dipeluk oleh orang lain yang mana selama ini hanya ku biarkan untuk suamiku. Tak tahu apa harus aku lakukan…aku hanya berdiam diri sahaja. Pada tika itu aku cuma berkain batik dan berbaju T yang agak sendat dan Abang man pula cuma berkain pelikat dan singlet.
Aduh… kenapa situasi sebegini harus terjadi. Aku ingin meleraikan pelukan Abang Man tapi aku terasa malu andai wajah ku ditatapinya nanti. Jadi aku terus saja berdiam diri. Dalam keadaan begini terasa tangan kiri Abang Man mengurut-ngurut lembut belakangku. Aku semakin lemas diperlakukan sebegitu..tapi aku juga tidak mampu menolak. Dalam pada memikirkan bagaimana jalan terbaik untuk aku menghindari dari sesuatu yang lebih jauh terjadi, terasa tangan kanan Abang Man yang sedari tadi berada di atas peha kiriku memicit-micit lembut pehaku. Aku semakin gelabah dan nafasku semakin kencang.
Tangan kanan Abang Man semakin aktif bergerak, namun lembut…turun ke paras lutut dan kemudian diurut naik ke atas malah sampai naik hampir ke pinggangku. Terasa ibu jarinya seakan dekat dengan kawasan laranganku. Diulangingnya berulangkali…mungkin kerana melihatkan aku diam..Abang Man semakin berani. Dan aku sendiri hairan, walaupun tubuhku mengigil tapi segala perlakuannya aku biarkan.
Kerana kepalaku di bawah dagunya maka dalam keadaan begitu aku sempat membelek gerak jarinya. Tangan kanannya kini di bawa pada kedudukan antara pangkal pehaku yang atas dan pelipat pinggangku. Di situ ia berhenti tapi jari tangan telunjuknya diputar-putarkan di situ. Aduh semakin dekat terasa dengan kawasan larangan tersebut dan geli sekali rasanya. Namun aku masih lagi tidak berbuat apa-apa.
Dalam keadaan takut, geli dan rimas tiba-tiba terasa tangan kanannya dilepaskan dari pehaku..belum sempat aku membuka mataku untuk melihat apa yang terjadi..tiba-tiba terasa daguku disentuh dan seterusnya di dongakkan ke atas. Aku hanya mampu memejamkan mataku untuk tidak mengadap wajah Abang Man. Setelah kepala ku terasa didongak jauh ke atas..tiba-tiba perkara yang tidak terpikir olehku sebelum ini akan terjadi telah berlaku. Bibirku dicium dan dikucup oleh Abang Iparku sendiri. Aku lemah sangat pada ketika itu…yang hanya mampu aku terus membiarkan bibir mungilku dijamah oleh bibir Abang Man..malah Abang Man mampu membawa lidahnya ke dalam mulutku. Terus aku dikucupi semahunya.
Seterusnya tubuhku terus mengigil bilamana terasa tangan kanan Abang Man kini kembali berada di pehaku dan semakin diusap dan digerakkan lembut naik ke atas….dari peha, diusapnya perlahan ke perut dan seterusnya jari jemarinya betul-betul berada di bawah pangkal buah dadaku. Aku yang sedari terus entah dan entah…panik dan terus panik….dan akhirnya terasa dengan lembut sekali buah dadaku telah dipegang oleh sekali lagi bukan suamiku. Dalam kegelian aku sendiri terasa nikmat di buat begitu. Namun aku masih berharap agar tidak terjadi lebih jauh.
Lidah Abang Man yang sedari tadi berada di ruang dalam mulutku kini telah keluar. Namun wajahku pula menjadi sasaran ciuman dan jilatannya…dan kemudian terasa lidah Abang Man semakin turun dan mencapai tengkuk ku pula. Pada tika ini aku tidak lagi mampu menolak seruan nafsu yang mana dalam aku cuba menolak ianya seakan telah separuh menguasaiku. Habis batang leherku dicium dan dijilatnya…Aku geli…geli dan ghairah…nafasku mula tidak teratur. Tanpa aku sedari rupanya tangan kanan Abang Man telah menyingkap dan memasuki baju T ku itu. Aku cuba menolak tangannya keluar..namun Abang Man lebih mampu menguasainya di ketika ini.
Buah dadaku di ramas dan diurut dengan coli yang aku pakai itu. Seterusnya coliku diangkat…dan kini terseralahlah buah dadaku yang ku jaga darimana-mana pandangan lelaki maupun perempuan dari menatapi, kecuali suamiku. Aku terasa Abang Man berhenti sekejap…lampu jalan yang terpasang sudah cukup untuk Abang Man menikmati keindahan bentuk dan kepejalan buah dadaku. Dan…aduh, perkara yang tidak pernah dilakukan oleh suamiku sendiri telah berlaku tika ini. Abang Man dengan lembut menjilat putting buah dadaku seterusnya menghisapnya dengan lembut sekali. Nafsu semakin menguasai diriku.
Kedua tanganku seakan menolak kepalanya dari terus berbuat begitu tetapi kekuatan aku tidak ke tahap maksima..kerana sebahagian diri aku juga telah di kuasai nafsu dan keinginan yang telah lama aku idamkan. Rasa sedap dan ghairah semakin menguasaiku…dan seterusnya bila Abang Man menyingkap baju T ku…aku pula dengan senang mengangkat tangan agar baju T senang di buka seterusnya coliku pula. Mataku masih lagi terpejam sedari mula tadi… Dan kini bahagian atas tubuh gebuku tiada seurat benang pun menutupinya..dalam malu aku pasrah. Bagi Abang Man tubuh ku terus dinikmati sepuas-puasnya malah rasanya tiada sinci pun ruang tubuhku yang tidak terkena jilatan lidahnya. Kemudian tubuhku ditarik dan aku terus rebah di atas sofa panjang rumah kami.
Terasa Abang Man telah meniarap di atas tubuhku…peha kanannya telah dimasukkan antara kedua belah pehaku. Bila saja Abang Man menciumi bibir mungilku..badanya rapat ke tubuhku…dan seterusnya bahagian peha kami bertindih. Pada tika itu peha kananku terasa ditindih dan menyentuh sesuatu yang keras pejal dan besar. Tangan kirinya di silangkan di bawah tengkukku manakala tangan kanannya meramas lembut buah dadaku yang kini terasa semakin keras dan puting buah dadaku terasa menonjol terkeluar sedikit.
Terasa urutan tangan kanan Abang Man mengurut dan perlahan-lahan penuh dengan nikmat turun ke bawah… menyentuh perut dan seterusnya..semakin jauh ke bawah…terasa lubang pusatku di sentuh dan di cucuk lembut. Aku mengeliat kegelian….tak lama di situ..Abang Man membawa tangannya terus lagi ke bawah…menyentuh tundunku yang sememangnya aku sendiri kagum selama ini. Terus terang sedari kecil aku memiliki sesuatu yang amat tembam..malah kalau aku baring melentang…di kawasan itu biasanya akan timbul sedikit. Gebu dan teramat tembam…malah walaupun sebelum ini aku sudah disetubuhi oleh suamiku namun kalau seluas mana aku cuba kankang dan rengangkan kedua belah pehaku….namun sedikit pun bibir kemaluanku tidak akan terbuka. Begitulah tembam dan gebunya kawasan tudun kemaluanku. Malah sewaktu sering bersama suamiku juuga beliau sering mengatakan padaku..’mengelembung" dan kekadang “apam’.
Akhirnya tangan Abang menyentuh kemaluanku…aku hanya mampu terpejam dan merapatkan kakiku. Dengan lembut Abang Man membuka kedua belah pehaku..aku pula seolah mengizinkan. Walaupun masih beralaskan kain batik tapi aku tahu Abang Man menikmati kelembutan dan tembamnya kawasan kemaluanku. Beliau mengurut-ngurut lembut di situ…kekadang di’cekup’ dengan telapak tangannya…diramas dan yang mengasyikkan bilamana Abang Man menggunakan jari telunjukknya membuat pergerakan ke atas dan ke bawah mengikuti alur kemaluanku. Setiap kali dibuatnya sebegitu, tubuhku menginjak-nginjak tidak tertahan. Rupanya hebat sekali bilamana kematangan menguasai jiwa seseorang dan dengan kematangan dan kesungguhan itulah aku tewas dalam perlakuan ini.
Aku terus menikmati permainan Abang Man…kehausanku selama ini nampaknya tak daya lagi untuk aku tahan…yang pasti aku akan langsaikan segalanya malam ini untuk membayar setahun masa dan nikmat yang terbuang. Namun aku tidak perlu untuk membalas permainan Abang Man..kerana Abang Man terlalu mahir setakat ini yang aku rasakan.
Rupanya kemaluanku telah mula mengeluarkan air pelicin. Jari Abang Man masih lagi membuat pergerakan turun naik dengan lembut sekali. Terasa kain batikku telah basah di kawasan alur kemaluanku. Kemudian terasa dengan jarinya Abang Man menekan-nekan ke dalam alur kemaluanku. Sedikit demi sedikit terasa kain batik yang ku pakai telah di celah bibir kemaluanku. Aku menikmati rasa ghairah yang amat sangat. Semakin lama semakin tidak tertahan aku dibuai Abang Man. Tika aku hampir untuk ke kemuncak tiba-tiba Abang Man melarikan jarinya…aku mula terasa hampa, namun tiba-tiba Abang Man mengambil langkah yang lebih drastik…kainku dilonggar dan kemudian dilucutkan dan diikuti perlahan-lahan seluar dalamku dilucutkan. Terasa amat malu aku pada Abang Man… Mataku terus ku pejamkan.
Terasa kedua belah tangan Abang Man menguak dan mengangkangkan ke dua pehaku yang gebu itu. Aku merasakan permainan ini akan sampai ke puncak namun tidak seperti yang ku sangka. Sesuatu yang tidak terduga olehku dan tidak pernah dibuat oleh suamiku telah dilakukan oleh Abang Man. Dia telah menciumi seluruh kemaluanku di bibir luar sehinggalah menggunakan lidahnya menerokai lurah dan lubang kemaluanku, sekali lagi rasa ghairah yang tidak bisa kuucapkan dengan kata-kata menjalar di seluruh tubuhku. Aku pernah terdengar akan perlakuan sebegini tapi aku tidak pernah terduga akan dilakukan sebegini pada malam ini. Rupanya dalam diam Abang Man punya kepakaran dan kepelbagaian teknik, tidak kusangka sama sekali.
Permainan jilat menjilat ini agak lama, kemudian Abang Man merenggangkan kepala dan lidahnya dari kemaluanku. Terasa Abang Man telah berada di celah ke dua belah pehaku. Aku pasrah kali ini, apa saja yang akan Abang Man persembahkan nanti akan ku turuti sahaja. Tika ini nafsu telah menguasai diriku seluruhnya. Abang Man menindih tubuhku….sekali lagi kami bercium. Kali ini berlainan, aku kini membalas tiap serangan Abang Man…sesekali aku pula mengambil inisiatif memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Sedap dn nikmat. Jauh di celah kangkangku terasa sesuatu yang keras, besar sedang menikam-nikam ke sana sini, mencari lubang nikmat agaknya.
Pencarian telah ketemu. Dapat kurasakan yang kepala zakar Abang Man betul-betul pada sasarannya. Secara perlahan-lahan bibir kemaluan ku dikuak oleh zakar Abang Man. Terasa sempit sekali, adakah lubang kemaluanku telah kembali sempit setelah agak lama tidak diterokai atau aku sedang ditusuki oleh zakar yang lebih besar dari suamiku. Kenyataannya aku dapat rasakan, kalau tidak kerana air pelicin yang telah membasahi kemaluanku pastinya aku akan menjerit sakit. Namun begitu ianya tetap amat ketat kurasakan…tapi itulah kenikmatan yang ku inginkan. Zakar Abang Man semakin jauh menerokai farajku…memang nyata zakar yang Abang Man miliki jauh lebih besar, panjang dan tegang dari suamiku. Akhirnya pangkal kemaluan kami bertaup rapat…terasa farajku telah dipenuhi sepenuhnya dengan rapat sekali.
Abang Man memulakan babak pertarungan yang sama-sama kami inginkan ketika ini. Dari rentak perlahan sehingga permainan sorong dan tarik ini semakin rancak. Tubuhku dihentak dengan begitu gagah sekali…setiap kali Abang Man menjunamkan zakarnya terasa terperosok farajku ke dalam, dan bila di tariknya pula seperti bibir farajku mengikuti keluar semuanya. Sesungguhnya aku telah lupa bahawa zakar yang sedang menerokaiku itu ialah zakar abang iparku sendiri… zakar yang kini berusia 35 tahun sedang membelasah dan sedang menikmati tubuh gebu adik iparnya sendiri yang berusia 25 tahun.
Aku tak kira itu semua, yang penting sebagai seorang perempuan aku juga punya nafsu, aku juga punya keinginan, persetubuhan bukan hanya hak lelaki..jadi apa salahnya aku menikmati peluang yang ada sekarang, peluang yang aku impikan. Dan untuk Abang Man pula, inilah hadiahku untuknya…sekurang-kurangnya tubuh gebuku ini dan segala yang mengiurkan ini dapat beliau menikmati tanpa mengeluarkan apa-apa modal. Malah aku tak rasa rugi apa-apa dengan menyerahkan tubuh dan mahkotaku ini untuk dinikmati oleh Abang Man…malah aku menyesal kenapa aku dipertemukan dengan Ramlan suamiku dan bukannya Abang Man.
Sedar tak sedar lebih sudah 20 minit zakar Abang Man di dalam farajku. Apa yang aku kagum dengan Abang Man, setakat ini aku sudah dua kali mencapai ke kemuncak persetubuhan, sudah dua kali tubuhku mengejang sekejang-kejangnya, tapi Abang Man terus gagah, malah semakin gagah dan galak zakarnya menghentak kemaluanku. Walaupun kepuasan sebenar persetubuhan telah dua kali ku perolehi namun untuk membalas jasa dan budi Abang Man yang besar ini aku juga harus dan aku juga mahu Abang Man mencapai ke kemuncaknya. Sedar tak sedar aku telah membisikkan ke telinga Abang Man meminta padanya untuk memancutkan air maninya ke dalam.
Tak lama kemudian sekali lagi aku terasa ghairah untuk sampai ke kemuncak yang amat sangat..dan pada masa yang sama nafas Abang Man juga sedikit kuat. Akhirnya untuk kali ketiga pada suatu kali persetubuhan aku mencapai klimaks ku...kali ini lebih hebat kurasakan. Dalam pada itu tidak sampai pun 5 saat dari kemuncakku…tiba-tiba Abang Man menusukkan zakarnya jauh ke dalam dengan suatu tusukan yang padat dan dan pelukkannya ke tubuhku erat sekali. Dan henjutan-henjutan kecil tubuh Abang Man berlaku..aku dapat merasakan zakar Abang Man kembang kuncup di dalam farajku. Sudah pasti Abang Man telah memancutkan air hikmat zakarnya ke dalam farajku.
Kemudian Abang Man merebahkan badannya di atas badanku…dia terus menciumiku sambil itu zakarnya tidak dicabut malah dibiarkannya di dalam farajku. Aku pula merasa selesa dengan keadaan ini. Sesuatu yang aku kagumi telah berlaku…walaupun Abang Man sudah memancutkan air maninya namun zakarnya terus tegang, ini tidak berlaku semasa aku aktif bersetubuh dengan suamiku. Biasanya selepas memancut zakar suamiku akan terus lembik. Lebih kurang 10 minit barulah Abang Man menarik keluar zakarnya dari farajku..sambil bibirnya mengukir senyuman manis ke arahku. Aku tidak bisa membalas sebaliknya aku terus mencapai baju, coli dan kainku dan terus bergegas lari ke dalam bilik.
cerpen melayu panas, hot malay fuck picture, SEDAP KOCAK MAHANI, seks dgn pak cik lemangVideo Lucah : University Student - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Namaku Henry, Umurku 28 tahun. Aku adalah seorang pria yang tergolong lumayan attractive dan charming. Tinggiku 172 cm, beratku 65 kg dan mempunyai badan yang tergolong proporsional. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota J. Aku tergolong orang yang rajin dan smart, at least itu menurut rekan kerja dan Bossku. Bossku sangat menyukaiku sampai-sampai dia menganggapku sebagai anaknya. Maklum karena dia pun tidak mempunyai anak laki-laki. Dia hanya mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Helen.
Bossku sudah tua - dia berumur sekitar 70 tahun dan sudah sakit sakitan - yang terakhir telah di diagnosa oleh dokter adalah kanker paru-paru. Karena dia tidak mempunyai anak laki-laki dan dia sangat cemas dengan keadaan putrinya bila dia nanti telah tiada, maka akhirnya dia menjodohkanku dengan putrinya sendiri. Saya dan Helen akhirnya menikah setahun yang lalu.
Helen adalah seorang wanita yang menurutku sangat anggun dan cantik. Dengan tinggi 167 cm dan berat 48 kg, berambut panjang dan di-highlight dengan warna sedikit blonde, berkulit putih bagaikan porcelain, maklum karena Helen adalah seorang keturunan Tionghoa. Dan dia mempunyai tubuh yang sangat bagus dan sexy. Mempunyai buah dada yang cukup besar, at least berukuran 34 C dan mempunyai pantat yang sangat sexy, bulat montok dan tidak turun, kaki yang panjang dan betis yang menyerupai bunting padi, tumit yang menyerupai telur ayam kampung.
Pada waktu hari perkawinan kami, aku merasa sangat beruntung karena mendapatkan seorang wanita yang cantik dan juga perusahaan yang besar. Pada malam pertama, saya sudah tidak sabar lagi untuk segera meniduri istriku dan menikmati badannya yang perfect itu meskipun saya tahu bahwa dia sebenarnya sudah tidak virgin lagi, karena dia besar di luar negeri. Tetapi itu juga bukan masalah buat saya yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang sangat liberal karena sayapun telah di kirim ke LN oleh Papa saya sejak saya berumur 14 tahun.
Pada malam pertama tersebut setelah pesta perkawinan kami yang di selenggarakan di Hotel M di kota metropolitan ini, kami masuk ke suite kami yang sudah di sediakan oleh hotel M untuk kedua mempelai setelah pesta selesai. Uuh alangkah bahagianya saya, dan saya pun sudah tidak sabar untuk mencumbu istriku.
Sesaat kami memasuki ruangan suite, saya langsung memeluk istriku dari belakang yang masih memakai gaun pengantin dan menciumi lehernya. Dan pada saat itu juga saya merasa sangat horny. Tangan kananku menarik gaun pengantinnya ke atas dan mulai meraba-raba pahanya yang so smooth. Dan tangan kiriku meremas teteknya. Aah gila bener bener perfect.., pikirku. Tetapi Helen tetap bersikap dingin dan malah tiba tiba Helen mengelak dan menarik tubuhnya dariku dan berkata..
"Sabar donk Hen, gua kan masih pake baju ini dan gua cape sekali!"
"Boleh nggak malem ini kita nggak ngapa-ngapain? Gua cape banget nih, emang loe nggak cape?", tanyanya padaku.
"Yah udah sayang kalo kamu cape mungkin kita lakukan besok malam saja OK?" kataku.
Lalu dia pelan pelan melepas gaun pengantinnya sampai hanya tinggal pakaian dalamnya, pantyhose, dan sexy high heel sandalnya saja yang tertinggal di badannya. Ohh my gosh, sexynya, pikirku hingga kontan penisku bangun dan menjadi keras sekali.
Lalu dia akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku hanya terduduk di sofa sambil mengelus-ngelus kontolku sendiri yang sudah tegang.
"Damn!! Masa gua harus ngocok sih?" pikirku dalam hati.
"Ah sabar deh besok juga dapat masa enggak sih gua kan udah menjadi suaminya, mungkin dia capek sekali..", kataku dalam hati.
Akhirnya kami melewati malam itu tanpa ada excitement. Keesokan harinya waktu aku terbangun dari tempat tidurku, aku melihat ke samping ternyata dia sudah tidak ada di sebelahku. Lalu aku melihat ke sekeliling kamar, ternyata dia pun tidak ada. Lalu aku melihat note dari dia yang mengatakan bahwa dia sudah ada di cafe hotel sedang breakfast dan aku ditunggu di bawah untuk membicarakan sesuatu. Apa lagi sih? Aneh bukannya breakfast di ranjang malah turun ke bawah ada-ada aja nih orang!, gerutuku.
Lalu aku mandi dan bersiap-siap untuk turun ke bawah. Dan akhirnya kutemui dia di bawah. Kulihat dia sedang duduk sendiri sambil menghisap rokok.
"Ngapain di sini, kok bukan breakfast di kamar aja?".
"Sebenernya ada hal penting yang mau gua omongin sama loe Hen", jawabnya.
"Loh ada apa nih?", tanyaku.
"Sebenernya gua nggak mau married sama loe, tapi gua terpaksa karena Papa gua. Kalau saja Papa nggak dalam keadaan sakit seperti ini dan bukan permintaannya yang terakhir, gua nggak bakal married sama loe..", jawabnya malas-malasan.
"Ooh gila, kok jadinya seperti ini?" kataku kaget.
"Jadi mau kamu bagaimana?", tanyaku lagi.
"Yah udah kita tetep married selama Papa masih hidup, lalu kita atur perceraian setelah Papa meninggal gimana?"
"Wah kamu sih gila Len! Mana bisa seperti itu? Mana bisa cerai sebegitu gampang?", tanyaku gusar.
"Well Hen take it or leave it, cepat atau lambat gua juga musti cerai sama loe, gua masih mau free, gua nggak mau committed, and please jangan batasi hidup gua and jangan omong macem-macem sama Papa! Udah deh, gua sekarang mau pulang ke rumah. Lu kan musti ke kantor, ntar kita ketemu deh di rumah malem setelah kamu pulang dari kantor, kita bicarain lagi. Gua pusing nih..", katanya dengan nada tidak sabar.
Lalu dia pergi meninggalkanku. Aku duduk terbengong untuk beberapa saat dengan pikiran sangat kacau. Dan setelah 2 jam aku bengong merenungi nasibku yang aneh ini, aku berfikir untuk tidak pergi ke kantor dan beinisiatif untuk pulang ke rumah dan menemui Helen untuk membicarakan hal ini lagi.
Pada saat kuparkir mobilku di rumah kami yang luas pemberian mertuaku, saya langsung berjalan masuk menuju rumah, dan ketika menaiki anak tangga menuju ke kamar tidur, aku mendengar suara musik dan mendengar 2 orang sedang berbicara dengan nada yang mendesah desah. Lalu dengan berjalan sangat perlahan aku mencoba untuk mengintip. Dan aku melihat istriku bersama Roni anak buahku di kantor sedang berpelukan dan berciuman. Hatiku menjadi panas sekali apa lagi sebenarnya Roni adalah anak buahku yang paling aku benci. Tetapi meskipun begitu Roni adalah pemuda yang cukup ganteng dan memiliki tubuh yang atletis dan disukai oleh banyak wanita, at least itulah yang saya dengar dari anak buahku yang lain.
Awalnya aku ingin langsung masuk ke kamar untuk melabrak mereka tapi kuurungkan niatku, dengan tetap mengintip dan mencari posisi yang lebih baik supaya dapat melihat dengan jelas apa yang sedang mereka perbuat. Pelan pelan aku melihat mereka sedang berpelukan, berciuman dan tertawa-tawa kecil, lalu aku mendengar Roni bertanya..
"Len, gimana malam pertama lu, hehehe enak?"
"Wah gua kaga ngapa-ngapain tuh, males gua soalnya yang ada di otak gua dari kemaren cuma kontol loe aja, gua kangen sama loe Ron, and gua juga kangen sama kontol loe yang nikmat itu, gua pengen di entot sama loe Ron, gua nggak bisa tidur semalem, gua ampe masturbasi di kamar mandi sendirian waktu si tolol Henry itu tidur, sambil ngebayangin kamu ngentotin gua Ron, hehehe..", jawab helen dengan tertawa nakal.
Gila nggak menyangka kalo Helen seorang yang kelihatannya seorang yang anggun itu adalah ternyata seorang yang nakal dan binal, pikirku dengan hati yang panas. Lalu Roni berkata..
"Kalo loe kangen buka donk celana gua, loe nggak mau ketemu sama 'dede' gua?"
"Ahh mau Ron, kasih liat gua donk.." Helen mendesah.
Lalu istriku jongkok dan membuka resleting celana Roni dan pelan pelan di keluarkannya penis Roni dari dalam celananya, lalu Helen menciumnya sambil berkata..
"Gila kontol loe Ron, nikmat banget keliatannya shh, ooh.."
Lalu pelan pelan dia cium penis Roni sambil dikocoknya perlahan hingga Roni mendesah..
"Aahh iyah Helen ciumin kontol gua. kocok kontol gua ahh dasar lonte, ooh, enak sekali".
Lalu perlahan penis Roni membengkak, dan menjadi sangat besar.
Ah gila gede banget penis nih orang, paling tidak panjangnya 18 cm dan gila diameternya, pikirku. Dan Helen pun mulai mengulum dan menjilati kepala hingga batangnya dan mengulumnya lagi, lalu tiba tiba Roni menjambak rambut istriku dan berkata..
"Yah perek, begitu caranya jilatin terus dasar kamu pelacur, jilat pelernya juga donk!".
Kemudian dia menjambak rambut Helen dan memaksa Helen untuk menjilat biji pelirnya. Lalu helen menjilat dan mengulum biji pelernya sambil mengocok penis Roni, dan dengan mendesah desah, dia berkata..
"Roni sayangku, ahh, Ron, memek gua udah basah banget nih ahh gila, Ron please entotin mulut gua Ron, perkosa mulut gua Ron!! Ahh.. Shh," teriaknya.
Lalu Roni menjambak dan memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulut Helen sampai Helen hampir muntah setiap kali Roni menyodokkan penisnya ke dalam mulut Helen. Sambil menjambak Rambut Helen dia meracau..
"Nih, gua entot mulut loe nih, dasar mulut cabo, nih gua entot ampe tenggorokan loe, ahh mulut loe memang enak, dasar mulut pelacur tau aja cara nyepong".
Helen pun tak kalah gilanya. Dia lalu dengan semangat menyedot penis Roni, meskipun kadangkala dia hampir muntah karena penis Roni masuk terlalu dalam.
"Iyagh.. ooh entot mulut gua, gua nih pelacur murahan yang harus diperkosa, yahh oohh perkosa terus mulutku.."
Bersambung . . . .
Awik cun main sedap, pictures sex babesVideo Lucah : Collage Student Scandal - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Minggu ke 4 aku balik ke rumah isteriku saperti biasa hari jumaat petang tapi bila aku masuk kerumah, aku lihat isteriku tengah tidur dengan baju kurung iaitu baju kerjanya. Bila aku nampak isteriku tengah tidur, aku tahu mesti Nizam dah melanyak teruk isteriku malam tadi. Aku cepat2 masuk kebilik computer dan play movie yang dah dapat dirakam dari hari isnin. Hari rabu isteriku menerima panggilan dari Nizam pukul 9.10 malam. Lama juga mereka berborak tapi aku dengar yang penting saja sebab yang lain tu mereka berborak pasal tunang dan hari perkahwinan Nizam. apa yang aku dengar dari percakapan isteriku yang Nizam nak datang petang esok dengan seorang kawan tapi singgah sekejap je sebab dia nak kerumah orang tua tunangnya.
Aku lajukan movie sehingga Nizam datang kerumah isteriku pukul 4.40petang. Aku lihat isteriku menjemput Nizam dan kawannya masuk kerumah dan Nizam memperkenalkan kawannya Ramli. Lebih kurang 10′ berborak2, Ramli minta diri untuk keluar sekejap katanya nak jumpa kawan. Selepas Ramli keluar, Nizam datang dekat pada isteriku dan terus memeluk isteriku dari belakang dan mencium pipi isteriku. Isteriku memakai blouse dan skirt panjang masa tu. Isteriku cuba untuk menolak pelukkan Nizam. Tangan Nizam dah melekat dibuah dada isteriku dan mulutnya menjilat2 tengkuk isteriku. Isteriku cuba juga melarang Nizam dari terus menggoda dirinya tapi Nizam terus merayu2. Akhirnya isteriku membiarkan Nizam membuka butang blousenya dan terus membuka baju isteriku. Selepas baju terbuka, bra isteriku juga terbuka dan Nizam terus meramas dan menjilat2 buah dada isteriku. Nizam mengangkat badan isteriku supaya berdiri dan mengajak isteriku masuk kebilik tapi isteriku tak mahu. Bila isteriku dengar takut Ramli nampak, isteriku pun terus berjalan masuk kedalam bilik. Nizam membaringkan isteriku diatas katil kemudian Nizam keluar semula dari bilik dan Nizam cakap pada isteriku yang dia nak ambil baju isteriku tadi takut Ramli nampak. Tak lama tu Nizam masuk semula kedalam bilik sambil membawa baju dan bra isteriku dan dicampak keatas lantai bilik. Nizam membuka batu T shirt, seluar dan seluar dalamnya hingga Nizam berbogel.
Isteriku diam sahaja dan Nizam naik keatas katil disebelah isteriku dan terus mengisap2 puting isteriku. Isteriku terus meramas2 batang Nizam. Nizam terus meramas, memicit, menguli dan mengisap2 buah dada dan puting isteriku dan isteriku meramas2 batang Nizam. Mata isteriku dah mula layu dan mulut dah mula mendesah, Nizam menyuruh isteriku bangun dan mengulum batangnya. Isteriku pun bangun dan menungging terus menjilat batang Nizam, sekarang cipap isteriku berada didepan muka Nizam tapi masih memakai skirt. sambil isteriku menjilat dan mengurut batang Nizam, tangan Nizam dah mula meramas2 punggong isteriku. Sesekali jarinya mengurut lurah cipap isteriku, kemudian perlahan lahan tangan Nizam masuk kedalam skirt isteriku dan terus mengorek2 cipap isteriku, punggong isteriku dah mula bergoyang2 bila cipapnya dah kena korek.
Sambil mengorek2 cipap isteriku, tangan sebelah lagi menarik skirt isteriku. Isteriku tidak membantah sebaliknya dia mengangkat lututnya supaya senang Nizam menarik skirtnya dan Nizam terus mengingkap skirt isteriku keatas pinggang. Bila punggong isteriku dah terdedah, Nizam menarik pula seluar dalam isteriku kebawah dan dibiarkan tergantung di antara lutut maka terdedahlah cipap dan lubang buntot isteriku. Nizam terus mengangkat kepalanya dan menjilat cipap isteriku dan juga lubang buntot isteriku. Bila cipap dan buntotnya kena jilat, isteriku terus mengerang. Nizam terus menyelak bibir cipap isteriku dan dibenamkan lidahnya kelubang cipap isteriku sementara jarinya menggentel2 dan menarik2 biji cipap isteriku sehingga isteriku mendesah2 dan merengek kenikmatan. Sementara tangan satu lagi menarik zip skirt isteriku, setelah zip terbuka, Nizam menarik skirt isteriku kebawah lutut. Nizam terus mencucuk2 lidahnya kedalam cipap isteriku, jari kanannya menggentel dan menarik2 biji kelentet isteriku sementara ibu jari kiri disumbat kedalam lubang buntot isteriku. Isteriku dah mula tak tahan dan menggelek2 punggongnya.
Isteriku terus bangun dan membuka skirt dan seluar dalamnya dan dicampak kebawah katil. Perlahan2 isteriku duduk keatas batang Nizam dan menyumbat batang Nizam kedalam lubang cipapnya. Bila batang Nizam dah santak habis, isteriku terus mencium dan mengulum lidah Nizam. Nizam terus memeluk badan isteriku, tiba2 aku lihat Ramli dah berada dibelakang isteriku dan berbogel. Aku lihat batang Ramli besar dan panjang sikit dari batang Nizam tetapi kepala batangnya besar mengembang dari batangnya. aku pelik masa bila Ramli masuk kerumah dan juga kedalam bilik. Aku rasa Ramli bukan pergi jumpa kawan tetapi memberi peluang pada Nizam menggoda isteriku. Mesti Nizam yang membuka pintu rumah tadi semasa dia keluar mengambil baju isteriku. Ramli memegang punggong isteriku dan cuba menyumbat batangnya kedalam lubang buntot isteriku. Isteriku tersedar ada batang lain yang cuba untuk masuk kedalam lubang buntotnya dan dia menoleh kebelakang maka terperanjatlah isteriku bila dia lihat Ramli yang dah berbogel sedang cuba untuk menyula lubang buntotnya. Isteriku cuba menghalang tapi Nizam memeluk badan isteriku dengan kuat.
Ramli terus menyula lubang buntot isteriku dan santak hingga habis, isteriku terus menjerit bila Ramli henjut masuk habis batangnya kelubang butot isteriku. Ramli terus menghenjut lubang buntot isteriku dan Nizam mengangkat2 punggong supaya batangnya boleh keluar masuk kedalam lubang cipap isteriku. Isteriku merengek, mendesa2 dan menjerit2 kesedapan. sekarang isteriku dah jadi sanwich ditengah2 dan aku lihat isteriku menggelek2 punggongnya kenikmatan. Ganasnya Ramli menghenjut buntot isteriku, bila dihentak masuk badan isteriku terlajak kedepan maka batang Nizam tercabut keluar bila tapi Ramli cabut batangnya keluar, badan isteriku ikut kebelakang dan batang Nizam termasuk balik kedalam lubang cipap isteriku. Lama juga dekat 45′ mereka mengerjakan kedua2 lubang bawah isteriku sehingga isteriku dah tak larat nak merengek dan aku tak tahu dah berapa kali isteriku klimak sehingga aku lihat isteriku dah betul2 lemah dan terlungkup diatas badan Nizam. Bila Nizam tengok isteriku dah tak larat, Nizam suruh Ramli berhenti dan Nizam mengangkat isteriku dan di baringkan diatas katil. Kemudian Nizam menikam cipap isteriku bertalu2 dan Ramli mengangkang naik keatas badan isteriku, mengepit batangnya dicelah buah dada isteriku dan disurung tarik batangnya sehingga batangnya tersentuh bibir isteriku. Nizam terus melanyak lubang cipap isteriku sehingga diterpancut didalam cipap isteriku.
Bila Nizam dah mencabut batangnya dan rebah disisi isteriku, Ramli mengambil skirt isteriku dan mengelap cipap isteriku sehingga kering. Kemudian Ramli menjilat2 dan menyedut2 lubang cipap isteriku, biji cipap isteriku juga di sedut, digigit dan ditarik2 dengan ganas. Badan isteriku menggelinjang2 dan mendesah2 bila Ramli mengerjakan cipapnya dengan ganas. Dah puas menjilat, mengigit dan menyedut, Ramli menyumbat batangnya kedalam cipap isteriku. Ramli terus menghenjut cipap isteriku dengan ganas dan tangannya tak lepas meramas2 buah dada isteriku dengan ganas sehingga merah2 buah dada isteriku. Isteriku hanya diam dah tak larat nak melayan Ramli cuma mulutnya saja yang berbunyi..aaaahhhh…aaahhhh. Selepas 30′ menghenjut cipap isteriku, Ramli menyumbat habis batangnya dengan kuat dan kedua tangannya menggegam kedua buah dada isteriku dan terus memancutkan air maninya kedalam cipap isteriku. Terbeliak mata isteriku bila menerima pancutan Ramli, mungkin pancutan Ramli kuat dan laju. Ramli merebahkan badannya disebelah isteriku sambil menarik isteriku mengering kepadanya dan diangkat kaki isteriku naik keatas badannya, batang Ramli masih lagi tenggelam dalam cipap isteriku. Aku lihat Nizam memeluk isteriku dari belakang dan menggosok2 batangnya dicelah punggong isteriku.
Kemudian Nizam memasukkan batangnya kedalam lubang buntot isteriku dan mereka menghenjut kedua2 lubang isteriku sambil mengereng. Isteriku dah tak larat nak melayan, dia diam sahaja cuma kedengaran mulutnya sahaja aaahhhh…aaahhhhh. 30′ mereka mengerjakan isteriku sehinggalah Nizam memancutkan didalam bontot isteriku dan Ramli memancut didalam cipap isteriku. Selepas itu Ramli dan Nizam bangun dan memakai pakaian mereka dan keluar dari bilik, isteriku terlentang dan terlena diatas katil keletihan. Pukul 11.00malam aku lihat Ramli dan Nizam memasuki kembali rumah isteriku dan membawa 3 bungkus makanan, rupa2nya mereka keluar membeli makanan. Kemudian Ramli memasukkan ubat perangsang dalam minuman isteriku dan Nizam terus memasuki bilik isteriku. Tak lama selepas tu isteriku keluar dengan Nizam memakai baju kelawar. Selepas makan mereka borak2 diruang tamu.
Mereka terus berborak2 selepas 30′ aku lihat isteriku dah mula berpeluh dan gelisah. Sekejap2 digesel2 pehanya dan duduknya pun dah mula gelisah. Bila Nizam tengok isteriku dah mula gelisah, dia bertanya pada isteriku. Mereka masuk bilik diikuti oleh Ramli. Sampai didalam bilik isteriku membuka bajunya hingga bogel dan merayu2 pada Nizam dan Ramli minta dihenjut. Mereka terus membuka pakaian masing2 sehingga semuanya bogel dan Ramli terus memeluk isteriku dan mengulum lidah isteriku sementara Nizam menjilat2 cipap dan buntot isteriku. Nizam melanyak isteriku dulu dan Ramli relak menyaksikan Nizam menghenjut isteriku. Selepas sejam Nizam pun terpancut, Ramli pula ambil alih dan melanyak isteriku sehingga sejam dan Nizam relak memerhati macam mana Ramli menghenjut isteriku. Selepas Ramli terpancut, mereka bagi isteriku rehat sekejap dan mereka bagi air yang dah dicampur dengan ubat perangsang. Tak lama selepas itu, isteriku merayu lagi minta saperti yang mula2 tadi tapi kali ni Ramli pula yang mula2 melanyak isteriku kemudian diikuti Nizam selepas Ramli terpancut. Mereka terus melanyak isteriku sehingga jam 7.00 pagi baru mereka balik, aku tak tahu nak mengira berapa round mereka lanyak isteriku malam tadi dan isteriku terkapar bogel dan terkangkang diatas katil keletihan. Kemudian isteriku bangun dan bersiap untuk kesekolah.
Aku betul2 geram dengan Nizam sebab dia bagi orang lain henjut isteriku. Aku berjanji akan lakukan benda yang sama pada Ros tunang Nizam. Aku betul2 nekad untuk memecahkan dara Ros tunang Nizam sebelum Nizam berkahwin. Aku matikan pc semua dan masuk kebilik isteriku. Isteriku masih lagi tidur dengan lenanya, aku menyelak kain isteriku dan menyelak seluar dalam isteriku dna aku lihat merah dan lebam2 cipap isteriku dilanyak olih mereka malam tadi. Aku tarik balik kain isteriku kebawah dan aku singkap baju kurung isteriku dan selak bra keatas, buah dada isteriku pun merah dan lebam2. Aku tutup balik bra dan baju isteriku kemudian aku kejutkan isteriku. Isteriku bangun dan tersenyum pada ku, aku tanya kenapa tidur letih ke. Isteriku jawab letih sebab sedang period. Aku tahu isteriku menipu sebab dia tak mahu aku melihat badannya lebam2.
ceritapanasmelayu, bini melayu main dgn matsalehVideo Lucah : Main Ngering - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah
Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek
Aku ni masa sekolah dulu takdelah gila seks sangat macam member-member aku dulu. Ada yang bawak CD bluelah, majalah playboy dan memacam lagilah. Aku pernah sekali dua jek tengok itupun setakat majalah jek. Tapi sekarang aku nak citer masa aku kerja dekat sebuat pulau (resort di JR). Masa mula-mula datang interview ada 3 orang girl ni saing dengan aku sekali. Semuanya cun-cun. Akupun berkenalan lah dengan diaorang. Ada sorang tu nama dia Fatimah, apply nak jadi chef kat situ dan 2 orang lagi Arowana & Aisya. Diaorang tak kisah kerja apa asalkan kerja. Lepas seminggu aku dapat kerja, jadi lifeguard. Mungkin kelayakan aku ni memuaskan aku dijadikan Asst. Commander kat bahagian lifeguard. So aku diperkenalkan dengan pekerja-pekerja bahagian aku. Dalam bahagian lifeguard terbahagi 2 kumpulan. 1 kumpulan diketuai oleh boss aku sendiri dan satu lagi akulah ketuanya. Dalam kumpulan aku terdiri dari 15 ahli, 7 lelaki 8 pompuan. Biasanya aku akan duduk di kaunter persalinan dan ahli-ahli aku yang mengawasi persekitaran pantai dan kolam mandi. Kat resort tu aku diberi satu rumah khas dan aku memilih beberapa orang ahli kump. Aku untuk duduk dengan aku. Tapi diaorang yang duduk serumah dengan aku ni perangai dia gila sikit. Nak dikata tiap-tiap hari ada je CD blue yang diorang tengok. Walaupun aku boss dalam kump. tu tapi aku tak kisah sangat. Dan lama kelamaan akupun sama-sama tengok dan selalu jugaklah melncap tapi taklah ramai-ramai.