Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Me and My Teacher – 3

$
0
0


Ruangan itu besarnya sekitar 5X10 meter, seluruhnya tertutup karpet tebal berwarna biru dan di ruangan itu terdapat beberapa cermin persegi yang berukuran besar sedangkan temboknya bercat hitam. Kesan pertamaku setelah memasuki ruangan ini adalah panas dan pengap, entah apa penyebabnya. Bisa dibilang tidak terdapat apa-apa diruangan itu, hanya beberapa alat yang tidak kuketahui kegunaannya yang terletak di salah satu sudut ruangan itu.




Sementara aku masih memperhatikan ruangan itu, secara tiba-tiba ibu Anna duduk di punggungku, seperti layaknya menunggang kuda. Merasakan ada beban di punggungku, secara tidak sadar aku menengok kebelakang, dan kulihat ibu Anna hanya tinggal mengenakan BH dan celana dalam berwarna hitam. Aku sudah cukup sering melihat ibu Anna dalam keadaan bugil, sehingga aku merasa biasa saja melihatnya dalam keadaan demikian.




"Plak!"




Tahu-tahu ibu Anna memukul keras pantatku dengan menggunakan telapak tangannya.




"Jalan!" katanya dingin.




Dengan terpaksa akupun menuruti perintahnya. Dengan tubuh ibu Anna di atas pundakku, aku mulai dengan perlahan merangkak. Baru beberapa langkah saja aku sudah merasa sakit-sakit di lutut, pinggul dan punggungku, untung saja lantainya di lapisi karpet, jika tidak pastinya lututku sudah lecet-lecet. Bisa dibilang saat itu keadaanku sudah tidak mempunyai tenaga setelah sebelumnya di siksanya, namun ibu Anna tidak mau tahu dengan keadaanku.




Sudah beberapa kali pantatku kena pukulannya yang kali ini tampaknya menggunakan sepatu hak tingginya yang entah kapan dia melepasnya. Sebenarnya pada saat itu aku lebih memilih ibu Anna memukuli pantatku dari pada terus merangkak, tapi tentu saja aku takut sewaktu-waktu amarahnya bisa meledak jika aku tidak menurutinya. Sesudah dua kali memutari ruangan itu aku sudah benar-benar tidak sanggup. Secara tiba-tiba tubuhku ambruk tak dapat menahan beban di punggungku. Sedangkan ibu Anna dengan cekatan segera berdiri sesudah sebelumnya ikut terjatuh bersamaku.




Dengan marah ibu Anna menyuruhku untuk bangun sambil kakinya menendang pahaku, sedangkan tubuhku terus saja tergolek seperti mayat. Jangankan untuk kembali bangun, untuk menggerakkan tanganku saja rasanya sulit, dan bernafas saja sepertinya sudah menggunakan semua tenagaku yang tersisa. Sedang ibu Anna yang masih penasaran, kemudian mulai menggunakan cambuknya untuk memukuliku. Tubuhku yang terkena pukulannya berkelojotan seperti cacing, namun tetap saja aku tidak mampu untuk berdiri. Setelah meneruskan beberapa kali, ibu Anna kemudian menyerah juga, ia kemudian meniggalkanku sendirian di ruang itu. Setelah ibu Anna pergi dari sana langsung saja aku tertidur atau pingsan, aku tidak tahu.




Selang beberapa waktu kemudian aku terbangun. Keadaanku sekarang tidak terlalu berbeda dengan waktu sebelum tertidur tadi, aku masih telungkup di karpet, hanya saja kali ini tanganku dan kakiku terikat dengan kuat. Siapa lagi kalau bukan ibu Anna yang melakukannya. Secara perlahan perih-perih di tubuhku mulai terasa kembali. Keringat masih terus keluar dengan deras dari tubuhku akibat suhu ruangan yang panas, sedangkan mulut dan tenggorokanku terasa kering sekali. Belum pernah aku merasa sehaus itu. Selang setengah jam kemudian barulah aku mendengar suara seseorang yang menaiki tangga, lalu kemudian membuka pintu yang terkunci.




Ibu Anna melangkah mendekatiku dengan santai. Pada saat itu ia sudah tidak mengenakan pakaian sama sekali. Dengan jelas aku melihat tubuhnya yang juga di banjiri keringat seperti diriku sekarang ini.




"Bagaimana keadaan kamu?" tanyanya padaku setelah dia berada disampingku.

"Saya.. Haus.. Bu" kataku padanya terbata-bata sambil memandang lemah ibu Anna disebelahku.




Dia tidak menjawabnya, melainkan dengan santai dia meletakkan kaki kanannya di atas kepalaku. Melihat responnya aku tidak berani mengulangi permintaanku lagi.




"Seberapa haus?" tanyanya tiba-tiba padaku.

"Sangat haus bu" kataku memelas.

"Apa yang kamu mau?" tanyanya lagi padaku.

"Minum.. S.. Saya mau minum" jawabku lagi.

"Mau minum apa?" kembali ibu Anna memberikan pertanyaan yang menjengkelkan.

"Apa saja.. Terserah" jawabku dengan lemas, karena aku merasa pada saat ibu Anna tidak akan mengabulkan permintaanku.

"Apa saja boleh?" tanyanya lagi padaku.

"Ya Bu apa aja" jawabku dengan cepat seakan mendapat harapan baru.

"Baik kamu yang minta" kata ibu Anna kemudian.




Setelah ibu Anna berkata demikian, ia lalu membalik tubuhku, lalu berdiri tepat di atas wajahku. Dapat kulihat pemandangan yang pada saat biasa kuanggap sebagai salah satu pemandangan terindah di dunia ini, tapi tidak sekarang, yang kupikirkan saat ini hanyalah air. Secara perlahan ibu Anna berjongkok dan memposisikan vaginanya tepat di atas mulutku. Dalam sedetik kemudian aku sudah tahu apa yang mau di lakukannya. Dengan tangan kirinya, ibu Anna menekan pipiku sehingga membuat mulutku membuka paksa.




Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya ibu Anna mulai menyemburkan air kencingnya yang berwarna kuning kental itu tepat ke mulutku yang terbuka lebar. Walaupun sebelumnya aku sudah pernah mendapat perlakuan serupa (kembali baca "my teacher), namun pada saat itu kuanggap hal itu adalah hal yang tidak menyenangkan bagiku. Secara wajar aku mencoba menggerakkan kepalaku menolak hal itu, namun tidak bisa karena di tahan oleh tangan kiri ibu Anna. Mungkin pada keadaan biasa aku masih bisa mencoba untuk meronta, tapi tidak sekarang pada saat hampir semua tenagaku habis tersedot karena perlakuannya padaku tadi.




Setelah air kencing mulai menggenangi mulutku, aku dapat merasakan rasa asin di lidahku dan bau pesing yang menusuk di hidungku. Sampai pada saat itu aku masih berusaha untuk tidak menelannya, namun mungkin karena aku sudah sangat kehausan, tanpa sadar aku menelan juga air kencing yang menggenangi mulutku. Tiba-tiba saja aku merasakan bahwa rasanya tidak seburuk yang kuperkirakan, asin dan sedikit pahit, cukup enak buatku yang sudah sangat kehausan. Dengan cepat aku kembali meneguk cairan itu, kemudian diikuti tergukan-tegukan lainnya, rasa jijik sudah tidak kuhiraukan lagi, malah kemudian dengan rakus aku terus menelan air kencing yang masih terus menerus di tumpahkan dari vagina ibu Anna.




Secara sekilas aku dapat melihat wajah ibu Anna yang tersenyum melihat kelakuanku itu. Air kencing yang tadinya menggenangi mulutku sekarang sudah kering kutelan, sedangkan ibu Anna masih terus mengeluarkan "minumannya", seakan tidak ada habisnya. Tangan kirinya sudah tidak di gunakan untuk menekan pipiku, pada saat itu aku sudah membuka mulutku lebar-lebar dengan senang hati menerima pemberiannya. Kini kedua tangannya membuka kedua bibir vaginannya dengan lebar untuk memudahkan jalan semburan air kencingnya.




Selang beberapa detik kemudian semburannya mulai melemah dan akhirnya benar-benar berhenti.




"Bersihin" kata ibu Anna padaku sambil tangannya masih membuka lebar kedua belah bibir vaginanya.




Dengan patuh aku segera melakukan perintahnya, sambil sedikit mengangkat kepalaku, kujilati bagian dalam vagina serta klitorisnya dengan bersemangat, seolah-olah tenagaku kembali setelah meminum air kencingnya.




"Ok stop" kata ibu Anna selang beberapa saat kemudian, dan dengan segera akupun menghentikan pekerjaanku.

"Enak ya?" tanya ibu Anna kemudian padaku sambil tetap berjongkok di atas wajahku.

"Iya bu.. Kalau boleh saya mau minta lagi" jawabku tanpa malu-malu, karena di samping masih merasa haus, ternyata aku juga mulai menikmatinya.

"Kalau begitu kamu harus memohon" katanya lagi padaku.

"Saya mohon bu.. Saya sangat suka air kencing ibu" sahutku dengan cepat, seakan-akan kata-kata itu meluncur begitu saja dari kepalaku.

"Bagus, karena kamu yang minta, mulai sekarang dirumah ini, cuma itu minuman kamu" katanya.




Dan aku benar-benar sudah gila karena justru merasa senang mendengar perkataanya itu. Setelah berkata demikian, ibu Anna kemudian meludah tepat ke mulutku yang terbuka. Dengan senang hati aku kemudian menelannya.




"Sekarang kamu istirahat, permainan baru akan dimulai nanti malam" katanya padaku sambil berlalu meninggalkanku setelah sebelumnya membuka ikatan pada tangan dan kakiku.




Agak terkejut juga aku mendengar perkataannya, apa yang sudah kualami ini hanya sekedar pemanasan saja? Pikirku dalam hati. Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu yang dikunci dari luar. Aku tidak tahu jam berapa sekarang ini, namun mendengar perkataannya aku merasa saat ini sekitar jam 4 sampai jam 5 sore. Dengan perut kembung aku kemudian kembali tertidur. Aku terbangun setelah ada seseorang yang menendang testisku dengan perlahan.




"Mau tidur sampai kapan hah!" bentaknya garang.




Meskipun agak mendongkol dengan caranya membangunkanku, mau tidak mau aku membuka mataku dan beranjak berdiri. Belum pernah kulihat ibu Anna menggunakan pakaian seperti itu sebelumnya. Ia mengenakan BH berwarna hitam yang tampaknya terbuat dari kulit serupa dengan celana dalamnya yang sangat mini. Di tangannya ia menggenggam cambuk yang tadi siang sudah dipergunakannya, sedang rambutnya diikat kencang kebelakang menambah "kegarangannya". Yang paling menonjol adalah pada bagian depan celana dalamnya terdapat penis buatan yang sepertinya terbuat dari bahan plastik. Meskipun agak geli aku melihat hal itu, namun aku hanya terdiam saja menunduk, menunggu perkataannya.




Dengan memberi isyarat, ibu Anna menyuruhku mengikutinya. Ia membawaku ke salah satu sudut ruangan dimana terdapat benda yang terbuat dari kayu berbentuk huruf "X" yang pada saat itu tidak kuketahui apa gunanya. Dengan tidak mengucapkan sepatah kata, ibu Anna mengikatkan kedua tangan dan kakiku ke tali yang terdapat dimasing-masing ujung benda itu sehingga tubuhku juga membentuk huruf "X", terikat di benda itu.




Setelah itu, tanpa ba bi Bu lagi ibu Anna mendaratkan sebuah pukulan dari cambuknya yang mengenai punggungku. Aku menjerit keras dengan spontan begitu merasakan perih pada punggungku.




"Silahkan kamu teriak, ruang ini kedap suara" kata ibu Anna sambil tak henti-hentinya mendaratkan cambuknya di tubuhku.




Aku tidak berani menoleh, karena salah-salah wajahku yang terkena cambukannya, maka dari itu sebisanya saja aku meronta-ronta, namun karena kedua tangan dan kakiku terikat kuat sepertinya usahaku hanya sia-sia belaka, malahan mungkin itu membuatnya semakin gusar saja. Sesudah itu aku kemudian memutuskan untuk mencoba cara lain.




"Auu sakit bu! ampunn.. Jangan siksa saya lagi.. Aaahh" jeritku memohon padanya disela-sela erangan kesakitan terkena pukulannya.




Namun seakan tidak mendengar, ibu Anna masih tetap saja melakukan kegiatannya. Baru setelah kira-kira 5 atau 6 kali lagi cambuk itu mengoyak kulitku baru dia menghentikannya.




"Itu hukuman atas kesalahan kamu tadi, seharusnya kamu cuma menerima 10 pukulan, tapi karena kamu tadi bicara jadi di tambah 5 pukulan" kata ibu Anna dengan sedikit terengah-engah akibat pekerjaannya. Sedangkan diriku sudah hampir pingsan menahan sakit. Rasanya seluruh darah di tubuhku berkumpul di kepala dan telingaku tak henti-hentinya berdengung.




"Mulai sekarang jika kamu membantah perintah, kamu langsung dapat 20 pukulan mengerti?" lanjutnya lagi yang diikuti anggukan lemah kepalaku untuk mengiyakan.

"Kamu harus mengerti kalau kamu itu adalah budak saya, dan kamu tidak perlu membantah perlakuan saya pada kamu" ibu Anna berkata sambil membuka ikatan pada kaki dan tanganku.




Dengan isyarat tangan, ibu Anna memerintahkanku untuk mengikutinya. Dengan berjalan perlahan, aku mengikuti langkahnya di belakang. Setelah menuruni tangga, ibu Anna membawaku ke meja makan., disana sudah tersedia sepiring nasi lengkap dengan sayurnya. Aku yang memang sudah sangat lapar menjadi tambah lapar saja melihat makanan di depanku.




"Waktu kamu 5 menit" kata ibu Anna lalu begitu saja meninggalkanku.




Aku tidak membuang kesempatan itu, dengan segera aku mulai melahap makanan itu, yang terasa enak sekali karena sudah sedemikian laparnya diriku. Tak sampai 5 menit makanan itu sudah ludas kumakan, dalam hatiku aku menyesal dengan perkataanku sebelumnya, kini ibu Anna benar-benar membuktikan perkataanya, aku sama sekali tidak diberikan air minum. Tak lama kemudian ibu Anna datang.




Bersambung . . . . . .

Gadis Berkain Batik

$
0
0

Video Lucah : Gadis Berkain Batik - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Berkain Batik   Melayu Boleh.Com

gambar main puki, isteri melayu sexs scandal berkain batik, gadis melayu berkain batik porn sex, vidio lucah melayu, sex berkain batik, gadis berkain batik, gadis porn, vidio sx kumpulan puki malayu, seks berkain batik, pornsex melayu, kain batik porn, isteri melayu porn, video sex melayu kini, wanita melayu lucah, porn melayu sex, gadis melayu kuat sex, porn bini melayu, porn sex berkain batik, scandal gadis melayu porno, porno wanita melayu

Kisah Seks Aku dan Mertua

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Kisah Seks Aku dan Mertua   Melayu Boleh.Com

Kisah ini berlaku pada diriku bermula 2 tahun dahulu dan telah berterusan sehingga kini. Aku tidak minta ia berlaku kerana sebelum ini aku memang hidup bahagia disamping isteriku yang cantik dengan 7 orang anak. Tiada apa-apa kekurangan pada isteriku.

Dalam bilik tidurpun isteriku masih hebat. Dia dapat melakukan apa sahaja asalkan kami puas ketika bersama. Sejak kematian bapanya, isteriku semakin rapat dengan emaknya dan aku bertindak membantu menyara adik-adik iparku bersekolah. Kami makan bersama-sama dan selepas makan, aku lihat anak-anak dan adik iparku telah berkenalan dengan ramai rakan sebaya mereka dan bermain bersama-sama di kawasan perkampungan itu. Emak mertuaku terus bergerak ke chaletnya. Katanya, dia hendak berehat. Aku dan isteriku bersiar-siar di tepi pantai yang hanya diterangi oleh cahaya lampu pantai yang malap dan cahaya bulan di langit. Kami mencari suatu sudut yang sunyi dan berasmara seperti kami mula-mula baru kahwin dahulu.

Apabila kami terasa ingin bersetubuh, kami kembali ke chalet dan terus masuk ke bilik. Oleh kerana anak-anak masih belum balik, kami bersetubuh sepuas-puasnya didalam bilik. Aku tak tahu kenapa malam ini aku tidak boleh terpancut sedangkan isteriku telah tiga kali lemas. Mungkin peristiwa siang tadi bersama emak mertuaku mengganggu perasaanku. Aku mengenangkan peristiwa yang berlaku antara aku dan mak mertuaku siang tadi. Adakah disengajakan atau tidak. Aku belum pernah bernafsu terhadap perempuan lain selain isteriku yang cantik dan bertubuh mekar, tetapi hari ini aku terangsang terhadap emak mertuaku sendiri. Walau dalam usia 54 tahun, emak mertuaku masih nampak menarik. Tidak terlalu kurus tetapi gebu. Buah dadanya terasa masih utuh dan keras ketika menghimpit dadaku. Daging pinggangnya masih kental.

Aku cuba melawan perasaanku tetapi nafsu syaitan masih menggodaku. Dalam benakku bertanya sendiri. Adakah dia akan menyerah dengan mudah kalau aku menggodanya. Perasaan yakin dan tidak yakin berkecamuk dalam benakku. Nak buat atau tidak. Akhirnya aku berkeputusan untuk mencuba dan aku melangkahkan kakiku ke chaletnya. Dipertengahan perjalananku aku tersentak apabila tiba-tiba emak mertuaku berdiri didalam kegelapan malam dihadapanku. " Eh! Mak, nak ke mana ?" Tanyaku dengan nada terperanjat. Dia menyahut. "Emak tak boleh tidur kerana dah puas tidur siang tadi, Arshad nak kemana ?" Dia menanyakan aku pula. " Arshad pun tak dapat lelap mata. Kan sejuk ini mak, kenapa tak pakai baju sejuk?" Aku meneruskan kata-kataku. " Taklah Arshad, angin malam ni hangat sangat. Kalau Arshad belum nak tidur, teman mak jalan-jalan kat pantai." Pintanya. "Baiklah mak, jom." Jawabku. Situasi ini telah melenyapkan segala yang aku ranncangkan tadi. Aku tak tahu nak buat apa bila berhadapan dengannya begini lalu aku cuba turutkan kehendakknya sebagai emak mertuaku. Kami bersiar-siar dengan mengikut langkah kakinya. Kami berjalan seiringan dengan jarak selengan sambil bercakap bila perlu sahaja.

Tanpa sedar, kami telah berjalan jauh dari tempat penginapan kami. Tiada lagi lampu pantai hanya cahaya bulan menerangi laluan kami. Sesampai dikawasan berbatu, kami memanjat ke atas dan berdiri menikmati angin malam. Emak mertuaku berdiri diatas batu sambil aku duduk lebih kurang dua meter dibelakangnya. Cahaya bulan yang memancar ketubuhnya menembusi kain pelekat dan baju kebaya kedahnya sehingga menampakkan bentuk tubuh yang serta merta merangsang syahwatku. " Dia menggoda lagi ke?" kata hatiku. Tiba-tiba dalam kesunyian malam itu, aku terdengar suara-suara dari dalam semak-semak dibelakangku

. Emak mertuaku juga terperasan lalu bergerak menuju ke arah ku. " Bunyi apa tu, ada orang kat sinilah Arshad." Emak mertuaku berkata sambil terus bergerak menuju ke arah datangnya suara tersebut. Aku menuruti dibelakangnya. Langkahnya terhenti apabila terlihat sesuatu. Aku bergerak rapat ke arahnya dan amat terperanjat sekali apabila melihat bayang-bayang dua manusia sedang enak bersetubuh dihadapan kami. Seketika pula terdengar disebelah kanan dan kiri kami. Mereka semua sedang memadu asmara sambil melempiaskan nafsu masing-masing. Syahwatku terus terangsang tetapi aku melawannya. Tiba-tiba emak mertuaku bersuara membisikku. " Diaorang semua tengah main, Arshad." Aku hanya mampu menjawab, "A' ah". Dan tak tahu nak buat apa. Tiba-tiba leherku dipaut dan ditarik kebawah.

Emak mentuaku telah terbaring dengan tangannya memaut leherku. " Jangan cakap apa-apa, kita buat macam diaorang. " Aku tersentak sebentar tetapi aku tahu ini lah peluang yang aku inginkan sejak tadi, kenapa pula aku harus menolak. Aku merebahkan tubuhku keatas tubuhnya dan terus mengucup mulutnya. Lidah dan gigi kami berlaga-laga dengan rakusnya. Sungguh nikmat. Aku ingin menikmati teteknya lalu aku seluk kedalam bajunya dan meramas-ramas payu dara emak mertuaku. Dia mengerang sambil tangan kanannya menyentap-yentap seluarku. Aku mengerti kehendaknya lalu bangun dan menanggalkan seluarku.

Tanpa seluar dalam, batangku terus menerjah keluar sambil emak mertuaku menyelak kainnya keatas menampakkan kemaluannya yang masih lebat berbulu diterangi cahaya bulan. Dia mengangkat kelengkangnya dan aku terus rebah lalu menyucukkan batangku kemulut farajnya. Tanpa lengah-lengah dia menolak punggungnya keatas dan farajnya menelan batangku hingga ke pangkal. Kakinya memaut punggungku bagai tidak mahu melepaskan batangku. Kami terdiam sebentar dan farajnya mengemut-ngemut batangku. Nafasnya semakin kuat dan tiba-tiba sahaja dia mengerang dan terus longlai. Aku macam tak percaya. Belum pun aku bermula, dia sudah kekemuncak. Pautan kakinya dilepaskan dan batang aku yang masih keras terbenam dalam lubang farajnya. Tiada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dalam kegelapan malam itu, dia menarik tubuhku rapat ketubuhnya, mengucupku dan kemudian menolakku baring disebelahnya di atas rumput-rumput yang dibasahi embun bercampur perahan peluh kami berdua.

Selepas beberapa ketika, masih tiada kata-kata hanya sekali-kali dia mengucup-ngucup dan menjilat dadaku. Tak tahu apa hendak aku katakan. Masing-masing membisu. Jam tangan aku berbunyi dan aku dekatkan kemataku menunjukkan jam 3.00 pagi. Pukul lima pagi, pasti isteriku akan bangun. Apa harus aku katakan jika dia dapati aku dan emaknya tiada dikatil masing-masing. Seperti dia mengetahui apa yang sedang aku fikirkan, tiba-tiba emak mertuaku bersuara sambil menarik-narik batangku yang mencodak kelangit. "Masukkan Arshad!, mak dah puas, Arshad mainlah emak sampai Arshad puas." Aku tak tahu apa nak jawab.

Aku hempap tubuhnya dan tusukkan batangku kedalam farajnya. Walaupun dia telah puas, dia membantu dengan mengerakkan punggungnya kekiri, kekanan, keatas dan kebawah. Sambil menyetubuhinya, aku ramas teteknya dan sekali-sekala aku rapatkan bibirku kebibirnya. Sekali sekala aku lajukan sorongan dan adakalanya aku perlahankan dengan tujuan dapat membangkitkan nafsunya semula walaupun terpaksa mengambil masa lama sedikit. Harapanku tidak sia-sia, kemutan farajnya mula terasa, lidahnya mula minta dinyonyot dan kakinya mula berpaut kuat tetapi apakan daya, aku sudah tidak dapat bertahan dan dengan sekali huja, batangku terbenam hingga ke pangkal dan terus menyemburkan air kasih hingga melimpah keluar bersama-sama dengan batangku yang mula layu. " Maafkan Arshad mak, Arshad tak boleh tahan lagi." Rayuku. Dia hanya menjawab. "Tak apalah." Dan kami terus berpelukan dan berkucupan apabila jam tanganku berbunyi lagi. Kami terus membetulkan pakaian masing-masing dan meninggalkan tempat kami bermadu dengan insan-insan yang masih bergelimpangan melayari kasih mereka. Setibanya ditempat penginapan kami, aku menghantar emak mertuaku hingga kebiliknya.

Sebelum beredar kami sempat berkulum lidah sambil dia meramas-ramas batangku dan aku menjolok-jolok jariku kedalam lubang farajnya. Aku terus membaringkan tubuhku disebelah isteriku dan terlena hinggalah aku dikejutkan oleh isteriku. " Bang, bangun, sejam lagi kita nak bertolak ke tempat perkelahan. Semua dah bersedia. Apa ni, tidur jauh malam, kan lepak dah. Bangun cepat." Mataku terasa kelat tetapi aku harus bangun. Aku bergerak menuju ke bilik air. Di depan chalet aku lihat emak mertuaku sedang rancak bergurau dengan cucu-cucunya, tidak lagi terconggok senyap sendirian seperti semalam. Dia memandang kearahku sambil tersenyum. Dia nampak riang sekali hari ini. Selepas mandi, aku terus masuk ke bilik. Aku lihat isteriku sedang berbaring di atas katil. Apabila nampak aku masuk, dia mula berkata. " Bang, sebelum pergi, kita main sekejap." Pintanya. Dalam hatiku berkata. "Wow!, boleh ke ni?" . Aku harus memikirkan sesuatu supaya keupayaanku tidak ketara selepas berhempas pulas dengan emaknya malam tadi."Phew! apa aku nak buat ni. Rasa macam tak sanggup. " bisik hatiku lagi. Supaya tidak mengecewakannya aku memberi alasan. "Has! Bukan tak nak, tapi kena minum RedBull dulu.

Itupun selepas setengah jam baru boleh. Jadi masa tak ada sayang. Kita dah nak bertolak." Penjelasan itu sudah cukup meyakin isteriku. Dia mengalah tetapi dengan kata-kata. " Tapi malam nanti bagi Has tau." Aku hanya mampu tersenyum. Masa untuk bertolak ke jeti untuk menaiki bot ke tempat perkelahan hampir tiba. Bot sudah berada dipengkalan dan pelancong-pelancong sedang berbaris untuk menaiki bot. Dari atas bukit tempat penginapan kami jelas nampak bot besar yang tertambat di jeti. Aku memanggil semua anak-anak aku dan adik-adik iparku supaya bergerak ke jeti. Tidak kelihatan emak mertua dan isteriku. Aku memanggil isteriku dan terdengar suara sahutan dari chalet emak mertuaku. Sebentar kemudian hanya isteriku sahaja yang keluar dan aku bertanya dimana emaknya. "Abang! Abang jangan marah ye!" "Kenapa?" Balasku. " Emak takut dia mabuk lagi naik bot, jadi dia tak nak ikut. Tapi takkan nak tinggalkan dia sorang di sini." Jawab isteriku. " OK lah, Has tinggal dengan mak, biar abang bawa anak-anak." Balas ku lagi. "Woi! Woi!, malam sikit," jawab isteriku. "Has, pergi sama anak-anak, Abang temankan emak.

Abang dah pernah ke sini tapi Has baru sekali ini. Jadi abang kenalah temankan emak. " Aku tergamam sebentar dan memandang isteriku dengan pandangan yang memeranjatkan sambil membalas. " OK! Tapi jaga anak-anak baik-baik, jangan ada yang lemas " dan disahut oleh isteriku yang telah sampai ke bawah bukit. "Jangan takut, Abang jaga emak baik-baik tau." Dan terus menghilang menuju ke jeti. Perasaanku bercampur-campur. Tidak suka kerana tidak dapat berkelah bersama-sama anak-anak dan isteriku. Suka, munkin peristiwa semalam akan berulang. Tiba-tiba emak mertuaku muncul di hadapan chaletnya sambil memandang aku. Aku meneriak kepadanya. " Emak, kita pergi sarapan dulu kat sana jom." Emak mertuaku terus berjalan menuju ke arahku. Setibanya disampingku, aku mengulang kembali kata-katanya semalam. " Jangan cakap apa-apa, kita buat macam diaorang. " Emak mertuaku tersenyum mendengarkannya lalu aku kucup sekali dibibirnya. Dia tersipu-sipu seolah-olah malu. Aku pimpin tangannya menuju ke gerai untuk bersarapan. " Emak makan kenyang-kenyang, nanti tak cukup tenaga." Aku memulakan perbualan. Dia bertanya, "Tenaga untuk apa?" lalu aku menjawab. "Untuk main dengan saya." Dia hanya menyahut, "Ishhh, Arshad ni." Kami bersarapan nasi lemak dan meminta lauk ketam goreng. Emak mertuaku begitu berselera sekali pagi ini. "Lepas ini kita nak kemana mak?" Tanyaku.

Emak menjawab, " Ke biliklah, ke mana lagi?" Aku terasa gembira sekali dengan jawapannya dan batangku menunjukkan perasaannya sendiri dan mula mengeras. Selesai bersarapan, kami bergerak menuju ke tempat penginapan dan aku bertanya kepada emak mertuaku dia hendak dichalet aku atau chaletnya. " Dekat bilik maklah, kalau bilik Arshad nanti, bersepah air mani dan peluh. Nanti Hasnah perasan baru padan muka." Aku akur dan terus menuju ke chalet emak mertuaku. Setibanya didalam chalet, aku menguncikan pintu dan tingkap-tingkap dan memasang penghawa dingin. Aku dakap emak mertuaku dan menjilat mukanya. Dia hanya tegak membatu membiarkan perlakuanku. Kemudian aku tanggalkan bajunya dituruti dengan kainnya. Dia tidak memakai seluar dalam dan berdirilah ia dihadapanku tanpa seurat benang. Dia cuba menutup dadanya dengan telapak tangan tetapi aku melarangnya.

Aku arahkan emak mertuaku berdiri tegak dihadapanku kerana aku katakan padanya aku hendak menatap tubuh yang melahirkan isteriku. Aku duduk ditepi katil sambil memerhati setiap sudut tubuhnya. Umurnya 54 tahun. Muka tidak nampak berkedut tetapi jelas sedikit kedutan diatas lehernya. Kulit diatas dadanya sedikit kelihatan kasar tetapi buah dadanya sederhana dan licin keputihan. Lengannya masih gebu dan kelihatan sedikit lemak ditepi pinggang dan perutnya. Di sebelah kanan bawah perutnya ada parut melintang dari kanan ke kiri, bekas pembedahan untuk mengikat tiub falopiannya bagi mengelakkan kehamilan setelah melahirkan 14 orang anak. Ini bermakna, seberapa banyak aku pancutkan air maniku, dia tidak akan hamil. Punggungnya kecil dan melurus dari peha ke betisnya.

Sungguh menghairahkan. Setelah puas aku menatap tubuhnya, aku bangun dan menanggalkan pakaianku dan bertelanjang bogel dihadapannya. Ketika aku menanggalkan seluar dalamku, dia memalingkan mukanya tetapi aku merapatinya lalu memenang kepalanya dan mengarahkan pandangannya kepada zakar ku. Dia mengeraskan kepalanya untuk berpaling semula lalu aku berkata padanya. " Mak tak nak tengok benda yang masuk dalam pepek mak semalam." Tanpa berkata, dia memusatkan pandangannya kepada zakarku. Kemudian aku mendongakkannya dan mengucup bibirnya. Cara dia menyambut kucupanku seolah-olah dia hendak berubah fikiran untuk tidak meneruskannya lalu tanganku ku letakkan pada buah dadanya dan perlahan-lahan meramas-ramas putingnya sehingga mulutnya terbuka dan menerima lidahku. Kami masih berdiri sambil melayan perasaan kami. Dia mula merangkul leherku dan sebelah tangannya membelai batangku yang sememangnya telah mencodak keras.

Nafasnya semakin kencang, mendengus-dengus dengan kuat. Tiba-tiba dia meronta melepaskan tubuhnya dari dakapanku. Aku tersentak seketika tetapi apabila di terus naik keatas katil dan terlentang mengangkang menampakkan pepeknya dengan gaya seorang perempuan yang kelaparan sek, aku terus menerkamnya. Lantas dia mencapai batangku dan menghalakannya ke lubang farajnya. Dengan sekali henjut, seluruh batangku terbenam ke dalam bersamaan dengan suaranya yang mengerang kesedapan. Semasa ini kami tidak pandai lagi melakukan "foreplay" maka itu kami terus sahaja bersetubuh. Setiap tolakkan masuk batangku disambut dengan suara mengerang dari emak mertuaku. Sorong menyorongku semakin laju, seirama dengan ayakan punggungnya. Lidahku dinyonyot sambil tanganku meramas-ramas buah dadanya hinggalah tubuhnya mengejang dan mengigil akibat kepuasannya telah memuncak.

Aku hentikan gerakanku seketika sambil menekan batangku sedalam yang munkin. "Uhhhhggg, uhhhhgggggg." suara garau keluar dari tengkoroknya menandakan nikmat yang amat sangat diikuti dengan tubuhnya yang terus longlai tidak bermaya. Setelah keadaan reda, aku teruskan gerakan batangku kelubang farajnya. Dalam kedinginan penghawa dingin pun tidak dapat menahan curahan peluh kami, bersatu membasahi tubuh dan tilam tempat kami bersetubuh. Aku memperlahankan gerakan batangku yang licin keluar masuk lubang nikmat yang telah dibasahi lendir yang terbit hasil nikmat persetubuhan kami. Dadanya turun naik dengan nafasnya yang kencang seperti orang yang baru menamatkan perlumbaan 100 meter dipadang. Dalam usianya 54 tahun, staminanya tidak sekuat nafsunya lagi tetapi keperluan syahwat dan nafsunya amat diperlukan untuk terus menikmati kepuasan. Aku mengalah dan mencabut batangku lalu berbaring disebelahnya, menunggu sehingga kepenatannya reda.

Dalam keadaan lemah laonlai itu tangannya mencapai batangku dan membelai perlahan-lahan sehingga lendir dibatangku kering dibuatnya. Emak mertuaku berpaling memandangku sambil tersenyum puas. " Biar emak rehat sekejap ya Arshad." Rayunya pada aku. Aku hanya menganggukan kepalaku. Dalam pada itu, tanganku aku letakkan pada pepeknya dan meraba-raba lubang nikmat tersebut. Dia membuka luas kelengkangnya supaya aku dapat terus mainkan jari-jariku. Mungkin kerana terlalu keletihan, emak mertuaku terlena. Aku bangun mencari tuala dan aku kesat hingga kering lendir yang membasahi pepeknya. Setelah kering, aku menghempapnya lalu memasukkan batangku kelubang nikmat itu dan mengerakkannya perlahan-lahan. Emak mertuaku membuka matanya dengan lesu dan membiarkan aku menyetubuhinya. Lima minit kemudian aku melepaskan benih kasih ku ke dalam lubang farajnya. Sekali lagi pepeknya dibasahi dengan air maniku. Dia masih terlena dan setelah aku cabut batangku keluar aku turut terlena disisinya. Bila aku tersedar, jam dinding telah menunjukkan pukul 12.30 petang dan perutku terasa lapar.

Emak mertuaku masih nyenyak dengan dengkuran perlahan. Aku bangun dan terus kebilik mandi, membersihkan tubuhku dan apabila aku keluar dari bilik air, dia masih lena. Aku duduk dikerusi di hadapan katil sambil menatap tubuhnya. Dalam hatiku bertanya sendiri, mengapakah mesti emak mertuaku menjadi perempuan selepas isteriku yang aku tiduri. Sampai bilakah hubungan ini akan berterusan. Setelah sekian lama duduk memerhati tubuh mertuaku yang baru aku gauli dengan nikmatnya bertelanjang bulat di atas katil aku bangun mengejutnya. " Mak!, Mak! " terasa janggal pula memanggilnya mak selepas apa yang kami lakukan bersama. "Mak! Bangun." Apabila dia membuka matanya, bagai seorang yang baru dikejutkan dari mimpinya, dia cepat-cepat menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang bertelanjang bulat. Dengan rambutnya yang kusut masai dan baru bangkit dari tidur barulah kelihatan seperti seorang perempuan tua seusia umurnya. Aku duduk disisinya sambil memegang bahu dan berkata, " Emak, Arshad ni. Bangun dulu dan kita pergi makan tengahari." Seolah-olah baru sedar dari lamunan dia menjawab. " Oh, Arshad " lalu terus bangun dan melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya dan terus bergerak ke bilik air. Dengan bertuala aku mengikutnya ke bilik air.

Dia telah merapatkan pintu bilik air lalu aku mengetuk untuk masuk. Tiada jawapan seketika lalu aku menolak pintu bilik air dan masuk. Aku lihat seorang perempuan tua dan dia telah menanggalkan gigi palsunya sedang mencangkung membuang air kecil. Bersama air kencingnya, meleleh keluar lendir berwarna putih. Matanya memandang ke bawah melihat lendir putih yang banyak sekali keluar bersama air kencingnya sambil berkata. " Banyaknya air mani Arshad dalam pepek mak." Apabila dia mendongak semula memandang padaku, wajahnya tanpa gigi palsunya tampak terlalu tua. Alangkah anehnya perasaanku, keadaan wajahnya membuatkan aku semakin terangsang kuat lalu aku membuka tualaku dan menunjukkan batang aku yang keras mencodak kedepan. Dia cuba menyembunyikan mukanya dengan menutupnya dengan kedua-dua belah tangan. Aku bergerak rapat kearahnya yang sedang mencangkung dan menariknya bangun berdiri dihadapanku. Aku kuakkan tangannya lalu menatap wajahnya tetapi dia cuba menundukkan wajahnya mengelak dari tatapanku. Aku menundukkan kepalaku dan mencapai bibirnya dengan mulutku tetapi dia berpaling dan berkata. " Jangan tengok mak macam ni.

Mak malu." Tanpa banyak bicara aku mengangkatnya lalu membawanya keluar dari bilik air dan membaringkannya di atas katil. Aku telah terlalu terangsang dan tidak boleh mengawal perasaanku lagi. Aku naik keatasnya dan mendepangkan kedua-dua tangannya. Dia memalingkan mukanya mengelak dari pandangnku. Aku jerit kepadanya. " Pandang sini. " Emak mertuaku terkejut dengan suara ku yang meninggi tetapi di menuruti arahanku dan memandang ke arahku. Aku merapatkan mulutku ke mulutnya yang tanpa gigi. Aku belah mulutnya dengan lidahku dan melahapnya dengan rakus. Batangku masih terletak diatas perutnya. Aku lepaskan tangannya, memaut rambutnya sambil berkucupan. Air liur kami bertakung dengan banyak sehingga meleleh-leleh keluar bercampur baur.Tangannya memaut tengkukku dan kami terus berkucupan selama beberapa minit lagi. Kemudian aku turun dari tubuhnya dan berbaring disisinya.

Aku mengiringkan tubuhku dan memeluknya. Aku lihat air mata emak mertuaku meleleh keluar dari matanya. Dia menangis dengan senyap. Aku menongkat kepalaku memandangnya dan sebelah tanganku memegang buah dadanya. " Mak menangis mak, kenapa ? " Tanya ku. " Arshad, kita dah lakukan dosa besar, Mak rasa berdosa pada Hasnah. Mak kesian pada dia." Timbul rasa kekesalan pada dirinya dan dia menyambung, " Mak rasa kita lupakan apa yang telah kita lakukan dan kembali seperti biasa. " Aku hanya terdiam tanpa kata-kata. Aku cuba mencium bibirnya tetapi dia mengelak dan mengetapkan bibirnya dan terus berkata. " Walaupun mak akan rasa kekosongan tetapi biarlah ia berlalu dengan sendirinya. Maafkan mak, Arshad. " Situasi begini membuatkan aku panik lantas aku terus bangun mengenakan pakaianku dan beredar keluar dari chaletnya membiarkan emak mertuaku bersendirian. Kemudian aku terus menuju ke restoran untuk mengisi perutku yang lapar sambil melayani fikiranku yang berserabut dengan seribu persoalan. Selesai makan, aku duduk di jeti, cuba menenangkan fikiranku. Setelah dia mengajar aku betapa enaknya perhubungan sumbang ini, tiba-tiba dalam sekelip mata dia cuba mengakhirinya

. Aku masih mengingini untuk meratah puas-puas tubuhnya. Bagaimana akan aku hadapinya selepas ini ? Aku bertekad untuk bersemuka dengannya sebelum isteri dan anak-anak aku pulang sekitar jam 6.30 petang ini. Jam aku menunjukkan pukul 2.30 petang dan emak mertuaku tidak kelihatan dimana-mana. Dia pasti masih berada dichaletnya. Aku terus menuju ke restoran untuk membelikan makanan untuk dibawa kepadanya. Aku melangkahkan kakiku menuju ke chaketnya dan sesampai di pintu chalet, aku mengetuk dan emak mertuaku membuka pintu. Belum sempat aku mengatakan sesuatu dia mula bersuara. " Arshad, mak nak cakap sikit dengan Arshad. " lalu dia duduk di atas kerusi. Aku menghulurkan makanan yang aku belikan seraya berkata. " Nah mak. Arshad belikan mak nasi bungkus. Mak makanlah dulu. Selepas ini kita boleh berbincang. " " Takpe lah, letak dulu atas meja ni. Nanti mak makan. Kita mesti bincang dulu. " balasnya. Aku duduk di kerussi berhadapan dengannya lalu memusatkan pandanganku kearahnya. Emak mertuaku cuba mengelak pandanganku. Dia tidak memandang tepat padaku.

Aku jadi sedikit gementar untuk menghadapi suasana ini tetapi aku kuatkan semangat dan memulakan bicara. " Mak, kalau mak nak bincang tentang apa yang kita dah lakukan, Arshad bertekad, walau apapun yang akan berlaku, Arshad tetap mahu main dengan emak." Belum sempat aku menyambung kata-kataku, dia menyampuk, " Arshad, apa yang kita lakukan ini berdosa. Mak tak tahu kenapa mak buat macam ini, dengan menantu mak pulak tu. Terus terang mak katakan, mak memang bernafsu kuat. Selepas bapak meninggal, mak masih boleh bertahan lagi tetapi sejak Pak Ayub mengusik-usik mak hari itu, tiba-tiba mak rasa mak perlukannya lagi. Nafsu mak kembali lagi walaupun mak dah tua ni. " " Mak, nafsu akan pergi selepas kita mati. Selagi kita hidup, selagi itu kita akan mempunyai nafsu. Semalam mak dah ajar saya curang dengan isteri saya dan saya dah mula seronok main dengan mak tapi tiba-tiba mak nak cerita pasal dosa pulak.

Saya nak mak faham betul-betul, saya tetap nak teruskan apa yang kita dah mulakan. " Suaraku mula meninggi. " Kita ikutkan saja hati kita, orang lain tak perlu tahu. Bila saya hendak, mak mesti beri, kalau tidak saya akan lakukan perkara yang mak tak ingin tahu. Fahamkan itu dan jangan banyak cakap lagi. " Aku mula mengherdiknya. Dia kelihatan terperanjat dengan lakuku dan menunjukkan kegelisahannya. " Sekarang makan dulu, lepas ini kita main. " aku menyambung dengan batang aku mula mengeras. " Mak belum lapar lagi, nanti karang mak makanlah." Balasnya sayu. Aku terus memerintahnya. "Kalau gitu, naik atas katil dan bukak baju mak sekarang juga. Saya dah tak tahan nak main. " Aku sendiri terkejut dengan kata-kata yang aku keluarkan tetapi nafsu telah mengawal diriku. Aku mesti menyetubuhinya lagi.

Mak mertuaku bangun dan berlalu masuk ke bilik, menanggalkan pakaiannya satu persatu dan baring meniarap di atas katil. Aku dengan masih berpakaian membaringkan diri disebelahnya. Aku mengusap rambutnya dan merapatkan bibirku kepipinya lalu menciumnya. Serentak dengan itu, dia mengiringkan tubuhnya menghadap aku sambil tersenyum. " Mak, maafkan Arshad kerana berkasar dengan mak tadi. " aku mulakan berkata padanya. " Kalau mak nak lupakan bahawa kita telah buat perkara ini, Arshad akan bangun dan tinggalkan bilik ini ?. " Belum sempat aku menghabiskan ayatku, emak mertuaku menyambut cakapku. " Dah lah Arshad, kita dah terlanjur jauh. Emak perlukan seorang lelaki dalam hidup mak. Kalau Arshad sudi, Arshad boleh jadi lelaki tu. " Aku cuba mendapatkan kepastian daripadanya . " Maksud mak, kita akan teruskan begini. " aku menyambung. Dia hanya menganggukkan kepalanya mengiakan.

Aku terasa lega kerana kini aku tidak berlawan dengan perasaanku lagi dan tidak bertepuk sebelah tangan. Buat seketika aku ketepikan perasaanku terhadap isteriku, anaknya. Aku menarik emak mertuaku naik ke atas tubuhku dan kami berkucupan sambil tanganku meraba-raba belakang tubuhnya. Tangan aku singgah dipunggungnya yang berisi dan aku ramas-ramas perlahan-lahan. " Arshad, sebelum Hasnah dan anak-anak balik ? " Aku faham maksudnya dan menyekat kata-katanya dengan menarik rapat mulutnya dan menolak lidahku ke dalam. Dia menyambut dengan menyonyot-nyonyot lidahku. Sambil memeluknya, aku mengolekkan badan dan menghempap tubuhnya. Aku meneruskan meraba ke buah dadanya dan meramas-ramas perlahan-lahan. Nafas emak mertuaku semakin kuat dan kencang. Dia telah menunjukkan tanda bersedia untuk disetubuhi. Aku bangun perlahan-lahan dan melepaskan kucupan kami lalu membuka baju dan seluarku. Dia terlentang dikatil sambil tangannya meraba-raba bibir farajnya yang kelihatan berkilat-kilat diselaputi lendirnya sendiri. Perlahan-lahan aku menghempap tubuhnya lagi dan menemukan mulut kami. Kami berkucupan dan buah dadanya terhempap oleh dadaku.

Aku mengesek-gesekkan tubuh kami dengan mengoyang-goyang perlahan-lahan. Tangan kananku aku susurkan ke farajnya dan memain-mainkan jariku di situ. Sekali-sekala aku jolokkan jariku ke dalam lubang nikmatnya. Seiringan dengan itu, dia mengoyang-goyangkan punggungnya. " Arshad!, masukkan. " Emak mertuaku merayu. Dengan itu, aku bangun dan memegang kedua-dua kakinya dan mengangkangkannya. Perlahan-lahan aku letakkan kepala zakarku ke mulut farajnya dan menolak sedikit demi sedikit hingga terbenam keseluruhannya. Apabila kepala zakarku mencecah pangkal rahimnya dia mengerang kesedapan. Aku rebahkan tubuhku menghempap tubuhnya sambil menyorong dan menarik batangku keluar, masuk perlahan-lahan. Matanya pejam menahan kenikmatan dari pergerakanku. Aku merapat ke telinganya dan membisik. " Sedap tak mak. " Dia hanya menganggukkan kepala dan aku menyambung lagi. " Kia buat selalu. " Dia membalas dengan suara tersekat-sekat menahan kenikmatan. " Arshad mesti selalu jenguk-jenguk mak. Kita boleh main selalu." Bila aku menghentikan pergerakkanku, dia akan mengayak-ayak punggungnya seperti tak sabar untuk menikmati puncak kenikmatan.

Aku teruskan gerakan sorong-tarik perlahan-lahan dan sekali-sekala aku henyak-henyak sekuat-kuat. Setiap kali dia menerima henyakkanku, dia akan mengerang. Tiba-tiba dia mengayak punggungnya dengan laju sambil merayu. " Arshad, mak nak sampai, mak nak sampai, mak nak sampai, laju??? laju lagi ?.. Ooo ?arghhhh ?.. ahhh ?.ahhh ?ahhhh. " Serentak dengan itu aku melajukan pergerakanku dan ?. " Uuuhhhh ?. Sampai sayang. " darinya dan kami sama-sama memancutkan air kasih. Tubuhnya mengeletar kenikmatan menerima air kasih ku ke dalam farajnya. Mulutnya mencari-cari mulutku dan mengucupku dengan rakusnya. Kami sampai serentak dengan peluh membasahi tubuh kami. Selesai pertarungan kami, kami sama-sama terbaring terlentang menghadap ke siling untuk menenangkan nafas kami kembali, masing-masing senyap tanpa berkata-kata buat seketika. Sesekali aku menoleh pada emak mertuaku,

Dia tersenyum lemah bila mata kami bertentang. Dia kelihatan gembira. Begitu juga aku. Setelah nafas kami kembali tenang, kami berpelukkan dan berkucupan. Aku memberanikan diri menyatakan aku cinta padanya dan mahu kerap bersamanya apabila ada kesempatan dan dia membalas dengan mengatakan dia juga telah jatuh cinta pada aku dan terasa amat sayang padaku, bukan sebagai menantunya tetapi sebagai kekasihnya. Dia berjanji akan selalu menyerahkan tubuhnya untuk aku kerjakan selagi ada kesempatan yang mengizinkan. Dia memerlukan lelaki dan lelaki itu adalah aku. Sebelum kami membersihkan diri masing-masing untuk menyambut kepulangan isteri dan anak-anakku, kami sempat bertarung sekali lagi tetapi secara sederhana dengan penuh kasih sayang. Air maniku telah kehabisan tetapi cukup untuk kami merasa puas dan nikmat.

Petang itu kami duduk di jeti, menunggu rombongan perkelahan pulang dan lagak kami seperti mertua dan menantu. Walaupun kami ingin duduk berpelukkan seperti pasangan lain yang duduk di jeti bersama-sama kami, kami terpaksa menahan perasaan tersebut. " Arshad, jangan sampai sesiapa sedar hubungan kita, terutama Hasnah dan anak-anak mak yang lain. Nanti kecuh jadinya. " Emak mertuaku memulakan perbualan. Aku menyampuk. " Kita sama-sama jaga perasaan kita depan dia orang, walaupun saya ingin peluk mak sentiasa." " Mak juga rasa macam itu. Kalau boleh mak nak Arshad peluk mak selalu. " balasnya. "

Mak tak pernah bercinta dan tak pernah tahu akan rasa cinta itu bagaimana agaknya tetapi hari ini mak rasakan bahawa perasaan cinta pada Arshad begitu membara sekali. Dulu mak kawin dengan bapak atas kehendak orang tua. Sehingga mak melahirkan 14 orang anak, perasaan cinta itu tidak pernah wujud dalam hidup mak. Mak cuma rasa bahawa hubungan mak dengan bapak adalah kerana tanggungjawab mak sebagai seorang isteri kepada suami sahaja. " Emak mertuaku mula bercerita dan aku hanya mendengarkan sahaja. Dia meneruskan, " Hari ini, mak dapat rasakan cinta, ? cinta mak pada Arshad. Kalaulah kita tidak ada hubungan muhrim, mak hendak kawin dengan Arshad dan hidup bersama sebagai isteri Arshad supaya mak dapat menikmati sepenuhnya rasa cinta yang tak pernah mak alami selama ini, dan mak nak nikmatinya sehingga ke akhir hayat. " " Bagi saya mak, saya pernah bercinta, cinta pada Hasnah, isteri saya dan anak mak. Mak pun tahu bagaimana saya lalui itu dua puluh dua tahun lalu.

Saya sendiri yang beritahu mak dan bapak bahawa saya cintakan anak mak dan mahu mengahwininya. Sehingga sekarang pun kami tetap macam dulu. Kami masih menyintai antara satu sama lain. " Aku menjelaskan pada emak mertuaku. " Tapi pada hari ini, saya telah jatuh cinta pada maknya. Dulu saya jelaskan pada mak bagaimana saya cintakan anak mak tetapi pada hari ini saya masih tetap cintakan Hasnah. Pada hari ini juga saya dapat rasakan cinta saya pada mak. Cinta bagi kali kedua ini amat berlainan dan hebat sekali. Di sini, emak di hadapan saya. Saya tidak dapat menyentuh mak dikhalayak ramai, perasaan rindu saya pada mak dah mula terasa apa lagi selepas ini kita akan berjauhan buat sementara dan akan berjumpa sekali-sekala jika ada kesempatan. " jelasku lagi. Kami sempat berbual panjang, menjelaskan perasaan masing-masing dan merancang masa depan kami. Bila dan bagaimana kami dapat bertemu dan meneruskan hubungan kami supaya tidak dihidu oleh sesiapapun. Untuk hari-hari seterusnya percutian ini kami berjanji tidak akan melakukan apa-apa supaya jauh dari syak wasangka sehinggalah Hasnah, anak-anak dan adik iparku pulang. Pada malam itu, kami semua makan bersama. Aku teringatkan janjiku pada isteriku untuk memuaskannya pada malam ini. Aku ragu-ragu jika aku akan mengecewakannya pada malam nanti kerana seluruh tenagaku telahku kerahkan untuk emaknya siang tadi.

Maka itu, selepas makan aku minta izin pada isteriku untuk merayau-rayau sendirian pada malam itu dan berjanji akan pulang awal untuk melayani nafsunya pula. Seawalnya tadi, nafsunya memang sudah berkobar-kobar tetapi dia mengizinkan aku setelah aku membuat janji padanya. Tujuan aku adalah untuk membeli minuman bertenaga "Red Bull" dan menongakknya supaya tenagaku kembali untuk melayan isteriku pula. Nasib aku kurang baik, tidak terdapat kedai yang menjualnya. Aku mula risau dan terus menyusur di gerai-gerai kampung Salang. Aku berhenti untuk minum di sebuah gerai minuman untuk membasahkan tekakku apabila nasib menyebelahiku. Gerai itu ada menjual kopi Tongkat Ali. Aku minum hingga dua gelas hingga badan aku berpeluh kepanasan walaupun cuaca malam itu, dingin sekali. Selepas menghabiskan dua gelas, aku pun beredar untuk pulang ke chalet dan kebilik untuk bertarung kali kedua pula, kini dengan isteriku. Nampaknya Kopi Tongkat Ali tidak mengecewakan aku atau mungkin ketika aku menyetubuhi isteriku, aku membayangkan emaknya. Yang penting, isteriku puas, seperti biasa, sebelum aku terpancut, dia sampai kepuncak nikmat sebanyak dua kali dan terus terlena kepenatan.

Malam itu aku tidur nyenyak dan hanya sedar pada jam 6.00 pagi esoknya. Aku keluar bersiar-siar menyedut udara pagi di tepi pantai. Semasa aku turun dari chalet aku menoleh ke chalet emak mertuaku. Dia tidak kelihatan. Mungkin belum bangun tidur kerana terlalu penat. Jam 7.30 pagi semua berkumpul untuk sarapan pagi. Aku dan emak mertuaku saling pandang memandang sesekali. Aku rindu untuk memeluknya tetapi apakan daya. Emak mertuaku juga berperasaan sama. Dia menceritakan pada aku selepas kami dapat bersama, setelah pulang daripada percutian. Jadual hari itu, kami semua di bawa untuk membuat " Jungle Tracking " untuk berkelah di Air terjun dan melihat hidupan liar di Pulau itu. Kali ini, aku dan emak mertuaku ikut bersama. Kerap isteriku suruh aku membantu memimpin emaknya. Walaupun kami mempunyai kesempatan tetapi kami dapat mengawal diri menunaikan janji kami. Aku berlagak sebagai menantu yang baik dan bertanggung jawab dan emak mertuaku menjalankan peranannya sebagai seorang tua yang tidak berdaya berjalan jauh. Sesekali aku mendukungnya. Isteriku kelihatan bangga kerana aku nampak sayang dengan emaknya dan menjaganya dengan baik. Hari itu berjalan dengan tenang.

Pagi esoknya kami menghabiskan masa bersiar-siar di Kampung Salang kerana selepas makan tengahari kami akan pulang ke tanah besar di Mersing, Bot kami bertolak pulang pada jam 2.00 petang. Pada kali ini, emak mertuaku tidak mabuk lagi. Dia boleh naik dan turun sendiri dari bot. Kami sampai ke daratan jam 4.00 petang setelah dua jam perjalanan. Jam 4.30 kami terus bertolak dengan bas perlancongan untuk pulang ke bandar. Seterusnya, perhubunganku dengan emak mertuaku berjalan dengan baik sehingga kehari ini tanpa dapat dihidu oleh sesiapa. Kini hubungan kami telah berjalan selama dua tahun. Sebagai seorang kontraktor, masa aku tidak terkongkong. Aku menyerahkan kerja-kerja pada pembantuku. Urusan pejabat ditangani oleh isteriku dan adik-adik iparku. Kini kunjunganku ke rumah mertuaku semakin kerap tanpa ditemani oleh isteriku kerana terlalu sibuk dengan urusan pejabat yang sengaja aku sibukkannya. Rumah emak mertuaku telah aku besarkan. Sebuah bilik khas untuk keluargaku apabila kami berkunjung telah aku bina, yang sebenarnya adalah syurga bagi aku dan emak mertuaku untuk meneruskan hubungan kami memuaskan nafsu masing-masing lagaknya sebagai suami isteri.

Bilik tersebut hanya aku yang memegang kuncinya dan adik-adik ipar yang amat hormat padaku tidak sesekali mahu mengambil kisah apa yang berlaku dalam bilik tersebut. Mereka juga tidak pernah tahu sama ada aku ada dalam bilik tersebut atau tidak kerana ia terletak di tingkat dua. Di tingkat dua tersebut yang tidak pernah dinaiki oleh adik-adik iparku kerana mereka masing-masing aku binakan bilik sendiri lengkap dengan perabut dan kubelikan set hiburan dalam bilik mereka. Tingkat atas hanya mempunyai bilik keluargaku dan emak mertuaku. Sebab itu apabila emak mertuaku naik ke atas, tiada siapa ambil peduli. Dia akan dipanggil dari bawah sahaja apabila diperlukan dan jika dia keluar dari bilik akupun tiada siapa akan menyedarinya. Maka itu kami bebas melakukan apa sahaja ketika kami bersama. Biasanya apabila kami bersetubuh, aku akan membuka HiFi dengan kuat supaya segala bunyi semasa kami sedang bersetubuh tidak akan kedengaran. Pada isteriku, selalu aku katakan bahawa aku kena kerja luar berhampiran dengan kampung mertuaku dan aku akan tidur atau berehat di rumah emaknya. Dia amat gembira sekali kerana aku kerap berkunjung dan menjenguk emaknya. Pernah suatu ketika ketika aku sedang menyetubuhi emak mertuaku, telefon bimbitku berbunyi. Dengan batangku masih terbenam dalam lubang nikmat emak mertuaku aku menjawab telefon bimbitku. Melalui telefon, isteriku menanyakan aku berada dimana. Aku nyatakan aku sedang berehat di rumah emaknya. Untuk menyakinkan dirinya dia minta untuk bercakap dengan emaknya

. Aku katakan bahawa emaknya sedang berada di dapur tetapi dia tetap ingin bercakap dengan emaknya lalu aku berpura-pura menjerit memanggil emaknya sedangkan emaknya sedang aku hempap dengan batangku masih tertanam. Aku senyapkan selang seminit dan kemudian aku serahkan kepada emak mertuaku yang sedang aku hempap. Emak mertuaku mengambil telefon tersebut dan memulakan perbualan dengan anaknya sambil aku meneruskan henjutan batangku. Aku teruskan menyorong tarik batangku, aku menghisap buah dadanya sedang dia terus berbual-bual dengan anaknya. Aku melihat wajah emak mertuaku menahan kenikmatan dari persetubuhan kami. " Has! Mak tak dapat berbual panjang ni. Nanti hangus lauk atas dapur, nantilah kita berbual lagi.

" Emak mertuaku cuba menamatkan perbualan telefon dengan isteriku dan terus menyerahkan telefon bimbit kepadaku. Aku memastikan aku telah menutupnya dan selepas itu, emak mertuaku mengerang dengan kuat kerana terlalu nikmat dengan asakkanku. Kami meneruskan persetubuhan kami sehingga kekemuncak. Setiap kali aku berkunjung, akan berakhir dengan sama-sama lemas melakukan persetubuhan berulang-ulang. Kami merasa sungguh bahagia sekali. Dalam pada itu, peti ais di bilikku sentiasa dipenuhi dengan air tin Tongkat Ali untukku dan air tin Manjakani untuk emak mertuaku. Apabila hendak memulakan persetubuhan, kami akan sama-sama menonggak air tersebut dan bertahanlah persetubuhan kami sehingga dua jam. Dengan Tongkat Ali, batangku keras menegak dan dengan Manjakani, pepek emak mertuaku sentiasa sempit seperti anak dara.

malaysian naked, kongkek burit mak kandung, lucah melayu-pautan, cerita lucah anak dan emak, seks mertua melayu, cerita lucah aku dan mertuaku, kongkek st8, kisah seks mertua, kisah seks melayu mentua dan menantu, kisah seks hebat suami isteri, kisah seks dengan mertua melayu, kisah seks arshad dan mertua, kisah se perempuan tua melayu, gmbar bogel hasnah, bersiar-siar tepi pantai dengan awek, cerita lucah sex dgn cucu, cerita lucah melayu seks aku dan mertua, cerita lucah melayu mertua dan menantu, cerita lucah gengil, sex melay aku jath pada emakk

Student Kolej Bertudung Hot

$
0
0

Koleksi gambar melayu tudung, awek melayu bertudung, awek hijab, awek jilbab comel cun

Gambar Bogel Student Kolej Bertudung Hot   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student Kolej Bertudung Hot   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student Kolej Bertudung Hot   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student Kolej Bertudung Hot   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Student Kolej Bertudung Hot   Melayu Boleh.Com

cerita lucah hot, awek tudung hot, cerita hot melayu, melayu tudung hot, cerita lucah kolej, cerita seks student, gadis tudung hot, bertudung hot, cerita lucah hijab, gadis bertudung hot, Tudung melayu hot, melayu bertudung hot, cerita melayu hot, imej bogel awek student kolej, HOT TUDUNG, cerita lucah student, cerita seks kolej, Ceritalucahtudung, cerita hot tudung, melayu hot bertudung

Crazy wife – 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Kemudian Roni mengeluarkan penisnya lalu dengan menjambak kasar rambut istriku lalu menampar-namparkan kontolnya ke muka istriku, lalu dengan rambut istriku dia mengelap penisnya. Seterusnya Roni membuka celana berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas ranjang dengan kaki diangkat ke atas, dia menjambak rambut istriku lalu dituntunnya muka dan hidung istriku ke daerah anusnya sambil berkata..

"Nih perek, jilatin juga lobang pantat gua.." Dengan perlahan Helen menjilatinya sambil mendesah..
"Uuh Ron, gua suka lubang pantat kamu.., aah.. sini gua jilatin" Rupanya Helen bukan hanya menjilat lubang anus Roni tapi diapun menyedotnya dengan bersemangat.

Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex maniac, ooh gila, mukanya yang anggun dan cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila sedang menjilati pantat laki-laki lain, pikirku hingga aku mulai menjadi horny dan penisku menjadi sangat keras.

Ah, gila bini gua lagi di pake orang kok gua malah jadi horny sih?, pikirku.

Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan kumainkan sendiri 'adik'ku yang sudah menegang itu sambil menikmati pemandangan terkutuk itu. Aku masih melihat istriku sedang menjilati anus Roni dengan masih berpakaian lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut dan sepasang sandal tinggi yang sexy di kakinya yang indah itu. Ooh sexynya.. Edan, penisku makin menegang.

Sekarang kulihat Helen memasukkan tangan kanannya ke bawah roknya sambil berjongkok. Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga memasukkan tangannya sendiri ke dalam roknya, dan kukira pasti dia sedang memainkan memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia berkata..

"Ron Memek gua udah gatel banget nih Ron, gila Ron gua udah nggak tahan, udah basah banget nih, jilatin donk Ron, please!"

Kemudian Roni dengan sigapnya berdiri dan mengangkat istriku ke ranjang, di robeknya baju istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata istriku sudah tidak mengenakan celana dalam. Ahh gila, betapa indahnya vagina istriku, dengan jembut yang tercukur rapi dan bagian lubang yang bersih dan halus dan berwarna pink kemerahan tanpa bulu sehelai pun. Rupanya istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan dia pernah menceritakan kepada teman wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa dia pernah ke Japan untuk merawat vaginanya sehingga warnanya bisa berwarna pink kemerahan.

"Buset, betapa untungnya si bangsat Roni itu! Aku saja yang suaminya belum pernah melihat dari jarak dekat memeknya..", umpatku dengan hati yang meluap-luap dan anehnya dengan disertai oleh nafsu birahi yang meluap-luap juga hingga makin kencang kukocok penisku. Rupanya dia sudah mempersiapkan hal ini sejak dia meninggalkan hotel pagi tadi.
"Dasar perempuan sundal..", pikirku.

Kemudian Roni mengangkat kaki istriku yang indah dan masih mengenakan sandal tingginya yang sexy itu lalu di taruhnya ke pundaknya. Dengan rakusnya Roni menjilati vagina istriku, menyedotnya dan memasukkan lidahnya ke dalam vagina istriku.

"Aah aah, enak Ron, enak banget, masukin lidah loe Ron, ahh edan enak banget lidah loe, gigit kelentit gua Ron please gigit, ahh gila enak banget Ron!!"

Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya pun mulai bergetar keenakan. Dia menjambak rambut Roni sambil berteriak-berteriak..

"Yah Ron terus Ron.. Masukkan yang dalam, sedot kelentit guaah ooh!"

Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan menjepitkan kakinya ke kepala Roni..

"Aahh Ron, gua keluar, Ron gua keluarr, edan Ron kamu.. Enak banget.."

Tapi Roni tidak berhenti di situ saja, Roni tetap menjilati vagina istriku dan sekarang bahkan mengangkat pinggul istriku lebih tinggi lagi, dan dia mulai ganti menjilati lubang anus istriku.

"Aah geli Ron.. Enak Ron.. Ooh yah mainin juga lubang memek gua pake jari loe Ron, ooh yah Ronn gila enak banget!"

Dan Roni mulai memainkan jarinya di vagina istriku dan sesekali dia memasukan ke dalamnya dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot istriku hingga istriku meracau..

"Yah di situ Ron G-spot gua ahh iyah di situ.. Garuk terus Ron garuk!"

Dengan pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang mendesah-desah, lidah yang kadangkala keluar untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan tangan yang memainkan teteknya sendiri dengan menurunkan BH-nya karena belum di lucuti, terpampanglah keindahan tetek istriku yang belum pernah kulihat. Bulat montok kencang putih mulus dengan nipple yang kecil berwarna pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang sangat indah.

"Orghh Ron gua udah nggak tahan nih Ron.. Please ewein gua donk Ron, gua pengen kontol loe, masukin donk Ron ahh shh!", mohon helen.

Dengan perlahan Roni berdiri di samping ranjang dan mengangkat pinggul istriku. Lalu dengan perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di ujung vagina istriku yang indah itu, dan istriku mulai menggila kembali. Dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan semakin gila memainkan teteknya dengan memelintir putingnya dan tangannya yang satu lagi berusaha memainkan kelentitnya sendiri sambil berusaha memasukan secara paksa penis Roni ke dalam vaginanya.

"Ron, masukin donk sayang masukin, gua udah nggak tahan nih, bisa meledak gua kalo gini, cepet donk entotin gua!", pintanya.
"Sabar yah lonte, gua bikin loe gila dulu heheheh.." jawab Roni dengan tersenyum.

Kemudian dengan perlahan Roni memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku, lalu setelah memasukan setengah dia mencabutnya kembali, lalu memasukannya lagi hingga istriku dengan liarnya berteriak..

"Masukin kontol loe sekarang semuanya, jangan siksa gua kaya begini, bajingan!"

Akhirnya Roni dengan keras menyodokkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina istriku hingga istriku beteriak..

"Ahh gila enak banget kontol loe, gede banget, sodok memek gua yang keras Ron, ahh perkosa gua, abuse memek gua pake kontol loe yang gede.., tusuk memek gua sampe tembus..." Dan Roni memompanya dengan cepat.
"Aah, ahh, shmm yah.. ewein gua Ron ewein gua.. Ahh gua pengen pipis nih Ron, memek gua pengen pipis Ron gua nggak tahan nih.. Ooh bajingan loe Ron, loe bikin gua horny seperti ini!"
"Bukannya ini yang loe mau, loe cari gua kan untuk ini, hehe untuk ngentot sama gua kan Len? Loe sama si Jack juga nggak puas kan?? Hehe", ejek Roni.

Wah gila ternyata istriku juga pernah melakukannya dengan si Jack juga?, Umpatku sambil terus mengocok kontolku sendiri. Jack adalah seorang bule expat yang di-hire oleh mertuaku untuk operation di kantornya.
Gila, sudah berapa orang di kantor yang udah mencoba vagina istriku?, pikirku sendiri.

Tak lama terdengar rintihan Helen yang keras dari kamar, "Aahh gua keluar lagi Ron, gila kamu Ron, nikmat banget ngewe sama kamu ahh.."
Lalu Roni membalikkan tubuh Helen dengan posisi menungging sambil berkata, "Nungging Len, gua mau nyobain pantat kamu nih, kata si Jack pantat loe enak hehehe.."
"Gila loe, jangan Ron, kontol loe kegedean, bisa robek pantat gua, jangan please jangan donkk, pleasee!"

Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Roni lalu mengambil lubrication dari kantong celananya dan mengoleskan ke giant penisnya dan dengan cepat di masukannya lah kontolnya ke lubang pantat istriku..

"Aah perih.. Ron perihh, gila sakitt, ahh udah Ron udah gua bisa mati Ron.."
"Tenang bitch! Sebentar lagi pasti akan terasa enak!" dan lama kelamaan istriku memang mulai menikmatinya..
"Ooh ternyata enak Ron, terus pompa lubang anus gua terus entotin.." jeritnya sambil terus memainkan vagina dan kelentitnya sendiri.
"Aah gua mau keluar lagi nih Ron, aahh gua keluar, gua keluar, enak Ron gilaa!"
"Sabar Say, gua juga mau keluar nih, aah gila, enak banget pantat loe, aah.."
"Jangan keluar dulu Ron, gua mau minumn sperma loe ahh shh.." lalu Helen berjongkok di depan Roni dan mengocok dan mengulum penis Roni hingga akhirnya..
"Ahh gua keluar nih Len, gua keluarr, nih telen sperma gua, TELENN..!"

Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap sperma yang keluar dari penis Roni. Dan bahkan ada juga yang berceceran di lantai dan tanpa ragu-ragu dengan rakusnya istriku menjilat sperma yang ada di lantai.

"Kamu memang lonte paling najis yang pernah gua temuin.." kata Roni.

Setelah selesai pertempuran mereka, merke saling berpelukan. Tak lama kemudian Roni berpakaian lagi.

"Say, gua musti balik ke kantor nih sebelon suami tolol loe tegor gua lagi", kata Roni.
"Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi kalo ada waktu, gua pasti kangen kontol loe lagi deh malem ini.." ujar Helen sambil tersenyum nakal.
"Loh kan loe bisa ngentotin laki loe?", Roni membalik.
"Wah enggak deh, gua nggak nafsu sama dia, mau juga gua jadiin dia budak di rumah gua, kalo dia masih mau tetep married sama gua hahahahaha. Dasar laki-laki tak berguna, gua hanya mau married sama dia kan gara gara bokap gua aja..", jawab Helen dengan nada menghina.

Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen rasanya aku masuk ke kamar itu untuk menghajar Roni dan istriku sendiri. Tapi tak tahu mengapa aku lebih memilih untuk turun ke bawah dan bersembunyi di kamar yang lain.

Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama ditutup menandakan kalau si keparat Roni telah meninggalkan rumah. Dan setelah Roni meninggalkan rumah aku pun pelan-pelan menyusup ikut meninggalkan rumah dan pergi untuk menenangkan pikiran.

Bersambung . . . .. .

filem bogel, istriku skodeng dalam kereta, cerita sex naughty wife, bontot istriku, vagina isteriku, lobang bontot istriku diroggol temanku, kumpulan cerita sex sluty wife, istriku naughty wife, isteriku skodeng dalam kereta, indahnya vagina melayu, imej burik di masukin lidah, gambar bogel bertudung awek penang, cerita seks melayu gua, cerita seks melayu dasar, cerita naughty wife, cerita awek cun gila sperma, vagina melayu

Amoi Dara Part 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Sedang aku enak tidur dibuai mimpi.....Tiba tiba aku aku rasakan satu kenikmatan yang sukar di gambarkan.... Aku mencuba menghayati keenakkan agar aku tau aku ini bermimpi atau tidak.Ternyata aku tidak bermimipi ini adalah kenyataan.......

Bila aku membuka mata ternyata yang Lulu sedang giat menguli uli batang ku yang kecil dan terlentuk lentuk tak bernyawa......Lulu tersenyum bila aku mencelikkan mata....dan ternyata batangku pun mula berubah keadaan dari segi besar dan panjang.....Perubahan ini menyebabkan Lulu bersemangat lantas tanpa membuang masa Lulu memasukkan batang ku kedalam mulutnya..... apa lagi makin terangsanglah aku.

Jilatan yang dilakukan oleh Lulu membuatkan aku ternaik naik punggung aku menahan serangan Lulu.Namun aku cuba bertahan agar Lulu benar benar puas menghisap batangku....Lulu tak tertahan lagi lantas menarik tanganku ke buah dadanya minta diramas.......Aku pun mula memainkan peranan meramas lembut sambil jari ku memainkan diputing warna kemerahan.....Lulu mengeliat sambil mengigit embut batang ku..... kini aku faham yang Lulu dah tak tertahan lagi......Lulu melepaskan batangku dan mengakangkan kakinya hinggakan menampakkan rekahan kolam yang basah..... Aku senyum melihat Lulu bagai cacing yang kepanasan......Namun aku tidak benamkan batangku terus kerana aku belum lagi puas menatap keindahan cipap Lulu.........

Aku labuhkan dahulu jari manis ku ke sebiji mutiara yang agak panjang... Jari ku terus memainkan di biji itu.....Satu tindak balas dari empunya biji............. ahhhhhhhhhhhh pls........ fuck me......... aku tak peduli renggekan Lulu aku terus memainkan biji nya..... air yang terbit dari kolam yang ternganga nyata bertambah banyak mengalir.......Aku tahu yang Lulu dah tak tertahan lagi namun aku masih belum puas lagi dengan keadaan sedemikian.Aku mula mencium mulut Lulu dan turun sedikit demi sedikit ke leher turun ke buah dada Lulu habis segala yang ada didada Lulu habis aku jilat hinggakan Lulu mengeliat dan mengeleng gelengkan kepala tanda agar jangan dilakukan lagi. Puas aku menyonyot puting dan menjilat segala yang ada didada Lulu kini beralih turun perlahan lahan hinggakan bersua gua yang minta di masukkan sesuatu yang memuaskan yang empunya badan.....Disitu mulut ku terhenti seketika..... Lulu menarik narik rambut agar jangan diteruskan jilat demi jilatan dibadannya.....

Namun aku tak hiraukan itu semua...Sedang Lulu menarik nafas lega kerana jilatan terhenti....Tiba tiba bagaikan terkena kejutan elektrik lulu mengeliat bila lidah ku mula meneroka apa yang berada didalam gua kepunyaan Lulu.Manakala jariku memainkan di mutiara yang berdiri megah kekerasan dan sebelah jari ku meramas ramas lembut buah dada Lulu serentak...Dengan itu juga Lulu mengerang keras......dan mengepit kepala ku dicelah celah kelengkang dan Ahhhhhhhhhh aikssssssssssssss uhhhhhhhhhhhhhhhhh.................... klimaxs yang ditahan oleh Lulu terpanjut kemuka aku...Lulu mengeliat panjang dan melepaskan kepala aku.....Aku terus tidak mahu klimaxs Lulu berakhir aku halakan batang ku yang dari tadi menegak minta disarungkan kedalam gua......Ahhhhhhhhhh......yes......Lulu merengek bila batang ku mula terbenam......sedikit demi sedikit..........Lulu mengemut gemut kan cipapnya.... tanda menerima kehadiran batangku dengan satu geliat yang agak kasar dan mengeleng geleng kan kepala menahan keenakkan sebenar......Aku macam nak terpancut bila menerima reaksi sedemikian rupa. Namun aku masih boleh menahan......

Bila Lulu agak reda aku mula menarik sorong keluar masuk batang ku kedalam cipap Lulu yang tidak senang lagi Dengan kemutan Lulu dan kebesaran batangku bila aku menarik keluar batangku bagaikan semua kandungan dalam cipap Lulu bagai mahu terkeluar mengikuti batangku.Lulu makin tak tertahan bila kau mula menghayun laju.....Yes.......ahhhhhhh yes.......i like it.... Keluhan demi keluhan Lulu menahan keenakan yang dirasai.......Puas aku dengan keadaan sedemikian aku mula menonggengkan Lulu.....Kini aku mula dengan cara doggie....Aku pahatkan betul betul batang ku yang bersinar sinar akibat air yang terbit dari cipap Lulu.... Bila dah tersedia semuanya....aku mula benamkan batangku... ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh................ Lulu merengek.....Fuh! sempit sekali aku rasakan ....Lulu geleng gelengkan kepala menanti bila batangku habis terbenam.....Bila habis terbenam aku menarik laju batang ku dan benamkan semula dengan perlahan lahan yang bole...Lulu tak tertahan bila aku lakukan sedemikian bila kali ketiga aku benamkan batang ku Lulu meraung.....Ahhhhhhhhh shaz.....i coming..... aikssss............ Lulu kejang dan mengemut sekuat kuat hatinya aku dapat rasakan betapa batang ku bagai dicengkam kuat. Dan Lulu terbaring tertiarap keletihan sedangkan aku belum lagi keluar........

Aku capai sebuah bantal dan letakkan di bawah cipap Lulu agar punggung Lulu ternaik keatas...... Dengan kaki yang tercantum rapat aku mula menhayunkan semula batang ku.....Dengan bantuan cecair yang makin banyak keluar dari cipap Lulu makin mudah aku tarik masuk keluar batang ku.......Aku mula hayun laju dan laju lagi hinggakan Lulu meraung raung keenakan ahhhhhhhh pls..... stop....... aiks...... uhhhhhhhh....... namun aku terus melajukan lagi henjutan batangku........ Hinggakan aku hampir nak terkeluar............Aku benamkan batangku sedalam dalam yang boleh dan Ahhhhhhhhh.....................aku meraung macam ayam jantan....dan Lulu uhhhhhhhhhhhhhh yesssssssssssssssss......... kejang.............. sama sama kejang dan aku rebah diatas badan Lulu yang telah lemah longlai tak bergerak cuma hanya kedengaran laju nafas aku dan Lulu........ Akhirnya aku tertidur bersama Lulu dengan batang ku terendam didalam cipap Lulu........Aku puas begitu jua Lulu........Itulah hadiah hari jadi Lulu di malaysia........

Dalam lebih kurang 3 jam aku tertidur aku terbangun dan terus kebilik air untuk mandi.....tapi aku terperanjat bila aku sampai jer didalam bilik air, lucy sedang mandi sambil mengosok gosok buah dadanya yang tegang dan besar.....Aku lihat mata lucy amat kuyu dan dahaga kan sesuatu.Aku terperanjat dan dengan cepat menutup batangku dengan baju aku.....Lucy senyum dan menghulurkan tangan pada ku sambil berkata "i pun mahu macam Lulu......" aku tergamam "i sudah tengok semua sekali apa yang u buat tadi....."Plssssssssssss kata lucy pada aku.....alamak aku baru nak relax....kata hati ku.

Namun aku tak hampakan lucy.... aku menyambut tangan lucy...lucy senyum.......aku membalas senyum....Bila aku merapatkan badan ku kepada lucy terus membasahkan batangku yang kecil tu dengan air dan terus memainkan tangannya yang penuh dengan buih sabun.Sungguh pandai gerakan awal lucy nie kata dalam hati aku...Bila batangku mula diusap oleh tangan lucy bersama buih sabun maka mulalah batangku mula menunjukkan rupa sebenar.....Lucy gembira bila perubahan batangku lantas ia membersihkan buih sabun dan terus mengulum batang ku hingga berdejut dejut bunyi batang ku dihisap...Aku bagai tak jejak kaki kelantai bila lidah lucy memainkan dilubang kecil batang ku.Maka hisapan demi jilatan dilakukan oleh lucy membuatkan batang ku mula mengeras dan keras lagi.....Aku dah tak tertahan lagi...aku kini tidak mahu membuang masa lagi......Aku menarik batangku dari mulut lucy dan membaringkan badan lucy ke tub mandi. Lantas menguakkan kaki lucy luas luas.....

Wow jeritku didalam hati...... rupanya lucy mempunyai bentuk cipap yang lebih cantik jika dibandingkan dengan lulu......Dengan bulu nipis sejemput di atas cipapnya yang tembam membuatkan aku lebih geram lagi...... Lantas aku mula mencuit cuit biji yang panjang sama dengan lulu....Lucy megerang keenakkan campur kegelian.......lantas aku mainkan jariku terus kebiji lucy dan mengentel gentel biji....sedangkan mulut aku terus ke buah dada yang besar. Aku benamkan mukaku ketengah tengah gunung yang besar dan pejal.....Lucy merenggek renggek keenakkan....ahhhhhhhh....uhhhh lidah ku mula memainkan peranan.....badan lucy bertambah gigil bila putingnya dijilat oleh lidahku....ahhhhhh aiksssssssss pls do again plssssssssssss aiksssssss........

Lidahku terus menguasai segala yang ada didada lucy....lucy benar benar keenakan..... aku dapat rasakan yang cipap lucy bertambah basah setelah dijilat dan digental......Aku amat geram dengan keadaan cipap lucy...lantas aku mula menjilat perlahan turun sedikit demi sedikit hinggakan sampai di depan gua yang cantik tapi amat basah sekali........Aku menguakkan kedua kaki lucy...lucy menurut malah dibesarkan laki kakinya bila lidah ku menjilat keliling cipapnya... Ahhhhhhhhhh aikssssssssss fuck me pls...........' Aku mulakan meneroka gua lucy dengan lidah kedalm gua yang comel...Ahhhhhhhh.......lucy mengerang keenakan aku mainkan lidah ku di mutiara yang menegang seolah olah mahu keluar dari tempat sembunyinya.sudah puas menjilat air kini makin banyak keluar dari cipap lucy.

Aku mula menghalakan batangku kecipap lucy.....Kini aku ingin merasa bagaimana enaknya cipap lucy...... Bila semuanya dah reda aku mula benamkan batang ku perlahan lahan tapi keenakan dan kesempitan ku dilarang lucy....auwwww lucy menjerit bila kepala batang ku mula masuk kedalam cipapnya...dia menolak nolak badanku agar berhenti.....Ooooooo rupanya lucy nie masih dara rupanya bentak hatiku....Aku tahu apa yang hendak aku buat.....Aku berhenti buat seketika batang ku masuk tapi aku mula mengulum lidah lucy dan kedua belah tangan ku mula mencari buah dada lucy terus meramas ramas lembut manakala jariku memainkan puting....kini ingatan sakit yang dideritai oleh lucy hilang bila aku lakukan sedemikian rupa dan ini membuatkan aku mengambil kesempatan untuk memasukkan batangku seterusnya.....kini batang ku mula terbenam...hinggakan aku terpaksa lepaskan satu henjutan kerana agar sukar untuk terus masuk.....auw....pls stop........jeritan lucy bila batang ku mengoyakkan selaput nipis dara lucy..... sebelum lucy menolak badan ku aku teruskan henjutan hinggakan batangku habis terbenam..... dan satu tolakkan kuat singgah dibadanku.... hinggakan aku tertolak kebelakang.

Lucy menahan kesakitan dan kepedihan yang amat sangat......aku lihat di cipap lucy ada lelehan darah bercampur air mani keluar di cipapnya......aku senyum lucy senyum sambil menahan kepedihan ...... aku merapatkan badan ku ke lucy dan menarik tangan lucy ke batangku.......lucy faham ......lantas lucy genggam erat batang ku keras...... so long and big..... kata lucy pada ku....aku senyum jer...lantas aku menyuakan batangku kemulut lucy. Lucy membenamkan batang ku kemulut nya dan membuat satu hisapan dan jilatan yang mengghairahkan aku......aku mula meramas buah dada lucy dan menjilat jilat puting lucy...... lucy seolah olah lupa kesakitan yang baru dirasai........dari buah dada tangan ku mula mencapai cipap lucy yang masih basah dan kini jari ku terus mengentel lembut biji yang tersembul keluar.Lucy mula mengerang semula tanda lucy terangsang kembali.....kini lidah ku pula mengambil alih jariku di biji cipap lucy...bertambah banyak air mengalir dari cipap lucy.......aku dah tak tahan lagi......aku masukkan lidahku yang lembut kedalam gua lucy... ternaik naik punggung lucy bila lidah ku masuk kedalam gua.....aku mainkan lidah ku begitu untuk beberapa ketika....lantas lucy menolak aku baring kedalam tub mandi dan lucy memegang batangku yang keras lagi tegang dan menyuakan ke cipapnya.......

Dengan bantuan air yang keluar dari cipap lucy batangku mula tengelam sedikit demi sedikit hinggan habis batangku masukkedalam cipap lucy....Ahhhhhhhhhhhh aku merasa betapa sempit dan enak cipap lucy.....lucy mula menggangkat punggungnya atas ke bawah..........lucy mengerang keenakan bila aku menunjang batang ku keatas agak kuat...Ahhhhh ahhhhh ahhhhhhhh........Aku tak puas aku menonggengkan badan lucy dan memasukkan kembali batangku...ahhhhhhhhhhhh sempit sungguh aku rasakan dan lucy pula mengeleng gelengkan kepala tak tertahan dan tiba tiba lucy mengerang aiksssssssssssssssssssssssss.... ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh kejang seluruh badan lucy dan rebah.......Aku biarkan lucy merasa kenikmatan klimaxsnya seketika.....Bila lucy mula sudah mendapat nafas aku membongkokkan lucy dan memasukkan batangku dan menghayun batangku selaju lajunya.....hayunan semakin laju dan aku sudah hampir ke penghujungnya........hentakkan demi hentakkan batangku kedalam cipap lucy semakin ganas....lucy terus mengelengkan kepala dan mengerang keenakkan kerana tak pernah merasa keenakkan sedemikian rupa....ahhhhhhh....aiksssssss pls do again......fuck me harder.....harder...ahhhhhhhhhhhhhh dan akhirnya tusukan akhir batangku kedalam cipap lucy berakhir dengan pancutan air mani aku dan lucy klimax kali keduanya........ ahhhhhhhhhhhhhhhh aiksssssssss aku rebah bersama sama lucy kedalam tub mandi.........

Bila dah reda aku bangun dan terus mandi membersihkan badan....dan meninggalkan lucy sendirian di tub mandi.... Sesudah mengenakan seluar dalam aku rebah disebelah Lulu yang masih lena.............Aku sedar bila Lulu bangunkan aku.......Aku bangun dan dapati Lulu tidak berpakaian semalam tapi kini berbaju t'shirt nipis tak berbaju dalam....matahari terang menunjukkan hampir pukul 2.30 petang.....Lulu melemparkan t'shirt padaku dan berkata come on wake up time to go.......sambil senyum......aku bangun mandi dan bersiap untuk pakai seluar ku yang siap bergosok....Emmmmmmm kata hati ku.........sedang terkial kial memakai baju tiba tiba aku dipeluk dari belakang....aku menoleh rupanya lucy....i like yours........sambil memegang batangku yang letih.....dan kecil.....Aku dikulum lidah dan ditinggalkan tercengang cengang.Aku membalas senyum lucy yang menjeling manja pada ku....Bila kau sudah siap kini giliran Lulu pula menerpa aku memeluk mengucup bibir aku dan membisik ketelinga aku...okay time to go.....and i like malay fuck...Aku meramas lembut buah dada Lulu yang comel tapi cukup membuat orang geram bila memandang.Sambil menbalas kuluman Lulu.I wait u in lobby.....

Sampai aku kat bawah jacky senyum padaku sambil menghulurkan tangan dan ucapkan thanks kerana bawa dia dan lucy ke hotel.....Aku ok jer sambil jeling ke lucy....... padan muka ko jacky aku dan ratap tubuh lucy dulu...kekekekekekeke ketawa ku dalam hati...sebelum meninggalkan aku di hotel tersebut sempat lulu beri sin 50 dollar dan kad agar call dia.......Dan pesanan dia akan datang lagi ke malaysia lagi...... bye.......... mereka hilang dari pandangan kesibukan bandaraya johor bahru.

amoi dara part 2, Tetekdara, KOLEKSI TUDUNG BOGEL BARU, A ipar melayu sex, ceritalucah amoi, cerita lucah xxx pondok usang, www gambarcipap com, pncut dlm terus, melayubolehsexy, Lucah buah dada, koleksi cerita lucah amoi dara part 2, Kesiukan beamput, jilatan gadis mlay, jilatan berahi gambar, cipapnya amoi hotel cuba menolak, awek tudung telanjang pics, cerita2 beamput awek cun smpai pancut dlm 5 kali, cerita2 beamput awek cun di hotel smpai pncut dlm 5 kali, cerita lucah jilat burit xxx, cerita lucah dengan amoi dara

Cinta Lesbian

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Cerita aku kali ini berlaku sekitar tahun 1993. Waktu itu aku masih seorang pelajar di salah sebuah sekolah menengah perempuan di ibu kota. Aku bernasib baik kerana tergolong di dalam pelajar terpilih untuk mendiami hostel sekolah berkenaan.

Waktu tu, aku langsung tidak faham istilah onani atau pun lesbian. Yang aku tahu, setiap malam sebelum aku tidur pasti aku membelai seketul daging di celah kangkangku sehingga aku terasa kejang kenikmatan. Perkara tersebut menjadi perkara yang wajib aku lakukan sebelum aku tidur. Aku tak pasti sama ada dorm mates aku tahu aku melakukan perkara tersebut kerana aku tidur di katil bahagian atas. (Standard katil asrama, double decker). Ahli dorm aku 8 orang semuanya.
Biasanya sebelum aku tidur, pasti aku menyusun bantal-bantalku di birai katil menyandari palang katil yang menghalang aku dari terjatuh ke lantai ketika tidur.
Pada ketika itu juga, kami walaupun akan menghadapi peperiksaan PMR, memang taksub dengan novel-novel romantik keluaran Mills & Boons etc. Yang antara isinya mempunyai adegan-adegan yang agak panas bagi kami remaja yang berusia 15 tahun. Seorang dorm mateku, Rose, habitnya ketika membaca mesti dalam posisi meniarap dengan satu bantal dikepitkan dicelah kangkangnya. Kadang-kadang dia akan menggoyang tubuhnya. Kadang-kadang dia seperti menekan-nekan tubuh bahagian bawahnya pada bantal tersebut.
Apa yang aku ingin ceritakan bukanlah pengalamanku bersama Rose tetapi pengalaman sex tanpa sedar seawal 15 tahun yang kesannya sehingga hari ini sangat kukuh akibatnya dalam kehidupanku.
Aku mempunyai seorang kawan lain, yang berlainan dorm denganku tetapi merupakan pasanganku ketika sessi prep (waktu melakukan homework di waktu petang & waktu study di malam hari). Namanya, Isha. Tubuhnya genit. Tingginya setakat 156 cm, berpinggang ramping, berpunggung agak tonggek dan yang pentingnya teteknya waktu itu sudah mengenakan cup B.
Sudah menjadi kelaziman di hostel mempunyai adik angkat/kakak angkat dan yang terjadi di kalangan kami yang seusia, kami mengangkat kawan-kawan sendiri menjadikan mereka seorang yang istimewa kepada diri kami. Antara lain, kami mengambil berat terhadap diri masing-masing. Aku dan Isha tidak ketinggalan.
Satu hari, selepas pertandingan netball antara dorm, Isha mengalami kejang urat di bahagian belakang tubuhnya. Aku volunteer padanya untuk mengurut tubuhnya. Kerana minyak urut yang sering aku pakai sudah habis, aku mengajaknya ke bilik rekreasi dorm di mana alatan first aid kit disimpan.
Gambar Bogel Cinta Lesbian   Melayu Boleh.Com

Aku menyuruh Isha duduk membelakangi aku, baju-T yang dipakainya aku singkap ke atas. Dan aku meminta izin untuk membuka cangkuk tali branya. Dengan keadaan bahagian belakangnya yang terdedah. Aku menyapukan minyak urut (bukan jenis yang panas) ke kulit tubuhnya. Aku mulai dengan urutan ringan di bahagian pinggang kemudian naik menghampiri bahunya. Di bahagian bahunya memang tegang jadi aku mengurut lebih lama di situ. Aku dapati juga bahawa urat di bahagian dalam lengannya (hampir ketiak) juga sedikit tegang. Jadi aku pun mengurut juga bahagian tersebut.

Dalam mengurut tu, hujung jemari aku kadang-kadang tersentuh pangkal tetek Isha. Tapi waktu itu, aku tak fikir yang bukan-bukan. Maklumlah belum ada pengalaman, VCD lucah pun tak pernah tengok. Lama kelamaan, timbul satu perasaan aneh, macam terkena electric shot pula bila jari aku terkena pangkal teteknya. Aku terlupa nak mengurut Isha tapi aku mula concentrate pada bahagian pangkal teteknya.
Dari pangkal tetek, jari aku mencari puting teteknya. Aku waktu itu terasa kepanasan dan sedikit gelisah. Dan aku tahu waktu tu, aku teringin sangat nak sentuh daging seketul kat celah kangkang aku (kemudiannya baru aku tahu, namanya kele*tit). Mula-mula aku sentuh puting Isha, saiznya agak kecil. Makin lama makin mengembang dan bila sampai satu tahap, putingnya mengeras dan sekeliling putingnya aku dapat rasakan bintil-bintil kecil timbul (tadi tak ada). Isha sudah mula mendesah tapi perlahan.
Perasaan ingin tahu menyebabkan aku nak tengok sendiri keadaan teteknya. Aku bisikkan pada Isha yang aku nak tengok teteknya. Isha mengangguk. Tapi hasrat aku tu terbantut sebab beberapa murid junior aku masuk ke dalam bilik tersebut untuk bermain games. Aku katakan pada Isha yang sessi mengurut untuk petang itu selesai. Dan kalau dia sakit lagi aku akan urut dia lagi di kemudian masa.
Dipendekkan cerita, selepas kejadian itu, aku sering terbayang dapat 'bermain' lagi dengan tetek Isha tapi peluang tak ada. Bila aku duduk di sebelah Isha dalam prep, perasaan aku jadi tak menentu. Satu malam aku beranikan diri meraba tetek Isha dari luar. Itu pun, Isha berpura tidur dengan menyembamkan mukanya ke atas silangan tangannya di atas meja belajar. Perkara tersebut berulang setiap kali tiba waktu prep tapi tanpa dapat aku sentuh direct ke kulit Isha.
Hujung bulan tiba, dan semua pelajar hostel pulang ke rumah/kampung masing-masing. Masa aku balik ke rumah, aku dapati ada beberapa pita video (masa tu belum ada VCD) yang belum aku tontoni. Tapi pita-pita video tersebut berada di rak yang paling tinggi. Tanpa buang masa, aku menonton video tersebut kerana waktu itu tiada siapa di rumah. Pada mulanya video tersebut memaparkan adegan perang. Cerita perang lama. Kalau tak salah aku, Dirty Dozen. Memang ayah aku suka simpan koleksi movie perang dan aku pun suka tengok juga. Tapi tak sampai 5 minit, siaran berbelang-belang dan tak lama kemudian, di skrin TV aku muncul seorang lelaki dan seorang perempuan yang sedang mengongkek.
Macam nak terjojol biji mata aku waktu tu. Dan pada masa yang sama, rasa panas dan gelisah yang aku rasa setiap kali aku berada di sebelah Isha datang lagi. Kali ini, memandangkan tak ada sesiapa pun di rumah, aku singkap kain kurung sekolah yang masih aku pakai, dan aku seluk tangan aku ke dalam panty. Aku terus menggosok-gosok dan menekan-nekan daging kecil di celah kangkang aku tu.
Adegan kat TV masa tu, tengah tunjukkan adegan si lelaki mengulum puting tetek si perempuan sambil jarinya dimain-mainkan di celah kangkang perempuan tu. Aku macam sponge yang tengah serap air. Setiap apa yang lelaki tu buat pada perempuan tu aku hafal dan aku lakukan pada diri aku sendiri. Perbuatan si lelaki tu tak terhenti sampai situ saja tapi sehinggalah dia mula menjilat cipap perempuan tu. Jadi dengan pengalaman tersebut aku teringatkan Isha. Dan waktu itu jugalah kali pertama aku mengerang kuat tatkala badan aku mengejang kenikmatan.
Melihatkan jam yang hampir pukul 5 petang, aku cepat-cepat simpan kembali pita video tersebut ke tempat asal, takut juga kalau ahli keluarga aku yang lain tahu. Malam tu, aku telefon Isha, minta dia datang ke rumahku. Tanpa syak, Isha setuju untuk datang ke rumah aku. Lagipun, kalau aku tak suruh pun, dia sendiri yang nak datang sebab belakang tubuhnya sakit-sakit lagi. Aku tersenyum sendiri menanti hari esok.
Esoknya, seperti yang dijanjikan Isha datang ke rumahku seawal jam 8.30 pagi. Bapanya yang menghantar Isha ke rumahku sebelum dia ke pejabat.
Tanpa melengahkan masa, aku ajak Isha ke bilik tidurku. Masa tu, mak aku masih di rumah tengah bersiap-siap untuk ke pejabat. Bapa aku dah lama pegi ke pejabat. Isha terus suruh aku urut badan dia. Aku tanpa melengahkan masa terus suruh dia buka baju dia. Tapi mula-mula Isha malu tapi aku kata senang nak urut. Lagipun pintu bilik aku dah kunci dan tak ada siapa pun yang nak ganggu. Isha turuti saja kehendak aku.
Kancing branya aku buka dan aku tolak tali branya sehingga ke lengan. Dari belakang aku jenguk, aku dah nampak 2 gunung dia. Aku sapukan minyak urut ke badannya dan aku mulai mengurut belakang badan Isha. Masa aku urut bahagian bahunya, Isha menoleh pada aku.
"Kau urut aku macam hari tu boleh?" aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya."Aku nak urut cara baru tapi kau kena baring.."
Tanpa berlengah, Isha setelah mendengar permintaan aku terus dia berbaring di atas tilam aku. Cepat-cepat aku ke bilik mandi dan membasuh tangan aku yang masih ada sisa-sisa minyak urut. Sebelum tu aku jenguk dulu mak aku dibiliknya dan keretanya di porch. Dah confirm mak aku pegi pejabat aku naik semula ke bilik aku. Bila aku balik ke bilik, aku tengok Isha dah sedia baring tanpa bra. Pemandangan tersebut, sampai hari ni pun aku tak boleh lupa. Itulah pertama kali aku tengok tetek perempuan in flesh & blood. Aku duduk disisinya dan aku mula meraba-raba bahagian bawah teteknya. Aku memang nervous masa tu. Takut pun ada, sedap pun ada.
Sambil aku ramas-ramas kedua tetek Isha, aku pandang wajahnya. Mukanya sudah kemerahan. Matanya kuyu memandang aku. Aku beranikan diri menyentuh kedua putingnya. Macam dulu juga mula-mula puting Isha biasa saja tapi lama-lama putingnya mengeras sambil diiring desahan perlahan dari mulut Isha.
Bila dah dengar desahan Isha, aku rasa tiba masanya aku praktikkan apa yang aku tengok kat TV semalam. Perlahan-lahan aku baring kat sebelah Isha. Sebelah puting Isha aku jilat dan yang sebelah lagi aku gentel. Entah dari mana aku tahu, aku kadang-kadang menyedut puting Isha. Bila aku sedut, Isha makin kuat mendesah. Jari aku yang masih menggentel sebelah lagi puting Isha, aku gerakkan menuju celah kangkang Isha.
(Isha waktu itu mengenakan skirt kain cotton separa lutut). Dari atas skirt tersebut, aku susurkan jari aku di celah kangkangnya. Rasa lembab kain tersebut bila aku sentuh jari telunjuk aku kat situ. Bila Isha tidak memprotes, aku beranikan diri selah skirt Isha. Kali ini aku gosok-gosok jari aku kat atas panty biru Isha. Ternganga mulut Isha bila aku buat macam tu.
Makin basah panty Isha makin terkangkang kakinya. Aku bangun lalu terus melutut di celah kangkang Isha. Tanpa menunggu persetujuan Isha, aku tarik pantynya. Aku pandang celah kangkang Isha sekejap. Bulu-bulu cip*p Isha tak sama macam perempuan dalam video semalam. Perempuan tersebut licin saja cipapnya tapi Isha ada bulu-bulu yang tak berapa lebat. Aku geram melihatkan keadaan itu. Tak boleh nak bayangkan betapa syok dan stimnya aku masa tu.
Aku tak buang masa. Terus aku julurkan lidah aku kat cipap Isha. Sama macam yang aku tengok kat video. Isha seperti cacing kepanasan. Menggelepar bila aku buat macam tu. Makin lama makin kuat Isha menggelepar. Dan sampai satu ketika, kaki Isha menyepit kuat kepala aku dan mengerang kuat. Air yang agak masin (tapi entah kenapa aku jilat dan telan sampai habis) tu meleleh keluar. Masa tu aku tak tahu dari mana air tu keluar.
"Apa yang kau buat kat aku?" tanya Isha bila aku baring dan tersenyum di sebelahnya.
Aku hanya menggeleng kepala. Aku baring di sebelah Isha dan tanpa segan silu aku melondehkan seluar pendek yang aku pakai. Tanpa mempedulikan Isha, aku mula menggosok celah kangkang aku sendiri. Aku dapati cipap aku dah basah. Dan nikmatnya waktu itu seribu kali ganda daripada nikmatnya ketika aku menggosok celah kangkangku di hostel.
Aku hanya memandang bila Isha mula menyingkap baju aku lalu terus dia benamkan mulutnya ke puting aku. Fuh! Nikmatnya aku rasakan macam ada arus elektrik dalam badan aku, dari hujung kaki sampai ke hujung rambut. Isha menolak jari aku yang tengah sedap menggosok cipap aku, lalu digantikan dengan jari-jarinya sendiri. Kali ni nikmatnya pun berkali-kali ganda daripada yang biasa aku lakukan sendiri.
Isha menjilat, mengulum puting tetek aku sambil jarinya bergerak-gerak di celah kangkang aku. Seperti Isha, aku sendiri mula mendesah. Sekejap saja, dalam aku hanyut di lambung ombak kenikmatan, Isha sudah mula menjilat cipap aku. Hanya seorang perempuan yang pernah dijilati di situ sahaja yang dapat menggambarkan perasaannya.
Tak sampai seminit pun, badan aku dah kejang, nafas aku semput, dan aku terketar-ketar menahan suatu rangsangan yang telah merangsang seluruh sendi aku. Seperti Isha juga, kaki aku menyepit kepala Isha. Walaupun aku sedaya upaya menahan kedua kakiku daripada menyepit kepala Isha.
Bila nikmat aku reda. Isha baring di sebelah aku sambil memeluk tubuh aku. Isha hanya tersenyum padaku. Aku juga begitu. Nikmat itu hanya kami berdua yang tahu. Dalam keadaan bogel tu, aku terus ajak Isha ke ruang tamu. Aku nak tunjukkan pada dia apa yang dia nak tahu.
Isha duduk di sofa sambil aku memasang video yang aku tengok semalam. Isha hanya diam saja bila aku duduk di sebelahnya sambil memeluknya dari sisi. Sebelah tangan aku berleluasa menggentel putingnya. Bila tiba adegan yang aku inginkan, mata Isha macam nak terkeluar sama macam aku semalam tapi makin lama dadanya makin berombak, putingnya makin tegang dalam gentelan jari aku.
Tanpa melepaskan pandangan dari kaca TV, Isha menolak jari aku turun ke cipapnya. Tapi aku ada agenda lain-aku nak jilat lagi cipap dia ni. Jadi aku biarkan dia melayan video lucah tu sambil aku jilat cipap dia. Kadang-kadang aku sedut biji dia. Kadang-kadang aku gigit perlahan. Kadang-kadang aku jilat dari bawah kangkang dia sampai ke bonjol daging favourite aku tu. Bila 2-3 kali aku buat macam tu, aku rasa seolah-olah macam ada bukaan kat bahagian bawah. Lubang bontot memang aku dah tau macam mana rupanya. Tapi bukaan yang ni lain dan posisinya di antara lubang bontot dan daging comel tu.
Aku dalam sessi experiment tu, yang aku yakin aku boleh dapat A dalam kelas sains Bab 1.. Hahahaha (budak PMR mesti tahu tapi tahun 1993 punya batch la, kalau tak salah aku Bab 1, anatomi manusia), aku jilat-jilat kat bukaan tu. Bila aku jilat dalam sikit, aku rasa macam bukaan tu mengepit-ngepit lidah aku. Isha time tu, mengerang sama macam dalam video yang dia tengah tekun tengok.
Aku jolok-jolok lagi lidah aku kat dalam bukaan tu sambil ibu jari aku gosok-gosok kat bijik Isha. Aku tengok Isha pun tak duduk diam. Kedua-dua puting dia, digentelnya sendiri tanpa disuruh. Dah penat aku terjelir-jelir rodok lubang cipap Isha, aku guna jari telunjuk aku. Mula-mula masuk sikit. Bila masuk sikit Isha macam orang kepedasan "sst.. Sst.. Sst.." macam tu bunyinya.
Aku macam nak jugak rasa apa yang si Isha rasa so aku sendiri dalam keadaan bercangkung tu gunakan sebelah jari aku mencari-cari bukaan yang sama. Bila dah jumpa aku circlekan jari aku dalam lubang tu. Fuh! Sedap!! Naik lupa yang aku tengah kerjakan lubang Isha ni. Tapi Isha memang bijak, bila aku lalai, dia sendiri putarkan bontot dia, kadang-kadang dia melompat-melompat agar lubang dia masih dapat sensasi jari aku.
Aku jolok masuk jari aku sikit lagi. Sama macam yang aku buat kat cipap aku sendiri. Bila dah masuk sikit, aku tolak lagi, tapi tak habis jari aku, aku rasa macam dah tak leh masuk. Aku pandang sekilas kat TV, masa tu laki tu tengah hayun batang dia kat dalam cipap pompuan tu. Aku pun dengan jari aku sebagai ganti, aku jolok keluar masuk. Isha bila aku buat macam tu, macam orang gila. Dia tolak kepala aku kat cipap dia.
"Ahh.. Ahh. Ahh.. Sedap.. Oh.. Oh.." itu jer yang Isha boleh cakap. Aku tak tinggal peluang. Dengan jari aku yang aku kerjakan kat dalam cipap Isha, lidah aku bermain-main kat biji dia."Laju lagi.. Erghh. Erghh.. Ahh.. Laju.. Ah.. Ah.." Sekali lagi Isha memberi arahan.
Aku patuh. Lidah aku laju menari-nari atas biji dia. Jari aku pun laju aku kocokkan dalam cipap Isha. Biji aku sendiri pun kembang kuncup aku rasa. Stim gila aku dibuatnya. Dalam pada aku kocok jari aku tu, aku rasa cipap Isha ni sekejap-sekejap genggam jari aku. (Kemut la tu)
Aku lajukan kocokan aku semampu aku. Dengan 1 jari kat dalam cipap Isha, lidah aku jilat biji Isha, 1 jari lagi kat dalam cipap aku sendiri. Aku pun tengah kenikmatan. Desahan aku tersangkut kat kerongkong, tak sebebas Isha in expressing her race towards climax.
Sekejap je lepas tu, cipap Isha genggam kemas jari aku. Biji dia keras betul sambil dia menjerit-jerit kepuasan. Secepat kilat aku duduk kat sebelah Isha dan tarik Isha supaya puaskan aku pula. Isha faham apa yang aku nak. Dia terus jilat biji aku dan kerjakan cipap aku selaju-lajunya. Sedap rasanya memang tiada tandingan tapi aku rasa pedih-pedih ngilu sket bila dia jolok jari dia dalam-dalam. Sememangnya aku stim gila time tu, dan tak lama lepas tu, aku sendiri yang rasa cipap aku mengemut-ngemut jari Isha. Lepas tu, aku rasa kejang macam nak pitam dalam kesedapan yang pertama kali aku rasakan tu.
Isha tersandar lesu kat paha aku. Muka dia dalam 2-3 inci dari cipap aku. Aku mengusap manja kepala dia. Tapi dalam nak bermanja-manja tu, tiba-tiba aku dengar kereta masuk kat rumah aku. Kelam kabut aku cabut video dalam player kemudian letakkan balik kat tempat asal. Aku dan Isha kelam kabut lari masuk dalam bilik aku.
Bila dah selamat dalam bilik aku. Aku dengar ayah aku mengomel-ngomel kat ruang tamu. Aku dan Isha cepat-cepat pakai baju kemudian turun ke ruang tamu. Masa tu ayah aku tengah lap sofa kulit tempat yang aku dengan Isha 'duduk' tadi. Bila ayah aku bersemuka dengan aku, pandangan dia lain macam betul. Dari muka aku, ayah aku pandang pula Isha. Tapi dia tak kata apa-apa. Sekejap mata dia pandang rak tempat video yang aku pasang tadi. Alamak! Aku letak terbalik. Ayah aku ni very particular. Semua barang dia disusun rapi. Mesti dia tahu apa yang aku buat tadi.
Tapi dia tetap tak kata apa kemudian dia naik atas masuk dalam bilik dia. Aku dan Isha ketawa perlahan mengingatkan apa yang telah berlaku sebentar tadi. Sempat Isha berbisik pada aku..
"Sedapnya.. Lain kali kita sambung lagi ya.." Kebetulan ayahnya sampai dan dia pun terus pulang ke rumahnya.
Aku rasa ayah aku tahu apa yang aku buat dengan Isha hari tu sebab keesokannya video yang aku tengok tu dah tak ada kat rak TV tu. Aku dan Isha, bila ada peluang memang kami akan romen lagi. Kadang-kadang sampai ponteng sekolah bila dah tak tahan sangat. Kadang-kadang time mandi pun sempat juga menjilat-jilat. Nasib baik tak siapa pun yang menghidu perbuatan kami tu.
Tapi kami terpisah bila Isha dapat tawaran ke MRSM dan aku pula walaupun keputusan PMR aku seelok Isha tak dapat tawaran ke mana-mana. Jadi aku kekal kat sekolah tu sampailah SPM. Namun bila cuti sekolah, sempat juga kami 'bersama'. Kalau tak kat rumah aku, kat rumah Isha.
So, macam tu lah pengalaman pertama aku yang bermula waktu sekolah. Isha, i wish u're still here with me..

Layan Suami Kakak

$
0
0

Video Lucah : Layan Suami Kakak - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Layan Suami Kakak   Melayu Boleh.Com

isteri melayu, kakak sangap, video sex kak, akak lucah video, video lucah>>adik sangap, video romen dengan adik, bokep sangap, suami isteri xxx, layan suami kakak, video sex mlayu sangap, See vidoe full melayu main pakse, layan nafsu kakak, kakak sangap batang, gadis berbaju kurung fuck, gadis baju kurung bj, datin sex mlayu, cerita sex main bontot isteri orang, xxx video lucuh mlyu asli, bokep lucah sangap, bokep awek malay ngan adek

Amoi Hisap Deepthroat

$
0
0

Video Lucah : Amoi Hisap Deepthroat - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Amoi Hisap Deepthroat   Melayu Boleh.Com

Bawa Tunang Balik Bilik

$
0
0

Video Lucah : Bawa Tunang Balik Bilik - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Bawa Tunang Balik Bilik   Melayu Boleh.Com

Bahana Seks Part 3

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Setelah berjaya merasai pantat cikgu Salmah aku memberitahu kepada Kak Esah keesokkan harinya tapi belum apa-apa lagi dia dah mintak upah jadi mahu tak mahu aku kena main burit Kak Esah sekurang-kurangnya satu round. Lepas senggama, Kak Esah merancang untuk aku merasai pantat pengantin baru bini ustaz Rusli yang tinggal bersebelahan krs aku. Aku risau juga maklumlah ustaz Rusli ni pernah tinggal serumah denganku jadi takan aku gamak nak mainkan bini dia yang baru sahaja dinikahi belum sampai tiga bulanpun. Namun kak Esah cakap inilah masanya nak dapat yang masih ketat belum gujis katanya. Aku jawab ikut suka dialah janji dapat dan tak pecah mulut kat orang lain.

Gayah begitulah nama isteri ustaz Rusli, cantik orangnya tamat sekolah agama dan arab tapi tak mahu melanjutkan pelajaran lagi nak jadi isteri sepenuh masa katanya, mereka baru berkahwin hampir tiga bulan yang lalu dan Gayah mula menetap di krs berkenaan apabila ustaz Rusli berjaya mendapatkan sebuah krs yang baru sahaja dikosongkan, sebelumnya ia tinggal bersama denganku serta seorang lagi rakan bujang. Cik Gayah ni baik juga dengan kita orang tapi masih malu-malu yang pasti aku selalu ketemu dengannya di rumah Kak Esah sembang-sembang dan belajar petua agaknya, selalu tu bila aku sampai diapun akan terburu-buru meminta diri untuk pulang ke krsnya. Satu hari seperti biasa aku ke krs Kak Esah untuk makan tengahari tapi tak nampak pulak dia kat dapur jadi akupun terus naik ke rumah melihat kut-kut dia tidur atau tengah menjahit. Aku menjenguk ke bilik tidur tapi tak ada juga jadi aku terus ke bilik anaknya….wau berderau darahku bila aku jenguk sahaja ke bilik anaknya aku lihat dia tengah menunjukkan sesuatu kepada Gayah yang sedang menonggeng dengan lubang dubur dan cipapnya terdedah, bila ternampak aku Kak Esah memberi isyarat supaya jangan bersuara tapi membiarkan aku menghampiri mereka tanpa disedari oleh Gayah. Rupa-rupanya Kak Esah sedang mengajarkan Gayah cara-cara melakukan kemut yang lebih berkesan semasa senggama dalam keadaan doggie atau menonggeng.

Aku kini betul-betul berada di belakang Gayah sambil mengusap-ngusap batang koteku yang telah mula mengeras dalam seluar tapi Kak Esah memberi isyarat jangan buat apa-apa cuma pandang sahaja. Aku lihat pantat si Gayah tidaklah begitu besar dan tembam malah pantatnya mirip anak dara 14 atau 15 tahun dengan bulu cipap yang halus dan sedikit, bahagian dalam cipapnya begitu merah dan seluruh kawasan cipapnya begitu bersih serta licin, aku dah tak tahan lagi terus aku buka seluar dan seluar dalam, walaupun ditegah oleh Kak Esah namun aku terus memegang batang koteku dan meletakkannya di lubang pantat Gayah yang telah berair licin. Aku menggesel-gesel sambil menolak masuk kepala koteku ke lubang cipapnya yang masih ketat, aku hanya berjaya memasukkan kepala takuk sahaja, bila Gayah menyedari pantatnya dimainkan oleh benda lain bukan lagi jari Kak Esah. Dia terkejut melihat aku berada di belakangnya dan hampir menjerit, mujur Kak Esah cepat menekup mulutnya dan berbisik sesuatu kepadanya, aku lihat dia hanya menganggukkan kepala. Sebelum apa-apa dan kempunan aku terus sahaja meradak lubang pantat Gayah sampai santak ke pangkal rahim, Gayah terdongak menahan hentakanku yang tidak disangka-sangkakan itu, dia meronta untuk melarikan diri tapi dipegang kuat oleh Kak Esah. Kak Esah menyuruh aku mencabut keluar batang koteku yang terbenam dalam cipap Gayah sambil meminta aku beredar ke dapur. Aku menarik keluar batang pelirku yang melekat dalam cipap si Gayah dengan berat hati, memakai semula seluar dan menanti mereka di dapur.

Sebentar kemudian Kak Esah serta Gayah sampai dan duduk di kerusi meja makan, jelas kelihatan Gayah menangis dari kesan matanya yang merah. Kak Esah memujuknya sambil meminta aku memohon maaf daripadanya. Kak Esah cukup pandai bermain kata untuk menyelamatkan keadaan dengan ayatnya maklumlah aku ni orang bujang yang belum pernah merasai pantat jadi bila ternampak sahaja cipap perempuan muda yang terdedah tentulah nafsunya melonjak tinggi tanpa dapat ditahan lagi, Kak Esah juga merayu kepadanya supaya perkara itu disenyapkan sahaja tanpa diketahui oleh orang lain kecuali kami sahaja dia juga memberi amaran kepada ku agar jangan bercerita kepada sesiapa juga. Setelah itu barulah aku lihat si Gayah menarik nafas lega dan mula tersenyum bila mendengar lawak yang dibuat oleh Kak Esah. Tak lama kami terdengar cikgu Alim balik di pintu depan dan Gayah meminta diri untuk pulang, Aku juga menurutinya beredar balik ke krs aku dan kami jalan bersaing mengikut jalan belakang, aku sempat berkata bahawa aku mohon banyak-banyak maaf atas keterlanjuran tadi tapi memang cipapnya sedap masih ketat kataku, dia tersipu-sipu membetulkan kainnya sambil berkata lain kali kita buat kat hang pulak….katanya sambil terus berjalan ke krsnya.

Petang tu ustaz Rusli memanggilku datang ke rumahnya, aku panik juga jangan-jangan si Gayah telah menceritakan kepadanya perihal aku menutuh burit isterinya tadi tapi rupa-rupanya mengajak aku untuk minum teh petang sambil menikmati goreng pisang awak legok yang menjadi kegemarannya sejak dulu. Gayah datang membawa dulang berisi air dan pisang goreng, aku buat-buat tak melihatnya padahal dadaku berdebar cukup kuat di saat dia meletakkan dulang di atas meja. Minumlah katanya menyapaku sambil tersenyum manis. Ustaz Rusli memberitahu yang dia akan berkursus sebagai pemeriksa kertas peperiksaan di KL selama dua minggu jadi dia meminta aku melihat-lihat rumahnya dan memberi pertolongan apa jua yang diperlukan oleh Gayah semasa ketiadaannya. Dia juga meminta aku menguruskan pertukaran sekolah adik perempuannya ke sekolah aku, percakapan mulut dengan HM telah dilakukan cuma dokumennya sahaja yang belum dihantar. Aku jawab baiklah insyaallah semuanya akan cuba aku bereskan semasa ketiadaannya nanti. Tak lama ustaz Rusli menyalin pakaian buruk lalu mengambil jala untuk menjala ikan di bendang yang mula mengering airnya, dia mengajak aku ikut sama tapi aku jawab dia pergi dulu nanti aku menyusul kemudian. Dia juga menyuruh aku menghabiskan minuman dan pisang goreng sebab orang bujang susah nak masak katanya sambil menaiki basikal menghala ke bendang yang terletak di sebelah belakang krs kami. Aku membawa dulang ke dapur sambil berbisik kepada Gayah kita boleh sambung apa yang terhenti tadi bila Rusli pergi KL nanti. Gayah mencubit punggungku sambil menjawab saya ni isteri orang jangan salah cucuk nanti terobek payah nak ganti, aku peluk pinggangnya sambil mencium bibirnya…saya janji buat pelan-pelan tak robek punya kataku sambil berlalu.

Ustaz Rusli sudah berada di KL berkursus dan aku telahpun menguruskan pertukaran adik perempuannya dan tak lama lagi adiknya akan berada di sekolah sebaik sahaja ustaz Rusli tamat berkursus. Kebetulan pada masa itu ada Funfair yang jaraknya tidak berapa jauh dari kawasan krs kami jadi saban malam kebanyakan penghuni krs akan mengunjungi funfair berkenaan, aku juga sesekali turut ke sana maklumlah tidak banyak hiburan di kawasan pendalaman ini. Satu malam Gayah meminta aku datang ke rumahnya dan aku datang betul-betul selepas Maghrib, aku lihat makanan telah terhidang dengan lima macam lauk yang enak-enak rasanya. Aku bertanya selalu ke Gayah masak banyak lauk macam ni, dia jawab sekurang-kurangnya seminggu sekali sebab ustaz Rusli tak suka makan banyak lauk hari-hari. Memandangkan rezeki dah terhidang akupun makanlah berdua dengan Gayah rasa macam pengantin baru pulak. Lepas makan Gayah membawa kopi serta biskut tawar yang menjadi kegemaranku selepas makan mesti pekena kopi O dengan biskut tawar. Sambil berbual-bual tu baru aku perasan Gayah berpakaian kemas dan cukup menarik malam itu, belum pernah dia berkebaya ketat semenjak pindah ke sini. Bahagian dadanya terbuka luas hingga menampakkan pangkal teteknya yang gebu. Rambutnya yang panjang dibiar jatuh terlerai melepasi bahu dan punggungnya tampak jelas bentuknya dalam kain yang ketat. Aku bertanya ustaz tak marah ke dia pakai seksi macam tu, dia jawab pakai dalam rumah sahaja tak apa sambil berdiri untuk menambahkan kopi dalam cawanku. Harum betul bau Gayah malam itu aku dah tak tahan lagi lalu membiarkan sahaja koteku membengkak di dalam seluar, kebetulan aku tak berseluar dalam jadi jelas nampak koteku melintang, Gayah menyedarinya lalu menegur benda apa yang melintang dalam seluar tu, aku jawab budak kecik nakal ni nak keluar tapi aku kata tak boleh, Gayah jawab kalau dia dah nak keluar juga biarlah agar dapat angin sikit lemas agaknya dia kat dalam.

Gayah berdiri semula lalu aku dengan pantas memeluk badanya serta mencium pipinya beralih terus ke bibirnya aku mengucup bibir mungil tu sepuas-puasnya sambil tanganku mula merayap ke dadanya. Aku membuka butang kebaya Gayah satu persatu sambil Gayah membantu membuangkan bajunya serta menanggalkan colinya. Bahagian torso Gayah dah terdedah dengan teteknya mengeras serta putingnya menegak, aku terus menghisap puting teteknya kiri dan kanan berulang-ulang, Gayah mendengus-dengus menahan rasa berahi yang kian memuncak, abangg…kita ke bilik, Yah nak abang buat kat atas katil…Yah dah tak tahan nak rasa kote abang katanya merayu. Aku mencempungnya membawa masuk bilik dan membaringkannya di atas katil yang masih baru tu. Jari-jariku terus membuka kancing kainnya sambil menarik zip lalu melondehkannya ke bawah, Gayah turut membantu menanggalkan kainnya. Dia tak berseluar dalam jadi terdedahlah alor tiga segi yang bersih ditumbuhi bulu-bulu halus dan jarang, biji kelentitnya tersembul di bahagian atas lalu ke serang bertalu-talu, aku gentel dan ku sedut puas-puas, Gayah mengerang menahan serangan ke atas biji kelentitnya, alor cipapnya dah berair melimpah-limpah hingga membasahi bawah punggungnya. Tangan Gayah meramas-ramas batang pelirku yang dah mengeras tegang serta cukup besarnya. Gayah merintih-rintih kecil bila mulutnya ku sumbat dengan koteku tapi dia hanya dapat mengulum sekerat sahaja sebab mulutnya tak cukup besar untuk menelan semuanya. Kami melakukan 69 supaya dia benar-benar puas sebelum aku menojah masuk koteku ke dalam cipapnya, aku menarik keluar kote dari mulutnya lalu membawa turun ke kawasan pantatnya yang dah cukup basah dengan bulu pantatnya dah kusut masai, tetiba sahaja Gayah memegang koteku sambil menahan agar aku tak memasukkannya ke dalam cipapnya. Aku memerhati mukanya meminta kepastian, terus aku cium semula bibir manisnya dan berbisik Gayah kena beri juga abang masuk kalau tak boleh meletup kepala abang lalu aku meletakkan kepala koteku betul-betul pada alor cipapnya yang merekah, Gayah memejamkan mata bila merasa aku menekan masuk kepala kote ke dalam alor cipapnya.

Aku terus menekan masuk sehingga separuh dah terbenam lalu menarik keluar semula untuk tolakan masuk sekali lagi tapi kali ini aku terus menojah dengan keras sehingga terasa cipapnya membelah ruang bagi laluan batang koteku, aku terus meradak pantat Gayah hingga ke dasarnya. Gayah menahan cukup katanya dah tak boleh masuk lagi dah penuh dan senak buritnya. Memang pantat Gayah agak tohor jadi tak dapat nak masuk sampai habis batang koteku, aku terus menojah keluar masuk dengan laju ke alor yang dah becak berair tu, aku tak kisah lagi habis ke tak habis yang penting aku henjut sedalam yang mampu berulang-ulang kali. Aku memainkan cipap Gayah dalam berbagai gaya yang aku ketahui dan pelajari, aku tak pasti dah berapa kali dia klimaks hinggalah dia berkata cukup dah tak larat lagi nak main, aku pacu betul-betul lubang pantatnya hingga bergegar katil lalu ku benamkan sehabis dalam dan cerrr...cerrr...cerrr air maniku memancut ke dalam cipapnya, banyak juga air maniku yang terpancut dalam pantat si Gayah dan aku membiarkan koteku terbenam sambil menikmati kemutan cipap Gayah yang beralun-alun datangnya. Setelah ku rasakan tiada lagi gegaran badannya barulah ku cabut keluar koteku sambil mencium dahinya tanda ucapan terima kasih, dia hanya tersenyum sambil membalas ciuman di pipiku. Gayah berbisik mengatakan yang dia benar-benar puas main denganku kalau tidak dia isteri orang pasti dia ikut aku, malam tu aku mengerjakannya tiga kali lagi termasuk sekali di lubang duburnya dan aku hanya berhenti bila terdengar orang dah baca tahrim menandakan Subuh menjelang tiba, aku meninggalkan Gayah terkapar kepuasan yang tak terhingga untuk pulang ke krs aku bimbang dilihat orang nanti. Sepanjang tempoh ustaz Rusli berkursus acap kali juga aku memainkan cipap Gayah baik malam mahupun siang kalau berkesempatan, tetapi selepas ustaz Rusli balik aku tak berani nak curi-curi sebab masa tu si Gayah pun dah mula muntah-muntah, aku cuma dapat berharap yang dia sihat sentiasa.

gambar melayu bogel 2016, blog lucah istri puas dpt btng besar, balun jubur, main jubur isteri, main jubur bini, main jubur bini orang, cerita lucah balun jubur, jubur bini orang, cerita lucah ustaz, main dubur, cerita seks melayu anal, CERITA LUCAH PENGANTIN MELAYU, cerita lucah gempal, cerita lucah henjut bini jiran sundal, blog lucah isteri, cerita lucah pengantin, first time main dengan isteri ustaz, cerita seks anal melayu, cerita sx ngentot isteri ustaz, cerita lucah india main bini melayu

Kisah Jiran Sebelah

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

WAKTU usiaku belasan tahun, ketika aku masih sekolah lagi aku sering memikirkan bagaimana urusan seks antara lelaki dengan wanita boleh berlaku. Tidak pernah aku terfikirkan kemaluan seorang lelaki boleh mencecah masuk keseluruhannya ke dalam kemaluan seorang wanita. Pada prasangku hanya sekadar bertemu dan bersentuhan saja, itu sudah dipanggil sebagai bersatu. Alangkah bahagianya bila terjadi urusan seks sedemikian. Dan pastinya aku juga akan begitu kelak.

Tetapi... siapakah gerangan yang akan menjadi pasangan hidupku? Ah! Dalam alam persekolahan lagi aku lihat tubuh badanku dan tertanya-tanya adakah ia akan menjadi idaman setiap kaum wanita. Oh ya, adakah aku seorang anak jantan? Persoalan ini sering bermain di fikiranku, tetapi tidak pernah berjawab. Malah aku tidak pernah bertanyakan hal ini kepada rakan-rakan sekolahku. Malu...

Di sekolah aku punya ramai kenalan perempuan yang sebaya denganku. Kadang-kadang sempat aku perhatikan bentuk tubuh seseorang pelajar perempuan yang sedang naik badannya dan mula menampakkan bahagian-bahagian yang menjadi tarikanku lebih-lebih lagi bahagian dadanya yang dibaluti pakaian dalam. Sesekali kelihatan lurah antara dua gunung yang menegang dan amat menarik sekali. Ini ditambah pula dengan lenggang-lengguk punggung mereka yang montok mundar-mandir di depan mataku.

Semua kenangan sering kali terbawa-bawa ke rumah... sebenarnya rumah pakcikku tempat aku menumpang di sebuah pekan kecil yang mempunyai susunan rumah setinggan yang padat, berhimpit dan ada yang dibuat berbilik-bilik bersebelahan dengan dinding papan. Di setengah-setengah bahagian dinding yang usang itu hanya ditampal dengan kertas-kertas dinding dan tidak dipedulikan oleh empunya bilik sewa ini.

Selalu saja aku lewat tidur dan pada suatu malam sewaktu keadaan sekeliling enak dibuai mimpi indah, aku kedengaran helaian ketawa kecil, tetapi semakin kerap bunyinya. Pada mulanya aku tidak pedulikan hal itu, sebab aku tumpukan fikiranku hanya untuk membaca buku-buku pinjaman perpustakaan.

Bunyi itu datangnya dari bilik sebelah dinding, betul-betul sebelah bilik aku tidur. Aku dapat tahu lebih kurang sebulan yang lalu bilik sebelah itu baru disewa oleh sepasang suami isteri yang baru berkahwin dan berpindah ke situ.

Tiba-tiba kedengaran sesuatu yang melucukan disusuli oleh helaian ketawa kedua-dua insan tadi. Oleh kerana ingin tahu urusan cengkerama mereka aku cuba mencari-cari lubang dinding bertentangan dengan bilik mereka. Nah kebetulan ada sebuah lubang agak cukup untuk melepaskan intaian dengan sebelah mata memandang ke arah bilik sebelah.

Dengan perasaan yang seram dan digagahi oleh perasaan ingin tahu, aku berdiri di atas sebuah kerusi bulat untuk menyempurnakan penglihatan dari lubang di atas dinding itu. Wah, untung keadaan dalam bilik sebelah ini diterangi oleh lampu tidur tetapi tidaklah menghampakan aku sebab aku boleh nampak jelas perlakuan mereka.

Apa yang aku nampak, kedua mereka sedang bercumbu-cumbuan. Si isteri sudah terpisah semua pakaiannya melainkan seluar dalam saja. Begitu juga si suami hanya pakai kain sarung saja. Aku lihat kemudian si suami cuba mencium peha isterinya, tetapi isterinya geli dan terjadilah pergelutan disusuli dengan hilai ketawa kecil, tetapi amat melucukan bagi mereka.

Perlakuan mereka berjalan sekian lama, dan akhirnya aku nampak seluar dalam si isteri telah basah dan minta dibuka. Ini ditunaikan oleh si suami. Sah, aku dapat lihat cipap si isteri tadi, walau dalam samar-samar. Cuma hitam keadaannya disebabkan oleh lebatnya bulu-bulu yang memagarinya. Tidak lama kemudian, cumbu-cumbuan berlaku lagi sambil bunyi dengusan antara mereka, si suami pula menanggalkan kainnya. Rupa-rupanya dia tidak memakai seluar dalam. Nampaklah oleh ku kemaluannya yang telah mengeras seperti aku juga. Panjangnya lebih kurang sama.

Mana boleh tahan!! Si isteri terus minta disegerakan. Selang beberapa ketika, si isteri ditelentangkan dan kedua-dua kakinya diletakkan oleh si suami ke atas bahunya. Aku dapat melihat dengan jelas keadaan ini dan si suami terus meletakkan batangnya ke cipap isterinya. Perlahan-lahan batangnya terus masuk ke cipap isterinya dan terus digoyang-goyangkan badannya. Si isteri pula memeluk erat suami yang disayanginya dalam keadaan mereka rapat dan tidak rela dipisahkan.

Kini baru aku tahu, rupanya apabila melakukan persetubuhan, semua bahagian batang lelaki boleh masuk terus kesemuanya ke dalam cipap wanita. Inilah peluang pertama kali aku melihat keadaan persetubuhan yang sebelum ini tidak pernah aku bayangkan.

Aku ketika itu juga turut terangsang dan tanpa disedari aku punya turut basah. Entah macam mana aku tidak tahu, tiba-tiba aku berdiri di atas kerusi bulat tadi dengan tidak seimbang lalu jatuh ke lantai. Aku jadi ketakutan dan terus berdiam diri buat seketika. Sambil itu, aku cuba mendengar di bilik sebelah kalau-kalau bunyi aku jatuh dengan kerusi tadi telah mengganggu mereka.

Akhirnya aku matikan lampu dan terus rebahkan diri atas katil sambil berangan-angan dan telinga aku masih ingin mendengarkan lagi bunyi-bunyi perlakuan mereka. Oh masih kedengaran keenakan mereka. Entah bila masanya mereka selesai, aku pun tak tahu sebab telah senyap.

Selepas itu barulah aku mengetahui kisah-kisah seks. Tambahan pula sekarang dapat tumpang tonton cerita-cerita seks melalui kawan-kawanku. Hai peluang pertama lihat live yang membuat aku jadi ketakutan. Mana tahu satu masa nanti mereka bertanya, apa yang berlaku menyebabkan kerusi jatuh pada tengah malam pekat tempoh hari?

Koleksi Kisah lucah jiran, nyonya sebelah tayang cipap

Mila Gadis Kecil

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Mila Gadis Kecil   Melayu Boleh.Com

Ceritanya begini, cuti penggal pengajian bermula, untuk pengetahuan kau orang semua, cuti ini selama empat bulan dan aku mengambil keputusan untuk lepak di kampung sahaja. aku dah rindu dengan keluarga dan suasana kampung, maklumlah tempat pengajianku di bandaraya.

Sampai di kampung aku merasa sunguh nyaman dan tenteram, jauh dari kebisingan kota. Kampung aku ni di utara semenanjung. Rata-rata pekerjaan penduduk kampung aku adalah bersawah padi termasuklah keluarga aku. Sekarang ni baru lepas musim menanam padi, sawah padi kelihatan menghijau dan menenangkan sekali, musim begini adalah musim ikan membiak, jadi aku mengambil keputusan untuk menjala ikan di taliair ditengah sawah.

Aku mengajak sepupuku yang bernama rahim untuk bersama aku menjala ikan, rahim setuju saja. Rahim ni berumur 23 tahun kira sebaya akulah, tapi hanya bekerja sebagai pesawah sahaja. kami pun dengan membawa sepucuk jala orang tua aku berjalan menuju ke tali air yang letaknya tak jauh dari rumah aku. sebelum sampai tali air tu kami terpaksa melalui kawasan semak dan kemudian ladang getah, setelah setengah jam berjalan kaki sampailah kami di kawasan sawah padi.

Aku merasa sangat gembira, dah lama aku tak menjala ikan di taliair ni, kawasan kiri kanan taliair ditanam dengan pokok pisang yang nampaknya langsung tak dioedulikan, hinggakan menjadi semak pula. Tak kisahlah tu, janji aku dapat manjala ikan dah. Rahim dah bersedia dengan jalanya dan aku memegang bekas plastik baja untuk diisi ikan yang akan kami dapat nanti.

Tiba tiba rahim mencuit aku dan menunjuk ke satu arah di kawasan hujung taliair tu, kami lihat ada sekumpulan budak budak tengah bermandi-manda ditali air ni, … kalau macam ni, macam mana nak menjala, nanti semua ikan lari… sebab takut dengan bunyi budak-budak mandi dan berenang….rahim mula bersungut sambil mengeluarkan rokok Dunhill dari kocek kemejanya dan mula menghisap. Apa kita nak buat ni… aku bertanya pada rahim, …. Haaa, macam ni…. Kita gertak saja budak-budak tu … suruh dia oang balik.. kita cakap nak bagitau mak bapak dia orang…. Lagipun mak bapak dia orang tentu marah kalau tahu dia orang mandi kat tali air ni…. Bahaya tau, nanti lemas…. Aku set saja… jom.. dengan jawapan pendek terus aku dan rahim berjalan menuju kearah budak-budak tu.

Setelah hampir dengan budak-budak tu, kami berhenti dan berlindung disebalik pokok pisang yang terdapat disitu, aku melihat ada enam orang budak-budak perempuan dan dua orang budak lelaki tengah mandi mandi dengan seronok sekali, dia orang ni adalah lah dalam lingkungan umur 11 atau 12 tahun agak aku, aku lihat tubuh yang perempuan ni dah mula berkembang, punggung dah besar dan tetek dah naik tapi taklah besar hanya sebesar bola pingpong sahaja. itupun aku lihat dari pakaian mereka yang basah dan melekat dibadan tu. Sementara yang lelaki hanya berseluar pendek tidak berbaju.

Aku bertanya rahim.. kau kenal budak-budak ni? rahim menjawap dengan tanpa menoleh … ala budak kat hujung kampung tu…. rahim bersuara lagi… kau agak apa permainan yang dia orang main ni…. Apasal … aku bertanya balik…. Tuu .. kau tengok bawah pohon jambu tu… rahim menunjuk dengan menggunakan bibirnya, aku baru perasan ada seorang budak perempuan di ikat pada pangkal pohon tu dengan tangan nya kebelakang, dan matanya di tutup dengan saputangan. Entah…. Aku menjawap dengan selamba…. Eh jomlah kita sergah budak budak tu….. jom …dengan jawapan tu rahim terus berdiri dan mencapai satu batang pokok ubi yang berada disitu dan terus berjalan menuju kearah bebudak tu diikuti oleh aku.

Hoi..!, kau orang nak mati ke…. Mandi disini… disini ada ular sawa besar tau …. Dah-dah naik semua balik…. Nanti aku kasi tahu sama mak bapak kau orang…. Rahim mula memarahi bebudak tu dengan suara yang kuat sekali…. Aku pun tumpang sekaki… bila lagi nak marah bebudak… apa lagi terhegeh tu, cepat naik dan balik … bebudak tu nampak takut sangat dengan sergahan kami, langsung naik ke tebing dan mencapai pakaian dan terus lari meninggalkan tempat tersebut. Mereka lupa tentang member mereka yang masih terikat dipohon jambu tu.

Budak perempuan yang diikat di pohon jambu tu meronta-ronta nak lepaskan diri…. Hei…laila, ina tolong buka tali ni… budak tu terus jerit memanggil kawanya, tapi kawanya dah lari sampai tak nampak lagi… rahim menghampiri budak tu sambil berkata…. Ni lagi sorang…. Seronok sangat main sampai sanggup diikat-ikat… main apa macam ni…. Tolong abang… dia orang ikat farah sebab farah tak nak ikut mandi…budak tu menjawap dan mula menangis…. Aku lihat budak ni cantik juga, akal jahat aku dah mula datang, aku tengok tubuhnya dah berbentuk, dengan seluar pendek nya aku dapat lihat pahanya yang putih dan tiada parut seperti budak yang lainya. Teteknya agak besar juga, tapi lebih kurang bola pingpong jugalah, rambut lurus, kulit putih, hidung mancung dan bibir kecil je, matanya tak nampak sebab ditutup oleh kawan-kawannya.

Aku cepat-cepat menghampiri rahim yang dah berada dekat budak tu untuk membuka ikatan tangannya, aku memberi isyarat pada rahim untuk tidak membuka ikatan budak tu dulu. Aku menarik tangan rahim pergi jauh sikit dari budak tu dan aku bisikkan pada rahim, ….. aku nak telanjangkan budak tu dulu…. Nak tengok barang dia macam mana….. rahim jawap…. Hiss , gila kau nanti orang nampak macamman…. Alah rilexlah…. Bukan nya ada orang nak datang tengah hari macam ni, lagipun bukannya dia nampak kita, kan mata dia tertutup tu…. suka hatikaulah tapi ingat…. Jadi apa-apa kau tanggung.

Aku menghampiri budak perempuan tersebut yang masih terisak-isak menangis dengan mata ditutup saputangan dan tangan terikat di pohon jambu. Mungkin pembaca boleh bayangkan, posisinya berdiri dan rapat dengan pohon jambu yang kurus serta tangan diikat kebelakang. dia memakai kemeja lengan pendek dan seluar pendek. Dengan lagak seorang polis menyoal pesalah, aku bertanya … siapa nama adik ?, …. Tiada jawapan tapi tagisan makin kuat, apa pasal adik nangis ?… suara aku semakin rendah… kesian pulak aku tengok budak perempuan ni…. Dia jawap…. Tolong abang.. buka ikat ni… saya nak balik….

Aku tanya lagi nama budak ni… dia kata nama dia Farah, aku tanya lagi kat mana rumah dia, dia bagitahu dia bukan orang kampung tu tapi kampung yang agak jauh dari kampung aku, aku tanya lagi macam mana dia boleh ada di sini, kena ikat pulak tu, sebenarnya dia datang bersama dua kawanya selepas sekolah, kemudian mereka jumpa dengan budak-budak hujung kampung aku, dia orang join sekali main disitu, tapi dua kawanya dah balik, tapi dia terus tinggal disitu bersama kawan barunya dari kampung aku, katanya seronok ada disitu, dia cuma ingat dua nama saja kawan barunya iaitu laila dan ina, dia kena ikat disitu oleh kawan barunya kerana tidak mahu mandi bersama, kawan barunya kata itu adalah syarat… tak sangka dia orang tinggalkan saya macam ni….. tolonglah abang buka ikat ni … saya nak balik….tapi tangisnya dah kurang dah…

Mendengarkan penerangan budak perempuan tu, rahim semakin dekat, gamaknya dah hilang rasa risaunya, tambahan pula budak ni bukan orang kampung aku, lagilah rasa selamat… aku cakap kat budak perempuan tu…. abang boleh buka ikat ni, tapi adik kena telanjang dulu…. Budak tu semakin gementar… tak nak abang….. tolonglah jangan buat macam tu….. nanti adik menjerit… haa…huk….huk… dia dah start nangis pulak. Kalau jerit nanti abang ikat mulut pulak dah tu tinggak adik dekat sini.. siapa nak tolong… nanti malam hantu banyak kat sini…. Tiba-tiba rahim mencelah …. Dah berhenti nangis… nanti aku libas dengan kayu ni…. Sambil memukul tanah dengan kayu ubi yang dipegangnya…. Agaknya budaktu takut dengan ugutan kami, terus control tak bagi nangis.

Aku terus pegang tetek budak perempuan tu, dah terasa macam tetek perempuan dewasa tapi saiznya masih kecil dan putingnya hampir tak terasa. Budak tu bila rasa tangan aku dah usap teteknya apa lagi terus meronta nak lepaskan diri. Rahim sergah lagi, oii budak aku kata diam baik kau diam.. nanti aku ikat mulut kau… budak tu terus diam… aku buka butang kemejanya, tapi tak leh tanggal terus kemejanya sebab tanganya terikat, aku semakin ghairah tengok teteknya yang baru berkembang tu, putingnya warna merah muda sesuailah dengan kulitnya yang putih, aku paling tengok rahim, rahim memberi isyarat dengan mengangkat kening saja, fahamlah aku dia suruh aku teruskan, aku terus pegang cipapnya, fuhh..!, tembam jugak cipap budak n I kata aku dalam hati, budak tu kepitkan pahanya tak nak kasi aku pegang cipapnya,…abang jangan abang….tak nak abang….sambil meronta kembali. Rahim semakin rapat dan mengetuk kepala budak tu dengan kayu ubi tadi, tak lah kuat saja gertak aje… hei budak…diamlah tak tahu bahasakah….budak tu taku diam kembali, hanya terdengar isaknya saja.

Aku masih lagi mengusap cipap budak tu dari luar seluar, batang aku dah tegang dah, teransang juga aku dengan budak semuda ni, tambah pula dengan sifat melawanya lagilah aku teransang, sementara tu rahim dah ramas-ramas tetek kecil tu, agaknya rahim pun tak tahan kot. Puas usap dari luar, aku tari seluar budak tu sampai ke buku lali, nanpaklah seluar dalam budak tu, ada gambar mickey mouse lagi, tak kisah lah tu, yang penting aku dah tak tahan ni.. aku tarik sekali seluar dalamnya, nampaklah cipapnya yang tembamtu, bulunya masih belum tumbuh lagi, cuma ada bulu roma sahaja, orang utara kata bulu pahat. Nampak cipapnya sangat comel dan bersih, aku terus mengusap-usap cipapnya, budak tu kepitkan pahanya, ….abang tolonglah ….adik tak nak…jangan abang…malulah…gelilah abang…hik, huk, huk, nangis lagi…lepas tu aku dengar cuma bunyi emmmp…emmmp saja, rupanya rahim tengah pulun kiss budak tu sambil tanganya pegang dagu budak tu tak kasi dia larikan mukanya.

Aku terus duduk melutut depan budak tu, muka aku betul-betul depan cipapnya, aku pegang pehanya, usap keatas sampai di bontotnya, aku ramas-ramas bontotnya, kemudian aku dekatkan muka aku dekat cipapnya, ada bau juga pantat budak-budak ya… aku terus jelirkan lidah dan sembamkan muka aku dekat cipapnya, kena saja lidah dan muka aku dekat ciapnyadia terus menendang, terduduk aku dibuatnya, tak apa, aku melutut kembali dan aku pegang kakinya dan aku renggangkan, nampak cipapnya semakin terbuka, semakin jelas, aku masukkan kedua lutut aku antara kakinya dan kedua tangan aku pegang pehanya dan mulalah aku menikmati cipap budak perempuan tu dengan lahapnya, aku jilat alur nya yang licin tu, tiada semak samun, tiada lalang, aku masukkan lidah ku mencari kelentitnya, jumpa saja aku terus jilat disitu, budak tu hanya dapat berbunyi emmmp…emmmp saja kerana rahim tutup mulutnya dengan tangan, rahim sekarang berada di belakang pohan jambu kurus, sebelah tangan menutup mulut budak tu, sebelah lagi merayap di tetek budak tu, nampak seperti rahim memeluk pohon jambu yang kurus tu.

Aku rasakan cipap budak tu dah basah dah, air mazi dia dah keluar dah, tak sangka budak sebesar tu dah pandai rasa seronok, rasa ghairah bila cipapnya kena main, aku hentikan jilatan, aku bagitahu rahim… turn kau pulak rahim… rahim tersengeh macam kerang…. Rahim cadangkan agar budak tu di telentangkan,ditidurkan. Rahim buka ikatan tangannya sementara aku pegang kakinya, kami tidurkan budak tu dan kemudian rahim ikatkan kembali tangannya di pohon jambu tersebut, sekarang posisinya tidur melentang dengan tangan terikat diatas kepala. Selesai ikat rahim ambil posisi di bahagian cipap dan aku dibahagian tetek, budak tu menjerit kuat apabila rahim mula jilat cipapnya, mungkin tak tahan dengan misai lebat rahim dan janggutnya yang dah dua hari tak cukur tu, tolong abang…. Tak nakk…geliiii..eeehh ..gelinya… tolonggg… demi keselamatan kami terpaksalah aku menutup mulut budak tu dengan menyumbatkan seluar dalamnya kedalam mulut budak tu, tapi masih lagi berbunyi dah tentu tak kuat lagi, cuma hemmmph… hemmmmph… kesian pulak aku… tapi apa nak buat tak nak beri kerjasama kan…

Rahim terus jilat kelentit budak tu, sambil jarinya menjolok lubang cipap budak tu, aku pula menyonyot tetek kecilnya, habis masuk dalam mulut aku, tapi sekarang putingnya dak tegang dah… ha, ha, ha, stimlah tu….

Kemudian aku lihat rahim bangun dan buka seluar pendek nya, nampaklah batangnya yang hitam legam, tegang berkilat-kilat, lalu rahim mengangkang paha budak tu seluas-luasnya dan rahim duduk memegang batangnya dan dihalakan ke cipap budak tu, mengosok-gosok batangnya dekat lurah cipap, tambah berkilat kepala konek rahim bila kena air cipap budak tu, kemudian rahim mula menekan dan suara erangan budak tu semakin kuat, mungkin juga suara jeritan tapi dengar macam suara erangan saja sebab mulut dah kena tutup dengan seluar dalam. Bila batang rahim masuk setengah saja aku lihat tubuh budak tu seperti tersentak terkena kejutan elektrik dan mukanya berkerut-kerut, kepala digeleng kekiri dan kanan, aku tahu dia sakit sangat, aku terus menghisap teteknya dengan harapan dapat menghilangkan sakitnya dan menggantikan dengan rasa nikmat…. Ooiii…syoknya….uuuhhhh ketat gila… aku tak boleh lama ni..dah nak keluar dah….

Rahim terus menekan batangnya sampai tak boleh masuk lagi, masih tersisa batangnya kat luar cipap, rahim terus sorong dan tarik batangnya, tak lama lepas tu ….. aaaahhhh…. Aaahhhh… macam kerbau jantan rahim berdengus dan akhirnya menghentak batangnya sedalam mungkin dan aku dapat rasakan tubuh budak tu pun mengejang sekali, tak tahulah mungkin klimak atau sakit, kepala budak tu terangkat keatas dan mengeluarkan suara yang agak kuat juga tapi tersekat-sekat….rahim dah tembak maninya dalam cipap budak tu.

Rahim tengok kat aku… hang pulak…. Dengan loghat utaranya, aku bagitahu rahim, aku ikut belakang saja dan arahkan rahim tierapkan budak tu, rahim bangun kenakan seluarnya semula dan buka ikatan tangan budak tu, tiarapkan dia dan ikat semula tanganya ke pohon jambu. Aku tengok bontotnya yang pejal tu, putih bersih, tambah tegang batang aku, budak tu dah tinggal setengah nyawa dah, aku bukak seluar aku dan melutut dekat bontotnya dan angkat bontotnya keatas, rahim tolong pegang, sekarang posisi budak tu menonggeng seperti sujud dengan tangan masih terikat dipokok.

Aku tengok cipapnya tersepit dicelah pahanya, dan ada air mani bercampur darah yang meleleh keluar dari lubang cipapnya, aku tak kisah semua tu, aku usap cipapnya dan air mani yang melekat dekat tangan aku, aku sapukan di lubang anusnya, aku masukkan jariku dalam lubang anusnya, sempit sekali terasa kemut yang kuat, semakin tak sabar batang aku nak ambil alih jariku, budak tu dah bunyi apa-apa tah, aku tak faham sebab tak jelas, aku ludah air liurku di tangan dan aku usapkan pada kepala batangku, aku halakan betul-betul pada lubang cipapnya dan dengan sekali tekan saja batang aku dah masuk setengah, aduh…nikmat sekali lubang budak ni, ketat sangat ni, tapi tak ada tindak balas, tak goyang pun cuma kemut saja kuat, aku tarik kembali batang aku dan aku tekan lagi dengan bertambah kuat, masuk habis, terangkat kepala budak tu, tangannya meramas-ramas tanah dan rumput.

Aku mula sorong dan tarik, sementara jariku aku masukkan semula dalam lubang anusnya, mengeleng-geleng kepala budak tu. lubang anusnya pun dah semakin licin, aku keluarkan batang aku dari cipapnya dan aku letakkan betul-betul dekat lubang anusnya, batang aku dah tegang di tahap maksimun, kepalanya berkilat kena air cipap budak tu, lalu perlahan-lahan aku tekan, susah juga, beberapa kali aku cuba dan aku tekan dengan kuat sekali, masuk kepalanya saja , batang aku rasa perit, aku keluarkan kembali dan sapukan batangku dengan air cipap yang meleleh keluar, dan aku cuba lagi, aku tekan lagi dan yesss…..masuk setengah batang aku, kali ni tak susah sangat dan terasa jepitan serta kemutan yang kuat, aku diamkan saja batangku untuk bolehkan budak tu biasakan bontotnya dengan batang aku, kemudian aku tarik perlahan-lahan dan aku tekan lagi hingga masuk semuanya dan aku diam sebentar seperti tadi, kemudian aku mula acara mengepam, keluar masuk semakin laju, kemutan bontotnya sungguh kuat, aku terasa nikmat sekali dan tak sampai lima minit, aku rasa nak nak keluar lalu aku percepatkan ayunan dan akhirnya terasa air mani aku dah sampai ke batang aku dan bergerak terus ke,… ke …..aku menghentakkan batang aku sedalam-dalamnya dan terasa dunia meletup di hujung kepala konek aku…. budak tu aku tak tahu macam mana sebab mata aku terpejam menahan nikmat yang tak terhingga. Aku lepaskan maniku dalam lubang bontot budak perempuan tu.

Aku mengenakan kembali seluar aku, aku buka baju dan tutup muka macam pakai topeng, macam geng Hamas nak serang musuh, dan rahim juga turut melakukan seperti apa yang aku buat, tutup mukanya dengan bajunya, kemudian aku buka ikatan tangan budak tu, aku bangunkan dia, dia dah tak nangis dah tapi air mata terus meleleh kat pipi dia, dengan ikatan matanya belum dibuka, aku dan rahim mengenakan pakaiannya semula, dan kemudian menyuruhnya pulang, dengan susah payah budak tu cuba bangun, setelah boleh berdiri aku bukak ikatan matanya, dengan mata yang dikecilkan, mungkin silau agaknya, dia memandang kami, tapi tak kisahlah sebab kami dah tutup muka dengan baju.

Rahim bertanya sama ada dia boleh berjalan, dia mengangguk dan kami tanya dengan apa dia nak balik, dia menunjuk kearah hadapan dan berkata….. basikal…. Suaranya masih dalam sedu. …..dah pergi balik…. dan jangan bagitahu orang lain, kalau kau bagitahu nanti kami pukul kau… rahim memberi amaran budak tu mengangguk saja..aku mengeluarkan wang RM20.00 dari kocek seluar dan kuberikan kepada dia….nah buat beli gula-gula…… dia tengok duit tu dan geleng kepala tapi rahim sergah dia…ambik duit tu…. terus budak tu ambil dan berjalan dengan perlahan, dengan agak terkengkang dan dengan sebelah tangannya menekan perut. Tak jauh dia jalan, dia duduk mencangkung sambil tangannya maraba cipapnya, mungkin terasa perit dan sakit kot.

Melihat keadaan budak tu, timbul rasa kesian pulak. Terus terang aku rasa menyesal kerana telah melakukan perkara tersebut, tapi perkara dah berlaku. Selepas peristiwa tu aku tak senang duduk, serba salah pula, pertama kerana rasa bersalah dan kedua rasa takut kerana betul-betul buat salah, takut budak tu report dan aku kena tangkap. Kemudian aku ambil keputusan untuk kembali ke ibukota dengan alasan untuk bekerja part time walaupun cuti aku masih panjang. Sampai sekarang aku masih lagi rasa bersalah dan tak tahu apa nak buat.
Gambar Bogel Mila Gadis Kecil   Melayu Boleh.Com

WWW GABAR LUCAH, cerita lucah budak kecil, cerita melayu skodeng 2016, cerpen sexx, cerita lucah ugut, koleksi majalah lucah semat, cerita sex gambar bogel, gambar tetek kecil, cerita lucah budak budak, Sex bersama jiran baru ku, video lucah budak kecil, cerita seks tetek kecil, cerita lucah 12 tahun, cite sexx main ngn bdak 12 thun, cerita lucah anak kecil, cerita sexx adik kakak, cerita sex di sawah, cerita sex budak 12 tahun, cerita sex melayu bawah umue, cerita sex melayu kongkek dgn keluarga

Cum Inside

$
0
0

Video Lucah : Cum Inside - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Cum Inside   Melayu Boleh.Com

pidio inside awek tudung, awek melayu cum inside, awek needs cun inside, cuminside melayu porno, pidio insde awek tudung, pidio inside melayu tudung, video melayu lucah cum, xcum melay

Gadis Sentosa

$
0
0

Video Lucah : Gadis Sentosa - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Sentosa   Melayu Boleh.Com

cina nampak bra, bukit beruntung bogel, video lucah awek johor, pornta malayu boleh, novel lucah awek bertudung, galeri video bohsai melayu, johor sex melayu video 2016, novel lucah awek johor, pornta amoi melancap, Vedios Malayu lucah, videolucahawekjohor, cerita seks melayu skodeng, Awek bukit beruntung telanjang, Awek chubby sentosa, Awek melayu bukit beruntung, awek sangap bukit beruntung, bogel jepen, bohsia sentosa com, bukit beruntung awek melayu, cerita lucah gadis beruntung

Kesetiaan

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Kesetiaan   Melayu Boleh.Com

Aku saat itu masih tinggal di kota Klaten, dan masih SMA kelas satu. Aku mempunyai tetangga yang cukup baik dan cukup dekat dengan keluargaku pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter itu karena dia mempunyai anak yang masih kecil dan sering kuajak main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang panas di Klaten.

Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Ana (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00 pagi.

Tanpa sengaja saat aku merapikan mainan anaknya, aku menemukan video XX, tentu saja aku kaget campur malu, karena kebetulan Tante Ana juga ada disitu dan aku memang masih belum nonton gituan.
Sambil deg-degan aku bilang, "Tante ini video apaan..? keliatannya nggak baek di liat sama anak kecil".
"Ah kamu Mon.. anak kecil kan belum bisa nyetel video.. bilang saja kamu pingin liat," jawabnya walaupun aku sering menunggu di rumahnya sementara dia mengantar anaknya ke TK tapi lumayan juga aku deg-degan akibat itu.

"Mon, Tante ngantar Adhe dulu ya.. tolong jaga rumah bentar," katanya sambil lalu.
Nggak kebayang deh, di ruang keluarganya ada video nganggur, dengan sedikit deg-degan aku mencoba menyetel kaset itu. Rasanya panas dingin deh.

Sial, tiba-tiba Tante Ana pulang, dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.
"Mon kamu lagi nonton RCTI? rasanya RCTI belum pernah nayangin film gituan?" tanyanya.
Bagai kesambar petir aku kaget, rasanya lututku tidak mau kompromi alias ndeprok.
"Mon.. kalau kamu mau nonton bilang dong, jangan di situ, di kamar Tante aja kan nggak enak kalau ada tetangga tahu kamu kayak gituan.."
"Iya Tante.." jawabku gemetar.

Kukeluarkan kaset itu, terus kupindahkan video ke kamar Tante Ana. Aku biasa bermain di kamar Tante Ana dengan anaknya yang masih TK itu. Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Ana malah tertawa, "Mon.. Mon.. kamu kok culun banget padahal kamu udah SMA.. kamu udah pernah liat film kayak gitu?" tanya Tante Ana.
"Belum Tante," jawabku.
"Sudah pernah pacaran?" tanya dia lagi.
"Belum Tante," jawabku lagi.
"Wah kamu masih super bujang dong Mon.." kata Tante Ana sambil menutup pintu kamar.
"Sorry ya Mon, Tante mau ganti baju dulu," kata Tante Ana lagi.

Wah saat itu aku tambah deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba dari belakang Tante Ana memegang pinggangku (saat itu aku duduk di pinggir ranjang). Wah Tante Ana cuma memakai BH dan CD!
Tan.. te..? kataku.
"Kamu mulai gagap, kenapa Mon.. biasanya kamu khan suka ndongeng Adhe," tanya Tante Ana sambil meraba tubuhku.
Rasanya aku seperti tersetrum tegangan tinggi 20 KV. Aku tidak bisa berkata apa-apa.

"Tante.. Tante..?" kataku.
"Apa Mon..?" jawabnya dengan halus.
"Mon kamu pernah onani?" tanya Tante Ana.
"Belum.. Tante.. cuma mimpi basah aja.." jawabku sambil gemetaran.
"Boleh Tante buka celanamu.." tanya Tante Ana sambil mulai membuka ritsluiting celanaku. Kemudian Tante Ana langsung memegang jimatku. Aduh kontan saja aku kaget, namun rasa yang aneh menyelimutiku.

Tante Ana dari belakangku mencium punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya sendiri.
"Mon.. Om kan sering dinas luar.. sebenarnya Tante kesepian Mon," katanya.
"I.. Iya Tante.." jawabku sambil merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.
"Mon.. Tante punya sesuatu.. kamu tiduran dulu ya.." kata Tante Ana mesra.
"Iya Tante.." jawabku sambil menuruti perintahnya.
Tanpa kusadari, aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus. Kubuka mataku, ternyata Tante Ana telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. Sambil menjerit lirih Tante Ana mengurut batang kemaluanku dengan miliknya.

Wajah Tante Ana mulai kelihatan merah tertahan. Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih keras batang nikmatku.
"Tante.. Mon rasanya ingin pipis.." kataku pada Tante Ana.
"Tahan Mon.. kamu nggak mungkin pipis.." jawabnya sambil terbata-bata.

Akhirnya ada sesuatu yang memancar melalui batang kemaluanku.
"Mon kamu.. akh.. ah.. ah.." Tante Ana sambil terbata mendekap erat tubuhku.
Sekarang rasanya kejantananku tidak begitu merasakan pijatan yang lembut. Kemudian Tante Ana melepaskan batang kejantananku dari miliknya.

"Mon.. kamu baru pertama ya.." bisik Tante Ana sambil tersenyum.
"Mon cium memek Tante ya.." kata Tante Ana.
Aku cuma bisa mengiyakan sambil rasanya kepala ini bingung. Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku ke payudaranya. Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak grogi juga. Namun akhirnya aku agak terbiasa. "Ah.. ah.. Monn.. Monn.. akh.." sepertinya Tante Ana baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi. Kemudian ia memeluk erat diriku, keras sekali. "Tante.. Tante.." aku mencoba mencium Tante Ana yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi. Batang kemaluanku telah mengeras kembali. Kupeluk Tante Ana dengan keras dan kuremas payudaranya dengan kuat.
"Tante.. tolong Tante.." desahku dengan nafas tersengal-sengal. "Mon.. kamu.. ka.. kamu suka..?" tanyanya sambil nafasnya mulai memburu lagi.
"Iya Tante.." balasku mesra.

Kemudian Tante Ana mendudukiku lagi. Karena tahu saya belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut.

Sepertinya aku saat ini pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.
"Mon kamu sekarang di atas yah.. Tante capek.." kata Tante Ana sambil memeluk keras tidak mau lepas dari tubuhku. Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.

Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Ana. Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku. Tante Ana sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Ana makin kuat.

"Tante.. Tante.. ugh.. " aku memaggut bibir Tante Ana.
"Mon.." jawabnya mesra.
"Akh.. oh.. oh.." dan makin kupagut bibir Tante Ana.
"Ihh.. ii.. ahh.." hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Ana.
Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.

"Tante.. maafkan Momon.. Momon nggak bisa ngontrol," bisikku.
"Mon.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu," katanya sambil mendesah.
"Mon.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain," bisiknya.
"Mon.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian.." balasnya sambil sesenggukan.
"Tante.. Momon janji.." jawabku sambil memeluknya rapat.

Ternyata suaminya beberapa tahun kemudian serong karena dia terlalu jauh dari istri dan Tante Ana tidak mau dimadu, akhirnya mereka cerai. Aku pada saat itu telah selesai kuliah dan telah bekerja dan akhirnya aku memperistri Tante Ana walaupun umurku beda dengannya. Untung tak begitu jauh sehingga keluargaku menyetujui. Dia istri yang baik, dia seperti itu karena sudah tahu suaminya mulai serong dan dia menginginkan suatu kesetiaan. Dia tahu saya menyayangi anaknya, dia ingin saya selalu mendampinginya. Saat ini Adhe sudah punya adik yang cantik seperti ibunya buah cintaku dengan ibunya.

Balik Clubbing Terus 3Some

$
0
0

Video Lucah : Balik Clubbing Terus 3Some - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Balik Clubbing Terus 3Some   Melayu Boleh.Com

video lucah suami isteri, malay 3some, awek melayu 3some, gangbang isteri, cerita melayu gangbang, cerita seks melayu-bertudung, isteri gangbang, cerita blue 3some melayu, video isteri 3some, video lucah 3some, seks melayu gangbang, cerita sex 3 some melayu, cerita lucahnya suami gangbang isteri, cerita lucah suami isteri gangbang, cerita lucah melayu isteriku gangbang, cerita lucah gangbang melayu, cerita lucah clubbing, www xvideos sex terbaru abang leman melayu, cerita bini 3some, 3some seks video

Bikini Tips for Gadis Melayu

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel Bikini Tips for Gadis Melayu   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Bikini Tips for Gadis Melayu   Melayu Boleh.Com

gadis melayu bikini, gadis melayu nude, gadis melayu berbikini, awek berbikini, melayu naked, awek melayu pakai bikini, awek matop, gadis melayu tumblr, gambar awek pakai bikini, foto gambar bogel gadis melancap, gambar awek melayu pakai bikini, gadis nude, awek seksi nude, naked awek, nude melayu, awek seksi berbikini, melayu bikini pic, gadis naked, awek Malaysia nude, gadis malaysia naked

Baek Punye BJ

$
0
0

Video Lucah : Baek Punye BJ - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Baek Punye BJ   Melayu Boleh.Com

Malaysia Boleh Video Sabul

How to Mengorat Malay Bikini Model?

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel How to Mengorat Malay Bikini Model?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel How to Mengorat Malay Bikini Model?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel How to Mengorat Malay Bikini Model?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel How to Mengorat Malay Bikini Model?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel How to Mengorat Malay Bikini Model?   Melayu Boleh.Com

malay bikini, model melayu seksi, malay bikini sex, malaysian bikini model, Foto model bikini malaysia, malay in bikini, Cerita anak dara main sex nude, bikini malay, malay bikini girl, model bikini melayu, gambar bikini sexy malay, wanita melayu model bikini, foto budak gatal, cerpen seksi modal melayu, cerita sex melayu model bikini, Bogel cikgu malay nude, bikini melay, bikini malay girls, bikini cikgu, Awek model melayu bikini
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live