Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Gadis Bertudung Lahap Hisap Batang

$
0
0

Video Lucah : Gadis Bertudung Lahap Hisap Batang - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Bertudung Lahap Hisap Batang   Melayu Boleh.Com

video hisap batang, awek melayu bertudung hisap batang, tudung hisap batang, video awek hisap batang, awek tudung isap konek, gadis hisap konek, bertudung hisap batang, gadis melayu hisap batang, bogel melayu tudung, video awek melayu kulum batang, video hisap konek, awek tudung hisap video, cerita lucah isap batang, perempuan melayu memantat, budak sekolah hisap batang, awek tudung melayu sex, malay isap batang, tudung isap, awek bertudung isap batang, video gadis bertudung

Tante Yani – 3

$
0
0









Selasai mandi hari sudah hampir gelap. Di ruang keluarga Tante sedang duduk di sofa nonton TV sendiri.




“Senamnya di mana Tante ?” Aku coba membuka percakapan. Aku memberanikan diri duduk di sofa yang sama sebelah kanannya.




“Dekat, di Tebet Timur Dalam”. Malam ini Tante mengenakan daster pendek tak berlengan, ada kancing-kancing di tengahnya, dari atas ke bawah.




“Tumben, kamu tidur siang”




“Iya Tante, tadi main voli di situ” jawabku tangkas.




“Kamu suka main voli ?”




“Di Kampung saya sering olah-raga Tante” Aku mulai berani memandangnya langsung, dari dekat lagi. Ih, bahu dan lengan atasnya putih banget!




“Pantesan badanmu bagus” Senang juga aku dipuji Tanteku yang rupawan ini.




“Ah, Kalau ini mungkin saya dari kecil kerja keras di kebun, Tante” Wow, buah putih itu mengintip di antara kancing pertama dan kedua di tengah dasternya. Ada yang bergerak di celanaku.




“Kerja apa di kebun ?”




“Mengolah tanah, menanam, memupuk, panen” Buah dada itu rasanya mau meledak keluar.




“Apa saja yang kamu tanam ?” tanyanya lagi sambil mengubah posisi duduknya, menyilangkan sebelah kakinya.




Kancing terakhir daster itu sudah terlepas. Waktu sebelah pahanya menaiki pahanya yang lain, ujung kain daster itu tidak “ikut”, jadi 70 % paha Tante tersuguh di depan mataku. Putih licin. Yang tadi bergerak di celanaku, berangsur membesar.




“Macam-macam tergantung musimnya, Tante. Kentang, jagung, tomat” Hampir saja aku ketahuan mataku memelototi pahanya.




“Kalau kamu mau makan, duluan aja”




“Nanti aja Tante, nunggu Oom” Aku memang belum lapar. Adikku mungkin yang “lapar”




“Oom tadi nelepon ada acara makan malam sama tamu dari Singapur, pulangnya malam”




“Saya belum lapar” jawabku supaya aku tidak kehilangan momen yang bagus ini.




“Kamu betah di sini ?” Ia membungkuk memijit-mijit kakinya. Betisnya itu…




“Kerasan sekali, Tante. Cuman saya banyak waktu luang Tante, biasa kerja di kampung, sih. Kalau ada yang bisa saya bantu Tante, saya siap”




“Ya, kamu biasakan dulu di sini, nanti Tante kasih tugas”




“Kenapa kakinya Tante ?” Sekedar ada alasan buat menikmati betisnya.




“Pegel, tadi senamnya habis-habisan”




Di antara kancing daster yang satu dengan kancing lainnya terdapat “celah”. Ada yang sempit, ada yang lebar, ada yang tertutup. Celah pertama, lebar karena busungan dadanya, menyuguhkan bagian kanan atas buah dada kiri. Celah kedua memperlihatkan kutang bagian bawah. Celah ketiga rapat, celah keempat tak begitu lebar, ada perutnya. Celah berikutnya walaupun sempit tapi cukup membuatku tahu kalau celana dalam Tante warna merah jambu. Ke bawah lagi ada sedikit paha atas dan terakhir, ya yang kancingnya lepas tadi.




“Mau bantu Tante sekarang ?”




“Kapan saja saya siap”




“Betul ?”




“Kewajiban saya, Tante. Masa numpang di sini engga kerja apa-apa”




“Pijit kaki Tante, mau ?”




Hah ? Aku tak menyangka diberi tugas mendebarkan ini




“Biasanya sama Si Mar, tapi dia lagi engga ada”




“Tapi saya engga bisa mijit Tante, cuma sekali saya pernah mijit kaki teman yang keseleo karena main bola” Aku berharap ia jangan membatalkan perintahnya.




“Engga apa-apa. Tante ambil bantal dulu” Goyang pinggulnya itu…




Sekarang ia tengkurap di karpet. Hatiku bersorak. Aku mulai dari pergelangan kaki kirinya. Aah, halusnya kulit itu. Hampir seluruh tubuh Tante pernah kulihat, tapi baru inilah aku merasakan mulus kulitnya. Mataku ke betis lainnya mengamati bulu-bulu halus.




“Begini Tante, kurang keras engga ?”




“Cukup segitu aja, enak kok”




Tangan memijit, mata jelalatan. Lekukan pantat itu bulat menjulang, sampai di pinggang turun menukik, di punggung mendaki lagi. Indah. Kakinya sedikit membuka, memungkinkan mataku menerobos ke celah pahanya. Tanganku pindah ke betis kanannya aku menggeser dudukku ke tengah, dan..terobosan mataku ke celah paha sampai ke celana dalam merah jambu itu. Huuuh, sekarang aku betul-betul keras.




“Aah” teriaknya pelan ketika tanganku menjamah ke belakang lututnya.




“Maaf Tante”




“Engga apa-apa. Jangan di situ, sakit. Ke atas saja”




Ke Atas ? Berarti ke pahanya ? Apa tidak salah nih ? Jelas kok, perintahnya. Akupun ke paha belakangnya.




Ampuuun, halusnya paha itu. Kulit Tante memang istimewa. Kalau ada lalat hinggap di paha itu, mungkin tergelincir karena licin!




Aku mulai tak tenang. Nafas mulai tersengal, entah karena mijit atau terangsang, atau keduanya. Aku tak hanya memijit, terkadang mengelusnya, habis tak tahan. Tapi Tante diam saja.




Kedua paha yang diluar, yang tak tertutup daster selesai kupijit. Entah karena aku sudah “tinggi” atau aku mulai nakal, tanganku terus ke atas menerobos dasternya.




“Eeeh” desahnya pelan. Hanya mendesah, tidak protes!




Kedua tanganku ada di paha kirinya terus memijit. Kenyal, padat. Tepi dasternya dengan sendirinya terangkat karena gerakan pijitanku. Kini seluruh paha kirinya terbuka gamblang, bahkan sebagian pantatnya yang melambung itu tampak. Pindah ke paha kanan aku tak ragu-ragu lagi menyingkap dasternya.




“Enak To, kamu pintar juga memijit”




Aku hampir saja berkomentar :”Paha Tante indah sekali”. Untung aku masih bisa menahan diri. Terus memijit, sekali-kali mengelus.




“Ke atas lagi To” suaranya jadi serak.




Ini yang kuimpikan! Sudah lama aku ingin meremas pantat yang menonjol indah ke belakang itu, kini aku disuruh memijitnya! Dengan senang hati Tante!




Aku betul-betul meremas kedua gundukan itu, bukan memijit, dari luar daster tentunya. Dengan gemas malah! Keras dan padat.




Ah, Tante. Tante tidak tahu dengan begini justru menyiksa saya! kataku dalam hati. Rasanya aku ingin menubruk, menindihkan kelaminku yang keras ini ke dua gundukan itu. Pasti lebih nikmat dibandingkan ketika memeluk tubuh mbak Mar dari belakang.




“Ih, geli To. Udah ah, jangan di situ terus” ujarnya menggelinjang kegelian. Barusan aku memang meremas pinggir pinggulnya, dengan sengaja!




“Cape, To ?” tanyanya lagi.




“Sama sekali engga, Tante” jawabku cepat, khawatir saat menyenangkan ini berakhir.




“Bener nih ? Kalau masih mau terus, sekarang punggung, ya ?”. Aha, “daerah jamahan” baru!




Bahunya kanan dan kiri kupencet.




“Eeh” desahnya pelan.




Turun ke sekitar kedua tulang belikat. Lagi-lagi melenguh. Daster tak berlengan ini menampakkan keteknya yang licin tak berbulu. Rajin bercukur, mungkin. Ah, di bawah ketek itu ada pinggiran buah putih. Dada busungnya tergencet, jadi buah itu “terbuang” ke samping. Nakalku kambuh. Ketika beroperasi di bawah belikat, tanganku bergerak ke samping.




Jari-jariku menyentuh “tumpahan” buah itu. Tidak langsung sih, masih ada lapisan kain daster dan kutang, tapi kenyalnya buah itu terasa. Punggungnya sedikit berguncang, aku makin terangsang.




Ke bawah lagi, aku menelusuri pinggangnya.




“Cukup, To..” Kedua tangannya lurus ke atas. Ia tengkurap total. Nafasnya terengah-engah.




“Depannya Tante ?” usulku nakal. Lancang benar kau To. Tante sampai menoleh melihatku, kaget barangkali atas usulku yang berani itu.




“Kaki depannya ‘kan belum Tante” aku cepat-cepat meralat usulku. Takut dikiranya aku ingin memijit “depannya punggung” yang artinya buah dada!




“Boleh aja kalau kamu engga cape”. Ya jelas engga dong! Tante berbalik terlentang. Sekejap aku sempat menangkap guncangan dadanya ketika ia berbalik. Wow! Guncangan tadi menunjukkan “eksistensi” kemolekkan buah dadanya! Aduuh, bagaimana aku bisa bertahan nih ? Tubuh molek terlentang dekat di depanku. Ia cepat menarik dasternya ke bawah, sebagai reaksi atas mataku yang menatap ujung celana dalamnya yang tiba-tiba terbuka, karena gerakan berbalik tadi. Silakan ditutup saja Tante, toh aku sudah tahu apa yang ada dibaliknya, rambut-rambut halus agak lurus, hitam, mengkilat, dan lebat. Lagi pula aku masih bisa menikmati “sisanya”: sepasang paha dan kaki indah! Aku mulai memijit tulang keringnya. Singkat saja karena aku ingin cepat-cepat sampai ke atas, ke paha.




Lutut aku lompati, takut kalau ia kesakitan, langsung ke atas lutut, kuremas dengan gemas.




“Iih, geli”. Aku tak peduli, terus meremas. Paha selesai, untuk mencapai paha atas aku ragu-ragu, disingkap atau jangan. Singkap ? Jangan! Ada akal, diurut saja. Mulai dari lutut tanganku mengurut ke atas, menerobos daster sampai pangkal paha.




“Aaaah, Tooo ….” Biar saja. Kulihat wajahnya, matanya terpejam. Aku makin bebas.




Dengan sendirinya tepi daster itu terangkat karena terdorong tanganku. Samar-samar ada bayangan hitam di celana dalam tipis itu. Jelas rambut-rambut itu. Ke bawah lagi, urut lagi ke atas. Aaah lagi. Dengan cara begini, sah-sah saja kalau jempol tanganku menyentuh selangkangannya. Sepertinya basah di sana. Ah masak. Coba ulangi lagi untuk meyakinkan. Urut lagi. Ya, betul, basah! Kenapa basah ? Ngompol ? Aku tidak mengerti.




“To …” panggilnya tiba-tiba. Aku memandangnya, kedua tanganku berhenti di pangkal pahanya. Matanya sayu menantang mataku, nafasnya memburu, dadanya naik-turun.




“Ya, Tante” mendadak suaraku serak. Dia tak menyahut, matanya tetap memandangiku, setengah tertutup. Ada apa nih ? Apakah Tante ….. ? Ah, mana mungkin. Kalau Tante terrangsang, mungkin saja, tapi kalau mengajak ? Jangan terlalu berharap, To!




Aku meneruskan pekerjaanku. Kini tak memijit lagi, tapi menelusuri lengkungan pinggulnya yang indah itu, membelai. Habis tak tahan.




“Uuuuh” desahnya lagi menanggapi kenakalanku. Keterlaluan aku sekarang, kedua tanganku ada di balik dasternya, mengelus mengikuti lengkungan samping pinggul.




“Too …. ” panggilnya lagi. Kulepas tanganku, kudekati wajahnya dengan merangkak di atas tubuhnya bertumpu pada kedua lutut dan telapak tanganku, tidak menindihnya.




“Ada apa, Tante” panggilku mesra. Mukaku sudah dekat dengan wajahnya.




Matanya kemudian terpejam, mulut setengah terbuka. Ini sih ajakan. Aku nekat, sudah kepalang, kucium bibir Tante perlahan.




“Ehhmmmm” Tante tidak menolak, bahkan menyambut ciumanku. Tangan kirinya memeluk punggungku dan tangan kanannya di belakang kepalaku. Nafasnya terdengar memburu. Aku tidak lagi bertumpu pada lututku, tubuhku menindih tubuhnya. Menekan. Ia membuka kakinya. Aku menggeser tubuhku sehingga tepat di antara pahanya yang baru saja ia buka. Kelaminku yang keras tepat menindih selangkangannya. Kutekan. Nikmatnya!




“Ehhhmmmmmm” reaksinya atas aksiku.




Kami saling bermain lidah. Sedapnya!




Aku terengah-engah.




Dia tersengal-sengal.




Tangan kananku meremas dada kirinya. Besar, padat, dan kenyal! Ooooohhhh, aku melayang.




He!, ini Tantemu, isteri Oommu!




Iya, benar. Memangnya kenapa.




Mengapa kamu cium, kamu remas dadanya.




Habis enak, dan ia tak menolak.




Dua kancing dasternya telah kulepas, tanganku menyusup ke balik kutangnya.




Selain besar, padat, dan kenyal, ternyata juga halus dan hangat!




Tiba-tiba Tante melepas ciumanku.




“Jangan di sini, To” katanya terputus-putus oleh nafasnya.




Tanpa menjawab aku mengangkat tubuhnya, kubopong ia ke kamarnya. “Uuuuuhhh” lenguhnya lagi.




“Ke kamarmu saja”




Sebelum sampai ke dipanku, Tante minta turun. Berdiri di samping dipan. Aku memeluknya, dia menahan dadaku.




“Kunci dulu pintunya” Okey, beres.




Kulepas seluruh kancingnya, dasternya jatuh ke lantai. Tinggal kutang dan celana dalam. Buah dada itu serasa mau meledak mendesak kutangnya!




Kupeluk lagi dia. Dadanya merapat di dadaku.




“Tooo, hhehhhhhhh” katanya gemas seperti menahan sesuatu.




Kami berciuman lagi. Main lidah lagi.




Tangannya menyusup ke celanaku, meremas-remas kelaminku di balik celana.




“Eehhmmmmmm” dengusnya




Dengan kesulitan ia membuka ikat pinggangku, membuka resleting celanaku, merogoh celana dalamku, dan mengeluarkan “isinya”




“Eehhh” Ia melepas ciuman, melihat ke bawah.




“Ada apa Tante” Tanyaku disela-sela dengus nafasku.




“Besar sekali”




Ia mempermainkan penisku. Menggenggam, meremas.




Geli, geliii sekali.




Stop Tante, jangan sampai keluar. Aku ingin pengalaman baru, Tante. Ingin memasuki kelaminmu..sekarang!




Kutarik tangannya dari penisku. Untung Tante menurut. Aku tak jadi “keluar”




Kulepas tali kutangnya, tapi yang belakang susah dilepas. Tante membantu. Buah dada itu terbuka. Wow.luar biasa indahnya. Belum sempat aku menikmat buah itu, Tante memelukku. Meraih tangan kananku, dituntunnya menyelip ke celana dalamnya. Dibawah rambut-rambut itu terasa basah. Diajarinya aku bagaimana jariku harus bermain di sana : menggesek-gesek antara benjolan dan pintu basah itu.




“Uuuuuuhhhhhh, Tooo..”




Dilepasnya bajuku, singletku, celanaku luar dalam. Aku telanjang bulat. Kutarik juga celana dalamnya. Ia telanjang bulat juga. Luar biasa. Pinggang itu ramping, perut itu rata, ke bawah melebar lengkungannya indah. Rambut-rambut halus itu menggemaskan, diapit oleh sepasang paha yang nyaris bulat. Seluruhnya dibalut kulit yang putih dan mulusnya bukan main!.




Ditariknya aku ke dipan. Ia merebahkan diri. Kakinya ditekuk lalu dibuka lebar. Dipegangnya kelaminku, ditariknya, ditempelkannya di selangkangan. Rasanya terlalu ke bawah. Ah, dia ‘kan yang lebih tahu. Aku nurut saja. Tangannya pindah ke pantatku. Ditariknya aku mendekat tubuhnya. Sesuatu yang hangat terasa di ujung penisku.




Tangannya memegang penisku lagi. Belum masuk ternyata. Disapu-sapukannya kepala penisku di pintu itu. Sementara ia menggoyang pantatnya. Geliii, Tante. Aku manut saja seperti kerbau dicucuk hidung. Memang belum pengalaman! Didorongnya lagi pantatku. Meleset!




Pernah kupikir waktu pertama kali aku melihat kelamin Tante beberapa hari lalu, mana cukup lubang sesempit itu menampung kelaminku yang lagi tegang ?




Tante membuka pahanya lebih lebar lagi, mengarahkan penisku lagi, dan aku sekarang yang mendorong. Kepalanya sudah separoh tenggelam, tapi macet!




“Kelaminmu besar, sih!”keluhnya. Padahal barusan ia mengaguminya.




Ia menggoyang pantatnya dan…bless. Masuk separoh.




“Aaaaahhh” teriak kami berbarengan. Terasa ada sesuatu yang menjepit penisku, hangat, enak!




Pantatnya bergoyang lagi, tumitnya mendorong pantatku.




Blesss..masuk lagi. Makin hangat, makin sedap, dan geli.




Goyang lagi, aku dorong sekarang. Masuk semuanya




Seedaaaaaaaaap!




Tante bergoyang.




Nikmaaaaaaaat!




Tante menjepit.




Geliiiiiiiiiiiiiiii!




Kutarik pelan. Terasa gesekan, enak. Ya, digesek begini enak. Tarik sedikit lagi, dan kudorong lagi.




“Idiiiiiiiiiiih, sedaaaaapp Too” Tante berteriak, agak keras.




Geli di ujung sana. Tariik, dorooong




Makin geli..




Geli sekali…




Tak tahaaaaaann…




“Tahan dulu, To”




Tak mungkin, sudah geli sekali.lalu..




Aku melambung, melayang, melepas..




“Aaaaaahhhhhhh” teriakku. Nikmatnya sampai ke ubun-ubun.




Mengejang, melepas lagi, berdenyut, enak, melepas lagi, nikmat sekali..!




“Genjot lagi, To” teriaknya




Mana bisa.




“Ayo, To”




Aku sudah selesai!




Tante masih menggoyang




Aku ikut saja, pasif




“Tooooo, ..”




Tante gelisah, goyangnya tak kubalas. Aku sudah selesai!




“Eeeeeeeeehh” keluhnya, sepertinya kecewa.




Bergerak-gerak tak karuan, menendang, menggeliat, gelisah..




Penisku mulai menurun, di dalam sana.




Tante berangsur diam, lalu sama sekali diam, kecewa.




Tinggal aku yang bingung.




Beberapa menit yang lalu aku mengalami peristiwa yang luar biasa, yang baru kali ini aku melakukan. Baru kali ini pula aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan berhubungan kelamin.




Nikmatnya susah digambarkan.




Hubungan kelamin antara pria yang mulai menginjak dewasa dengan wanita dewasa muda.




Sama-sama diinginkan oleh keduanya.




Keduanya yang memulai.




Berdua pula yang melanjutkan, keterusan dan…kepuasan.




Kepuasan ? Aku memang puas sekali, tapi Tante ?




Itulah masalahnya sekarang.




Aku menangkap wajah kecewa pada Tante.




Perilakunya yang gelisah juga menandakan itu.




Aku jadi merasa bersalah. Aku egois.




Aku mendapatkan kenikmatan luar biasa sementara aku tak mampu memberi kepuasan kepada “lawan mainku”, Tante Yani.




Terlihat tadi, ia ingin terus sementara aku sudah selesai.




Aku bingung bagaimana mengatasi kebisuan ini.




Aku masih menindih tubuhnya. Penisku masih di dalam.




Buah dadanya masih terasa kencang mengganjal dadaku.




Pandangannya lurus ke atas melihat plafon.




Aku harus ambil inisiatif.




Kucium pipinya mesra, penuh perasaan.




“Maafkan saya, Tante”




Tante menoleh, tersenyum dan balas mencium pipiku.




Sementara aku agak lega, Tante tak marah.




“Kamu engga perlu minta maaf, To”




“Harus Tante, saya tadi nikmat sekali, sebaliknya Tante belum merasakan. Saya engga mampu, Tante. Saya belum pengalaman Tante. Baru kali ini saya melakukan itu”




“Betul ? Baru pertama kamu melakukan ?”




“Sungguh Tante”




“Engga apa-apa, To. Tante bisa mengerti. Kamu bukannya tidak mampu. Hanya karena belum biasa saja. Syukurlah kalau kamu tadi bisa menikmati”




“Nikmaaat sekali, Tante”




Tante diam lagi, mengelus-elus punggungku. Nyaman sekali aku seperti ini.




“To ” panggilnya.




“Ya, Tante”




“Ini rahasia kita berdua saja ya ? Tante minta kamu jangan katakan hal ini pada siapapun”




“Tentu Tante, tadinya sayapun mau bilang begitu” Tiba-tiba aku ingat sesuatu. Mendadak aku jadi cemas.




“Tante ”




“Hhmm”




“Gimana kalau Tante nanti ..” Aku tak berani meneruskan.




“Nanti apa ?”




“Akibat perbuatan tadi, lalu Tante ..”




“Hamil ?” potongnya.




“Ya ”




“Engga usah kamu pikirkan. Tante sudah jaga-jaga”




“Saya engga mengerti Tante”




“To, lain kali saja ya Tante jelasin. Sekarang Tante harus mandi, Oommu ‘kan sebentar lagi datang”




Ah, celaka. Sampai lupa waktu. Aku bangkit hendak mencabut.




“Pelan-pelan To” katanya sambil menyeringai, lalu matanya terpejam




“Eeeeeehhh” desahnya hampir tak terdengar, ketika aku mencabut kelaminku.




Kubantu ia mengenakan kutangnya. Buah dada itu belum sempat aku nikmati. Lain kali pasti!




“Tante ” aku memanggil ketika ia sudah rapi kembali.




Kupeluk ia erat sekali, kubisikkan di dekat kupingnya




“Terima kasih, Tante” lalu kucium pipinya.




“Ya ” jawabnya singkat.




Bersambung . . . . ..

Indonesian Teen Give Hard Blowjob

$
0
0

Video Lucah : Indonesian Teen Give Hard Blowjob - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Indonesian Teen Give Hard Blowjob   Melayu Boleh.Com

video bolehmelayu com, bokep malaysia skandal kilang, bokep online malaysia skandal kilang, indonesian hard blowjob, sex blowjob indonesia, video asia sexluncah, video sex lucah teen, video teen bogel, vidio sex luncah blowjob online new

Kisah bahagia di hari minggu – 3

$
0
0


Besok siangnya Ani meneleponku untuk datang ke rumahnya (kini Ani tinggal bersama orang tuanya, orang tuanya beli sebuah rumah di perumahan yang cukup mewah), dia butuh teman katanya. Sesampainya aku disambut dengan pelukan hangat dan ciuman di bibirku.




"Temenin aku, ya Hunny. Nanti malam Papa Mama baru kembali", katanya manja sambil mengelus-elus kemaluanku.

"Baik, Hunny", jawabku sambil menjilati bibirnya dan meremas-remas dadanya dan mengelus putingnya perlahan, Ani memejamkan matanya.




Kami masuk ke rumah, rumah itu benar-benar sepi dan juga lingkungannya. Ani membuatkan minuman untukku, lalu aku keluar ke taman dibelakang rumah. Sejuk sekali ditempat ini, aku duduk diatas kursi tangan panjang, dibawah sebuah pohon. Ani datang dan menaruh minumannya di meja kecil, lalu dia duduk dipangkuanku. Hari itu Ani memakai tank-top dan rok mini, rupanya sayangku tak memakai branya. Sedang aku memakai celana pendek dan t-shirt.




Kupangku, sayangku ini.

"Ko kamu sendirian, emang pada pergi kemana?" tanyaku.

"Kondangan, sepupunya Mama anaknya ada kawinan", jawabnya, sambil menangkupkan tanganku di dadanya.




Perlahan kuremas-remas dadanya dan kuelus-elus putingya dengan ibu jariku sambil kuperhatikan sekeliling yang sepi dan cukup aman, kuberanikan untuk menanggalkan tank-topnya.




Ani menyandarkan kepalanya di pundakku, sambil berbisik, "Hunny, ML yuk disini", dengan nafas yang mulai berat.




Mulai kumainkan lidahku di dadanya yang sangat kusuka. Kubenarkan posisinya sehingga dadanya menghadap wajahku, kuciumi bibirnya sambil kumainkan lidahku.




"Kamu horny dari tadi ya, Hunny", kataku padanya, Ani hanya tersenyum.




Kutusuk mulutnya dengan lidahku, kugosok-gosok langit-langit mulutnya perlahan dan kuadu lidahnya. Lalu turun ke lehernya, Ani memejamkan matanya menikmati rangsanganku. Turun ke dadanya perlahan kuciumi, melingkar-lingkar sekitar putingya, kemudian kujilat putingya yang mengeras perlahan, kiri kanan. Kujilati putingnya melingkar-lingkar, kugerakkan lidahku naik-turun, kiri-kanan. Ani mengacak-acak rambutku kemudian memeluk kepalaku erat sambil mendesah kenikmatan. Dadanya memerah karena sedotanku, kucupang kecil di kanan dan kiri. Kududukkan Ani, sambil membuka selangkannya. Ani duduk, kusingkap roknya, vaginanya sudah basah, rupanya sayangku memakai g-string. Kusibak CDnya sedikit, tampak klitorisnya basah pada vagina yang gundul, kugesek sedikit dengan ibu jariku, dan "Uh.." Ani mendesah. Kutanggalkan CDnya, tampak belahan merah yang basah.




Aku jongkok, kubuka selangkannya kujilati perlahan klitorisnya, Ani memegangi kepalaku dan mendesah keenakan "Oh.. Ya.. Uh.. Ya..".




Aku menikmati vagina Ani, terutama cairan vaginanya, aku ketagihan. Memeknya yang kedutan kurasakan di lidahku, Ani menjepit kepalaku lalu menuntun tanganku untuk mengerjai dadanya. Kuremas-remas perlahan dadanya sambil menyedot-sedot klitorisnya perlahan, tangan Ani menjambak rambutku dan menekannya ke vaginanya.




Ani semakin keras meracau dan mendesah, "Terus Hunny.. Terus.. Ah.. Ah.. Uh.. Uh..", Ani menggelinjang keenakan dan menekan kepalaku ke vaginanya.




Kujilati klitorisnya, kumainkan lidahku di sana bergerak melingkar-lingkar, naik-turun, dan sesekali kusedot lembut klitorisnya serta gigitan kecil yang membuatnya sesekali mendongakkan kepala dan badannya. Vaginanya sudah mudah banjir, karena rangsangan lidahku memeknya sudah kebajiran dan bibir vaginanya kedutan. Kutangkupkan mulutku menutupi vagianya, kusedot kuat-lemah bergantian sambil kujilatin klitorisnya dan kutusuk-tusuk lubang senggamanya, Ani makin keenakan.




Desahan-desahan yang terdengar dari mulutnya tiba-tiba, "Argh.. Argh.. Aku keluar, Hunny".




Ani orgasme, kontan tengannya menekan kepalaku dan kakinya menjepit kepalaku. Kusedot kuat-kuat vaginanya. Setelah selesai, Ani melepaskan jepitannya dan tangannya, terkulai lemas. Tampak peluh keluar dari keningnya, aku duduk di sampingnya yang masih mengangkangkan selangkangannya. Kuciumi bibirnya, dan meremas-remas dadanya. Kulihat vaginanya masih basah olah cairan kewanitaannya bercampur dengan liurku.




"Sekarang giliran kamu", katanya, sambil berdiri menanggalkan rok mininya.




Ani sudah bugil, perlahan melucuti pakaianku, hanya tinggal CD putihku dengan dedeku yang sudah ON. Ani menciumi bibirku, memainkan lidahnya sehingga beradu dengan lidahku. Turun keleherku, ke dadaku, putingku, akhirnya penisku. Dilepaskannya CD ku dan dilemparkannya dimeja. Ani menjilatinya, seperti lolipop. Dari kepalanya, batangnya dan bijinya. Nikmat sekali. Lanjutnya Ani jongkok di depanku dan mulai menjilati penisku, naik turun, jilatin kepalanya, batangnya dan zakarnya sambil tanganya mengelus-elus bolaku. Aku mendesah keenakan dan sesekali memejamkan mataku. Ani perlahan-lahan mengemut penisku, sesekali dimasukkannya seluruh batang dalam mulutnya.




"Argh..", desahku kencang saat lidahnya memainkan kepala penisku yang besar sambil tanganku mengelus rambutnya yang hitam panjang. Terdengar suara sepongan Ani dipenisku, spluk.. Spluk.. Spluk.. Penisku yang gundul dilibasnya, demikian pula kedua bolaku. Sentuhan bibir, tangan dan lidahnya sungguh terasa di penisku yang gundul.




"Argh.." desahku lagi sambil mendongakkan kepalaku dan menyodokkan penisku di dalam mulut Ani, saat lidahnya menggosok kepala penisku sambil dia menyedotnya. Spluk.. Spluk.. Spluk terdengar kocokannya, Ani menikmatinya.

Kemudian, "Argh.." teriakku lagi sambil menekan kepala Ani di penisku hingga penisku mengeluarkan sperma, lima kali berkedut.

Ani mendesah, "Mmm.." lalu Ani menikmati mani yang keluar itu. Ani menunjukkan pejuku yang ada di mulutnya, kemudian dia telan.

"Mmm.. Enak.." katanya sambil menjilati penisku menikmati sisa pejuku, dan aku mengelus-elus kepalanya. Lalu penisku mengeras kembali merasakan rangsangan lidah Ani di penisku.

"Udah ON lagi nich, si 'kecil'. Pengen ngebor ya", katanya nakal.




Ani berdiri, dari selangkangannya tampak cairan vaginanya mengalir ke pahanya. Kusuruh dia berbaring dikursi, Ani berbaring dan mengangkangkan kedua kakinya. Vaginanya banjir, rupanya my Hunny horny banget. Kujilati cairan vaginanya dan sedikit menyedot klitorisnya. Terasa vaginanya kedutan. Kuberdirikan Ani, kugesek klitorisnya dengan kepala penisku, Ani memperhatikan dengan rangsangan nikmat divaginanya. Perlahan kusodokkan ke dalam pussy-nya yang udah soaking wet (banjir), sambil mengangkat salah satu kakinya dan Ani memelukku. Kepalaku dipeluknya, penisku pun mulai kusodokkan perlahan.




Ani mulai mendesah kenikmatan sambil memejamkan matanya. Bibirku pun bekerja, kuciumi lehernya dan sesekali kujilati, naik-turun ke dadanya juga, kanan-kiri kusedot-sedot putingnya. Ani semakin keenakan dengan nafasnya yang berat. Peluh mulai bercucuran seiring dengan sodokanku yang semakin kencang. Slep.. Bless.. Cplok.. Cplok.. Cplok irama persenggamaan kami ditambah aroma tubuh kami yang membuat libido semakin meninggi.




"Sh.. Sh.. Ah.. Ah.. Ah.. Oh.. Yeh..", Ani semakin menggila, sesekali rambutku dijambaknya.




Vaginanya semakin basah dan berkedut-kedut seakan-akan memijat penisku, nikmat sekali. Sesekali udara bertiup, sedikit mendinginkan suasana yang panas. Aku duduk, Ani mengambil posisi jongkok dihadapanku, vaginanya melahap penisku yang berkepala besar. Ani memasukkan perlahan ke dalam pussy-nya, merasakan kenikmatan gesekan penis dan dinding vagina dengan memejamkan matanya. Ani berpegangan pada sandaran punggung kursi taman. Perlahan Ani menggerakkan pantatnya naik turun, deng kedua tanganku memegangi dan mengerjai boobsnya.




"Argh..", desahku keenakan merasakan persenggamaan ini, dengan irama kocokan yang semakin cepat, suara gesekan dan benturan yang basah.

Ani makin liar mendesah "Argh.. Ah.. Sh..", berkali-kali keluar dari mulutnya, dan dinding vaginanya terasa mulai menyedot penisku.

"Aduh say aku nggak tahan lagi ingin keluar.. Aduh say.. Enak.. Say.. Sh.. Ah.. Aduh sayang.. Ah.. Enak say.., nikmat sekali.. Rasanya ingin keluar say, nikmatnya, terus.. Aduh saya nggak tahan ingin keluar..", desah Ani yang merasakan g-spotnya tergesek dengan posisi dia di atas, kulihat Ani terkulai lemas memelukku dengan kondisi jongkok dan memeknya kurasakan semakin licin, sehingga pahaku basah oleh cairan memeknya yang keluar sangat banyak. Sebenarnya aku juga sudah nggak tahan ingin keluar, apalagi mendengar desahan erotis pada saat Ani akan orgasme.

"Aduh, sayang, aku kalah lagi nih, udah mau orgasme!", cairan hangat terasa masih mengalir dari dalam vagina Ani.




Giliran aku menggenjot memeknya dengan dia masih jongkok didepanku. Demi melihat wajah cantik yang sayu itu, genjotanku dipercepat.




"Sayang, saya mau keluar nich..".

"Keluarkan di dalam aja sayang, kita keluarin bersamaan, Ani juga mo keluar lagi."




Dan akhirnya spermaku mendesir ke batang penisku dan aku mencapai orgasme yang diikuti pula dengan orgasme Ani.




"Ough.. Saya sampai nih.. Ahh..", croot, air maniku keluar dengan derasnya ke dalam memek Ani, Ani pun menikmatinya.




Ani terduduk dalam pangkuanku, kurasakan vaginanya berkedut seakan-akan memeras sisa pejuku. Kami berdua bugil di taman, di bawah pohon melakukan persenggamaan. Saat itu aku tak perduli walaupun ada bagian dari taman yang langsung ke jalan perumahan, walau tertutup oleh sederetan tanaman yang cukup rapat.




"Asik yaa ML di taman" kata Ani padaku.




Aku terdiam mengelus-elus punggungnya yang mulus. Selama 10 menit kami dalam posisi ini, lalu Ani duduk disampingku, menjilati penisku yang sedikit mengendur lalu membersihkannya dengan CD nya, setelah itu giliranku menjilati bibir vaginanya dan melapnya dengan CD-nya tadi. Aku minum, kukumpulkan pakaian kami lalu kami masuk ke rumah dalam kondisi bugil dan kugendong Ani di punggungku.




*****




Malamnya aku pulang, setelah menemani dan melayani Ani hari itu. Setelah aku menutup pintu gerbang, Ani masuk. Sesaat aku akan menghidupkan mesin motorku, seorang wanita tetangga seberang rumah (selang 1 rumah diseberang rumah Ani) memanggilku.




"Mas, sini sebentar" katanya.




Tanpa pikir panjang aku mendekatinya. Kulihat seorang wanita chinese muda, memang kebanyakan yang tinggal di kompleks itu warga keturunan, yang cukup sexy. Wanita itu memakai kaos ketat dan rok mini.




Wanita ini mendekatiku, "Kamu pacarnya Ani, ya?" tanyanya.

"Kamu tadi ML di taman sama Ani khan, aku lihat loh..", ujarnya dengan senyum yang menggoda.




Kontan aku kaget, ternyata ada yang melihat persenggamaan kami.




"Nggak usah takut", lanjutnya sambil memegang salah satu tanganku.

"Masuk ke dalam dulu yuk", ujarnya sambil mencabut kunci kontak motorku.




Dengan pasrah aku mengikutinya. Dia langsung mengajakku duduk di ruang tengah. Rumahnya mirip punya Ani, tetapi penataan ruang yang berbeda. Sebelumnya dia memperkenalkan diri, namanya Sherly, single, 26 tahun. Didalam rumah aku dikenalkan dengan wanita lain, Helena adiknya, mulai kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, Poppy adik keduanya, masih kelas 2 smp, dan Airin, orang sunda temannya yang tinggal bersama mereka. Aku dikenalkan sebagai pacarnya Ani tetangga mereka, saat mereka tahu itu, mereka tersenyum nakal padaku. Mbak Sherly, tapi aku disuruh memangilnya Ci Sherly, menggandengku ke dapur. Kubantu dia membuat minuman popcorn, walau aku masih bingung dan cemas, lalu dia membuka pembicaraan.




"Nggak usah takut, aku udah kenal Ani cukup baik dan dia sering main ke sini. Dan sering cerita masalah sex dengan kita-kita. Dia juga cerita tentang persenggamaannya dengan pacarnya, yang dia nggak bisa ngelupain untuk selamanya, dan ternyata itu kamu." Gila ternyata dia cerita sama orang lain, batinku.




"Terus tadi waktu aku jalan-jalan nggak sengaja melihat kalian, aku horny dech. Pengen ngerasain punya kamu", sambil Sherly mendekatiku dan mengelus-elus kemaluanku.

"Tenang, Ani ngga bakalan marah, kok. Kami berlima dengan Ani pernah pesta oral sex bersama setelah dia kamu perawanin."




Aku hanya tersenyum. Lalu kami berlima menonton acara TV HBO yang pas pada waktu itu ada adegan panasnya, dan aku curi pandang sama keempat wanita itu, terutama Sherly, rasanya dia nggak tenang dan gelisah sepertinya dia sudah terangsang akan adegan itu, ditambah ada aku duduk di sampingnya. Tiba-tiba Sherly berbisik mengajakku ke kamarnya yang ada pas di belakangku duduk.




"Donnie temenin Sherly malam ini sayang, aku sudah lama sekali nggak dijamah sama laki-laki", ujarnya sambil memelukku dan memohon.

"Yah sayang? Mau kan?", katanya lagi.

"Ii.. Ya", jawabku gugup.




Bersambung . . . .

Kisah Benar Seks Cikgu Sekolah 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Kisah Benar Seks Cikgu Sekolah 2   Melayu Boleh.Com

Sejak itu Kak Esah menjalankan kempennya secara halus terhadap para isteri yang mendiami krs berkenaan. Pasangan pertama yang cuba kami pancing ialah Cikgu Mail dan isterinya Cikgu Salmah. Cikgu Mail merupakan guru siswazah tetapi Cikgu Salmah hanya lepasan Maktab Perguruan, Mail juga merupakan Guru Penolong Kanan di salah sebuah sekolah menengah di daerah berhampiran sedangkan Salmah mengajar satu sekolah denganku. Mereka telah beberapa tahun berkahwin tetapi hanya mendapat seorang anak perempuan baru setahun yang lalu yang baru dapat berjalan, pada masa itu sedang gigih untuk mendapatkan anak kedua. Cikgu Mail gemuk pendek orangnya tetapi isterinya kurus sederhana, pertembungan inilah yang menyebabkan sukar sedikit buat mereka mendapat anak, mengikut cerita Kak Esah sebagaimana yang diberitahu oleh Salmah kote Mail agak pendek dan susah nak betul-betul masuk ke dalam cipapnya, kalau main terbalik pulak habis tumpah air mani jadi kena buat berhati-hati.

Kak Esah dah bagi signal kat aku dia kata mesej dah sampai jadi aku boleh try anytime cuma kena tengok angin sebelah sana ok ke tidak. Satu hari Salmah datang berjumpa denganku sambil berbisik meminta aku datang ke rumahnya malam nanti untuk membincangkan projek Hari Guru yang akan datang tidak lama lagi, aku jawab baiklah. Selepas Maghrib aku sampai siap dengan bahan-bahan untuk menulis. Cikgu Mail dah bersiap-siap untuk keluar aku tanya ke mana dia jawab ada meeting persatuan mungkin lambat balik jadi hang tolong temankan kak Salmah sambil buat kerja tu (dia ni aktif dalam politik jadi kalau meeting mesti Subuh baru balik). Aku tak banyak bicara memulakan kerja sambil Salmah menidurkan anaknya. Setelah anaknya tidur dia datang menghampiriku dan kami terus membuat kerja-kerja sehingga selesai bahagian kami supaya dapat disambung pula oleh guru-guru lain yang terlibat.

Aku mencuri-curi pandang kepada Salmah untuk melihat isyarat yang mungkin terbit tapi nampaknya dia buat donno aje, akhirnya aku terpaksa mulakan kalau tak melepas terus jawabnya. Sambil menuang kopi aku bertanya macamana dia jumpa dengan suaminya, dia jawab jumpa dalam satu perhimpunan guru-guru daerah kemudian nampak si Mail bersungguh-sungguh hendak kahwin jadi dia ikutkan aje kalau diikutkan hati tak mahu sebab Mail gemuk pendek tak padan dengannya. Dia kata lepas tiga tahun kahwin baru dapat anak itupun sebab Kak Esah tolong berikan petua kalau tidak mungkin sampai sekarang masih belum beranak lagi. Aku tanya lagi pasal apa (pura-pura tak tahu), abang Mail punya anu tu pendek sebab gemuk jadi payah sikit nak masuk habis bila memancut air maninya tumpah sebab masuknya tak dalam, oh begitu rupanya jawabku. Aku memerhatikan muka Salmah, aku tengok masih lawa baru berumur tiga puluhan, berdada kecil sikit tapi ada bontot walaupun kurus.

Aku menghampirinya lebih dekat lagi dan terus meraba punggungnya, dia menoleh terkejut sambil memandangku kemudian senyum. Akupun apa lagi terus memeluknya dan mencium bibirnya yang merekah tu bertalu-talu. Nafas Salmah cepat kencangnya menandakan berahinya mula mendatang. Dia berdiri sambil mengajak aku ke bilik tidur anaknya, rupa-rupanya dia dah siap bentangkan tilam atas lantai, aku lihat dia mula membuka kain tapi baju kurung masih menutupi tubuhnya. Aku menghampirinya menyelak baju berkenaan sambil mengangkatnya ke atas dan terus menanggalkannya. Salmah tidak berseluar dalam tapi memakai bra, dia membuka kancing colinya sekaligus menampakkan bukit kecil miliknya.

Cikgu Salmah dan telanjang bulat dia menghampiriku sambil membuka pakaianku pula, satu persatu dibukanya sehingga seluar dalamku ditanggalkannya dengan menggigit dan menariknya ke bawah. Tanpa ku duga Salmah terus menghisap koteku yang sedang nak bangun hingga membesar keras hampir tak muat mulutnya yang kecil. Aku membaringkannya sambil mencium semula bibirnya yang baru sahaja menghisap koteku. Aku turun lagi ke kawasan dadanya ku ulit-ulit puting teteknya yang mengeras, mulutku turun lagi ke perutnya sambil menjilat-jilat pusatnya, Salmah kegelian. Aku turun lagi ke kawasan ari-arinya sambil memerhatikan bentuk pantatnya yang menebeng kecil di celah kangkangnya. Bulu pantatnya rapat tapi tak begitu lebat dengan biji kelentitnya jelas berada di bahagian atas tapi jelas yang biji berkenaan dah kena kerat habis tinggal tunggulnya sahaja.

Aku sedut tunggul biji berkenaan sehingga Salmah terdongak mendesah menahan berahi yang teramat, ku dengar mulutnya berkata-kata tapi tak jelas tutur bicaranya. Jari-jarinya terus meramas-ramas batang pelirku yang dah naik cukup kembang, keras dan panjang, aku merasakan bibir pantatnya dah cukup berair dengan kakinya terkangkang luas menanti hentakan daripadaku. Dia membawa kepala koteku kepada mulut cipapnya yang dah terbuka sedikit sambil berkata Now, please fuck me now, aku membetulkan posisi koteku di mulut cipapnya, menarik nafas dan sur…sur…srittt aku menekan masuk ke dalam pantatnya perlahan-lahan. Salmah mengerang menahan asakan batang pelirku, selepas masuk setengah aku menarik keluar semula batang koteku kemudian membenamkannya semula, aku tarik keluar semula dan terus ku tekan sekuat hati ke dalam cipapnya hingga santak ke serviknya. Salmah terkedu menahan tojahan koteku aduh panjangnya kote hang belum pernah lagi saya dapat yang sebegini.

Aku membiarkan sebentar koteku di perdu cipapnya sebelum acara sorong tarik bermula, aku berbisik yang aku nak main lama sikit dia kata alright pantatnya miliku malam tu jadi buatlah ikut suka. Setelah merasakan cipapnya cukup berair aku memulakan henjutan dan hentakan yang bertubi-tubi, bergoyang-goyang badannya ku kerjakan dan dia termengah-mengah menahan asakan yang keras tapi mulutnya terus berkata sedap…sedap…main…lagi…don't stop. Dia memelukku dengan eratnya sambil tumitnya mengapit punggungku, tahulah aku dia akan klimaks anytime dan tak lama dia dapat puncaknya yang pertama malam itu. Aku terasa batangku dikemut kuat ahh…I'm cumming…uhh…sedapnya. Aku berhenti sebentar memberi laluan berahinya mengapung, setelah itu aku memusingkan badannya lalu menghentamnya dari belakang pula sehingga dia tak tahan lagi lalu tertiarap atas tilam dan aku terus mengasak keras, tak lama aku rasa daging-daging punggungnya mengemut kuat dan dia klimaks lagi. Salmah terkapar lesu tapi aku tak peduli, aku akan main cukup-cukup sampai dia tak boleh main lagi sehari dua ni, aku mengiringkan badannya secara celapak aku menusukkan batang koteku ke dalam pantatnya yang dah benyai rasanya. Aku menikam lagi bertalu-talu sehingga aku terdengar pelan sikit senak rasanya burit saya…hang jangan tibai kuat sangat. Aku jawab tak pa bukan boleh rabak kena main sambil aku mencium semula bibirnya.

Aku mencabut keluar batang pelirku dan aku telentangkannya semula, aku panggung kakinya atas bahu sambil merodok masuk koteku, terbeliak matanya menahan tusukan koteku yang ku rasa begitu dalam masuknya, aku berbisik tahan sikit aku nak henjut lagi lalu aku hentak bertalu-talu cipapnya, sedap main cara itu sebab selain dapat masuk jauh ke dalam, cipapnya juga menyepit dan terasa sempit lubang pantatnya. Dia berkata cukup dah tak tahan lagi, aku melepaskan kakinya menarik tangannya terus duduk dengan dia celapak atas pehaku, aku memeluk badannya sambil menojah-nojah koteku ke atas, mulut Salmah sedikit berbuih dan jelas ku lihat air matanya membasahi pipinya. Aku tak pasti kenapa dia menangis. Aku baringkan semula Salmah sambil aku naik ke atas badannya sekali lagi, aku pacu benar-benar laju sehingga dia terdengik-dengik menahan tusukan demi tusukan, bila aku merasakan air maniku telah bersedia untuk memancut, aku rangkul tubuh kurusnya dan critt…critt…crittttt air maniku memancut jauh ke dalam rongga pantatnya.

Setelah ku rasakan tak ada lagi air yang keluar perlahan-lahan aku menarik keluar batang pelirku, aku lihat air mani turut meleleh keluar dari rekahan bibir pantatnya yang terpokah ku kerjakan. Aku melurut-lurutkan semula bulu pantatnya yang kusam bagai padi dirempuh badai malam, Salmah tersengut-sengut menangis aku tak tahu puncanya adakah dia kesal atau sebab lain, aku memakaikan semula kainnya lalu membawa dia duduk, sambil memeluknya aku bertanya mengapa dia menangis, kesal atau sakitkah. Dia geleng kepala sambil berbisik aku telah memberikan kepadanya satu nikmat senggama yang tak pernah dialami selama ini, dia tak tahu yang batang pelirku dan pantatnya telah memberikan satu rangsangan yang cukup tinggi dan bimbang dia tidak akan merasainya lagi selepas ini. Aku cakap selagi aku ada di sekolah itu dia masih berpeluang merasai nikmat seperti yang baru kami lalui sebentar tadi. Salmah menciumku dan meminta aku beredar sebab sekejap lagi mungkin cikgu Mail akan balik kerana jam menunjukkan dah hampir empat pagi.

Aku mengemaskan kertas-kertas yang perlu ku bawa balik ke rumah sambil ku lihat Salmah mengambil cadar alas tilam membawanya ke bilik air. Aku mengikutinya ke bilik air untuk mencuci butuhku yang dah lembut semula. Salmah duduk kencing dan aku melihat air kencingnya yang turun tak menentu, setelah selesai aku mengambil air dan membasuh cipapnya perlahan-lahan pedih katanya tanpa diminta dia turut membasuh koteku pula sambail membelek-beleknya, bahaya kote ni boleh ranap burit betina kena sondoi. Kami ketawa bersama, aku mengucapkan terima kasih dan mencium pipinya sebelum berjalan balik ke krsku.

main dengan ustazah, main dengan cikgu, cerita lucah pendek, cerita ustazah, cerita blue pendek, seks dengan ustazah, sex dengan ustazah, sex dgn ustazah, kisah lucah ustazah, cerita seks melayu ustazah, cerita lucah Budak sekolah menengah, cikgu/janda, cerita seks sekolah menengah, budak sekolah rendah sex, main dgn ustazah, cerita sex melayu ustazah, cerita lucah melayu ustazah, cerita lucah main dengan ustazah, cerita lucah guru, guru guru berahi sex porn video

banglow tempat seks kak siti

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel banglow tempat seks kak siti   Melayu Boleh.Com

Ini adalah kisah nyata diriku. Namaku Amir dan panggilan mesraku ialah Am. Usiaku 30’an. Pendapatanku amat lumayan dan hobiku mengumpul kenalan untuk dikongkek. Telah hampir 15 tahun hidupku bergelumang dosa, iaitu sejak aku frust bercinta dengan kekasih yang amat aku sayangi. Sejak itu aku bertekad untuk merosakkan setiap gadis yang aku kenali. Berdasarkan pengalaman dan pergaulan harian, aku dengan mudah dapat memikat gadis yang aku ingini. Dengan skill aku yang tersendiri, jarang yang terlepas dari penangan butohku. Perinsipku adalah “kalau tak dapat hari ini, lain kali boleh dapat juga.” Sesetengahnya memakan masa hampir seminggu baru aku dapat.

Petikan dari pengalamanku juga, aku pernah amat menyukai pada seorang kenalan perempuan yang berumur awal 40’an. Dia ni isteri seorang pegawai majlis daerah. Siti namanya. Suaminya tidak dapat memberikan kepuasan kepadanya lantaran lemah sahwat kerana berbagai penyakit. Si Siti ni bertubuh kecil. Potongan rambutnya seperti Zarina Zainuddin, mengerbang tapi kemas. Dia bertubuh kecil, sekecil Shela Majid. Wajahnya ayu dengan make up yang sederhana tebal tetapi mampu memukau setiap lelaki yang memandang. Bibirnya sentiasa merah merkah dan menggairahkan. Buah dadanya menonjol dengan potongan badan yang cukup menggiurkan. Dia sentiasa berbaju kebaya atau kurung moden.

Satu malam aku bertemu dengannya dekat tempat parking, lalu aku mengajaknya ke tempat tinggalku. Aku membawanya ke banglowku di kawasan penempatan yang terasing dari hiruk-piruk kota dan tiada gangguan. Aku tinggal sendirian di situ.
Di ruang tamu rumahku aku meminta dia membiasakan diri seperti di rumah sendiri. Maklumlah kerana inilah kali pertama kami bertemu secara berdua sahaja dan di dalam bunglowku sendiri pula. Well… dia begitu cepat menyesuaikan diri. Sambil kuhulurkan minum, aku berbual dengannya sambil mendengar alunan musik romantik.
"Am tak sunyi tinggal seorang?" tanyanya memulakan bicara. "Siapa yang sudi temankan Am kak?…" balasku sambil memegang tangan dan merapat ke tubuhnya di atas sofa sambil membelainya. Dia memelukku secara tiba-tiba bagai tak ingin dilepaskan.

"Kak…., Am sunyi sekali di sini. Rumah besar tapi….!" kataku tersekat-sekat. "Kalau Am sunyi… biar akak saja yang hiburkan…! Itu pun kalau Am mau…!" katanya lagi sambil mengusap-usap pangkal paha ku. Lepas tu bibir kami pun bertaup rapat. "Bila-bila pun akak sudi temankan. Kalau Am nak akak boleh layan Am lebih dari suami akak sendiri…!"
Siti memegang tanganku dan membawanya ke arah bukit berkembar miliknya. Terasa kenyal daging yang membukit tersebut. Tanpa disuruh aku meramas kedua teteknya dengan ganas. Tak puas dari luar, aku buka kancing bajunya satu persatu hingga terburai kesemuanya. Teteknya bagai bersesak padat hendak keluar dari bra yang dipakainya. Dalam cahaya terang, teteknya nampak putih bersih tanpa sebarang cacat cela. Tanpa membuang masa aku pun tanggalkan cangkuk branya dari belakang. Lepas tu kulurutkan pula baju serta kain yang dipakainya.

Maka terdamparlah pakaiannya di atas lantai marble di ruang tamuku itu. Yang tinggal hanya seluar dalam yang bentuk “V” yang masih berperanan melindungi daerah terlarangnya itu. Aku mengulum dan menyonyot kepala teteknya yang bagaikan tumbung kelapa dengan bentuk bengkakkan di sekeliling tompok hitam kepala teteknya. Aku pasti anda pernah melihat bentuk seperti ini di dalam filem lucah. Malahan teteknya yang pejal itu juga membengkak seperti belon.
Dengan bernafsu sekali aku kerjakan teteknya. aku kulum dan aku nyonyot semahunya hinggakan dia menjerit-jerit kecil, “ahhh.. aaahh… ahhh…… seeddddaaapppnya…! Ammmm….!!!” bila ku gigit-gigit puting teteknya itu. Permainan kepala tetek berlangsung agak lama. Ianya sentiasa diiringi dengan dengusan nikmat dari mulutnya.
Kemudian kucium seluruh tubuhnya hingga dia menlentik-lentik tidak dapat menahan kegelian. Aku tidak mengucup bibirnya buat sementara waktu kerana bibirnya yang merkah itu akan ku lumat di akhir permainan nanti. Lagipun bibirnya amat menawan dengan gincu yang berkilat-kilat bagaikan berair dan sudah pasti ianya mahal.

Permainan di ruang tamu berlangsung cukup lama. Akhirnya aku merangkul tubuhnya untuk didukung masuk ke dalam bilik tidurku yang telah disusun kemas oleh pembantuku di siang hari tadi. Di atas tilam setebal satu setengah kaki itu aku londehkan seluar dalamnya dari tubuh. Kini terpampanglah segitiganya yang tembam dengan bulu hitam lebat merimbun di situ. Aku kangkangkan kedua pehanya selebar-lebarnya. Di bawah cahaya neon yang terang benderang itu maka terpampanglah rahsia peribadi miliknya itu.
"Kak… Am nak gunting sikit bulu akak ni ye….! Am nak buatkan satu bentuk yang menarik ok???" Kataku pada kak Siti. Terbedik-bedik biji matanya memikirkan hajat yang ku sampaikan itu. Tapi aku memang tak berniat nak tunggu jawapan darinya. Aku pun pantas mencapai pisau cukur, sikat dan gunting yang terletak di atas almari solekku.

Bagai seorang tukang gunting profesional aku melarikkan mata pisau cukur ke atas tundunnya. Dengan kedudukan mengangkang seluas itu, aku bebas mengerjakan laman terlarangnya itu. Mula mula aku buangkan bulu-bulu di sekeliling lurahnya. Kemudian aku bentukkan bentuk “Love” pada area atas sedikit dari kelentitnya yang nampak terjojol keluar. Aku gunting dan aku rapikan serapi yang mungkin.
Tanpa sebarang bantahan kak Siti menyerahkan kemaluannya untuk aku kerjakan. Sambil itu aku melayan kenakalan ku dengan mengentel-gentelkan kelentitnya berulang-ulang kali. Lama kelamaan terpancarlah lendiran yang membasahi lurah di bawahnya. Setelah selesai, aku menariknya masuk ke dalam bilik air di bilik aku itu. Di situ aku mula mencuci kemaluan kak Siti dengan shampoo. Aku buang semua cebisan bulu-bulu yang terlekat di celah lurahnya. Makulumlah lurahnya itu begitu melengas berair semasa aku mencukur bulu buritnya tadi.
Sambil menyempoo, aku urut dan kuis-kuis kelentitnya. Aku buat kak Siti bagaikan si anak kecil yang tak reti mencuci kangkangnya sendiri. Tanpa membantah kak Siti menyerahkan kangkangnya ke tangan ku. Terpejam pejam matanya menikmati belaian tangan ku di situ.

"Am…! Seedddaaappp laaaaa…!!! Main lagi kat situ……! Akak dah tak tahaaan… niiiiiiiii." Aku pun usap dan aku picit-picit kelentinya dengan rakus. Apa lagi, berlejeranlah lendir yang membasahi celah kangkangnya. Batang kejantananku juga sudah perit menonjol seluar jean yang masih aku pakai. Setelah selesai, aku bangunkan dia dan menariknya kembali ke dalam bilik.
Acara belaian diteruskan. Tapi kini giliran Kak Siti pula mengerjakan aku. Aku berbaring saja di atas katil. Pakaianku dibuangnya satu persatu. Akhirnya aku dibogelkan oleh Kak Siti dengan ganasnya. Pakaianku dirabutnya dengan kuat hingga baju T yang aku pakai itu terkoyak. Aku amat menyukai caranya. Sambil dia membuang pakaianku, tangannya membelai dan mengusap-usap tubuh serta kemaluanku. Akhir sekali tangannya menggenggam kemaluanku sambil mengosok dengan lembut. Ianya membuatkan aku terasa amat nikmat walaupun hanya dengan belaian tangannya saja.

Kak Siti ternyata bijak memainkan peranan. Setiap kali terasa kemaluanku digigit-gigit manja, dan sesekali juga seluruh batangku masuk ke dalam mulutnya. Ianya dihisap dan dilulur. Tanpa ku sedari aku menjerit, “aarrrruuuggghhh…!” Ketika itu batang kemaluanku ditokaknya dengan kuat secara tiba-tiba. Ianya seolah olah tanpa mahu dilepaskannya. Lama batangku ditokak di dalam mulutnya. Kadang-kadang bagai dikunyahnya lembut.
Semakin lama semakin sedap ku rasakan. Apa lagi, aku pun mulalah menyorong tarik batang pelirku keluar masuk ke dalam mulut kak Siti. Tanganku pula tidak diam begitu sahaja. Aku pegang kepala kak Siti yang kecil itu. Sambil itu aku tarik tekan kepalanya hingga ke pangkal batang pelirku. Akibatnya berlumuranlah batang pelirku dengan air ludah Kak Siti.

"Aaarrrrr gggggghhhh…! Kkkkaaaaakkkkk tttttaakkk ttttaaahhhaan……!!! Aaaammm….! gggrrhhh…..!!!!!!" Berbagai macam bunyi yang tak tentu bahasa terbit dari mulut kak Siti. Namun aku tetap juga sorongkan batang saktiku itu sedalam-dalamnya ke dalam mulut tersebut. Akhirnya dapat ku rasakan yang ianya dah masuk melepasi kerongkong kak Siti. Ketika itu kehangatan bagaikan memijat-mijat pelirku. Memang dah terlalu dalam aku sorong batang pelirku itu. Keadaan itu jelas terbukti apabila bibir kak Siti pun sudah bertaut rapat ke pangkal tundun aku.

Agak lama juga aku benamkan batang pelirku ke kerongkong Kak Siti. Saja aku geram nak pekenakan mulutnya yang cantik itu. Kak Siti hampir tersedak kerana tidak dapat menahan nafas lagi. Matanya putih menahan nafas. Kak Siti mengelepar bagai ayam yang disembelih. Namun mulutnya tetap juga tak terlepas dari tancapan batang pelirku. Tangannya merewang-rewang cuba melepaskan mulutnya dari batang pelirku. Kakinya menendang-nendang, tapi tak satu pun yang mengenai sasaran. Yang berselerak hanyalah bantal, selimut dan cadar yang bagai dilanda taufan layaknya.
Kak Siti meronta semahu-mahunya. Celah kangkangnya berlendir dan comot dipaliti lendiran dari dalam buritnya sendiri. Memang banyak lendir pelicin yang terbit di situ. Lebih lebih lagi bila dah tiada bulu di sekeliling lurahnya itu. Maka jelaslah kelihatannya lendiran yang meleleh dari situ. Ianya dah penuh membasahi pangkal pehanya akibat dari rontaannya tadi. Nampaknya Kak Siti sudah pun berapa kali mencapai kemuncaknya. Lebih lebih lagi semasa tubuhnya mengejang keras sambil memeluk erat pada tubuhku.

Rontaan Kak Siti semakin lemah. Aku pun cabut keluar batang pelirku dari mulut Kak Siti untuk membiarkan ia mendapat nafas semula. Ketika itu kak Siti terlentang bulat bagaikan pengsan. Matanya tertutup rapat dengan hanya buah dadanya saja yang bergerak pantas naik turun bagaikan di pam-pam. Sambil kewalahan menarik nafas, dengusan nafasnya kuat sekali mengeluarkan bunyi, “ggggrrrhh….!!! gggrrrhhh….!!!” yang tidak putus-putus. Air liur berbuih-buih keluar dari mulut Kak Siti. Setelah sudah hampir dua setengah jam aku mengerjakannya, namun tiada tanda-tandanya yang aku telah puas. Yang pastinya aku akan terus mengganyang Kak Siti selepas ia pulih sebentar lagi.
Setengah jam telah berlalu bilamana batang kejantanan aku dah terkulai layu. Kesan tompokan merah dari gincu Kak Siti nyata terpalit di sekeliling kepala dan batang aku yang dilingkari oleh urat-urat kasar. Puas gak rasa hati ku kerana gincu mahal yang mencantikkan bibirnya itu, akhirnya menjadi alat bagi menyedapkan batang aku.

"Kak…dah okey ke???" tanyaku sambil mengusap lembut wajahnya. Dia tersenyum memejamkan mata sambil menganggukkan kepala. Gerak tangan aku perlahan-lahan mengusap tompokan bulu kemaluannya yang sudah berbentuk love. Terasa kesat dan tajam di situ kerana bulunya dah aku gunting pendek. Kemudian aku julurkan jari telunjukku menuruni lurah buritnya masih licin.
Jejariku bermain dan mengentel daging kelentitnya yang mulai mengeras. Semakin lama semakin keras ianya kurasakan. Dengan dua batang jari, aku mengepit kelentitnya sambil mengocok-gocok. Kelentitnya terjojol keluar dari kulit nipis yang menutupinya. Kelentik kak Siti aku pusing-pusingkan dengan jari ku yang berada pada hujung kelentit berkenaan. Apa lagi, berlenggoklah punggung Kak Siti mengiringi perbuatanku itu. Jika dia tak menyambut sebegitu nescaya koyaklah kelentiknya aku kerjakan.

Batang pelirku pun mulai mengeras. Aku kuak kedua peha Kak Siti hingga terkangkang luas. Kini giliran lidahku pula untuk mengerjakan kemaluan kak Siti. Aku mencium daerah terlarangnya. Aku sembamkan mukaku di situ dan aku putarkan mukaku pada buritnya. Sambil itu aku giat menghirup cairan licin yang terdapat di situ. Akibatnya, cairan tersebut semakin banyak terpancar dari burit sempit kepunyaan kak Siti.
Erangannya jelas terdengar. Kak Siti sudah tidak lagi tahu erti malu. Ini terbukti bila mana dia dengan tanpa segan silunya menjerit sekeras-kerasnya. Suasana banglow dan bilikku yang luas itu bergema dengan jeritan nafsunya yang memenuhi segenap ruang.
"Kak nak yang special tak?? tanyaku lagi. "Am… buatlah apa saja yang Am suka pada akak malam niii. Akak serahkan segalanya untuk hidangan Am….! Am boleh seksa akak lagi macam tadi pun……! Seedddddaaap…. sayang….!!!" bisik Kak Siti ke telingaku.

Aku semakin gairah bila mendengarkan lafaz pengabdian kak Siti terhadap ku. Aku pun angkat kaki Kak Siti setinggi yang boleh. Kemudian aku buka kangkangnya lebar-lebar. Hasilnya, maka terpampanglah dengan jelasnya setampok burit yang sudah terhidang di depan mata kepalaku.
"Akak tahan aje macam niee…..! Jangan tutup kangkang akak. Ini paling special untuk akak malam niee…!" kataku padanya. Tanpa memegang tubuhnya, aku hanya menjulurkan lidah ku menyentuh bibir buritnya. Kedua belah tangan ku sudah pun ke belakang tubuhku. Tangan kak Siti memegang kakinya sendiri supaya sentiasa terkangkang ketika aku menjalankan operasi dengan menggunakan mulut ku.
Aku jilat buritnya dari lubang dubur hingga naik ke atas kelentitnya. Ketika dikelentitnya, dengan skill tersendiri aku jilat secara memanjang ke atas. Serentak dengan itu, pantatnya pun ikut naik mengikuti jilatanku.

Apa lagi, buka main gila kak Siti menjerit, “uuuugggghhh….!!!! sedaaaapppnya….!!! AAAaaamm……..!” Berkali-kali aku lakukan begitu iaitu tanpa menyentuh bahagian lain. Akibatnya, pemusatan keseluruhan nikmat yang kak Siti perolehi hanya tertumpu pada sekitar bahagian kelentitnya sahaja. Sesungguhnya itulah nikmat yang setiap perempuan cari. Cecair pelincir banyak keluar semasa operasi ini berlangsung. Suara jeritan nafsu kak Siti terus lantang berkumandang. Aku rasa ianya boleh kedengaran hingga ke perkarangan banglowku…!
"Ammm…akak dah tak tahan nieeeee…… eeeeeee…!!!!!! Masukkan batang Am ke dalam ya sayanggggg…!" Masa tu batang pelirku juga bagai meronta minta aku segera tusukkan ia ke dalam burit Kak Siti. Batang pelirku di raih oleh tangannya sambil digentel pada kelentitnya sendiri. Semakin ganas semakin ngilu terasa di hujung pelirku. Aku mengerang dalam kenikmatan.
Setelah tak tahan dipermainkan sebegitu rupa, maka kedua tanganku mulalah memegang kaki Kak Siti. Ianya aku kuak luas hingga terpampanglah buritnya dengan keadaan lubang yang kelihatan amat sempit. Aku rasa ianya hanya muat untuk menampung jari kelingking aku sahaja. Namun tetap aku halakan juga kepala torpedoku tepat di mulut buritnya.

Aku lihat Kak Siti menahan nafas sambil mengemut buritnya. Dapat aku rasakan lubang buritnya semakin mengecil kerana kepala pelirku terasa semakin merapat di situ. Aku tekan batang aku ke bawah untuk cuba memaksa ia memasuki pintu yang maha sempit itu. Burit dan punggungnya memang ikut tertekan ke bawah. Namun kepala pelirku sedikit pun tidak lepas masuk ke dalam lubang buritnya walaupun banyak air pelincir di situ.
Dua kali aku cuba tapi masih tetap sama. Aku mula tertanya tanya mungkinkah batang pelirku terlalu besar untuk lubangnya itu? Tapi saiz batang butuhku biasa sahaja cuma panjang sedikit dari kebanyakan lelaki Melayu. Akhirnya aku cuba menjoloknya dengan jari kelingkingku. Tapi Kak Siti pula segera menghalang. Tangannya dengan cepat menangkap tanganku sebelum sempat kujolokkan masuk ke dalam lubang buritnya.

"Am….! Yang ini special dari akak…! Jangan guna jariiiiii…..!" Kak Siti meminta kerjasama ku. Memang nyata lubang buritnya terlalu sempit. Aku tak dapat masukkan kepala butohku walau pun sedikit. Ianya hanya sekadar mencecah bibir dan pintu kemaluannya saja.
"Kak…! Kenapa sempit sangat niee…..?" Inilah kali pertama aku menutuh burit isteri seseorang yang sebegitu sempit. Bahkan ianya lebih sempit dari milik gadis perawan. Aku mula merasakan amat bertuah dapat menikmati persetubuhan ini.
"Am….! Ini rahsia akak tau…..! Khas untuk Am saja….!" katanya pada ku. "Akak akan tahan nafas sambil mengemut burit akak macam niii…." Kak Siti pun menunjukkan buritnya padaku. "Jadi…. itulah pasal lubang akak sentiasa sempit…..! Semasa Am nak masukkan tadi, otot di sekeliling lubang akak ni akan mengeras. Sebab tulah susah butuh Am nak masuk…!" Ujarnya dengan panjang lebar.

Aku akui bahawa kak Siti memanglah hebat. Walaupun agak berumur tapi buritnya sempit mengalahkan anak dara sunti…! Kak Siti memang mahir di dalam kesenian memainkan buritnya sendiri. Sebagai perbandingan, aku pernah menyuruh beberapa orang perempuan yang aku setubuhi selepas tu untuk melakukan cara serupa. Namun tak ada yang dapat menandingi kehebatan Kak Siti. Dia bukan saja sekadar dapat menahan kemutan dengan agak lama, malahan ia juga bertindak memicit-micit batang
pelir aku semasa hujaman dan tarikan. Ianya mampu kak Siti lakukan hanya dengan menggunakan kekuatan kemutan otot buritnya. Jadi memanglah tak hairan bila aku paling sedap bila dapat bersetubuh dengan Kak Siti.
Tak lama kemudian aku mencuba lagi untuk kali ketiganya. Masa tu aku perhatikan kak Siti agak terleka. Dia langsung tak perasan yang aku nak cuba rodokkan butoh aku ke dalam lubang kemaluannya. Menyedari akan kesempatan tersebut, aku pun rodoklah buritnya dengan ganas. Dengan satu tikaman yang amat keras aku terjahkan butoh aku ke arah lubang burit kak Siti. Secara tiba-tiba jugalah kepala pelirku terbenam ke dalam lubang buritnya.
Kak Siti kaget dengan tindakanku.

Aku berjaya kali ini. Sedikit demi sedikit hingga akhirnya tenggelam juga semua batang pelirku. Ianya dah pun selamat berkubang di dalam lubang nikmat Kak Siti. Aku tersenyum sedaaappppp…! Tanpa banyak membuang masa, acara sorong tarik pun bermulalah. Ianya seiringan dengan kemutan yang berterusan dari Kak Siti. Enjutan dari perlahan hinggalah ke pergelutan yang ganas berlaku antara aku dan Kak Siti.
Kumutan kemaluannya seiring dengan enjutan tongkat saktiku. Butoh ku rasanya seperti disedut-sedut memasuki kemaluannya semasa ia mengemut batang ku. Butoh ku juga terasa bagaikan tetek lembu yang diperah-perah bila berada di dalam kemaluan kak Siti. Ternyatalah bahawa lubangnya terlalu sempit jika dibandingkan dengan anak gadis lain yang pernah aku setubuhi. Itulah yang membuatkan aku amat ketagih untuk berulang kali bersetubuh dengan kak Siti.
Permainan agak lama menunjukkan tanda-tanda akan berakhirnya persetubuhan kami. Kak Siti sudah pun beberapa kali mencapai klimax. Berbagai style kami dah lakukan. Samada dari depan, sisi, atas, bawah dan belakang. Begitu juga dengan acara lipat-melipat juga yang tidak kurang hebatnya. Melentik-lentik tubuh Kak Siti aku kerjakan.

Bagaikan ahli akrobatik dia jadinya.
Tubuh kecil molek Kak Siti yang ringan itu memudahkan kerjaku. Aku pangku dia sambil berdiri saja. Kemudian aku lipat kakinya hinggakan bertemu lutut dengan bahunya sendiri. Lepas tu ku hujam senjataku ke dalam kemaluannya secara terbalik dalam posisi begitu. Kepala pelirku menyentuh dan menghentak masuk hingga ke pintu rahim kak Siti yang agak pejal di dalam buritnya itu. Kasaran tindakkan aku tu membuatkan Kak Siti menjerit keras kerana terkejut disondoli kesenakkan.
Setelah hampir puas aku terlentangkan tubuhnya seperti posisi awal tadi. Sebelum mengakhiri persetubuhan, aku kejutkan kemaluan kak Siti dengan satu hujaman keras. Butoh panjang aku tu merodok buritnya sedalam yang mungkin. Pangkal butoh aku pun sampai dah boleh menyentuh-nyentuh biji kelentitnya.
Hujung kepala butuh ku pula dah sampai ke penghujungan telaga bunting kak Siti. Ia dah mula dapat menyentuh bahagian yang terasa keras dan agak kenyal di situ. Bila dah sampai ke tahap yang sebegitu, maka seiring Kak Siti pun mulalah menjerit ganas.
"AAAHHH…..!!! UUHHHH………!!! hhheeee……!!! iiiiiiiitttttttt…..!!!" Terteran-teran
suara kak Siti. Aku pulak dengan satu kejutan yang pantas, aku cabut keluar keseluruhan batang sakti ku dari buritnya.

"Aaaaaaauuuuuuggggggghhhhhhh……!!!!!!!!" Jerit lolong dari kak Siti. Sambil itu kemaluannya bagaikan terkencing-kencing memancutkan beberapa das air yang serba jernih dan melekik-lekik. Ketika itu aku perhatikan bahawa kelakuan kemaluan kak Siti itu tak ubah seperti dia sedang menerbitkan air kencing. Itu yang membuatkan aku terkejut dan kaget.
Itulah pengalaman pertamaku dapat menutuh burit perempuan yang sampai kemaluannya boleh terpancutkan kencingan air yang sebegitu banyak. Air yang terpancut dari kemaluan kak Siti itu macam air kencing tapi aku rasa ianya bukanlah air kencing. Mungkin ianya satu macam semburan air nafsu yang terbitnya dari daya kemutan buritnya yang maha hebat itu.
Air nafsunya keluar lagi apabila ia mengemut-ngemutkan buritnya. Ketika aku gintel kelentitnya, lebih kencang kencingannya hingga membasahi sebahagian selimut dan tilamku. Sambil melolongkan jerit nikmat, Kak Siti tanpa segan silu terus memancutkan kencingan air nafsunya itu. Ukiran kenikmatan yang amat sangat di wajahnya itu membuatkan aku bertambah nafsu padanya.
Kekadang terpancut kencingan airnya hingga membasahi batangku yang sedang berada betul betul di hadapan kemaluannya. Ia berlaku beberapa kali lagi. Ketika itu tangan ku kemas mengepit kelentit Kak Siti. Keadaan yang sebegitu rupa hanya berlaku apabila Kak Siti benar-benar 100% puas dengan foreplay yang cukup panjang.

Setelah berkali-kali ku perhatikan, aku mula mengetahui teknik dan caranya untuk membuatkan Kak Siti mengelepar sampai memancutkan kencing air nafsunya pada setiap kali aku mengongkek buritnya. Suaminya sendiri tidak pernah menutuh buritnya sampai keluar air nafsu seperti yang aku lakukan itu. Kata kak Siti ianya terlalu nikmat dan tidak tertahan nafsunya bila aku berbuat begitu terhadapnya. Bayangkanlah bahawa pernah dia datang ke rumahku di tengah malam buta semata-mata untuk meminta aku mengongkek buritnya sampai terkeluar kencingan air nafsunya.
Pada malam tu saja kami dah berjaya lakukan sebanyak beberapa kali lagi. Akibatnya kami berdua merasai amat keletihan pada siang harinya. Berbogelan kami tidur berpelukan di atas tempat tidur yang sudah serba kebasahan. Badan kak Siti pula penuh terpalitkan air maniku yang kental. Bila air mani tu dah kering, ianya mulalah berkeruping pada badannya. Begitu jugalah pada keadaan muka dan di dalam mulut Kak Siti. Habis kesemua kecantikannya telah bersalut dengan kesan kesan pancutan air mani aku. Keesokannya, setelah puas melayari bahtera dengan kak Siti pada malam tadi, aku terpaksa mengambil cuti kerana amat keletihan.

Kini Kak Siti bagaikan ahli keluargaku sendiri. Dia bebas untuk masuk keluar ke dalam banglowku walaupun di siang hari ketika pembantu rumah aku ada di rumah. Aku pula sentiasa berkesanggupan untuk melayan nafsu buasnya. Walaupun kadang-kadang bila aku sedang bersetubuh dengan orang lain, Kak Siti rela menungu gilirannya untuk aku mnyetubuhi buritnya selepas itu. Bayangkanlah berapa lama masa yang diperlukan untuk aku ejakulasi lagi…! Pernah dari jam 10.00 malam hingga 3.00 pagi barulah air maniku keluar.
Inilah kesah cerita ku. Namun nama penuh terpaksalah aku rahsiakan. Cerita ini adalah pengalamaku sendiri. Itulah juga sebabnya aku masih membujang sampai ke hari ini. Sebab aku boleh mendapat nikmat seks pada bila-bila saja. Ada di antara perempuan yang aku kenali itu boleh aku ajak terus, dan ada pula yang terpaksa aku pujuk rayu dengan bermacam janji. Tetapi memang kesemua perempuan yang aku ngorat itu telah berjaya aku celapak kangkang mereka. Aku setubuhi mereka sampai selama beberapa jam. Bila benih zuriat aku tu dah berjaya aku taburkan ke dalam gudang bunting mereka, barulah aku berpuas hati.

Setiap anak dara yang terjerat masuk ke dalam banglowku ini, hanya aku benarkan pulang setelah aku melucutkan taraf kedaraan mereka itu. Begitu juga janda maupun isteri, semuanya pasti dapat menjadi habuan batang aku ni. Ada yang mudah dapat dan ada juga yang terpaksa bersusah-susah barulah boleh dapat. Namun kak Sitilah yang paling aku suka…! Sebab keupayaannya luar biasa dan ganas. Tempat tak kira, dari banglowku sendiri, dalam hutan, tepi sungai maupun dalam kereta.
Aku pernah pergi ke rumah seorang kawan perempuan pada hari raya. Dia tu masih menuntut di sekolah menengah yang berhampiran. Budaknya tinggi lampai dan berkulit putih melepak. Bodynya tu saja boleh buat berasap batang lelaki bila melihatkannya. Apa tidaknya, bontot dia dahlah besar, menunggek lak tu…! Buah dadanya yang tersergam indah itu jelas melengkapkan dia sebagai seorang perempuan yang cukup sempurna kejelitaannya.
Aku berkenalan dengan dia kira kira 2 bulan yang lalu. Pertama kali aku tengok dia aku dah syak bahawa dia tu masih dara lagi. Masa tu dia memakai T-shirt tanpa lengan yang jelas mendedahkan pusatnya. Kain yang dipakainya pula agak sendat dan ketat. Dengan corak pakaian yang sebegitu, memang mendidih nafsu aku dibuatnya. Segala liku bentuk tubuhnya yang cantik itu terpamir di depan mata kepala ku dengan sejelas jelasnya.

Awal awal lagi aku dah memasang niat serong terhadapnya. “Kejap nanti, dara kamu tu mesti aku pecahkan…!” Kata suara nafsu aku. Tapi ternyata dia bukannya gadis yang mudah untuk dirosakkan. Dari pagi aku melayaninya dengan berbagai janji dan pujukan. Namun dia tetap tidak berani untuk masuk ke banglowku.
Lepas makan tengahari, aku lepak dengan dia kat sebuah taman yang tak berapa jauh dari banglowku. Lebih kurang satu jam berada di situ, dia mula mengadu hendak buang air besar. Memandangkan tandas awam kat situ keadaannya kurang memuaskan, maka terbukalah alasan yang baik untuk aku mengundangnya ke banglowku. Oleh kerana dah terdesak maka dia pun bersetujulah dengan cadangan aku tu.
Bila dah masuk ke dalam bilek aku, senanglah kerja aku untuk memasukkan jarum pujukan yang selanjutnya. Rupa rupanya memang sudah ditakdirkan daranya itu pecah dengan sondolan butoh aku. Maka terjebak jugalah keperawanan si jelita itu menjadi mangsa butoh aku. Kesan kesan darah yang terdapat pada cadar putih aku tu akhirnya menjadi bukti akan kedurjanaan yang telah menodai kesuciannya itu.

Pada hari raya tahun itu aku memandu kereta kat kawasan rumahnya. Aku ternampak dia sedang menjirus bunga diperkarangan rumahnya. Masa tu dia berkain batik yang agak singkat lagi sendat. Segera aku memberhentikan kenderaan untuk menonton aksi pergerakkan tubuhnya yang cukup membangkitkan nafsu aku. Dari perhatian ku, aku dah dapat mengagak bahawa dia tidak memakai sebarang seluar dalam. “Nantilah….! Kejap lagi akan ku selak kain kamu tu sampai nampak lubang sedap kamu tu.” Lafaz hajat hajat serong di hatiku.
Dia berT-Shirt hitam yang berlengan panjang. Tetapi potongannya amat singkat iaitu 6 inci di atas paras pusatnya. Bila dia mengangkat lengannya dengan agak tinggi, kemerahan puting susunya pun mampu terjenguk jenguk sikit bagi mengesahkan yang dia juga tak memakai coli. Bahagian perutnya yang putih melepak tu cukup cantik bila terdedah begitu. Segala yang ku lihat itu benar benar telah mengundang hajat berahi ku terhadapnya.

Aku pun segeralah parking kereta dan masuk untuk bertandang raya di rumahnya.
Secara kebetulan pula di rumahnya itu hanya tinggal dia dan ibunya saja. Ahli-ahli keluarganya yang lain tidak pulang berhari raya. Tak berapa lama kemudian ibunya pula tinggalkan aku berduaan dengan dia di rumah itu. Ibunya keluar ke rumah jiran sebelah untuk berhari raya di situ.
Dia pun datanglah kepada ku dengan membawa sedulang air minuman. Masa tu aku sedang duduk di atas sofa. Bila sampai aje dekat aku, aku pun pantas bertindak menyelak kainnya. Dia terperangkap tidak dapat menghalang perbuatan tak senonoh aku tu kerana kedua belah tangannya sedang memegang dulang air minuman. Maka dengan sewenang-wenanglah aku boleh bermaharajarela menyingkap kainnya dengan sesuka hati ku.
Apa lagi, terdedahlah kemaluannya yang tidak berbulu itu. Aku lilitkan kainnya itu pada paras pinggangnya. Maka terbogellah tubuhnya dari pinggang ke bawah. Kemudian aku tarik dia supaya duduk di atas pelir ku yang dah siap terpacak keras. Butoh aku tu tepat memasuki lubang kemaluannya. Apa lagi….! Aku pun hayun lah aksi persetubuhan kat ruang tamu rumahnya itu.
Masa tu pintu depan kat ruang tamu tu pun sedang terbuka luas. Dengan keadaan kami yang mengadap ke muka pintu, aku pasti sesiapa juga yang lalu lalang di situ sudah pasti boleh nampak akan perbuatan kami itu. Maklumlah hari raya. Memang pun ramai yang lalu lalang kat situ. Dan ramai juga yang telah dapat menyaksikan persetubuhan kami. Tapi aku rasa kebanyakkannya lebih berminat nak tengok kecantikan batang tubuh si dia tu.

Selama lebih sejam butoh aku berkubang dalam buritnya. Akhirnya aku pancut air mani aku ke dalam perutnya. Oleh kerana terlalu geram, maka amat banyak air benih itu aku taburkan ke dalam sarang buntingnya yang tengah subur itu. Tiba-tiba terdengar suara maknya masuk dari dapur ke ruang tamu. Kelam kabut dia bangun memperbetulkan kainnya. Nasib baik aku dah selamat tembak kesemua air mani ku ke dalam kemaluannya. Puas betul rasanya bila dapat selesaikan persetubuhan di dalam keadaan yang serba tidak selamat.
Bila maknya datang dia pun segera ke dapur. Maknya duduk di hadapan aku dengan membelakangi dapur. Aku berbual dengan maknya buat seketika. Perlahan lahan anaknya dia muncul dari dapur. Kali ini dia berkeadaan tanpa seurat benang di tubuhnya. Terkebil-kebil biji mata ku mengkagumi keberaniannya. Tapi maknya sedikit pun tak nampak perbuatan anaknya itu sebab ianya berlaku di belakangnya. Aku lihat pada kemaluannya dah penuh diselaputi air mani aku yang berwarna pekat keputihan. Tak kurang juga banyaknya yang dah melimpah ke pangkal pehanya. Dengan penuh bangganya dia mempamirkan hasil penzinaan yang baru saja selesai kami lakukan tadi.
Tanpa menoleh ke belakang, maknya bersuara menyuruh anaknya mengangkit kain di jemuran belakang rumah. Selamba aje anaknya menjawab persetujuan untuk melakukannya. Masa tu berdebar jantung ku takut kalau kalau maknya menoleh ke belakang. Anaknya pun segeralah bergerak ke arah pintu belakang. Tiba tiba talipon berdering dan segera diangkat oleh maknya.

Sementara berlangsungnya perbualan talipon, aku memohon izin untuk ke bilek air di dapur sana.
Tujuan aku yang sebenarnya hanyalah untuk memerhatikan tingkah laku anaknya. Bila sampai saja di dapur aku lihat kain batik dan baju anaknya masih lagi terperap di atas lantai. Segera aku bergerak menuju ke pintu dapor yang memang dah ternganga itu. Perlahan lahan aku mengintai ke luar. Memanglah budak tu sedang mengangkit kain jemuran di belakang rumahnya. Dia berdiri mengadap ke arah aku. Tapi selamba aje dia melakukan kerja itu di dalam keadaan bertelanjang bulat.
Secara kebetulan pulak, tak berapa lama kemudian lalulah seorang hindu penjual roti. Aku teka sudah pasti budak itu segera berlari masuk ke dalam rumah kerana malu. Tapi sangkaan aku ternyata tidak tepat. Dia masih lagi selamba buat kerja di situ dengan menghalakan belakangnya ke arah si penjual roti. Si roti itu pula bukan main seronok lagi dapat tengok tubuh budak melayu yang serba putih melepak itu. Tapi dia cuma dapat tengok bahagian belakangnya saja. Seberapa hampir, dia pun parkinglah motosikalnya di situ. Jaraknya tak sampai 10 kaki dari kedudukan aku. Dengan budak perempuan itu pula tentulah lebih dekat lagi. Segala pelusok bahagian belakang tuboh bogel budak perempuan itu dapat ditontonnya dengan amat jelas.

Tak lama kemudian si cantik manis yang berbogel itu beraleh posisi. Dia berdiri mengadap si penjual roti tersebut. Dia seolah oleh sengaja nak mempamirkan tetek dan kemaluannya pada pada lelaki berkenaan. Mata lelaki itu jelas tertumpu pada celah kangkang budak tu. Cukup minat dia melihatkan ketembaman setampuk tundun yang tak berbulu itu.
Malahan kegeraman dia semakin ketara bila mana dia dah mula mengeluarkan butohnya sendiri. Batang yang hitam legamnya itu memang sudah jelas terpacak keras. Dari gaya keadaan tersebut aku agak dah tentu sekarang kurangnya seminggu batang itu tidak diservis.
Apa lagi, butoh yang keras itu pun mulalah dihayunnya dengan tangan sendiri. Budak perempuan itu pulak tercegat berdiri melayan pandangan ke arah batang hitam yang tidak bersunat itu. Mungkin dia berminat pada keadaan kepala butoh itu yang menyelinap keluar masuk melalui kulit yang tidak berkhatan itu.
Kepala butoh hindu yang sepanjang dua gengam tangan itu semakin pantas dihayun. Kegeraman nafsunya cukup tercuit dengan keadaan kemaluan perempuan melayu itu. Mana tidaknya, burit itu masih lagi penuh berselupur dengan kesan kesan air mani aku yang serba memutih. Segala bukti yang terpalit di celah kangkang budak itu adalah jelas menunjukkan bahawa dia baru saja selesai melakukan persetubuhan. Si penjual roti itu sudah pasti beranggapan bahawa kemaluan si cantik rupawan itu memang dah selalu menjadi sarang bagi memenuhi desakan butoh beberapa orang lelaki.

Aku lihat kepala butohnya dah mula berkilat kilat untuk meledakkan air mani. Dia melakukan beberapa langkah ke hadapan dan berhenti betul-betul di tepi pagar. Sambil melangkah, seluar yang dipakainya terlucut hingga ke pergelangan kakinya. Maka berbogellah juga si penjual roti itu dari paras pinggang ke bawah. Masa tu hanya jarak 3 kaki sahaja di antara dia dengan budak perempuan tu. Aku tau tujuannya untuk mendekatkan jarak ialah untuk memandikan budak telanjang itu dengan hujan air maninya nanti.
Tak berapa lama kemudian mulalah bersembur-sembur terbitnya pancutan air mani dari butoh yang tak berkhatan itu. Budak perempuan itu pula masih lagi selamba aje berdiri di tempatnya. Apalagi, alamat ratalah tubuh bogel itu kena simbah dengan air mani hindu tersebut. Lelehan tompok tompok yang serba keputihan penuh terpalit kat muka dan dadanya. Bibir merkah delima budak itu pun juga turut sama terkena semburan peluru nafsu si penjual roti itu.

Bukan main puas lagi hatinya dapat pekenakan lancapan yang sebegitu rupa ke atas seorang jelitawan melayu. Tak berapa lama kemudian dia pun beredarlah dari situ. Aku pun masuk semula ke dalam ruang tamu. Masa tu si maknya baru saja meletakkan gagang talipon. Aku pun duduk kembali di atas sofa dan meneruskan perbualan dengan maknya.
Sambil berbual aku nampak anaknya mucul dari dapur dengan membawa sebakul kain yang baru diangkitnya tadi. Berdebar jantung aku bila melihatkan keadaannya masih lagi telanjang. Kali ni lebih teruk lagi. Sekarang bukan saja kangkangnya yang penuh dengan kesan air mani, tapi kat muka dan dadanya pun sama juga.
Mujurlah ketika itu maknya sedang rancak berbual dengan aku. Jadi dia langsung tak berkesempatan untuk menoleh ke belakang. Si anaknya pula berbogelan aje di belakang maknya dan terus mendaki tangga menaiki tingkat atas.

Tak berapa lama kemudian aku pun meminta diri untuk pulang. Lepas peristiwa itu, adalah beberapa kali aku datang menjengok semula ke rumah tersebut. Bila dia datang menyambut aku kat pintu pagar dengan memakai T-shirt singat dan berkain batik, kat situ jugalah aku lucutkan kain batik yang dipakainya. Lepas itu barulah aku pimpin tangannya dan terus masuk ke dalam rumah. Bila air mani aku dah penuh bertakung di dalam perutnya barulah aku pulang.

www lucahbogel69 blogspot com, butoh kling main pantat melayu, butohmelayu, cerita seks sedarah kak long melayu, koleksi video seks/2016, novel mandi bogel

Awekz Kampung

$
0
0

Koleksi gambar awek bogel, melayu bogel, tudung bogel, skodeng awek lucah, tayang tetek dan cipap

Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Awekz Kampung   Melayu Boleh.Com

awek kampung, awek boge, kampung bogel, awek kampung nude 2016, melayu cun nude, skodeng awek nude, foto awek kampung, cipap awek kampung, orang kampung bogel, skodeng awek kampung, awek kampong bogel, Awekz Kampung, www melayu bogel org, awek kampung tetek besar, awek kampung skodeng, awek kampung puah bogel, awek kampung nude, awek kampung bigel, awek kampung b0gel, awek bogel>>july 21 Awek melayu tudung cantik cun seksi

Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Why Lelaki Melayu Love Skodeng Melayu Bikini?   Melayu Boleh.Com

awek kdah pakai bikini, lelaki melayu seksi, Awek kdah, photo lelaki melayu, melayuxx, gambar wanita melayu seksi tudung cikgu, video skodeng melayu terbaru, laki melayu seksi, photo lelaki malay bigini, foto bogel modeling, skodeng bogel lelaki melayu, video berahi malaysi, video sex melayu budak sekolah bawah umur

Seks Denagn Isteri Kawan

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Seks Denagn Isteri Kawan   Melayu Boleh.Com

Nama aku Joe dan aku masih belum berkahwin lagi masa tu,tapi pengalaman sex aku cukup membuatkan aku mudah menakluki mana mana perempuan di sekeliling aku.masa tu umur aku sudah mencecah 30 tahun dan aku bekerja di salah sebuah syarikat gergasi di oversea.Ramai rakyat malaysia bermastautin di sini dan hubungan kami di sini umpama adik beradik.Segala suka dan duka kami kongsi bersama,termasuklah isteri juga padaku.Pengalaman ini adalah sejarah hitam dalam diriku sendiri kerana aku telah terlanjur bermain sex dengan isteri kawan aku sendiri..Saja aku nak share di sini agar menjadi pengajaran buat rakan rakan semua.


Pada Januari 2010 aku telah menerima panggilan dari seorang sahabat mengatakan dia dah dapat offer kerja di tempat aku.Memandangkan aku dah lama di sini,jadi akulah yang menjadi tempat rujukan rakan aku,nazri sebelum dia menerima tawaran itu..Akhirnya dia datang report duty pada februari 2010.Aku tumpang gembira juga kerana aku dan nazri amat baik,termasuklah isterinya ekin.Mereka dah 3 tahun mendirikan rumahtangga dan masih belum dikurniakan anak.Ekin cukup menawan pada pandangan aku dengan orangnya yang kecil molek berkulit putih dan paling menawan ialah senyumannya,dengan bibir halus merah menyala dan susunan giginya yang elok pasti menggoncangkan iman sesiapa sahaja..beruntung nazri mendapat ekin.

Tak dinafikan aku juga tergugat dengan isteri kawan aku ni..sering juga aku berfantasi sex dengan membayangkan ekin semasa aku melakukan sex sebelum ini.Sikap ekin yang sedikit terbuka dalam segala hal dan mudah mesra itu membuatkan aku cukup selesa bergurau dengannya dan nazri nampaknya tak kisah sangat bila ekin bergurau dengan aku..Masa tu pun aku memang tiada apa apa niat dengan isteri kawan aku ni.6 bulan mereka di sini,aku sering berkunjung ke rumah kawan aku.Sering juga aku lepak kat rumah mereka bila hari hari cuti .Semakin hari semakin rapat aku dengan ekin dan aku dapat rasakan ekin semakin mesra denganku.Pada suatu hari aku terima panggilan dari ekin mengajak aku ke rumahnya malam nanti kerana nazri menjemput aku makan malam.Mulanya pelik juga kerana kenapa nazri sendiri tak menjemput aku..kenapa perlu ekin..tapi aku tak kisah sangat le..mungkin nazri yang menyuruhnya demikian.Malamnya aku bersiap siap dan memandu perlahan ke rumah mereka.Sampainya di perkarangan rumah aku lihat kereta nazri di parkingnya dan aku meletakkan keretaku jauh sedikit dan menapak ke rumah mereka.Aku ketuk pintu rumahnya dan ekin menyambut aku di pintu depan dengan pakaian gaun singkat di paras paha dan dia cukup menawan malam tu..hati ku berdegup kencang bila ekin terus menarik tanganku ke dalam..aku pun seakan dipukau merelakan kelakuan ekin..wangian ekin menusuk hidungku dan membangkitkan nafsuku..Eh mana naazri kin?..tanya ku spontan bila aku rasa persekitaran rumahnya sunyi sahaja..dia hanya tersenyum dan menarik aku ke dalam..suasana dalam rumahnya yang suram mendebarkan aku..Aku berhenti dan diikuti ekin juga berhenti..Aku menjadi serba salah masa tu dan sekali lagi aku tanyakan di mana nazri..Ekin hanya berpaling dan menjawab pendek"dia kerja"...

seperti dipanah halilintar terus ke jantungku..,aku tak terkata apa apa...lama juga aku diam dan ekin menjemput aku ke ruang tamu..."kenapa?"tanya ku pada ekin..dia memandang aku dengan senyuman dan merapatkan dirinya padaku..Ekin memeluk aku rapat dan aku cuba menolaknya..bauan yang di pakai ekin menusuk keras ke hidungku dan aku tewas dari menolaknya tapi terus memeluknya...Aku sudah lupa yang ekin adalah isteri kawan ku.kenangan bersama ekin waktu sekolah dulu kembali menerjah benak hatiku..."ekin rindukan abang"...perlahan sahaja ekin membisikkan ke telinga aku..Airmata ekin mencurah curah di pipinya.Aku terharu melihat ekin sedemikian..aku melepaskan pelukannya tapi dia seakan tidak mahu melepaskan aku.."EKIN!!!"aku keras memanggil namanya ,lalu ekin terkejut dan meleraikan pelukannya..dia masih lagi menangis tersedu sedu.."tak boleh macam ni..yang sudah tu sudah le...sekarang ekin dah jadi isteri orang..isteri nazri dan juga isteri kawan abang sendiri...aku cuba menyedarkan ekin dari khayalannya..tangisan nya semakin reda dan aku kembali tenang walaupun jauh di sudut hati aku..aku mahukan ekin malam tu.."tapi ekin tak boleh lupakan abang.."ekin nak abang malam ni...ekin dah siap siap segalanya malam ni untuk abang joe.."gila kau ekin"spontan aku mengeluarkan kata kata yang tak ikhlas dari mulutku...aku bangun dan terus meluru ke pintu depan..ekin menahan aku sambil menangis kuat...Aku panik seketika....

.Dia memeluk erat aku dari belakang...Aku tewas juga akhirnya dan terus berpaling mendapatkan ekin lantas memeluknya erat..airmataku perlahan lahan mengalir juga dan aku mencium pipinya...pipinya yang basah dengan airmatanya tadi aku cium kiri dan kanan..memang aku rindukan ekin...bayangan nazri sudah hilang di mataku dan kini hanya ekin yang dulu aku cintai sahaja berdiri di depanku...bukan isteri orang..ekin membalas ciuman aku dan akhirnya bibir bertemu bibir...bibir inilah yang dulu aku cium di dalam kelas waktu zaman persekolahan dulu..kenangan itu kembali lagi..Lama juga bibir kami bertaut rapat dan ekin mula lemas dalam pelukan aku.Aku tahu aku akan main dengan ekin malam tu...Sambil mulutku masih di mulut ekin aku mendukung ekin ke ruang tamu rumahnya yang luas dan aku baringkan dia di sofa rumahnya...aku menatapi wajah ekin dan dia hanya tersenyum padaku sambil menganggukkan kepalanya...Sambil menggelengkan kepala.aku teruskan lagi mencium pipi dan mulut ekin..dia menjulurkan lidahnya kepadaku menyuruh aku menyedutnya..aku mula menjilat lidahnya dan menyedut nyedut kuat..ekin lemas dan melepaskan mulutku...aku menyelak gaun yang dipakai ekin dan terus ditanggalkan ekin..kini tubuh ekin yang hanya memakai bra sahaja di depanku..rupanya ekin tak memakai panties malam tu...

berderau darah ku bila ekin berkeadaan begitu di depanku...batang pelirku meronta ronta di dalam seluar menjerit minta dilepaskan.Aku naik ke atas ekin dan menghisap puting susunya...tetek ekin dah besar sedikit jika dibandingkan masa sekolah dulu..sekarang dah lebih segenggam tanganku...ekin hanya memerhatikan aku menghisap teteknya..Aku sedut putingnya kuat sehingga putingnya menjadi keras dan sedikit terbonjol ke atas...nafas ekin semakin laju dan aku menggeselkan batangku yang masih di dalam seluar di kelangkangnya bila ekin mengangkang luas kakinya..Dia mula merengek rengek dan menggigit leherku...aku membiarkan sahaja ekin menikmati diri aku yang dirindukannya.Ekin menolak aku ke atas dan cuba membuka talipingggang yang aku pakai untuk membuka seluarku...Nazri kembali datang dalam fikiranku...setiap kali aku mahu membuka seluarku..bayangan nazri datang dan itu membantutkan niatku..aku mengelengkan kepala padanya dan aku memberi isyarat diam sahaja pada ekin dan aku terus mendapatkan buritnya yang dah basah aku rasakan..ekin membiarkan aku mencium buritnya dan aku menjilat jilat di dalam

buritnya..Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh..aaaaaahhhh..uuuuuhhhh....ekin mengeluh panjang bila aku menyedut biji kelentitnya..air nikmat ekin laju mengalir membasahi mulutku dan aku sedut dan telan airnya...Ekin mengejang sekali lagi bila aku menjolok buritnya dengan dua jari ku....bunyi kocakan tanganku di dalam buritnya memecah kesunyian malam itu..."ekin nak abang malam ni.."suara ekin merayu rayu padaku...Aku tak pedulikan panggilan ekin dan sekali lagi ekin karam di dua jariku...dia keletihan dan aku hanya memerhatikan ekin terdampar dengan kakinya masih terkangkang .Air mengalir dari buritnya membasahi pehanya dan meleleh ke sofa rumahnya..aku mengelap tanganku yang basah di seluar jeans aku dan aku tengok ekin terlelap keletihan.Aku mencium pipinya dan ekin bergerak sedikit bila bibir aku bertemu dengan bibirnya..Aku menutup kangkang ekin dan menyelimutkan ekin dengan Toto yang memang dah tersedia di situ...Aku meninggalkan ekin tertidur di situ dan berlalu pulang..Dalam kereta aku rasa cukup bersalah pada Nazri ,namun aku tersenyum selepas itu mengingatkan kembali apa yang berlaku tadi...istimewa sungguh makan malam aku malam tu,walaupun batang aku masih

kelaparan..mungkin masih ada waktunya..Maafkan aku kawan....Dua minggu aku menghilangkan diri dan tidak berkunjung ke rumah ekin.Panggilan serta sms nazri tidak dijawab kerana aku jadi serba salah.Satu hari Nazri dan ekin mengajak aku join aktiviti camping di salah satu tempat di sini.Ada dua tiga lagi family yang ikut.Katanya aku diperlukan kerana aku lebih arif tentang keadaan di sana.Nak tak nak terpaksalah aku ikut..tiada lagi alasan untuk aku lari dari mereka.Pada hari yang dijanjikan kami berkumpul di rumah nazri dan bersiap segala kelengkapan dan akan bertolak jam 3 petang dari rumah.. perjalanan ke sana mengambil masa dua jam sahaja jadi sempatlah buat khemah sebelum malam.


Ekin memandang aku bersahaja seperti tak ada apa apa yang berlaku,tapi aku tahu senyuman ekin kepadaku berlainan sikit..aku sering melarikan diri dari mereka..Sebelum bertolak telefon nazri berbunyi dan aku tengok nazri seakan ada masalah sikit...Sambil dia datang aku just tanya,"apahal bro?"...masalah tul lah.."aku kena on call jap..ada masalah kat tempat kerja"...so camana?tanya aku..dan aku tengok ekin diam sahaja..
"macamana apanya...ginilah..korang pergi dulu nanti aku dari sana terus menyusul.."ko bawak ekin ngan ko Joe.."sekali lagi darah ku berderau dan aku seakan tak percaya dia serahkan ekin sekali lagi padaku..."nanti kita jumpa sana..."Jam 4 petang juga kitaorang bertolak dan aku dgn ekin hanya mendiamkan diri sepanjang perjalanan.."abang ok?"tanya ekin memecah kesunyian..mmm..jawabku ringkas..


Di tengah perjalanan salah satu dari kereta ekspedisi hari tu break down dan kami terpaksa berhenti dulu untuk urusan menukar tayar kereta tu kerana bocor...hari semakin gelap dan aku kesian tengok famili yang ada anak anak..so aku arahkan mereka bertolak dulu ke lokasi agar cepat sikit mereka sampai ke sana..tinggallah kereta aku dan kereta rakan yang sorang ni...hampir sejam aku mengerjakan tayar kereta tu dan setelah selesai kami terus bertolak ke tapak khemah..Jam di tangan menunjukkan 7 malam dan hari dah gelap sangat masa tu..Dalam kereta ekin memberikan aku sebotol air mineralnya padaku..ekin merapatkan dirinya padaku..mungkin kesejukkan dan suasana gelap masa tu membuat dia begitu berani..Kami berada di belakang sekali kerana ingin memantau pergerakkan kereta di depan tadi takut takut break down sekali lagi..ekin memeluk lengan aku rapat sehingga aku dapat rasakan buah dadanya di lengan.Aku membiarkan sahaja sambil ekin menghulurkan lagi air mineral padaku..kami berkongsi minum air mineral..Telefon ekin berbunyi mengejutkan aku.."abang kat mana?"..oooo...mmm..ok lah...."ekin tak sampai lagi..ada kereta rosak tadi..."..ok bye.."kenapa?" tanya aku setelah ekin letak phone dia..."abang Naz takleh datang...dia kena stayback sampai pagi esok..dan pagi esok dia insyaAllah akan datang.."ekin senyum padaku...aku mengalihkan pandangan dari ekin dan kembali menumpukan perhatian pada kereta di depan...


Kesejukkan ekon kereta memaksa ekin merapatkan dirinya padaku...batangku mula bergerak gerak di balik seluar aku...aku cuba membetulkan parkingnya dan aku tahu ekin memerhatikan tindakan aku..dalam cahaya lampu jalan yang samar samar tu..ekin memegang batangku dan menggosok manja..aku membiarkan sahaja..dan aku tahu,aku juga rindukan ekin...gadis yang dulunya menjadi pengarang jantungku...ekin semakin berani bila diamencium pipiku dan tangannya semakin keras meraba pelirku...dibukanya zip seluar ku dan mengeluarkan pelirku dari sangkarnya dan mula melancapkan pelirku perlahan lahan....aku membetulkan kedudukan seatku sambil memandu cukup perlahan sehingga kereta di depan kami sudah hilang dari pandangan.lancapan ekin semakin laju tapi aku rasa pedih sikit kerana keadaan pelirku masa tu agak kering...aku menyandarkan belakangku ke belakang dan seperti dipahami ekin terus membongkok dan menjilat kepala pelirku dan disekeliling

tangkuknya...uuuuuuuuuuuuhhh..ekiiiiiiiiiinnn...sayang...aku menjerit perlahan menahan geli bila diperlakukan begitu..ekin masih tidak melepaskan genggaman di pelirku dan terus terusan menjilat kepala pelir ku dan dia mula memasukkan pelirku ke dalam mulutnya...separuh dari batangku berada di mulut ekin..aku masih teruskan pemanduan lagi sementara ekin terus mengulum pelirku...semakin laju hisapan ekin dan aku dah mula tak boleh bertahan..aku terpaksa berhentikan kereta di tepi jalan dan sebaik handbrek ditarik aku memancutkan cecair maniku ke dalam mulut ekin..ekin menyedut nyedut dan berdegup bunyi bila ekin menelan semua maniku...terperanjat aku bila melihat ekin menelan seluruh air maniku dan menjilat sisa sisa mani di pelirku....dia hanya memandang aku sambil senyum dan bersandar di kerusi co-pilot..aku menutup semula zip seluar aku dan teruskan memandu kereta...Kami hanya diam membisu dalam perjalanan itu dan tiba di lokasi jam 8 malam..Aku tengok semua orang sibuk menguruskan khemah dan tempat makan...Mujurlah kami ada bawa makanan yang sudah di masak,..jadi tunggu makan je lah...masa menjamu selera aku dan ekin duduk berasingan dan jauh...tapi ekin tak lepas memerhatikan aku dari jauh...Aku tidur awal malam tu kerana keletihan siangnya.Tiba tiba aku tersedar bila aku rasakan pelirku digosok gosok..Aku lihat ekin sudah berada dalam khemahku dan berselimut

bersama denganku sambil tangannya lembut meraba pelir aku..Aku membiarkan ekin melancapkan batangku bila dah mula mengeras...jam di tanganku menunjukkan pukul 2 pagi masa tu..suasana agak dingin sekali di luar dan bila aku menjenguk keluar khemah aku tgk masing masing dah tidur semuanya....hanya ada dua tiga orang rakan sedang berbual jauh di tepi pantai...mereka dah siap buat unggun api besar lagi..terasa nak join diaorang tapi ekin perlu aku jagakan malam tu.Pelukan ekin semakin erat dan aku membalas pelukannya sambil mencium bibirnya...ekin semakin rakus mencium mulut ku dan aku jilat ke dalam mulut ekin...tangannya tak lepas dari memegang batangku dan dilancapkan laju...aku tanggalkan seluar pendek yang aku pakai agar lebih bebas ekin melakukan kerjanya..seluar trek ekin aku tolak kebawah dan aku meraba raba cipap ekin yang masih diselaputi seluar dalamnya...dah basah pun seluar dalamnya..aku gosokkan dan menjolok ke dalam cipapnya sehingga seluar dalam ekin tersepit di lurah cipapnya....ekin menanggalkan seluar dalamnya dan meletakkan di bawah beg aku yang dibuat alas tidur masa tu...mulut kami masih lagi bersatu rapat..tangan masing masing meraba raba seperti tak mahu dilepaskan..kerinduan selama ini dah terubat...aku membaringkan ekin dan terus naik ke atas nya..ekin membuka luas kangkangnya dan batang aku tepat ke

sasarannya...tanpa berlengah lagi aku terus memasukkan batang aku ke cipap ekin..kami hanya membisu sahaja melakukan tugas masing masing...dan ekin mula merengek rengek bila aku mula menghayun keluar masuk batang aku ke cipapnya...paap pap pap..bunyi agak kuat bila aku memandu batang aku masuk ke cipapnya...ekin semakin kuat merengek tapi aku sempat menutup mulutnya agar dia tidak merengek semakin kuat..tujahan batang aku terpaksa diperlahankan kerana aku perhatikan ekin dah tak terkawal lagi tindakannya...leherku digigitnya keras dan agak sakit juga aku rasakan,tapi kenikmatan aku masa tu mengatasi segalanya...ekin masih mengangkang luas di bawah aku dan aku terus melanyak cipapnya yang dah bertahun aku tinggalkan...baju ekin aku tolakkan ke atas dan menampakkan teteknya yang tersembul di sebalik branya...aku singkap branya ke atas dan mula menghisap puting susunya...putingnya mengeras bila dihisap...aku meneruskan sorong tarik pelirku dengan laju agar lebih cepat aku klimaks....cipap ekin masih ketat lagi aku rasakan walaupun dah 3 tahun mereka kawin..mungkin jarang jarang digunakan agaknya..tujahan pelirku masuk jauh ke dalam cipap ekin dan menyebabkan ekin mengejang dan dia meramas ramas bontot aku keras sekali..dia klimaks sekali lagi..dan aku masih berusaha keras untuk klimaks...ekin memerhatikan tepat ke mata ku ketika aku cuba untuk klimaks...dia hanya tersenyum melihat aku penuh semangat meratah cipapnya...belaian ekin di rambutku dan di muka...melemahkan aku dan aku semakin laju menghayun batangku ke dalam

ekin...uuuhhhh....mmmmppphhhh..aku menahan nafasku dan akhirnya aku lepaskan benihku di dalam cipap ekin..aku cuba mencabutnya tapi ekin menyilangkan kakinya menahan aku dari mencabut batang ku...aku lepaskan berdas das benihku di dalam cipapnya...sehingga batangku lemah longlai dan mengecil di dalam cipap ekin dan terkeluar dengan sendirinya...aku meraba cipap ekin dan air maniku terlampau banyak sehingga meleleh keluar dari cipapnya...Aku terdampar di sebelah ekin berbogel dan ekin memeluk aku dari belakang..."terima kasih bang"..dan aku terus terlena....paginya bila aku tersedar ekin tiada di sisi..aku masih lagi berbogel dan bila aku keluar dari khemah aku nampak ekin sedang lepak bersama rakan rakan nya di hujung khemah sambil menyiapkan sarapan pagi..jam dah 630 pagi masa tu..kabus agak menebal di kawasan perkhemahan kami...Aku meluru ke pantai dan mandi seketika...Ekin memerhatikan aku dari jauh..
adakah aku bermimpi malam tadi.....bila aku pulang ke khemah..aku membuka beg pakaian aku untuk memakai baju dan seluar..terkejut aku bila aku dapati bra dan panties ekin dalam beg aku...aku bukan bermimpi malam tadi...Ekin aku lihat semakin berisi tubuhnya dan wajahnya berseri seri sejak sebulan dua ini..kegiatan haram aku dan ekin masih berterusan tak kira masa.pantang ada ruang masa sahaja pasti aku akan memuaskan nafsu aku dengan ekin yang sememangnya dahagakan batang pelirku...
Setiap masa jika nazri tiada di rumah,aku pasti akan menemani Ekin.Hari tu nazri kerja siang,hari

jumaat..aku pagi pagi bersiap dan jam 8 pagi aku sudah sampai ke rumah Ekin.Aku disambut ekin dengan mesra dan sarapan Ekin pagi tu adalah sosej batang pelir aku.Aku biarkan Ekin mengulum batang aku sepuas puasnya..katanya Nazri tak benarkan dia kulum batangnya kerana nazri pasti akan cepat pancut jika dia buat begitu...bagiku,aku lebih suka pelirku dihisap oleh Ekin..Ekin berselera sekali menjilat keseluruhan batangku..batangku dalam genggaman Ekin dihisap dan disedut Ekin dengan enak dan lembut.Aku bersandar di sinki kat dapur rumahnya sementara aku lihat mata ekin berkaca kaca menahan tusukan pelirku di dalam mulutnya...kelihatan berbuih buih mulut ekin bila dia menghisap pelirku..air liurnya meleleh keluar bila Ekin menarik keluar batang aku dari mulutnya.Aku hanya merelakan batangku dihisap beberapa ketika...Aku mengangkat Ekin berdiri dan aku menjilat mulut Ekin yang penuh dengan sisa sisa air maziku...Kami saling bertukar dan berkongsi rasa payau air pelirku...Ekin memeluk aku erat dan aku segera melucutkan kain batik yang dipakainya.Baju T nya aku tanggalkan dan terserlahlah dua bukit indah Ekin di depanku..ekin aku telanjangkan bulat di depanku dan aku letakkan Ekin di atas meja makannya..Ekin mengangkang sedikit di depan ku membuatkan lubang buritnya sedikit terbuka

memangggil aku ke sana..aku terus menjilat buritnya dan wangi buritnya menusuk ke rongga hidungku..Jilatan aku semakin laju dan dalam..Ekin mengerang dan menggeliatkan badannya bila aku menghisap biji nya..lelehan air burit Ekin jelas kelihatan dan aku tanpa rasa jijik menadah lelehan air itu dengan lidahku dan menelannya..itu tanda terima kasih aku kerana dia sanggup bagi servis terbaik kepada batangku...Aku berdiri di depan ekin dan menyuakan batangku ke arah buritnya..Lurahnya diselak ekin agar kepala pelirku mempunyai ruang untuk masuk ke dalam...Ekin bertongkat kedua tangan ke belakang dan mendongak memandang siling dapurnya menunggu kehadiran pelirku....Aku mula menyondol kepala pelirku perlahan lahan dan burit ekin yang licin itu dengan mudah menerima kemasukkan pelirku..
aaaaahhh...aaahahh..mmmmmmpphhh...abaaaaaannggg....ekin menikmati tusukan batangku yang bersaiz sederhana sahaja...abbbbaaannnng..sedap bang..lagi bang...tusukan aku semakin laju dan ekin menerima segala nya dari aku...teteknya bergetar getar setiap kali aku menujah buritnya...Ekin merebahkan dirinya di atas meja makannya dan aku terus menusukkan pelirku sedalam dalamnya,...setiap kali tujahan dilakukan ekin merengek halus dan matanya aku lihat dah sedikit terbeliak dan dia klimaks..air buritnya mencurah dan hangat terasa di batangku....keadaan jalan yang licin membuatkan aku berhati hati memandu...sekali sekala aku menjilat air buritnya...mukaku penuh dengan air burit Ekin dan aku kembali menyambung tujahan ke atas burit Ekin.Ekin mengelepar lagi dan tangannya mencapai apa yang tersentuh di tangannya...bucu meja digenggam rapat sekali sedang aku masih menyontot buritnya..aku angkat kaki Ekin ke atas di bahuku dan aku lihat burit Ekin kemerahan dan sedikit lebam..air maninya bersinar sinar bila terkena cahaya mentari pagi itu...aku rapatkan kakinya di tengkukku dan kembali menyonto sedalam dalamnya...Ekin berteriak dan aku nampak air matanya mengalir di pipi..batangku bekerja keras menikmati sarapan pagi aku hari tu.aku tak menghiraukan rengekan dan jeritan ekin..aku berhenti seketika dan menggosok burit ekin yang sebesar tapak tangan aku tu dan airnya yang banyak mengalir ke lurah duburnya..aku terangsang bila melihat kemutan dubur ekin bila aku gosokkan air maninya di situ...Ekin cuba menahan tanganku tapi kenikmatan yang dirasakannya membuatkan dia merelakan aku menjamah simpulan duburnya...terkemut kemut lubang juburnya bila aku menggosok dan menjoloknya dengan jari anakku...kini burit merah ekin dan lubang duburnya basah sangat..aku menjilat lagi buritnya dari luar bibir sehingga ke dalam belahan buritnya...batangku berdenyut denyut kembali dan aku sekali lagi memandu ekin ke destinasi...raungan ekin perlahan sahaja dan bila aku lihat ekin semakin hanyut aku mengalihkan batangku ke lubang duburnya..."jangan di situ bang..jangan....tapi hanya kata kata sahaja..aku tahu Ekin pung mahukan itu...aku menolak nolak kepala pelirku di pintu duburnya...sedikit demi sedikit ruang duburnya terbuka dan aku tersenyum melihat ekin memerhatikan aku...ekin mengangkat bontotnya yang bulat tu bagi memberi ruang untuk aku lagi...lubang duburnya kini tersergam indah di depanku dan aku perlahan lahan menusukkan senjataku ke dalamnya...Bibir ekin terketar ketar menahan tusukan aku...dah hampir separuh kepala ku masuk ke duburnya...terasa kuat kemutan

ekin...abaang....abbbbbbbbaannngg..aaaaaaaahhhhhhh...ekin memanggil aku bila aku terus menyontot duburnya.....sakit bang....aduuuuuuuuuuuhhhhh..jeritan ekin sudah terlambat kerana aku dah berjaya memasukkan separu batangku ke duburnya....Aku rehat seketika memberi masa buat otot otot dubur Ekin menerima kehadiran pelirku....Bila keadaan ekin kembali reda...aku mula menarik keluar batangku dan masuk kembali...tujahan di dubur ekin semakin laju bila dia dah mula selesa dengan batang aku...kemutan amat kuat aku rasa bila sekali ekin mengemut batang aku...terasa seperti mahu putus batang aku...Sayaaaaaaaang....aahhhhh..aku tak tertahan lagi dengan kemutan kuat ekin...dan aku pancut dalam bontotnya....Aku biarkan pancutan aku di situ dan air maniku laju meleleh keluar dari lubang dubur Ekin bila aku menarik keluar batang aku..Ekin keletihan di meja makan sementara aku terduduk sebentar di kerusinya...Ekin bangun dan turun dari meja.Aku lihat air maniku yang bercampur dengan air buritnya mengalir keluar setelah dia berdiri di depanku..dia tersnyum memandangku dan terus mengucup bibirku mesra...aku membalas ciuman sambil tanganku mengelus ngelus teteknya..dibiarkan pula aku menghisap putingnya dan dia menarik aku ke bilik air di dapur..Aku sseperti anak anak mengikut sahaja Ekin ke bilik air..Agak lama kami mandi bersama melepaskan kerinduan di hati masing masing....sekali lagi di bilik air kami main lagi kerana ketika ekin membasuh pelirku dengan mandian nya,tiba tiba batang aku kembali mengeras....bila dia mula menghisap pelirku kedudukan aku yang menyandar di dinding bilik air nya dan Ekin mencangkung menjilat dan mengulum batangku mengingatkan aku pada cerita lucah yang sering aku perhatikan..rambut Ekin yang separas bahu cukup cantik bila basah terkena air pancutan masa tu...Ekin semakin laju mengulum batangku...penuh mulutnya dengan batang aku dan aku lihat dia cukup menikmatinya.

Selepas puas mengulum,ekin bangun mendapatkan mulutku dan seperti biasa kamiakan berkongsi aroma air pelirku...Aku memusingkan badan ekin membelakangkan aku dan dia mula menunggingkan badannya dan menghalakan bontotnya padaku...tangannya bertongkat di sinki bilik air dan sedikit mengangkang kakinya menampakkan rekahan di lurah buritnya...bulu bulu halus buritnya kelihatan terjuntai bila air paip mengalir laju di situ...aku terus membasuh buritnya dengan mandian Johnson tadi dan Ekin merengek lagi...Kini batangku sudah bersedia untuk masuk ke buritnya...sekali tolak sahaja batangku dah masuk keseluruhan ke dalam burit Ekin...beberapa kali hayun sahaja ekin dah mula klimaks..aku tak pasti dah berapa kali dia klimaks dengan aku...aku menujah nujah laju burit ekin dan suasana bilik air itu bising dengan bunyi kocakan aku dan ekin...aku lihat bontot ekin bergegar gegar semasa aku menyontotnya...sekali sekala ekin berpaling memerhatikan aku..lagi sayang...lagi....suka tak?tanya dia dalam keadaan mukanya yang merah..."suka sayang....burit ekin sedap....sedap sangat.."aaahhh..uuuuhh...uuuhhhh aku melayan kenikmatan aku diiringi bunyi rengekkan ekin....tak lama aku menghayun dan terasa denyutan kuat di batu pelirku dan aku tahu aku akan klimak sekarang..."Ekin sayang.....abang nak sampai dah ni...aaahhhhhh"..Ekin terus mencabut pelirku dari buritnya dan segera mengulum pelirku dan dihisapnya laju laju sambil tangannya melancapkan pelirku...aaaaahhhh....aaahhhhh...ceerrrriittttttt..ceeiittt...uuhhh eeekiiiinn......

aku terpancut laju dan ekin menadahkan mulutnya menunggu pancutan air maniku...Pancutanku merata rata di muka ekin dan ada yang masuk ke mulutnya..ekin memelan maniku dan menjilat bibirnya yang terkena air mani aku......Pelirku di kulum lagi...ngilu yang amat aku rasa bila dia memainkan dengan lidahnya....aku lihat selamba saja ekin menelan air maniku.....Aku mencangkung juga di depan ekin dan mencium mulutnya yang penuh dengan air maniku tadi..kami bercium agak lama dan aku mula menyedut isi dalam mulut Ekin...kini aku dan ekin sama sama berkongsi rasa air mani masing masing....akhirnya kami mandi dan membersihkan diri lagi...
Setelah selesai aku tengok jam dah hampir pukul 11 pagi...perutku dah bergendang dan minta diisi dengan makanan...ekin mempelawa aku makan nasik goreng yang dipanaskan dan sedikit air Nescafe kegemaran aku dulu...nostalgia itu kembali segar dalam ingatan aku.Semasa makan bersuap dengan ekin batang pelirku kembali tegang tapi aku tahan dan ekin memegang batangku bila di lihat aku seakan gelisah ..."aaiiikk...keras lagi ke.."aku hanya tersenyum....Semalam jumpa lagi aku dengan Ekin...cantik sangat dia malam tu,Sedikit cemburu aku dengan ekin bila dia di rangkul dipinggangnya oleh suaminya berjalan berpelukan di celah celah kelibat manusia di bilik pameran.Aku cuba menyembunyikan perasaan aku sedaya yang termampu bila mereka menyapa aku dari belakang..Pandangan aku pada ekin beralih pada suaminya yang tersenyum memandang aku seperti cuba mentertawakan aku..aah...itu perasaan aku saja...selesai berbicara ,mereka berlalu meninggalkan aku sendiri hilang entah ke mana..Mata aku tak lepas memandang lenggok ekin sehingga mereka tak kelihatan lagi....

Cukup tersiksa jiwa aku kali ni..setiap kali teringatkan ekin , hati jahat aku sentiasa meronta ronta memaksa aku mendapatkan ekin, tapi apakan daya..dia dah jadi milik orang...walaupun aku tahu, ekin masih setia menanti kehadiran aku. Dari matanya memandang aku, aku tahu dia masih mahukan aku,..atau itu cuma perasaan aku. Memang perasan kan aku ni...Telefon aku berbunyi dan jam sudah menghampiri 10 malam.... Nazri di talian mengajak aku join diaorang makan di kedai berhampiran...sebetulnya aku dah nak balik masa tu tapi sayup sayup aku dengar ekin memaksa maksa suaminya menjemput aku...aku takkan melepaskan peluang itu dan terus bersetuju...Aku pasti Nazri memang tak tahu kisah aku dan ekin...Masa makan aku perhatikan ekin lebih diam dan asyik memandang aku sahaja..aku jadi serba salah dan perbualan aku dengan Nazri berjumpa jalan buntu...idea idea bernas aku tak dapat dikeluarkan lagi...Sekali sekala Ekin mencelah dan bergurau dengan suaminya Nazri..aku turut ketawa agak besar menutup perasaan aku...Ketawa Ekin menampakkan gigi halusnya bersinar terpancar bila terkena cahaya lampu di atas tempat kami makan ...Ekin memandang aku tajam di akhir ketawanya...aku tersentak dan terus berhenti ketawa...Nazri terus memesan makanan lagi,..aku dah kenyang sangat dan sebetulnya aku dah mula kenyang bila sampai di meja tadi kerana Ekin tersenyum lebar menyambut kehadiran aku...Lama kami makan,..aku rasakan kaki aku di gosok dari bawah meja...Ekin memandang aku dan aku cuba mengalihkan kakiku jauh supaya nazri tak mencurigai aku...

Memang berdebar debar rasanya bila Ekin melakukan begitu....tak pernah lagi aku berlaku curang dengan sahabat aku di depan tuannya sendiri..kalau kat belakang t u belakang cerita le...Aku memang tak sanggup menatap wajah nazri dan menggoda Isterinya...Aku bangun laju sahaja bila Ekin sekali lagi menyentuh aku dari bawah sehingga ke pehaku.."Eh kau kenapa Joe?" sapa nazri..tergagap gagap aku memandang nazri dan aku minta diri dulu kerana nak ke tandas ,aku cuba menipu...Ok lah Naz...aku chow dulu....nak ke tandas dan balik rumah terus lah....Ekin senyum je melihat gelagat aku dan aku menggelengkan kepala sambil berlalu dari situ....nazri aku tengok masih makan lagi..patut ler badan ko gemuk naz...makan sampai tak ingat esok.....mau je aku sound dia agar bagi kat aku ekin malam tu...hehe....kurang ajar kan?.

Dalam kereta aku terima SMS dari Ekin,...Bang ..sorry Ekin gurau je...abang marah ke?(jgn balas)....Aku tersenyum sendiri membaca mesej dari ekin.....macam macam budak ni....Terus memandu laju dan hati aku lebih tenang malam tu dan aku tidur awal sangat..entah jam berapa aku terlelap..Pagi tadi bila bangun je aku tengok ada sms lagi dari Ekin :selamat pagi"...Aku campakkan Hp aku di katil dan terus mandi sekejap sahaja kerana cuaca sejuk sangat...aku tengok ada sedikit roti di meja dan itu terus mematikan selera aku...Pagi tu juga jam 7 pagi aku pikir nak bekpas kat luar je...dalam perjalanan aku reply mesej ekin "nak gi bekpes jap...buat apa ?..tut tut....laju je dia reply mesej aku...."saja je layan TV...boring..Abang naz keje pagi ni....Nak makan sosej pagi ni bleh.."kurang ajar je mesej Ekin pada aku...aku tahu dia memang rindukan sosej aku kerana dah lama kami tak bersama....sibuk dengan urusan masing masing...Aku terus balas mesejnya"otw"...tiba tiba je perut aku yang lapar tadi terasa kenyang sangat..kereta aku pecut laju dan dalam masa 15 minit aku terpacak di depan pintu rumah Ekin...

Rindu aku semakin kuat dan hari ni aku akan lepaskan benih aku di dalam rahim Ekin yang memang aku geram selama ini...Ekin tersenyum menyambut aku dan tanpa di suruh aku terus masuk ke rumahnya ..wangi bau badan Ekin menusuk ke hidungku...Dari belakang aku nampak susuk tubuh Ekin di suluh mentari pagi melenggok lenggok di dalam baju tidurnya...Aku terus memeluk Ekin dari belakang dan Nafas Ekin kuat di telinga aku....pipinya aku terus cium kasar dan tangan aku terus meraba raba teteknya kiri dan kanan,.ternyata ekin tak memakai bra dan panties pagi tu...buritnya aku raba dan hanya di lindungi baju tidur satinnya cukup lembut..Ekin membiarkan aku memeriksa tubuhnya satu persatu...bila aku memalingkan tubuhnya menghadap aku...dia tersenyum riang ...matanya berkaca kaca memandang aku dan terus memeluk aku erat...mulut kami bertaut kemas dan aku hisap segala isi di dalam mulut Ekin...Tanganku mula meraba di dalam bajunya..aku menyingkap ke atas baju tidurnya dan terus meramas lembut buritnya....Licin air mazi Ekin memudahkan aku menjolok ke dalam sedikit...dengusan nafas Ekin semakin kuat......mulut kami masih lagi bersatu...bibir halus Ekin aku sedut sedut sehingga

kemerahan....Ekin mula menanggalkan seluar aku dan melucutkan ke bawah...perlahan lahan dia melepaskan mulut aku dan turun mencium kepala pelirku....tangannya penuh menggenggam batangku dan lidahnya mula menjilat air mazi aku di lurah pelirku...ngilu yang amat tapi aku cuba bertahan...Ekin terus menjilat kepala aku di tangkuk dan ke bawah...comel Ekin dalam keadaan mencangkung menjilat batangku dari bawah...seluarku masih di kaki dan Ekin terus menjilat batang aku...sekali sekala dia melancapkan aku laju dan perlahan.Permainan ekin semakin pro aku rasakan,..berbeza kalau dari mula mula dahulu...Jilatan Ekin merebak ke batu pelirku dan senak aku rasa bila dia menyedut telur aku....dia tersenyum padaku dan terus memasukkan kepala pelirku ke dalam mulutnya...kembang pipinya bila hampir separuh pelirku di dalam mulutnya..berbuih buih mulutnya bila dia menarik keluar batangku dan mengulum semula...lelehan air mazi dan air liur ekin penuh di batangku dan di pipinya....Ekin semakin laju mengulum batang ku...aku tersandar di meja makan rumahnya dan menahan hisapan demi hisapan ekin...Begitu rindunya ekin padaku dan begitu jugalah aku rindu padanya...

Ekin memang cantik...tapi sayang Nazri tidak pandai menghargai Ekin...bukan kata mereka tak bahagia..aku tahu Ekin cukup bahagia dengan nazri...cuma kenangan dan sejarah kami berdua membutakan hati kami....

Aku tahu ekin pun tahu hakikat itu..tapi kami seperti hilang pertimbangan bila bersama.Maafkan aku Naz....
Dalam aku melayan hisapan Ekin aku memerhatikan menitis airmata ekin di pipinya...Aku menahan airmata itu dari jatuh ke lantai...dia berhenti seketika dan aku menarik agar dia bangun dari kedudukannya.."kenapa sayang?"kenapa airmata itu"..aku cuba beromantika dengan ekin...Dia diam seribu bahasa dan aku menarik dia ke dalam pelukan aku.Tangisannya semakin kuat dan teresak esak...stim aku kendur serta merta...Ekin semakin erat memeluk aku...Aku panik...fikiran aku kosong...aku menolak ekin ke sisi dan memakai seluar aku semula...nafsu aku terkunci bila terdengar tangisan kuat Ekin..matanya merah memandang aku dan aku sememangnya blur...apa salah aku..?dia yang ajak aku tadi....pikiran aku betul betul kosong...Tangisan Ekin semakin reda bila aku dudukkan dia di kerusi.."bang..maafkan Ekin...Ekin tak sengaja.." its ok ..jawab aku ringkas..."Ekin sayangkan abang...ekin nak abang..."AKu sekadar mendengar...aku tahu aku ada masalah..aku tahu..ada sesuatu di hati Ekin....Aku cuba menjadi pendengar setia dan aku terima segalanya...

"Sebenarnya hari ni Ekin nak bagi Hadiah teristimewa buat abang dan hadiah ini adalah kali terakhir buat abang...tapi Ekin dah tak berdaya menipu abang naz...Ekin dah tak mahu menjadi isteri curang...Ekin dah tak sanggup menipu abang naz..Ekin dah mula cintakan Abang nazz....airmata Ekin menitis lagi...Aku terpaku memandang lantai rumahnya...Entah warna apa dah lantai rumahnya aku pun tak pasti dah....Menahan perasaan agar aku boleh mendengar keluhan ekin...."Maafkan Ekin bang..kenangan kita dulu cukup indah..kita dulu masing masing bercinta dan kita dulu memang bercita cita tinggi,tapi tiada jodoh antara kita...maafkan ekin bang...masa tu aku dah sedar yang apa yang dimaksudkan Ekin dia dah berubah...airmata aku deras mengalir di pipi dan itulah airmata pertama aku kepada seorang wanita...Ekin cuba menahan airmataku dan aku pantas menahan tangannya..."tiada apa yang perlu di maafkan...baguslah ekin dah mula sedar kesilapan ekin...abang pun bersalah kerana lupa yang ekin ni isteri orang dan seharusnya abang yang menasihatkan ekin..panjang sekali bebelan aku pagi tu pada ekin dan suasana sunyi di rumahnya seakan akan membawa kami kembali ke zaman bercinta dulu....Akhir kata dari aku aku biarkan takdir menentukan segalanya dan aku doakan Ekin berbahagia di samping suami nya....

jadi malam ni cerita aku dan ekin tamat di sini sahaja dan memang aku bersalah dengan nazri..Aku juga gembira, seorang bernama Ekin sekarang merupakan seorang isteri yang baik kepada sahabat aku, walaupun cemburu aku masih lagi kuat.Dalam diam aku masih mengharap dan menanti Ekin....itu aku saja yang tahu...
Adoi la..macamana hari esok ni..macamana nak berhadapan dengan hari esok dan seterusnya...fuuhhh.
ok good night alls...

Mak Jah

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Mak Jah   Melayu Boleh.Com

kisah ni berlaku pada masa aku sekolah dulu.Masa tu aku bekerja sebagai pembantu gerai makan seorang makcik. Aku panggil dia Mak Jah. Umur dia dalam pertengahan 40-an. Dia ni agak gempal dan suka make-up'. Gaji aku kira hari. Pada suatu hari, hujan pun turun dengan lebat hinggakan kami terpaksa tutup gerai. Aku masuk kedalam bilik belakang gerai sambil berehat. Kemudian aku dengar Mak Jah memasuki bilik air di belakang gerai.Aku ni memang suka mengendap. Maklumlah...tengah nakal. Aku lihat lampu bilik air menyala, aku pun apa lagi..terus mengintai melaluo satu lubang zing kat tepi dinding bilik air tu. Betapa berderau darah muda aku bila aku lihat Mak Jah membuka baju dan kainnya. Aku nampak Mak Jah hanya pakai coli dan seluar dalam. Lepastu aku makin tersentak bila Mak Jah menanggalkan semua yang dipakainya. Mak Jak bertelanjang di dalam bilik air. Aku rasa batang mudaku keras. Kali ini aku tengok perempuan telanjang secara LIVE. Sebelumni aku hanya tengok dalam cerita blue. Badan Mak Jak agak gempal dan aku lihat tetek dia agak besar dan sedikit layut. Putingnya besar dan punggung Mak Jah cukup besar dan aku lihat bulu cipapnya cukup lebat. Tiba-tiba Mak Jah mencengkong dan kencing. Wow! bestnya bila aku nampak dari dekat cipap perempuan berumur.! lepastu Mak Jah bangun dan seperti hendak keluar dari bilik air. Aku bergegas masuk balik dalam bilik belakang gerai dan buat-buat baring. Aku dengar pintu bilik air di buka dan aku dengar Mak Jah berjalan kearah bilik aku.
Aku buat-buat tidur dan aku dapat rasakan yang Mak Jah masuk dalam bilik dan menghampiri aku. Aku rasa macam nak pitam bila aku dengar Mak Jah bersuara..."Adik(nama panggilan aku di kampung)...Adik buat apa tadi?..intai mak jah ye.."
aku hanya diam dan pejamkan mata ..tiba-tiba aku jadi terkejut bila aku dengar Mak Jah bersuara lagi..."tak payah nak susah-susah intai dik...nak tengok cakap je...Mak Jah boleh tunjuk.."
Aku membuka mata dan aku melihat Mak Jah berada disisi katil dan hanya berkemban. Dia memandang aku dan duduk disebelah ku. " Maaf Mak Jah, adik nak tengok je.."kata aku.Kemudian Mak Jah menjawab.." takpa.. Mak Jah tak kisah selagi adik boleh simpan rahsia..."
Tiba-tiba Mak Jah memegang tangan ku dan menarik aku rapat kepadanya lantas berkata.." mari Mak Jah tunjukkan.." Mak Jah melucutkan kembannya di bahagian atas dan aku lihat teteknya yang besar. Aku nak tahu nak buat apa..bila Mak Jah menyuruh aku meramas teteknya. Mak Jah pun mengajarku cara meramas..mmm, bestnya. Teteknya yang besar tu bergoyang dan beralun bila aku ramas. Pada masa yang sama, tangan Mak Jah membyka zip seluar aku dan mengeluarkan batang muda ku yang baru nak tumbuh bulu..
Mak Jah seperti orang hilang akal bila dengan pantas dia menanggalkan terus kembannya dan bertelanjang sambil bercengkong depan aku. Mak Jah tiba-tiba mendekatkan mulutnya dengan batang ku..Aku jadi gementar..sebab inilah pertama kali aku akan dihisap..
Ya, Mak Jah menghisap batang aku dengan rakusnya. Berbunyi-bunyi..dan berkocak..Aku rasa amat nikmat dan mengerang.." sss..oh Mak Jah...sedap..adik tak tahan ni..nak pancut.."Mak Jah tak menhiraukan amaran aku , dia terus hisap hinggakan aku pancut dalam mulutnye..Lama aku dibiarkan berehat sebelum batang ku tegang kembali. Kemudian Mak Jah berkata " adik nak belajar buat Mak Jah rasa sedap tak?"
Aku kata "ya". Lepas tu Mak jah mengajar aku menjamah tubuhne dengan lidah. Semua tempat di suruhnye jilat, dan last sekali, dia suruh aku jilat cipap dia.Mula-mula aku rasa geli sebab cipap dia nampak dah berserabai dengan bulu yang lebat, berair dan agak besar .Tetapi Mak Jah memujuk aku untuk terus jilat. Aku pun menjilat cipap Mak Jah dan mula-mula aku rasa lidah aku berlendir dan rasa masin, tapi lama-lama aku jadi seronok..Mak Jah mengerang dan mengayak punggungnya . Sampai satu tahap, Mak Jah sekali lagi seperti orang gila..Kali ini Mak Jah bercengkong diatas muka aku dan mengayak cipapnya dengan mulut aku. tanpa aku sedari, lidah aku berada jauh didalam lubang Mak Jah.. Mak Jah terus mengayak dan akhirnya aku rasa lidah aku di basahi air lendir yang keluar dari lubang Mak Jah..Kami melakukannya hampir 15 minit..
Adengan seterusnya tak lain tak bukan.. kami main.Mak Jah menjadi seperti cikgu yang mengajar anak murid..Namun aku puas dan Mak Jah pun puas. Kami rahsiakan segalanya dan aku terus menagih kepuasan seks dari Mak Jah dan yang malang sekali..Hingga ke saat ini aku masih menagih seks tetapi bukan dari gadis seusia dengan aku. Aku ketagih seks dari perempuan yang sudah bergelar 'MAKCIK' !!!..
Gambar Bogel Mak Jah   Melayu Boleh.Com

intai mak mandi, cerita lucah mengendap, cerita mengendap, cerita lucah mengintai, cerita lucah intai, novel lucah ibu mandi, cerita sex melayu boleh mengendap mandi, mengendap mak main, intai emak mandi, cerita lucah intai abang ipar, cerita intai mak ucu mandi melayu, cerita intai emak mandi, cerita intai emak main, cerita intai bogel, cerita hendap makcik mandi, cerita hendap ibu bogel, cerita anak mengintai mak main, cara pakai coli emak yang besar, Video Meingintai melayu makcik tengah di bilik air, anak sekodeng mak mandi dan terus seks dlm bilik

Selak Spender Jeerr

$
0
0

Video Lucah : Selak Spender Jeerr - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Selak Spender Jeerr   Melayu Boleh.Com

galeri video awek cina, galleria lucah

Dukun

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

“Lebih baik abang ceraikan saya daripada saya dimadukan.”

Marina sungguh kecewa. Suami yang selama ini dianggap sebagai dewa berlaku curang di belakangnya. Kecurangan itu berlaku dalam rumahnya sendiri, malah di atas katil tempat dia dan suaminya beradu.

Memang dia tidak menyangka, harapkan pagar, pagar makan padi. Pembantu yang diupah untuk menjaga rumahnya melakukan perkara yang memalukan dengan suaminya. Akhirnya dia ceraikan dengan talak satu. Bermulalah episod sebagai janda muda.

Dalam usianya baru 25 tahun dia telah berpisah dengan suaminya kerana suaminya terkena guna-guna perempuan umur 40 tahun. Tak rela dimadukan maka dia meminta untuk dilepaskan saja. Maka Marina yang telah berubah status membawa diri pulang ke kampung bagi menenangkan diri.

Petang itu Marina memberitahu ibunya yang badanya terasa sengal-sengal dan sakit-sakit. Sudah dua hari dia berasa seram sejuk. Apalagi sejak kepulangannya ke kampung selepas bercerai dengan suaminya enam bulan lalu. Kerja yang dilakukan dikampung agak lasak berbanding kerjanya sebagai penyambut tetamu di bandar. Kerana itu badannya terasa sakit-sakit.

“Kamu pergi berurut dengan Pak Kadir, dia memang pandai mengurut.” Ibu Marina memberi saranan.

“Seganlah bu. Marina tak biasa.” Jawab Marina.

“Pak Kadir baik orangnya. Orang kampung semua memuji Pak Kadir.”

Atas saranan ibunya Marina ke rumah Pak Kadir petang itu. Rumah Pak Kadir jaraknya tak sampai satu kilometer dari rumah Marina tapi letaknya di pinggir kampung. Rumah separuh batu separuh kayu itu agak besar bila dilihat dari luar. Pak Kadir tinggal seorang diri sejak kematian isteri dua tahun lalu. Walaupun usianya lebih separuh abad tapi badannya kekar kerana selalu bekerja kuat dan mengamalkan makan ulam-ulaman dan akar kayu.

Sebaik saja melihat Marina, perasaan Pak Kadir terasa lain. Janda muda yang cantik itu memukau dirinya. Iblis telah menghasut Pak Kadir. Pak Kadir mempersilakan Marina masuk. Dia memberi segelas air jampi kepada Marina supaya Marina menjadi lebih tenang. Marina patuh saja arahan Pak Kadir. Perlahan-lahan dia meneguk air tersebut.

Pak Kadir masuk ke dalam bilik untuk mempersiapkan peralatan mengurut, katanya. Marina hanya mengangguk melihat Pak Kadir menghilang di sebalik pintu. Selepas 15 minit Pak Kadir mempersila Marina masuk ke dalam bilik.

Marina membiarkan saja Pak Kadir memeluknya dan merebahkan badannya ke katil. Dia berasa semakin lemah seperti terpukau apabila tangan Pak Kadir menyelak kainnya dan seterusnya meraba-meraba tempat membusut yang hanya ditutupi oleh seluar dalam kecilnya.

Dalam sekejap masa saja rabaan itu menyebabkan bahagian bawah seluar dalam itu menjadi lembap. Tidak puas dengan hanya meraba-meraba di luar, Pak Kadir terus menanggalkan seluar dalam kecil itu. Tempat rahsianya tidak lagi dibaluti oleh seutas benang pun. Tangan Pak Kadir masuk ke celah kangkang Marina, sambil meraba dan membelai tempat yang membonjol di celah kangkangnya.

Marina yang sudah lama tidak dibelai lelaki merasa nikmat bila diraba-raba oleh Pak Kadir. Dia seperti tidak berupaya membantah tindakan Pak Kadir. Makin lama kemaluannya diusap oleh tangan kasar itu, makin sedap saja rasanya. Marina lupa segala-galanya. Niatnya datang untuk berurut telah bertukar menjadi urutan lain pula. Marina membiarkan dan merekakan tindakan Pak Kadir itu.

"Aah..," Marina mengeluh bila merasakan jari orang tua itu menggentel kelentitnya. Tanpa disedarinya Pak Kadir mulai bergerak ke bawah. Pak Kadir mengangkangkan peha Marina. Muka Pak Kadir hanya beberapa inci daripada permukaan yang lembap itu. Marina dapat merasakan kedua belah tangan Pak Kadir memegang kedua belah dalam pehanya supaya tidak tertutup.

"Ooh.. Arrgh!" Marina tersentak apabila mulut Pak Kadir tiba-tiba mengucup bibir pukinya.

Dia dapat merasakan lidah orang tua itu seperti ular mencuri-mencuri masuk ke dalamnya. Nafas Marina terasa sesak apabila lidah itu keluar masuk dengan rancak ke dalamnya. Sekali ke tepi dan sesekali ke bawah, kemudian ke kiri dan kanan. Cairan hangat telah banyak membasahi lurah dan bibir buritnya yang merekah merah. Pak Kadir bangun berdiri dan melepaskan seluar longgar yang dipakainya.

Terpacak keras batang pelir Pak Kadir yang berwarna hitam legam itu. Kepalanya yang besar terhangguk-hangguk mengarah kepada Marina. Kemudian orang tua itu menindih tubuh Marina yang montok itu sehingga batang yang keras itu berada tepat di rekahan kemaluan janda muda. Dia bergerak ke depan sedikit sehingga tempat sulit mereka bersentuhan.

Tangan Marina bergerak ke bawah memegang batang pelir orang tua itu. Diusap-usap batang yang keras itu sebelum menyelitkan kepala tombol itu di celah bibir buritnya. Melihat pelawaan dari Marina itu maka Pak Kadir terus menekan batangnya masuk ke dalam burit Marina. Lubang yang basah itu dengan amat mudah menerima batang tersebut walaupun agak besar juga.

"Aah.." Marina mengerang apabila batang itu masuk sepenuhnya.

Sambil menujah burit Marina dengan batangnya, Pak Kadir tidak henti-henti menghisap puting tetek Marina. Punggung Marina bergerak rancak apabila pukinya kena main dengan begitu sekali oleh Pak Kadir, si dukun urut. Dia mengerang tak henti-henti. Lubangnya berdecik-decik berbunyi apabila orang tua itu dengan laju memasukkan dan mengeluarkan batangnya. Punggung Marina terangkat buat kali terakhir sambil dia merangkul tubuh dukun tua tersebut. Dia sampai ke kemuncaknya apabila terasa Pak Kadir mula memancut maninya di dalamnya lubang buritnya.

Marina terdampar keletihan. Peluh membasahi tubuhnya. Belum pernah dia kena main sebegitu dan belum pernah dengan lelaki berumur setengah abad. Masih hebat lagi orang tua itu rupanya. Mungkin dah lama Pak Kadir tidak melakukan seks selepas kematian isterinya. Tidak lama kemudian bila tenaganya pulih Marina meminta diri untuk pulang. Dia berjanji akan datang lagi berurut dengan Pak Kadir. Pak Kadir tersenyum puas.

Pak Kadir tersenyum gembira melihat lenggang-lenggok janda muda tersebut meninggal perkarangan rumahnya. Batang pelirnya masih terasa sengal dikemut oleh lubang burit Marina yang sempit. Terpancut-pancut maninya diperah otot-otot kemaluan si janda tersebut. Pak Kadir berazam untuk mengulanginya lagi..

main dgn janda, cerita lucah kampung, cerita lucahnya perempuan dan lelaki, cerita lucah kena rogol, main dengan orang tua, cerita seks orang tua, main burit, janda burit besar, cerita seks kampung, cerita burit, main ngan orang tua, cerita lucah orang tua, seks dengan orang tua, main dgn org tua, cerita lucah di kampung, lucah kampung, koleksi cerita lucahnya perempuan dan lelaki, cerita sex orang kampung, cerita main dgn janda, cerita main dengan warga emas

OKU 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

“Taklah sangat. Tapi kalau you berpakaian tak nampak langsung you kekurangan sebelah kaki tu. But I know you are used to it already. Dulu soldiers I ramai yang kena potong sebab mereka kena booby traps (jerangkap samar) maka kena potong terus dan tiada maaf. Sedih juga,” jelas Abang N lalu mencium tempat bekas kakiku dipotong dan menjilatnya manja.
“Hrmm.. Ishh Abang N.. Jangan buat camtue lerr.. Stim Lyn tau..” Kata Lyn tersenyum sambil memegang kakinya itu. Abang N dan Lyn ketawa besar..
“Sedap gak kena lick tuu.”
“Teasing ker?” Tanya Abang N..
“Menggoda dan berasa thrill bila melihat originaliti you sebegini Lynn.”
Hehehehehehe!!
“I like you Abang N. Age doesn’t count. The understanding, the appreciation and the warmth. Mesra dan memanjakan itu mustahak pada I,” balas Lyn-Haslinda Sufian nama sebenarku, seorang akauntan di sebauh bank terbesar.

Lalu Abang N melekapkan bibirnya ke bibir Lyn-hangat dan lidah Abang n menjulur masuk lalu bemain dengan lidah Lyn, menjelalah ke lelangit dan ke bawah lidah. Jus mulut dihirup dan disedut oleh Abang N. Lekapan dan tautan bibir mereka berdua begitu lama sehingga Abang N sempat meraba dan meramas buah dada Lyn.

Lyn mengerang kelemasan. Bila jari jemari Abang N mula menjalari buah dadaku. Mula mengentel puting susuku yang kecokelatan warna itu. Tambah bila lidah Abang N bermukim dan menguli semau-maunya di tetekku yang mengeras dan menanjal-nanjal rasanya.

Huu.. Arghh.. Erk.. Erk.. Urghh.. Abang N dan Lyn mengerang, mengeruh dan merenggek..

“OMG besarnya kote Abang N..” Mata Lyn belalak sambil mengelus, “Dua kali ganda hak bf I rasanya. Taklah besar sangat Kamil punya. Bole ke masuk kat cipap I Bang N kote Abang tuh..”

Abang N ketawa terbelahak. Dia menyepuh muka dan wajah Lyn.
“What a question? Boleh sayangg.. Dont worry..” Pujuk Abang N sambil memeluk aku di atas katil sambil kami duduk bedepan. Kote Abang N kurenung lama-lama.

Kote Abang N macam keris panjang terhunus di cadar katil. Selam-bak besar macam timun hijau yang panjang. Aku memegang dan merasakan batang kote sekeras timun dan kepa kotenya mengembang merah berkilat. Dengan tongkol kakiku yang cacat itu kuusik kdpala kote Abang N perlahan. Mula melawan, terbatuk-batuk sekejap, kemudian menghunus ke depan.

“OMG what a long big dick.. Besar, lebar, panjang dan keras batang Abang N..” Kataku naif dan yang nyata aku memang naif, “Kote Abang N itu besar dan panjang. Keras sekali. Itulah kali pertama aku melihat kote yang bagak macam tuh.”
Ini batang kote kedua yang kulihat selepas hak bf aku Kamil. Memang tak lawanlah dengan milik Abang N yang tegang mencacak dan mencanak.

“Huu.. Wa.. Huu wa.. Makk.. Sakitt..” Aku menjerit merasakan tabrakan dan tujahan kepala dan batang kote Abang N memasuki pintu gebang lubang puki ku..
“Hmm urghh sedapp ketat puki you Lynn.. Ketat sungguh,” kata Abang n sambil menghonggah perlahan kerana dadanya ditahan oleh Lynn.

Lalu sekali lagi Abang N melekapkan mukanya ke pukiku. Menjulur lidahnya ke lurah lembah cipapku. Disitu dia menyudu bagaikan itik pulang petang.. Hehehe.. Lau lidah Abang N menjilati kelentit.. Menghisap dan menyedut membuatkan punggungku terhinggut-hinggut dan puki yang tembam rapat kat muka Abang N. Lidahnya menjulur masuk ke dalam lubang pukiku. Terasa bermain mengenai dinding keliling luubang dan mencecah g spot membuat aku mengerang kuat dan panjang sambil menjerit-jerit bila mulut Abang N menghisap dan menyedut lubang pukiku meminum seluruh jus lendir yang mengelegak di tasik pukiku. Aku menjkerit langsing dan kuat dengan tubuhku mengelinjang memegang batang kote Abang N yang mekar mengembang dan membesi tegang.

Abang N berposisi menengong kemudian menuding dan menujah kelentitku dengan kepala kote. Aku merenggek dan mengeluh dan rasa karan letrik menyelinap ke seluruh urat dan nadi. Aku blowjob Abang n tetapi yang dapat kukulum hanyalah kepala kote Abang N. Penuh mulut aku rasa nak muntah ada bila batangnya ditujah perlahan dan aku meminta Abang N berhenti mempompa.

Kini aku kangkang kakiku luas-luas dan pukiku ternganga untuk menerima kehadiran batang kote Abang N yang sudah mengembang bersedia dan siaga.
“Ohh Abang nn.. Sedapnya kote Abang N masuk. Rasa sendat, sakit ada manis adapedihh.. Uu.. Urghh.. Pelan-pelan,” kataku menerima batang dan kepala kote Abang N dalam pukiku yang dipompa perlahan. Aku memutar punggungku untuk menerima seluruh batang dan kote Abang N dalam pukiku.

Aku menjerit-jerit. Aku meraung-raung. Mengertap gigiku. Mengumam bibirku. Tubuhku mengelejat. Aku mencakar-cakat dada Abang N. Kami berkucupan hangat dan panas dan bertukar lidah. Aku mencium bau wanitaku di mulut Abang N.

Abang N menarik keluar kotenya, kemudian menjilat lurah bilut pukiku. Menyedut kelentik dan lubang jus pukiku. Kemudian menjilat lkubang juburku dan memasukkan lidah membuatkan aku berasa geli yang mat sangat dan terkejut dengan perbuatan itu. Aku merasa amat geli dan masyuk. Terasa diriku terawang-awang dan lebih menghargai Abang n yang sanggup melakukan penjilatan itu yang mana sukar dilakukan oleh kebanyakan lelaki.

Dan sekali ini bila kepala kote Abang N menyingkap daun pintu lubang pukiku, kepala dan batang kote Abang N sudah pantas masuk tanpa tersekat-sekat dan silu. Dan aku merasa g spot dalam gua pukiku ditujah dan diusik begitu ngilu dan geli yang amat sangat.

“Urgghh.. Abang nn.. I kuarr.. I cumm..” jeritku sambil menghinggut pukiku ke atas dan ke bawahmelawan tujahan dan pompaan dan henjutan batang kote Abang N.
“Woww ketatt.. Lynn sedapp.. Puki you ketatt.. You love my cock? Lyn suka kote Abang dalam puki ayang?” Abang N memegang bahuku sambil dia menghenjut batang kotenya kuat-kuat ke lubang cipapku. Kemudian dia memegang kakiku yang cacat itu dan mengongkek ku dengan mesra dan kasar sekali.

Aku benar-benar khayal. Aku benar-benar bahagia. Kakiku yang cacat itu terkial-kial dan dipegang oleh Abang N. Dia merasa macam mendapat satu kick atau rangsangan memegang parut tongkol kakiku yang cacat itu. Aku dapatmerasakan denyutan dan kekerasan daging dan urat batang kote Abang N. Aku belajar mengemut batang kote Abang n dan mahu memberikan kepadanya kepuasan yang maksima. Aku merasakan puki aku kegelian ang amat sangat dan kini sudah mengeluarkan jus yang berbecah.

“Yes Bang N.. Yes Bang N.. Love it. Love your cock.. Ohh.. Huu.. Arghh.. I am cummingg.. Fuck mee.. Fuck me deepp” jeritku kuat-kuat dan mengigit-gigit dada Abang N sambil memeluk pinggang Abang N yang keras menghunjamkan batang zakarnya ke lubang cipapku. Aku mencapai klimaks dan…
“Ohh.. Arghh.. Huhh.. I kuarr sayangg,” jeritt Abang N dan mengejangkan tubuhnya dan membiarkan batang zakarnya yang besar, lebar dan panjang itu menghuni gua cipapku.

Aku dapat merasakan ledakan sperma Abang N mengenai g spot pukiku beberapa das. Mataku terbeliak. Mataku kuyu. Mata putihku yang kelihatan sedangkan mata hitamku hilang.. Nafasku pancit, aku mengambil nafas banyak kali. Abang N juga sedemikian. Herut berut mukanya menahan klimaks dan memancutkan spermanya didalam diriku.

Kini aku tahu cara make love yang sungguh nikmat. Jilatan, hisapan dan sedutan Abang N di cipapku.. Huu.. Best.. Best nya.. Tak terkata-kata. Tiada bahasa yang dapat mengambarkan perasaanku melainkan sungguh nikmat sekali. Kini aku tahu Abang N yang veteran ini lebih gagah make lovennya dan permain-annya. Lebih hebat layanan, cumbuan, pujian, appresiasi terhadap diri dan batang tubuhku. Kamil entah di mana?

Aku amat mengemari dan menyukainya. Aku amat bahagia diperlaku kan sedemikian rupa. Dan yang paling umphh batang kote Abang N yang besar. Lebar dan panjang berurat itu dapat kuparkingkan dalam kewanitaanku.

Hehehehe!! Yes.. A good fuck by a good fucker. Abang N aku rindui cumbuan dan kongkekanmu.
“You like the fuck Lyn.. You are one nice chick. Good body.. Good puki too ketat dan kemut bagus dear, biarpun sebelah kaki takde, tapi you are fabulous my dear,” puji Abang N meramas dan mengurut cipapku yang tembam berbulu halus. Dia mencium pukiku dan menghidu baunya. Tanda terimakasihnya yang tidak terhingga akan cipapku.

Aku berundur setelah dilayani oleh Abang N sebanyak dua round yang cukup panjang dan lama. Letih danberpeluh-peluh. Belum pernah aku menerima layanan sedemikmian rupa. Memang aku lemas dan keltihan namun aku merasakan bagai tubuhku dibunag-bungakan mesra dan indahj. Seluruh tubuhku terasa pegal linu-linu. Bisa-bisa menyucuk saraf dan otot ditubuhku. Tambah perutku yang kejang menahan sedap, asyik dan listrik menjalari seluruh sarafku bila dijilat cipapku dan dipanah lubang pukiku oleh batang kote Abang N.

Sepanjang jalan pulang ke rumah aku masih terasa kote Abang N dalam cipapku. Puas pula aku mengepit kakiku sebab terasa-rasa lagi akan adanya kote Abang N. Hehehehe!!
Aku bahagia.. Dan ada pula seorang admirer yang membelai manja. Jamin puas.. Sure qaput bila aku disetubuh dan bermanja dengan Abang N. Dan Abang N nampak gemar dan suka mengongkekku yang cacat tiada sebelah kaki.

abang n, cerita lucah abang N, cerita lucah abg n, gadis jubur tonggek lucah, cerita lucah N, main dengan abang n, cerita sex abg n, abang n main, cerita lucah kamil, main dengan abang n sedap, cerita sex oku, cerita abang n, cerita seks oku, ceritalucah my/abang n, Kisah lucah N, blowjob abang, Seks dengan abang n, cerpen seks abang N, btg bsr abg gagah kuat main, you cerita lucah wa

Layan Isteri Kuat Nafsu

$
0
0

Video Lucah : Layan Isteri Kuat Nafsu - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Layan Isteri Kuat Nafsu   Melayu Boleh.Com

free lucah sexy melayu, gambar sex fuck picture

Pakwe Dah Tak Sabar

$
0
0

Video Lucah : Pakwe Dah Tak Sabar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Pakwe Dah Tak Sabar   Melayu Boleh.Com

koleksi cipap bdak sekolah, cerita seks melayu tak sabar, gambar bogel tak sabar sabar, lucah tak sabar, pakwe melayu

Indonesia Maid

$
0
0

Video Lucah : Indonesia Maid - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Indonesia Maid   Melayu Boleh.Com

Main Pepek Pacar

$
0
0

Video Lucah : Main Pepek Pacar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Main Pepek Pacar   Melayu Boleh.Com

pepek me, vidio pepek, video main pepek, pepek indon sex, video melayu main pepek, main pepek indpn, maen pepek, video awk melayu main pepek, sex awek melayu main pepek, video budak melayu main pepeknya, video capok, pepek indon main, pacaran lucah, melayu min prpek, mainpepek, main pepek viodeo, main pepek video, lucah pepek melayu video com, www video lucah awik maik com my, fidio maen pepek

Geng Serina Party Di Hotel

$
0
0

Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek

Gambar Bogel Geng Serina Party Di Hotel   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Geng Serina Party Di Hotel   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Geng Serina Party Di Hotel   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Geng Serina Party Di Hotel   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Geng Serina Party Di Hotel   Melayu Boleh.Com

geng awek bertudung, gengawekbertudung, party bogel, geng awek tudung, sex di hotel malay boleh, gengawekbertudung blogspot, Awek hotel, cerita seks melayu di hotel, Cerita lucah parti, cerita geng awek, parti seks melayu, geng gadis bebogel, cerita parti bogel, gambar bogel serina, awek hotel seksi, awek malay bogel dekat hotel 2016, cerita seks melayu parti seks, awek bogel party, Gambar bogel hotel, gambar party bogel

Dina Jelita

$
0
0

Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek

Gambar Bogel Dina Jelita   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Dina Jelita   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Dina Jelita   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Dina Jelita   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Dina Jelita   Melayu Boleh.Com

gambar bogel jururawat, jururawat bogel, koleksi gambar bogel jururawat, gambar jururawat bogel, jururawat seksi, gambar bogel jururawat melayu, awek jelita, jururawatbogel, gambar gadis jelita, gambar lucah jururawat, awek jururawat bogel, jururawat melayu bogel, DINA GADIS MELAYU BUGIL, hijab tudung bugil, gambar seksi jururawat, pic jururawat bogel, foto jururawat seksi, awek jururawat, jururawat tunjuk tetek, gambar jururawat seksi

Our Affrican Advanture

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Our Affrican Advanture   Melayu Boleh.Com
I, or should I say we, own a small engineering business. Sally my wife and co-owner is the dogsbody, my secretary and over-sees the general running of the place while I'm out drumming up business. Sally is 36 and we've been married for 11 years, she's very attractive and has kept her shapely figure despite having had two babies. She has always been willing to muck in and help the business and a few years back she proved it in no uncertain way. At first business was easy to get and we did a lot of work for foreign clients, particularly those from African countries. I would entertain reps and soon found out that to make certain of getting an order they required a woman's services during their stay. So I contacted an escort agency in town that supplied girls to service my customers, for which I paid. It was well worth it, but as the recession hit, we couldn't afford to keep the big foreign and British clients sweet with the girls and lost even more business. That was about three years ago, and it was then that Sally put her proposition to me on how to keep getting the orders in: she would be the reps' date. As you can guess, I wasn't too keen on the idea, but she kept on about it and in the end, I gave in and agreed it was the only solution. However I insisted that the reps wear condoms because apart from the obvious risk of disease, I didn't want my wife to get pregnant by another man. I kitted her out in all new sexy gear; Basques, suspenders, stockings, really high spiky heeled shoes and some horny outfits, short tight skirts etc. On her first date she looked a right horny sexy desirable tart and she watched me giving myself a hand- shandy while waiting for her cab to arrive. While she was out I went through all the emotions, but I also found I was getting incredibly turned on at the thought of my wife being screwed by another man. Sally got home late the following morning, having spent the night at the rep's hotel. When she got into work she was still highly excited and we locked ourselves into the office while she told me all about it. She was back in her working suit but when she sat down, her skirt rode up to reveal she was still wearing stockings. I knelt beside her as she told me how exciting and different it had been with David, the rep, how much better and how many orgasms she had had. She said he had fucked her three times before going to sleep and again when he woke up in the morning, she also said she had agreed to meet him again that night. In the end I had to ask the inevitable questions: was he bigger and better than me. She giggled and said yes on both counts, she also added he was more of a stayer and when he came he really filled the condom every time - unlike me. She crossed her legs and pulled her skirt up showing me she wasn't wearing any panties. I knelt there looking at the curve of her bum and the sensuous sweep of her thighs to the tops of her stockings. I gazed at the length of her lovely legs and got my cock out to give her a good fucking but she stopped me saying she was too sore and it would be nice if I gave myself a wank. I knelt there tossing myself off imagining David's big cock up her and I kissed her legs and knees. She said, "These are the stockings I wore while he screwed me, is it turning you on darling?' Turning me on? I was going crazy with lust and my lips caressed her milky white thigh, just above her stocking top. She lay back and opened her legs showing me her flushed and swollen pussy. That's when my come exploded from my cock and when she held my head and pulled my face into her yawning pussy so I could lick her and bring her off Sally climaxed noisily really dragging my face into her gash letting me continue to lick until I erupted all over the floor again. That night, off she went again, without returning to work the following day. She told me that evening they had fucked on and off all night and most of the day and that she had really enjoyed it. It was clear to me that Sally was a natural whore. After that it came easily to her she gave good service to all our clients and relished the fact that they were, on the whole, bigger and better than me. I knew that things would never be the same between us again. I still loved her madly and she loved me in her own way but she made it quite clear that I could no longer satisfy her, which made me impotent in a strange way. I could always get a hard on knowing that she was being fucked and could wank off when I was licking her out after she'd been with a client but at other times, I struggled to get an erection. So I looked forward to her 'dates' but never once wanted to watch Sally in action. Business started to pick up again, mainly due to Sally's sexual prowess, but although we had contracts from all over the world, we still hadn't had a big African contract come in. My wife had had cocks from around the world, but she still hadn't had a big black one. I was now making enough money to afford agency girls again, so Sally reverted back to her old duties in the office. That was until recently when I got a call from an Ethiopian company, wanting certain parts and equipment. They told me that a rep would be coming over in the next month. Now Sally and I both knew, from the girls we used years before, that black men, especially east Africans, had extremely large cocks and I could tell that Sally was more than interested at the prospect of some 'overtime'. On the day of Mr. Ndabi and Mr. Ackoko's visit Sally took more care getting ready for work than usual. Her hair was shining, her make-up perfect, and she was dressed in sexy suspenders, seamed stockings, knee length skirt with a daring split to the thigh and silk blouse without a bra - I could clearly see her large nipples showing through the luscious silk. She was out to pull a big black cock without a doubt. Mr. Ndabi and Mr. Ackoko arrived at our office dead on time. Both were very handsome black men. Mr. Ndabi was the youngest of the two in his mid to late twenties and was the superior of Mr. Ackoko who insisted on my calling Mr. Ndabi 'Sir', as I was inferior to both of them. Sally was sitting typing but looking at Mr. Ndabi with undisguised admiration. We went into my office, and I called Sally in to take notes. She positioned herself so that her split skirt revealed a good length of stocking clad thigh. I got an instant hard on at her blatant display and Ackoko's eyes nearly popped out of his head. Mr. Ndabi just smiled lustfully. It was hard going for me, all I could concentrate on was Sally and Ndabi fucking her good and hard. I brought some drinks in and we discussed the deal. Mr. Ndabi said that he would go away and think about it and it might help if he had a woman with him. By then I had changed my mind about Sally doing the honors and offered to call up the agency, but he stopped me saying, "How about your secretary would she like to spend the evening with us?" I explained that she was married, but he insisted, "Does that matter? I like her. She has a lovely body." I went out to Sally and put it to her, adding that I didn't think it was a very good idea, but she went into the office and thanked Ndabi for his kind offer and agreed to go out that evening providing I came with them. Mr. Ackoko said that I should bring my wife along too, but I said she was away for the week. Sally giggled at my lie. We arranged to meet them at their hotel later that evening. Sally was like an excited child as she dressed for the evening. She got herself all tarted up for her first black man. I made sure she had a good supply of condoms in her bag as I thought after Mr. Ndabi had fucked her, Mr. Ackoko would have a go too. She looked divine, wearing a little black party dress over skimpy undies and sexy suspenders and stockings. I noticed her G- string was so tiny it was tight up her crack. God, my hard on was painful. We met at their hotel and I drove to the restaurant that Ndabi had chosen. Sally sat in the back of the car with Mr. Ndabi. I could hear her giggling and he asked her if her husband minded her being out on her own. Looking directly at me in the rearview mirror she said, "No it's nothing to do with him, he's a bit of an old wanker anyway, no good for a woman." They all had a good laugh at that and I joined in. Then I heard Sally sigh and glanced round to see Mr. Ndabi kissing her, her legs wide open and his hand between her white thighs. We nearly had an accident as I swerved and Ackoko told me to concentrate on my driving. In the restaurant Sally was very excitable, especially when Ndabi gave me her G- string to look after. My wife was brilliant, her skin flushed and her eyes shining as he fingered her underneath the table. I could see she was really on heat. After the meal I offered to call them a cab to take them back to the hotel but Mr. Ndabi said as my wife was away, why not go back to my place for drinks and whatever else. What could I do or say? I needed the contract and I realised that for the first time I could see my wife being well and truly fucked by not one man, but two. Once home I fixed them a drink before seeing the babysitter out and checking on the kids. When I returned, Sally had put some music on and was dancing with Mr. Ndabi, her dress was up at the back and his hands were on her bum, his fingers digging into the crack, holding her tightly against him. Their lips were joined in a sensual kiss, her arms around his neck, drawing him down. I couldn't help it, I groaned as I came in my pants. Mr. Ndabi sat Sally on the sofa as Ackoko pulled her dress up around her hips, she was unzipping Mr. Ndabi and drawing his trousers down. I was gazing at my wife's gaping pussy when I heard her whisper "Oh god! Oh god, just look at it!" I did and received the biggest shock of my life, I was looking at the largest cock ever, of that I'm sure, it was still hanging down flaccid and all of 10 inches long. It was a huge soft rubbery thing dangling between his legs like a horse's. Sally was going potty looking at his slowly erecting cock. She held it in her tiny hands and started gently wanking it. I couldn't see how she was going to take such a monster without it splitting her in two. I was shaken out of my stupor by Mr. Ackoko, he was rubbing a finger up and down Sally's pussy, he pulled me down to my knees between Sally's long legs and instructed me to lick her cunt to prepare it for Mr. Ndabi. In a dream I obediently did as I was told, lapping my tongue the full length of Sally's gash, with her bucking her cunt at my face. I could hear her moaning so I looked up and saw her licking and sucking Ndabi's cock, now almost fully erect, its fat pink head squeezing itself clear from the foreskin. It looked all of a foot long. I went back to eating pussy, thoroughly enjoying myself when suddenly I felt Ackoko pulling me away. He pushed me to the floor as Mr. Ndabi moved between Sally's splayed legs. I could see her holding his massive shaft guiding that huge shining pink knob between the soft dribbling folds of her pussy and as he raised her stockinged legs over his arms. I realised he wasn't wearing a condom but I was too far gone to stop him. Sally must have known as well but she just held it and fed it into her yawning minge. God how she squealed as she took it and realised just how big he was. Her body twisted and turned as he worked it up inside her. I saw tears streaming down her cheeks. All I could do was stare as he squeezed his cock inside her tight tunnel. Sobs racked her body as he forced more and more in. He had about 10 inches in and she was begging him to stop but he had the bit between his teeth and there was no stopping him now. She clawed at him as he rammed in and out and suddenly he was all the way in, his balls nestling against her thighs. He just stood there moving his hips gently back and forth and slowly Sally's sobs of pain turned to sobs of pleasure and she began to respond. She started to work herself against him, grinding her hips into him as he just stood there letting her do all the work. She was sighing, then she shuddered and squealed as she climaxed. He pulled her to the floor with her legs stretched over his shoulders and fucked her hard, as she screamed in both pain and ecstasy. Mr. Ndabi shagged my wife for a good hour bringing her to climax after climax until she was too weak to move with him. He carried on regardless pausing briefly to regain his composure before setting about her again, then came the time he didn't pause at all, he kept right on fucking her getting faster and faster. Sally knew he was about to come and urged him and begged him for his spunk. When he came, she went crazy, screaming the house down. That's when I come in my pants again. Mr. Ackoko pushed me towards Mr. Ndabi saying: "We must thank my chief for allowing us to watch him mate with a woman, then we must leave otherwise it will be on insult to him." He went up to Mr. Ndabi and said, "Thank you sir for the honor you have bestowed upon me." I followed, bowing as I repeated Ackoko's words. I asked Ackoko if he was going to fuck Sally as well but he explained that it would be impossible as he was not worthy of her now she had been with Mr. Ndabi. I didn't get much sleep that night my mind was full of what I had seen earlier. but my thoughts were interrupted by the sound of our bed creaking and soon I heard Sally's moans and cries as Mr. Ndabi took her again. I tossed myself off twice during the time it took him to fuck her, her cries grew louder and louder but I resisted the temptation to disturb them, I just wanted to hear my wife being fucked and put in the club by that big-cocked black man. There's so much more to tell you, like the next morning when Ackoko discovered that Sally was not my secretary and was in fact my wife and said I would be privileged to lick her out just after Ndabi had fucked her and I tasted his thick spicy come. How Sally went back to Ndabi's hotel for four days and returned knackered, sore and pregnant and how a big fat contract landed signed and sealed on my desk the day she returned. I know that her child will be well taken care of by Mr. Ndabi and have been told it is a great honor to have my wife chosen to mate with such a great and important man. In fact, I can't wait until the baby is born so that Mr. Ndabi comes over again and I can watch him and Sally renewing their friendship.

cerit lucah seks dengan client, koleksi cerita lucah british, kisah sex melayu g string, kisah lucah sweet seventeen melayu, certain lucah, cerita sesual melayu, cerita lucah melayu sfrican, cerita lucah melayu african, cerita lucah dengan foreign, cerita lucah britsh, www melayu boleh me/home/cerita lucah
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live