Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Senyum Menggoda Terlentang Pasrah

$
0
0

Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal

Gambar Bogel Senyum Menggoda Terlentang Pasrah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Senyum Menggoda Terlentang Pasrah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Senyum Menggoda Terlentang Pasrah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Senyum Menggoda Terlentang Pasrah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Senyum Menggoda Terlentang Pasrah   Melayu Boleh.Com

foto awek comel, tudung jilbab tyg tetek, gambar ghairah ibu menyusu melayu jilbab, gambar awek dudung hitam, gallery awek melayu jilbab kongkek, foto awek tudung bogil, www gadisbertudungayu com, awek telentang, bogel pasrah, gambar gadis tudung menggoda, gambar bogel puki telentang, Gambar awek melayu bogel menggoda iman, Awek terlentang, gadis telajang terlentang, gadis melayu bogel terlentang, fto gds sma bugil telentang, awek tudung nakal senyum, foto awek terlentang bogel, bogel menggoda, cerita lucah tudung pasrah

Hijabers Masih ABG Imut

$
0
0

Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal

Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Hijabers Masih ABG Imut   Melayu Boleh.Com

tudung 3gp, tudung bogel 3gp, 3gp melayu tudung, awek tudung 3gp, melayu tudung3gp, melayu picture seks, melayu tudung 3gp, awek bogel 3gp, melayu bogel 3gp, hijab melayu lucah, 3gp melayu bogel, 3gpmelayu, 3gp gambar bogel melayu, 3gp tudung, muslim bogel, bogel 3gp, bertudung 3gp, tudung3gp, 3gp tudung bogel, 3gp awek tudung

awek amoi bogel

$
0
0

Gambar Bogel awek amoi bogel   Melayu Boleh.Com

Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel awek amoi bogel. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.

amoi bogel, amoi seksi, gambar amoi bogel, cina bogel, cerita lucah amoi, gambar bogel amoi cina, Gambar bogel cina, Gambar amoi, gambar amoi seksi, AMOIBOGEL, gambar cina bogel, amoi cina bogel, gambar bogel gadis cina, amoi seks, cerita sex amoi, cerita lucah cina, gambaramoi com, amoi bogel com, gambar burit cina, Gambar lucah amoi

Jilbab napsu liar Mekinya Basah

$
0
0

Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal

Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Jilbab napsu liar Mekinya Basah   Melayu Boleh.Com

puki basah, gambar puki basah, Burit basah, gambar bogel mama, cipap basah, pantat basah, gambar cipap basah, Puki awek tudung, gambar pantat basah, gambar burit basah, gambar burit 2009, meki melayu, awek mamak bogel, memek melayu basah, puki jilbab, pukik melayu, Tudung basah, melayu basah, foto burit basah, meki tudung

Kasir swalayan

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Desy yang masih berumur 25 tahun tidak menyadari bahayanya bekerja sebagai kasir di sebuah toko serba ada di Jakarta. Dengan semangat dan keinginan untuk mandiri membuat dirinya tidak mempedulikan nasehat orang tuanya yang merasa risau melihat putriya sering mendapat giliran jaga dari malam hingga pagi. Desy lebih memilih bekerja pada shift tersebut, karena dari saat tengah malam sampai pagi, jarang sekali ada pembeli, sehingga Desy bisa belajar untuk kuliahnya siang nanti.

Sampai akhirnya pada suatu malam, Desy mendapati dirinya ditodong oleh sepucuk pistol tepat di depan matanya. Yang berambut Gondrong, dan yang satu lagi berkumis tebal. Mereka berdua, menerobos masuk membuat Desy yang sedang berkonsentrasi pada bukunya terkejut.

"Keluarin uangnya!" perintah si Gondrong, sementara si Kumis memutuskan semua kabel video dan telepon yang ada di toko itu. Tangan Desy gemetar berusaha membuka laci kasir yang ada di depannya, saking takutnya kunci itu sampai terjatuh beberapa kali. Setelah beberapa saat, Desy berhasil membuka laci itu dan memerikan semua uang yang ada di dalamnya, sebanyak 100 ribu kepada si Gondrong, Desy tidak diperkenankan menyimpan uang lebih dari 100 ribu di laci tersebut. Karena itu setiap kelebihannya langsung dimasukan ke lemari besi. Setelah si Gondrong merampas uang itu, Desy langsung mundur ke belakang, ia sangat ketakutan kakinya lemas, hampir jatuh.

"Masa cuma segini?!" bentak si Gondrong.
"Buka lemari besinya! Sekarang!" Mereka berdua menggiring Desy masuk ke kantor manajernya dan mendorongnya hingga jatuh berlutut di hadapan lemari besi. Desy mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.

"Cepat!" bentak si Kumis, Desy merasakan pistol menempel di belakang kepalanya. Desy berusaha untuk menjelaskan kalau ia tidak mengetahui nomor lemari besi itu. Untunglah, melihat mata Desy yang ketakutan, mereka berdua percaya. "Brengsek! Nggak sebanding sama resikonya! Iket dia, biar dia nggak bisa manggil polisi!" Desy di dudukkan di kursi manajernya dengan tangan diikat ke belakang. Kemudian kedua kaki Desy juga diikat ke kaki kursi yang ia duduki. si Kumis kemudian mengambil plester dan menempelkannya ke mulut Desy.
"Beres! Ayo cabut!"
"Tunggu! Tunggu dulu cing! Liat dia, dia boleh juga ya?!".
"Cepetan! Ntar ada yang tau! Kita cuma dapet 100 ribu, cepetan!".
"Gue pengen liat bentar aja!".

Mata Desy terbelalak ketika si Gondrong mendekat dan menarik t-shirt merah muda yang ia kenakan. Dengan satu tarikan keras, t-shirt itu robek membuat BH-nya terlihat. Payudara Desy yang berukuran sedang, bergoyang-goyang karena Desy meronta-ronta dalam ikatannya.
"Wow, oke banget!" si Gondrong berseru kagum.
"Oke, sekarang kita pergi!" ajak si Kumis, tidak begitu tertarik pada Desy karena sibuk mengawasi keadaan depan toko.

Tapi si Gondrong tidak peduli, ia sekarang meraba-raba puting susu Desy lewat BH-nya, setelah itu ia memasukkan jarinya ke belahan payudara Desy. Dan tiba-tiba, dengan satu tarikan BH Desy ditariknya, tubuh Desy ikut tertarik ke depan, tapi akhirnya tali BH Desy terputus dan sekarang payudara Desy bergoyang bebas tanpa ditutupi selembar benangpun.

"Jangan!" teriak Desy. Tapi yang tedengar cuma suara gumaman. Terasa oleh Desy mulut si Gondrong menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Desy menjerit ketika si Gondrong mengigit puting susunya.
"Diem! Jangan berisik!" si Gondrong menampar Desy, hingga berkunang-kunang. Desy hanya bisa menangis.
"Gue bilang diem!", sembari berkata itu si Gondrong menampar buah dada Desy, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Desy. Kemudian si Gondrong bergeser dan menampar uang sebelah kanan. Desy terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sementara si Gondrong terus memukuli buah dada Desy sampai akhirnya bulatan buah dada Desy berwarna merah.

"Ayo, cepetan cing!", si Kumis menarik tangan si Gondrong.
"Kita musti cepet minggat dari sini!" Desy bersyukur ketika melihat si Gondrong diseret keluar ruangan oleh si Kumis. Payudaranya terasa sangat sakit, tapi Desy bersyukur ia masih hidup. Melihat sekelilingnya, Desy berusaha menemukan sesuatu untuk membebaskan dirinya. Di meja ada gunting, tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Hey, Roy! Tokonya kosong!".
"Masa, cepetan ambil permen!".
"Goblok lo, ambil bir tolol!".

Tubuh Desy menegang, mendengar suara beberapa anak-anak di bagian depan toko. Dari suaranya ia mengetahui bahwa itu adalah anak-anak berandal yang ada di lingkungan itu. Mereka baru berusia sekitar 12 sampai 15 tahun. Desy mengeluarkan suara minta tolong.
"sstt! Lo denger nggak?!".
"Cepet kembaliin semua!".
"Lari, lari! Kita ketauan!".

Tiba-tiba salah seorang dari mereka menjengukkan kepalanya ke dalam kantor manajer. Ia terperangah melihat Desy, terikat di kursi, dengan t-shirt robek membuat buah dadanya mengacung ke arahnya.
"Buset!" berandal itu tampak terkejut sekali, tapi sesaat kemudian ia menyeringai.
"Hei, liat nih! Ada kejutan!"

Desy berusaha menjelaskan pada mereka, menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berusaha menjelaskan bahwa dirinya baru saja dirampok. Ia berusaha minta tolong agar mereka memanggil polisi. Ia berusaha memohon agar mereka melepaskan dirinya dan menutupi dadanya. Tapi yang keluar hanya suara gumanan karena mulutnya masih tertutup plester. Satu demi satu berandalan itu masuk ke dalam kantor. Satu, kemudian dua, lalu tiga. Empat. Lima! Lima wajah-wajah dengan senyum menyeringai sekarang mengamati tubuh Desy, yang terus meronta-ronta berusaha menutupi tubuhnya dari pandangan mereka. Berandalan, yang berumur sekitar 15 tahun itu terkagum-kagum dengan penemuan mereka.

"Gila! Cewek nih!".
"Dia telanjang!".
"Tu liat susunya! susu!".
"Mana, mana gue pengen liat!".
"Gue pengen pegang!".
"Pasti alus tuh!".
"Bawahnya kayak apa ya?!".

Mereka semua berkomentar bersamaan, kegirangan menemukan Desy yang sudah terikat erat. Kelima berandal itu maju dan merubung Desy, tangan-tangan meraih tubuh Desy. Desy tidak tahu lagi, milik siapa tanga-tangan tersebut, semuanya berebutan mengelus pinggangnya, meremas buah dadanya, menjambak rambutnya, seseorang menjepit dan menarik-narik puting susunya. Kemudian, salah satu dari mereka menjilati pipinya dan memasukan ujung lidahnya ke lubang telinga Desy.

"Ayo, kita lepasin dia dari kursi!" Mereka melepaskan ikatan pada kaki Desy, tapi dengan tangan masih terikat di belakang, sambil terus meraba dan meremas tubuh Desy. Melihat ruangan kantor itu terlalu kecil mereka menyeret Desy keluar menuju bagian depan toko. Desy meronta-ronta ketika merasa ada yang berusaha melepaskan kancing jeansnya. Mereka menarik-narik jeans Desy sampai akhirnya turun sampai ke lutut. Desy terus meronta-ronta, dan akhirnya mereka berenam jatuh tersungkur ke lantai. Sebelum Desy sempat membalikkan badannya, tiba-tiba terdengar suara lecutan, dan sesaat kemudian Desy merasakan sakit yang amat sangat di pantatnya. Desy melihat salah seorang berandal tadi memegang sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-siap mengayunkannya lagi ke pantatnya!

"Bangun! Bangun!" ia berteriak, kemudian mengayunkan lagi ikat pinggangnya. Sebuah garis merah timbul di pantat Desy. Desy berusaha berguling melindungi pantatnya yang terasa sakit sekali. Tapi berandal tadi tidak peduli, ia kembali mengayunkan ikat pinggang tadi yang sekarang menghajar perut Desy.

"Bangun! naik ke sini!" berandal tadi menyapu barang-barang yang ada di atas meja layan hingga berjatuhan ke lantai. Desy berusaha bangun tapi tidak berhasil. Lagi, sebuah pukulan menghajar buah dadanya. Desy berguling dan berusaha berdiri dan berhasil berlutut dan berdiri. Berandal tadi memberikan ikat pinggang tadi kepada temannya. "Kalo dia gerak, pukul aja!"

Langsung saja Desy mendapat pukulan di pantatnya. Berandal-berandal yang lain tertawa dan bersorak. Mereka lalu mendorong dan menarik tubuhnya, membuat ia bergerak-gerak sehingga mereka punya alasan lagi buat memukulnya. Berandal yang pertama tadi kembali dengan membawa segulung plester besar. Ia mendorong Desy hingga berbaring telentang di atas meja. Pertama ia melepaskan tangan Desy kemudian langsung mengikatnya dengan plester di sudut-sudut meja, tangan Desy sekarang terikat erat dengan plester sampai ke kaki meja. Selanjutnya ia melepaskan sepatu, jeans dan celana dalam Desy dan mengikatkan kaki-kaki Desy ke kaki-kaki meja lainnya. Sekarang Desy berbaring telentang, telanjang bulat dengan tangan dan kaki terbuka lebar menyerupai huruf X.

"Waktu Pesta!" berandal tadi lalu menurunkan celana dan celana dalamnya. Mata Desy terbelalak melihat penisnya menggantung, setengah keras sepanjang 20 senti. Berandal tadi memegang pinggul Desy dan menariknya hingga mendekati pinggir meja. Kemudian ia menggosok-gosok penisnya hingga berdiri mengacung tegang.

"Waktunya masuk!" ia bersorak sementara teman-teman lainnya bersorak dan tertawa. Dengan satu dorongan keras, penisnya masuk ke vagina Desy. Desy melolong kesakitan. Air mata meleleh turun, sementara berandal tadi mulai bergerak keluar masuk. Temannya naik ke atas meja, menduduki dada Desy, membuat Desy sulit bernafas. Kemudian ia melepaskan celananya, mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya. Plester di mulut Desy ditariknya hingga lepas. Desy berusaha berteriak, tapi mulutnya langsung dimasuki oleh penis berandal yang ada di atasnya. Langsung saja, penis tadi mengeras dan membesar bersamaan dengan keluar masuknya penis tadi di mulut Desy. Pandangan Desy berkunang-kunang dan merasa akan pingsan, ketika tiba-tiba mulutnya dipenuhi cairan kental, yang terasa asin dan pahit. Semprotan demi semprotan masuk, tanpa bisa dimuntahkan oleh Desy. Desy terus menelan cairan tadi agar bisa terus mengambil nafas.

Berandal yang duduk di atas dada Desy turun ketika kemudian, berandal yang sedang meperkosanya di pinggir meja bergerak makin cepat. Ia memukuli perut Desy, membuat Desy mengejang dan vaginanya berkontraksi menjepit penisnya. Ia kemudian memegang buah dada Desy sambil terus bergerak makin cepat, ia mengerang-erang mendekati klimaks. Tangannya meremas dan menarik buah dada Desy ketika tubuhnya bergetar dan sperma pun menyemprot keluar, terus-menerus mengalir masuk di vagina Desy. Sementara itu berandal yang lainnya berdiri di samping meja dan melakukan masturbasi, ketika pimpinan mereka mencapai puncaknya mereka juga mengalami ejakulasi bersamaan. Sperma mereka menyemprot keluar dan jatuh di muka, rambut dan dada Desy.

Desy tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, ketika tahu-tahu ia kembali sendirian di toko tadi, masih terikat erat di atas meja. Ia tersadar ketika menyadari dirinya terlihat jelas, jika ada orang lewat di depan tokonya. Desy meronta-ronta membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Ia menangis dan meronta berusaha melepaskan diri dari plester yang mengikatnya. Setelah beberapa lama mencoba Desy berhasil melepaskan tangan kanannya. Kemudian ia melepaskan tangan kirinya, kaki kanannya. Tinggal satu lagi.
"Wah, wah, wah!" terdengar suara laki-laki di pintu depan. Desy terkejut dan berusaha menutupi dada dan vaginanya dengan kedua tangannya.
"Tolong saya!" ratap Desy.
"Tolong saya Pak! Toko saya dirampok, saya diikat dan diperkosa! Tolong saya Pak, panggilkan polisi!"
"Nama lu Desy kan?" tanya laki-laki tadi.
"Bagaimana bapak tahu nama saya?" Desy bingung dan takut.
"Gue Roy. Orang yang kerjaannya di toko ini lo rebut!".
"Saya tidak merebut pekerjaan bapak. Saya tahu dari iklan di koran. Saya betul-betul tidak tahu pak! Tolong saya pak!".
"Gara-gara lo ngelamar ke sini gue jadi dipecat! Gue nggak heran lo diterima kalo liat bodi lo".

Desy kembali merasa ketakutan melihat Roy, seseorang yang belum pernah dilihat dan dikenalnya tapi sudah membencinya. Desy kembali berusaha melepaskan ikatan di kaki kirinya, membuat Raoy naik pitam. Ia menyambar tangan Desy dan menekuknya ke belakang dan kembali diikatnya dengan plester, dan plester itu terus dilitkan sampai mengikat ke bahu, hingga Desy betul-betul terikat erat. Ikatan itu membuat Desy kesakitan, ia menggeliat dan buah dadanya semakin membusung keluar.
"Lepaskan! Sakit! aduuhh! Saya tidak memecat bapak! Kenapa saya diikat?"
"Gue tadinya mau ngerampok nih toko, cuma kayaknya gue udah keduluan. Jadi gue rusak aja deh nih toko".

Ia kemudian melepaskan ikatan kaki Desy sehingga sekarang Desy duduk di pinggir meja dengan tangan terikat di belakang. Kemudian diikatnya lagi dengan plester.

Kemudian Roy mulai menghancurkan isi toko itu, etalase dipecahnya, rak-rak ditendang jatuh. Kemudian Roy mulai menghancurkan kotak pendingin es krim yang ada di kanan Desy. Es krim beterbangan dilempar oleh Roy. Beberapa di antaranya mengenai tubuh Desy, kemudian meleleh mengalir turun, melewati punggungnya masuk ke belahan pantatnya. Di depan, es tadi mengalir melalui belahan buah dadanya, turun ke perut dan mengalir ke vagina Desy. Rasa dingin juga menempel di buah dada Desy, membuat putingnya mengeras san mengacung. Ketika Roy selesai, tubuh Desy bergetar kedinginan dan lengket karena es krim yang meleleh.
"Lo keliatan kedinginan!" ejek Roy sambil menyentil puting susu Desy yang mengeras kaku.
"Gue musti kasih lo sesuatu yang anget."

Roy kemudian mendekati wajan untuk mengoreng hot dog yang ada di tengah ruangan. Desy melihat Roy mendekat membawa beberapa buah sosis yang berasap. "Jangaann!" Desy berteriak ketika Roy membuka bibir vaginanya dan memasukan satu sosis ke dalam vaginanya yang terasa dingin karena es tadi. Kemudian ia memasukan sosis yang kedua, dan ketiga. Sosis yang keempat putus ketika akan dimasukan. Vagina Desy sekarang diisi oleh tiga buah sosis yang masih berasap. Desy menangis kesakitan kerena panas yang dirasakannya.

"Keliatannya nikmat!" Roy tertawa.
"Tapi gue lebih suka dengan mustard!" Ia mengambil botol mustard dan menekan botol itu. Cairan mustard keluar menyemprot ke vagina Desy. Desy menangis terus, melihat dirinya disiksa dengan cara yang tak terbayangkan olehnya.

Sambil tertawa Roy melanjutkan usahanya menghancurkan isi toko itu. Desy berusaha melepaskan diri, tapi tak berhasil. Nafasnya tersengal-sengal, ia tidak kuat menahan semua ini. Tubuh Desy bergerak lunglai jatuh."
"Hei! Kalo kerja jangan tidur!" bentak Roy sambil menampar pipi Desy.
"Lo tau nggak, daerah sini nggak aman jadi perlu ada alarm."

Desy meronta ketakutan melihat Roy memegang dua buah jepitan buaya. Jepitan itu bergigi tajam dan jepitannya keras sekali. Roy mendekatkan satu jepitan ke puting susu kanan Desy, menekannya hingga terbuka dan melepaskannya hingga menutup kembali menjepit puting susu Desy. Desy menjerit dan melolong kesakitan, gigi jepitan tadi menancap ke puting susunya. Kemudian Roy juga menjepit puting susu yang ada di sebelah kiri. Air mata Desy bercucuran di pipi.

Kemudian Roy mengikatkan kawat halus di kedua jepitan tadi, mengulurnya dan kemudian mengikatnya ke pegangan pintu masuk. Ketika pintu itu didorong Roy hingga membuka keluar, Desy merasa jepitan tadi tertarik oleh kawat, dan membuat buah dadanya tertarik dan ia menjerit kesakitan.

"Nah, udah jadi. Lo tau kan pintu depan ini bisa buka ke dalem ama keluar, tapi bisa juga disetel cuma bisa dibuka dengan cara ditarik bukan didorong. Jadi gue sekarang pergi dulu, terus nanti gue pasang biar pintu itu cuma bisa dibuka kalo ditarik. Nanti kalo ada orang dateng, pas dia dorong pintu kan nggak bisa, pasti dia coba buat narik tuh pintu, nah, pas narik itu alarmnya akan bunyi!"
"Jangan! saya mohoon! mohon! jangan! jangan! ampun!"

Roy tidak peduli, ia keluar dan tidak lupa memasang kunci pada pintu itu hingga sekarang pintu tadi hanya bisa dibuka dengan ditarik. Desy menangis ketakutan, puting susunya sudah hampir rata, dijepit. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan ikatan. Tubuh Desy berkeringat setelah berusaha melepaskan diri tanpa hasil. Lama kemudian terlihat sebuah bayangan di depan pintu, Desy melihat ternyata bayangan itu milik gelandangan yang sering lewat dan meminta-minta. Gelandangan itu melihat tubuh Desy, telanjang dengan buah dada mengacung.

Gelandang itu mendorong pintu masuk. Pintu itu tidak terbuka. Kemudian ia meraih pegangan pintu dan mulai menariknya.
Desy berusaha menjerit "Jangan! jangan! jangan buka! jangaann!", tapi gelandangan tadi tetap menarik pintu, yang kemudian menarik kawat dan menarik jepitan yang ada di puting susunya. Gigi-gigi yang sudah menancap di daging puting susunya tertarik, merobek puting susunya. Desy menjerit keras sekali sebelum jatuh di atas meja. Pingsan.

Desy tersadar dan menjerit. Sekarang ia berdiri di depan meja kasir. Tangannya terikat ke atas di rangka besi meja kasir. Sedangkan kakinya juga terikat terbuka lebar pada kaki-kaki meja kasir. Ia merasa kesakitan. Puting susunya sekarang berwarna ungu, dan menjadi sangat sensitif. Udara dingin saja membuat puting susunya mengacung tegang. Memar-memar menghiasi seluruh tubuhnya, mulai pinggang, dada dan pinggulnya. Desy merasakan sepasang tangan berusaha membuka belahan pantatnya dari belakang. Sesuatu yang dingin dan keras berusaha masuk ke liang anusnya. Desy menoleh ke belakang, dan ia melihat gelandangan tadi berlutut di belakangnya sedang memegang sebuah botol bir.
"Jangan, ampun! Lepaskan saya pak! Saya sudah diperkosa dan dipukuli! Saya tidak tahan lagi."
"Tapi Mbak, pantat Mbak kan belon." gelandangan itu berkata tidak jelas.
"Jangan!" Desy meronta, ketika penis gelandangan tadi mulai berusaha masuk ke anusnya. Setelah beberapa kali usaha, gelandangan tadi menyadari penisnya tidak bisa masuk ke dalam anus Desy. Lalu ia berlutut lagi, mengambil sebuah botol bir dari rak dan mulai mendorong dan memutar-mutarnya masuk ke liang anus Desy.

Desy menjerit-jerit dan meronta-ronta ketika leher botol bir tadi mulai masuk dengan keadaan masih mempunyai tutup botol yang berpinggiran tajam. Liang anus Desy tersayat-sayat ketika gelandangan tadi memutar-mutar botol dengan harapan liang anus Desy bisa membesar.

Setelah beberapa saat, gelandangan tadi mencabut botol tadi. Tutup botol bir itu sudah dilapisi darah dari dalam anus Desy, tapi ia tidak peduli. Gelandang itu kembali berusaha memasukan penisnya ke dalam anus Desy yang sekarang sudah membesar karena dimasuki botol bir. Gelandang tadi mulai bergerak kesenangan, sudah lama sekali ia tidak meniduri perempuan, ia bergerak cepat dan keras sehingga Desy merasa dirinya akan terlepar ke depan setiap gelandangan tadi bergerak maju. Desy terus menangis melihat dirinya disodomi oleh gelandangan yang mungkin membawa penyakit kelamin, tapi gelandangan tadi terus bergerak makin makin cepat, tangannya meremas buah dada Desy, membuat Desy menjerit karena puting susunya yang terluka ikut diremas dan dipilih-pilin. Akhirnya dengan satu erangan, gelandang tadi orgasme, dan Desy merakan cairan hangat mengalir dalam anusnya, sampai gelandangan tadi jatuh terduduk lemas di belakang Desy.

"Makasih ya Mbak! Saya puas sekali! Makasih." gelandangan tadi melepaskan ikatan Desy. Kemudian ia mendorong Desy duduk dan kembali mengikat tangan Desy ke belakang, kemudian mengikat kaki Desy erat-erat. Kemudian tubuh Desy didorongnya ke bawah meja kasir hingga tidak terlihat dari luar.

Sambi terus mengumam terima kasih gelandangan tadi berjalan sempoyongan sambil membawa beberapa botol bir keluar dari toko. Desy terus menangis, merintih merasakan sperma gelandangan tadi mengalir keluar dari anusnya. Lama kemudian Desy jatuh pingsan kelelahan dan shock. Ia baru tersadar ketika ditemukan oleh rekan kerjanya yang masuk pukul 6 pagi.

TAMAT

awek tumbex, tina dak sekolah

tudung gersang

$
0
0

Gambar Bogel tudung gersang   Melayu Boleh.Com

Melayu-Boleh.Com - Gambar Bogel tudung gersang. Himpunan koleksi gambar awek melayu bogel lucah nakal. Tunjuk pepek dan puting tetek.

kartun tudung melayu lucah, gambar kartun lucah, gambar kartun melayu lucah, gambar tudung gersang, gambar gadis melancap mcmana, gambar kartun bogel, negro main ngan janda melayu, melayu tudung pepek, gambar kartun lucah bertudung, gmbr melayu bogel, tudung gersang blogspot, gambar kartun melayu seksi, gambar janda melayu bertudung bogel, gambar indon kopek besar main, gambar bogel tudung gersang, gambar bogel gersang melayu tudung, cipap kemut, cipap gersang, burit bogel, awek melayu tumblr page4

Layan Isteri Kuat Nafsu

$
0
0

Video Lucah : Layan Isteri Kuat Nafsu - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Layan Isteri Kuat Nafsu   Melayu Boleh.Com

Tukang Masak

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Apa khabar kekawan semua? Aku harap anda semua berada di dalam keadaan yang sihat, zahir dan batin. Pada kali ini aku nak berkongsi pengalaman sebenar yang aku alami pada suatu masa dulu. Kini ianya masih lagi berjalan dan aku harap ia akan kekal buat selamanya. Mungkin juga pengalaman dan kegiatan ku ini boleh dikongsikan oleh rakan-rakan untuk buat modal melacap. Tapi yang jelasnya aku bukan seorang penulis yang baik, cuma di laman ini nak berkongsi pengalaman aje.

Aku, sekarang nie sudah bekerja di salah sebuah syarikat di negeri Kelantan. Tak perlu ku nyatakan namanya, takut nanti terbocorkan lak rahsianya. Memang dah lama sebenarnya nak aku menulis di laman nie, tapi belum sampai seru agaknya. Tetapi kalau asyik dok baca cerita dan pengalaman orang rasa tak seronok gak kan. Eloklah kita kongsikan juga pengalaman seks kita ngan orang lain.

Terus terang aku katakan, aku lebih suka dan cepat stim kalau melihat orang yang sudah berkahwin berbanding dengan anak dara. Baik bini orang, janda atau mak datin. Mungkin kerana kerja ku saban waktu bergelumang dengan anak murid maka aku jadi tak terliur kepada mereka. Tapi demi terpandang aje bini orang, aku jadi bernafsu dan konek ku akan mula menegang. Stim le tu. Mulalah aku akan perbetulkan parking.

Aku mula berkenalan dengan Kak Zah, tukang masak di restoran yang berdekatan dengan pejabat aku. Memang sudah menjadi perangai aku, bila nak order makanan panas aje, aku akan ke dapur, menunggu dan melihat bagaimana Kak Zah memasak. Bermula dengan melihat, membantu dan akhirnya mula timbul keinginan untuk cuit mencuit dan bergurau senda. Ya lah kan bila dan selalu datang order, asyik dok tengok-tengok aje tak guna juga kan, lepas tu mula lah gatal nak cuit sana, cuit sini, cocok sana dan cocok sini. Kak Zah pulak aku rasa memang tak pernah marah pun, paling-paling dia marahpun hanya menunjuk kepada bossnya, takut kalau-kalau bossnya nampak.

Pernah beberapa minggu aku bergurau dengan Kak Zah, saja aku nak test power, aku cuit buah dadanya yang menonjol itu. Entah aku dah tak tahan sangat melihat penonjolan buah dada Kak Yah yang sebegitu rupa maka aku beranikan diri mencuitnya. Kak Zah hanya menjeling aje. Dalam fikiran aku dah mula mengira-gira yang Kak Zah tak marah mungkin dia nak lebih lagi kot. Selepas kejadian itu, bila aku ke dapur, demi terlindung sahaja aku akan ramas dan peluk Kak Zah. Tapi tak lama la takut nanti terserempak dengan bossnya pulak naya aku. Kegiatan ini aku buat pada sebelah petang, bila orang dah tak ramai dan restoran pun dah nak tutup.

Tak beberapa lama lepas itu, aku mula merancang untuk pergi lebih jauh lagi dengan Kak Zah setelah aku confirm yang Kak Zah juga mempunyai keinginan yang sama. Cuma mungkin atas dasar sifatnya yang pemalu maka dia tak tonjolkan.

Untuk pengetahuan kekawan pembaca semua, Kak Zah ini baru berumur dalam linkungan 30an, bodynya masih solid, mumpuyai buah dada yang besar dan kulit yang agak putih sedikit. Dah ada anak dua. Lakinya kerja kampung aje. Dia kerja kerana nak bantu ringankan beban suaminya.

Suatu hari, aku dapat berita yang Kak Zah ada bergaduh dengan suaminya. Aku tak tahu pasal apa. Padan pun pada hari tu bila aku ke restoran berkenaan aku lihat Kak Zah masam dan gelisah aje. Aku pun cadangkan pada Kak Zah agar mengambil cuti dan aku bercadang untuk ajak Kak Zah keluar makan, dan mendengar cerita perbalahananya dengan suaminya.

Kak Zah setuju, dan aku pula kebetulan, pelajar sedang bercuti maka aku boleh keluar. Aku bawa Kak Zah makan di sebuah kedai. Semasa makan aku cuba korek rahsianya. Tapi suasana agak bising dan Kak Zah tak dapat nak konsentrait pada ceritanya. Selepas makan aku cadangkan agar Kak Zah ke rumah sewa bujangku untuk meneruskan ceritanya. Kak Zah setuju.

Sesampai aje Kak Zah di rumah sewa bujang aku, dia terus duduk di atas sofa. Kainya terselak sedikit dan aku dah mula stim. Konek aku dah menegang 90 darjah. Aku mula bertanyakan pasal pertengkaran Kak Zah ngan husbandnya. Kak Zah meneruskan bercerita dan sekali sekala aku menyokong Kak Zah, bahawa tindakan yang dia ambil itu betul. Aku sebenarnya tak beri tumpuan sangat pada ceritanya, aku lebih suka melayan fikiranku bagaimana untuk merasai tubuh Kak Zah. Ikan dan ada di depan mata sekarang nie, cuma tak tahu bagaimana nak mula.

Sedang Kak Zah dok bercerita tu, entah macam mana dia mula menanggis. Aku dah panik. Tanpa aku sedara kau mula beralih ke sebelahnya dan mula memeluknya bagi meredakan esakan tanggisnya. Kak Zah juga membalas pelukan aku. Lebih erat lagi. Selepas beberapa saat, aku mula mententeramkan Kak Zah sambil menepuk-nepuk belakangnya. Semasa berpeluk itu, aku dapat rasakan kehangatan bila buah dada Kak Zah melekat kat dada aku. Tanpa membuang masa, aku terus mengambil kesempatan ini dengan menjalarkan jari jemari ku ke buah dada Kak Zah. Aku mencium tengkuknya bertalu-talu. Aku mengigit teliganya dan mula menjilat-jilat pangkal lehernya.

Aku mencari mulutnya dan kami terus bertaut buat seketika. Sambil bercumbu itu, tangan ku terus meramas-ramas buah dada Kak Zah yang menggunung itu. Kami terus berkulum lidah. Aku menjolok-jolok lidah ku ke dalam mulut Kak Zah sambil aku menghisap lidahnya. Aku dapati Kak Zah mula terangsang. Aku ambil tangan Kak Zah dan lekatkan pada bonjolan seluar aku. Kak Zah mula meramas-ramas konek aku. Aku teruskan adegan percumbuan aku sambil tangan aku mula membuka baju kemeja yang Kak Zah pakai. Apabila semua butang telah aku releasekan maka aku kuakkan baju Kak Zah dan menolaknya kebelakang. Aku mencuri lihat luruh buah dada Kak Zah yang masih berada di dalam branya sambil mulut aku terus mengulum lidahnya.
Tangan ku mula meramas-ramas buah dada Kak Zah yang masih lagi berada di dalam branya. Tanpa membuka branya aku cuba keluarkan buah dada Kak Zah dari sarangnya. Demi tersembul keluar aje buah dada Kak Zah, aku terus meramasnya. Aku picit-picit putingya. Kak Zah mula mengerang kesedapan. Aku beralih dari mengulum lidah Kak Zah kepada mengulum puntingnya pula, aku nyoyot dan hisap putting susu Kak Zah dengan layap sekali. Kak Zah merangkul kepadaku, Kak Zah melepas gengaman tangannya pada konek ku dan mula membuka branya sendiri. Aku membantu Kak Zah membuang branya. Bila bra Kak Zah berjaya aku tarik keluar, aku beralih pula menghisap putting kirinya , sambil tangan kananku meramas-ramas buah dada kanannya.
Kak Zah menarik baju t-shirtku dan membuangnya. Kami terus bergomol-gomol di atas sofa berkenaan. Aku mula menjilat buah dada Kak zah. Perlahan-lahan aku turun ke perut dan pusat. Tanganku mula meraba-raba celah kangkang Kak Zah. Kak Zah juga mula membuka zip seluar aku. Kak Zah memasukkan tangannya ke dalam zip seluar aku dan terus meramas-ramas konek aku yang masih lagi berada di dalam seluar dalam aku. Kak Zah memasukan tangannya ke dalam seluar dalam ku dan mula memegang konek aku dan menariknya keluar. Kak Zah terkejut kerana konek aku lebih besar dari suaminya. Kak Zah menggosok-gosok konek aku. Konek aku tegang dan kepala membesar.
Ada cecair mula keluar melalui lubangnya. Kak Zah munjilat konek aku. Mengulum dan memasukannya ke dalam mulut. Aku berasa sungguh nikmat, amat nikmat. Tak dapat aku nak bayangkan dengan perkataan di sini. Tanganku juga tidak duduk diam. Aku mula membuka butang seluar yang Kak Zah pakai. Kami berdiri untuk sama-sama melodehkan seluar masing-masing. Bila seluar kami sudah terlodeh, kami membuang pula seluar dalamnya. Kini kami berdua sudah terlanjang bulat, tanpa seurat benang pun. Kami mula berpeluk, bercumbu dan bergomol di atas sofa berkenaan. Tangan Kak Zah dan tangan kami memainkan peranan masing-masing. Aku berpusing dan berada dalam posisi 69. Kak Zah mengulum konek aku dan aku pula menjilat cipapnya. Cipap Kak Zah agak temban sedikit, dikelilingi oleh bulu-bulu halus menambahkan lagi ghairahku. Aku mula menjilat, menghisap dan mengulum biji kelentitnya. Kak Zah mengerang kesedapan. Aku mula memasukan jari ku ke dalam lubang cipap Kak Zah. Ku masuk, ku tarik, ku masuk dan ku tarik. Air mazi Kak Zah berhambur keluar, Kak Zah terus mengerang. Bunyi erangan Kak Zah agak kuat setiap kali aku menjilat dan memasukan jari ke dalam lubang cipapnya.

Aku juga berasa seronok bila konekku dikulum dan dihisap oleh Kak Zah. Setelah adegan ini berlangsung lebih kurang 20 minit, aku mula menukar posisi. Aku berdiri betul-betul di celah kangkang Kak Zah menghadap cipapnya. Ku lihat mata Kak Zah sudah kuyu dan cipapnya terus basah. Aku angkat sebelah kaki Kak Zah ke leherku dan menggerakan konekku hampir dan bersentuh dengan cipapnya. Aku tidak terus masukkan konek ku ke dalam cipap Kak Zah, aku mainkan konek ku di pinggir lubang cipap Kak Zah buat seketika. Kak Zah terus merayu aku supaya memasukan konek aku terus ke dalam cipapnya. Sudah tak tahan katanya. Aku terus menekan konek ku ke lubang cipapya dan terus mengelungsur masuk ke dalam cipap Kak Zah. Aku mula mendayung. Keluar masuk konek aku ke dalam cipap Kak Zah.

Aku bongkokkan sedikit badan aku, untuk meramas buah dada Kak Zah sambil aku terus mendayung. Kak Zah mula menggeliat setiap kali aku lajukan pendayungkan aku. Tak semena-mena aku rasa Kak Zah menguatkan kepitan pehanya ke atas ku, dan aku lihat Kak Zah sudah pun climaks buat kali yang pertama. Buat seketika aku biarkan keadaan itu. Selepas keadaan pulih, aku minta kak Zah menonggeng untuk aku lakukan doggy stail. Kak Zah tak membantah. Aku mula menunggang Kak Zah dari belakang. Makin lama makin laju. Makin kuat dan Kak Zah makin mengerang kesedapan. Lebih kurang 15 minit menonggeng Kak Zah dari belakang, aku mula kejang, Aku rasakan bagai nak meletup. Aku eratkan pegangan ku ke pinggang Kak Zah dan aku memancutkan air mani ke ke dalam cipap Kak Zah semasa kami berada dalam posisi doggy stail. Aku biarkan konek aku terus berendam di dalam cipap Kak Zah. Bila aku keluarkan konek aku, Kak Zah terus menghisap konek aku. Habis cecair yang melekat kat konek aku dihisapnya.

Selepas itu, kami berpelukan dan saling berpandangan. Masih lagi dalam keadaan bogel. Kak Zah mengucapkan terima kasih kerana memberinya kenikmatan dan meringankan bebanan masalahnya dnegan mengadakan hubungan jenis dengannya. Aku juga mengucapkan terima kasih kerana kak Zah membiarkan dirinya dikocak oleh aku.

Kami berehat seketika dan selepas itu, aku menghantar Kak Zah ke rumahnya. Dan kami berjanji untuk melakukan lagi persetubuhan ini, bila ada waktu dan keadaan mengizinkan.

Itulah sahaja catatan pengalaman ku untuk kali ini. Kalau ada masa di lain kali aku ceritakan lagi pengalaman aku bersetubuh dengan bini orang.

bogel siam, cerita sex lucah masa gelisah, gadis amoi, gambar bogel spankwiki, masak bogel, melayu mengandung tube, novel lucah tukang masak

Siksa membawa nikmat

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Akhir-akhir ini banyak ditentang kekerasan dalam keluarga, khususnya tindak kekerasan suami terhadap isterinya. Akupun sebagai wanita semula juga setuju dengan penentangan itu. Tetapi pengalaman yang kujalani memberikan pandangan lain, aku bisa menerima bahkan amat menikmati kekerasan yang dilakukan oleh suami terhadapku.

Aku ingin membagi pengalamanku ini berdasarkan kenyataan di lapangan, bahwa banyak wanita mengalami kekerasan dari suaminya dan mereka mengadakan penentangan tersebut, baik penentangan itu berupa tindakan untuk minta cerai maupun penentangan itu dilakukan secara psikologis saja, karena ia tidak berdaya. Penentangan, khususnya penentangan secara psikologis itu malah membuat si wanita menderita tanpa bisa berbuat apa-apa. Pengalamanku ini perlu kubagi, pertama karena ternyata di balik rasa sakit yang tak terperikan itu, ada rasa nikmat yang jauh lebih nikmat daripada hanya melayani suami secara "normal". Kedua, ternyata banyak juga pasangan suami isteri yang mengalami masalah kelainan ini, baik si isteri maupun si suami tapi karena tidak memahami permasalahannya, mereka ambil jalan pintas untuk cerai.

Ceiteraku ini kuawali dengan pertanyaan yang kutujukan pada anda, khususnya pada sesama wanita. Pernahkah anda menginginkan setiap saat anda menangis menjerit-jerit kesakitan sambil meronta-ronta berkelojotan dengan tubuh berlumuran darah penuh luka? Sama dengan anda, akupun tak pernah menginginkan, bahkan memikirkan saja tak pernah. Tapi nasib membuatku setiap saat membiarkan tubuhku disiksa sampai aku hrs menjerit melolong-lolong kesakitan. Namun akhirnya aku bisa menerima hal itu, bahkan kini aku bisa menikmatinya, kini justru aku yg memintanya bila Ifan tak menyiksaku.

Aku benar-benar menjadi ketagihan untuk mengalami siksaan yang mendatangkan rasa sakit yang tak terperikan, sebab ternyata di balik rasa sakit yang amat sangat, bila sampai ke tahap tertentu ketahanan kita, justru akan kita rasakan kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada kalau kita melakukannya dengan normal. Juga bagi suami akan mendatangkan rasa nikmat yang jauh lebih hebat saat tubuh si isteri mengejang keras menahan rasa sakit yang hebat, sebab pada saat itulah vagina si isteri akan menjepit kuat-kuat kemaluan si suami; dan tentu saja ini mendatangkan rasa nikmat yang luar biasa bagi suami.

Ketika aku berpacaran dengan Ifan, akupun tak pernah membayangkan akan mengalami nasib spt itu. Ifan penuh perhatian, amat menyayangiku dan selalu memanjakanku. Ia juga punya masa depan yg pasti sbg pengusaha muda yg sukses. Ia benar-benar pria idola gadis-gadis, ia amat sempurna tiada cacat sedikitpun, ia amat gagah dan tampan. Akupun hrs bersaing ketat dengan gadis yg lain utk mendapatkannya, karena itu aku amat bahagia bisa bersanding di pelaminan dgnnya.
Aku gemetar ketika hrs tidur berdua dengan Ifan seusai pesta pernikahandi di malam pertama, bagiku malam itu pertama kali aku tidur di samping pria. Tubuhku menggigil dan keringat membanjiri tubuhku ketika tangan Ifan mulai menyelinap di balik gaun tidurku dan dengan lembut meremas susuku. Ingin aku mencegah tangan itu meneruskan meremas-remas daging lembut di dadaku, tapi aku sadar BHw aku kini adalah isterinya. Aku pasrah saja ketika tangannya mulai membuka baju tidurku dan dengan pelan melepas satu persatu pakaianku hingga aku tergolek telanjang bulat di sisinya. Sebenarnya aku malu sekali ia melihat tubuhku yg telanjang, tapi aku menyadari BHw Ifan kini adalah suamiku, krn itu kubiarkan saja ketika bibirnya mulai mengulum puting susuku. Tubuhku bagaikan kena aliran listrik, panas dingin nggak karuan ketika lidahnya mulai menari-nari di susuku, menyebabkan rasa nikmat yg belum pernah kurasakan, apalagi ketika kemudian tangan Ifan mulai membelai-belai dan mengelus-elus kemaluanku dengan tetap mulutnya mengulum kedua susuku bergantian. Gairah mulai menggelora dalam tubuhku dan aku secara mulai menyambut cumbuan Ifan. Tak ada lagi rasa malu, gejolak dlm diriku membuatku lupa segalanya, kupagut dan kupeluk tubuh Ifan dengan gemas dan liar, dan baik mulut maupun tangan Ifanpun semakin liar menjelajahi bagian-bagian yg peka di tubuhku membuat gairahku semakin menggelora dan aku sudah menantikan saat-saat yg membahagiakan ketika Ifan mulai menindih tubuhku dan salah satu bagian tubuh Ifan mendesak dan menekan ingin menerobos tubuhku. Aku semakin liar dan ganas memagut dan memeluk Ifan, seolah-olah ingin semua tubuhnya kulumat dan kumasukkan ke tubuhku.

Tiba-tiba Ifan mengeluh lalu lemas terkulai di atas tubuhku. Nafsunya yg tadi menggelora membakar dirinya padam seketika meski ia tetap memelukku erat-erat. Aku yg menginginkan lebih banyak lagi darinya seketika ikut mendingin dan kembali spt semula. Ifan dengan lemas turun dari atas tubuhku lalu terpekur diam. Ifan mohon maaf atas perlakuannya pdku. Aku bisa memahami sepenuhnya bila ia masih mengingat Ida, karena itu aku belai-belai kepalanya dng penuh kasih.
Ternyata kejadian tsb tidak hanya sekali itu saja. Aku tetap amat bahagia mendampinginya, kecuali dlm satu hal, setiap dia mau melakukan fungsinya sbg suami pasti terhenti di tengah jalan.

Satu kali dua kali aku masih bisa menerimanya tapi setelah berkali-kali gagal sebenarnya di hati kecilku mulai tumbuh kekecewaan dan kekesalan juga, namun semua hal itu kupendam dalam-dalam dan tak kuperlihatkan betapa kecewa hatiku ketika gelora nafsu sedang bergolak naik tiba-tiba hrs dipadamkan. Aku tetap berusaha tampak bahagia, apalagi Ifan semakin memanjakan dan memperhatikan aku. Semua hal hampir tak boleh kukerjakan, dia sendiri yg mengerjakan. Aku benar-benar tak tahu apa yg hrs kuperbuat setiap Ifan memohon maaf pdku setiap kegagalannya. Meski sebulan sudah aku menjadi pengantin, aku masih tetap perawan.

Malam itu kami menonton video porno di kamar tamu dan adegan-adegan di film itu membuat kami terangsang. Satu persatu pakaian kami lepas dari tubuh kami dan kami bercumbu di sofa di ruang itu. Tapi kembali ketika sedang mendaki ke puncak kenikmatan, Ifan melemas lagi. Entah siapa yg memulai, kami bertengkar dan itulah pertengkaran pertama kami sejak kami pacaran. Pertengkaran semakin hebat dan membuat kami lepas kendali sampai dia membentak:
"Ika kupukul kau kalau nggak diam!"
Dibentak spt itu bukan membuatku takut, malah aku menantangnya:
"Coba ayo pukul .. ayo pukul .." kataku sambil mendekatkan diri
"Ika .. kuperingatkan kau .." bentaknya tampak ia benar-benar menahan marah yg luar biasa, wajahnya merah padam, matanya melotot dan giginya berkerot-kerot, tapi aku nggak takut sama sekali, malah membuatku lebih berani. Mungkin kekecewaan yg selama ini kucoba untuk kusembunyikan akhirnya meledak juga.
"Ayo kalau kau lelaki, pukul aku .. wong kau selama ini terbukti bukan lelaki .."

Perkataanku belum selesai ketika Ifan tiba-tiba merenggut cambuk hiasan yg menempel di dinding ruang tamu dan seolah aku nggak percaya melihatnya, ia mengangkat cambuk itu dan ..
"Auughh.." aku melolong keras sekali, tubuhku terasa terbelah menjadi dua oleh rasa sakit yg tak pernah terbayangkan olehku ketika cambuk itu mendera tepat di dadaku, melibas kedua susuku terus melingkar ke punggungku. Kakiku terasa lemah dan tak sanggup menopang tubuhku, aku jatuh berlutut di karpet. Belum sempat aku mengambil nafas kembali aku menjerit sekuat-kuatnya ketika Ifan kembali menyabetkan cambuk di tangannya ke punggungku. Gemeretak gigiku menahan rasa sakit yg menyeruak sampai ke seluruh tubuhku sampai kepala ini seolah meledak merasakan rasa sakit yg tiada tertahankan ketika kembali cambuk itu mendera kedua susuku terus melibas melingkar memotong tubuhku. Limbung aku seketika merasakan rasa sakit yg tiada terperikan itu dan aku jatuh terguling di karpet. Tampaknya kemarahan Ifan belum turun, belum sempat aku mengambil nafas, kembali punggungku serasa terbelah oleh rasa sakit yg seolah meledakkan kepalaku.

Aku terus berusaha menghindar dengan berguling-guling di karpet sambil meringkukkan tubuhku sekecil mungkin tapi Ifan terus mengejar dan terus menyabetkan cambuk itu berkali-kali.
"Aadduuhh .. huuhuuhuu .. aampuunn .. hhentikkaann ..aadduhh .. ssaakitt .. hhuuhhuuhhuu .. aampuunn .." aku memohon-mohon pada Ifan utk segera menghentikan mencambuki diriku.
Tiba-tiba Ifan membuang cambuk di tangannya dan kukira selesai, tetapi ternyata tidak. Ifan lalu menubruk tubuhku yg meringkuk di lantai, ditelentangkannya tubuhku dengan kasar lalu ia menindihku dan tangannya dengan keras meremas kedua susuku yg luka-luka akibat sabetan cambuk tadi. Aku merintih dan menangis kesakitan, rasa sakit akibat cambukan belum habis kini ditambah dengan Ifan yg dengan buas dan liar mengulum dan menggigit kedua puting susuku.

Aku kembali menjerit-jerit kesakitan, tapi Ifan malah semakin ganas meremas, menggigit dan entah apalagi yg dilakukan pd diriku. Ketika kurasakan giginya mengigit puting susuku kuat-kuat, aku meronta-ronta sambil menangis karena rasa sakit yang tak tertahankan lagi, sampai aku ingin pingsan saja.
Dgn kasar direnggangkannya kedua pahaku dan kembali terasa milik Ifan berusaha menembus lubang kemaluanku. Ifan dengan liar dan ganas menekankan miliknya sambil tetap menggigit susuku membuat aku menangis menjerit-jerit kesakitan. Ifan bukannya reda melainkan bertambah ganas dan kuat menekankan miliknya dan .. krekk .. terasa ada sesuatu yg robek dlm lubang kemaluanku.

Aku menjerit pelahan, rasa pedih terasa dlm kemaluanku dan aku mendorong Ifan, tetapi apalah arti tenagaku melawan Ifan yg spt kesetanan itu. Semakin aku mengaduh kesakitan ia malah semakin kuat dan cepat mengayun-ayunkan pantat dan bagian bawah tubuhnya membuat miliknya bergerak keluar masuk lubang kemaluanku. Rasa nikmat mulai menyeruak di sela-sela rasa sakit yang masih mendenyut-denyut di seluruh tubuhku, dan rasa nikmat itu semakin lama semakin nyata kurasakan hampir mengalahkan rasa sakit yg mendera seluruh tubuhku.

Kupagut tubuh Ifan yg masih terus menindih tubuhku sambil meremas dan mengulum kedua susuku. Ifan semakin liar dan ganas menggerak-gerakkan miliknya dalam rongga tubuhku membuat diriku melayang-layang di awan kenikmatan sampai pd suatu saat ia merangkulku sekuat-kuatnya sambil membenamkan miliknya sedalam mungkin dan menggerakkan secepat mungkin menyebabkan rasa nikmat yg belum pernah kurasakan. Aku melenguh dan memagut dia sekuat-kuatnya dan kami larut dalam kenikmatan yg tiada tara. Namun bersamaan dengan itu, rasa sakit yang amat sangat kembali menyeruak ke otakku sampai kepalaku terasa mau meledak ketika pada puncaknya nikmat itu Ifan menggigit puring susuku kuat-kuat.

Tubuhku meronta dan mengejang menahan rasa sakit yang amat sangat dan tiba-tiba terasa vaginaku menjepit milik Ifan dengan kuat dan Ifan kesulitan menggerakkan miliknya dalam rongga tubuhku. Namun tampaknya Ifan justru merasakan puncak kenikmatan dan terasa cairan hangat menyemprot dari milik Ifan menjadikan rasa sakit yang kurasakan bercampur rasa sakit yang tak terhingga.

Hampir pingsan aku merasakannya. Tubuhku lemas seolah tak bertenaga. Rasa sakit yang mendenyut-denyut menyadarkanku dan kutolakkan tubuh Ifan yang masih menindihku. Berbagai perasaan mengaduk-aduk dalam diriku. Aku marah, terkejut, menyesal sekaligus juga senang bercampur aduk. Marah sebab aku tak menyangka Ifan memukuliku seperti itu. Terkejut, aku tak menyangka Ifan yang biasanya menyayangiku tiba-tiba berubah menjadi setan iblis yang berbuat sekasar itu. Menyesal, mengapa Ifan sampai berbuat seliar itu memperkosaku, padahal aku menginginkan diperlakukan dengan lembut dan hangat. Tapi aku juga senang, ternyata Ifan nggak impoten seperti yang kutakutkan; dan aku juga senang bisa mempersembahkan keperawananku pada suamiku.

Aku menangis tersedu-sedu, tidak saja oleh berbagai rasa yang mengaduk-aduk perasaanku seperti yang kuceriterakan di atas, tapi juga oleh rasa sakit yang mendenyut-denyut di sekujur tubuhku. Rasa sakit seolah-olah menyentak-nyentak dari bekas cambukan di punggung dan dada, dan bekas gigitan Ifan di puting susuku. Juga ada rasa perih di selangkanganku.
Rupanya isak tangisku menyadarkan Ifan yang masih tergolek lemas setelah kutolakkan dari atas tubuhku. Dengan cepat ia memelukku dan memohon-mohon maaf padaku sambil ikut menangis.

Semula aku masih marah dan kutolakkan tangannya yang mau memelukku. Tapi Ifan benar-benar menangis kaya anak kecil, ia memohon-mohon maaf dan berjanji tak akan berbuat kasar lagi kepadaku. Akhirnya luluh juga hatiku dan ketika entah ke berapa puluh kalinya ia memohon maaf, dengan pelan kuanggukkan kepalaku dan kubiarkan tangannya memelukku. Ia amat senang aku memaafkannya, dengan cepat ia bangkit dan menuju kotak P3K. Diambilnya obat dan kapas. Ifan kembali menjadi Ifan yang selama ini kukenal, kembali lembut dan penuh kasih sayang. Dengan masih memohon-mohon maaf serta berjanji tak akan memukulku diambilnya handuk dan dibasahinya dengan air hangat. Disekanya tubuhku yg penuh dengan bilur-bilur, beberapa di antaranya sampai mengeluarkan darah.

Aku merintih ketika luka-luka bekas cambukan itu kena handuk basah. Rasa pedih yang amat sangat menyentak-nyentak sampai ke otakku, apalagi setelah diusap dengan obat luka yang amat pedih kurasakan. Aku tidak hanya merintih, tetapi menangis sambil mengaduh kesakitan.
Tiba-tiba kurasakan tangan Ifan gemetar dan matanya yang tadi lembut berubah menjadi ganas, kembali seperti ketika tadi ia memperkosaku. Aku semakin meringis kesakitan sambil mengaduh keras-keras ketika tangannya yang mengusapkan obat yang amat pedih ke susuku tiba-tiba mencengkeram kedua susuku dengan kuatnya. Aku meronta-ronta tapi Ifan tampak sudah lupa diri. Dengan kasar kedua tanganku yang berusaha menutupi kedua susuku dipegangnya dan ditekan ke atas kepalaku. Dengan ganas dan liar kembali bibirnya mengulum puting susuku yang masih sakit, membuat kumenjerit kesakitan.

Jeritanku, rontaanku malah membuatnya semakin ganas, tidak saja ia mengulum kedua puting susuku, namun ia menggigitnya keras-keras membuatku semakin keras menjerit-jerit kesakitan sambil meronta-ronta berontak ingin lepas dari tindihannya. Namun Ifan justru semakin liar dan ganas. Kepalanya terus turun dari dadaku, menjelejahi perutku, lalu aku tak tahu bagaimana melukiskan rasanya ketika kurasakan lidahnya menyentuh kelentitku, sementara kedua tangannya kini meremas-remas susuku sekuat-kuatnya. Rasa nikmat bercampur rasa sakit membuatku semakin meronta-ronta.

Aku semakin menjerit-jerit histeris, nggak tahu apakah jerit kesakitan atau jerit kenikmatan ketika kurasakan kelentitku dihisapnya kuat-kuat sehingga hampir seluruhny masuk ke dalam rongga mulutnya dan kurasakan lidahnya bergerak licah kesana-kemari mempermainkan kelentitku yang ada dalam mulutnya di sela-sela gigi-giginya. Namun kemudian aku benar-benar menjerit kesakitan, bahkan sampai meraung-raung ketika kurasakan gigi-gigi Ifan menggigit dan mengunyah kelentitku. Aku benar-benar merasakan rasa sakit yang amat luar biasa. Semakin aku menjerit semakin buas pula Ifan menggigit dan mengunyah kelentitku.

Aku sudah hampir pingsan ketika Ifan menghentikan gigitan dan kunyahannya di kelentitku. Ia kembali berubah menjadi binatang buas yang mengerikan. Dengan kasar direnggangkan kedua pahaku dan kembali ia menindihiku sambil memasukkan miliknya dalam kemaluanku. Aku meronta-ronta sekuat-kuatnya karena sambil menggerakkan miliknya keluar masuk dalam lubang kemaluanku, kini mulut Ifan kembali menggigit dan mengunyah-ngunyah kedua puting susuku secara bergantian. Semakin kuat aku meronta, semakin keras aku menjerit dan menangis kesakitan, Ifan semakin ganas pula sampai akhirnya terasa tubuh Ifan menekan tubuhku sekuat-kuatnya dan giginya yang tajam terdengar bergemeletuk menggigit puting susuku sampai aku meronta sekuat-kuatnya dan terasa kembali cairan hangat menyemprot ke dalam lubang kemaluanku. Ada rasa nikmat tapi rasa nikmat itu masih terkalahkan oleh rasa sakit yang tiada tara.

Kami tergolek lemas, tenagaku benar-benar sudah habis, tak kuasa aku menggerakkan ujung jariku saja. Kubiarkan Ifan tetap terbaring menindihi tubuhku. Aku menangis tersedu, tidak saja oleh rasa sakit yang masih mendenyut-denyut dari bekas cambukan punggungku dan bekas gigitan Ifan di kedua susuku, melainkan lebih oleh rasa sakit hati dan kecewa. Betapa Ifan yang kucinta sepenuh hati dan ingin kuserahkan segenap hidupku, jiwa ragaku, kok tega berbuat sekasar itu pada diriku.

Mendengar tangisku, Ifan tampaknya tersadar dan dengan cepat meloncat dari atas tubuhku. Aku bisa bernafas lega sebab ia sudah tidak menindihku lagi. Ifan tampak melotot memandangi tubuhku yang telanjang dan darah meleleh dari kedua puting susuku yang luka akibat gigitannya. Ifan tersadar dan kembali menangis memohon-mohon ampun dan aku yang masih lemas tak mampu menolak tangannya yang mengusap-usap kedua putingku yang luka, meski sebenarnya aku ingin marah dan tak sudi disentuh. Tapi mulutku tak bisa menahan aduhanku ketika Ifan membersihkan darah yang mulai mengering dari puting susuku. Mula-mula Ifan dengan hati-hati membersihkan darah dari sekitar puting susuku, namun lama-lama ketika mendengar rintih kesakitan dari mulutku, tangan Ifan semakin kuat mencengkeram kedua susuku. Pasti saja aku merintih lebih keras sambil meronta-ronta.

Selanjutnya Ifan semakin ganas meremas-remas dan mencubit puting susuku, bahkan memilin-milin puting susuku yang luka itu sehingga terasa darah kembali merembes keluar membasahi tangan Ifan. Akibatnya aku semakin meronta-ronta dan rtintihan kesakitanku semakin keras dan Ifanpun semakin liar, semakin ganas dan semakin buas memperlakukan aku yang sudah nggak bisa melawan lagi. Ketika rasa sakit tak bisa kutahan lagi, aku meronta-ronta sambil menjerit-jerit kesakitan tetapi justru hal itu semakin membuat Ifan semakin buas dan liar. Ditelentangkan kembali aku yang berusaha telungkup agar kedua susuku selamat dari remasannya, lalu direnganggkannya kedua pahaku dan ia sudah di atas tubuhku. Dengan ganas dan liar ia kembali menyetubuhiku, sambil mulutnya mengulum, menggigit dan mengunyah kedua susuku secara bergantian. Aku hanya bisa meronta dan menjerit kesakitan, namun Ifan semakin liar dan cepat sampai akhirnya ia mengigit putingku sekuat-kuatnya ketika ia mencapai puncaknya dan akupun menjerit sekeras-kerasnya karena menahan rasa sakit yang tak terperikan.

Rasa sakit yang amat sangat menjadikan tubuhku mengejang dan akibatnya kembali milik Ifan terjepit kuat oleh vaginaku yang menegang dan mengencang ketika aku menahan rasa sakit yang amat sangat. Ifan kesulitan menggerakkan miliknya karena kuatnya jepitan vaginaku. Namun hal itu justru membuat Ifan semakin kuat menekan dan menarik miliknya sambil dari mulutnya yang menggigit puting susuku juga keluar erang kenikmatan, sampai akhirnya kembali terasa cairan hangat menyemprot ke dalam vaginaku. Rasa sakit yang amat sangat membuat pandanganku gelap dan aku tak ingat apa-apa lagi.
Aku tersadar dari pingsanku ketika kurasakan rasa sakit berdenyut-denyut dari dadaku dan ketika kubuka mataku, Ifan tampak membersihkan darah yang semakin banyak merembes membasahi kedua bukit susuku. Mendengar desis kesakitanku, terasa tangan Ifan meremas susuku semakin kuat. Hal ini membuat aku kembali mengerang kesakitan sambil meronta.

Tampaknya erang kesakitanku kembali merangsang Ifan, ia semakin kuat meremas-remas susuku, lalu kembali ia mengulum, mengunyah dan menggigit kedua susuku, menjadikan aku kembali menjerit-jerit kesakitan. Namun hal ini justru membuat Ifan bertambah ganas dan kembali ia dengan liar dan ganasnya naik ke tubuhku dan aku hanya bisa menangis menjerit-jerit kesakitan ketika ia mengayun-ayunkan pantatnya di atas tubuhku dan mulutnya mengunyah dan mengigiti kedua puting susuku. Kembali rasa sakit yang amat sangat membuat tubuhku mengejang menahan rasa sakit dan kembali milik Ifan terjepit vaginaku sekuat-kuatnya sampai ia nggak bisa dengan mudah menggerak-gerakkan miliknya keluar masuk milikku.

Aku masih tergolek lemas tak kuasa menggerakkan sedikitpun semua anggota tubuhku ketika Ifan terpaksa berangkat ke kantor karena cuti bulan madunya habis. Ia harus bertugas ke luar daerah selama seminggu. Ia tampak amat khawatir dan sebenarnya tak ingin pergi, tapi bossnya di kantor telah meneleponnya. Ketika akan berangkat kembali Ifan menangis tersedu-sedu meminta maaf. Meski di satu sisi hatiku aku amat marah dan menyesal kawin dengannya yang memperlakukan aku dengan liar dan ganas sampai aku menderita rasa sakit yang tiada terperikan, namun di sisi relung hatiku yang lain aku tetap mencintainya dengan tulus. Akhirnya aku menganggukkan kepala sambil membelai-belai kepalanya yang tersedu-sedu di dadaku, ketika ia kembali dengan pandangan mata yang amat memelas meminta maaf. Aku berusaha tersenyum ketika menganggukkan kepalaku, dan mendorongnya untuk pergi bekerja. Akhirnya baru Ifan mau berangkat ke kantor.

Sepeninggal Ifan aku tercenung sendirian. Tubuhku masih sakit semua stlh semalaman nggak tahu berapa kali kami bercinta. Di satu sisi aku merasa bahagia krn ternyata Ifan tidak impoten seperti yg selama ini kupikirkan karena sebulan setelah pernikahan aku masih perawan; tapi di sisi lain aku mulai khawatir mengapa gairah Ifan justru terangsang ketika aku merintih kesakitan dan semakin ganas dan liar ketika aku menangis meronta kesakitan? Jangan-jangan .. aku tak berani meneruskan andai-andai dalam pikiranku.
Kusibakkan selimutku dan aku yg masih telanjang dengan tertatih-tatih berjalan menuju ke muka cermin. Rasa sakit yg amat pedih terasa di selangkanganku. Ketika aku berdiri di muka cermin, tampak masih ada darah mengering di pangkal pahaku.

Melihat itu aku bangga sebab aku bisa mempersembahkan keperawananku kepada Ifan yg amat kucintai. Tapi ketika mataku terarah ke bayangan tubuhku yg telanjang, aku bergidik ngeri. Masih terlihat jelas bilur-bilur merah tua malang melintang di sekujur tubuhku bekas cambukan tadi malam; dan juga tampak sekali gigi-gigi Ifan masih membekas di kedua puting susuku dan daerah di sekitarnya. Luka-luka itu masih merembeskan darah dan rasa sakitnya masih mendenyut-denyut terasa amat menyakitkan.
Kembali aku bertanya-tanya. Seribu satu pertanyaan masih berputar di kepalaku. Mengapa Ifan justru terangsang hebat stlh mencambuki aku? Mengapa ketika aku meronta sambil menangis menjerit-jerit kesakitan justru Ifan menubrukku dengan ganas dan akhirnya berhasil merobek selaput keperawananku? Mengapa setelah itu ketika membelai tubuhku yg sakit dan aku merintih kesakitan justru gairah Ifan bangkit lagi? Mengapa Ifan semakin ganas menggigiti kedua susuku sampai aku meronta-ronta dan menangis kesakitan? Apakah Ifan ..? Pertanyaan itu sengaja tak kuteruskan sebab aku takut sendiri akan jawabannya.

Dgn malas aku kembali berbaring sambil mengambil roti lapis yg tadi sudah disiapkan Ifan ketika mau berangkat. Ketika memegang roti panggang lapis daging dan susu hangat di gelas, aku teringat Ifan, betapa dia masih menyempatkan menyiapkan makanan itu untukku? Betapa dia penuh penyesalan sampai memangis ketika gairahnya telah mereda dan melihat tubuhku yg penuh luka? Namun kenapa ia kembali menjadi ganas dan liar begitu mendengar rintih kesakitanku? Apakah aku hrs mengalami spt ini setiap melayani Ifan? Kembali aku nggak berani menjawab. Aku takut membayangkan kenyataan yang terbentang di hadapanku.

TAMAT

nikmat pengalaman malam pengantin pertama, berita sex melayu malam pengantin nikmat, kisah seks melayu pada malam pertama, Kisah seks melayu ustazah yang gairah, koleksi cerita melayu malam pertama, lucah di rogol nikmat, melayu gairah habis, melayu malam pertama, nikmat remas ustazah, kisah gairah lucah melayu, Gelora nafsu ustazah yg tak berdaya, cerpen melayu malam pertama, cerita lucah ditentang, cerita lucah siksa, cerita malam pengantin cerita nikmat, cerita melayu boleh kongkek, Cerita melayu lucah remas tetek, cerita melayu malam pertama, cerita seks dirogol suami malam pertama dan kenikmatan, cerita seks melayu ganas pukul

Tante Berjilbab Cari Brondong

$
0
0

Koleksi gambar awek tudung bogel, jilbab bogel, gadis hijab bogel, jilboob, melayu tudung lucah nakal

Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Tante Berjilbab Cari Brondong   Melayu Boleh.Com

melayu tudung bogel, tante melayu bugil, tante jilbab bugil, tante melayu, Poto bugil melayu, awek tudung bogel gratis photo, poto bogil makcik tua tudung titik aesar, foto tante melayu, memek tante jilbab, tante jilbab bogel, tante tudung bogel, cewek melayu bogel, GAMBAR TARANJANG MALAYU, tante tudung bugil, gadis-melayu-bogel photo, Poto tante bogel, tante berjilbab bugil, jilbab tante bugil, foto tante jilbab bugil, foto bugil tante berjilbab

Hot Couple

$
0
0

Video Lucah : Hot Couple - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Hot Couple   Melayu Boleh.Com

video lucah hot, video hot melayu com, lucah hot, video lucah full melayu boleh, video hot melayu, video-video lucah melayu, melayu hot video, Video lucah couple, melayu hot com, melayu hotb, melayu sex hot, video melayu hot, video sex melayu boleh hot, malayu boleh hot, sex malay video, hot malayu, sex hot melayu, hot lucah, melayu video hot, vedio hot melayu

First Time Anal

$
0
0

Video Lucah : First Time Anal - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel First Time Anal   Melayu Boleh.Com

melayu anal, malay anal, anal melayu, melayu anal sex, cerita lucah anal, melayu anal video, sex anal melayu, cerita anal melayu, melayu sex anal, malay anal sex, cerita sex melayu anal, video seks anal melayu, vidoe melayuboleh, video melayu anal, anal melayu video, awek indon gambar, anal awek, malay anal sex video, video sex melayu anal, anal sex melayu

seks dengan janda bahagian 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel seks dengan janda bahagian 2   Melayu Boleh.Com
Beberapa ketika kemudian aku menanggalkan underwear Ana dan kini terpamerlah batang tubuh Ana yang amat2 aku idamkan selama ini tanpa ada seurat benang pun yang melekat di tubuhnya. Bahagian cipap Ana yang tembam benar2 bersih dari segala "semak samun" yang telah dicukur rapi olehnya. Cantik.... sungguh cantik pemandangan itu aku rasakan. Aku tatap sepuas2nya batang tubuh bogel Ana dalam cahaya matahari yang menyinar di sebalik langsir biliknya dan menyerlahkan segala keindahan yang ada di tubuh badan Ana. Sambil itu aku terus merangka strategi2 berikutnya untuk aku memperlakukan sepuas2 hatiku ke atas tubuh badan Ana.
Perlahan2 aku merendahkan muka aku tepat ke bahagian cipap Ana yang telah benar2 becak itu. Aku tenyeh dan geselkan seluruh permukaan muka aku ke segenap inci cipap Ana hingga habis seluruh muka aku basah oleh cairan mazi Ana. Ana terus mengeliat dan mendengus kenikmatan. Sambil itu aku juga geselkan hujung hidungku ke atas biji kelentit Ana yang timbul kemerah-merahan itu. Aku benar2 melampiaskan segala kegeraman aku ke atas cipap yang benar2 aku hajatkan itu. Namun begitu aku masih tetap dapat mengawal kerakusan nafsu aku dengan melakukan segala2nya penuh teliti, terkawal, terancang dan penuh kemesraan. Aku mahu kami berdua benar2 "enjoy" dengan adegan2 hangat itu.
Sebelum aku melepaskan lidahku untuk menjilat segala kelazatan yang telah sedia terhidang di depan mataku itu, aku mencium2 mesra seluruh kawasan segitiga emas Ana perlahan2 dan aku lurutkan ciuman2ku itu dari pangkal peha hingga ke hujung kaki Ana. Bermula dari kaki kirinya, digantikan dengan kaki kanannya pula. Dari peha hingga ke betis, dari ciuman hingga jilatan dan dari sedutan hingga gigitan. Semuanya aku lakukan berselang seli di kedua2 bahagian kaki Ana. Ana semakin tidak keruan aku lakukan.
Kemudian aku mula memberikan tumpuanku sepenuhnya ke arah cipap Ana yang bertambah becak itu. Aku angkat sedikit kedua2 kaki Ana dan dengan segala kelembutan yang termampu dilakukan, aku kembali mencium mesra alur cipap Ana dari bawah hingga ke biji kelentitnya. Sambil itu kedua2 tanganku diletakkan di bawah punggung gebu Ana sambil aku meramas2 geram diselang selikan dengan larian jari2 aku di alur punggungnya. "Ana terus mengeli
Aku terus menjilat2 alur cipap Ana sambil menikmati cairan mazi hendak enaknya. Sambil itu tangan aku yang sedari tadi bermain2 di punggung gebu Ana diarahkan terus kembali ke kedua2 belah tetek Ana. Sambil terus menjilat itu, aku meramas2 mesra dan menggentel2 galak puting tetek Ana. Setelah beberapa lama berkeadaan begitu, Ana mula mendesah semakin kuat dan badannya juga mengelinjang semakin keras. Kedua2 tangan Ana mula meramas kuat kain cadar. Aku tahu kini Ana sudah benar2 hampir mengeluarkan air nikmatnya yang pertama. Aku tetap meneruskan jilatan2 aku dan ramasan2 tangan aku ke atas teteknya. Jilatan2 aku lebih aku tumpukan di bahagian biji kelentitnya.
Beberapa ketika kemudian..... "Arghhhhhhhh!!! Razlan!!! Umphhhhhh!!!" Ana menjerit kenikmatan sambil kedua belah pehanya yang hangat mengepit kuat kepala aku. Air nikmat Ana telah berjaya aku keluarkan dahulu dengan segala intro pelayaran yang aku lakukan terhadapnya. Kehangatan air nikmat Ana sedikit sebanyak membasahi muka aku. Aku biarkan sahaja segalanya itu sambil tangan aku masih tetap aktif meramas2 tetek dan lidah aku menjilat2 biji kelentit Ana.
Aku memandang seketika wajah Ana di sebalik pacakan teteknya yang masih tetap menegak segar di dadanya. Ana masih memejamkan katanya manakala ombak nafas dadanya mula reda sedikit dari tadi. Aku dapat melihat sedikit sebanyak nikmat kepuasan yang dinikmati oleh Ana ketika itu. Namun aku tidak mahu berhenti setakat itu sahaja kerana aku mahu Ana terus menikmati keistimewaan layanan aku. Aku pasti Ana juga mahu aku meneruskan lagi permainan ini.
Tangan aku kini ditarikkan kembali dari bahagian tetek Ana dan aku mula melipatkan kedua2 belah kaki Ana hingga ke dadanya sambil tangan aku terus menahan kakinya daripada lurus semula. Kini apa yang terpampang di depan mataku adalah dua lurah yang aku lihat mengemut2 lembut. Satu lurah cipap Ana yang telah basah dengan cairan2 yang berbagai dansatu lagi lurah punggungnya yang beanr2 kecil dan sempit. Tiada sebarang bantahan dari Ana dan ini meyakinkan lagi aku bahawa Ana benar2 rela untuk aku memperlakukan apa sahaja ke atas batang tubuhnya.
Aku mula menjilat2 lubang punggungnya, Ana terus mendesah yang diselang selikan dengan ketawa2 kecil Ana yang kegelian akibat lubang punggungnya yang aku jilat. Suara desahan2, erangan2 dan ketawa2 manja Ana itulah yang menjadikan aku semakin gila untuk melakukan apa sahaja ke atas batang tubuh Ana. Aku jilat kedua2 lubangnya itu bersilih ganti. Ana semakin seronok dengan layanan aku itu.
Kemudian aku membalikkan tubuh Ana supaya dia tertiarap. Ana mengikut sahaja rentak aku. Seperti tadi, sebelum aku melakukan sesuatu ke atas "target" aku, aku pasti menatap dahulu apa yang terhidang indah di hadapan mata aku. Sesungguhnya batang tubuh Ana ini memang benar2 menarik samada di bahagian depan mahupun belakangnya. Punggung Ana yang sedikit tertonggek di samping pinggangnya yang masih lagi ramping itu benar2 menawan aku.
Ana menekapkan mukanya kepada bantal dan aku menyelak sedikit rambut panjang Ana ke tepi untuk aku membiarkan leher jinjang Ana terdedah. Aku kembali mencium dan menjilat bahagian belakang batang tubuh Ana bermula dari kedua2 tumit kakinya membawa hingga ke punggung gebu Ana. Sambil mencium dan menjilat punggung gebu itu aku menampar2 lembut punggungnya. Sepertimana tadi Ana kembali mendesah kenikmatan sambil beliau tetap terus merelakan segala yang aku lakukan.
Gambar Bogel seks dengan janda bahagian 2   Melayu Boleh.Com
Kini ciuman dan jilatan2 aku naik hingga ke leher jinjang Ana dalam keadaan aku tertiarap di belakang tubuhnya. Kedua2 tangan aku yang masih aktif dan bebas itu merangkul tubuh hadapan Ana untuk kembali mencari kedua2 tetek Ana yang masih menjadi objek utama pengulianku. Ana mengangkatkan sedikit badannya untuk memudahkan lagi kerja2 ramasan dan pengulian tangan aku serta untuk turut sama menikmati permainan tangan kasar aku. Sambil itu aku menggesel2kan batang kote aku di celahan alur punggung Ana. Habis setiap inci batang leher Ana aku cium dan jilat.
Aku menggunakan sepenuh tenagaku untuk aku mengangkat batang tubuh Ana sehingga kini kami berdua sudah melutut tegak di atas ranjang itu. Aku masih lagi membelakangi Ana sementara lidah aku masih tetap aktif menjelajahi leher jinjang Ana dan kedua2 tanganku pula masih aktif menguli geram kedua2 tetek segar Ana.
Beberapa ketika kemudian Ana memusingkan badannya berhadapan dengan aku sambil terus rakus menangkap mulutku untuk kami memulakan semula permainan lidah kami. Aku dapat merasakan bahawa Ana benar2 seronok dan nikmat dengan segala perlakuan aku ke atas batang tubuh bogelnya. Dengan perasan yang penuh berahi, Ana menolak badan aku lembut meminta supaya aku berbaring pula.
Kini aku faham bahawa Ana sudah mula bersedia untuk mengambil alih aksi2nya pula dan aku yang sememangnya bersedia dengan aksi2 Ana yang seterusnya merebahkan badanku di atas ranjang empuk itu dengan penuh kerelaan. Kini di antara kami berdua sudah benar2 hilang segala perasaan malu terhadap pasangan masing2.
Dalam keadaan mulut kami masih bertaup rapat, Ana sudah berada di atas badan aku. Kedua2 tetek Ana yang segar bugar itu kini melekap kuat di dada aku. Aku mengarahkan kedua2 tangan aku ke arah kedua2 belah punggung tonggek Ana sambil meramas2 mesra.
Ana mengangkatkan sedikit badannya untuk menukar tumpuan mulutnya kea rah tubuh badan yang lain pula. Ana yang sememangnya benar2 berpengalaman itu, mula memainkan aksi2nya perlahan2 sepertimana aku memperlakukan tubuhnya sebentar tadi. Bermula dari bahagian leher aku, Ana turun pula ke bahagian dada aku. Habis air liur Ana melekat dan membasahi seluruh bahagian tubuh aku yang dijelajahi olehnya.
Sambil menurunkan perlahan2 tubuhnya untuk menjilati dan mencium badan aku, kedua2 tetek Ana yang penuh gebu itu bergesel2 di badan dan seterusnya hingga ke hujung batang kote aku. Sesungguhnya aku tahu Ana memang sengaja melakukan geselan2 itu untuk kesedapan aku.
Sampai di bahagian perut dan pinggang aku yang kini sedang dijilati olehnya, Ana menggunakan kedua2 tangannya untuk kembali memainkan semula telur dan batang kote aku. Jari-jemari lembut Ana yang bermain2 di bahagian sensitif aku itu benar2 membuatkan aku semakin seronok dan mahu Ana terus lama dengan aksi2nya memperlakukan tubuh badan aku.
Beberapa lama kemudian, wajah Ana kini sudah berada tepat di hadapan batang kote aku. Sambil mengurut2 lembut telur dan batang kote aku, Ana mencium2 segenap penjuru bahagian sensitif aku itu bertubi2 dengan penuh lembut dan manja. Ana memandang ke arah muka aku buat seketika sambil tersenyum ke arah aku lalu bertanya manja, "besarnya Razlan...." Aku membalas kembali senyuman Ana lantas menjawab lembut, "tapi sedapkan Sayang....."
Aku mengangkatkan sedikit kepala aku untuk memerhatikan wajah cantik dan lembut Ana bermain di bahagian nikmat aku itu. Dengan bibir yang mengghairahkan aku, Ana mencium dahulu hujung kepala kote aku. Sedikit kegelian aku rasakan. Namun kesedapan mengatasi segala2nya. Perlahan2 Ana memasukkan batang kote aku ke dalam mulutnya.
Kini batang kote aku itu sudah berada separuh di dalam mulut Ana. Dibiarkan seketika batang aku itu di dalam mulutnya yang hangat sambil kedua2 tangannya tidak berhenti menurut2 lembut telur dan batang kote aku. Dalam masa yang sama juga aku merasakan Ana menggunakan lidahnya untuk menjilat2 seluruh kepala kote aku yang masih separuh terbenam di dalam mulutnya.
Dalam keadaan Ana yang terlalu asyik mengulum batang kote aku sambil matanya yang terpejam menikmati kelazatan aiskrim hidangan aku itu, rambut panjangnya jatuh lembut membelai2 pangkal daerah sensitif aku. Aduh!!!! Terlalu indah pemandangan di hadapan mataku itu dan terlalu nikmat sungguh aku rasakan. Terasa oleh aku betapa romantiknya hubungan seks kami berdua ketika itu.
Setelah beberapa lama Ana membiarkan batang kote aku berendam di dalam mulut hangatnya, Ana memasukkan lagi batang kote aku jauh ke dalam mulutnya sambil genggaman tangan kanannya mencekak pangkal batang kote aku sementara jari-jemari tangan kirinya masih lagi menari2 memainkan telur aku. Terasa oleh aku yang batang kote aku kini sudah sepenuhnya berada di dalam mulut hangat Ana. Kali ini perlahan2 Ana menyorong tarik mulutnya menghisap dan mengulum batang kote aku. Ana melakukannya dengan penuh kelembutan, namun mantap seiring dengan wajahnya yang cantik dan mengghairahkan itu.
Terasa seperti mahu meledak sahaja kepala kote aku waktu itu. Ternampak jelas oleh aku kembang kuncup pipinya menyedut2 batang kote aku. Memang sukar untuk aku ungkapkan bagaimana enak, nikmat dan seronoknya aku rasakan apabila Ana memperlakukan aku sebegitu.
Setelah lama dan puas mengulum batang kote aku, kini Ana beralih pula melakukan perkara yang serupa terhadap kedua2 biji telur aku. Aku mengelinjang kenikmatan apabila bibir mungil dan lidah Ana mempermain2kan telur aku. Habis di situ, Ana melakukan tindakan terakhirnya dengan mencium dan menjilat semula keseluruhan telur dan batang kote aku.
Kemudian Ana perlahan2 mendaki semula batang tubuh aku sehingga dia kini kembali meniarap di atas badan aku dengan muka kami bertentangan semula. Kami kembali bercium dan bermain2 lidah semula. Dengan wajah yang penuh kemanjaan dan rayuan, Ana berkata lembut kepada aku, "Razlan, Ana betul2 tak tahan lagi!! Umphhhhh Ana nak main sekarang Razlan!!" Aku tersenyum kepada Ana seraya menganggukkan kepala aku tanda sememangnya aku memang menanti2kan saat ini.
Gambar Bogel seks dengan janda bahagian 2   Melayu Boleh.Com
Ana mengangkatkan sedikit badannya sambil tangan kirinya di arahkan ke batang koteku dan tangan kanannya pula bertahan di sebelah kepalaku. Ana menggenggam batang kote lembut dan dimain2kan kepala koteku di lurah lubang cipapnya ke atas dan ke bawah. Cipap Ana yang sedari tadi belum kering daripada cairan mazi telah membasahi kepala kote aku. Aku membiarkan sahaja apa yang Ana lakukan sambil mata aku tak berkelip menikmati batang tubuh bogel Ana yang melenting sedikit tanda bersedia untuk "menghenjut". Kedua2 tetek segar Ana yang bebas lepas di hadapan mataku menambahkan lagi keindahan pemandangan mataku.
Kemudian dengan berhati2, Ana memimpin batang koteku tepat ke arah lubang cipapnya yang kurasakan sedang berdenyut2 menantikan tikaman nikmat batang kote aku. Dengan mata yang terpejam dan mulut yang sedikit ternganga ghairah, Ana memasukkan batang kote aku perlahan2. Daripada suku menjadi separuh, separuh menjadi tiga suku dan akhir sekali keseluruhan batang kote aku terbenam di dalam gua nikmat Ana yang amat2 aku idamkan selama ini.
Sepertimana Ana menikmati batang kote aku dengan mulutnya sebentar tadi, begitulah juga Ana melakukannnya kepada batang kote aku di dalam cipapnya. Direndamkan terlebih dahulu batang kote aku di dalam cipapnya sambil digelek2kan sedikit punggungnya dengan mesra sekali. Ana kini sedang membongkok ke arah aku, menundukkan kepala dalam keadaan matanya yang masih terpejam kesedapan, membiarkan kedua2 tetek segarnya tergantung indah untuk tatapan mataku, dibiarkan rambut halus lembutnya jatuh terurai bermain2 di mukaku dan kini masih lagi asyik menggelek2kan lagi punggungnya sebagai menguli batang kote aku.
Setelah agak lama begitu, akhirnya Ana mula menyorong tarik cipapnya perlahan2. Berdenyut2 aku rasakan kepala kote aku dilakukan sebegitu. Bermula dengan perlahan dan kini Ana melajukan sedikit sorong tariknya. Desahan2 dan erangan2 keenakan Ana semakin kuat bunyinya. Mulutnya mula terbuka dan tertutup tiada keruan. Rambutnya yang jatuh terurai di kedua2 belah pipinya terus membelai2 mukaku dengan keharuman yang membangkitkan lagi nafsu berahiku. Gantungan kedua2 tetek Ana semakin bebas berbuai2 di depan mataku. Kedua2 tangan Ana kini sudah bertahan di kedua2 belah kepala aku. Cairan mazi Ana benar2 membantu adegan sorong tarik itu dan bunyian yang datang hasil dari becakan2 benar2 menambah baikkan lagi suasana malam itu.
Aku yang dari tadi sekadar memerhatikan sahaja keindahan tubuh bogel Ana tidak mahu berdiam diri lagi. Aku arahkan tangan kanan aku ke arah tetek kiri Ana sementara tangan kiriku pula ke arah punggungnya. Kedua2 tanganku meramas2 geram di daerah yang telah tetapkan itu sambil Ana semakin laju menyorong tarik batang koteku ke dalam cipapnya. Melihatkan Ana semakin laju menghenjut, aku mengangkatkan sedikit kepala aku untuk mencapai puting tetek kanannya.
Dengan agak pantas mulut aku mula memainkan peranannya dengan mengerjakan semahu2nya ke atas tetek Ana yang bebas berbuai itu. Mungkin kerana aku menambah nikmatkan lagi adegan itu, Ana semakin melajukan henjutan2nya dan erangan2nya semakin kuat kedengaran. Setelah agak lama begitu, Ana menolak lembut kepala aku supaya berbaring semula sementara Ana mengubah posisi kakinya pula.
Kalau tadi posisinya berlutut dalam masa menghenjut itu, kini Ana mencangkung pula. Ombak nafasnya masih lagi keras dan desahan2nya masih belum berhenti lagi menandakan bahawa Ana masih belum sampai ke puncaknya lagi. Ana menukar posisinya untuk menghangatkan lagi puncak kenikmatannya.
Dalam posisinya yang mencangkung itu, Ana kembali semula menghenjut seperti tadi, namun kali ini kedua2 tangannya bertahan di atas dada aku pula. Sambil itu, jari2 tangannya menggentel2 puting dada aku juga. Tangan kanan aku berubah pula meramas punggung Ana sebelah lagi... memberi kerjasama kepada tangan kiri aku yang sedari tadi meramas punggung Ana.
Aku pula yang semakin seronok dengan henjutan2 Ana itu, mula membantu Ana mencapai puncak nikmatnya dengan mengangkat2 punggung aku setiap kali Ana "menghentak" masuk batang kote aku ke dalam cipapnya. Cairan2 mazi Ana kini benar2 membasahi hampir keseluruhan daerah sensitif kami berdua.
Setelah beberapa minit kemudian, "Arghhhhhhh!!!! Razlan!!!!" Ana menjerit setelah mencapai puncak kenikmatannya. "Henjutan2" Ana kini mula perlahan kembali. Aku dapat merasakan kehangatan air nikmat Ana turun membasahi sehingga ke telur aku.
Seketika kemudian Ana berhenti "menghenjut", membuka matanya perlahan dan membukakan sedikit mulutnya minta aku menciumnya semula. Aku angkatkan kepalaku hingga mulutku mencapai mulut Ana. Kami berdua bercium seketika. Kemudian Ana memandang tersenyum kepada aku..... senyum kepuasan. Nafas Ana kini mula reda sedikit dari tadi tadi, namun masih belum mahu reda sepenuhnya lagi. Aku pasti Ana tahu yang aku belum mencapai nikmat kepuasan lagi dan pastinya beliau sedia untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan yang aku dambakan dari dirinya selama ini.
Aku mengangkatkan badan aku sementara Ana masih tetap mencangkung menghadap aku. Kini kami berdua berhadapan semula dalam keadaan aku duduk meriba punggung gebu Ana. Buat seketika bibir kami bertaut semula untuk memainkan semula aksi2 lidah dan bibir kami. Sambil itu aku terus memeluk kuat pinggang ramping Ana sementara Ana pula merangkul kuat leher aku dan kakinya bersilang di belakang badan aku.
Aku menurunkan kedua belah tanganku ke arah punggung Ana sambil merendahkan sedikit badan aku lalu mengarahkan mulut aku terus ke bahagian teteknya.
Dengan segala kekuatan dan tenaga yang aku kumpulkan, aku mengangkat2 punggung Ana untuk kami berdua kembali "belayar." Respon Ana cukup baik, Ana membantu aku meringankan sedikit beban tubuh badannya dengan membantu aku menghenjut dan menghentakkan batang kote aku ke dalam cipapnya. Sambil itu mulut dan lidah aku tidak henti2 terus mengerjakan tetek Ana yang masih lagi bebas berbuai2 di hadapan mataku.
Setelah beberapa kami "berdayung" dalam posisi tersebut, anu bersuara meminta sesuatu dari Ana, "Sayang.... kita main menonggeng pulak ye Sayang." Ana yang lebih berpengalaman dari aku itu memahami hajat aku. sambil tersenyum keenakan, Ana mengeluarkan batang kote aku yang sedari tadi terbenam di dalam lubang cipapnya. Ana mengubah posisi tubuhnya dengan menonggengkan punggungnya ke arah aku sementara kepalanya menghadap ke kepala katil.
Ana yang telah bersedia untuk menerima tujahan2 batang kote aku kelihatan bertambah mengghairahkan aku dengan posisi yang seperti itu. Perlahan2 aku mendatangi belakang Ana dan dengan penuh perasaan sedap, aku mula memain2kan batang kote aku di lurah punggung dan cipap Ana. Ana pula melentingkan lagi punggungnya hingga mukanya kini tersembam di atas bantal sambil tangan kirinya membantu dengan memimpin batang kote aku terus masuk ke dalam lubang cipapnya.
Aku yang sedang berlutut di belakang Ana mula menghayun perlahan2 dayungan kami berdua sambil jari2 tangan kiri aku mengelus2 lembut lurah punggung Ana. Waktu yang sama juga, aku arahkan tangan kanan aku ke sebelah teteknya lalu meramas2 mesra sambil sesekali menggentel2 puting tetek Ana. Ana yang masih seronok menikmati layanan aku terus mendesah keenakan sambil tangan kirinya yang membantu memasukkan kote aku tadi mengelus lembut telur aku. Aduh.... memang pandai sungguh Ana memainkan peranannya.
Aku yang benar2 menikmati layanan seks dari Ana masih mampu melambat2kan ejakulasi aku. Sesekali aku melajukan hayunan aku dan ketika kelajuan hayunan aku ditingkatkan, Ana mengerang enak lebih kuat dari sebelumnya. Itulah yang membuat aku seronok mempelbagaikan kelajuan hayunan aku... mendengarkan erangan2 keenakan Ana cukup membuatkan aku bertambah seronok melayani Ana.
Agak lama juga kami berdua melayarkan bahtera kami berdua dalam keadaan begitu. Kini kami berdua sudah mula berpeluh walaupun dalam suasana dingin di dalam bilik itu. Ana yang keletihan menonggeng itu meminta kami menukar posisi kami. Tanpa mencabutkan batang kote aku di dalam cipapnya, aku membantu Ana memusingkan badannya sehingga dia berbaring. Aku menarik sedikit tubuh kami berdua sehingga berada benar2 di tepi ranjang itu. Aku turunkan sebelah kakiku ke lantai sementara kedua kaki Ana aku angkat dan sangkutkan di kedua2 belah bahu aku.
Dalam keadaan terbaring tanpa seurat benangpun melekat di tubuh badannya, wajahnya yang cantik ayu penuh keseronokan dan rambutnya yang diselak ke atas sambil mempamerkan leher jinjangnya yang putih bersih membuatkan Ana kelihatan terlalu seksi pada ketika itu.
Ana tersenyum ke arah aku. Sebelum menghenjut lagi, aku letakkan kedua2 tangan aku di kedua2 belah tetek Ana yang bakal aku buaikan lagi sebentar nanti. Aku tatap wajah Ana sepuas2nya sambil kedua2 tanganku pula aktif meramas2 dan menggentel buah puting teteknya. Ana keseronokan diperlakukan begitu. Perlahan2 aku memulakan hayunan batang kote aku di dalam cipap Ana yang masih lagi kebecakan. Ombak nafas Ana kini kencang semula diiringi dengan desahan2 dan erangan2 keenakannya. Mulut Ana yang sedikit terbuka menambahkan lagi suasana berahi aku ketika itu.
Aku membongkokkan sedikit badan aku untuk mempertemukan mulut aku dan mulut Ana. Ana yang sedar dengan aksi aku itu, pantas merangkul leher aku lalu kami berdua terus aktif berkuluman lidah sambil punggung aku masih terus aktif turun naik menghenjut lubang cipap Ana. Ana kelemasan namun masih tetap tidak mahu melepaskan rangkulan dan mulutnya dari aku. Bagi aku, itu menandakan yang Ana benar2 menikmati pelayaran ini.
Beberapa lama begitu, Ana melepaskan tautan mulut kami berdua sambil melepaskan sedikit keluh keletihan. Aku pula memberhentikan seketika henjutan2 aku sebab aku sendiri pun sudah keletiha sebenarnya. Cuma yang belum berhenti ialah tangan aku yang masih sibuk menguli tetek Ana yang masih lagi kenyal itu. Aku dan Ana bertentang mata seketika sambil masing2 melemparkan senyuman penuh bermakna terhadap pasangan masing2.
Kemudian dengan penuh kemanjaan, Ana berbisik perlahan meminta kepada aku, "Razlan.... kerjakan lagi tetek Ana dengan mulut Razlan ye...." Aku yang sememangnya senang untuk memenuhi segala kehendak Ana hanya tersenyum dan mengangguk saja kepala tanda bersetuju. Aku lepaskan kaki Ana yang tadi tersangkut di bahu aku an membiarkan Ana membelitkan kakinya di punggung aku.
Kemudian itu, sambil tangan aku masih terus meramas2 tetek kenyal Ana, aku bongkokkan lagi sedikit badan aku untuk membolehkan mulut dan lidah aku mengerjakan tetek Ana. Sampai di situ, aku memulakan kerja2 aku yang Ana minta tadi sambil tangan aku masih tidak aku lepaskan lagi. Nyonyotan, sedutan, jilatan dan gigitan2 manja aku lakukan pada setiap inci daerah kekenyalan tetek Ana. Dalam masa yang sama aku kembali menaik turunkan punggung aku untuk aksi menyorong tarik batang kote aku di dalam lembah nikmat Ana.
Ana meremas2 kepala aku sambil badannya mengeliat2 kesedapan dengan perlakuan aku itu. Nafas Ana kedengaran semakin kencang daripada tadi dan erangan2 nikmat Ana pula semakin kuat kedengaran. Sambil mengerjakan kedua2 belah tetek Ana, aku sempat menjeling ke wajah Ana. Aku lihat Ana berada dalam keadaan yang begitu hebat ketika itu. Aku melajukan lagi henjutan aku dan ketika itu Ana juga semakin laju menolak dan menahan henjutan2 laju aku. Plap! Plap! Plap! Bunyi kesedapan kedengaran apabila tiap kali pangkal kote aku bertemu dengan pangkal cipap Ana dan ditambah pula dengan becakan2 yang sudah memang tiada kekeringan daripada awal tadi.
Tiba2 Ana mengemaskan kepitan kakinya ke pinggang aku dan jelas kedengaran jeritan Ana yang sedikit kuat daripada yang sebelumnya tadi. Aku tahu yang Ana kini sudah mencapai klimaks yang terhebat sekali sepanjang permainan kami ini, sebab itulah jeritannya tadi kuat. Entah kali yang berapa Ana mencapai klimaksnya pagi itu, aku tak berapa pasti. Cuma apa yang aku perlu pastikan ialah, Ana akan benar2 menikmati kepuasan yang tak terhingga dari aku supaya mudah untuk aku mendapatkan lagi layanan seks Ana di lain kali.
Aku juga sudah tidak tertahan lagi ketika itu. Kote aku sudah tidak tertanggung lagi menahan air nikmat aku yang kini sudah berada benar2 di hujung kepalanya. Sambil mulut aku yang masih tidak lepas lagi mengerjakan tetek Ana, kelajuan henjutan aku semakin kencang lagi. Semakin laju semakin tidak tertahan aku rasakan. Ana pula terus setia menahan tujahan2 aku.
Beberapa lama kemudian, aku mengangkat tegak badan aku dan terus mencabut keluar batang kote aku dari dalam lubang cipap Ana. Ana yang melihat batang kote aku sudah keluar dari cipapnya faham yang aku bakal menghamburkan air nikmat aku di luar dari lubang cipapnya.
Dengan pantas Ana menghulurkan kedua2 tangannya ke daerah sensitif aku itu. Ana menggunakan genggaman tangan kanannya mengocok2 batang kote aku sementara tangan kirinya memain2kan telur aku. Aku yang benar2 kesedapan ketika itu terus membiarkan tangan2 nakal Ana mengerjakan telur dan batang kote aku. Tidak lama selepas itu.... Crupppppp! Crupppppp! Cruppppp! Kote aku yang telah bersedia dari tadi memancut2kan air nikmatnya. Oleh kerana kesedapan yang teramat sangat, air mani aku benar2 laju memanjut hingga mencapai ke arah sebahagian tetek Ana. Ana terus memain2kan lagi kote aku sementara aku yang telah habis dibasahi peluh itu tetap terus menegakkan badan aku untuk memberikan rehat sedikit kepada badan aku.
Aku merasa seronok apabila jari2 runcing dan halus Ana terus membelai2 kote aku. Setelah agak lega sedikit batang kote aku memancutkan air nikmatnya, Ana menegakkan badannya dan terus menghampirkan kepalanya kepada kote aku. Tanpa disangka, Ana mencium2 dan menjilat2 seluruh kepala kote aku dengan penuh lemah lembut dan manja. Ana membuka mulutnya dan kembali mengulum2 dan menyedut2 batang kote aku perlahan2. Sesungguhnya memang aku tak pernah menikmati kehebatan layanan seorang perempuan seperti Ana ini.
Beberapa lama selepas itu, Ana mendongakkan kepala memandang kepada aku lantas tersenyum kepuasan. Aku membongkokkan sedikit kepala aku lantas mengucup dahi Ana sambil bertanya lembut kepadanya, "Macamana Sayang? Puas hati dengan Razlan?" Ana tetap terus tersenyum sambil menjawab manja, "Mestilah Razlan.... mana Ana pernah dapat layanan hebat macam yang Razlan berikan tadi.."
Kemudian kami berdua tertawa keseronokan sambil aku terus merebahkan badan aku yang keletihan ini di sisi Ana. Ana pula turut merebahkan badannya di sisi aku sambil kepalanya dilentokkan di dada aku.

Addy Ku Sayang

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Aku mengenali Addy secara kebetulan pabila kami berchit-chat dalam internet. Tak ada perbualan mengenai sex yang kami lakukan cuma sekadar bertegur sapa dan bertukar nombor telephone. Kemudiannya aku cuba contact Addy melalui HPnya. Wow suaranya sungguh macho dan garau... aku mula tertarik padanya. Umurnya 26 tahun dan bekerja di sebuah agency pengiklanan. Perbualan kami masih tidak berkisar pada sex... until one day dalam e-mail ku padanya seterusnya, aku bertanyakan activity sexnya.

Katanya, dia baru berpisah dengan boynya dan sudah lama tidak melakukan sex kecuali 4 bulan sebelum tu denan Mat Salleh di sebuah hotel. Aku rasa, dia pernah berhubung dgn mat salleh tu sebelum ni dan bila mat salleh tu bercuti di Malaysia, mereka mengambil kesempatan untuk bersama.

Hari-hari berikutnya perbualan kami semakin mesra.... dan cerita-cerita mengenai sex semakin menjadi-jadi. Dari segi suara dan percakapan, aku yakin Addy bukan jenis lembut dan aku memang suka pada yang kurang lembut. Aku mengambil keputusan untuk berjumpa dengan Addy di rumahnya. Aku menelefon Addy dan kebetulan dia tidak bekerja pada hari itu dan aku terus ponteng kerja dan kerumahnya.

First time aku lihat wajah Addy aku dah dapat rasakan ada chemistry antara kami. Addy lebih rendah dan kurus dariku. Bila masuk kerumahnya, kami duduk di sofa dan berbual-bual kosong. Kami sudah berjanji yang kami tidak akan melakukan sex pada pertemuan pertama.... tapi tangan ku tidak dapat ku tahan dari menjalar ke seluruh badannya. Aku memujuk Addy ke biliknya dan dia tidak menolak. Kami baring dan berpelukan... Aku meraba batang Addy dan batangnya sudah keras. Aku memang telah lama stim.

Aku memujuk Addy untuk berbogel dan kami berbogel. Kami bergesel-gesel batang samil berkulum lidah. Sudah lama aku tidak beromen sesama jantan. Lama sangat. Kali akhir bila aku bertugas di Thailand dan aku pernah bersama dengan budak Thai yang bekerja setempat dengan ku. Tapi Addy lebih hebat kissingnya....

Kami kemudiannya melakukan 69. Batang Addy lebih panjang dari batang ku tapi dapat aku masukkan semuanya. Addy pula agak sukar untuk mengulum kesemua batangku, maklumlah saiz batangnya lebih kecil, tapi aku tak complain apa-apa. Kemudian, kami kami berubah kedudukan di mana aku memeluk Addy dari belakang. Aku cuba memasukkan batang ku ke dalam ass Addy. Dia tidak menolak. Oleh kerana air maziku dah banyak keluar, agak senang untuk kepala batang ku menembusi assnya. Anyway, Addy bukan lagi 'teruna'... bila sudah masuk separuh, aku menarik balik batang ku. Aku teringat pada janji kami, tak akan berlaku sex unless we really like each other.

Kami menegnakan seluar masing-masing dan kembali ke ruang tamu. Addy menyediakan air kopi untuk ku. Aku minum dan kami sembang-sembang kosong dan sebelum aku balik, kami sempat kissing dulu. A very deep kiss dan sebelum aku berlangkah keluar, Addy memberikan pandangan yang samapi sekarang masih aku ingat. Renungan yang membuatkan aku betul-betul jatuh cinta padanya. Dan masa itulah Addy menyatakan betapa he likes me very much.

Kejadian di atas berlaku hampir 2 tahun yang lalu. Kini, Addy dah jadi kepunyaanku. Nak katakan fasal sex, semua style dah kami lakukan. Yang bestnya kami tak pernah memakai condom bila melakukan sex. Ini kerana kami masing-masing percaya yang kami masing-masing melakukan safe sex sebelum ni. Sex tanpa condom sedapnya tidak terperi, bila dia pancut dalam ass aku aku dapat rasakan betapa panas dan lajunya sperm yang dia pancutkan. Begitu juga bila aku memancutkan air maniku kedalam ass Addy. Dapat aku rasakan kepuasan yang Addy nikmati dari pancutan itu.

Kami pernah berbulan madu ke Afrika Selatan dan Europe. Kali terakhir bila kami ke UK dan Amsterdam. Niat kami untuk kahwin semasa di sana, tapi masa suntuk sangat. AKu sebenarnya bukan 100% gay sebab aku dah kahwin dan ada anak. Tapi aku lebih gembira bila bersetubuh dengan Addy. Kepuasanya lebih lagi. Mungkin kerana Ass Addy lebih ketat dari burit biniku atau Addy lebih pandai kulum (Oh ya... Addy sekarang dah boleh kulum batangku sampai kepangkal... terasa masuk ke kerongkongnya). Paling aku sedap bila bersetubuh dengan Addy ialah bila dia meng-enter aku dan kami pancut sama-sama. Paling nikmat bila saat aku nak pancut, ass aku mengemut batangnya dan dia pancut sama-sama.

Addy, aku sungguh menyayangi dan mencintai mu. Percayalah.

Penoh Mulot

$
0
0

Video Lucah : Penoh Mulot - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Penoh Mulot   Melayu Boleh.Com

video lucah/melayuboleh

Bahana Seks Part 7

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Aku akhirnya menerima surat rasmi daripada JPA yang meminta aku memasuki kampus Intan bagi mengikuti kursus PTD untuk sesi pengambilan tahun hadapan. Di samping itu juga uncleku telah menyatakan dengan terperinci sebaik sahaja aku menamatkan kursus berkenaan aku akan dihantar melanjutkan pelajaran ke peringkat MSc. dan kalau result baik hingga peringkat Ph.D di Cornell atau Harvard. Dipendekkan cerita aku berangkat ke US tak lama selepas ditauliahkan sebagai Pegawai PTD tapi kembali ke tanahair sebaik tamat master dan dipinjamkan ke salah sebuah universiti kerana kursus yang aku ambil itu begitu teknikal dan lebih ke arah menjadi seorang pensyarah (aku dahpun kahwin dengan 1st. wife jadi kena balik uruskan hal dia pulak), aku hanya sempat tiga semester di U berkenaan sebelum dihantar mengambil Ph.D (kepada bekas pelajar yang mungkin kenal salam hormat buat anda semua) dan selepas bergelar Dr.

Aku berkhidmat di beberapa buah kedutaan kita di luar negara sebelum dipinjamkan ke salah sebuah anak syarikat kerajaan yang tak lama selepas itu diperbadankan. Bersama-sama dengan anak buah yang komited serta sokongan boss dan rakan-rakan organisasi berkenaan maju dan tak lama selepas itu ianya diswastakan. Selepas penswastaan aku berhenti lalu membuka syarikat sendiri atas desakan 1st. wife dan bapak mentua hinggalah ke hari ini (modal bini dan bapak mentua yang kasi serta semasa inilah aku berkahwin untuk kali kedua dan agaknya tak lama lagi kahwin satu lagi pulak - kena rujuk kisah-kisahku yang terdahulu apa sebab musababnya). Mukadimah ini perlu sebelum aku menamatkan kisah Bahanaseks ini.

Berbalik kepada kisahku di kuarters berkenaan, suatu hari kira-kira di pertengahan tahun kalau tak silap aku, Ustaz Mohsin meminta aku datang ke rumahnya malam nanti sebab ada sesuatu yang hendak dibincangkan dengan aku (ustaz Mohsin merupakan keluarga terlama yang menghuni salah satu krs di sebelah hujung dan akan bersara tidak berapa lama lagi, isterinya seorang ustazah tetapi telah mengambil optional bersara lebih awal. Aku memanggil mereka ini sebagai Haji Mohsin dan Kak Hajah sahaja maklumlah kedua-duanya telah mengerjakan haji). Aku sampai ke rumah mereka selepas solat isyak, Haji Mohsin dan anak lelakinya mengajak aku duduk di ruang tamu dan tak lama Kak Hajah membawa kopi dengan goreng pisang awak legok lalu join bersembang dengan kita orang.

Haji Mohsin mengeluarkan sepucuk surat bersampul besar lalu memberikannya kepadaku, aku mengambil lalu membukanya oh rupa-rupanya surat tawaran kemasukan ke universiti untuk anak lelaki sulungnya, aku lantas mengucapkan tahniah kepada mereka. Selepas itu banyaklah pertanyaan yang dikemukakan kepadaku tentang selok belok universiti dan apa jua yang mereka ingin tahu….masalahnya bukan wang ringgit sebab mereka mampu kalau tak dapat biasiswapun….macam mana nak ke sana siapa yang patut hantar sebab Haji Mohsin tidak boleh meninggalkan sekolah, mereka meminta aku yang menghantar kerana mereka tidak tahu selok belok untuk ke sana jadi akupun setujulah dengan syarat pihak sekolah membenarkan aku mengambil cuti sementara ke sana, kak hajah mencelah soal itu dah beres malah HM aku telahpun mengizinkan, aku heran sedangkan aku belumpun ke sekolah bertemu HM lagi, kak Hajah cakap dia dah beritahu lebih awal….baru aku teringat yang HM tu (kini dah bergelar YB. Tapi aku tak pernah jumpa dia lagi) adalah adik kak Hajah.

Sementara itu aku menghubungi auntieku memberitahu kedatanganku ke KL dan berhasrat menumpang di rumah mereka semalam dua, auntie membenarkan tapi mereka sekeluarga tiada ke rumah terpaksa ke Kuantan jadi aku boleh ambil kunci di tempat biasa malah kereta auntie boleh aku gunakan selama aku di KL. Kami pergi bertiga sahaja kak Hajah, anaknya dan aku menaiki keretapi malam. Sampai KL aku terus mengambil teksi dan mengarahkannya ke rumah auntie, mengambil kunci dan masuk ke rumah. Selepas mandi, sarapan dan berkemas kami menuju ke U tempat anak lelakinya diminta mendaftar dengan kereta auntieku jadi perjalanan agak cepat sikit. Pendaftaran memakan masa dua hari termasuk pendaftaran di fakulti serta pemeriksaan semula perubatan oleh doktor U berkenaan pula.

Selepas sesi pendaftaran hari pertama kami makan di kafetaria U kemudian aku membawa mereka berkereta mengelilingi kampus membeli apa-apa yang patut sebelum menghantar anak lelakinya ke hostel yang telah ditetapkan. Kami pulang semula ke KL dan berjanji untuk bertemu dengannya semula tengahri esok di kafetaria. Dalam perjalanan pulang sempat juga aku membawa kak Hajah melihat satu dua tempat termasuk solat di Masjid Negara dalam perjalanan balik ke rumah auntieku. Kami sampai rumah dah dekat maghrib jadi lepas mandi terus solat dan aku berehat, ku beritahu kak Hajah nanti kita makan kat luar sebab tiada siapa nak masak. Aku hanya tersedar bila kak Hajah memanggil aku keluar bilik, tergesa-gesa aku memakai seluar baju untuk ke kedai tapi kak Hajah memberitahu makan malam dah sedia tersaji di meja. Rupa-rupanya dia memasak kerana bahan-bahan masakan serta lauk-pauk mentah memang telah disediakan oleh auntieku sebelum mereka ke Kuantan. Sedap juga masakan kak Hajah ni, aku makan agak banyak juga sebab lapar kerana aku tak suka makan di kedai tak sama dengan masakan di rumah.

Kami makan mengadap antara satu sama lain, jadi lama-lama tu baru aku perasan yang kak Hajah ni masa mudanya mesti cantik orangnya sebab kean-kesan kecantikan itu masih tampak jelas terutama bila dia tak memakai tudung. Selepas makan kami beredar ke ruang tamu, kak Hajah membersihkan meja makan dan tak lama dia turut ke ruang tamu membawa secangkir kopi dengan biskut tawar, aku memerhatikan kak Hajah ni dengan rambutnya yang mengurai dan hanya berbaju tidur labuh nampak seksi dalam usianya, aku ingin nak tahu lebih lanjut lalu bertanya berapakah umurnya yang sebenar….dia jawab dah lima puluh sebab dah dekat sepuluh tahun dia ambil optional….aku menambah agaknya kakak masa muda dulu lawa orangnya….mana hang tau….itu kesan-kesannya masih ada di wajah kakak….dan tak nampak macam orang dah lima puluh tahunpun.

Kak Hajah tersenyum, aku meletakkan cawan kopi lalu duduk di sebelahnya ku perhatikan betul-betul lehernya, kakinya, dadanya dan rambutnya sah dia nampak lebih muda dari umurnya yang sebenar. Akhirnya dia memecahkan rahsia yang dia juga turut mengamalkan petua yang diberikan oleh kak Esah kepadanya untuk menjaga badan dan kesihatan. Aku jadi tambah berani lalu bertanya sama ada dia masih melakukan senggama macam dulu-dulu….wajahnya tetiba muram lalu berkata dah hampir lima tahun mereka tak melakukannya sebab Haji Mohsin dah tak berupaya lagi sejak kemalangan motosikal dulu tapi disebabkan dia dah berumur dan dah menopause jadi dia tak kisah lagi. Kami beredar ke bilik tidur masing-masing, sambil berjalan tu tanganku meraba punggungnya, dia terkejut tapi tidak menghalang lalu aku memusingkan badannya dan terus mencium bibirnya, terasa kaku pada mulanya tetapi tak lama ia semakin hangat dan membalas ciumanku, aku mula terangsang lalu kedua-dua punggungnya ku ramas dengan keras ternyata kak Hajah tidak memakai panties cuma ada kain dalam sahaja. Aku mencempung kak Hajah masuk ke bilikku dan merebahkannya di atas katil ia cuma memandangku dengan penuh kehairanan.

Aku mendekatinya lalu berbisik….kalau kakak izinkan saya nak…nak rasa burit kakak….belum pernah merasa perempuan yang dah berumur sikit….itupun kalau kakak beri. Dia menarik nafas panjang....cara tu salah tak boleh….tapi kalau hang nak juga ambillah kakak tak upaya nak larang….cuma nampaknya musim haji akan datang kakak kena pi semula. Mendengarkan itu aku terus menggomoi perempuan setengah umur berkenaan, aku lucutkan baju tidurnya yang tinggal hanya bra dan kain dalamnya sahaja, aku turut membuka pakaianku bertelanjang bulat aku tak kisah lagi biarlah dia lihat sendiri bentuk tubuh badanku terutamanya batang koteku yang dah mula nak naik.

Aku membuka kancing branya lalu melorotkannya, terdedahlah tetek kak Hajah yang aku kira masih ada bukitnya walaupun ia dah jatuh di dada. Aku meramas-ramas teteknya sambil menggentel puting kiri dan kanan lalu beralih menyonyotnya pula, puting kak Hajah mampu lagi menegang bila dihisap begitu dan nafasnya juga kian kencang, ia nampak malu bila aku menatap wajahnya yang dah memerah menahan rasa berahi yang mula menggugat hatinya. Aku terus meraba-raba perutnya, pinggangnya, pinggulnya lalu turun ke jari-jari kaki, buku lali, betis dan peha. Bila aku mahu meraba cipapnya kak Hajah tak benarkan….kakak malu hang tengok burit orang tua….lalu aku jawab tua ke muda sama juga burit lalu aku menanggalkan kain dalam yang dipakainya mendedahkan segalanya.
Sangkaanku meleset kerana aku tengok tundun cipapnya masih tinggi dengan bulunya yang nipis tanda selalu dicukur, pantatnya masih macam perempuan lewat tiga puluhan cuma yang menampakkan perbezaan ialah daging kelentitnya agak kendur menyebabkan labia minoranya terjuih sedikit namun biji kelentit serta urat jarumnya masih utuh. Aku terus menggentel biji kelentitnya sambil meramas-ramas seluruh cipapnya, aku tak pasti sama ada kak Hajah mampu mengeluarkan mazi lagi tapi aku perlu berusaha takut terlalu kering vaginanya sukar untuk aku setubuhi nanti. Urat jarumnya aku kulum sambil ku lurut dengan lidah, kak Hajah dah terangkat-angkat punggungnya dan tak lama selepas itu cipap vateran itu merembeskan cecair pelicin yang ku nanti-nanti dengan menggunakan jari-jariku air mazi kak Hajah ku lumurkan di sekitar lubang cipapnya agar bertambah licin.

Saat itu bibir pantatnya juga dah membengkak menandakan darah dah memasuki serta menyediakan lubang burit yang gersang selama ini untuk ditojah semula. Setelah menyakini ia bersedia aku membisikkan di telinganya….kakak saya minta maaf tapi saya rasa cukup bernafsu untuk menyetubuhi kakak, saya pohon keizinan kakak….dia membuka matanya seraya memandangku lalu anggukan diberikan tanda setuju….hang mainlah kut mana hang suka kakak ikutkan saja, jangan balun deras sangat sudah takut kakak tak dapat ikut rentak hang nanti. Mendengarkan itu aku terus memegang batang koteku yang dah mencanak tegangnya itu lalu ku bawa ke bibirnya dan sepantas itu juga ia mengulum kepala kote serta menjilat-jilat batang kote serta kerandut buah zakarku.

Aku kemudiannya membawa turun koteku ke arah cipapnya lalu mengetuk pintu lantas melagakan biji zakar dengan biji kelentitnya, aku cuba mencari makam berahinya dengan mencuba pintu-pintu makam dan memang nasib baik nafsunya berada di dalam lalu ku benamkan perlahan-lahan batang koteku menerusi pintu makam atas, sepanjang pengalamanku menenggek perempuan itulah pengalaman senggama yang paling lembut pernah aku lakukan. Aku tekan perlahan sungguh masuknya hun demi hun sambil memberi ruang lubang pantatnya menerima kemasukan batang pelirku yang besar serta panjang, ku lihat muka kak Hajah memerah sakan menahan kemasukan batang pelirku yang kini dah terbenam habis hingga mencecah batu meriyannya, kakak tersentak dan ku biarkan sebentar.
Setelah aku rasa cipapnya dapat menerima kehadiran batang pelirku aku memulakan tusukan dengan melakukan hayunan petai dan tak lama kakak klimaks lalu ku benamkan dalam-dalam koteku memberi peluang dinding-dinding vaginanya mengemut atau menguli batang kote yang dah lama tak dirasainya. Aku terus memainkan cipap kak Hajah mengikut satu demi satu pintu makam persis apa yang diajarkan kepadaku oleh kak Esah, aku bertekad memuaskannya sungguh-sungguh dengan membawanya klimaks pada setiap makam sambil menyimpan klimaks yang paling besar agar dapat klimaks bersama-sama. Kak Hajah tampak kelesuan bila dah berkali-kali klimaks lalu aku berbisik lagi….kita main sat lagi sampai dapat bersama….ia mencium pipiku.
Aku melipatkan kaki kak Hajah lalu ku ajak main secara pasak bumi, kak Hajah tersentak-sentak menerima gagasan tojahanku, kira lama juga kami main malam itu sampai dah berbunyi-bunyi cipapnya kena tojah tetiba kak Hajah bersuara….cukup kakak tak tahan lagi….rasa mak meletup burit kakak, aku menghabiskan permainan pasak bumi kami lalu melepaskan kakinya agar menapak di tilam, aku keluarkan batang pelirku lalu ku tojah masuk dan keluar berkali-kali dengan keras sehingga kak Hajah oleng kiri dan kanan, aku tak peduli lagi air mani perlu dikumpul di pangkal kote agar menambah kelazatan pancutannya nanti.
Kak Hajah mendesah tak lama ia menjerit serta meraung-raung kecil tapi tak ada sesiapa di rumah jadi tak ada orang yang dengar jeritannya, aku terus mengepam bertubi-tubi hingga ke saat benar-benar akan terpancut barulah aku benamkan sedalam mungkin batang pelirku sambil ku gesel-gesel serviknya, kak Hajah mendakap badanku sekuatnya, merapatkan pehanya menyepit koteku lantas badannya menjadi kejang, nafasnya tak boleh nak cakap lagi kalah kuda berlari tetiba aku dapat merasakan seluruh dinding cipapnya bergerak dan mengemut dengan kuat batang pelirku bertali-tali, crittt….crittt….crittt aku lantas melepaskan pancutan demi pancutan ke dalam lubang pantatnya yang dah relah ku kerjakan. Biarlah banyak manapun mani yang mampu keluar akan ku pancutkan semuanya, badan kami semacam melekat tak bergerak langsung yang berkerja hanyalah batang kote dan cipap.
Setelah cengkaman buritnya terlerai barulah aku dapat menarik keluar batang koteku dan barulah aku tahu kak Hajah mengamalkan kemut anjing yang tak membenarkan kote ditarik keluar sebelum ia melepaskan cengkamannya. Aku mencium dahi kak Hajah dan dia turut mencium pipiku kiri dan kanan tanda kami berterima kasih dan disebabkan terlalu keletihan kak Hajah terus tertidur telanjang bulat tanpa sempat berpakaian lagi. Aku memakaikan semula baju tidurnya serta menyelimutkannya tak lama akupun lelap.

Aku tersedar hari dah tinggi kira-kira jam sepuluh pagi tapi ku dapati kak Hajah dah tiada di sisiku, aku lantas bangun memakai tuala dan mencarinya, rupa-rupanya ia berada di dapur menyediakan sarapan, aku merapatinya perlahan-perlahan memeluk pinggangnya dari belakang lalu mencium pipinya. Dia kata sudahlah pergi mandi boleh sarapan sebab nak pergi jenguk anaknya, aku jawab aku nak sarapan kerang dulu baru boleh mandi, aku membaringkan kak Hajah atas meja dapur dengan kakinya berjuntai di tepi meja, menyelak baju tidurnya, ku pangku pehanya lalu ku sorong batang koteku yang dah mengeras sejak tadi, kak Hajah hanya membiarkan sahaja aku menikam buritnya bertalu-talu tak lama aku terasa nak memancut lalu aku tekan sedalam yang mungkin lalu ku pancut air mani pagi ke lubang cipap kak Hajah ia cuma menanti pancutan tanpa ada reaksi seperti semalam.

Ia menepuk-menepuk belakangku….sudah karang tak sempat nak pergi, aku jawab masih banyak masa lagi lalu beredar ke bilik mandi. Selepas siap berpakaian aku ke ruang makan aku lihat kak Hajah dah siap berpakaian serta menantiku untuk bersarapan sama, kak Hajah bersolek lain sikit pagi itu nampak muda pulak malah cukup harum dengan pewangi "poison" milik auntieku….nak try katanya, aku datang hampir kepadanya lalu ku cium pipinya ia memelukku sambil tersenyum….cepat makan kita pergi selesai nanti hang bawa aku shopping sat lepaih tu balik ke rumah hang buatlah ikut suka tapi lepas maghrib kita kena balik takut tak sempat nak ligan keretapi nanti. Kami berjumpa dengan anaknya di kafetaria dan ia memberitahu segala proses pendaftaran telahpun selesai dan malam itu akan bermula minggu orientasi (ragging ikut istilah aku), aku lihat kak Hajah meninggalkan sedikit wang kepada anaknya dan kamipun meminta diri untuk pulang. Aku membawa kak Hajah shopping di sekitar Jalan TAR, aku turut membawanya menikmati nasi beriani sebelum pulang ke rumah auntieku.

Petang tu sekali lagi ku kerjakan kak Hajah dan dia memberikan respon yang cukup baik malah ia turut membetulkan langkah-langkah yang silap semasa kami bersenggama itu maklumlah orang lama dah cukup berpengalaman. Malah semasa mandi bersama kak Hajah memberikan pula petuanya kepadaku sambil berpesan ajarkan kepada isteri kelak hangpa hidup bahagia sampai bila-bila. Bagaimanapun kak Hajah melarang aku menutuh duburnya hanya dapat cecah setakat kepala takuk sahaja….orang tua lagu kakak dah tak kuat grip lagi nanti bertabo' susah nak jalan. Kami balik dengan keretapi malam dan sampai keesokan harinya, sebelum sampai ke kawasan krs kami, aku memohon maaf banyak-banyak daripadanya kerana dah melakukan sesuatu yang tak patut aku lakukan terhadapnya. Dia kata tak apalah lagipun perkara dah terlanjur….jangan cakap kat orang dah laa.

Inilah semua pengalaman yang ku perolehi selama setahun lebih aku berada di daerah berkenaan, selepas aku menamatkan pengajian sarjana dan kedoktoran hanya sekali aku sampai ke darah berkenaan tetapi penghuni krs telah bertukar malah krspun telah banyak dikosongkan sebab akan dibangunkan projek perumahan guru di tapak berkenaan dan semenjak itu aku tak dapat mengesan lagi perempuan-perempuan yang berjasa dan pernah mengajarku erti nikmat senggama yang sebenarnya. Aku sangat berterima kasih kepada mereka yang telah memberi ku pengalaman yang cukup berharga dan dapat pula dipraktikkan apabila aku memasuki gerbang perkahwinan.

ghairah pensyarah, awek jilbab kemalangan motosikal kena raba, bahana cerita lawa, Cerita ghairah melayu pensyarah wanita lawa, www verita melayu boleh

Gadis Ninja

$
0
0

Video Lucah : Gadis Ninja - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Ninja   Melayu Boleh.Com

gadisbertudung3gp, klip seks gadis bertudung, video sex perempuan bertudung, fecebook melayu sex, ninja lucah, sex hijab ninja, video lucah gadis hijab, video sex melayu gadis b tudung

Faiqah 3

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Faiqah 3   Melayu Boleh.Com

Perasaan Iqa bercampur antara merelakan dengan tidak. Walaupun beliau memerlukan belaian kasih sayang tetapi beliau belum lagi bersedia untuk mengadakan hubungan seksual terhadap lelaki lain selain dari suaminya sendiri.
Az semakin galak menyonyot bibir Iqa sementara tanganya mula menjalar dibahagian leher Iqa. T Shirt Iqa memang mempunyai bukaan koler yang agak luas dan ini makin memudahkan Az menyusupkan tangan beliau terus keanak baju Iqa. Perlahan tetapi dengan tekanan yang beransur kuat Az meramas tetek Iqa. Memang bra Iqa masih menajadi penghalang antara jari Az degan puting tetek Iqa yang semakin mengeras itu, tapi Az tidak mahu bersikap gelojoh dan mengambil cara step by step bagi menaikan syahwat Iqa.

Agak lama juga bibir mereka bertaut rapat sehinggakan Iqa termengah mengah mengambil nafas.
'Az,,, Iqa.....' Iqa mula bersuara didalam cahaya samar samar panggung itu.
'Ohhhhh maaf Iqa , Az memang tak dapat menahan diri errrr did I accidently bite you Iqa' Az cuba menukar topic.
'Az bukan ,,,, Iqa malulah dekat public nihhh'
'Laaaa bukannya ada orang yang nampak pun kan kat sini gelap'
Disudut hati Iqa memang merasakan keenakan yang sukar digambarkan sebentar tadi beliau beliau dikucup dengan begitu hangat oleh seorang lelaki. Iqa memang mempunyai fantasi untuk melakukan seks dengan seseorang yang kacak dan lebih muda.Tidak seperti berasmara dengan suaminya yang sudahpun menjangkau usia dan hanya mementingkan kepuasan dirinya sendiri sahaja. Kerapkali sejak kebelakangan ini Iqa hanya dijadikan bahan seks object suaminya dan apabila puas beliau akan terus menarik selimut dan tidur dengan lenyaklah membiarkan Iqa masih lagi dalam keadaan berahi.
'Iqa you are so attractive, I nak sangat see more of you',Its ok I faham kalau you tak berapa suka kat public jom kita check in kat hotel cititel nih.'Azril mengusap usap rambut Iqa sambil berbisik pada Iqa.
Hati kecil Iqa bersorak mendengarkan kata kata Az tadi tapi fikiranya mula membayangkan rasa takut untuk menunaikan permintaan Az yang baru saja beberapa jam yang lalu mereka mengenali antara satu sama lain.
Az terus bangun walaupun cerita wayang masih lagi belum selesai penayanganya. Az menarik tangan Iqa membuatkan Iqa tidak mempunyai pilihan lansung untuk mengatakan tidak. Pintu pawagam dikuak dengan girang oleh Az.
'Iqa tunggu sekejap kat sini ya Az nak pergi ketandas'
Hati kecil Iqa mula menduga kehendak Azril yang mengajaknya keluar dari panggung tersebut. Walaupun naluri wanita Iqa telahpun menduga perkara yang akan berlaku seterusnya tetapi beliau sendiri tidak pula cuba mengelak dari ajakan beliau.
Setiba ditandas Az cepat cepat menelefon Singh.
'Hoi Singh aku nak bawak dia pegi hotel Cititel seperti yang telah kita rancangkan.Nanti aku sms kau nombor bilik hotel alright.Singh you owe me this time aku nak awek Cina kau tu lepas nih ok.'
Iqa masih lagi megepit beg tanganya bila Azril keluar dari tandas untuk berjumpanya. Azril terus memimpin tangan Iqa menuju kepintu keluar.
'Az you nak pergi mana ni' Iqa bertanya.
'Iqa jom kita pergi hotel kat sebelah ni Hotel Cititel' Azril bersuara dengan bersahaja tanpa memandang wajah Iqa.
'Ishkk Az napa pulak nak pergi hotel tu' Iqa mula menarik tanganya.
'Come on Iqa I lebih suka berterus terang ok, sejak dari malam tadi memang I have the intention to have you!'
'Iqa I guarranty you that you are going to be satisfied to the fullest if you let me sleep with you.' Azril memandang tepat kearah mata Iqa.Renungan tajam Azril membuatkan Iqa tersipu dan pada masa yang sama Iqa merasakan kehangatan yang bergelora dan beliau merasa bagaikan anak dara sunti yang baru pertama kali dikucupi mesra oleh seorang teruna.
Perasaan Iqa sendiri bertekad untuk mengikuti saja kehendak naluri nafsunya sendiri. Beliau sudah jemu hanya menjadi objek pemuas nafsu suaminya sendiri sejak sudah beberapa lama berkahwin. Usahkan cumbu rayu bahkan suaminya hanyalah mementingkan kepuasan kepala kotenya sahaja, asalkan saja beliau berjaya memancutkan air maninya memang sudah kebiasaan suami Iqa akan terus saja berdengkur

gambar bogel Awek sex hot, lucah remaja sayang jom chek in hotel, lucah singh yang baik hati, videolucah makcikmakcik, www bolehmelayu com/cerita lucah/faiqah3

PLU : Nikmat Seks dengan ayam

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel PLU : Nikmat Seks dengan ayam   Melayu Boleh.Com

Kisah luar tabie ini adalah kisah benar dan jangan terus membaca sekiranya anda tak boleh terima nafsu sex dengan binatang.

Umur belasan tahun adalah umur untuk mengenal apa itu sex dan perasaan ingin tahu serta ingin mencuba memang perkara biasa pada umur yang sebegini. Begitu juga dengan aku. Selain dari experience melancap, mengendap orang mandi bogel etc, aku punya experience yang jarang sekali ada dikalangan gay yang lain tapi aku percaya pasti ada.

First experience aku adalah ketika aku berusia 13 tahun (11 tahun aku dah akil baligh). Hormon usia muda begini memang tinggi.

Suatu hari ketika semua ahli keluarga tak ada di rumah, aku jadi boring. Tiba-tiba timbul ghairah sex. Mulanya aku nak melancap tapi tak jadi sebab aku rasa nak makan buah jambu di belakang rumah. Tengah makan, aku ternampak ayam daging peliharaan bapa aku banyak berkeliaran. Entah macam mana aku ternampak jubor ayam (terselak bila ditiup angin pada ekor dia). Tersirap darah aku dan jantung mula-mula dup-dap-dup-dap. Tanpa diajar, aku terasa teringin sangat nak mencuba sesuatu pada ayam.

Ayam daging yang lama dibela memang besar dan macam biasa dia tak kuat lari. Jadi dengan mudah saja aku tangkap. Seluar pendek yang aku pakai sudah membonjol kerana aku dah stim dan mula basah sikit-sikit dengan air mazi. Masa umur 13 tahun, air mazi aku mudah meleleh dengan banyak, hormon tengah baik la tu. Untuk mengelakkan orang nampak aku, aku sembunyi di belakang jelapang padi sebab aku tahu jarang sangat orang kesitu.

Ayam yang aku tangkap tadi mula buat bising, terkiok-kiok! Cilakak betul. Aku jadi menggelabah sikit, panic la sebab nak buat jahat, takut-takut didengar orang. Aku tarik kedua sayap dia dan cantumkan dengan kedua kaki dia dan aku pegang erat dengan tangan kiri sementara tangan kanan aku terpaksa mencekek leher ayam tadi supaya dia diam sikit. Memang la dia diam sebab tak boleh bernafas agaknya he-he. Bila dia diam sikit baru aku lepaskan.

Next, aku tonggengkan bontot ayam ke atas dan kepala dia ke bawah. Mak oooi… aku nampak isi yang merah membengkak bulat (jubor dia ler…), nafas aku turun naik makin kencang. Aku guna jari telunjuk aku menyentuh perlahan-lahan kobang tu dan…. Fulala… terkemut-kemut. Lutut aku dah mula menggeletar. Aku cuba masukkan jari hantu ke dalam lobang tu perlahan-lahan berkali-kali. Jubor ayam makin basah, dia diam tak bising macam tadi, stim agaknya. Sah ayam tu dah stim bila jari hantu aku makin basah. Sekarang mudahnya aku masukkan jari aku keluar masuk. Aku stim giler, tangan aku pula menggigil-gigil. Aku turunkan seluar pendek aku hingga ke paras betis dan batang konek aku dah sedia terpacak.

Aku tak sabar dah….. aku dekatkan sikit jubor ayam dengan mulut dalam satu kaki dan aku ludahkan air liur aku sebanyak mungkin ke dalam jubor ayam tadi dan aku cuba masukkan satu, kemudian dua, tiga dan akhirnya empat jari aku dapat masuk secara perlahan-lahan. Awalnya memang susah masuk tapi setelah aku oles perlahan-lahan dan berkali-kali akhir dapat masuk. Aku tambah lagi air liur dalam lobang ayam dan aku sapukan sikit pada batang aku. Masa tu air mazi aku keluar dah banyak, pekat panjang bertali dari konek meleleh ke kerusi yang aku duduk.

Aku cuba masukkan konek aku dalam lubang jubor ayam tu. Masuk saja kepala konek aku excited habis. Apa taknya, jubor ayam tadi mengemut-ngemut kepala konek aku. Suam-suam panas rasanya jubor ayam tu. Aku tekan lagi sedikit melepasi kepala konek dan akhirnya aku berjaya benamkan konek aku dalam pantat ayam tadi hingga kepangkal batangku. Mak datuk…. Sedapnya tak tahu nak cakap laaaaa. Aku menggigil macam orang sakit sebab inilah first experience aku masukkan batang dalam lobang berair dan suam-suam. Aku terasa macam nak segera pancut saja tapi aku cuba bertahan.

Aku tarik ayam tadi ke atas dan bila konek aku terkeluar dari pantat ayam tadi hampir-hampir sampai ke kepala konek, aku tekan balik. Mulanya slow kemudiannya makin laju. Mataku terpejam sambil tersandar dikerusi dan kedua kaki aku lurus kejang dan bontot aku kemut sikit hingga bahagian konek aku terangkat sikit. Aku terus enjutkan ayam tadi naik turun. Sedaapnya….. Paling sedap bila aku enjut berkali-kali pada kepala konek, terasa geli-geli sedap dan satu inci dari kepala konek kebawah berulang-ulang. Ada rasa ngilu, sedap, geli lazat dan sebagainya. Dada aku turun naik sambil berkali-kali aku telan air liur. Dalam sembilan kali enjut laju-laju dikepala konek, last sekali aku tekan dan benam terus konek aku dalam pantat ayam hingga ke pangkal konek, inilah teknik paling sedap aku rasa. First aku gelikan dulu kepala konek dengan 9 kali enjut laju, bila nafsu memuncak hingga aku bontot aku terkemut keras, aku benamkan lagi ayam hingga ke pangkal konek. Tak tahu la nak cakap macam mana sedapnya.

Makin lama makin banyak air pantat ayam keluar, meleleh terkena kerandut dan sedikit di pehaku. Makin geli dan ngilu batang aku, maklumlah konek 13 tahun. At last aku dah tak tahan sangat dah, aku enjut selaju yang boleh dan aku hentakkan ayam ke konek sepuas hati aku dengan kelajuan maximum. Aku makin ngilu… ngilu lagi dan lagi…. Rasa panas dalam lobang jubor ayam tu menambahkan lagi nikmat aku dan kepala konek aku dah kembang 100% dan aku rasa kemuncak kegelian aku dah sampai ke kepala konek dan kaki aku makin kejang kemudian diikuti seluruh badan kejang dan aku memancut-mancutlah. Serasa aku, inilah kali pertama aku memancut dengan banyak sekali mungkin dah stimulate hingga maximum. Aku pancut dalam lobang ayam. Bila dah terpancut, aku tak boleh nak terus tarik konek aku keluar dari jubor ayam tadi sebab rasa ngilu teramat sangat. Air mani aku mula meleleh keluar bila konek aku makin mengecut dalam lobang ayam tadi.

Aku rilex 2-3 minit dan cuba cabut perlahan-lahan, ngilunya…. dan at last aku terkeluar juga. Aku lepaskan ayam tadi di situ saja dan pergi bersihkan diri dan mandi. Selang 2 jam lepas tu nafsu aku kembali membara. Ingatan aku tak habis-habis teringat pada peristiwa lazat tadi. Aku mula kembali gelisah. Baca buku tak kena, tengok TV tak kena dan makan pun rasa macam tak ada selera. Tiap kali teringat batang aku keluar masuk dalam pantat ayam yang panas dan basah tu, konek aku berdenyut-denyut dan aku bernafas tak menentu. Nafsu shahwat dah menjalar seluruh badan.

Apa lagi, since family tak ada di rumah so aku pun kembali mencari ayam yang sama. Aku nampak dia duduk diam tak macam ayam lain. Kesakitan agaknya he-he. Kali ni aku tambahkan sikit resepi sex aku. Aku bawa sekali minyak zaitun. Macam biasa aku akan main-main dulu lubang tu, alamak…. Masih panas dan merah membengkak, dapat main dengan jari pun dah kira syok habis bila ayam tadi mengemut-ngemut jari aku.

Kali ni aku tak payah pegang kuat-kuat lagi, ayam tadi diam saja dengan apa yang aku buat pada dia. Aku sapu dan tuang minyak zaitun tadi dalam lubang dia. Apa tunggu lagi, aku pun enjut la, kali ni lebih sedap beb sebab aku pakai minyak zaitun. Sedapnya aku tak tahu la nak cakap memandangkan itulah pengalaman pertama aku masukkan konek aku dalam lobang. Kali ni aku dapat enjut lama sebab 2 jam tadi dah terpancut.

Dengan mata yang terpejam dan tak peduli apa yang terjadi di sekeliling aku, aku terus enjut, kali ni aku buat sambil berdiri dan sekali-sekala aku berjalan sikit memandangkan aku dapat 100% privacy. Aduh…sedap sungguh terasa bagaikan batang aku diurut dan dilolor lembut gebu, berair pulak tu. Aku lajukan dan jubor aku terkemut-kemut, kaki aku kejang, bahagian muscle perut aku turut mengeras dan dalam keadaan seperti tertunduk kedepan sikit akibat nikmat lazat dan ngilunya rasa dikonek, aku memancut-mancut lagi. Muka aku merah padam dan peluh dingin membasahi badan aku. Aku kembali duduk dan aku biarkan saja ayam tu terpacak atas konek aku. Ayam tu terdiam, bayangkan aku duduk atas kerusi sambil batang aku keras menegak dan masih berada dalam lobang ayam tadi, dia macam terduduk tersangkut pada batang konek aku tanpa aku menyentuhnya. Kelakar aku tengok.

Oh ya, pasti korang tertanya-tanya macam mana nak masukkan konek sedangkan lobang ayam tu kecik. OK, buat pengetahuan korang, masa tu konek aku tak panjang betul lagi hanya dalam 5 inci maklumlah konek 13 tahun, ha sekarang dah lain la beb. Dan lagi satu, ayam yang aku pilih adalah ayam daging yang besar dan dah lama dibela. Lain la kalau ayam daging kat pasar tu, badan besar tapi lobang kecik saja sebab dia diberi makan untuk banyakkan isi tapi tumbesaran lobang dia tetap ikut umur dia. Ceewah expert aku bab-bab ni he-he.

Sejak dari peristiwa itu, aku berani katakan yang aku main tiap-tiap hari dengan ayam dan hari pertama tu aku main 4 kali. Kalau siang tu ramai orang sangat dan aku tak ada privacy, aku akan main waktu senja atau malam sebab time tu orang akan sibuk dalam rumah.

Aku tahu pengalaman aku ini ada ramai yang tak suka sebab tu aku dah warning awal-awal kat atas tadi tapi aku percaya pasti ada lagi yang telah berpengalaman macam aku. Cuma kita sama-sama rahsiakan dari pengetahuan orang lain. Aku pernah kenal dengan orang yang macam aku, dan ini menambahkan lagi keyakinan aku bahawa di Malaysia pun banyak yang ada taste macam aku, overseas tak payah cakap la memang ramai.

Pengalaman aku tak habis di situ saja, aku pernah main dengan kambing dan juga lembu. Kini bila dah meningkat usia, sekali sekala aku main juga dengan ayam untuk memuaskan nafsu serakah aku selain main dengan jantan ha-ha-ha. Aku tahu di KL memang payah nak cari “bahan” tapi bahan paling mudah di bandar adalah ayam. Ayam yang aku gunakan adalah “ayam pencen”. Aku beli di pasar. Nak tahu kenapa aku guna ayam pencen. Haaa ayam pencen ni dia dah lama dibela dan yang paling penting, dia dah lama bertelur dan korang tahu la besar mana telur ayam kan. Dekat sama ukur lilit konek korang, ikut grade telur tu la. So ini akan memudahkan kita masukkan konek kita. Logikkan…???

Dan kadangkala payah untuk aku main kat rumah sebab ada housemate. So aku beli saja ayam tu dan aku drive pergi tempat sunyi dan tak ada orang so aku puaskan nafsu aku di situ. Gila ke aku ni…? Aku juga punya experience dengan kambing dan lembu ha-ha-ha... best gitu...!

Sekarang ni aku ada 3 orang kengkawan yang sama taste. 2 gay dan sorang straight so bila ada masa memang kami berpesta la he-he. Pelik nafsu kami tapi nak buat macam mana dah selera ke situ.

cerita gay melayu, cerita lucah gay, cerita plu, cerita gay malaysia, Cerita plu melayu, main dengan lembu, cerita lucah plu, cerita lucah gay melayu, kisah gay melayu, cerita melayu gay, cerita sex gay, sex lembu, main dgn lembu, nikmat seks, main dengan kambing, cerita lucah dengan haiwan, cerita gay seks melayu, cerita sex plu, gay melayu, cerita sex gay melayu

Seks Denagn Isteri Kawan

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Seks Denagn Isteri Kawan   Melayu Boleh.Com

Nama aku Joe dan aku masih belum berkahwin lagi masa tu,tapi pengalaman sex aku cukup membuatkan aku mudah menakluki mana mana perempuan di sekeliling aku.masa tu umur aku sudah mencecah 30 tahun dan aku bekerja di salah sebuah syarikat gergasi di oversea.Ramai rakyat malaysia bermastautin di sini dan hubungan kami di sini umpama adik beradik.Segala suka dan duka kami kongsi bersama,termasuklah isteri juga padaku.Pengalaman ini adalah sejarah hitam dalam diriku sendiri kerana aku telah terlanjur bermain sex dengan isteri kawan aku sendiri..Saja aku nak share di sini agar menjadi pengajaran buat rakan rakan semua.


Pada Januari 2010 aku telah menerima panggilan dari seorang sahabat mengatakan dia dah dapat offer kerja di tempat aku.Memandangkan aku dah lama di sini,jadi akulah yang menjadi tempat rujukan rakan aku,nazri sebelum dia menerima tawaran itu..Akhirnya dia datang report duty pada februari 2010.Aku tumpang gembira juga kerana aku dan nazri amat baik,termasuklah isterinya ekin.Mereka dah 3 tahun mendirikan rumahtangga dan masih belum dikurniakan anak.Ekin cukup menawan pada pandangan aku dengan orangnya yang kecil molek berkulit putih dan paling menawan ialah senyumannya,dengan bibir halus merah menyala dan susunan giginya yang elok pasti menggoncangkan iman sesiapa sahaja..beruntung nazri mendapat ekin.

Tak dinafikan aku juga tergugat dengan isteri kawan aku ni..sering juga aku berfantasi sex dengan membayangkan ekin semasa aku melakukan sex sebelum ini.Sikap ekin yang sedikit terbuka dalam segala hal dan mudah mesra itu membuatkan aku cukup selesa bergurau dengannya dan nazri nampaknya tak kisah sangat bila ekin bergurau dengan aku..Masa tu pun aku memang tiada apa apa niat dengan isteri kawan aku ni.6 bulan mereka di sini,aku sering berkunjung ke rumah kawan aku.Sering juga aku lepak kat rumah mereka bila hari hari cuti .Semakin hari semakin rapat aku dengan ekin dan aku dapat rasakan ekin semakin mesra denganku.Pada suatu hari aku terima panggilan dari ekin mengajak aku ke rumahnya malam nanti kerana nazri menjemput aku makan malam.Mulanya pelik juga kerana kenapa nazri sendiri tak menjemput aku..kenapa perlu ekin..tapi aku tak kisah sangat le..mungkin nazri yang menyuruhnya demikian.Malamnya aku bersiap siap dan memandu perlahan ke rumah mereka.Sampainya di perkarangan rumah aku lihat kereta nazri di parkingnya dan aku meletakkan keretaku jauh sedikit dan menapak ke rumah mereka.Aku ketuk pintu rumahnya dan ekin menyambut aku di pintu depan dengan pakaian gaun singkat di paras paha dan dia cukup menawan malam tu..hati ku berdegup kencang bila ekin terus menarik tanganku ke dalam..aku pun seakan dipukau merelakan kelakuan ekin..wangian ekin menusuk hidungku dan membangkitkan nafsuku..Eh mana naazri kin?..tanya ku spontan bila aku rasa persekitaran rumahnya sunyi sahaja..dia hanya tersenyum dan menarik aku ke dalam..suasana dalam rumahnya yang suram mendebarkan aku..Aku berhenti dan diikuti ekin juga berhenti..Aku menjadi serba salah masa tu dan sekali lagi aku tanyakan di mana nazri..Ekin hanya berpaling dan menjawab pendek"dia kerja"...

seperti dipanah halilintar terus ke jantungku..,aku tak terkata apa apa...lama juga aku diam dan ekin menjemput aku ke ruang tamu..."kenapa?"tanya ku pada ekin..dia memandang aku dengan senyuman dan merapatkan dirinya padaku..Ekin memeluk aku rapat dan aku cuba menolaknya..bauan yang di pakai ekin menusuk keras ke hidungku dan aku tewas dari menolaknya tapi terus memeluknya...Aku sudah lupa yang ekin adalah isteri kawan ku.kenangan bersama ekin waktu sekolah dulu kembali menerjah benak hatiku..."ekin rindukan abang"...perlahan sahaja ekin membisikkan ke telinga aku..Airmata ekin mencurah curah di pipinya.Aku terharu melihat ekin sedemikian..aku melepaskan pelukannya tapi dia seakan tidak mahu melepaskan aku.."EKIN!!!"aku keras memanggil namanya ,lalu ekin terkejut dan meleraikan pelukannya..dia masih lagi menangis tersedu sedu.."tak boleh macam ni..yang sudah tu sudah le...sekarang ekin dah jadi isteri orang..isteri nazri dan juga isteri kawan abang sendiri...aku cuba menyedarkan ekin dari khayalannya..tangisan nya semakin reda dan aku kembali tenang walaupun jauh di sudut hati aku..aku mahukan ekin malam tu.."tapi ekin tak boleh lupakan abang.."ekin nak abang malam ni...ekin dah siap siap segalanya malam ni untuk abang joe.."gila kau ekin"spontan aku mengeluarkan kata kata yang tak ikhlas dari mulutku...aku bangun dan terus meluru ke pintu depan..ekin menahan aku sambil menangis kuat...Aku panik seketika....

.Dia memeluk erat aku dari belakang...Aku tewas juga akhirnya dan terus berpaling mendapatkan ekin lantas memeluknya erat..airmataku perlahan lahan mengalir juga dan aku mencium pipinya...pipinya yang basah dengan airmatanya tadi aku cium kiri dan kanan..memang aku rindukan ekin...bayangan nazri sudah hilang di mataku dan kini hanya ekin yang dulu aku cintai sahaja berdiri di depanku...bukan isteri orang..ekin membalas ciuman aku dan akhirnya bibir bertemu bibir...bibir inilah yang dulu aku cium di dalam kelas waktu zaman persekolahan dulu..kenangan itu kembali lagi..Lama juga bibir kami bertaut rapat dan ekin mula lemas dalam pelukan aku.Aku tahu aku akan main dengan ekin malam tu...Sambil mulutku masih di mulut ekin aku mendukung ekin ke ruang tamu rumahnya yang luas dan aku baringkan dia di sofa rumahnya...aku menatapi wajah ekin dan dia hanya tersenyum padaku sambil menganggukkan kepalanya...Sambil menggelengkan kepala.aku teruskan lagi mencium pipi dan mulut ekin..dia menjulurkan lidahnya kepadaku menyuruh aku menyedutnya..aku mula menjilat lidahnya dan menyedut nyedut kuat..ekin lemas dan melepaskan mulutku...aku menyelak gaun yang dipakai ekin dan terus ditanggalkan ekin..kini tubuh ekin yang hanya memakai bra sahaja di depanku..rupanya ekin tak memakai panties malam tu...

berderau darah ku bila ekin berkeadaan begitu di depanku...batang pelirku meronta ronta di dalam seluar menjerit minta dilepaskan.Aku naik ke atas ekin dan menghisap puting susunya...tetek ekin dah besar sedikit jika dibandingkan masa sekolah dulu..sekarang dah lebih segenggam tanganku...ekin hanya memerhatikan aku menghisap teteknya..Aku sedut putingnya kuat sehingga putingnya menjadi keras dan sedikit terbonjol ke atas...nafas ekin semakin laju dan aku menggeselkan batangku yang masih di dalam seluar di kelangkangnya bila ekin mengangkang luas kakinya..Dia mula merengek rengek dan menggigit leherku...aku membiarkan sahaja ekin menikmati diri aku yang dirindukannya.Ekin menolak aku ke atas dan cuba membuka talipingggang yang aku pakai untuk membuka seluarku...Nazri kembali datang dalam fikiranku...setiap kali aku mahu membuka seluarku..bayangan nazri datang dan itu membantutkan niatku..aku mengelengkan kepala padanya dan aku memberi isyarat diam sahaja pada ekin dan aku terus mendapatkan buritnya yang dah basah aku rasakan..ekin membiarkan aku mencium buritnya dan aku menjilat jilat di dalam

buritnya..Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh..aaaaaahhhh..uuuuuhhhh....ekin mengeluh panjang bila aku menyedut biji kelentitnya..air nikmat ekin laju mengalir membasahi mulutku dan aku sedut dan telan airnya...Ekin mengejang sekali lagi bila aku menjolok buritnya dengan dua jari ku....bunyi kocakan tanganku di dalam buritnya memecah kesunyian malam itu..."ekin nak abang malam ni.."suara ekin merayu rayu padaku...Aku tak pedulikan panggilan ekin dan sekali lagi ekin karam di dua jariku...dia keletihan dan aku hanya memerhatikan ekin terdampar dengan kakinya masih terkangkang .Air mengalir dari buritnya membasahi pehanya dan meleleh ke sofa rumahnya..aku mengelap tanganku yang basah di seluar jeans aku dan aku tengok ekin terlelap keletihan.Aku mencium pipinya dan ekin bergerak sedikit bila bibir aku bertemu dengan bibirnya..Aku menutup kangkang ekin dan menyelimutkan ekin dengan Toto yang memang dah tersedia di situ...Aku meninggalkan ekin tertidur di situ dan berlalu pulang..Dalam kereta aku rasa cukup bersalah pada Nazri ,namun aku tersenyum selepas itu mengingatkan kembali apa yang berlaku tadi...istimewa sungguh makan malam aku malam tu,walaupun batang aku masih

kelaparan..mungkin masih ada waktunya..Maafkan aku kawan....Dua minggu aku menghilangkan diri dan tidak berkunjung ke rumah ekin.Panggilan serta sms nazri tidak dijawab kerana aku jadi serba salah.Satu hari Nazri dan ekin mengajak aku join aktiviti camping di salah satu tempat di sini.Ada dua tiga lagi family yang ikut.Katanya aku diperlukan kerana aku lebih arif tentang keadaan di sana.Nak tak nak terpaksalah aku ikut..tiada lagi alasan untuk aku lari dari mereka.Pada hari yang dijanjikan kami berkumpul di rumah nazri dan bersiap segala kelengkapan dan akan bertolak jam 3 petang dari rumah.. perjalanan ke sana mengambil masa dua jam sahaja jadi sempatlah buat khemah sebelum malam.


Ekin memandang aku bersahaja seperti tak ada apa apa yang berlaku,tapi aku tahu senyuman ekin kepadaku berlainan sikit..aku sering melarikan diri dari mereka..Sebelum bertolak telefon nazri berbunyi dan aku tengok nazri seakan ada masalah sikit...Sambil dia datang aku just tanya,"apahal bro?"...masalah tul lah.."aku kena on call jap..ada masalah kat tempat kerja"...so camana?tanya aku..dan aku tengok ekin diam sahaja..
"macamana apanya...ginilah..korang pergi dulu nanti aku dari sana terus menyusul.."ko bawak ekin ngan ko Joe.."sekali lagi darah ku berderau dan aku seakan tak percaya dia serahkan ekin sekali lagi padaku..."nanti kita jumpa sana..."Jam 4 petang juga kitaorang bertolak dan aku dgn ekin hanya mendiamkan diri sepanjang perjalanan.."abang ok?"tanya ekin memecah kesunyian..mmm..jawabku ringkas..


Di tengah perjalanan salah satu dari kereta ekspedisi hari tu break down dan kami terpaksa berhenti dulu untuk urusan menukar tayar kereta tu kerana bocor...hari semakin gelap dan aku kesian tengok famili yang ada anak anak..so aku arahkan mereka bertolak dulu ke lokasi agar cepat sikit mereka sampai ke sana..tinggallah kereta aku dan kereta rakan yang sorang ni...hampir sejam aku mengerjakan tayar kereta tu dan setelah selesai kami terus bertolak ke tapak khemah..Jam di tangan menunjukkan 7 malam dan hari dah gelap sangat masa tu..Dalam kereta ekin memberikan aku sebotol air mineralnya padaku..ekin merapatkan dirinya padaku..mungkin kesejukkan dan suasana gelap masa tu membuat dia begitu berani..Kami berada di belakang sekali kerana ingin memantau pergerakkan kereta di depan tadi takut takut break down sekali lagi..ekin memeluk lengan aku rapat sehingga aku dapat rasakan buah dadanya di lengan.Aku membiarkan sahaja sambil ekin menghulurkan lagi air mineral padaku..kami berkongsi minum air mineral..Telefon ekin berbunyi mengejutkan aku.."abang kat mana?"..oooo...mmm..ok lah...."ekin tak sampai lagi..ada kereta rosak tadi..."..ok bye.."kenapa?" tanya aku setelah ekin letak phone dia..."abang Naz takleh datang...dia kena stayback sampai pagi esok..dan pagi esok dia insyaAllah akan datang.."ekin senyum padaku...aku mengalihkan pandangan dari ekin dan kembali menumpukan perhatian pada kereta di depan...


Kesejukkan ekon kereta memaksa ekin merapatkan dirinya padaku...batangku mula bergerak gerak di balik seluar aku...aku cuba membetulkan parkingnya dan aku tahu ekin memerhatikan tindakan aku..dalam cahaya lampu jalan yang samar samar tu..ekin memegang batangku dan menggosok manja..aku membiarkan sahaja..dan aku tahu,aku juga rindukan ekin...gadis yang dulunya menjadi pengarang jantungku...ekin semakin berani bila diamencium pipiku dan tangannya semakin keras meraba pelirku...dibukanya zip seluar ku dan mengeluarkan pelirku dari sangkarnya dan mula melancapkan pelirku perlahan lahan....aku membetulkan kedudukan seatku sambil memandu cukup perlahan sehingga kereta di depan kami sudah hilang dari pandangan.lancapan ekin semakin laju tapi aku rasa pedih sikit kerana keadaan pelirku masa tu agak kering...aku menyandarkan belakangku ke belakang dan seperti dipahami ekin terus membongkok dan menjilat kepala pelirku dan disekeliling

tangkuknya...uuuuuuuuuuuuhhh..ekiiiiiiiiiinnn...sayang...aku menjerit perlahan menahan geli bila diperlakukan begitu..ekin masih tidak melepaskan genggaman di pelirku dan terus terusan menjilat kepala pelir ku dan dia mula memasukkan pelirku ke dalam mulutnya...separuh dari batangku berada di mulut ekin..aku masih teruskan pemanduan lagi sementara ekin terus mengulum pelirku...semakin laju hisapan ekin dan aku dah mula tak boleh bertahan..aku terpaksa berhentikan kereta di tepi jalan dan sebaik handbrek ditarik aku memancutkan cecair maniku ke dalam mulut ekin..ekin menyedut nyedut dan berdegup bunyi bila ekin menelan semua maniku...terperanjat aku bila melihat ekin menelan seluruh air maniku dan menjilat sisa sisa mani di pelirku....dia hanya memandang aku sambil senyum dan bersandar di kerusi co-pilot..aku menutup semula zip seluar aku dan teruskan memandu kereta...Kami hanya diam membisu dalam perjalanan itu dan tiba di lokasi jam 8 malam..Aku tengok semua orang sibuk menguruskan khemah dan tempat makan...Mujurlah kami ada bawa makanan yang sudah di masak,..jadi tunggu makan je lah...masa menjamu selera aku dan ekin duduk berasingan dan jauh...tapi ekin tak lepas memerhatikan aku dari jauh...Aku tidur awal malam tu kerana keletihan siangnya.Tiba tiba aku tersedar bila aku rasakan pelirku digosok gosok..Aku lihat ekin sudah berada dalam khemahku dan berselimut

bersama denganku sambil tangannya lembut meraba pelir aku..Aku membiarkan ekin melancapkan batangku bila dah mula mengeras...jam di tanganku menunjukkan pukul 2 pagi masa tu..suasana agak dingin sekali di luar dan bila aku menjenguk keluar khemah aku tgk masing masing dah tidur semuanya....hanya ada dua tiga orang rakan sedang berbual jauh di tepi pantai...mereka dah siap buat unggun api besar lagi..terasa nak join diaorang tapi ekin perlu aku jagakan malam tu.Pelukan ekin semakin erat dan aku membalas pelukannya sambil mencium bibirnya...ekin semakin rakus mencium mulut ku dan aku jilat ke dalam mulut ekin...tangannya tak lepas dari memegang batangku dan dilancapkan laju...aku tanggalkan seluar pendek yang aku pakai agar lebih bebas ekin melakukan kerjanya..seluar trek ekin aku tolak kebawah dan aku meraba raba cipap ekin yang masih diselaputi seluar dalamnya...dah basah pun seluar dalamnya..aku gosokkan dan menjolok ke dalam cipapnya sehingga seluar dalam ekin tersepit di lurah cipapnya....ekin menanggalkan seluar dalamnya dan meletakkan di bawah beg aku yang dibuat alas tidur masa tu...mulut kami masih lagi bersatu rapat..tangan masing masing meraba raba seperti tak mahu dilepaskan..kerinduan selama ini dah terubat...aku membaringkan ekin dan terus naik ke atas nya..ekin membuka luas kangkangnya dan batang aku tepat ke

sasarannya...tanpa berlengah lagi aku terus memasukkan batang aku ke cipap ekin..kami hanya membisu sahaja melakukan tugas masing masing...dan ekin mula merengek rengek bila aku mula menghayun keluar masuk batang aku ke cipapnya...paap pap pap..bunyi agak kuat bila aku memandu batang aku masuk ke cipapnya...ekin semakin kuat merengek tapi aku sempat menutup mulutnya agar dia tidak merengek semakin kuat..tujahan batang aku terpaksa diperlahankan kerana aku perhatikan ekin dah tak terkawal lagi tindakannya...leherku digigitnya keras dan agak sakit juga aku rasakan,tapi kenikmatan aku masa tu mengatasi segalanya...ekin masih mengangkang luas di bawah aku dan aku terus melanyak cipapnya yang dah bertahun aku tinggalkan...baju ekin aku tolakkan ke atas dan menampakkan teteknya yang tersembul di sebalik branya...aku singkap branya ke atas dan mula menghisap puting susunya...putingnya mengeras bila dihisap...aku meneruskan sorong tarik pelirku dengan laju agar lebih cepat aku klimaks....cipap ekin masih ketat lagi aku rasakan walaupun dah 3 tahun mereka kawin..mungkin jarang jarang digunakan agaknya..tujahan pelirku masuk jauh ke dalam cipap ekin dan menyebabkan ekin mengejang dan dia meramas ramas bontot aku keras sekali..dia klimaks sekali lagi..dan aku masih berusaha keras untuk klimaks...ekin memerhatikan tepat ke mata ku ketika aku cuba untuk klimaks...dia hanya tersenyum melihat aku penuh semangat meratah cipapnya...belaian ekin di rambutku dan di muka...melemahkan aku dan aku semakin laju menghayun batangku ke dalam

ekin...uuuhhhh....mmmmppphhhh..aku menahan nafasku dan akhirnya aku lepaskan benihku di dalam cipap ekin..aku cuba mencabutnya tapi ekin menyilangkan kakinya menahan aku dari mencabut batang ku...aku lepaskan berdas das benihku di dalam cipapnya...sehingga batangku lemah longlai dan mengecil di dalam cipap ekin dan terkeluar dengan sendirinya...aku meraba cipap ekin dan air maniku terlampau banyak sehingga meleleh keluar dari cipapnya...Aku terdampar di sebelah ekin berbogel dan ekin memeluk aku dari belakang..."terima kasih bang"..dan aku terus terlena....paginya bila aku tersedar ekin tiada di sisi..aku masih lagi berbogel dan bila aku keluar dari khemah aku nampak ekin sedang lepak bersama rakan rakan nya di hujung khemah sambil menyiapkan sarapan pagi..jam dah 630 pagi masa tu..kabus agak menebal di kawasan perkhemahan kami...Aku meluru ke pantai dan mandi seketika...Ekin memerhatikan aku dari jauh..
adakah aku bermimpi malam tadi.....bila aku pulang ke khemah..aku membuka beg pakaian aku untuk memakai baju dan seluar..terkejut aku bila aku dapati bra dan panties ekin dalam beg aku...aku bukan bermimpi malam tadi...Ekin aku lihat semakin berisi tubuhnya dan wajahnya berseri seri sejak sebulan dua ini..kegiatan haram aku dan ekin masih berterusan tak kira masa.pantang ada ruang masa sahaja pasti aku akan memuaskan nafsu aku dengan ekin yang sememangnya dahagakan batang pelirku...
Setiap masa jika nazri tiada di rumah,aku pasti akan menemani Ekin.Hari tu nazri kerja siang,hari

jumaat..aku pagi pagi bersiap dan jam 8 pagi aku sudah sampai ke rumah Ekin.Aku disambut ekin dengan mesra dan sarapan Ekin pagi tu adalah sosej batang pelir aku.Aku biarkan Ekin mengulum batang aku sepuas puasnya..katanya Nazri tak benarkan dia kulum batangnya kerana nazri pasti akan cepat pancut jika dia buat begitu...bagiku,aku lebih suka pelirku dihisap oleh Ekin..Ekin berselera sekali menjilat keseluruhan batangku..batangku dalam genggaman Ekin dihisap dan disedut Ekin dengan enak dan lembut.Aku bersandar di sinki kat dapur rumahnya sementara aku lihat mata ekin berkaca kaca menahan tusukan pelirku di dalam mulutnya...kelihatan berbuih buih mulut ekin bila dia menghisap pelirku..air liurnya meleleh keluar bila Ekin menarik keluar batang aku dari mulutnya.Aku hanya merelakan batangku dihisap beberapa ketika...Aku mengangkat Ekin berdiri dan aku menjilat mulut Ekin yang penuh dengan sisa sisa air maziku...Kami saling bertukar dan berkongsi rasa payau air pelirku...Ekin memeluk aku erat dan aku segera melucutkan kain batik yang dipakainya.Baju T nya aku tanggalkan dan terserlahlah dua bukit indah Ekin di depanku..ekin aku telanjangkan bulat di depanku dan aku letakkan Ekin di atas meja makannya..Ekin mengangkang sedikit di depan ku membuatkan lubang buritnya sedikit terbuka

memangggil aku ke sana..aku terus menjilat buritnya dan wangi buritnya menusuk ke rongga hidungku..Jilatan aku semakin laju dan dalam..Ekin mengerang dan menggeliatkan badannya bila aku menghisap biji nya..lelehan air burit Ekin jelas kelihatan dan aku tanpa rasa jijik menadah lelehan air itu dengan lidahku dan menelannya..itu tanda terima kasih aku kerana dia sanggup bagi servis terbaik kepada batangku...Aku berdiri di depan ekin dan menyuakan batangku ke arah buritnya..Lurahnya diselak ekin agar kepala pelirku mempunyai ruang untuk masuk ke dalam...Ekin bertongkat kedua tangan ke belakang dan mendongak memandang siling dapurnya menunggu kehadiran pelirku....Aku mula menyondol kepala pelirku perlahan lahan dan burit ekin yang licin itu dengan mudah menerima kemasukkan pelirku..
aaaaahhh...aaahahh..mmmmmmpphhh...abaaaaaannggg....ekin menikmati tusukan batangku yang bersaiz sederhana sahaja...abbbbaaannnng..sedap bang..lagi bang...tusukan aku semakin laju dan ekin menerima segala nya dari aku...teteknya bergetar getar setiap kali aku menujah buritnya...Ekin merebahkan dirinya di atas meja makannya dan aku terus menusukkan pelirku sedalam dalamnya,...setiap kali tujahan dilakukan ekin merengek halus dan matanya aku lihat dah sedikit terbeliak dan dia klimaks..air buritnya mencurah dan hangat terasa di batangku....keadaan jalan yang licin membuatkan aku berhati hati memandu...sekali sekala aku menjilat air buritnya...mukaku penuh dengan air burit Ekin dan aku kembali menyambung tujahan ke atas burit Ekin.Ekin mengelepar lagi dan tangannya mencapai apa yang tersentuh di tangannya...bucu meja digenggam rapat sekali sedang aku masih menyontot buritnya..aku angkat kaki Ekin ke atas di bahuku dan aku lihat burit Ekin kemerahan dan sedikit lebam..air maninya bersinar sinar bila terkena cahaya mentari pagi itu...aku rapatkan kakinya di tengkukku dan kembali menyonto sedalam dalamnya...Ekin berteriak dan aku nampak air matanya mengalir di pipi..batangku bekerja keras menikmati sarapan pagi aku hari tu.aku tak menghiraukan rengekan dan jeritan ekin..aku berhenti seketika dan menggosok burit ekin yang sebesar tapak tangan aku tu dan airnya yang banyak mengalir ke lurah duburnya..aku terangsang bila melihat kemutan dubur ekin bila aku gosokkan air maninya di situ...Ekin cuba menahan tanganku tapi kenikmatan yang dirasakannya membuatkan dia merelakan aku menjamah simpulan duburnya...terkemut kemut lubang juburnya bila aku menggosok dan menjoloknya dengan jari anakku...kini burit merah ekin dan lubang duburnya basah sangat..aku menjilat lagi buritnya dari luar bibir sehingga ke dalam belahan buritnya...batangku berdenyut denyut kembali dan aku sekali lagi memandu ekin ke destinasi...raungan ekin perlahan sahaja dan bila aku lihat ekin semakin hanyut aku mengalihkan batangku ke lubang duburnya..."jangan di situ bang..jangan....tapi hanya kata kata sahaja..aku tahu Ekin pung mahukan itu...aku menolak nolak kepala pelirku di pintu duburnya...sedikit demi sedikit ruang duburnya terbuka dan aku tersenyum melihat ekin memerhatikan aku...ekin mengangkat bontotnya yang bulat tu bagi memberi ruang untuk aku lagi...lubang duburnya kini tersergam indah di depanku dan aku perlahan lahan menusukkan senjataku ke dalamnya...Bibir ekin terketar ketar menahan tusukan aku...dah hampir separuh kepala ku masuk ke duburnya...terasa kuat kemutan

ekin...abaang....abbbbbbbbaannngg..aaaaaaaahhhhhhh...ekin memanggil aku bila aku terus menyontot duburnya.....sakit bang....aduuuuuuuuuuuhhhhh..jeritan ekin sudah terlambat kerana aku dah berjaya memasukkan separu batangku ke duburnya....Aku rehat seketika memberi masa buat otot otot dubur Ekin menerima kehadiran pelirku....Bila keadaan ekin kembali reda...aku mula menarik keluar batangku dan masuk kembali...tujahan di dubur ekin semakin laju bila dia dah mula selesa dengan batang aku...kemutan amat kuat aku rasa bila sekali ekin mengemut batang aku...terasa seperti mahu putus batang aku...Sayaaaaaaaang....aahhhhh..aku tak tertahan lagi dengan kemutan kuat ekin...dan aku pancut dalam bontotnya....Aku biarkan pancutan aku di situ dan air maniku laju meleleh keluar dari lubang dubur Ekin bila aku menarik keluar batang aku..Ekin keletihan di meja makan sementara aku terduduk sebentar di kerusinya...Ekin bangun dan turun dari meja.Aku lihat air maniku yang bercampur dengan air buritnya mengalir keluar setelah dia berdiri di depanku..dia tersnyum memandangku dan terus mengucup bibirku mesra...aku membalas ciuman sambil tanganku mengelus ngelus teteknya..dibiarkan pula aku menghisap putingnya dan dia menarik aku ke bilik air di dapur..Aku sseperti anak anak mengikut sahaja Ekin ke bilik air..Agak lama kami mandi bersama melepaskan kerinduan di hati masing masing....sekali lagi di bilik air kami main lagi kerana ketika ekin membasuh pelirku dengan mandian nya,tiba tiba batang aku kembali mengeras....bila dia mula menghisap pelirku kedudukan aku yang menyandar di dinding bilik air nya dan Ekin mencangkung menjilat dan mengulum batangku mengingatkan aku pada cerita lucah yang sering aku perhatikan..rambut Ekin yang separas bahu cukup cantik bila basah terkena air pancutan masa tu...Ekin semakin laju mengulum batangku...penuh mulutnya dengan batang aku dan aku lihat dia cukup menikmatinya.

Selepas puas mengulum,ekin bangun mendapatkan mulutku dan seperti biasa kamiakan berkongsi aroma air pelirku...Aku memusingkan badan ekin membelakangkan aku dan dia mula menunggingkan badannya dan menghalakan bontotnya padaku...tangannya bertongkat di sinki bilik air dan sedikit mengangkang kakinya menampakkan rekahan di lurah buritnya...bulu bulu halus buritnya kelihatan terjuntai bila air paip mengalir laju di situ...aku terus membasuh buritnya dengan mandian Johnson tadi dan Ekin merengek lagi...Kini batangku sudah bersedia untuk masuk ke buritnya...sekali tolak sahaja batangku dah masuk keseluruhan ke dalam burit Ekin...beberapa kali hayun sahaja ekin dah mula klimaks..aku tak pasti dah berapa kali dia klimaks dengan aku...aku menujah nujah laju burit ekin dan suasana bilik air itu bising dengan bunyi kocakan aku dan ekin...aku lihat bontot ekin bergegar gegar semasa aku menyontotnya...sekali sekala ekin berpaling memerhatikan aku..lagi sayang...lagi....suka tak?tanya dia dalam keadaan mukanya yang merah..."suka sayang....burit ekin sedap....sedap sangat.."aaahhh..uuuuhh...uuuhhhh aku melayan kenikmatan aku diiringi bunyi rengekkan ekin....tak lama aku menghayun dan terasa denyutan kuat di batu pelirku dan aku tahu aku akan klimak sekarang..."Ekin sayang.....abang nak sampai dah ni...aaahhhhhh"..Ekin terus mencabut pelirku dari buritnya dan segera mengulum pelirku dan dihisapnya laju laju sambil tangannya melancapkan pelirku...aaaaahhhh....aaahhhhh...ceerrrriittttttt..ceeiittt...uuhhh eeekiiiinn......

aku terpancut laju dan ekin menadahkan mulutnya menunggu pancutan air maniku...Pancutanku merata rata di muka ekin dan ada yang masuk ke mulutnya..ekin memelan maniku dan menjilat bibirnya yang terkena air mani aku......Pelirku di kulum lagi...ngilu yang amat aku rasa bila dia memainkan dengan lidahnya....aku lihat selamba saja ekin menelan air maniku.....Aku mencangkung juga di depan ekin dan mencium mulutnya yang penuh dengan air maniku tadi..kami bercium agak lama dan aku mula menyedut isi dalam mulut Ekin...kini aku dan ekin sama sama berkongsi rasa air mani masing masing....akhirnya kami mandi dan membersihkan diri lagi...
Setelah selesai aku tengok jam dah hampir pukul 11 pagi...perutku dah bergendang dan minta diisi dengan makanan...ekin mempelawa aku makan nasik goreng yang dipanaskan dan sedikit air Nescafe kegemaran aku dulu...nostalgia itu kembali segar dalam ingatan aku.Semasa makan bersuap dengan ekin batang pelirku kembali tegang tapi aku tahan dan ekin memegang batangku bila di lihat aku seakan gelisah ..."aaiiikk...keras lagi ke.."aku hanya tersenyum....Semalam jumpa lagi aku dengan Ekin...cantik sangat dia malam tu,Sedikit cemburu aku dengan ekin bila dia di rangkul dipinggangnya oleh suaminya berjalan berpelukan di celah celah kelibat manusia di bilik pameran.Aku cuba menyembunyikan perasaan aku sedaya yang termampu bila mereka menyapa aku dari belakang..Pandangan aku pada ekin beralih pada suaminya yang tersenyum memandang aku seperti cuba mentertawakan aku..aah...itu perasaan aku saja...selesai berbicara ,mereka berlalu meninggalkan aku sendiri hilang entah ke mana..Mata aku tak lepas memandang lenggok ekin sehingga mereka tak kelihatan lagi....

Cukup tersiksa jiwa aku kali ni..setiap kali teringatkan ekin , hati jahat aku sentiasa meronta ronta memaksa aku mendapatkan ekin, tapi apakan daya..dia dah jadi milik orang...walaupun aku tahu, ekin masih setia menanti kehadiran aku. Dari matanya memandang aku, aku tahu dia masih mahukan aku,..atau itu cuma perasaan aku. Memang perasan kan aku ni...Telefon aku berbunyi dan jam sudah menghampiri 10 malam.... Nazri di talian mengajak aku join diaorang makan di kedai berhampiran...sebetulnya aku dah nak balik masa tu tapi sayup sayup aku dengar ekin memaksa maksa suaminya menjemput aku...aku takkan melepaskan peluang itu dan terus bersetuju...Aku pasti Nazri memang tak tahu kisah aku dan ekin...Masa makan aku perhatikan ekin lebih diam dan asyik memandang aku sahaja..aku jadi serba salah dan perbualan aku dengan Nazri berjumpa jalan buntu...idea idea bernas aku tak dapat dikeluarkan lagi...Sekali sekala Ekin mencelah dan bergurau dengan suaminya Nazri..aku turut ketawa agak besar menutup perasaan aku...Ketawa Ekin menampakkan gigi halusnya bersinar terpancar bila terkena cahaya lampu di atas tempat kami makan ...Ekin memandang aku tajam di akhir ketawanya...aku tersentak dan terus berhenti ketawa...Nazri terus memesan makanan lagi,..aku dah kenyang sangat dan sebetulnya aku dah mula kenyang bila sampai di meja tadi kerana Ekin tersenyum lebar menyambut kehadiran aku...Lama kami makan,..aku rasakan kaki aku di gosok dari bawah meja...Ekin memandang aku dan aku cuba mengalihkan kakiku jauh supaya nazri tak mencurigai aku...

Memang berdebar debar rasanya bila Ekin melakukan begitu....tak pernah lagi aku berlaku curang dengan sahabat aku di depan tuannya sendiri..kalau kat belakang t u belakang cerita le...Aku memang tak sanggup menatap wajah nazri dan menggoda Isterinya...Aku bangun laju sahaja bila Ekin sekali lagi menyentuh aku dari bawah sehingga ke pehaku.."Eh kau kenapa Joe?" sapa nazri..tergagap gagap aku memandang nazri dan aku minta diri dulu kerana nak ke tandas ,aku cuba menipu...Ok lah Naz...aku chow dulu....nak ke tandas dan balik rumah terus lah....Ekin senyum je melihat gelagat aku dan aku menggelengkan kepala sambil berlalu dari situ....nazri aku tengok masih makan lagi..patut ler badan ko gemuk naz...makan sampai tak ingat esok.....mau je aku sound dia agar bagi kat aku ekin malam tu...hehe....kurang ajar kan?.

Dalam kereta aku terima SMS dari Ekin,...Bang ..sorry Ekin gurau je...abang marah ke?(jgn balas)....Aku tersenyum sendiri membaca mesej dari ekin.....macam macam budak ni....Terus memandu laju dan hati aku lebih tenang malam tu dan aku tidur awal sangat..entah jam berapa aku terlelap..Pagi tadi bila bangun je aku tengok ada sms lagi dari Ekin :selamat pagi"...Aku campakkan Hp aku di katil dan terus mandi sekejap sahaja kerana cuaca sejuk sangat...aku tengok ada sedikit roti di meja dan itu terus mematikan selera aku...Pagi tu juga jam 7 pagi aku pikir nak bekpas kat luar je...dalam perjalanan aku reply mesej ekin "nak gi bekpes jap...buat apa ?..tut tut....laju je dia reply mesej aku...."saja je layan TV...boring..Abang naz keje pagi ni....Nak makan sosej pagi ni bleh.."kurang ajar je mesej Ekin pada aku...aku tahu dia memang rindukan sosej aku kerana dah lama kami tak bersama....sibuk dengan urusan masing masing...Aku terus balas mesejnya"otw"...tiba tiba je perut aku yang lapar tadi terasa kenyang sangat..kereta aku pecut laju dan dalam masa 15 minit aku terpacak di depan pintu rumah Ekin...

Rindu aku semakin kuat dan hari ni aku akan lepaskan benih aku di dalam rahim Ekin yang memang aku geram selama ini...Ekin tersenyum menyambut aku dan tanpa di suruh aku terus masuk ke rumahnya ..wangi bau badan Ekin menusuk ke hidungku...Dari belakang aku nampak susuk tubuh Ekin di suluh mentari pagi melenggok lenggok di dalam baju tidurnya...Aku terus memeluk Ekin dari belakang dan Nafas Ekin kuat di telinga aku....pipinya aku terus cium kasar dan tangan aku terus meraba raba teteknya kiri dan kanan,.ternyata ekin tak memakai bra dan panties pagi tu...buritnya aku raba dan hanya di lindungi baju tidur satinnya cukup lembut..Ekin membiarkan aku memeriksa tubuhnya satu persatu...bila aku memalingkan tubuhnya menghadap aku...dia tersenyum riang ...matanya berkaca kaca memandang aku dan terus memeluk aku erat...mulut kami bertaut kemas dan aku hisap segala isi di dalam mulut Ekin...Tanganku mula meraba di dalam bajunya..aku menyingkap ke atas baju tidurnya dan terus meramas lembut buritnya....Licin air mazi Ekin memudahkan aku menjolok ke dalam sedikit...dengusan nafas Ekin semakin kuat......mulut kami masih lagi bersatu...bibir halus Ekin aku sedut sedut sehingga

kemerahan....Ekin mula menanggalkan seluar aku dan melucutkan ke bawah...perlahan lahan dia melepaskan mulut aku dan turun mencium kepala pelirku....tangannya penuh menggenggam batangku dan lidahnya mula menjilat air mazi aku di lurah pelirku...ngilu yang amat tapi aku cuba bertahan...Ekin terus menjilat kepala aku di tangkuk dan ke bawah...comel Ekin dalam keadaan mencangkung menjilat batangku dari bawah...seluarku masih di kaki dan Ekin terus menjilat batang aku...sekali sekala dia melancapkan aku laju dan perlahan.Permainan ekin semakin pro aku rasakan,..berbeza kalau dari mula mula dahulu...Jilatan Ekin merebak ke batu pelirku dan senak aku rasa bila dia menyedut telur aku....dia tersenyum padaku dan terus memasukkan kepala pelirku ke dalam mulutnya...kembang pipinya bila hampir separuh pelirku di dalam mulutnya..berbuih buih mulutnya bila dia menarik keluar batangku dan mengulum semula...lelehan air mazi dan air liur ekin penuh di batangku dan di pipinya....Ekin semakin laju mengulum batang ku...aku tersandar di meja makan rumahnya dan menahan hisapan demi hisapan ekin...Begitu rindunya ekin padaku dan begitu jugalah aku rindu padanya...

Ekin memang cantik...tapi sayang Nazri tidak pandai menghargai Ekin...bukan kata mereka tak bahagia..aku tahu Ekin cukup bahagia dengan nazri...cuma kenangan dan sejarah kami berdua membutakan hati kami....

Aku tahu ekin pun tahu hakikat itu..tapi kami seperti hilang pertimbangan bila bersama.Maafkan aku Naz....
Dalam aku melayan hisapan Ekin aku memerhatikan menitis airmata ekin di pipinya...Aku menahan airmata itu dari jatuh ke lantai...dia berhenti seketika dan aku menarik agar dia bangun dari kedudukannya.."kenapa sayang?"kenapa airmata itu"..aku cuba beromantika dengan ekin...Dia diam seribu bahasa dan aku menarik dia ke dalam pelukan aku.Tangisannya semakin kuat dan teresak esak...stim aku kendur serta merta...Ekin semakin erat memeluk aku...Aku panik...fikiran aku kosong...aku menolak ekin ke sisi dan memakai seluar aku semula...nafsu aku terkunci bila terdengar tangisan kuat Ekin..matanya merah memandang aku dan aku sememangnya blur...apa salah aku..?dia yang ajak aku tadi....pikiran aku betul betul kosong...Tangisan Ekin semakin reda bila aku dudukkan dia di kerusi.."bang..maafkan Ekin...Ekin tak sengaja.." its ok ..jawab aku ringkas..."Ekin sayangkan abang...ekin nak abang..."AKu sekadar mendengar...aku tahu aku ada masalah..aku tahu..ada sesuatu di hati Ekin....Aku cuba menjadi pendengar setia dan aku terima segalanya...

"Sebenarnya hari ni Ekin nak bagi Hadiah teristimewa buat abang dan hadiah ini adalah kali terakhir buat abang...tapi Ekin dah tak berdaya menipu abang naz...Ekin dah tak mahu menjadi isteri curang...Ekin dah tak sanggup menipu abang naz..Ekin dah mula cintakan Abang nazz....airmata Ekin menitis lagi...Aku terpaku memandang lantai rumahnya...Entah warna apa dah lantai rumahnya aku pun tak pasti dah....Menahan perasaan agar aku boleh mendengar keluhan ekin...."Maafkan Ekin bang..kenangan kita dulu cukup indah..kita dulu masing masing bercinta dan kita dulu memang bercita cita tinggi,tapi tiada jodoh antara kita...maafkan ekin bang...masa tu aku dah sedar yang apa yang dimaksudkan Ekin dia dah berubah...airmata aku deras mengalir di pipi dan itulah airmata pertama aku kepada seorang wanita...Ekin cuba menahan airmataku dan aku pantas menahan tangannya..."tiada apa yang perlu di maafkan...baguslah ekin dah mula sedar kesilapan ekin...abang pun bersalah kerana lupa yang ekin ni isteri orang dan seharusnya abang yang menasihatkan ekin..panjang sekali bebelan aku pagi tu pada ekin dan suasana sunyi di rumahnya seakan akan membawa kami kembali ke zaman bercinta dulu....Akhir kata dari aku aku biarkan takdir menentukan segalanya dan aku doakan Ekin berbahagia di samping suami nya....

jadi malam ni cerita aku dan ekin tamat di sini sahaja dan memang aku bersalah dengan nazri..Aku juga gembira, seorang bernama Ekin sekarang merupakan seorang isteri yang baik kepada sahabat aku, walaupun cemburu aku masih lagi kuat.Dalam diam aku masih mengharap dan menanti Ekin....itu aku saja yang tahu...
Adoi la..macamana hari esok ni..macamana nak berhadapan dengan hari esok dan seterusnya...fuuhhh.
ok good night alls...

Viewing all 6253 articles
Browse latest View live