Quantcast
Channel: Melayu Boleh
Viewing all 6253 articles
Browse latest View live

Cute Gadis Escort Sentosa

$
0
0

Video Lucah : Cute Gadis Escort Sentosa - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Cute Gadis Escort Sentosa   Melayu Boleh.Com


Please Cum To my Mouth

$
0
0

Video Lucah : Please Cum To my Mouth - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Please Cum To my Mouth   Melayu Boleh.Com

boleh com sex, WWW PIC GADIS BOGEL COM

Collage Student Scandal

$
0
0

Video Lucah : Collage Student Scandal - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Collage Student Scandal   Melayu Boleh.Com

Power of love – 1

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Saat itu usiaku masih belia sekali untuk ukuran perkotaan, 14 tahun. Pertemuanku dengan seorang laki-laki di daerahku membuatku jatuh cinta, cinta pertamaku, sebaliknya dia pun demikian. Dia sering menungguku saat aku pulang dari sekolah. Cinta pun bersambut, kami sering bertemu. Ada rasa rindu bila sehari tak bertemu. Hubungan kami semakin erat. Mulai mencoba-coba berciuman. Aku ingat selalu saat pertama kali kami berciuman. Rasanya tidak dapat dilupakan hingga kini. Karena terlalu mabuk asmara hingga aku lupa akan mana yang patut dan mana yang tidak, dan itu menyebabkan aku hamil.

Hingga suatu saat aku menerima kabar bahwa dia mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, dan tak dapat diselamatkan. Sangat sedih rasanya hatiku saat itu, sedih yang tak terlukiskan. Aku sudah tidak gadis lagi, apalagi saat itu aku sudah berbadan dua. Bahkan kata saudaraku, aku sempat pingsan berkali-kali, gelap rasanya dunia saat itu, dua hal besar yang membuatku berpikir saat itu bahwa aku kehilangan seorang yang kucintai dan kehamilanku. Apakah aku harus menanggung semua perbuatan tersebut seorang diri? Saat menghadiri pemakamannya ingin rasanya aku terjun di dalam lubang kubur, ingin menyusulnya.

Setelah itu aku mengalami kesedihan yang berlarut-larut, sakit rasanya ditinggal pergi seorang yang kita cintai terlebih ditinggal mati dan secara tiba-tiba. Bila kita diputus pacar mungkin dapat terobati dengan masih bisa kita melihatnya walaupun sudah dimiliki oleh orang lain, tetapi bila telah beda alam, bagaimana mau melihatnya? Kadang ingin rasanya bertemu dalam mimpi untuk mengobati rindu, sekali saja, tetapi semakin aku inginkan malah semakin sulit untuk tidur.

Lama aku mengalami kesedihan, hingga akhirnya aku ditegur oleh orangtuaku. Untuk menutupi rasa kesedihanku aku dinikahkan oleh orangtuaku. Saat aku menemui calon suamiku, aku tidak ada rasa apapun terhadapnya. Aku menyadari kalau ini bukan kemauannya juga, dia hanya sekedar membantuku agar melupakan kesedihanku.

Akhirnya aku melakukan perjanjian dengannya sebelum ke jenjang pernikahan, yang berisi bahwa kamu bisa menikmati seluruh tubuhku tapi jangan harap kamu mendapatkan cintaku dan aku ingin pernikahan ini tidak berlangsung lama, seandainya aku hamil, aku ingin dia segera menceraikanku begitu anakku lahir, dan jangan mencariku, bila anakku menanyakan bapaknya akan aku jawab bahwa dia telah meninggal. Jadi jangan cari aku dan jangan cari anaknya, dia tidak mengetahui bahwa aku sedang hamil benih cinta dari pacar pertamaku.

Perjanjian dia terima, maklum saat itu aku lagi mekar-mekarnya, banyak juga yang menginginkanku. Sementara dia tanpa bersaing hanya dengan penunjukkan langsung, mendapatkan diriku, oleh sebab itu dia segera menerima perjanjian tersebut. Mungkin dalam benaknya buat apa cinta yang penting dia mendapatkan tubuhku serta memenangkan perebutan diriku.

Dengan upacara pernikahan yang sangat sederhana sekali jadilah kami sepasang suami istri. Seperti layaknya sepasang pengantin kami pun mengalami yang namanya malam pertama tetapi tak seindah yang kubayangkan, hanya semu karena memang tanpa didasari rasa cinta yang menyatu. Selanjutnya kehidupan kami pun tak jauh beda dengan rumah tangga yang lainnya. Hingga aku beritahukan kepada suamiku bahwa aku hamil. Dia menanggapi dengan dingin, mungkin dia tahu bahwa benih di perutku bukan dari dia.

Setelah kandunganku sudah mencapai harinya, persalinan telah selesai. Aku mendapatkan seorang bayi laki-laki, di usiaku yang ke 16. Setelah masa nifasku selesai, aku menagih janji pada suamiku. Dia tanpa rasa sedih sedikitpun segera memproses perceraianku. Orangtuaku menanyakan sebabnya, karena kami sudah ada kesepakatan dari awal sebelum pernikahan maka kami melakukan sandiwara agar tujuan perceraian tercapai, akhirnya mereka menerima. Jadilah aku seorang janda dengan seorang bayi laki-laki di usia yang masih muda, hampir 17 tahun.

Mengapa aku memilih seperti ini? Karena buat apa kita hidup bersama dengan orang yang tidak kita cintai. Sementara bayiku merupakan bagian dari hidupku, karena dari benih orang yang sangat kucintai. Aku tetap masih mengenang pacarku yang telah mendahuluiku, darinya lah aku mengenal cinta, yah cinta pertamaku, cinta sejatiku, dan aku masih merasa tetap sebagai kekasihnya walaupun telah berbeda alam.

Setelah aku merasa sudah agak pulih, aku mulai mencoba kerja di pabrik di daerahku, saat itu usiaku menginjak usia 17 tahun lebih. Selama menjadi janda dan pengangguran, untuk sementara aku dibantu oleh kakakku. Kerja di pabrik ternyata lumayan juga, capeknya. Belum ada setahun kerja di pabrik, aku ditawari temanku untuk kerja di Jakarta, tanpa pikir panjang segera aku terima, bayiku aku titipkan pada kakakku.

Pekerjaan di Jakarta yang aku terima sebagai pramuniaga, cukup lama aku bekerja di sini hingga usiaku hampir 19 tahun. Gaji yang kuterima lebih besar dari kerja di pabrik di desaku, tetapi pengeluaranku juga lumayan besar di Jakarta, hingga uang yang aku kirimkan ke desa untuk anakku tidak begitu beda hanya lebih beberapa puluh ribu rupiah saja. Beberapa bulan kemudian temanku yang mengajakku ke Jakarta pindah kerja, tinggallah aku di Jakarta seorang diri, tanpa teman dan saudara.

Suatu hari aku mendapatkan berita bahwa anakku sakit hingga aku harus pulang ke desa. Setelah anakku sembuh aku kembali ke kota, ternyata posisi pekerjaanku telah diisi orang lain dan aku sudah tidak dibutuhkan lagi, sedih sekali rasanya. Aku mencari teman sedesaku yang dulu mengajak ke Jakarta untuk menanyakan apakah ada pekerjaan untukku. Setelah bertemu dia. Dia mengajak bekerja di tempatnya yaitu sebuah tempat pijat. Dia menerangkan pekerjaan yang dia lakukan, juga mempraktekkan langsung ke diriku di tempat kost-annya.

Setelah aku pertimbangkan, hanya seperti itu, yah aku terima. Tanpa menggunakan surat dan Ijazah, aku diterima dan langsung kerja.

Hari pertama, aku kerja, kikuk juga, tadi sih praktek di kamar belakang bisa, sekarang sudah masuk kamar, bingung juga, beruntung aku mendapatkan tamu pertama yang pengertian. Dia memang bertujuan hanya pijat, nggak tahu apakah dia menyenangkan diriku, dia bilang pijatanku enak dan setelah selesai aku menerima uang tips. Enak juga kerja tidak begitu capek tetapi dapat uangnya lumayan, tidak seperti jadi pramuniaga, berdiri terus menerus selama delapan jam yang hanya diberi waktu istirahat satu jam.

Tamu ke dua, mulai meraba-raba, aku tidak sanggup menerimanya hingga kuberikan ke temanku yang lain, senang sekali temanku menerimanya. Aku hanya mau tamu yang hanya membutuhkan pijat saja. Hari berganti hari, akhirnya aku tahu seperti apa tempat kerjaku. Kalau mau dapat uang banyak yah harus berani.

Kata temanku di sini tak ada cinta, yang ada hanya uang. Jangan jatuh cinta dengan tamu. Tetapi puaskanlah tamu, buat agar segera selesai, bayar dan selesai. Merinding aku mendengarkannya. Memang sih tamunya dia banyak sekali. Jangan lihat wajahnya, mau cakep mau jelek yang penting bayar, katanya lagi. Di sini orang cakep tidak laku katanya, yang punya uang yang laku. Dia menunjukkan uang tips yang dia dapat hari ini, dia telah mendapatkan tamu sebanyak lima orang, dua ratus ribu rupiah satu orang, dipotong biaya harian (jajan + main kartu/iseng nunggu tamu + rokok + ngasih roomboy) paling tidak sembilan ratus ribu bersih dibawa pulang dalam sehari sehingga dalam sebulan pendapatan bersihnya rata-rata mencapai dua belas juta rupiah bersih tanpa dipotong pajak penghasilan 21, itu telah dikurangi beberapa hari tidak kerja karena datang bulan.

Kalau aku perhatikan memang sih di sini tak ada cinta, tetapi tetap aja ada rasa cemburu bila tamunya beralih ke orang lain, bukan cemburu karena cinta tetapi karena pendapatannya beralih ke orang lain. Banyak juga yang menjatuhkan orang lain, baik yang secara terang-terangan maupun yang terselubung.

Ada yang bilang ke tamu kalau si ini, si itu, habis sakit phs lah. Ada yang melakukan operasi plastik untuk menutupi kekurangannya, ada yang memasang susuk di tubuhnya, bahkan ke klitnya. Biar laris katanya.

Suatu saat tamu pertamaku dulu ingin bersamaku lagi, karena rindu dengan pijatanku. Oleh karena pernah bertemu dengannya aku sudah tidak kagok lagi, selain itu aku suka dengannya karena sopan, tidak meraba-raba diriku. Aku sih niatnya memang bekerja yakni memijat, karena seragamku memang menggunakan rok mini hingga pahaku bersinggungan dengan pantatnya; posisi dia telungkup dan aku memijat dengan menduduki pantatnya. Nah saat dia telentang nampak penisnya yang sudah membesar, aku tidak perduli, kututupi dengan handuk kecil yang tersedia, aku tetap melakukan pijatan di kaki dan tangannya serta sedikit di bagian perut.

Hingga akhirnya dia memohon dengan sangat, untuk menolongnya mengeluarkan desakan nafsu yang sudah memuncak dengan cara memasturbasi kemaluannya. Pertama aku jawab bahwa aku tidak dapat melakukan hal itu, kemudian aku diajari olehnya hingga dia ejakulasi dan aku mendapatkan uang tips yang lumayan besar.

Akhirnya aku sudah mendapatkan pola kerja, bila tamu ingin main maka aku berikan kepada temanku, bila hanya sekedar pijat aku kerjakan, yah maksimal aku pijat kemaluannya hingga ejakulasi. Lumayan tips yang kudapat dalam satu minggu sama dengan satu bulan kerja sebagai pramuniaga.

Nampaknya bapak yang pertama kupijat itu sudah menjadi langganan tetapku. Pernah dia meminta ijinku, bila aku tak keberatan, ingin rasanya dia memegang tubuhku, pertama sih kutolak, tetapi melihat tingkah lakunya yang sopan dan selalu memberikan uang tips yang lumayan, maka kuijinkan dia meraba tubuhku, dengan syarat aku masih berpakain lengkap; ada juga sih rasa takut kehilangan pelanggan sebaik dia, mengingat persaingan yang sangat besar, anehnya dia tidak mau dengan pemijat lain kecuali dengan diriku.

Pada pertemuan yang kesekian kalinya, dia sudah dapat meraba payudaraku juga kemaluanku, terus terang aku tidak dapat menolak permohonannya yang selalu dikatakan di saat kami bertemu, rayuannya yang membuatku terkadang lupa diri, selain itu uang tips yang kudapatkan juga semakin besar, dan yang tak dapat kuhindari adalah bahwa aku juga memiliki kebutuhan itu, aku tidak munafik, karena aku telah menjanda selama hampir tiga tahun. Asli, itulah pertama kalinya aku merasakan basahnya kemaluanku setelah sekian lama tidak merasakannya, belum lagi resiko pekerjaan yang sehari-hari kuhadapi adalah melihat bahkan memegang kemaluan yang membesar yang menuntut untuk dikeluarkan "isinya".

Hingga si bapak mengetahui kisahku, karena setiap selesai pijat, dia selalu memuaskan diriku dengan jemarinya yang lincah hingga dia sendiri ejakulasi juga, dan dilanjutkan dengan membicarakan masalahku terkadang juga masalah si bapak. Si bapak terkejut melihat perjalanan hidupku seperti itu, yang akhirnya dia memelukku. Ohh rasanya, sudah lama aku tidak dipeluk kaum pria, sepertinya ada perasaan yang pernah hilang, yaitu perasaan dilindungi, rasa aman.

Tak berapa lama bibir kami telah saling bertaut, aku suka cara dia menciumku. Dia dapat membangkitkan gejolak birahiku yang lama padam. Mungkin aku sudah terbawa derasnya arus nafsuku tanpa terasa tidak tahu bagaimana caranya si bapak hingga aku menjadi telanjang bulat. Dengan kesabarannya dia mencium bibirku hingga aku hampir tak bisa bernafas, dan mulai turun ke arah leherku, rasa geli campur nikmat berbaur menjadi satu, aku mencari-cari sekiranya ada pegangan yang dapat kuraih untuk menjadi pegangan karena rasa takut jatuh yang amat sangat, iya jatuh ke dalam jurang kenikmatan, paling tidak untuk membuktikan pada diriku bahwa aku tidak sedang bermimpi, ini adalah kenikmatan nyata, bukan virtual.

Sprei tempat tidur sudah jatuh ke lantai akibat rontaan kakiku dan kakinya yang bergerak, seperti sedang mendaki bukit, bukit kenikmatan, akibatnya hanya tinggal kasur pegas yang dibungkus bahan seperti kulit yang menjadi licin oleh keringat kami berdua. Aku tetap berusaha mencari pegangan itu, dan kudapatkan kepala si bapak, kuusap rambutnya yang terkadang kujambak karena saking nikmatnya hisapan mulutnya yang melumat kedua payudaraku.

Ciuman bapak semakin turun dan mencapai daerah kemaluanku, aku malu bila kemaluanku dilihat secara dekat, bukan dikarenakan bentuknya yang jelek atau adanya beberapa bekas luka yang hampir hilang di pangkal paha dekat lubang anusku, tetapi aku mengalami basah yang lumayan banyak semenjak kami berciuman, saat itu aku memang lagi nafsu-nafsunya, jadi aku malu bila dia mengetahui bahwa aku benar-benar terangsang. Kututup kemaluanku dengan kedua belah telapak tanganku.

Bersambung . . . .

Hisap Pai Kerongkong

$
0
0

Video Lucah : Hisap Pai Kerongkong - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Hisap Pai Kerongkong   Melayu Boleh.Com

Malam Yang Indah

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Pada hari khamis malam jumaat aku terlah berjanji dengan seorang gadis bernama nor untuk menelifon dia. Nor ialah seorang gadis yang cantik dan berumur baru 16 tahun dan masih bersekolah x. Ketika itu aku berumur dalam 17 tahun kami selalu bertemu semasa pulang darisekolah.selalunya kami bertemu di belakang sekolah dan berbual-bual biasa lah anak muder kan. Sambil berbual bual dia menyuruh saya telipon dia malan nih apa lagi saya cakap tak dak masaala setelah lama kami berbual sampai pukul 4.00 petang jadi saya pun pulanglah.

Pada pukul 8.00 malan saya pun kerluar rumah pergi telipon lah kat nor sambil kami berbual terasa boring lah biasa lah kan. Jadi Nor menganjak aku pergi ke rumah dia naik ikut pintu tingkap saya rasa serba salah nak pergi atau tidak, jadi saya berani kan diri dan saya menbuat keputusan sangup pergi ke rumahnya, jadi malan itu malam yang idah bagi saya apa bila sampai kerumah nor saya pun seyap seyap naik ke rumahnya semasa itu Nor hanya memakai kain batik dan baju kemejat sahaja saya pun duduklah dalam bilik nya di atas katil sambil baca buku cerita.
Pada pukul 12.00 malam saya terasa boring jadi saya cakap kat Nor saya teringing sangat nak duduk atas pehanya. Tapi Nor menolak saya dan dia cakap gatal. Saya tak kira, saya nak jugak. Jadi saya pun memeluk nya sambil tangan kanang saya menbuka baju nya.

"Jangan lah... Malu lah saya...!" Katanya sambil cuba menepis tangan saya.

Apa lagi. Lagi kuat lah nafsu saya. Lagi kuat lah saya memeluk dia sambil tangang kiri saya mula menbuka kain yang dia pakainya.

Akhirnya Nor tingal seluar dalam dengan coli aja. Aku pun mula mencium bibirnya dan dia kelihatan telah merasai nikmat. Saya pun tangal kan pula pakaiyan saya. Lepas tuh telanjang bulat lah saya.

Apa lagi, saya pun tangal kan lah semua pakaiyan Nor. Kami sama sama telanjang. Saya hanya mahu nikmat romen je. Batang saya keras terpacak kat peha Nor. Nor memegan batang saya. Aduh amat nikmat sekali. Dia pun mula melacap kan batang saya. Lepas tuh dia menyunruh saya masuk kan batang saya kat dalam patat dia. Saya pun masuk kan batang saya.

Teryata Nor masih anak dara lagi. Sunguh ketat patat dia. Susah betul nak saya masuk kan batang saya. Tapi lama kelamaan masuk jugak batang saya kat patat dia. Nor hanya memenjamkan mata. Pelahan lahan saya pun mula lah henyut batang saya. Acara tarik sorong tu aduh nikmat sekali.

Saya rasa setelah 25 minit saya menhenyut kan batang saya. Saya rasa sudah sampai kemuncak lalu saya lepas kan kat dalam patat Nor. Terbeliak mata nya kerana saya telah lepas kan air mani kat dalan.

"Kenapa lepas kan kat dalam.... Susah lah Nor nanti....!" Keluhnya pada saya.

Saya pun buat tak dengar je lalu mencabut batang saya dari patat dia. Saya pun memakai pakaian saya dan Nor pun memakai semula pakaiannya. Lepas itu saya pun duduk kat atas tingkat.

Lama jugak kami berbuat pasal nikmat yang kami lakukang tadi. Sampai lah pukul 3.00 pagi saya pun balik lah ke rumah. Kat rumah saya melacap pula. Keesokkan hari, saya nampak Nor letih je. Mukin kerana semalan kami buat karja. Saya rasa amat puas sekali kerana telah merasa nikmat yang hebat.

Bersama Gadis Cantik

$
0
0

Video Lucah : Bersama Gadis Cantik - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Bersama Gadis Cantik   Melayu Boleh.Com

gmbr mlyu tdg bleh blogbogel com

Dipermain

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Gambar Bogel Dipermain   Melayu Boleh.Com
Peristiwa ini berlaku semasa aku masih menuntut lagi.
pada ketika itu aku baru balik dari kuliah , semasa di perhentian
bas seorang lelaki yang kacak telah menegurku dan menyatakan hasrat
nya untuk berkenalan denganku . selepas itu dia pun mempelawaku
kesebuah restoran untuk minum. tanpa aku sedari dia telah memasukkan
pil khayal kedalam minumanku selepas itu aku tidak sedar apa apa.
apabila aku tersedar sahaja aku sudah berada di atas sebuah katil
didalam sebuah bilik dalam keadaan tanpa seurat benang pun yang
membalut tubuhku . di tepi ku terdapat sebuah pita video,
pita video apa ni , rungutku sendiri. lalu aku pun memasukkan pita
video itu kedalam perakan video yang tersedia ada didalam bilek tsbt.
alangkah terperanjatnya aku apabila melihat gadis yang terbaring
yang sedang diasak oleh seorang lelaki tanpa berpakaian.
tidak!!!jerit ku sambil menutup muka. aku hanya mampu melihat
lelaki itu menguli uli buah dadaku sambil menghisap. bukan itu saja
keseluruhan badanku diratah ratah seperti meratah makanan kesukaannya
lelaki itu menyusuri badan ku menuju ke bawah permukaan perutku
dikala itu kakikuu dikuakkannya sehingga ternampak rupa sebenar cipap ku
dan dijilatnya cipapku dengan ganas dan terjojollah daging kecil
yang berwarna merah dicipapku. setelah puas menikmati cipapku
lelaki tsbt terus memegang batangnya yang sudah lama tegang .
sebelum menembusi lubang cipapku tadi aku lihat di mengorek ngorek terlebih dahulu
cipapku lalu dibenamkan batangnya yang tegang itu kedalam cipapku
aku lihat lelaki itu benar benar puas. lelaki tua itu terus menghenyak
aku tanpa belas kasihan. lelaki tsbt menurun naikkan batang yang
sudah agak lama terbenam ke dalam lubang hikmatku. sudah agak lama
serentak dengan itu lelaki itu pun mengeluarkan batangnya dan memancutkan
cecair bewarna putih diatas perutku , ketika itu aku lihat batangnya yang tegang tadi
telah mula layu terkulai tidak bermaya.
bertuah betul lelaki itu dapat rezeki free di depan mata
kata hatiku dengan perasaan sedih.


Angel in cage

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Berawal dari chating dan berkiriman email disitus khusus penggemar Bondage, aku berkenalan dengan seorang nyonya, eghh.. nona muda karena diliat dari usianya baru 25-an, seksi, lekuk badannya terlihat kencang dibalik pakaian ketatnya. Sebut saja Angel karena parasnya putih bagai bidadari dengan rambut lurus tak kalah dengan bintang iklan shampoo. Setelah mengobrol dan saling mengenal lebih jauh ternyata kami dalam satu universitas yang sama hanya beda angkatan dan jurusan saja.

Pertemuan demi pertemuan kami lakukan, pada akhirnya kami setuju melakukan hubungan pada tahap lebih lanjut. Hari sudah mulai gelap, aku yang lagi nyantai bermain game dikomputer, mendengar dering hape ternyata dari Angel yang ngajak ketemuan dicafe tak jauh dari kampus, kami pun bertemu dan setelah berbincang-bincang setelah sepakat, Angel mengajak aku ikut mobilnya, ternyata dia orang kaya, tuturku melihat BMW biru tipe baru. Didalam mobil ternyata Angel sudah mempersiapkan segalanya. Dia meminta aku membuka semua pakaian, termasuk CD, spontan aku kaget karena ini pertama kalinya aku telanjang didepan cewe, tapi apa daya permainan sudah dimulai, untung kaca mobilnya tidak tembus dalam kegelapan malam, hanya saja AC mobil terasa menusuk badan yang tak terbungkus lagi, "Ini merupakan ujian kepercayaan," pikir aku dalam hati.

Angel meminta aku menurut dan menjadi budaknya, meskipun dalam perjanjian permainan kami sepakat bergantian antara menjadi "budak" dan "majikan". Ternyata Angel sudah mengambil keputusan aku sebagai budaknya terlebih dahulu. Angel mengeluarkan barang-barang yang mungkin baru aku lihat aslinya, biasa aku melihat di vCD atau internet. Badanku tambah merinding memikirkan apa yang akan Angel lakukan, "Heii.. kenapa bengong?, takut?" hardik Angel memecah keheningan. "Ah.. nggak.. nggak kok," jawab aku terbata-bata. Terasa tangannya yang halus membelai wajahku, kucium aroma yang menyegarkan yang dapat membuai pria. "Kamu harus nurut saya, kalo nggak saya hukum lebih berat," kata-katanya sambil mulai memasangkan hood (topeng yang menutupi seluruh kepala ketat dengan satu-satunya lubang yang tersedia hanyalah tepat pada lubang hidung saja). Kepalaku terasa digencet helm fullface baru, lebih sesak, jantungku berdegup dalam kebutaan aku dikagetkan Angel yang cekatan memborgol tanganku kebelakang badan. Aku hanya bisa duduk tak berdaya menunggu perlakuan dari mistress-ku. "Gimana? Sabar ya saya bawa kamu ketempat saya, tapi untuk sekarang kamu tau nyampe aja ok, nikmati aja," kata Angel membuat aku tambah bingung.

Dalam perjalanan yang tidak tau arah, aku dipermainkan mulai dari menjepit kedua putingku dengan jepitan jemuran, "Aaagh," rintihku ketika Angel sesekali menyentil jepitan tersebut, kadang Angel juga mengocok kemaluanku yang sudah tegang dari pertama naik mobil. Aku hanya dapat merintih dan tak lama kurasa mobil berhenti, terdengar suara pintu terbuka yang ternyata Angel membuka gerbang. "Sampai juga akhirnya,..tapi dimana ini ya," tanya diriku dalam hati. Setelah masuk garasi, Angel membuka pintuku dan menuntunku. Dalam keadaan telanjang aku ditarik "Ah..," rintihku ternyata Angel menarik kemaluanku sebagai "tongkat penuntun" sampai pada suatu ruangan dia membuka hood dikepalaku. Kukejap-kejapkan mata beberapa saat menyesuaikan pandanganku dengan cahaya di ruangan itu. Kemudian kulihat Angel sudah berganti pakaian dengan pakaian ketat serba hitam, seksi dilengkapi High-heel (sepatu bertumit tinggi). Kulihat juga ruangan yang belum pernah kubayangkan, berbagai alat tergantung di ruangan ini. Dalam kebingungan aku disadarkan dengan penjepit yang dilepas yang menimbulkan nyeri karena darah yang mulai mengalir pada puting yang telah lama yang dijepit, borgolku pun dilepas, sekarang aku terbebas.

"Tight, sekarang kamu bebas pakai ruangan ini (ruang penyiksaan) dan ruangan sebelah (kamar tidur)disana semua tersedia, tapi jangan sekali-kali kamu keluar dari 2 ruangan ini, karena diluar sana berkeliaran anjing penjaga yang hanya mengenal saya," kata Angel sambil membelai sekujur tubuhku. Memang terdengar suara anjing lebih dari satu kurasa. "Terus.. saya ngapain" tanya aku dalam kebingunan dalam ruangan yang cukup besar dan luas yang penuh dengan wewangian yang membuat gairah meningkat."Hebat.. ternyata dia professional" sambil melihat ruangan yang membuat diriku lebih bergairah. "Tight, mulailah, sekarang kamu master di ruangan ini, saya budak kamu, ayo" pintanya memelas dengan nakal.

"Ok saya mulai sesuai perjanjian kamu milik saya malem ini" tegas aku sambil langsung mengambil sebuah topeng yang terdapat lubang di mata, hidung dan mulut. Kupasangkan ketat di wajahnya, Angel tampak menikmati hal ini. Lalu kuikat rambut panjangnya dengan tali agar tidak menggangu aktivitas aku. Dengan cekatan aku melepas semua pakaian yang dikenakannya hanya tersisa CD putih membalut tubuh yang putih, halus dan wangi tersebut. Tak tahan aku langsung meraba-raba sekujur tubuh tersebut, desahan nafas Angel makin memburu ketika aku memainkan putingnya. "Aku akan menggunakan gaya barat dalam permainan kali ini, ok Angel," tanyaku yang dijawab dengan anggukan yang pasrah.

Kuambil dan kupasangkan sarung tangan panjang (Arm-binder-Body Restraints) pada setiap lengannya, lalu disatukan melipat ke belakang punggung dan kemudian dibalut dengan arm-binder dan sabuk pengaitnya dikancingkan di depan tubuh. Kini sepasang lengan halus itu bukan miliknya lagi, tak bergeming sekalipun Angel berusaha menggerakkan tubuh, mungkin pegal pikirku. Dalam ketidakberdayaan tersebut Angel kubimbing ke sebuah spread-bar papan untuk kaki dan kuperintahkan Angel melebarkan kakinya tersebut dan kukunci setelah pas, sekarang Angel tidak dapat merapatkan kakinya lagi, kulihat CD-nya mulai basah karena rangsangan. Lalu kuambil sebuah ball-gagged sebesar bola ping-pong tanpa basa-basi kubenamkan dalam mulutnya dan kuikat penjepit dibelakangnya. Selanjutnya wide-collar untuk menyangga lehernya agar selalu mendongak.

Mulailah aku memainkan kemaluan yang sudah basah tersebut dengan mengklitik-klitik membuat desahan nafas Angel makin memburu diselingi rintihan yang tertahan ball-gag dimulutnya. Tak puas dengan itu aku mengambil sepasang penjepit lengkap dengan rantai dan serangkaian pemberatnya. Angel terlihat terperanjat menatap benda itu. Sambil tersenyum aku memasang jepitan itu di puting kirinya. Senyumamku makin lebar melihat wajah Angel yang meringis kesakitan menahankan rasa perih yang serasa membakar. Kemudian aku melanjutkan dengan puting kanannya. Tubuhnya menggelinjang menahan sakit, kemudian aku tertawa-tawa kecil, puas rasanya pikirku sambil memasang beberapa pemberat sehingga putingnya tertarik kebawah dan sebagai akibatnya jepitannya semakin kuat.

Aksi selanjutnya kugunting CD, terlihat rambut-rambut dikemaluannya menebar bau khas wanita, tak tahan aku lansung meraba, membelai tubuhnya dari atas sampai bawah, lalu berjongkok dan mulai merangsang vaginanya dengan mulutku. Nafas Angel makin tersengal-sengal menikmati jilatan pada vagina sampai lama kelamaan membuat Angel tidak tahan dan hampir orgasme. Tetapi pada saat itu aku sadar Angel hampir mencapai puncak, spontan aku menghentikan permainan. "Tidak sekarang Pleasee.. terusin," pikirku melihat gelengan kepala dan mata Angel yang mengharapkan aku melanjutkan tapi sayang aku tidak mau melakukan, Angel tetap memelas dengan kata-kata tak jelas karena terhalang ball-gag.

Kulihat alat elektronik berupa sabuk berbentuk CD dengan 2 tonjolan (dildo) panjang - satu besar dan lainnya agak sedang dengan pengatur waktu. "Wah barang bagus nih perlu dicoba," pikirku sambil langsung menyetel waktu jalan-berhentinya alat tersebut setiap 5 menit sekali, lalu lansung diikatkan pada pinggang Angel yang sudah mulai lemas dan putus asa karena tidak dapat orgasme. Dengan melintasi selangkangannya kumasukan setiap dildo tersebut memasuki masing-masing lubangnya; anus dan vagina, sebelumnya kulumurkan minyak agar tidak lecet dan kemudian tak lupa aku kancingkan agar kencang pada sabuk pinggangnya, lalu rantai yang mengait kedua puting susunya tadi sekarang ditambatkan juga ke sabuk penahan di pinggangnya itu.

Lengkap sudah penderitaan Angel, tubuhnya makin lunglai terasa saat kulepas dari spread-bar kakinya sudah tidak sekuat tadi, tapi permainan belum berakhir, kukaitkan sebuah rantai panjang pada collar dilehernya dan mulai menarik dia untuk "berjalan-jalan" dengan 2 dildo dan high-heel Angel susah untuk berjalan, napasnya terengah-engah setelah mengantar aku melihat kamar sebelah yang memang sudah tersedia semua dari ranjang, kamar mandi, kulkas berisi makanan dan minuman. Kubuka ball-gagg dan penutup kepalanya, tapi masih dalam keadaan berdiri dengan collar dari bahan keras yang mengharuskan Angel tetap mendongak. "Masih bisa lanjut, sayang" bisikku dekat telinganya. "Iya, terusin donk saya belum puas nih," jawabnya. "Boleh sayang, saya nggakkan sungkan lagi".

Sekarang aku biarkan bagian mukanya bebas karena aku sedang memasangkan sabuk kulit pada bagian hig-heelnya. Lalu kaitan dipasangkan pada ring yang terdapat di setiap sabuk tersebut, sehingga mendekatkan kedua kakinya dan menghalangi langkahnya kelak. Untuk lebih membatasi langkahnya aku memakaikan semacam cocoon (rok panjang) dari bahan latex. Bereslah bagian bawah yang sudah terpasang high-heel, cacoon, sabuk 2 dildo otomatis tinggal wajah yang cantik mulai lesu.

Aku memasangkan blindfold pada kedua matanya, kepalanya dibungkus dengan hood (topeng yang menutupi seluruh kepala) yang tadi kupakai dimobil. Lalu dinding pemisah kedua lubang hidung tersebut dikaitkan dengan ring jepit. Yang menjadikan Angel bagaikan kerbau yang harus mengikut jika ditarik.Kubimbing Angel menuju "kandang" sebuah jeruji besi yang bisa disetting ketinggiannya dan hanya berdiameter 50cm. Angel harus melangkah mengikuti dengan penuh kehati-hatian, agar tak terjatuh. Ternyata Angel menyadari denyitan suara pintu kandang yang dibuka, dalam kegelapan Angel berusaha menolak, namun mana mungkin Angel melawan karena dia tidak punya pilihan. Akhirnya dengan terpaksa Angel harus menghuni kandang agar Angel selalu berdiri, maka ujung rantai penuntun tadi kulepaskan dan kusetting tinggi kandang tersebut sampai kepalanya keluar dan karena ada bulatan yang cukup untuk leher kumasukkan leher tersebut hingga hanya badan Angel didalam kandang dan bagian kepala diluar. Belum puas melihat penderitaan Angel kubelitkan kejeruji pada collar leher dengan rantai penghubung kedua puting susunya. "Selesai," spontan kataku dengan bangga sambil keluar dan menggembok pintu kandang.

Tinggallah kini Angel berperan sebagai tahanan itu sendirian dalam penderitaannya. Berulang kali kakinya bergerak lelah dan ingin turun, namun gantungan leher dan puting susunya memaksanya untuk terus bertahan, entah sampai kapan siksaan ini berlangsung yang pasti aku mulai memencet tombol pada sabuk 2 dildo tersebut dan dildo yang sudah tertanam tersebut akan bergetar-getar dan meliuk-liuk setiap 5 menit sekali jalan-berhenti-jalan-berhenti, satu yang dapat aku pastikan Angel akan putus asa dalam mencapai orgasme yang tertunda-tunda tersebut. Seakan kurang puas aku memperhatikan bagian bawah kandang tersebut ternyata siksaan untuk Angel belum berakhir, landasan pijaknya berupa lempengan yang dapat ditarik keluar, dibaliknya adalah timbunan butir-butiran lunak yang kemudian merosot saat terinjak oleh high-heel. Perlahan tapi pasti Angel mulai merasakan siksaan yang sesungguhnya.

"Tampaknya saya harus meninggalkan untuk beberapa waktu agar kamu dapat menikmati siksaan yang dihadiahkan ini ya sayang," bisikku penuh dengan kemenangan.
"Emh.. mh.. mhh," jawab Angel sambil geleng-geleng. Tapi apa daya aku sudah berjalan keruang sebelah untuk bersantai beberapa saat sambil membayangkan benda-benda yang belum kupakai diruangan tersebut bila diriku dalam posisi seperti Angel sebagai seorang "Slave".

Tamat

Gambar puki perempuan masuk batang

Doggy Tak Buka Hijab

$
0
0

Video Lucah : Doggy Tak Buka Hijab - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Doggy Tak Buka Hijab   Melayu Boleh.Com

Ms Bahames Hot Secretary

$
0
0

Koleksi gambar bogel, awek bogel, melayu lucah, gadis nakal, telanjang tetek

Gambar Bogel Ms Bahames Hot Secretary   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Ms Bahames Hot Secretary   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Ms Bahames Hot Secretary   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Ms Bahames Hot Secretary   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Ms Bahames Hot Secretary   Melayu Boleh.Com

Can we wear bikini in Malaysia?

$
0
0

Koleksi gambar awek melayu seksi, Bontot melayu, awek tayang tetek, melayu bikini terbaru

Gambar Bogel Can we wear bikini in Malaysia?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Can we wear bikini in Malaysia?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Can we wear bikini in Malaysia?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Can we wear bikini in Malaysia?   Melayu Boleh.Com Gambar Bogel Can we wear bikini in Malaysia?   Melayu Boleh.Com

Gadis K-pop Pandai Melayan

$
0
0

Video Lucah : Gadis K-pop Pandai Melayan - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis K pop Pandai Melayan   Melayu Boleh.Com

Amoi Singapore Love White Man

$
0
0

Video Lucah : Amoi Singapore Love White Man - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Amoi Singapore Love White Man   Melayu Boleh.Com

tetek awek tagang

Tante Yani – 5

$
0
0


Di kelas aku jadi sering melamun, membayangkan waktu aku menyelusuri seluruh permukaan dada Tante dengan mulut dan lidahku. Membayangkan bagaimana kelaminku secara perlahan memasukinya… Bel tanda pulang berbunyi. Aku bersorak. Ingat ke rumah, ingat malam ini Tante menjadi milikku. Akan kureguk semua kenikmatan dari tubuh Tante. Pokoknya nanti akan kunikmati seluruhnya, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, sampai puas. Memang aku bisa puas, tapi bagaimana dengan Tante ? Dua kali aku berhubungan kelamin dengan Tante, dua-duanya aku bisa mengeluarkan spermaku ke dalam lubang kelamin Tante, sampai puncak, sampai puas. Tapi Tante tidak. Aku jadi cemas, jangan-jangan nanti aku juga begitu.




Tapi aku ingat, yang kedua kemarin tante bilang aku ada kemajuan. Hal ini sedikit menghiburku. Mudah-mudahan yang ketiga nanti dengan bertambahnya pengalamanku, ada kemajuan lagi. Aku agak tenang sekarang. Di rumah sepi-sepi saja. Tak ada siapapun, juga Tante. Aku makan siang sendirian. Tante mungkin ada di kamar, pintu kamarnya tertutup. Kuselesaikan makan siangku dengan cepat, lalu duduk saja di meja makan, berharap Tante akan keluar dari kamarnya. Setengah jam berlalu, masih sendiri. Aku ke ruang keluarga nonton TV. Duduk di sofa lalu ingat, kemarin di sini aku menikmati buah dada Tante dengan tuntas. Diam-diam punyaku mulai tegak, padahal hanya membayangkan yang kemarin. Ditambah lagi acara TV menyajikan fashion show di Sydney, Australia. Peragawati cantik-cantik yang berlenggok di catwalk itu umumnya tak memakai kutang. Kalau model bajunya berdada rendah, belahan dadanya jelas. Kalau bahannya tipis, putingnya menonjol. Apalagi peragawati yang punya dada besar, buahnya berguncang waktu ia melenggang. Aku tambah tegang, makin pusing karena terangsang. Oh. Tante sayang, kemanakah engkau.




Aku membutuhkanmu sekarang! Tiba-tiba pintu kamar Tante terbuka. Aku menoleh. Kepala Tante nongol memberi isyarat padaku dengan mengangguk-angguk. Nasibku memang beruntung. Jelas ini isyarat ajakan masuk. Tapi masak di kamar itu, kamar pribadi Oom dan Tante. Aku ragu, bengong saja belum bereaksi atas isyaratnya. Sekali lagi Tante mengangguk, kali ini sambil mengedipkan kedua matanya.

Dengan pasti aku melangkah menuju kamarnya. Kepala Tante lenyap. Aku masuk langsung menutup pintu kamarnya dan mengunci. Di ranjang besar itu Tante terlentang. Mengenakan baju tidur tipis, sehingga samar-samar celana dalam dan kutangnya terlihat. Matanya sayu memandangku, berkaca-kaca. Kutang itu bergerak naik-turun menandakan nafas Tante sudah memburu. Aku tak tahan melihat pemandangan yang menggairahkan ini, segera saja aku menghampirinya. Tapi… “Tunggu dulu. Buka dulu dong, pakaianmu” perintahnya. Okey, tanpa dimintapun aku akan membuka. Sementara aku membuka pakaian sampai telanjang bulat, Tante memelorotkan celana dalamnya dengan posisi masih terlentang. Kini di balik baju tidur tipis itu nampak rambut-rambut halus yang menggemaskan itu. Belum sempat aku bergerak, ada lagi ‘ulah’ Tante. Ditariknya gaun tidur tipis itu perlahan, memperlihatkan paha bulat itu. Ditarik lagi keatas sampai pusarnya nongol. Kelamin berambut halus dan perutnya terbuka terhidang di depanku. Luar biasa. Tante menyajikan ’strip tease show’ di depanku! Ada-ada saja Tante ini.




Dengan ’senjata’ yang tegak keras aku menghampiri tubuh indah ini. Kucium rambut-rambut halus itu sebentar. Gemasnya aku. “Aaaaaaaahhhh” teriak Tante. Aku berpindah ke atas, kulumat bibirnya sambil meremas sebelah dadanya. Kutang itu perlu disingkirkan dulu seharusnya, tapi aku tak sempat. Tanganku sebelah lagi bergerak ke bawah. Eh, Tante sudah basah! Benjolan dan pintu itu licin. “Hhhhhhhhmmmmmmmm..” Tante tak mampu melenguh karena bibirnya aku kunci dengan bibirku. Disingkirkannya tanganku yang sedang asyik di bawah, dipegangnya kelaminku, lalu diarahkannya ke ‘pintu’. Rupanya Tante ingin memulai sekarang. Mungkin sama dengan aku, sudah sama-sama terangsang lebih dulu sebelum bergumul. Aku terrangsang oleh bayanganku dan peragawati tadi, Tante terangsang entah oleh apa. Aku mulai ‘masuk’ “Aduhh! Pelan-pelan, To!” Tante mengaduh, memang masukku tadi agak kasar. “Maaf Tante, habis engga tahan sih..”kataku tersengal. Kamipun saling menggenjot. Lucu kelihatannya kali ini. Tante masih mengenakan gaun tidur dan kutangnya, kelamin kami sudah saling pagut… Hasilnya, seperti kemarin.




Aku ‘keluar’ lebih dulu, sementara Tante belum terpuaskan benar. Kentara dari pinggulnya yang masih mencoba menggoyang sambil kakinya menjepit pinggangku. Kembali aku kecewa. Kalau kelaminku sudah bergesekan dengan kelamin Tante, disamping rasa nikmat, juga rasa geli luar biasa. Jika sudah geli begitu, aku tak sanggup lagi menahan untuk jangan sampai ke puncak dulu.

Kembali aku gagal memuaskan Tante. Kembali aku berusaha menetralkan suasana yang tak enak ini.




Kuelus buah dada yang putingnya masih tegang itu dengan penuh perasaan, lalu kucium perlahan. Tante mengusap kepalaku. Kucium pipinya dengan mesra. “Tante..” “Hmmm” “Saya..engga..” “Udahlah..Tante tahu. Kamu engga usah merasa apa-apa. Tante maklum kok. Kamu tadi lumayan, sudah ada kemajuan” “Tapi Tante kan belum …” “Engga usah kamu pikirin. Tante mengerti” katanya menentramkan sambil mengelus-elus dadaku. “Saya engga bisa bertahan lama, Tante” “Sudah lumayan, kok. Tante tadi juga merasa nikmat. Kamu udah mulai pintar mengocok tadi” “Saya bisa merasakan Tante tadi belum puas” “Iya, memang wanita membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding laki-laki. Tapi kamu tadi ada kemajuan dibanding kemarin” “Tak adil rasanya. Saya merasakan kenikmatan luar biasa, sedangkan Tante belum” “Sudahlah, To. Tak perlu kamu pikirkan. Tante mengerti” “Terima kasih Tante” Kupeluk tubuhnya erat. Erat sekali. Diciumnya pipiku, lalu merebahkan kepalanya di dadaku. Aku mengelus rambutnya. “Tubuhmu atletis sekali. Dadamu bidang” katanya sambil tangannya menelusuri dadaku. “Iya, Tante. Dulu saya kerja di kebun. Saya juga sering olahraga” Tiba-tiba tangan Tante ke bawah menggenggam punyaku. “Kelaminmu besar sekali” “Ah, masa Tante. Saya kira biasa-biasa saja” “Apalagi kalau lagi tegang”. Kulirik punyaku, sudah agak surut. “Tubuh Tante luar biasa” balasku. “Kalau lagi tegang keras dan panas” komentarnya lagi masih tentang penisku, mengabaikan pujianku. “Buah dada Tante indah sekali” “Ah, masa. Dibanding punya siapa” pancingnya. “Siapa saja” Aku pura-pura terpancing. “Berarti kamu sering lihat buah dada, ya” Kubalikkan badannya. “Besar, bulat, kenyal, putih, licin, halus lagi” kataku sambil melihat dekat-dekat buah itu. “Buah dada siapa yang kamu lihat” tanyanya sambil menggoyang-goyang kelaminku yang masih berada digenggamannya. “Cuma baru ini” jawabku sambil mulai merabai permukaan dadanya. “Jujur aja, To. Dada siapa yang pernah kamu lihat” katanya lagi. Tante penasaran rupanya. “Sungguh mati Tante. Cuma punya Tante yang pernah saya lihat” “Yang bener, To” tangannya tidak menggenggam lagi, tapi mengelus kelaminku.




“Benar Tante” “Kok tahu bagus ?” “Saya hanya lihat punya teman-teman sekolah. Itupun dari luar” “Pernah kamu pegang ?” Tangannya masih mengelus, aku mulai terangsang. “Ih, engga lah, Tante. Bisa gempar, dong” “Jadi, tahunya punya Tante bagus, dari mana ?” “Pokoknya, dari luar, punya Tante paling besar” Ujung jariku mempermainkan putingnya. Putting itu mulai mengeras. “Tante” “Hmm ?” “Apa setiap buah dada ujungnya begini ?’ “Begini gimana” “Panjang, mungil, tapi keras” “Mungkin. Punyamu mulai keras” Aku seperti disadarkan. Memang aku sudah terangsang akibat percakapan tentang dada dan elusan Tante pada kelaminku. Aku mau lagi. Kenapa tidak ? Mumpung masih ada kesempatan. Oom Ton paling cepat besok siang pulangnya.

Segera saja kukulum putting yang sejak tadi kupermainkan. “Eeeeehhhhhmmmmmmm..” Tante melenguh panjang. Tanganku ke bawah mencari-cari di antara ‘rambut-rambut’. Basah di sana. Kugosok yang basah itu. “Uuhmmmm….Aaahhhhhhh..Uuhhmmmmm” desahnya agak keras, mengikuti irama gosokanku. Kelaminku diremas-remas. Enak. “To… Hhheeeehhhggh..sedap, To..Hhheeeeeghh” Tante makin ribut, aku khawatir kalau sampai terdengar dari luar kamar. Ah, tak ada orang ini. Aku makin giat menggosoki tonjolan kecil di bawah sana. Tante makin ribut, menceracau tak karuan Gosok lagi. Teriak dia lagi. Akhirnya… “Udah, To.ampun..Ayo To, sekarang To, sekarang…!” Aku bangkit. Kelaminku yang sudah keras kupegang pangkalnya, kuarahkan. Tante membuka kakinya lebar-lebar. Demikian lebarnya sampai kedua lututnya ke atas, menyuguhkan kelaminnya yang membasah, tepat di depan kelaminku. Aku masuk. Kudorong perlahan. “Oooohhh, To..sedapnya….” Sudah tenggelam separoh. Kudorong lagi. “Aduuuuhhhh, mamaaaa, nikmatnya…” teriaknya lagi. Kudorong lagi. Sudah masuk seluruhnya. Kurebahkan tubuhku menindih tubuhnya. Tanganku ke belakang punggungnya.




Kudekap erat tubuhnya, lalu aku mulai menggenjot. Sedaaaaaaaapp. Bertumpu pada kedua lututku, aku menarik dan mendorong pinggulku. Nikmaaaaaaaaaattt. Entah kata apa saja yang keluar dari mulut Tante aku tak peduli. Terus saja menggenjot, naik-turun, keluar-masuk. Aku nikmati benar gesekan kelaminku pada dinding vagina Tante. Kadang selagi punyaku didalam, Tante “mengikat” pahaku dengan kakinya sambil memutar pantatnya. Kurasakan sentuhan seluruh relung kelaminnya pada kelaminku. Luar biasa sedapnya. “To…hhehh.kamu…hhehh..kok..hhehh..”Tante mencoba bicara disela-sela nafasnya yang memburu. “Keenaapaa . hheehh.. Taanntee…hhehh” “Kamu….kok…lama…” Baru aku menyadari, sudah puluhan kali kelaminku kugenjot keluar- masuk-putar, tapi aku tak merasakan geli seperti biasanya. Yang kurasakan hanya nikmat. Rasa geli yang tak bisa kutahan yang kemudian membuat aku ke ‘puncak’, kali ini tak kurasakan! Heran! “Engga …tahu.. Tante..” “To, Oh my God..heeeehhhhhh” “Enak…Tante…?” “Wooow….luar biasa…” Genjot dan genjot lagi “Kamu..masih…lama..To..?” “Masih…Tante.” Memang aku belum merasakan “geli menuju puncak” “Diam. dulu,.. To”




Aku menghentikan genjotanku. Posisiku masih “di dalam”. Tangan Tante memeluk erat punggungku, sementara kakinya mengikat pahaku. Lalu tubuhnya bergerak miring hendak merobohkan tubuhku. Aku bertahan, tak tahu maksudnya. “Gantian, To…Tante di atas.” Baru aku tahu maksud gerakan Tante ini. Kuikuti gerakannya, tapi.. “Jangan.sampai…lepasss” Rupanya gerakan robohku terlalu cepat, sehingga kelaminku sedikit tercabut. Untung Tante cepat mengimbangi gerakanku, hingga punyaku “masuk lagi”. Sekarang kami sudah sempurna berbalik posisi. Tante yang menindihku. Hanya sebentar. Tante lalu perlahan bangkit mendudukiku. Kelamin kami tak terlepas. Tante mulai bergerak. Aneh, gerakannya maju-mundur! Rasanya lain pula, tapi sama sedapnya! Dengan posisi begini gesekannya terasa lain.

Kadang diputar, seperti diperas. Kadang Tante “jongkok”, pantatnya naik-turun, sedap juga.




“Aaaahhhh..kamu..nakal” teriaknya ketika dia berjongkok membenamkan kelaminku, aku mengangkat pantatku. Kedua tanganku diraih, dituntun ke dadanya. Kuremas dada yang tambah licin kena keringat. Entah sudah berapa lama akhirnya Tante capek juga. Dia rebahkan tubuhnya. Kupeluk. Kumiringkan, aku ingin di atas lagi. Tante menurut. Dengan hati-hati kami mengubah posisi, agar jangan terlepas. Aku berhasil. “Kamu…udah..pintar..”pujinya. Dengan posisi di atas aku jadi bebas menggenjot. Lagi-lagi Tante teriak. “Terus..To.., Tante…hampir…” Terus. Tusukanku makin menggila. Teriakannya makin keras. Rasa geli datang, dimulai dari ujung penis, terus menjalar ke seluruh tubuh. Makin geli. Makin cepat aku menarik-tusuk. Kesemutan…mengambang..melayang..dan……. “Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….” Seeeerrr, denyut-denyut, seeerrr, bergetar, serrrrr, berguncang..seer. Entah sudah berapa kali seerr, yang jelas setiap kali keluar aku merasakan kenikmatan yang tak bisa kugambarkan dengan kata-kata. Begitu nikmat. Aku sampai lupa memperhatikan tingkah Tante.




Badannya telah bergeser ke atas karena ku”dorong” dengan tusukanku. Bantalnya bukan lagi di kepala, tapi di punggung. Sedangkan kepala terkulai, mata melihat ke atas, bibir terkatub rapat seluruh tubuh gemetaran. Teriakannya ? Tak perlu kuceritakan. Agak lama juga aku dan Tante bergetaran begini, merasakan puncaknya kenikmatan hubungan kelamin……. Lalu, hanya nafas kami berdua yang terdengar, seolah berebut mengisap oksigen untuk mengembalikan enerji yang keluar. Lalu barangsur pelan, makin beraturan. Tante masih “terkapar” Aku lunglai di atas tubuhnya.

Ini keempat kalinya aku bersetubuh dengan Tante.




Yang terakhir inilah kurasakan sangat berbeda dibanding tiga kali yang terdahulu. Lebih nikmat, lebih memuncak, lebih lama, lebih banyak aku mengeluarkan “air”ku, lebih bergetar, pokoknya …..susah diceritakan. Pengalaman baru tentang rasa nikmat. Dan lagi, mudah-mudahan pengamatanku tak salah, Tante begitu menggelepar, mengerang, teriak, berbeda dengan sebelumnya, Tante kali ini kelihatan “selesai”. Semoga begitu. “Ooh..To., kamu hebat” Diciumnya pipiku dengan gemasnya. “Apanya yang hebat, Tante” “Kamu betul-betul lelaki” tambahnya “Memang dari dulu saya laki-laki. Ini buktinya” Kusodorkan kelaminku, menusuk perutnya. “Laki-laki yang jantan” diremasnya penisku dengan gemas. “Auu” teriakku “To…luar biasa..” Tak putus-putusnya ia memujiku. “Enak engga tadi, Tante ?” “Wow. bukan main. Sangat!” Kupeluk tubuhnya. Aku merasa bahagia sekali. “Tante sayang..” Aku berbisik semesra mungkin. Agak kaget Tante memandangku, lalu tersenyum. Manis sekali! “Ada apa ‘yang ?” Wuih, mesra banget. Tante memanggilku ‘yang’. “Saya sayang Tante” Kucium bibirnya. “Hhmmmmmmm” lenguhnya.




“Kalau lama, enak sekali ya Tante” “Kok kamu tadi bisa lama” “Engga tahu, Tante. Mungkin karena tadi ronde kedua” “Atau mungkin karena kamu udah mulai pandai” “Yang pandai gurunya” “Huuuu” cibirnya sambil mencubit tongkolku. Aku senang. “Guruku yang cantik” Dicubitnya hidungku. “Dan berpengalaman” godaku lagi. “Aaah, udahlah, To” Kami diam lagi. “To.” panggilnya tiba-tiba. “Ya.sayang” “Jangan tinggalin Tante, Ya” “Oo, engga dong. Masa Tante yang jelita begini mau ditinggalin” “Tante serius, To” “Saya juga serius, Tante. Saya membutuhkan Tante. Saya ingin begini setiap hari, Tante” “Saya butuh kamu” Nah ini baru pernyataan. Ini pernyataan baru. Tante membutuhkanku ? Bukankan ia punya suami ? “Oom Ton gimana Tante” Tiba-tiba wajah Tante berubah, agak sedih kulihat. “Tante….ah engga. Pokoknya kita harus hati-hati, To. Ingat pesanku ‘kan ? Tante juga senang kita bisa begini terus. Tapi hati-hati, ya ?” “Pasti, Tante. Saya akan hati-hati. Tapi Tante mau kan, tiap hari” “Nanti kamu bosan” “Saya sudah bilang, Tarto sayang Tante. Tarto butuh Tante. Tarto ingin menikmati setiap hari. Tadi Tante bilang membutuhkan Tarto.




Maksudnya gimana Tante ?” “Iya.sama seperti kamu, Tante juga ingin setiap hari” Klop ‘kan ? Keinginan yang sama, saling membutuhkan, saling memuaskan, dan….saling menyayangi. Apakah ini yang dinamakan cinta ? Ya, apakah kami saling mencintai ? Aku memang tak ingin kehilangan Tante, tapi Tante sendiri bagaimana ? Apakah ia membutuhkanku karena mencintai keponakannya ini ? Atau karena aku baru saja memuaskannya ? Bagaimana dengan suaminya ? Jangan-jangan ia tak mendapatkan kepuasan dari Oom Ton ? Aku ingin mendapatkan jawaban dari pertanyaan terakhir ini, tapi mana berani aku menanyakan langsung kepada Tante. Ah, itu tak penting. Yang penting, aku sekarang punya kekasih yang luar biasa, yang bisa membuatku melayang-layang di puncak kenikmatan. Lelah benar aku malam ini. Bayangkan, malam ini dua kali aku “bertempur”.

Terutama yang terakhir tadi, permainan lama yang betul-betul menguras tenagaku. Aku sekarang ingin istirahat.




Masih agak sempoyongan aku bangkit mengumpulkan pakaianku. “Mau ke mana To ?” “Saya ingin tidur, Tante” “Sudah tidur sini aja, temanin Tante” “Saya senang sekali Tante, tapi besok Oom ‘kan pulang ?” “Paling cepat besok siang” Aku memperhatikan Tante yang dengan malas bangkit. Tubuh wanita ini memang luar biasa. Aku benar-benar beruntung mendapatkannya. Masih telanjang bulat Tante berjalan menuju kamar mandi. Tak lepas mataku menatapnya. “Kenapa, To” Tante merasa aku tatap begitu. “Tante memang indah” kataku sambil bergantian menatap dada dan ‘rambut’ bawahnya. “Kamu memang nakal. Sudahlah, bersih-bersih dulu baru kita tidur” Di dalam kamar tidur Tante yang luas ini ada kamar mandi yang luas pula. Ada dua wastafel cermin lebar, bath-tube, dan tempat untuk mengguyur (douce) yang berpintu kaca agak buram. Di bath-tube kami saling membersihkan, Tante menyabun tubuhku sementara aku mengguyur tubuhnya, lalu gantian. Ah, mesra sekali. Lalu berdua kami tidur berpelukan dibawah selimut yang hangat, tanpa pakaian. Tante yang punya ide begini. Enak juga. Jam dinding menunjuk waktu 11.32. Dua ronde permainan makan waktu hampir 3 jam.




Pantas saja aku lelah. Dengan tergagap aku terbangun. Dimana aku in ? Tante masih ada di pelukanku. Kulihat sekeliling, ah aku tidur di kamar pribadi Oom Ton dan Tante Yani! Ada rasa enak di bawah sana. Ooh, Tante sedang asyik mengelus-elus penisku yang tegang. Setiap bangun pagi, tanpa dieluspun penisku memang tegang. Elusan ini yang membuat aku terbangun.

Kulihat jam dinding, pukul 05.17. Ah , sudah pagi, aku harus siap-siap. Tapi Tante ini..




Tante memandangku, tersenyum, seperti biasa : manis. “Punyamu udah keras, To” Buah dada itu menyembul karena terpepet dadaku. Aku terangsang. Langsung saja aku raih buah indah itu. Putingnya sudah keras. Kami berpagutan. Aku ingin tahu kesiapan Tante pagi ini, tanganku ke bawah sana. Sudah basah rupanya. Mengingat waktu, aku ingin segera mulai. Tantepun paham. Kembali aku melakukan ‘pertempuran’ panjang melawan Tante. Rasanya jalan ke puncak masih lama. Aku mempercepat “pompaan”ku Belum juga. Aku terus melumat bibir Tante, mencegah “kicauan”nya yang makin keras, khawatir terdengar Mar yang sangat mungkin sudah bangun. Ganti posisi Percepat lagi. Hampir Ubah posisi Akhirnya, aku makin yakin seperti yang Tante katakan, bahwa aku lelaki tulen, jantan, hebat…. Pagi yang melelahkan sekaligus menyegarkan……! Tante memberikan bukti, bukan hanya janji.

Kami bersetubuh hampir tiap hari, kecuali kalau Tante senam. Waktu yang dipilihnya adalah siang hari, waktu saya baru pulang sekolah, di kamarku. Ini demi keamanan. Siang hari adalah saat yang paling aman. Saat Si Mar sedang sibuk bekerja di belakang, Si Luki bermain dengan pengasuhnya di rumah sebelah, dan saat Oom Ton belum pulang kantor. Siang hari memberikan Tante cukup waktu untuk membersihkan diri, menghilangkan “bekas”. Aku jauh dari bosan, seperti yang dikhawatirkan Tante. Karena aku memang sangat menikmati hubungan ini. Faktor lain yang membuat aku tak bosan adalah kreativitas Tante. Seperti yang kukemukakan di awal tulisan ini, ada saja ide Tante untuk membuat kejutan untukku setiap berhubungan kelamin. Entah itu posisi berhubungan, atau acara “pembukaan”, tambahan ronde, dan lain-lain yang membuat aku merasa “lain”. Pernah sekali waktu ketika aku pulang sekolah, ia sudah siap di dipanku memakai selimutku sebatas dada dan tak memakai apa-apa lagi di balik selimut itu. Kejutan yang membuatku “terbakar”.




Lain kali lagi ia memintaku “masuk” dari belakang. Bertumpu pada lututnya ia ‘nungging’, aku bermain sambil memegangi pantatnya yang bahenol itu. Saat yang lain lagi, kami ‘bertempur’ di atas meja belajarku. Ia duduk di pinggiran meja membuka kaki, aku ‘masuk’ sambil tetap berdiri. Pernah juga di kursi belajarku. Aku duduk di kursi yang dirapatkan ke dinding, ia duduk di atas pahaku berhadapan. Dengan posisi begini ia bebas “memilih” posisi tusukan kelaminku di vaginanya. Posisi atau gaya apapun, yang jelas membuat kami berdua menuju puncak bersamaan atau hampir berbarengan. Kejutan yang susah kulupakan serta merupakan pengalaman baru bagiku adalah seperti yang akan kuceritakan di bawah ini. Seperti yang sudah-sudah, pulang sekolah setelah ganti baju, aku langsung menemui Tante meminta “jatah” bersetubuh. Aku sebut jatah karena kalau malam hari Tante bukan milikku lagi, tapi jatah suaminya. Siang itu ruang tengah sepi, Tante mungkin ada di kamarnya, kulihat pintunya sedikit terbuka. Aku ingin masuk ke kamarnya, kali ini aku ingin main di kamarnya, karena sejak “semalam 3 ronde” itu aku tak pernah lagi making love di kamar itu, selalu di kamarku.




Kuperiksa keadaan sekeliling dulu. Aman. Aku masuk kamarnya. Tante mengenakan kimono sedang mengikat rambutnya.




Kukunci pintu, kupeluk Tante dari belakang, menggerayangi. Tak ada apa-apa lagi di balik kimono itu. “Hhmmmmm..sebentar ya ‘yang, Tante mau mandi dulu” “Engga usah mandi juga Tante tetap wangi” kataku terus menjelajahi tubuhnya. “Entar biar segar. Sabar dulu ya..” Aku menghentikan aksiku. “Saya ikut mandi Tante” kataku bercanda. “Ayolah, kita mandi bareng” Tak kusangka Tante menganggapnya serius. Ayo, kalau begitu. Aku langsung bertelanjang, menuntun Tante memasuku kamar mandi. Tante membuka kimononya, bertelanjang bulat juga, masuk ke ruang douce. Tak bosan-bosannya aku memandangi tubuh indah ini, padahal hampir tiap siang aku menggumulinya. “Ayo, To” ajaknya. “Kita main di sini Tante ?” nakalku timbul. “Hush, sekarang kita mandi dulu, kapan-kapan bolehlah” Tanganku yang bersabun menggosoki dadanya. Di bagian putting sengaja kutekan-tekan. Tante juga menggosok dadaku dengan sabun. Lalu perutnya, dan ke bawah lagi. Tangan Tante juga ke bawah. Diusapnya dengan sabun ‘rambut’ bawahku, kemudian dipegangnya batang kelaminku, digosok juga. Karuan saja batang itu membesar.




“Hiiiiii, bangunnya cepet bener” Aku menikmati gosokannya. Tante benar-benar teliti, semua bagian dari alat vitalku itu dibersihkan dengan sabun lalu diguyur. Enak. Aku ikut-ikutan. Seluruh bagian kelaminnya aku bersihkan. Kalau aku lagi menggosok “pintu” kelaminnya, kulihat mata Tante merem-melek keenakan. Selesai mengeringkan badan aku langsung menubruk Tante. “Heee, jangan disini To, ingat dong” Oh ya. Siang begini terkadang si Luki suka masuk ke kamar, tentu diikuti si Tinah. Berbahaya. Aku berpakaian, hanya pakaian luar saja, pakaian dalam aku bawa, menyingkat waktu. “Hiiiii, lucu.” kata Tante mengomentari tonjolan di celanaku. Tantepun hanya memakai daster, tanpa pakaian dalam.

Aku masuk kamarku duluan, langsung berbugil.




Sejurus kemudian Tante menyusul, juga langsung bertelanjang bulat. Kami langsung bersatu, saling raba dan saling pagut. Kali ini mungkin tak ada kejutan yang dibuat Tante. Atau ya itu tadi, mandi dulu sebelum main. Betul juga kata Tante, lebih segar. Aku meringkik kegelian ketika Tante menciumi pusarku. Ini mungkin kejutannya, tak biasanya Tante begitu. Tapi, Tante terus ke bawah menciumi ‘rambut’ku. Lebih kaget lagi, tangannya menggenggam kelaminku dan mulai menciumi barang yang sudah mengeras itu! Bukan main! Geli-geli nikmat. Bahkan.. “Aaaaaaaahhhh” aku mengerang ketika kepala penisku dimasukkan ke mulutnya! Luar biasa nikmatnya. Ini rupanya mengapa Tante begitu teliti membersihkan kelaminku waktu mandi tadi. “Tante…” Tante seolah tak mendengar panggilanku, terus saja asyik melahap barangku. Tante sanggup memasukkan barang itu hingga separohnya. Sewaktu di dalam, jelas kurasakan lidah Tante ikut bermain menggelitiki penisku. Woooow sedapnya tak terkira .! Sungguh ini pengalaman baru bagiku. Nikmatnya terasa lain. Entah apa yang dirasakan oleh Tante.




Kok mau-maunya ia melakukan ini. Aku sih keenakan. Aku perhatikan bagaimana ia sibuk mengeluarkan-memasukkan penisku, kepalanya naik-turun berirama. “Aaaahhhhhhh…hhmmmmmmmm…ssssshhhhhhhh..sed ap, .. Tante., …Tante..pintar .sekali…” celotehku menahan nikmat. Bagaimana nanti kalau aku tak mampu menahan diri ? Masa aku menyemprotkan spermaku ke mulut Tante ? Ah, bagaimana nanti saja, yang penting sekarang….sedaaaaaaaaaap. Tiba-tiba Tante melepas “makanan”nya, disapunya barangku dengan kain dasternya yang tergeletak di dipan. Aku merasa kehilangan sesuatu. Dikeringkan. Lalu…dikulum lagi…! Nikmaaaaat.. Dilepaskannya lagi, barangkali mau dilap lagi. Ternyata tidak, badannya digeser sehingga kaki Tante berpindah ke arah kepalaku. “To, .. ayo cium, To..”katanya terengah. Sejenak aku bengong tak mengerti permintaannya. “Kamu cium ini…” katanya kemudian sambil menunjuk ke selangkangannya. Okey, Tante, toh aku sudah sering mencium ‘rambut-rambut’ halusmu itu. Aku mulai mencium. “Ke bawah lagi, dong To..” Ke bawah ? berarti disitunya ? Hal baru, kenapa tidak ? Kucium tonjolan kecil yang sudah keras itu. Asin rasanya.




“Aaaaaaaahhhhhhhh, sedap To, terus…”

Kini lidahku yang menyapu-nyapu pintu dan tonjolan tadi “Yaaaahhh. yaaaaaa…begitu enak…” katanya sambil mulutnya menyergap lagi batang kelaminku. Ada cairan yang asin rasanya. Di kemudian hari aku baru tahu bahwa yang sedang aku dan Tante lakukan sekarang ini namanya “posisi 69″ Dalam mengulum ini Tante pintar sekali, banyak variasinya. Keluar-masuk, kadang menyedot-nyedot, bermain lidah, sesekali menggigit (aku langsung teriak). Akupun diajarinya bermain. Menggelitik ‘lubang’ dengan lidahku, menggigit kelentitnya (pelan, tentu saja), menyapu bibirku ke “bibir”nya. Asyik juga bermain seperti ini. Masing-masing sibuk, masing-masing merasakan nikmatnya. Entah sudah berapa lama kami bermain begini. Untung saja aku berhasil menahan diri untuk tidak keluar. Aku sekarang memiliki ketrampilan baru untuk mengontrol diri, mengatur diri kapan saatnya ‘keluar’. Kalau tidak, masa aku menyiram mulut Tante dengan maniku. Sampai akhirnya…. “Ayo, To….sekarang.To….” Aku memutar tubuhku, sementara Tante rebah terlentang membuka kakinya, siap menerima tusukanku. Aku masuk dengan gemas. Tante menerima dengan antusias.




Bersambung . . . . . .

Adam & Hawa 2

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Hawa baru sahaja lepas mandi, rambutnya basah …nak buat mcmana dah terpaksa … selesai berpakaian dia keluar dari biliknya …dilihatnya khemah2 dah tersergam indah, tiada tanda tanda bekas hujan lebat malam tadi …
Di bilik masak resort kelihatan petugas sedang mengemaskan periuk nasi dan lauk ke dalam van, dia mendekati mereka dan bertanya kemana Adam dan pelajarnya pergi… jwpan yang diberi Adam dah pergi menghantar barang makanan ke Lembah Bujang untuk pelajar berkelah di sana dengan guide ….
Setengah jam kemudian resort itu telah pun sunyi tiada petugas lagi kerna semua telah pergi ke Lembah Bujang. Hawa terasa malas nak ke sana, lalu dia menalipon Adam minta di hantarkan sedikit makanan kepadanya… “ok ..nanti I bawakan lunch cum breadfas utk u” balas Adam…

Seketika kemudian kelihatan kereta Adam masuk ke perkarangan resort itu, Adam turun, ditangannya ada bungkusan makanan untuk Hawa. “Bagaimana keadaan di sana” soal hawa.. “hhmmm… semua ok lepas lunch nanti budak2 akan singgah kat tepi sungai tu untuk mandi..I dah suruh Abag Mat tengok2kan bebudak tu… sampai jam 4 nanti” so kita ada lagi 5 jam untuk berehat.. jelas Adam pada Hawa.

Mereka makan bersama2 dalam bilik urusetia yang di gunakan Adam sebagai biliknya malam tadi… sambil makan Hawa terkenang peristiwa malam tadi … sambil mengunyah nasi dia kenyitkan mata pada Adam …. Saolah mengerti apa yang tersirat diisanubari Hawa Adam tersenyum dan … menjilat2 bibirnya minta pengertian dari Hawa. Rambut u basah … heheh.. usik Adam … “nakal” kata Hawa sambil mencubit peha Adam…

Selesai makan mereka berbaring di katil sambil berpelukan .. masing2 telah mulai teruja…

Hawa tergamam dan terkaku bila terasa nafas Adam berhembus hangat di lehernya. Sepantas kilat dia menarik zip seluarnnya dan terjongol keluar batang kemaluannya yang kelihatan gelap. Rupanya Adam tidak memakai seluar dalam . Dipegangnya penis yang setengah keras itu dan dilurut-lurutnya. Hawa terpaku dan melihat saja gelagat Adam yang sedang bermain dengan batang pelirnya sambil tersenyum ke arahnya. Dipeluk erat badan Hawa dan dia mulai mengucup mulut Hawa dengan begitu ghairah sekali. Kucupannya mulai menganas, di kulum dan lidahnya dijulurkan ke dalam mulut Hawa. Hawa semakin lemas dalam dakapannya. Adam mulai melorotkan kain Hawa dan kini wajah Hawa yang putih itu ditatapnya dengan penuh buas oleh matanya yang liar dan galak. Dia mulai melemaskan Hawa di dalam dakapannya , namun Hawa tidak pula membantah tindakannya itu.

Tindakannya yang cepat menyebabkan pakaian Hawa satu persatu terlepas dari badan. Hawa kini hanya ditutupi oleh bra dan panties yang berwarna hitam. Tanpa berlengah dia melepaskan gengaman cangkuk colik dan tersembullah buah dada Hawa yang masih kelihatan segar dan muda untuk dijamah oleh mulut berbibir Adam. Dia mulai menanggalkan pakaiannya satu demi satu sampai telanjang bulat. Setelah itu dia menarik celana dalam Hawa yang menutupi mahkota yang terpelihara selama ini hanya untuk Ismail tetapi kini telah dan bakal disantap oleh Adam. Hawa yang terbaring tak berdaya dipeluk erat oleh Adam. Dia mulai mencium mulut Hawa dengan bibirnya yang tebal dan kasar itu.. Tangannya pula merayap ke dada lalu memainkan jarinya di puncak Gunung yang berwarna merah jambu dan sedang mekar lagi keras itu. Putting Hawa diuli dan digentel dengan rapi dan lembut diikuti dengan jeliran lidahnya yang basah dan hangat itu membasahi gunung kembar itu. Hawa hanya mampu merintih menyedari yang dia telah mengkhiati suaminya . Namun tiada sesalan dalam diri Hawa kerana sememangnya dia meminati tubuh kekar Adam dan ketampanannya.

Sekujur tubuh Hawa terlentang tanpa sehelai benang menutupinya di hadapan seorang lelaki yang gersang. Menit demi menit berlalu dan Hawa mulai menikmati setiap sentuhan kasar oleh Adam. Sambil tetek kiri diuli tetek kanan pula dinyonyot seperti bayi yang lapar. Adam dengan mulutnya yang rakus menerkam putting Hawa yang lembut itu dan sekali kala ia menggigit putting yang membuat Hawa mengerang keenakan.

Kini setelah puas buah dadanya digomol dan diramas tangan yang berkulit kasar dan berkulit hitam itu maka tangannya kini merayap pula ke seluruh tubuh Hawa yang gebu. Kemudian tangan itu merayap pula ke arah 'selatan' ke taman rahsianya pula. Sejurus sentuhan jarinya mengenai mahkota Hawa maka seluruh tubuh Hawa gementar dan tersentak-sentak. Tangannya masih bergerak di taman larangan itu dan menarik-narik lembut rumput-rumput yang menghiasinya. Tanpa peringatan terus menusuk pintu gerbang Hawa yang basah dan lencun dengan jari telunjuknya dengan rakus. Tersentak badan lalu Hawa menjerit dan mengerang sekuat hati.

"Argh ... arhg .. sedapnya Bang. " Adam tidak mengendah rintihan Hawa . Permainan jarinya makin cepat sehingga Hawa merintih kesedapan akhirnya.

"Aahh ... aahh ... eemm ... "Tubuh Hawa mulai menikmati permainan PK Koko nya yang sedang gersang ini. Memang arif lelaki tua ini memperlakukan wanita. Hawa hilang kontrol, semakin hanyut dalam nafsu buas Adam ini. Celah paha Hawa menjadi semakin banjir dengan madu yang keluar dari sumur nikmatnya. Suaminya Ismail, sendiri tidak mampu membuatkannya sebasah ini. Hawa mulai menikmati eksplorasi jari Adam dan tiba-tiba jarinya ditarik keluar dari lurah madu Hawa dan terkapai dengan ghairahnya.

Adam memandang mata Hawa yang redup. Tanpa suara Hawa mengangguk, tanda telah sedia disetubuhi. Sudah tidak ada lagi perasaan malu pada dirinya . Hawa benar-benar ingin menikmati tindakan penyudah dari Adam. Bayangan Ismail dibuang jauh dari ingatannya… Biarlah jika itu yang dia mahu … Hawa pasrah berlaku curang terhadap suaminya Ismail.

Adam memegang kedua paha Hawa dan menolaknya hingga terkangkang di hadapannya. Beberapa saat dia menikmati lurah yang merah dan berbibir tebal dihiasi oleh bulu-bulu pendek yang selalu di pangkas rapi. Tundunnya yang membengkak menjadi habuan mata dan jilatan Adam.

Adam merapatkan wajahnya di celah kelangkang Hawa. Kemaluan Hawa menjadi sasaran hidungnya. Hidungnya ditempelkan ke taman rahsia Hawa dan kelentit serta bibir buritnya dihidu dan dicium. Mulai dari bawah sampai ke kelentit, di bahagian atas.Adam menikmati aroma kemaluan Hawa. Mungkin Sudah lama tidak pernah menghirup bau burit perempuan. Setelah lama Adam mencium burit itu maka lidahnya mulai digerakkan ke seluruh permukaan faraj Hawa. Mulai dari bibir luar, bibir dalam, kelentit dan akhirnya lurah nikmat dijilat. Ujung lidah dijolok-jolok ke dalam lubang kemaluannya . Hawa menggigil menahan nikmat.

Badannya mengejang dan dia menggelepar geli dan nikmat.Hawa mengerang kenikmatan. Akhirnya Hawa dah tak tertahan lagi dan mulai mengalami orgasme yang pertama. Banyak cairan hangat yang keluar dari rongga buritnya. Adam meneguk semua air nikmat Hawa yang terpaancut itu. Dijilat bibir kemaluan Hawa sampai kering.

"U nak lagi?"

Hawa mengangguk kepala . Dia ingin pula menikmati batang besarnya itu. Rongga buritnya seperti meminta-minta untuk diisi. Adam yang berbadan agam itu membuka kedua-dua belah pahanya dan memposisikan senjatanya yang terpacak keras di kangkang Hawa sambil mengusap kepala senjatanya yang bulat. Dilurut-lurut batang besar dan hitam itu hingga kepalanya menembusi sedikit alur Hawa. Kepala licin itu ditempelkan ke pintu nikmatnya. Digerakkan naik turun di lurah yang basah dan kepala besar itu mulai menyondol-nyondol kelentitnya. Hawa mengerang kenikmatan.

"Adam masukkan, I dah tak tahan."

Tanpa malu Hawa merayu. Adam hanya tersenyum . Kemudian mulalah Hawa merasa pintu buritnya digeser perlahan-lahan untuk ditebuk oleh kepala senjata yang besar itu. Sekali sekala dia menguli kelentitnya menyebabkan Hawa mengerang kenikmatan dan lelehan cairan madunya makin deras mengalir keluar membasashi kepala licin Adam. Adam mulai menarik dan menekan makin kuat hingga bahagian kepala mulai terbenam. Kepala besar itu menyumbat padat lubang kemaluan yang sempit.

Pergerakan dorong dan tarik berjalan terus hingga sedikit demi sedikit batang besar dan panjang itu makin jauh terbenam. Terasa bagaikan lubang buritnya seperti terkoyak disumbat dengan batang yang besar itu..Adam pada mulanya mendiamkan saja batangnya terendam dalam lubang burit Hawa. Beberapa saat kemudian dia mulai mendayung kembali dan Hawa telah mulai menyesuaikan dirinya dengan batang besar, panjang dan berurat-urat itu. Dia mula mengerang kenikmatan.

Adam mulai terangsang dengan erangan Hawa dan dia mulai menekan lebih dalam. Kini seluruh batangnya telah di benamkan ke dalam tubuh Hawa dan kedua tubuh mereka telah bersatu. Memang nikmatnya tidak terhingga dan mereka mulai menikmati pelayaran madu yang tak dapat di gambarkan dengan kata-kata.

Adam menarik keluar batangnya begitu cepat sekali sehingga Hawa tersentak nafas dan mengerang. Seluruh isi kemaluannya seperti tertarik keluar. Sepantas itu Hawa merangkul tubuh Adam dan kakinya merangkul pinggang Adam.

"Jangan cabut sayang , jangan." Rayu Hawa.

Bagaikan pengemis Hawa merayu-rayu. Kemudian dia ditebuk lagi kali ini dengan cepat dan kasar senjata kekar Adam itu disorong ke dalam terowongan rahimnya hingga ke pangkalnya sehingga hawa dapat merasakan pangkal rahimknya disondol-sondol kuat. Terasa senak di perutku tapi nikmat. Belum pernah senjata suamiku menjelajah sejauh ini. Sodokan senjata Kekasih cum Bosnya ini sungguh sedap dan nikmat. Seluruh rongga nikmatnya penuh terisi. Dia terasa bagaikan kembali menikmati malam pengantinnya dahulu bersama Ismail.

"Sayang sedapnya, belum pernah I rasa sedap macam ni." ..Hawa mulai mengerang dan merintih nikmat. Ada ketikanya dia menjerit-jerit kuat karena teramat sedap. Hawa kemudiannya ditusuk bertubui-tubi, cepat dan makin laju senjata tumpul tersebut terbenam. Tiap tusukan menambahkan kenikmatan dan nikmat. Sambil menusuk, lelaki tua yang gersang ini makin meluap-luap gairahnya dan mulutnya menggomol puting susu Hawa dan menjilat leher dan ketiaknya yang mulus. Dia kegelian dan melonjakkan badannya menerima setiap tusukan kote Adam kedalam buritnya . Menggelepar Hawa karena nikmat yang tiada taranya bagaikan nak terpancut liang senggamanya dikerjakan Adam.

"Sedap burit U , Hawa . Lubang U sungguh ketat dan sempit… Ismail punya besar mana?.. Anu dia panjang mana? Sampai begitu punya sedap dan ketat u punya…. hhhmmm " … puji Adam .. Hawa hanya senyum saja.. “ Dah kote U yang besar dan panjang” jwb Hawa sambil mengucup bibir Adam.

Muka yang kacak itu menggelikan tubuh Hawa dan buah dadanya yang berkulit halus bila Adam membenamkan mukanya ke dada Hawa. Gerakan pinggul Adam masih hebat menerjah lubang syurga Hawa. Pusaka Ayah Adam berukuran 7 "itu selesa keluar masuk lubang yang dipenuhi cairan pelincir . Lelaki yang dah lama menduda ini sungguh hebat dalam perkiraan Hawa berbanding Abang Mail..

Setelah lebih sejam bertarung dan Hawa terkulai lemah tiba-tiba Adam mempercepat dan melajukan dayungannya. Dia mulai mengerang dan badannya terasa seperti menggigil. Hawa tahu Adam akan mengakhiri perjuangannya.

"Pancut dalam sayang." Kata Hawa sambil semakin kuat merangkul tubuh Adam dan punggungnya dilonjakkan ke atas untuk menerima tujahan Adam dan ditekan santak ke tubuh Hawa . Batang besarnya terasa berdenyut-denyut dan makin keras. AAAAAARRRgggghhhhh saying I’m cumminnnnggggg … mereka sama2 mencapai orgasme

Serentak ini cairan hangat menerpa pangkal rahim Hawa. Amat banyak benih-benih duda ini di tanam ke dalam rahimnya yang sedang subur. Serentak itu Hawa juga mengalami orgasme untuk kesekian kalinya.Maninya yang tersimpan sekian lama disemprot hingga ke titik terakhir. Sungguh banyak maninya hingga sebagian meleleh keluar dari pintu rahim Hawa dan membasahi paha dan cadar di bawahnya.

"Macam mana Sayang, sedap?" sengih Adam … “ Yes Adam .. sedap sangat I belum pernah merasa multiple orgasme begini… “ sambut hawa sambil menjilat lelehan mani mereka yang berselepet di kote Adam sehingga habis….
"Sedap Adam , sungguh sedap." Kata Hawa ………..
Adam yang masih memeluk erat tubuh Hawa akhirnya terkapar lesu keletihan. Rasanya tak mampu mereka bersuara karena keletihan. Rasanya seperti mau tidur saja pada ketika itu….

Hampir jam 3.30 Hawa kembali ke biliknya …

Jam 4.00 petang kedengaran riuh rendah suara pelajar mereka… yang kembali dari Lembah Bujang… manakala Adam pula baru sahaja selesai mengerjakan lembah hawa dan Hawa pula puas di kerjakan batang duda......

Crazy wife – 3

$
0
0

Koleksi cerita lucah, kisah lucah, kisah sex, baca lucah, majalah lucah melayu terbaek

Pikiranku menjadi sangat kacau, tidak tahu apa yang musti saya perbuat setelah mengalami kejadian yang sangat aneh dan tidak masuk akal tersebut. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke club untuk minum dan menenangkan pikiran. Sekitar pukul 10 malam, baru aku memutuskan untuk kembali ke rumah dan untuk membicarakannya kepada istriku tentang kejadian yang kulihat siang tadi. Setibanya di rumah, aku melihat istriku baru memarkir mobilnya di dalam garasi.

"Len dari mana kamu?", sapaku.
"Gua dari Senayan nih, abis shopping.." ujarnya.
"Beli apa aja nih?"
"Hmm beli sepatu sama baju"
"Len ada yang mau gua omongin deh tentang tadi pagi..", tanyaku lagi sambil memasuki rumah.
"Yah omong aja", katanya sambil berbalik dan berjalan memasuki rumah dan menaiki tangga untuk menuju ke kamar.

Di dalam kamar aku duduk di sofa, memandanginya yang sedang melucuti bajunya.

"So, gimana masalah tadi pagi?" kejarku.
"Yah tadi udah diomongin kan bahwa kita sebenernya married karena kepaksa" jawabnya lagi sambil mengenakan dan mencoba blouse putih dan rok hitam yang baru dibelinya yang panjang selututnya.
"Anyway, bagus nggak baju yang baru gua beli?" tanyanya kepadaku.
"Bagus Len" kataku.
"Anyway, jadi kita bakalan divorce nih?"
"Well iya lah kan tadi gua udah omong gitu"
"Loe gila, bagaimana gua bisa? Gua kan nggak bisa divorce kaya begitu aja and juga kita kan udah married dan muka gua mau gua taro dimana and juga gimana dengan orang tua gua? Mereka pasti akan kecewa sekali karena mereka menaruh banyak harapan di gua, gua nggak bisa divorce karena orang tua gua juga pasti bakal kecewa banget" kataku lagi.
"Yah itu urusan kamu donk, bukan urusan gua" jawabnya santai.
"Gila loe, kamu kok seenaknya aja? Lagian tadi siang loe ngapain aja seharian?" tanyaku memancing.
"Loh loe kan tau gua siang ngapain aja, loe juga liat kan?", katanya menantang, hingga dengan terkejut setengah mati lalu aku menjawab..
"Jadi loe tau kalo gua liat loe lagi having sex sama si Roni?" tanyaku balik.
"Iyah, loe kan ngintipin gua, gua tau kok cuma gua diem aja supaya loe liat, dan loe jadi berubah pikiran dan divorce sama gua", jawabnya enteng.
"Wah loe keterlaluan, jadi loe sengaja? Dan loe tau kan itu hurt gua?" jawabku.
"Iyah gua tau, dan gua senang melihat loe menderita. Hmm OK deh, gua ada proposal buat loe, kalo loe mau. Mau denger?" tanyanya.
"OK, apa proposal loe?" tanyaku lagi.
"Gua bisa tetep married sama loe kalo gua boleh main sama co lain dan loe mau jadi slave gua, mau?" tanyanya balik sambil dia mencoba memakai sandal tinggi yang baru di belinya.

Wah dia menjadi sangat sexy dengan memakai baju dan sepatu barunya, blouse warna putih, rok sampai lutut, dan sandal tinggi yang ramping dan sexy berwarna hitam dengan tali yang melingkar di pergelangan kakinya dan hak yang setinggi paling tidak 10 cm. Membuat kakinya terkesan sangat sexy. Dan aku pun tidak bisa tidak memperhatikannya hingga membuatku sangat excited dan horny. Lalu dia berjalan-jalan mengaca, dan aku tidak bisa berhenti memperhatikannya, tiba tiba..

"So Henry, bagaimana sama proposal gua, loe ngapain aja sih?" tanya dia setengah membentak.
"Oohh iyah, enggak, OK, maksud loe jadi budak loe itu gimana?" tanyaku balik.
"Yah jadi budak sex dan budak gua, and loe akan gua perlakukan semau gua aja OK? Deal?" tanyanya.
"Gua punya fantasi fetish pengen jadi mistress dan mempunyai slave yang bisa gua perlakukan seenak gua. Kalo kamu OK kita tetep married deh, gimana?" tanyanya lagi.
"OK kalo itu maumu", jawabku dengan tanpa sadar.
"OK, tapi gua mau liat dulu, bisa nggak loe jadi budak gua..", katanya sambil duduk di sofa kamar tidur sambil menyilangkan kakinya yang sexy sambil merokok.
"Sekarang gua mau test dulu" katanya lagi.
"Yah terserah kamu deh" jawabku pasrah.
"Yah bagus. Kalo begitu sekarang cepet buka baju kamu semua, loe telanjang di depan gua", perintahnya.
"Hah, telanjang?" tanyaku.
"Iyah cepet, apa kamu tolol dan budek sampe nggak denger suruhan gua?" jawabnya dengan membentak.

Lalu seperti orang tolol mungkin karena kekesalan di hati dan rasa horny yang meluap sedari tadi siang bercampur aduk, aku menurut saja membuka semua baju di depan istriku.

"Semuanya buka, gua pengen liat loe telanjang bulat" bentaknya. Lalu kutanggalkan semua bajuku, dan dia berdiri dengan senyum menghina sambil berkata..
"Kamu memang pantas jadi budak gua. Badan loe jelek, kontol loe kecil, yah paling bisa loe jadi budak gua dasar laki laki tolol"

Lalu dia kembali duduk dan menyilangkan kakinya kembali dan merokok sambil berkata..

"Sini laki laki tolol, kemari bersihin sepatu sama kaki gua. Pijitin kaki gua yang capek abis dipake jalan ini pake lidah kamu!!" bentaknya.

Dengan tololnya seperti orang di-hypnotized aku berjongkok di depan istriku. Istriku menjambak rambutku dan menunjuk ke kakinya sambil membentak..

"Ayo jilatin, bersihin pake lidah loe yang bener!!"

Lalu aku pun mulai menciumi kakinya, lalu tiba tiba, PLAKK!! Tangannya menampar pipiku dan berkata..

"Goblog, bukan cuma ciumin, tapi jilatin semuanya, sepatu gua, kaki gua, semuanya!"

Terpaksa aku dengan perlahan menjilati sepatunya mulai dari hak sandalnya yang ramping dan bulat itu, aku jilati dari ujung sampai pangkalnya dan dari situ kujilati tumit kakinya yang indah bagaikan telur ayam kampung yang mulus dan berwarna putih kemerahan, lalu dari sana lidahku menuju punggung kakinya dan akhirnya pada jari-jari kakinya.

"Eh tolol, sekarang kamu lepas sandal gua pake mulut kamu, nggak boleh pake tangan, awas kalo gua sampe kegigit" bentaknya lagi.

Aku merasa sangat terhina dan tertekan, tapi anehnya di samping rasa terhina dan marah, aku juga merasa sangat horny hingga aku merasakan penisku tiba-tiba naik dan mengeras. Lalu dengan hati-hati aku menggunakan gigiku untuk membuka tali yang melingkar di pergelangan kakinya hingga aku berhasil melepas sepatu kanannya dengan gigi dan mulutku.

Setelah itu aku beralih ke kaki kanannya dan mencoba lagi melepas sepatu kirinya dengan gigi dan mulutku lagi. Tetapi aku kurang berhati-hati hingga kakinya sedikit tergigit olehku. Tiba tiba, dengan keras.. "PLAKK", telapak sepatu kanannya mendarat di pipiku..

"Eh anjing, dasar kamu laki-laki tidak berguna, nyopot gitu aja kagak bisa, dasar nggak berguna and liat tuh kontol jelek kecil kamu udah mengeras, hahahahahahah dasar kamu memang anjing. Anjing geladak!!, ejeknya. Aku diam saja dan masih berusaha untuk membukanya dengan hati hati sampai semuanya terlepas.
"OK, sekarang jilatin sandal gua, bersihin!!" bentaknya lagi.

Aku berlutut di depannya menjilati sandalnya, telapak sandalnya dan punggung sandalnya, haknya dan tali talinya sampai bersih dan Helen melihatku dengan sinis dan setengah mengejek sambil merokok..

"Yah begitu anjing, yang bersih yah! Nah sekarang kaki gua, telapak kakinya bersihin dan jari-jari dan sela-sela jarinya, OK anjing?"

Aku mulai menjilati kakinya dari tumit ke telapak kaki, sampai pada jari-jari kakinya yang indah bercutex pink. Kusedot setiap jari kakinya. Kakinya terasa sangat halus, bersih dan rapi berwarna putih kemerahan dan berbau sedikit keringat bercampur bau kulit dari sepatu itu.

Ah, aku tidak tahu kenapa aku menjadi sangat terangsang dan aku sendiri heran, apakah aku type cowo yang sebetulnya menyukai perlakuan seperti ini? Penisku menjadi sangat keras, dan karena tidak tahan, aku mengocoknya sambil menjilati kakinya. Tiba-tiba Helen berseru..

"Hey anjing, siapa suruh loe mainin kontol kecil loe?" bentaknya.
"Jangan pegang-pegang kontol loe, gua ada hadiah nanti buat kontol loe!" bentaknya lagi.
"Nah, sekarang jilatin dari betis ampe paha gua!!" katanya.

Aku mulai menjilati kedua belah kakinya. Aku merasa benar-benar seperti anjing dan anehnya birahiku menjadi sangat tinggi dan bernafsu sekali hingga penisku menjadi sangat tegang dan keras, dan tiba-tiba..

"Eh anjing, sekarang tarik celana dalem gua pake mulut bau loe!!", bentaknya lagi sambil merokok lalu dengan perlahan kutarik celana dalamnya sampai ke ujung kaki bawah dan melepaskannya.
"Sekarang cium celana dalamku dan pakai sebagai topi", ledeknya, lalu aku menciumnya. Wah tercium aroma vaginanya yang sangat menggiurkan. Aku menciumnya dalam-dalam untuk menikmati bau vagina dari celana dalamnya.
"Eh tolol, enak nggak baunya?" tanyanya.
"Enak len", jawabku.
"Eh anjing, mulai sekarang gua mau loe panggil gua Nyonya!!" bentaknya.
"Iyah Nyonya, enak sekali", jawabku.

Kemudian dia menaikkan kedua kakinya di kedua sandaran tangan sofa sambil membentak, "Eh anjing, sini sekarang jilatin memek gua".

Dengan pelan kujilati memeknya. Pertama kuciumi dulu kelentitnya, lalu kujilat dengan ujung lidahku, lalu pelan pelan kugetarkan ujung lidahku di kelentitnya hingga Helen melenguh..

"Ahh iyah enak jilat terus anjing!! Iyah begitu sekarang isep kelentitnya!!" Dengan pelan kuhisap kelentitnya. Kuhisap dalam-dalam karena aku ingin menyedot semua cairan yang ada dari memeknya.
"Ooh iyah di sana iyah isep terus anjing gua yang tolol!!", katanya sambil merem melek dan menjambak rambutku menikmati jilatan dan hisapanku.
"Nah sekarang masukkan lidah loe ke dalam memek gua ayo cepet tolol!!" bentaknya sambil menjambak rambutku dan membawa mukaku ke depan memeknya dan menekankan mukaku ke memeknya. Dengan perlahan kumasukkan lidahku ke dalam memeknya sambil kumainkan jariku dalam memeknya menggaruk garuk G-spotnya.
"Aah iyah gitu uugghh iyah.. Like that honey.. Yeah masukin terus lidah loe yang dalem sama mainin G-spot gua and garuk G-spot gua ahh ooh", desahnya sambil matanya mendelik ke atas menikmati sensasi yang luar biasa.
"Ooh ooh kamu memang anjing yang pinter ahh ooh gosh enak sekali, ooh.. ntar, ntar, tolol.." bentaknya lagi sambil menjambak rambutku menjauhi memeknya.
"Ooh keliatanya loe cape yah, heh cowo nggak berguna??", tanyanya kepadaku.
"Iyah Nyonya, saya cape dan haus, boleh saya minum dulu?" tanyaku memelas kepada Helen.
"Ooh ternyata anjing gua haus juga sekarang.. OK, bentar gua kasih loe minum," katanya sambil beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke belakang.

Bersambung . . ..

Rakus Adik Ipar

$
0
0

Video Lucah : Rakus Adik Ipar - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Rakus Adik Ipar   Melayu Boleh.Com

Gadis Indonesia Di Baham Lelaki India

$
0
0

Video Lucah : Gadis Indonesia Di Baham Lelaki India - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Gadis Indonesia Di Baham Lelaki India   Melayu Boleh.Com

Cute Amoi Pasrah

$
0
0

Video Lucah : Cute Amoi Pasrah - Koleksi Video Lucah, Video Seks, Melayu Sex, Adult Video, Video Melayu Lucah, Klip Lucah

Gambar Bogel Cute Amoi Pasrah   Melayu Boleh.Com

Viewing all 6253 articles
Browse latest View live